My Virtual Corner
  • Home
  • Meet Me
  • Contact
  • Disclosure
  • Category
    • Motivation
    • Traveling
    • Parenting
    • Lifestyle
    • Review
    • Tips
    • Beauty
      • Inner Beauty
      • Outer Beauty
Pict grabbed from here

Niat hati sih ingin merampungkan postingan untuk kontesnya pakdhe, tapi kok ya tulisan tentang cara mencegah dan menanggulangi tawuran ini sulit sekali untuk diselesaikan yaaa? #tutup muka dengan jari sambil ngintip pakdhe.

Alih-alih merampungkan postingan, sesampai di rumah setelah acara KopDar [lagi] dengan Nchie, Meity dan drg Gaul tadi sore, kok rasanya capek dan ingin leyeh-leyeh yaaa? Dan ini artinya, ga bisa bikin postingan yang serius donk...

Maka, sambil leyeh-leyeh, terciptalah sebuah cerita pendek yang memang benar-benar pendek, judulnya juga keren nih sobs.. Tamparan itu, Keras dan Pedih

Penasaran tentang kisah ini? yuk langsung ke TKP yuk sobs... tenang, ceritanya super singkat dan ga butuh waktu lama untuk melahapnya kok... :)
Tak bermaksud menulis puisi sih sobs, karena jelas itu bukan ranah dan speciality ku... Namun kata demi kata yang tak beraturan ini, terinspirasi dari curhat seorang sahabat karib.

Duh dunia, kenapa ketidakadilan itu semakin nyata? Aku tak suka jika wanita selalu menjadi kaum lemah. Bangkit donk say! Hidup ini masih bisa indah.


Harusnya dari awal kusadari
Bahwa kau tak miliki itu
Namun kukelabui diri
Bisikkan hati bahwa kau seorang pemberani

Kini semakin kupahami
Tak guna penantian itu
Engkau masih berkutat disitu
Dalam tabir indah nan semu

Lelah sudah kubujuk hati
Tuk menanti engkau mengubah diri
Sayangnya waktu terus berlari
Sementara kamu masih meragu

Tak mungkin kuulur waktuku
Karena hidup kan terus melaju
Ijinkan aku untuk berlalu
Karena waktuku telah menunggu..

Auk ah.. Gelap deh hasilnya... Hehe.


Powered by Telkomsel BlackBerry®
Dunia maya, adalah sebuah dunia yang unik dan mengagumkan. Yang hanya butuh ujung jari untuk menjangkau dan menjelajahinya. Hanya dengan sebuah klik, kita pun bisa terlontar jauh ke dunia nun jauh disana. Amazing #pake gaya Tukul ngucapinnya.

Dunia yang satu ini pula, yang telah menjadikan aku seorang wanita dengan banyaaaak sekali sahabat. Yang menjadikan aku tak lagi menjadi wanita pemalu dan pemarah (eh kalo pemarah kayaknya masih deh, hihi), tapi menjadi seorang wanita yang kini punya tempat untuk menumpahkan buah pikir (baca: unek-unek) ke dalam buku digitalnya (blog). Dunia maya menjadikan aku seorang penulis, sebuah cita-cita yang begitu aku idam-idamkan, WALAU hanya menjadi penulis bagi rumah mayaku sendiri sih. haha.

Memiliki sahabat di dunia maya, memang sungguh menyenangkan sobs! Dan aku yakin bahwa sobats juga memiliki opini dan perasaan yang sama dengan apa yang aku rasakan. Adalah begitu membahagiakan kan sobs? Memiliki banyak temans di dunia maya?

Dan, kebahagiaan itu akan semakin bertambah, kala teman yang selama ini hanya akrab dengan kita di dumay, tiba-tiba mewujud di hadapan kita. Di dunia nyata !  Bersalaman, saling sapa dan bertukar cerita secara nyata, langsung, live! Amazing! #again, using Tukul style ngucapinnya.

Itu juga yang siang/sore ini aku rasakan lho sobs! Coba deh lihat foto ini.

Pada kenal kan sobs? 
Kiri-kanan: Erry si bibi titi teliti, Alaika, Nchie Hanie, teh Dey, ibunya Fauzan

Yup. Sore ini aku berkesempatan untuk bertemu mereka sobs! Duh rasanya gimanaaa gitu yaaa....
Akhirnya bisa ketemu juga setelah pertemuan pertama yang sempat tertunda gara-gara aku diculik dan dibawa ke Tangkuban Perahu dulu.

Bertempat di Warung Bakso Mandeep, agenda KopDar ini pun berlangsung indah. Walau tak banyak yang hadir, tapi begitu mengesankan lho sobs.

Awalnya, seperti biasa, sempat muncul tanya juga sih di hati, penasaran akan situasi KopDar nanti. Gimana ya mereka itu sebenarnya? Seramah di dumay kah? haha....  Pertanyaan ini sempat beberapa kali muncul di benakku saat dalam perjalanan tadi sobs.

Sesampainya di TKP, ternyata dua blogger top Bandung, Nchie Hanie dan Erry Andriyanti, telah duduk manis di bagian depan TKP. Penampakannya yang tak jauh beda dari yang biasa aku lihat di foto, membuat perasaanku cepat sekali merasa akrab dengan keduanya. Ternyata teh Dey juga kedatangannya barengan denganku, sehingga kami langsung saling sapa dan cipika cipiki saat hendak memasuki TKP.

KopDar, memang selalu memberikan rasa exciting tersendiri sobs! Membahagiakan. Sebuah rasa gimanaaaaa gitu ya? Yang biasanya kita hanya bertemu di dunia maya, eh kini bisa ada di depan mata. Bener-benar mendengar suara mereka, bercanda tawa secara nyata. Amazing #niru gaya Tukul. hihi.

Kami pun langsung akrab, ngobrol berbagai hal sambil makan Bakso mandeep. Sengaja milih bakso karena ini dianggap cemilan, soalnya udah pada makan siang sih.  Foto sana foto sini, mantap deh pokoknya. Ga cukup satu kamera, momen indah ini pun diabadikan via gadget masing-masing. :)


Dan di pertigaan Kopdar, seorang blogger lainnya pun hadir menyambangi. Awalnya ga ngeh siapa dia. Eh ternyata dia adalah teman yang rumah mayanya sudah sering aku kunjungi. Dia adalah si pemilik dapur hangus sobs! pada kenal kan mba Ika Rahma? Nah, mba Ika datang bersama putrinya Vio. Asyik, jadi berkesempatan untuk mengenalnya juga... Alhamdulillah... 


Kiri-Kanan : Mba Ika Rahma, Erry Andriyanti, Alaika, Nchie Hanie, Teh Dey dan Fauzan
Fotografernya : ayahnya Fauzan.
Berhadapan dengan mereka, sungguh membahagiakan. Dari yang hanya saling komen di blog, lanjut ke fesbuk, nongkrong di Kumpulan Emak-2 Blogger, Warung Blogger ataupun via messeger.
Hari ini, komunikasi itu berlanjut lebih interaktif. Di dunia nyata gitu lho!
Amboi... Mereka itu.... Nyata adanya!

Eh iya, aku juga mendapatkan sebuah kartu cantik buatan ibunya Fauzan lho, telah dibubuhi untaian kata dari teh Dey, Nchie dan Erry. Wow! #ga sambil koprol yaaa.


Bahagia banget deh sobs. Apalagi pulangnya diantar oleh ayah dan ibunya Fauzan,jadi ga harus naik angkot deh,  plus dikasih oleh-oleh, berupa penganan khas Bandung. Duh... baik banget. makasih ya Teh Dey.... Nchie, Erry dan mba Ika, thanks a lots lho udah ketemuan. #Kapan nih kita jalan-jalan? :D

Nah sobs.... begitu deh liputan KopDar ku kali ini. Asyik banget kan? Jangan iri lho! haha.
Well, good nite sobs, good rest and nice dream yaaaa....

Have a great week end!
Saleum,
Alaika



Apa yang terfikir di benak sobats menyaksikan sebuah batu besar yang terlihat duduk manis bersandar begitu bersahaja di sebuah pohon, di pinggir jurang pula?

Batu unik ini kami temukan kala kami [aku dan kolega-kolega dari northwest medical team international] sedang menyusuri jalan pesisir Barat Aceh [Banda Aceh - Lamno]. 

Menghabiskan wiken dengan bertualang atau sekedar main ke tempat-tempat indah [pantai atau sungai] adalah hal yang sangat sering kami lakukan kala itu. Hitung-hitung refreshing setelah lima hari kerja yang penuh dengan kegiatan tanggap darurat paska tsunami sobs! Jadi sambil jalan-jalan, juga kita bisa melihat progress dari kegiatan yang sedang berlangsung di Aceh masa itu kan?

Dan petualangan kami kala itu, dimulai saat Heidy menghentikan mobil yang sedang dikemudikannya. Memberitahukan pada kami bahwa dia menemukan sebuah jurang indah di bawah jalan ini. Mendengar kata jurang, baik aku maupun Dewi, Vivian dan Salva [pak bos asal Guatemala], langsung menyatakan minat untuk menyusuri atau lebih tepatnya menyambangi jurang itu.

Tak pakai lama, kami pun memulai agenda dadakan ini.
Menuruni turunan yang sedikit curam dan penuh tantangan...
dan kemudian bertemu dengan sebuah batu yang duduk manis seperti ini sobs...
 


Kata Subhanallah meluncur bebas kala pertama aku menyaksikan batu unik ini sobs! Pastilah ada kekuatan tertentu yang telah menggeser batu ini [entah dari mana asalnya] dan mendudukkannya seperti itu. Dan kekuatan ajaib itu adalah gempa bumi yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 yang lalu, yang tiga puluh menit sesudahnya menghadirkan gelombang hitam bernama tsunami itu. Yang pasti, adalah kuasa Allah yang telah mendudukkannya sedemikian rupa, bersandar di tepi jurang yang menganga seperti ini. ckckck.... 

Dan ini adalah jurang indah itu sobs! cantik banget ya?
Indah banget ya sobs? Dan ada ketenangan dan kedamaian tersendiri deh duduk-duduk di celah itu, menyaksikan pecahan ombak yang menggempur tepi jurang berbatu nan terjal itu...
Tapi ada juga kengerian melanda dada, jika kita turutkan pemikiran dan berbagai pengandaian saat menatap air penuh busa itu sobs.... 
#btw, itu kok banyak banget deterjen yang tumpah ya? sampai busanya jadi putih seperti itu... hihi

dan foto indah ini diambil dari atas jalan setelah kami keluar dari jurang itu sobs. Cantik banget ya?

Jalanan ini bersifat sementara, sambil menunggu jalan utama yang sedang dibangun oleh USAID
Sempat takjub juga sobs melihat pohon yang seperti terbelah ini... cantik ya?
Dan sebelum bersemedi mencari wangsit untuk postingan , boleh donk narsis dulu? hihi



Dan ini dia saatnya bersemedi sobs! Bersemedi mencari wangsit untuk postingan GA nya Pakdhe Cholik, hihi

Nusantara memang indah, mulai dari ujung Barat hingga ke ujung Timur, baik dari Utara maupun Selatannya, keelokan alamnya diakui dunia. Masih belum bangga akan negeri tercinta ini? Ada yang berani tunjuk tangan? :D

Well sobs, hari telah larut, mata pun telah mengantuk, dan karena si penculik telah mudik, terpaksa deh eike menyendiri lagi... #halah, curcol juga ujung-ujungnya Al! hihi.

Good nite sobs, good rest and nice dream yaaa..!





Kejutan manis yang disajikan oleh tamu tak disangka kemarin sore, benar-benar menyita waktuku selanjutnya hingga tak berkesempatan untuk menyentuh Laxy apalagi Macsy, guna membalas komen dan kunjungan sobats ke rumah maya tercinta ini.

Si tamu tak terduga yang adalah juga sang penculik romantis ini, kian sering bertingkah tak terduga, nyebelin tapi selalu mampu menyulap suasana hatiku yang panas membara menjadi sejuk penuh gairah.
Harusnya aku belajar sih dari modus penculikan terdahulu, sehingga bisa menebak alur cerita yang akan kami mainkan kali ini. Tapi dasar aku, pelupa kelas wahid dan lugu. #halah, Alaika lugu? Hihi

Jadinya ya gitu deh, jadilah si tamu tak terduga ini dengan sukses melaksanakan perannya. Membuatku ngambek padanya terlebih dahulu, karena alasannya yang belum sempat transfer jatah bulanan seperti biasanya, terus utarakan bahwa dia sibuk banget hingga ga sempat mengunjungiku bulan ini, dan mungkin baru bulan depan baru bisa kesini.

Aku sih ga papa dia ga pulang, tapi transferannya itu lho... Pundi2 kan butuh di inject mas! Tidakkah engkau tau bahwa hati ini akan sejuk melihat angka di rekening itu bertambah? Aku pun ngambek, malas ngeresponse BBM dan sms maupun call nya. Konon lagi membalasnya di skype or ym, emoh ah. Lagi malas. Dia mengalah, dan malah ga menghubungiku lagi. Terlalu! Harusnya dibujuk donk... Dasar nih, awas aja ya!

Tiga hari ga ada kabar, eh kemarin siang tiba2 BBM, tanyain apa kabar? Males aku balasnya. BBku pun berdering dan sudah kutebak, memang dia. Saraf dan rasa gondokku pun membengkak, kujawab dengan sedikit ketus.

"Waalaikumsalam. Ya mas?"
"Lagi ngapain Hani, ntar sore pulang jam berapa? Ada janji ga sayang?"
"Ga ada, mau langsung pulang. Lagi males!"
"Ya udah, ga boleh males-males gitu ah, ntar rejekinya jauh lho!"
"Ya pasti jauh lah, orang mas ga transfer-2."
"Yee... Ngambek... Kan mas masih sibuk, pasti mas transfer lah, tenang aja. Ntar sore mas kasih deh, pulang kerja. Ya udah mas mau meeting dulu yaaa..."
"Ya udah, sana meeting. Bener tuh, nanti sore transfer!'
"Ok Hani, Asslammualaikum."
"Waalaikumsalam mas."
Kututup dengan suara yang mulai melembut. Ya iya lah, janjinya untuk mentransfer jatah bulanan itu sore ini, jelas mencerahkan hatiku donk. Hehe.
Ih kamu tuh mata duitan deh Al! Eits, istri mana sih yang ga mata duitan terhadap suaminya? Hayoo tunjuk tangan kalo ada istri yang nerimo aja dengan rela hati ga dikasih nafkah/uang oleh suaminya? Ada? Hehe.

Sore hari, sedang menanti angkot langganan di simpang Ampera, Tubagus Ismail, sebuah Toyota Rush berhenti di depanku, setelah men-dim lampunya ke arahku. Kaca jendela depan sebelah kiri pun diturunkan, sebuah senyum lebar terpancar dari sebuah wajah yang sangat kukenal, duduk di belakang kemudi.

"Ih mas!" Seruku kaget tapi langsung sumringah.
Kebangetan! Ga bilang-bilang terbang kesini. Jadi tadi siang dia menelphoneku sebelum baording? Hi mas ini yaaa!

Riang donk pastinya. Segera kulangkahkan kakiku, membuka pintu, menyalami dan mencium tangan kanannya yang langsung menarik dan mencium mesra jemariku.

Selanjutnya... Sudah pasti suasana hati ini berkembang sempurna dunk. Merah jambu. Makan malam berdua di sebuah tempat yang begitu romantis, ingin berlama-lama disitu sih, tapi dia ga ingin. Inginnya segera pulang, alasannya ingin lihat kamar kost ku, kan belum pernah pulang kesini sejak aku pindah ke Bandung. Huuuu alesan, yang iyanya sih, pasti ingin menikmati si pemilik kamar tuh. Haha
Apapun alasannya, yang pasti, sok atuh mas. Aku juga kangen kamu! Hihi

Dan, wajarkan sobs jika kemudian, Laxy dan Macsy terletak tak berdaya, tetap di dalam tas kerjaku? Tidak disentuh seperti biasanya? Hihi

Seperti pada tragedi sebelumnya yang aku posting disini, penculik romantis ini, kembali beraksi dengan apik dan membahagiakan. So glad to have u here mas! Jadi kangen Intan deh, biasanya dia yang paling happy setiap mas pulang ke Aceh. Bisa belajar matematika bersamamu.

Well sobs, sharing ngawur kali ini, let me end it here ya, mau turun angkot dulu. Tadi sih sempat diantar Toyota Rush milik kantor cabang si penculik, tapi untuk lanjut ke kantor aku tetap harus naik angkot lagi deh, karena si penculik have a meeting di tempat yang berlawanan arah.
Btw, ada yang happy karena ga dikasih uang belanja oleh suaminya? Haha, pasti ga happy kan? Suka ngambek sobs? Lirik sobats yang udah emak-2.

Powered by Telkomsel BlackBerry®






SWOT analysis

Kehidupan adalah sebuah anugerah maha besar yang Allah limpahkan kepada kita, insan dunia, yang tentu harus kita lakoni dengan baik dan penuh tanggung jawab.


Bagiku, hidup adalah kesempatan yang Allah berikan sebagai amanah yang harus diperjuangkan, dipelihara dan dinikmati dengan sebaik-baiknya. Dan bagiku, anak adalah juga amanah yang harus dijaga, dibesarkan, dan dididik dengan penuh kasih sayang dan tanggung jawab.
Karena keyakinan itu pula, maka ketika bertemu dengan aral kehidupan, yang datang bagai gelombang hitam tinggi menjulang, aku berusaha untuk tetap tegar dan tidak gentar dalam menghadapinya. Mencoba bernegosiasi dengan sang gelombang agar kehidupanku dan Intan tak tergulung dan karam di tengah lautan kehidupan.
Keyakinanku mutlak bahwa tak ada insan yang senang berhadapan dengan problema. Apalagi jika problema kehidupan itu akhirnya bermuara pada sebuah perpisahan. Aku yakin bahwa tak ada dari kita yang pernah berdoa untuk mengalami hal ini. Ya kan sobs?

Begitu juga aku. Memperjuangkan cinta terlarang (tidak direstui oleh orang tua) saja begitu melelahkan, ibarat mengadakan perang gerilya, eh kok malah berharap perpisahan setelah bahtera mendapatkan ijin resmi (ridho orang tua) untuk berlayar? Tentu tak pernah sedikit pun hal itu terlintas apalagi menjadi pengharapan….

Gelombang Kehidupan itu..., 


Setiap insan pasti berharap hanya menikah satu kali seumur hidupnya, itu juga yang aku harapkan. Kuingin bahtera ini dapat berlayar sampai ke tujuan. Selamat dunia akhirat, menjadi bahtera rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah.


Namun aku bisa apa?

Saat berhadapan dengan realita, 
bahwa bahtera itu mulai tersendat dan terseok?
Aku bisa apa,
saat sang nahkoda tak lagi searah dalam pelayaran?

Menangis! Ya, menumpahkan air mata!
Tapi berapa lama aku harus menangis? Apa aku tak malu pada ayah ibu yang sedari awal tak merestui sang nahkoda yang aku pilih? Tidakkah aku malu pada ketiga adik lelakiku yang begitu kagum akan kegigihan kakaknya dalam memperjuangkan sebuah rasa berbentuk hati bernama cinta? Tidakkah aku malu pada handai tolan yang selama ini melihat kami baik-baik saja?


Menangis bukanlah solusi, walau kuakui, itu adalah hal yang paling sering aku lakoni. Kepanikan dan frustasi yang melanda, membuat kegiatan menumpahkan airmata adalah sebuah solusi gemilang dalam melepaskan beban kehidupan. Namun… sampai kapan aku harus seperti ini? 

Tidak, tak mungkin terus terpuruk seperti ini. Aku harus segera bangkit! Berdiri tegak dan membenahi benang kusut. Kalo bukan aku, lalu siapa lagi yang akan datang untuk mengulurkan tangan agar aku bangkit dan melanjutkan kehidupan ini? Bagaimana nasib Intanku jika aku terus tenggelam dalam lembah air mata? 
Hidup memang tak melulu urusan air mata, kesedihan, kepedihan. Tapi variabel lainnya dari kehidupan adalah awareness untuk berupaya lanjutkan kehidupan. The show must go on. Sayangnya, awareness akan variable ini justru sulit untuk kita sadari kala kita terpuruk di dalam duka. Untungnya, alarm jiwaku berbunyi nyaring kala air mata semakin terurai.

Aku bagai dihentakkan pada kenyataan, ada seorang anak kecil yang butuh perhatian, belaian kasih dan pemenuhan akan kebutuhan hidupnya. Intan membuat jiwa ragaku sadar sepenuhnya, bahwa kami masih harus melanjutkan perjalanan.


Aku bangkit. Menerapkan sebuah aplikasi ilmu yang selama ini begitu sering aku praktekkan dalam mengelola project. Yup. Kucoba memetakan persoalan yang aku hadapi dan menganalisanya dengan matang. Sebuah SWOT [Strength, Weakness, Oppportunity, and Threat] analisis aku buat secara detil, mengkajinya berulang-ulang, lalu memadukannya dengan sebuah FORMULA KEHIDUPAN, yang akhirnya membawaku pada sebuah keputusan.
Keputusan yang sungguh berani dan membuatku berdecak kagum pada diri sendiri. Jika dulu aku begitu nekad menikah dengannya, tanpa restu orang tuaku, dan telah berjuang sepenuh jiwa untuk mempertahankan rumah tangga ini, demi menunjukkan pada kedua orang tuaku bahwa pilihanku ini, walau tidak benar, tapi juga tidak salah, maka kemudian, aku dengan sepenuh jiwa dan kesadaran prima, mengambil keputusan untuk menurunkan sang nahkoda dan mengambil alih kemudi. 

Kuturunkan dia di sebuah pelabuhan sambil berpesan agar dia mencoba mencari tumpangan, melanjutkan perjalanan ke tujuannya yang baru.
Kudoakan dia sebuah kehidupan lain yang penuh berkah, walau dia berontak tak hendak turun dan berkeras untuk tetap berlayar bersamaku dan Intan. Tekadku bulat untuk berpisah bahtera. Prinsip kehidupan tak lagi sepaham, dan begitu sulit untuk aku imbangi. Aku hanya anak kampung yang tak mampu menerima modernnya kehidupan, glamournya pergaulan, dan beraneka alasan ketidaksepahaman lainnya.

Maka, Goodbye my love, see you again somewhere, some place and sometime! Keep being in touch coz you are Intan’s Daddy, and a friend of mine. 
Dan Alhamdulillah sobs, berkat SWOT Analysis dan Formula Kehidupan, akhirnya aku berhasil mengambil sebuah keputusan yang mampu menyelamatkan kehidupan kami (aku dan Intan) dari keterpurukan. Di luar sana, mungkin aku hanya wanita biasa yang keras kepala, but  .......
There’s a hero if I look inside my heart
I don’t have to be afraid of what I am  
There’s an answer if  I reach into my soul
And the sorrow that I know will melt away

Hidup adalah pilihan
yang kita pilih untuk menang, atau
kita mundur teratur dan terpaksa menyusup ke tempat tidur. J

Hidup ini indah, dan adalah tanggung jawabku untuk memastikan bahwa keberlanjutan kehidupanku dan Intan dapat berlangsung indah. Umi janji nak, akan memberikanmu kehidupan yang baik, mapan dan bertanggung jawab. Juga…. I promise you to find you a new daddy. Yeayy!! J

Inilah dia Formula Kehidupan itu.


Sudah pernah dengar belum, Sobs? Jika belum, sini aku ceritain, ya!
Anggaplah batas usiaku (jatah hidupku) adalah 70 tahun. Dan pada saat prahara itu, anggaplah umurku 35 tahun. Berarti aku masih memiliki jatah hidup selama 35 tahun lagi toh? Lalu pertanyaannya:

  1. Apakah aku akan hidup terus seperti ini? Menghabiskan 35 tahun sisa umurku dalam prahara sambil terus mencoba mempertahankan rumah tanggaku, demi nama baik, status dan berbagai alasan klasik "keutuhan rumah tangga" lainnya? Sementara nyata-nyata, berdasarkan pengalaman, dan pengetahuan kentalku akan sifat dan karakter mantan suami, jelas akan sulit baginya untuk berubah, atau;
  2. Apakah aku dan dia akan mencoba lagi peruntungan kami? Menghabiskan 35 tahun sisa umurku dengan mencoba untuk sama-sama memperbaiki diri? Meng-evaluasi diri, dan berkomitmen untuk saling menjaga keutuhan rumah tangga ini? Sementara aku tau persis, ini ibarat siklus, suamiku itu, sebentar baik, dan sebentar lagi akan seperti itu lagi, sulit untuk memperbaiki diri walau sudah berjanji sepenuh jiwa. (Pengalaman telah membuktikan berkali-kali), atau;
  3. Mengambil langkah baru. Mengisi 35 tahun sisa usiaku dengan langkah baru. Memulai kehidupan baru, dimulai dari meninggalkannya, memperbaiki kehidupanku, membuka hati untuk kehidupan yang baru, yang tentunya penuh peluang dan pengharapan yang baru. 
Tentu aku pilih yang ketiga donk ah! Hehe. Starting from Zero to be a hero for my self and Intan, of course. :)

Kisah masa lalu ini sengaja aku bagikan sebagai sebuah lesson learnt bagi siapa aja yang memandang pengalaman ini layak untuk menjadi bahan pembelajaran, dan yakinlah bahwa Allah itu Maha Pemurah dan Penyayang. Semoga ada yang manfaat dengan mampir dan membaca kisah ini, ya, Sobs!

Hidup ini indah, walau jalan mencapai keindahan ini terasa begitu berliku. Semangat, ya! 😊

Al, Jakarta 10 Feb 2012

Belum sempat bikin postingan nih sobs..
So, let me share this yaaa...

Maklum, kangen berat dengan putri cantikku yang kian sibuk dengan skul nya...

Semoga makin mandiri ya nak! Be my great daughter, as always!


Powered by Telkomsel BlackBerry®
Good morning sobs, mumpung di angkot dan terjebak macet, yuk aku lanjutin kisah lucu tentang sahabat bule ku, Sara.

Ini adalah cerita lanjutan dan masih tentang pemahaman bahasa (Bahasa Indonesia). :)
Suatu malam, kami berdua singgah di tukang nasi goreng, pinggir jalan. Karena aku yang mengemudi, dan agak susah memarkirkan mobil segede double cabin (Nissan Navara), maka Sara berinisiatif langsung turun setelah mendengar pesananku.
Tapi, wajahnya penuh tanda tanya yang tak tersampaikan kala aku sebut pesananku.

"Nasi goreng pakai telur mata sapi for me ya!" Apa yang aneh dengan kalimat ini ya? Ah sudahlah!
Aku perhatikan saja dari jauh, tapi melihat 'perdebatan yang sedikit alot antar dia dan abang tukang nasgor, aku pun parkir dan menyusulnya.

"What's up Sara? Paken bang?" Tanyaku pada keduanya.

"Nyoe kak, si dara nyoe beunoe pesan nasi goreng mata sapi satu, dadar satu, kalheuh lon peuget, tapi hana meufom cit lon peu maksud jih!" (Ini kak, cewek ini tadi kan pesan nasi goreng telur mata sapi satu, dadar satu, nah udah saya bikin, tapi saya jadi bingung maunya apa?)

Aku menatap Sara, menanti penjelasannya.

"I ask him to make nasi goreng pakai telur mata sapi and nasi goreng with omelette. Ok, this is it! With omelette, but this one, just with egg fried, I don't see the mata sapi. Al, are you serious with your order? How does mata sapi taste? Do you often eat cow eyes?"

Hah? Hahahahaha.... Aku langsung ngakak. Kalo di ym pasti aku udah pasang icon ketawa guling-guling deh. Sara dan si abang tukang nasgor keheranan.
Keheranan mereka makin menjadi saat aku masih belum mampu meredam tawaku.

"Hey! What's funny? Apanya yang lucu?" Sara ikutan tertawa, geli melihatku.

"You! Hahaha... Sara-sara... Siapa juga yang suka makan mata sapi. Emoh aku. Bang, ternyata salah paham. Dikiranya nasi goreng pakai telur mata sapi itu adalah nasi goreng dengan telur dan mata sapi beneran yang digoreng. Hahahahaha... Siapa coba yang mau makan mata sapi beneran? Pantesan aja tadi dia heran waktu saya bilang ke dia saya mau nasgor mata sapi. Hahahahahaha..."

Kuakhiri penjelasanku dengan tawa yang diikuti gelak yang sama oleh si abang nasgor.
Sara makin geli tapi sepertinya dia masih belum menangkap seluruh makna pembicaraan kami. Barulah dia tertawa lepas saat aku jelaskan padanya, bahwa telur mata sapi disini adalah telur yang diceplok membentuk mata sapi. Jadi bukan nasi goreng dengan telur dan sebuah mata sapi.
Eneng-eneng wae nih bule! Hahahaha...

Si abang nasgor pun terlihat tak mampu menahan tawanya, dilanjutkannya berkepanjangan. Aku dan Sara juga.Sejak itu, aku sering memanggil Sara dengan 'cow eyes', hehe.

Well sobs, sekian dulu ya cerita ringan penuh tawa tapi nyata ini, mau turut angkot dulu nih...
Have a great Sunday! Gile bener Bandung ini, setiap wiken macet total begini. Ih!

Saleum,
Alaika
Powered by Telkomsel BlackBerry®


















Sebuah postingan asal jadi, terpublish sempurna di halaman My Virtual Corner, tapi tetap saja setelah itu, tak membuat mataku lelah dan beranjak tidur. Bahkan setelah lelah seharian dengan aneka aktifitas yang menyita waktu, tetap saja mata ini tak mampu diajak kompromi. Bahkan untuk diistirahatkan saja dia tak sudi. Dasar keras kepala! Harusnya kamu merem, tidur!

Entahlah sobs, kok rasanya malam ini aku begitu gelisah. Rasa ini semakin menjadi dan membuat aku semakin uring-uringan. Ada apa ya Allah? Kuambil BB dan memeriksa status Intan. Ada apa dengannya? statusnya yang selama ini begitu penuh semangat meng-iklankan dagangan online nya, kini telah berganti dengan sebaris kalimat "Ask me to study, please! Ask me, sesusah itu kah?"

Ada apa dengannya ya Allah? Semoga dia baik-baik saja ya Allah... doaku, namun batin ini sontak tak dapat kubohongi. Firasat ini kuat berkata, there is something unwell with her. Duh nak, kenapa ga diangkat? Aku semakin gelisah saat beberapa kali aku telphone, tak mendapatkan jawaban.

Kucoba sekali lagi sebelum kuarahkan panggilan pada ibuku, maminya Intan. (Mami = nenek, dalam bahasa Aceh).

"Assalammualaikum Mi." Lemah sekali suara Intan, dan hatiku langsung tak karuan.
"Nak, are you okay? kok suaranya lemah sekali?" berondongku gelisah.
"Ga papa kok Umi, I am okay, cuma tadi mimisan, udah tiga kali." Jelasnya lemah.
"Tuh kan? Intan ga sehat. Ini masih mimisan? ada demam ga? kenapa ga telphone Umi?" berondongku lagi.
"Udah ga apa-apa kok Mi, Intan udah baik-baik aja. Cuma masih pusing dikit. Ini sedang tiduran. Udah di balur minyak kayu putih juga sama Mami di badan Intan kok Mi...".

Aku tetap kuatir, prihatin dan rasanya sedih banget berada jauh darinya. Putri tercinta ini memang sering sekali mimisan. Dokter bilang sih karena pembuluh hidungnya yang rapuh. Dan tak ada obat khusus untuk itu, melainkan akan sembuh seiring dengan pertambahan usia dan pertumbuhan sel dan otot tubuhnya.

"Udah ga papa kok Mi, Umi tenang aja. Umi udah sehat juga kan? ga pilek lagi kan Mi? Intan kangen sama Umi!" Terdengar suara yang begitu memelas dari seberang sana, dan langsung membuat airmataku menitik.

"Iya sayang, Umi juga kangen banget sama Intan. Mudah-mudahan kita bisa segera ketemu ya nak.... Oya, itu bee propolis Umi, yang di kulkas, Intan minum setiap pagi satu butir dan malam satu butir ya nak, terus paksakan untuk minum teh campur madu setiap pagi. Jangan bandel, harus! Biar kuat staminanya. Itu karena Intan kan sibuk terus akhir-akhir ini, jadi staminanya menurun, makanya harus dijaga. Mulai besok minum itu yang teratur ya nak!"

Dan suara mengiyakan, dengan kepatuhan dan kesantunannya membuatku semakin kangen akan dia. Duh, Umi kangen banget sama kamu nak, tapi Umi belum bisa pulang, masih sibuk dengan pekerjaan disini nih sayang. Intan yang sabar ya nak...

Kuhantar dia dengan saling membaca doa tidur, dan kuingatkan dia untuk mematikan lampu besar dan menyalakan lampu tidur. Meletakkan BBnya jauh dari tempat tidur, dan segera tidur. Intan menurut dan aku percaya dia melakukannya. Menurut.

Dan kini? Umi masih belum bisa tidur sayang. Umi keingat kamu terus. Di satu sisi hati, begitu ingin Umi ajak kamu kesini, tapi seperti yang sudah kita bahas, dan Umi setujui, Umi tak akan paksa kamu pindah nak, ok, tamatkan dulu SMU nya di Banda ya, then we will be together again, here or there, lets see.

Umi masih belum bisa tidur nak, dan umi bongkar-bongkar tulisan umi tentang kamu. Dan umi bahagia dan terharu selalu setiap membaca tulisan Umi yang ini, tentang what a good daughter you are my dear.

Rasa sayang Umi berlipat-lipat setiap membaca tulisan ini nak... dan semakin kangen kamu. Thanks a lots ya nak, for being my very-very kind and nice daughter, for every single things you did for me.

Sobats, tulisan ini sepenuhnya adalah curahan kerinduan terhadap putri tercinta. Pernahkah sobats merasakan kerinduan yang seperti ini terhadap seseorang yang begitu berarti dalam hidup sobats?




Pasti pada penasaran kan ya membaca judul di atas? Ini Alaika mau cerita apaan ya? Kok judulnya unik banget? Ga mungkin donk jika Alaika seorang perawan secara Intan permata, si putri salju udah berusia enam belas tahun kini... :D

Hehe.... ini adalah kisah seorang sahabat yang aku kenal di awal masa tanggap darurat paska tsunami sobs. Namanya Sara Nalder, berkebangsaan Australia, yang adalah seorang perawat.
Orangnya cantik banget, tinggi besar. Ramah dan sangat rajin mempelajari bahasa Indonesia.

Sara adalah juga mitra kerjaku di Northwest Medical Team International, the International NGO asal Portland, yang bekerja di Aceh selama masa tanggap darurat hingga mulai masa rehab rekon.

Suatu hari, Sara, yang mengepalai bidang medical training, harus membuka acara dan memberikan kata-kata sambutannya di depan para peserta training, yang adalah para bidan dan perawat dari beberapa kabupaten di Aceh.

Nah, Sarah memulai pembukaan dengan mengucapkan salam dan memperkenalkan diri. Seperti ini;

Good morning ladies and gentlement, selamat pagi dan salam sejahtera (dengan logatnya yang masih patah-patah). Para peserta senang donk mendengarnya, merasa tersanjung kan ada orang asing yang menyapa dalam bahasa kita... ?

Tapi kemudian, senyum dan hormat tadi berubah jadi senyum di kulum dan sebagian menjadi gelak tawa, saat Sara salah ucap.

"Perkenalkan, nama saya Sara... saya adalah seorang perawan, dan saya sudah di sini selama satu Tuhan".

[Aku yang ada disampingnya, yang akan jadi translaternya nanti pada saat Sara mulai menyampaikan kata-kata sambutan dalam bahasa Inggris, kaget donk!. Opo iki maksud e?]

Kusenggol Sara sambil berbisik, did you mean that you are a virgin?
Sara kaget dan merah mukanya. Apalagi melihat para peserta senyam senyum. and satu Tuhan means one God! Tambah merah donk muka Sara...

"Perawan means virgin, and Perawat means Nurse! Tuhan means God and tahun means year!" Bisikku. Gelagapan Sara meralat pernyataannya, langsung bicara dalam bahasa Inggris.

I am so sorry, I mean, I am a nurse and we do hope that through this training, we will able to contribute in increasing the capacity of midwife and nurse in providing their services in Aceh.... bla..bla..bla

Peserta pun mengangguk-angguk sambil tersenyum setelah aku menerjemahkannya. Memaklumi dengan sungguh-sungguh namun tetap tak mampu menyingkirkan rasa geli mereka. Sara sendiri sih udah biasa-biasa aja setelah salah ucap itu. Tapi kuyakin bahwa empat kosa kata itu kini terpatri kuat di benaknya sehingga tidak akan salah ucap lagi. Hehe.

Kebersamaanku bersama Sara, banyak sekali menggoreskan gelak tawa sih sobs. Habis si cantik ini bener-bener punya kemauan keras untuk belajar bahasa Indonesia sih, apalagi saat terpanah asmara oleh seorang pemuda dari Manado, makin gigih deh usahanya untuk mempelajari bahasa Indonesia. :)

Penasaran yang mana wanita Australia yang cantik ini? yuk intip disini yuk sobs!


Kebersamaan dengan teman-teman bule memang sering membawa gelak tawa sih sobs. Terutama dengan temanku yang satu ini, tapi berhubung malam telah larut, jadi dilanjut dalam postingan lainnya aja yaaaa.... 
Good nite sobs! Good rest and have a nice dream!

Saleum hangat dari
Bandung.

Alaika





Sobs...
Mohon maaf jika mendapati beranda rumahku yang berantakan nih sobs,
lagi asyik-asyik ubah interior, eh daku dijemput pergi..
so mau jalan-jalan dulu yaaaa....
ntar proses merapikan 'rumah' tercinta ini dilanjutkan kembali...

makasih udah berkunjung, dan mohon jangan kaget dengan penampakan yang amburadul ini yaaa...
kan Alaika biasa nya rapi tenan sobs, tapi boleh donk sekali-sekali main tinggal begini aja,
habis si teman ga sabaran sih, mau curhat katanya...
kan lumayan sobs, ada bahan untuk posting nih.
hahaha....

ok sobs,
see you soon ya,
titip rumahku.....

Saleum hangat dari Bandung. :)
Sesuai janjiku pada Intan, maka sekitar pukul 13.42 wib aku telah berada di halaman depan sekolah putri tercinta, untuk agenda spesial siang tadi, which is trial driving on the road, alias belajar mengemudi di jalan raya, setelah beberapa hari ini, Intan berlatih mengemudi di jalanan ber-corn block yang terhampar indah dan berliku di kompleks Biro Rektor, Universitas Syiah Kuala…
Hehe, emang! Kayaknya hanya kami lho yang nekad menggunakan kesunyian kompleks di sela libur Ramadhan itu, menjadikan jalanan itu sebagai arena latihan mengemudi putriku. Maaf ya Pak Rektor… J
Maka, usai shalat zuhur berjamaah dan kultum di aula sekolahnya, Intan dengan penuh semangat menghambur ke dalam mobil, kusambut dengan segera melajukan Gliv, si abu-abu kesayangan menuju arah Krueng Raya.
Yup, ada sebuah bisikan yang menuntun hati agar aku menggunakan badan jalan Banda Aceh – Krueng Raya sebagai ajang latihan driving on the road bagi Intan. Alasan utamanya sebenarnya sih, selain karena jalanan ini lumayan sepi, juga karena aku bisa menikmati pemandangan indah tepi pantai di sebelah kiri jalan, dan pemandangan sejuk perbukitan di sebelah kanan jalannya..
Tak pakai lama, begitu sampai di jalan yang mulai sepi, kuserahkan kemudi pada Intan, yang begitu antusias melajukan Gliv, lumayan lancar walau terkadang dia masih terkesan takut-takut. Tapi dia senang berlatih di bulan puasa, karena Uminya tak akan cerewet apalagi marah-marah jika dia melakukan kesalahan mengemudi.. J
Kami terus melaju dengan penuh suka cita, kulihat Intan telah mulai enjoy driving di jalan raya, penuh hati-hati tapi masih sempat bercanda serta curhat sepanjang perjalanan. Lumayan lama juga kami tak berkesempatan jalan berduaan dan mengobrol santai seperti ini. Mulai tentang teman-teman barunya di kelas XI, hingga ke curhat masalah cowok yang sedang tertarik padanya namun dia tak punya perasaan serupa. Bagaimana cara menghadapinya agar si cowok tak tersinggung apalagi sakit hati….
Kami merasakan perasaan damai yang luar biasa, kuyakin Intan juga merasakan peningkatan kualitas kasih sayang dan cinta terhadapku sebagaimana yang kurasakan terhadapnya, selama mengemudi ini. Menghabiskan waktu berdua, terkadang memang tak harus di suatu tempat khusus, kebersamaan memang bisa dirajut kapan dan dimanapun, bahkan terkadang dalam momen-momen tak terduga.
Lalu apa hubungannya dengan judul postingan di atas Al? Kok dari tadi belum ada korelasinya? Hehe…. Sabar sobs! Ini juga mau masuk ke topic itu kok…
Nah, begitu kami sampai ke kawasan Pertamina Krueng Raya, mataku tertumbuk pada sebuah plank nama bertuliskan makam Laksamana Malahayati. Gliv terus melaju yang dipacu dengan santai oleh Intan. Bagi Intan, plank nama itu memang tak berarti apa-apa sih, tapi bagiku? Itu adalah sebuah daya tarik yang membuat hatiku langsung sumringah. Yup! Laksamana Malahayati sobs! Itu adalah tokoh pahlawan idolaku lho! Sungguh, aku sangat mengaguminya…
Walau aku pernah mempublish sebuah postingan tentang kisah perjuangan dan kehebatan sang tokoh idola itu disini sobs, tapi aku tak pernah berniat sekalipun untuk mencari makamnya, karena memang aku bukan type penziarah seperti itu.
Bagiku, mengabadikan kehebatan dan kepahlawanannya dengan tinta emas, cukup di hatiku dan dalam tulisan2 ku, tak harus dengan mencari dimana peristirahatan terakhir, apalagi tokoh idola ini hidup diantara abad XV dan XVI yang lalu. Udah lama banget kan sobs?
Jadi aku fikir, alih-alih mencari tempat peristirahatannya, mending aku menghidupkan rasa hormat dan terima kasihku padanya dengan caraku tersendiri, yaitu mengenangnya dalam tulisan dan rasa kagum di hati… #terus terang, belum pernah juga sih menghadiahkannya sebuah Al-Fatihah. Habis ga teringat sih sobs! J Lagipula, Insyaallah, seseorang yang mati syahid demi memperjuangkan kemerdekaan negerinya, beliau akan menjadi salah seorang ahli syurga, amin Ya Rabbal Alamin…
Aku cetuskan pada Intan bahwa pulang nanti, aku ingin kami berbelok ke tanda panah yang ditunjuk di plank nama tersebut, menuju makam sang laksamana. Dan hari ini, aku menyadari betapa buruk nilai pelajaran sejarah Intan, sukses membuatku terheran-heran!
Masak ga pernah dengar nama Laksamana Malahayati? Tak pernah tau bahwa beliau adalah Laksamana wanita pertama di dunia? Apa kamu ga pernah baca atau memperhatikan saat gurumu mengajar sih nak?
Putriku begitu takjub saat kuceritakan tentang sepak terjang sang laksamana ini. Bahkan Intan jadi begitu terkagum saat kukatakan bahwa, saat itu belum pernah ada seorang laksamana (admiral) wanita di dunia, Laksamana Malahayati lah the first one! Masak mi? di dunia? Di Indonesia kali mi? Umi salah kali mi?
Yaelah, dikasih tau malah ngeyel. Sampai aku terpaksa menanyakan dengan penuh rasa prihatin, apa di sekolah, dari SMP sampai SMA mereka tidak lagi belajar tentang sejarah nasional/bangsa? Intan tertawa, malu juga, dan dengan kalem mengatakan ‘ada sih mi, tapi Intan kurang tertarik dengan sejarah!’ Weleh-weleh nak!
Kuceritakan sekilas tentang Laksamana idolaku ini, dan kekaguman semakin terlihat nyata dari antusiasme anandaku untuk mengetahui lebih jauh sepak terjang sang tokoh pejuang wanita yang satu ini. Dan tak sabar ingin membaca postinganku tentang sang Laksamana wanita pertama di dunia ini, yang adalah berasal dari negeri tercinta ini, puteri dari bumi Iskandar Muda..
Singkat cerita, Intan menyerahkan kemudi padaku, saat kami telah sampai pada penghujung jalan yang tak lagi beraspal, dan artinya, kami harus kembali, apalagi waktu telah menunjukkan angka 3.25 wib. Masih pada niat semula untuk mampir di makam sang Laksamana, maka kupacu Gliv dengan kecepatan yang lebih tinggi. Tak sabar aku ingin melihat dengan mata kepalaku sendiri, rumah peristirahatan tokoh yang begitu aku kagumi ini…
Tak jauh masuk ke dalam, hanya 100 m, seperti yang tertulis di plank penunjuk arah menuju makam. Suasana sangaaat sepi. Tak ada satu orang pun yang melintas karena memang tempat ini menjorok ke dalam.  Kuhentikan Gliv dan memarkirnya dengan baik. Intan terlihat sedikit takut untuk turun. Penampakan areal makam sendiri sih apik-apik saja, tak ada yang menyeramkan, hanya tingkat sepinya yang masuk kelas wahid itu yang bikin hati was-was. Aku sendiri sih kepikiran pada takut ditodong atau dirampok oleh (siapa tahu kan) combatan/mantan anggota gerakan separatis. Ini kan mirip hutan, tapi yang terawat. Tak lupa kuingatkan Intan untuk tidak bercerita tentang kunjungan ini pada mami (panggilan bahasa Aceh untuk nenek) nya alias umiku nanti, pasti aku akan diceramahi panjang lebar jika ketahuan nekad main ke tempat sepi dan 'berbahaya' seperti ini. Kalo ada orang jahat gimana? Pasti akan panjang lebar dan banyak 'kalo' nya deh ntar jika ibuku tahu.... hihi
Alhamdulillah, sekitar dua menit kami keluar dari Gliv, sebuah Avanza silver memasuki area makam, parkir tepat disamping Gliv. Awalnya aku kuatir juga, melihat penumpang Avanza itu adalah para lelaki. Hatiku sedikit menciut, karena aku hanya berdua Intan, di tempat yang begitu sepi tanpa terlihat satupun rumah penduduk di sekitar tempat itu. Sempat terniat di hati untuk segera masuk lagi ke mobil, sambil berfikir secepat apa aku sanggup memutar Gliv dan melarikannya ke jalan raya lagi…
Tapi Alhamdulillah, seorang ibu setengah baya, dengan pakaian muslim yang santun ikut keluar dari Avanza itu. Aman, Insyaallah, batin ku. Kusapa si ibu dengan ucapan salam yang segera dibalas ramah. Ternyata mereka dari Aceh Timur, sedang main ke Banda dan tertarik juga untuk melihat makam sang Laksamana.
Jadi ada teman deh sobs! Tadinya aku ragu banget jika hanya berdua Intan, mendaki bukit, mencapai tempat peristirahatan tokoh idolaku. Walau idola banget, jika harus mendaki setinggi itu, tanpa tau gerangan apa yang sedang menanti kami di puncak perbukitan itu, kan sama saja membawa diri ke mara bahaya ya sobs?
Tampak depan pekarangan Makam Laksamana Malahayati
Akhirnya, bersama kami mendaki. Sayangnya aku lupa menghitung berapa puluh anak tangga yang harus kami naiki untuk sampai di atas sana. Terlihat Intan masih sedikit takut, juga lelah menaiki satu demi satu anak tangga itu.
Makamnya terletak nun jauh di atas tuh sobs!
Tuh di atas itu makamnya sobs!
Nah, ini dia makamnya....
“Mi, umi yakin mau ke atas? Ga takut? Kok Umi begitu kagum sih dengannya?” Ealah nak, kok masih tanya toh? ya iyalah….
“Ya iya lah nak… misalnya gini, Intan kalo lagi jalan-jalan lihat ada SMASH, dan kesempatan untuk ketemu langsung udah di depan mata, apa yang Intan lakukan? Menjauhinya apa mendekatinya?”
Intan malah tertawa terbahak, “haha… Umi..Umi, kok malah disamain dengan Smash? Haha”. Habis Intan idola banget sama Smash boyband sih sobs, jadi paling gampang ngasih perumpamaan ya seperti itu toh? hihi
Akhirnya sampai juga kami di puncak, dan aku kaget menemukan seorang pemuda yang sedang begitu asyik membersihkan makam. Serius dan enjoy sekali pemuda itu melaksanakan tugaasnya. Mungkin pun sambil melamun kali sobs? Hehe
Pernahkah sobats merasa seperti ini? Begitu bahagia? Merasa takjub? Inilah yang kurasakan begitu melihat tiga batu nisan berjejer di bagian kepala makam itu sobs, tiga lagi berjejer di bagian kaki. Kok tiga? Ternyata menurut si pemuda, di dalam makam ini bersemayam tiga jasad, Laksamana Malahayati, suaminya dan anaknya. Aku baru tahu hal itu sobs!
Tak terhalang, menitik airmata ini sobs…. Terharu…Tak pernah timbul di anganku keinginan untuk berada di makam tokoh yang begitu aku kagumi. Yang tentangnya kutulis sepenuh jiwa di postingan yang ini…
Namun kini? Aku mendapati diriku telah berada di hadapannya. Hanya terbatas oleh gundukan tanah yang ditaburi bebatuan kecil di atasnya. Hanya setipis itu jarak antara aku dan tokoh idolaku. Spontan, tak terhalang tangan kananku langsung mengelus bingkai makam…. Ingin mengelus batu nisan itu sih, tapi takut akan dilarang oleh si pemuda. Maka aku hanya membiarkan tangan kananku mengelus bingkai pusara itu, seraya menghadiahi sang Laksamana sebuah Al-Fatihah. “Beristihatlah dengan tenang Cut Nyak… tak pernah terduga jika aku akan berkesempatan untuk bertemu dirimu…. Hari ini, tanpa diduga dan tanpa rencana, Allah membawaku kesini…. Ke tempat orang yang begitu aku kagumi…. Alhamdulillah ya Allah…”.

Di perjalanan pulang, Intan mengatakan bahwa teman baru kami (para penumpang Avanza) terheran-heran melihat umi begitu khusyuk berdoa di makam. Mereka sendiri cuma melihat-lihat dan foto-foto aja. Aku hanya tersenyum. Aku juga akan begitu jika tokoh yang aku kunjungi bukanlah tokoh yang begitu aku kagumi …. J
Well sobs, itulah sedikit cerita tentang petualangan kami siang tadi… Sungguh sebuah pertemuan tak terduga yang Allah siapkan untukku. Trims ya Rabbi.. 
Kehidupan adalah sebuah arena yang penuh misteri
Bahkan seorang ahli nujum sekalipun tak kan pernah mampu menebak dengan tepat gerangan apa yang tersembunyi di balik misteri itu…
Terima kasih padamu ya Allah, pemilik segala misteri, pengarah segala lakon dan penulis segala scenario kehidupan

 Saleum,
Alaika

Seorang anak yang bosan mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya, menulis di selembar kertas, dan memberikannya pada ibunya yang sedang sibuk di dapur.

Ibu menerima kertas tersebut & membacanya.

Ongkos upah membantu Ibu :
- Membantu ke warung 20 rb
- Menjaga adik 20 rb
- Membuang sampah 5 rb
- Membereskan tempat tidur 10 rb
- Nyiram bunga 15 rb
- Nyapu lantai 15 rb
Jumlah seluruhnya : 85 rb

Selesai membaca, Ibu tersenyum, mengambil pena & menuLis dibelakang kertas yang sama :

- Mengandung selama 9 bln.
GRATIS
- Jaga malam karena menjagamu
GRATIS
- Airmata yang menetes karenamu.
GRATIS
- Khawatir memikirkan keadaanmu
GRATIS
- Menyediakan makan, minum, pakaian & keperluanmu.
GRATIS
Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku.
GRATIS

Air mata anak berlinang, lalu dia memeluk ibunya & berkata :
"Saya Sayang Ibu".
Lalu dia mengambil pena & menulis dikertas : "LUNAS"

Sebuah renungan yang begitu berarti bagi diriku, semoga juga akan berarti bagi kita semua...

PS:
She still loves and cares for U, as always, as we do.
Wake up bro! Times is running and we are still waiting, for U! :(
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Newer Posts Older Posts Home

Author

I am a chemical engineer who is in love in humanity work, content creation, and women empowerment.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Speaker

Speaker
I love to talk/share about Digital Literacy, Social Media Management, Content Creation, Personal Branding, Mindset Transformation

1st Winner

1st Winner
Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Pemenang Utama Blog Competition yang diselenggarakan oleh Falcon Pictures. Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Blogging Competition yang diselenggarakan oleh Balitbang PUPR

Podcast Winner

Podcast Winner
Pemenang Pilihan Dewan Juri - Podcast Hari Kemerdekaan RI ke 75 by KOMINFO

Winner

Winner
Lomba Menulis Tentang Kebencanaan 2014 - Diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh

Winner

Winner
Juara Berbagai Blogging Competition

Featured Post

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk!

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk! Sesaat sebelum naik ke kapal verry Ki-ka: Adik ipar, Aku dan Ayah. Hai.... hai.... hai! In...

POPULAR POSTS

  • Kiat Penting agar Warung Tetap Eksis & Laris Manis
  • Solusi Bikin Paypal Tanpa Nama Belakang
  • Contoh Surat Sponsor untuk Diri Sendiri bagi Pengurusan Visa
  • Laksamana Malahayati, Kartini Lain sebelum Kartini
  • Kolaborasi Microsoft dan ASUS - Hadirkan Windows 10 Original Yang Langsung terinstall Otomatis dan Gratis!
  • Yuk Melek Hukum via Justika dot Com
  • Lelaki itu, Ayahku
  • How To Write a Motivation/Cover Letter
  • It's Me!
  • Jawaban Untuk Sahabat

Categories

  • about me 1
  • accessconsciousness 1
  • advertorial 10
  • Anak Lanang 1
  • awards 20
  • bali 1
  • banner 1
  • bars 1
  • Beauty Corner 29
  • belarus 5
  • bisnis 1
  • Blog Review 2
  • blogger perempuan 1
  • blogging tips 9
  • Budaya 1
  • Catatan 12
  • catatan spesial 19
  • catatan. 53
  • catatan. task 20
  • cryptocurrency 1
  • culinary 5
  • curahan hati 6
  • daftar isi blog 1
  • dailycolor 1
  • DF Clinic 12
  • disclosure 1
  • edisi duo 5
  • email post 10
  • embun pagi 1
  • episode kehidupan 1
  • event 4
  • fashion 3
  • financial 1
  • giveaway 48
  • Gratitude 1
  • health info 9
  • Healthy-Life 16
  • info 23
  • innerbeauty 9
  • iran 4
  • joke 4
  • kenangan masa kecil 3
  • kenangan terindah 12
  • keseharianku 2
  • kisah 14
  • kisah jenaka 7
  • knowledge 2
  • kompetisi blog 1
  • komunitas 2
  • KopDar 8
  • Korea 1
  • kuliner 7
  • Lawan TB 2
  • lesson learnt 7
  • life 2
  • lifestyle 4
  • lineation 32
  • lingkungan 1
  • Literasi Digital 2
  • motivation 9
  • museum tsunami aceh 1
  • New Year 2
  • order 1
  • oriflameku 2
  • parenting 4
  • perempuan tangguh 4
  • perjalanan tiga negara 1
  • personal 3
  • petualangan gaib 6
  • photography 1
  • picture 5
  • podcast 1
  • Profile 12
  • puisi 5
  • reflection 3
  • renungan 25
  • reportase 23
  • resensi 2
  • review 42
  • review aplikasi 1
  • rupa 1
  • Sahabat JKN 2
  • sakit 1
  • sea of life 17
  • sejarah 5
  • Sekedar 1
  • sekedar coretan 76
  • sekedar info 23
  • self-love 1
  • selingan semusim 9
  • seri BRR 4
  • snack asyik 1
  • Srikandi Blogger 2
  • Srikandi Blogger 2013 7
  • Srikandi Blogger 2014 4
  • SWAM 1
  • task 43
  • teknologi 1
  • tentang Intan 34
  • Test 1
  • testimoni 9
  • Tips 57
  • tradisi 1
  • tragedy 1
  • traveling 59
  • true story 7
  • tsunami 9
  • turkey 9
  • tutorial 7
  • visa 1
  • wisata tsunami 2

Followers


Blog Archive

  • December (1)
  • October (1)
  • March (1)
  • August (2)
  • May (1)
  • April (2)
  • March (6)
  • February (3)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (5)
  • October (4)
  • September (3)
  • August (5)
  • July (3)
  • April (1)
  • January (1)
  • December (2)
  • November (1)
  • October (1)
  • September (1)
  • June (1)
  • February (1)
  • December (1)
  • September (2)
  • August (2)
  • July (1)
  • June (1)
  • March (1)
  • February (1)
  • December (5)
  • September (2)
  • August (3)
  • July (1)
  • May (3)
  • April (2)
  • March (1)
  • February (1)
  • January (7)
  • December (1)
  • November (5)
  • September (3)
  • August (1)
  • July (4)
  • June (1)
  • May (1)
  • April (3)
  • March (6)
  • February (5)
  • January (7)
  • December (8)
  • November (4)
  • October (12)
  • September (4)
  • August (3)
  • July (2)
  • June (5)
  • May (5)
  • April (1)
  • March (5)
  • February (4)
  • January (6)
  • December (5)
  • November (4)
  • October (8)
  • September (5)
  • August (6)
  • July (3)
  • June (7)
  • May (6)
  • April (7)
  • March (4)
  • February (4)
  • January (17)
  • December (10)
  • November (10)
  • October (3)
  • September (2)
  • August (5)
  • July (7)
  • June (2)
  • May (8)
  • April (8)
  • March (8)
  • February (7)
  • January (9)
  • December (10)
  • November (7)
  • October (11)
  • September (13)
  • August (5)
  • July (9)
  • June (4)
  • May (1)
  • April (12)
  • March (25)
  • February (28)
  • January (31)
  • December (8)
  • November (3)
  • October (1)
  • September (12)
  • August (10)
  • July (5)
  • June (13)
  • May (12)
  • April (19)
  • March (15)
  • February (16)
  • January (9)
  • December (14)
  • November (16)
  • October (23)
  • September (19)
  • August (14)
  • July (22)
  • June (18)
  • May (18)
  • April (19)
  • March (21)
  • February (27)
  • January (17)
  • December (23)
  • November (20)
  • October (16)
  • September (5)
  • August (2)
  • March (1)
  • December (2)
  • April (1)
  • March (1)
  • February (6)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (4)
  • September (4)
  • August (1)
  • July (8)
  • June (16)

Oddthemes

Flickr Images

Copyright © My Virtual Corner. Designed by OddThemes