Gambar dipinjam dari sini |
Ya gitu deh. Ketidakhadiranku di halaman maya ini bukan karena keinginan hati kok. Memang sih, ada rencana untuk mundur sedikit dari my corner ini karena pekerjaan yang harus aku lakukan di salah satu pelosok Sumatera Utara, melakukan Need Assessment untuk men-design sebuah Proyek Kesehatan Masyarakat, orderan sebuah instansi yang butuh bantuan untuk hal ini. Sehingga otomatis banyak waktu tersita untuk melakukan kegiatan ini, dan membuatku tak lagi konsisten untuk mengisi halaman tercinta. Bukan, bukan karena malas sih, tapi karena berada di pedalaman wilayah ini, membuat diriku jauh dari sinyal yang biasanya terpancar sempurna. Miskin sinyal mengawali diriku ‘menjauh’ dari dunia maya. Gimana rasanya? Huft, udah jelas kangen berat dunk, wong biasanya, update blog bisa melalui BB, eh ini kok BB pun tak lagi bersahabat.
Pertanda yang Terkuak
Kepanikan semakin menyerangku saat tiada perubahan apa-apa meskipun sudah konsumsi obat dan menjalani terapi di unit rehab medis. Akhirnya, oleh salah satu kolega, aku diantar berobat ke seorang pengobat tradisional [paranormal]. Sebutlah namanya Dijah, seorang wanita yang masih berusia sekitar 29 tahunan. Melaluinya [merasuk ke dalam tubuhnya], seorang nenek [bernama Halimah] yang berasal dari negeri gaib [orang bunian] mendeteksi penyakitku. Pemeriksaan awal membuahkan hasil yang mengejutkan, bahwa diriku disantet. What? Wow! Itu adalah reaksi awalku, namun bukan reaksi awal kolega yang mengantarku, karena dirinya sudah menduga demikian. Ingin mendalami lebih jauh, nek Limah meminta waktu satu malam untuk mendeteksi. Kami pun kembali ke mess yang disediakan project kami di Medan.
Sebenarnya Dijah mengundang kami untuk menginap saja di rumahnya, apalagi si kolega yang mengantarku adalah sahabatnya. Namun aku masih segan padanya. Barulah keesokan hari kami kembali padanya, dan langsung shock mendengar penuturan Nek Limah [yang merasuk di dalam tubuh Dijah]. Bahwa memang benar aku disantet. Target utamanya bukan hanya kelumpuhan di kakiku, namun dalam waktu 1,5 tahun lagi, seluruh organ tubuhku lumpuh dan aku menjadi tak waras lagi, jika saja apa yang dituntut oleh si penyantet tidak terkabulkan. What? Oh My God. Gile bener. Dan lebih kaget lagi, saat Nek Limah menuturkan bahwa si pelaku kejahatan ini adalah orang yang pernah begitu dekat denganku di masa lalu, bersama keluarganya. Targetnya adalah agar aku kembali padanya, jika tidak, maka aku dilumpuhkan dan dibuat gila. Tak hanya itu, rejekiku juga dibuat seret dan melarat.
Oh My God, di era canggih seperti ini, dimana banyak orang ter-update dan terkoneksi dengan aneka ilmu pengetahuan dan kemajuan jaman, praktek klenik seperti santet, perdukunan dan sejenisnya masih saja marak berkembang di aneka lapisan masyarakat. Duh Tuhan, bahkan kini, hal di luar nalar ini pun kini menimpa diriku. Sedih hati tiada terkira, namun rasa syukur pada Ilahi Rabbi tak henti aku panjatkan ke haribaan-Nya, yang telah memperlihatkan 'pertanda' tentang santet ini melalui kelumpuhanku.
Jika saja kemarin aku tak terserang kelumpuhan seperti ini, maka kami tak akan pernah tau bahwa diriku sedang menjadi salah satu korbannya, oleh orang yang 'pernah' begitu aku sayangi dan cintai. Memang sih, kita tak boleh langsung percaya akan 'diagnosa' ini, namun aku tak hendak memperlihatkan ketidakpercayaan ini. Bagaimana pun, aku sepakat dengan hati kecilku untuk menjalani pengobatan tradisional via Dijah yang kemudian aku juluki 'Wanita Setengah Peri' ini.
Mengapa Wanita Setengah Peri? Karena begitulah kabarnya. Konon kisahnya, Dijah adalah anak sebatang kara yang telah ditinggal pergi ayah bundanya saat dirinya dan saudari kembarnya berusia satu setengah tahun. Almarhum ibunya Dijah adalah seorang jin muslim dari negeri bunian, bersuku Melayu asal Besilam, Sumut, yang menikah dengan seorang manusia [ayahanda Dijah]. Keduanya telah menghadap sang Pencipta saat Dijah berusia satu setengah tahun, karena kecelakaan lalu lintas.
Sebenarnya, selaku makhluk berbangsa jin, ibunya Dijah masih hidup setelah tabrakan maut itu, namun karena besarnya rasa cintanya terhadap sang suami, maka rohnya [ibunda Dijah] ikut masuk ke jasad suaminya untuk dikubur bersama. Sang kembaran Dijah sendiri, meninggal dunia saat keduanya berusia sepuluh tahunan. ~Cerita langsung dari Nek Limah, yang adalah nenek kandung Dijah [ibu dari almarhum ibunda Dijah] ~ Benar tidaknya, Wallahu Alam ~
Sesuai dengan permintaan Dijah, maka kolegaku menitipkan aku di sana untuk memulai pengobatan. Sementara itu, keesokan harinya, ibuku sudah berada di sisiku untuk mendampingi putri tercintanya ini menjalani pengobatan, suatu pengobatan yang belum pernah terlintas akan bentuk/rupanya di dalam benakku. Pasrah dalam doa agar Allah bermurah hati mengembalikan kondisiku ke kondisi semula yang penuh stamina. Aamiin ya Allah.
Dan Petualangan Gaib pun Dimulai
Kuyakin, most of us pasti tak ingin berkecimpung terlalu intens dalam hal-hal gaib, ya kan, teman-teman? Begitu juga aku. Belum pernah terlintas di dalam hatiku untuk berkenalan, berinteraksi apalagi bersentuhan secara mendalam dengan hal-hal gaib. Walau pun tentu saja aku percaya penuh, bahwa hal gaib seperti jin, malaikat dan hal gaib lainnya memang ada. Bukankah Allah bahkan terlebih dahulu menciptakan makhluk/benda gaib ini sebelum Adam [manusia] diciptakan-Nya?
Ditinggal pergi oleh kolega yang kembali ke pedalaman di mana kami sedang menunaikan tugas, sungguh membuatku sepi. Apalagi kini diriku tinggal bertiga saja dengan Dijah dan putri semata wayangnya yang saat ini duduk di kelas dua sekolah dasar. Jelas saja membuat diriku canggung, karena perkenalanku dengan wanita baik hati ini baru beberapa hari saja.
Namun Dijah yang begitu lugas dan penyayang, memperlakukan aku dengan begitu akrab dan tulus, membuat sikap canggung ini pupus dengan sendirinya. Apalagi saat Dijah mengatakan dia dan keluarga gaibnya menyukaiku dan ingin menganggap aku sebagai salah satu anggota keluarga mereka, sungguh membuatku terharu. Entah apa yang dilihat oleh wanita ini, yang tiba-tiba saja ingin mengangkatku sebagai kakak angkatnya, sementara usia persahabatan masih berada pada hitungan hari.
Begitu juga dengan Nek Limah yang kerap hadir di dalam diri Dijah untuk mengobatiku. Kasih sayang beliau terhadapku begitu terasa. Tulus dan mampu memancing rasa haru yang menggebu di hatiku. Di balik itu, rasa takjub akan 'keunikan' ini, tak henti membuncah di dada. Takjub, antara mimpi dan nyata. Siapa sangka jika 'garis kehidupan' yang seperti ini [berkenalan dan menjadi dekat dengan makhluk dari dimensi lain] tertera nyata di dalam buku kehidupan seorang Alaika Abdullah. Sungguh, menambah kepercayaan dan ketakjubanku terhadap kekuasaan Ilahi Rabbi. Lahaula Walakuata Illa Billah. Amazing, Subhanallah.
Tak hanya berkenalan dan menjadi cucu angkatnya Nek Limah, kemudian aku juga berkenalan dengan keluarga Dijah yang lainnya, yaitu suami Nek Limah, yang kerap kami panggil dengan sebutan Buya, lalu dengan putrinya Nek Limah serta cucu-cucunya yang lucu dan menggemaskan. Eits, menggemaskan berdasarkan suara dan sikap mereka saat merasuki tubuh Dijah lho ya. Visualnya sendiri, aku belum punya kemampuan untuk melihat mereka secara langsung, karena mata batinku masih belum mampu menembus alam gaib ini. Semoga dalam waktu dekat ke depan nanti, mata batinku mampu tersingkap. :)
Well, kembali ke pengobatan. Hari pertama itu ditinggal oleh kolegaku, Dijah meninggalkan aku sendirian di rumahnya untuk sementara waktu, karena dirinya ditugaskan oleh Nek Limah untuk mencari 'obat-obatan' yang diperlukan bagi pengobatanku. Sepulangnya, Dijah memperlihatkan beberapa jenis kembang dan dedaunan yang sebagian besar aku kenal, yaitu mawar, melati, kenanga, daun sirih bertemu urat dan beberapa jenis dedaunan dan akar-akaran lainnya. Rasa penasaran semakin membuncah di hatiku, menanti pengobatan terhadap diriku yang akan dilaksanakan nanti malam. Rasanya waktu langsung beranjak lemot, lamban bagai bekicot. Hehe.
Dan,...
Malam yang dinantikan pun tiba. Selesai shalat maghrib, Dijah langsung menggulung sajadah, dan mempersiapkan 'obat-obatan' yang telah disediakannya tadi sore. Semuanya dimasukkan ke dalam mangkuk keramik putih ukuran jumbo yang telah diisi air. Disampingnya, dalam sebuah piring yang juga terbuat dari keramik putih, terletak minyak kayu putih, beberapa botol minyak suluk, tasbih, kapas, handiplast dan pisau silet. Lalu wanita muda ini meminum minyak kayu putih dan berzikir. Butiran tasbih cantik berwarna biru muda itu bergerak cepat oleh jemarinya yang terlihat lincah memindahkan butir demi butir tasbih tersebut. Hingga kemudian, tubuhnya sedikit berguncang dan roh Dijah keluar dari raganya, terganti oleh kehadiran Nek Limah.
"Assalammualaikum" adalah sapaan khas Nek Limah yang diucapkan dengan intonasi khusus, ciri khasnya, seraya mengulurkan tangannya menyalami aku. Kucium tangannya seraya menjawab salam. Seperti biasanya, Nek Limah menanyakan kabarku dan apakah aku sudah siap untuk mulai menjalani pengobatan? Nek Limah menjelaskan bahwa jempol kaki kiriku akan disayat sedikit dengan pisau silet, untuk mulai proses pengobatan.
Kuatir? Takut? Yes. Aku kan paling takut dengan urusan sayat menyayat dan suntik menyuntik! Namun tak mungkin donk jika aku utarakan ketakutan itu pada Nek Limah, yang ternyata tanpa aku katakan pun telah membaca isi hatiku.
"Ga sakit kok, dan ga akan pendarahan. Tenang saja. Kau mau sembuh kan nak?"
Dengan wajah bersemu merah, aku anggukkan kepala seraya mencoba tersenyum.
"Cha, tengoklah, Bundamu ternyata
takut dengan pisau dan jarum." Celotehnya.
Cha adalah singkatan dari
Marissa, cucunya Nek Limah. Yup, bahkan kaum jin pun menyukai nama-nama keren yang biasa dipakai oleh manusia lho, dan ga heran sih, karena Dijah lah yang memberikan nama itu bagi ponakannya. :D Icha sendiri memang sudah
sangat akrab denganku. Merasuki tubuh Dijah, saat Dijah [dalam bentuk roh]
harus bepergian dengan Nek Limah, mencari obat-obatan yang adanya di negeri
gaib mereka. Ajaib ya? Aku sendiri ga pernah menduga akan mendapatkan
pengetahuan ini lho. Sungguh, amazing deh menemukan fenomena ini.
Well, balik lagi ke kisah pengobatan
[pembesetan jempol kakiku]. Sungguh membuatku deg-degan. Kujulurkan kaki kiriku
ke hadapan Nek Limah, sesuai dengan permintaannya. Hadeuh, Ya Allah, bantu kami
dan beri daku keberanian untuk jalani pengobatan ini. Daku ingin sembuh ya
Allah. Kupejamkan mataku seraya meringis, saat kurasakan pisau silet tajam itu
menyayat ujung jempol kakiku. Kuintip juga karena penasaran. Nek Limah merapal
zikir seraya sekali dua kali menyambit kaki dan betisku dengan tasbishnya.
Kedua tangannya lalu memencet jempol yang telah dibesetnya. Wajah Nek Limah
[wajah Dijah] terlihat begitu serius, berbicara dengan nada perintah.
"Keluar kau, tak berhak kau ganggu
cucuku! Urut betismu ke bawah, Al! Bantu Nenek!" Perintahnya.
Refleks
kedua tanganku bergerak mengurut betisku dengan gerakan dari lutut ke kaki.
Bersamaan dengan urutan tanganku, Nek Limah memiringkan kakiku seperti orang
menuang cairan dari wadah ke lantai. Dan, Masyaallah, dari jempol kakiku,
melompatlah sebuah benda berkilauan berwarna kuning. Sungguh aneh bin ajaib, tapi
nyata. Dengan sigap Nek Limah menjepit permata berwarna kuning itu, dan meletakkannya
di atas tissue.
"Fotolah kalo mau kau foto, Nak.
Inilah yang ditanamkan di tubuhmu untuk meracuni aliran darahmu. Ini masih yang
satu, betinanya ini. Jantannya besok kita ambil. Awas kena tanganmu, dia akan
mencoba masuk lagi ke tubuhmu jika tidak segera kita kunci."
Sigap kuraih Blackberryku dan click,
menjepretnya and here it is! The Yellow Devil Stone!
Jangan ditanya betapa takjubnya aku menyaksikan permata kuning berkilauan yang telah sekian lama bersemayam di dalam tubuhku. Bukan sekedar permata biasa, karena di dalamnya telah diisi dengan roh setan jahanam, untuk membujuk hatiku agar kembali pada si pelaku. Namun aku mampu bertahan dari pengaruh buruknya selama ini, adalah karena aku selalu mendekatkan diri pada Allah. Jika pun kemudian aku mengalami kelumpuhan, itu adalah karena Allah sedang memberi petunjuk padaku, untuk segera mengeluarkannya dari tubuhku. Subhanallah, terima kasih ya Allah. Semakin aku bersyukur mengalami kelumpuhan ini, karena melaluinya lah kami menyadari akan keberadaan si batu laknat ini.
Nek Limah dengan sigap membersihkan darah yang masih mengalir dari jempol kakiku dengan tissue basah, lalu membungkusnya dengan handiplast setelah terlebih dahulu jempol ku itu diberi ludahnya. Ya, ludah seorang nenek dari bangsa jin muslim inilah anti infeksinya. Sesimpel itu. :) Again, Subhanallah.
Si yellow stone sendiri, segera dibungkus tissue dan dikunci di dalam plastik kresek yang lumayan tebal, untuk keesokan paginya harus kami buang ke sungai agar mengalir menjauh. Lalu, sudah amankah diriku?
Belum, teman-teman! Ini baru batu betina, batu jantannya masih bersemayam di dalam tubuhku, di tanam di pangkal paha, yang tentu saja proses pengambilannya akan semakin sulit. Sungguh membuatku takut, bahkan di saat aku memikirkannya, gimana sakitnya nanti saat batu jantan itu diambil dari sela2 pahaku ya? Hiks.
Catatan pembelajaran
bahwa tiada yang tak mungkin terjadi di dalam kehidupan ini,
bahkan hal yang sulit diterima oleh nalar sekali pun.
Al, Medan, 12 November 2013
86 comments
semoga dengan pengalaman akan menjadikan semakin bertambahnya iman
ReplyDeleteAamiin ya Allah
DeleteSemoga cepat sembuh ya.., info mu sangat menakjubkan dn banyak pelajaran bagi yg baca.....
DeleteYa Allah...tega nian orang itu,mbak al T___T
ReplyDeleteMotifnya picik sekali. Meminta sesuatu yang bukan miliknya lagi. Aku merinding baca ini, semoga Allah sembuhkan dirimu dari semua benda-benda itu ya mbak al...Amiin...
Jadi ingat satu ayat qur'an...:: Tidak ada satu daun yang gugur luput dari perhatiannya...
Makasih untuk doanya ya mbak Putri. Semoga Allah mendengar doa2 kita, dan menyembuhkan daku seperti semula. Aamiin. Trims untuk ayatnya, sungguh menguatkan hati. :)
DeleteWah Kak AL ...
ReplyDeleteSaya hanya berdoa semoga semua baik-baik saja ...
Semoga Kak Al dapat beraktifitas kembali seperti biasa ...
Dan semoga kita semua selalu dilindungi dari segala marabahaya
Ammiinnn ...
Salam saya Kak Al ...
Aamiin, makasih atas doanya, Om. Semoga bisa segera bisa baikan lagi ya.
DeleteSalam
Syafakillah, Mbak. Ditunggu dengan rasa kasih di Bandung ^_^
ReplyDeleteAamiin, ga sabar ingin segera bertemu rekans blogger Bandung deh. ^_^
Deletehmm... ibuku juga sedang mengalaminya sekarang tante. hampir sama dengan cerita tante ini. doakan semoga ibuku juga bisa lekas baik2 saja tantee :')
ReplyDeleteOya? Semoga beliau juga bisa segera lepas dari derita ini ya, Dek. :)
DeleteSerem banget Mbak ceritanya. Semoga Allah melindungi Mbak Alaika. Amin.
ReplyDeleteIya, serem dan mengerikan. Aamiin, makasih ya, Mas untuk doanya. :)
DeleteAl, kedepannya selalu waspada dan berhati-hati, ya, sayang. Banyak-banyaklah berzikir qolbu, di manapun berada. Tentang orang bunian, memang bunda juga pernah mendengar, dan memang ada dunia gaib itu. Allah menciptakan segalanya yang kita tidak bisa duga. Sekali lagi berhati-hati, ya, Al. Lv u as always. Bunda.
ReplyDeleteMakasih untuk atensi dan doa serta nasehatnya, Bund. Iya, Insyaalllah Al selalu berzikir kok. :) Yup, sepakat dengan bunda, bahwa hal2 gaib memang benar adanya. Thanks a lots Bunda sayang. lv you as always, too. :) *pelukbunda
DeleteMba Al cantik...doaku selalu untukmu maaak...aku harus akui, hal-hal yang kau alami sekarang pernah juga aku saksikan dengan mata kepalaku sendiri...tentu saja semua ini justru membuat kita makin dekat dan selalu minta ampun kepada Allah SWT ya mak..semoga dilancarkan semua dan cepat sembuh Mak..berserah pada-Nya senantiasa...
ReplyDeleteMEngaminkan doa mak indah, walau belum pernah lihat tapi aku yakin yg gaib memang ada.
DeleteSAbar dan zikir selalu ya mak Al
Iya Mbak Indah, setelah mengalami sendiri, saya jadi begitu yakin akan fenomena ini. Dan Alhamdulillah, banyak sekali hikmah yang bisa diambil dari kejadian ini, Mak. Jadi semakin mendekatkan diri kepada Allah. Makasih untuk doa dan atensinya ya, Mak Indah. *Hug.
DeleteSaya tidak bisa berkata apa2 mba, antara percaya dan tidak. Sepertinya saya sedang membaca sebuah dongeng, tapi ini dialami oleh teman maya ku. Semoga semuanya cepat berlalu, semoga orang yang berbuat jahat pada mba menyadari kekeliruannya. Dan semoga Allah selalu menjaga mba Al, menjaga kita semua dari hal2 yg jahat dan bathil. Aamiin. MasyaAllah. Astaghfirullahaladzim.
ReplyDeleteJika tidak mengalami sendiri, saya juga akan merasa ini seperti dongeng, Mak. :) Kisah yang saya alami ini benar2 diluar nalar tapi nyata adanya. Postingan ini baru permulaan Mak, kelanjutannya masih penuh misteri, menakjubkan sekaligus mengerikan. :D Nantikan postingan lanjutannya yaaa. :)
Deletesemoga dilindungi oleh Allah.......
ReplyDeleteAamiin. Makasih doanya ya, Mas.
DeleteSaya bantu doa juga mba, semoga cepat diberikan kesembuhan...
ReplyDeleteMakasih doanya, Mas Chandra, Aamiin. :)
Deleteyaa allah mbak al, kemarin baru tanya ke bu dey kok lama banget mbak al ndak muncul ternyata lagi sakit toh, semoga cepet2 sembuh total yaa mbak, yang jantan batu2 itu keluar ben bersih semua yaa mbak al :D
ReplyDeleteIya nih Niar, sedang mendapat ujian dari Yang Maha Kuasa. Makasih doanya ya sayang, Aamiin ya Allah. *pelukNiar
DeleteMba Al...lekas baik dan sehat ya...
ReplyDeleteMakasih Mak, Aamiin ya Allah. :)
DeleteSemoga lekas sembuh, Mbak. Beberapa tahun lalu keluarga saya pun pernah mengalami kejadian serupa, antara percaya tak percaya sebetulnya, tapi mau gimana pun banyak hikmah dan pelajaran yang dapat saya ambil.
ReplyDeleteAamiin, makasih atas doanya, Mbak Anggi. Bener banget Mba, rasanya diluar nalar, tapi memang nyata adanya. Itulah salah satu kekuasaan Ilahi Rabbi ya Mbak, tiada yang tak mungkin tanpa dikehendaki olehNya. :)
Deletecut kak smoga cepat sembuh ya, banyak zikir smoga dimudahkan allah dalam segala urusan. aamin ya rabb. insyaallah khair.
ReplyDeleteAamiin, mksh ya, cut adek...
DeleteSyafakillah mbak...
ReplyDeletesaya ngerti ttg cerita ini dan benar2 nyata.... banyak sih aku bertemu dgn mbak alaika alami.... Allahua'lam :)
ReplyDeletehmmm...aku ga bisa komen mbak Al...tau sendiri kan cerita ku #eh ^_^
ReplyDeleteTuhan selalu bersama umatNya, aamiin
Peluk mbak Al .. :)
ReplyDeleteMasih banyak orang2 yang mencintaimu setulus hati mbak. Insya Allah akan ada banyak kebaikan stelah ini.
Masih seperti mendengarkan mimpimu mak, tapi itu itu nyataaaa, ikut mendoakan mak Al, banyak berdzikir semoga engkau kuat dan dilindungi Allah
ReplyDeleteYa ampun, Mbak Al, aku merinding banget bacanya. Semoga Allah selalu menguatkan Mbak Al. Dibantu doa dari jauh ya *peluk*
ReplyDeleteHuaaa...Mbaaaak...aq jadi ngeri sendiri
ReplyDeleteSemoga selalu sehat ya Mbak Al :(
cepet sembuh ya kaa Al, ditunggu lanjutan ceritanya...
ReplyDeletecepet sembuh ya mbk....
ReplyDeleteSemoga sembuh untuk selamanya tak ada gangguan apa-apa lagi dalam tubuh dan kehidupanmu mbak Al sayang
ReplyDeleteNgeri ya mba. Aku punya lho bbrp batu spt itu. Ada seorang tukang bangunan di pabrik tempatku bekerja. Setiap akan bikin bangunan baru dia datang malam ke tkp, 'hewes-hewes' ntah gimana, dan jadilah makhluk2 yg katanya 'bertebaran' di penjuru tempat masuk ke batu itu. Batunya kadang bahkan ada yg berlian gitu.
ReplyDeleteMau nggak percaya, tapi ada temen yg nekad nungguin dia pas hewes2 gitu. eh bener, tiba2 di tanah dipunguti banyak batu2 kecil semacam di foto mb Al itu, tapi putih bening warnanya.
Sungguh masih sangat terbatas pengetahuan kita sebagai manusia biasa ya mba. Get well soon mb Al, peyuuuukkkk
Waah pantas udah lama ga lihat Mbak Alaika...rupanya sedang kena musibah.
ReplyDeleteDuh, ngeri baca ceritanya. Ditunggu kisah kelanjutannya.
Semoga lekas pulih ya, Mbak :)
mak Alaika merinding loh membaca ini, semoga cepat sembuh ya mak
ReplyDeletejahat bener sih yg tukang santet
Mbak Alaika, hanya sedikit berbagi bila mba Al berkenan, praktekkan dzikir pagi dan siang mba sesuai sunnah nabi (bisa dicari di youtube atau di kajian.net), disitu ada doa supaya dihindarkan dari kejahatan semua makhluk, jangan lupa sebelum tidur baca 3 qul dan ayat kursi ditiupkan ke tangan, sesungguhnya Allah tempat kita berlindung, meminum air yg sudah dibacakan doa alfatihah, 3 qul, ayat kursi 7x setiap hari, sambil memohon pertolongan Allah agar semua jin baik atau jahat meninggalkan badan kita
ReplyDeleteInnalillaahi wa inna illaihi rooji'un. Memang santet ini bener adanya ya mba. Serem iih. Belum sampai pengetahun sampai sini cuma baru tahu saja kalau karena dulu RAsulullaah pernah akan (atau sudah) dijahati dukun, makanya diturunkan surat Al Falaq agar dibaca untuk melindungi diri/mengobati santet jahatnya wallahu a'laam. Membacanya tegang jadinya...
ReplyDeleteSubahnallah, masih ada ya orang jahat seperti itu. Semoga selalu dalam lindungan Allah, Mbak. Saya turur\t beroda agar cepat sembuh..
ReplyDeletewah keren kisahnya ...
ReplyDeletebisa ada batu kuning gitu ya ..
memang kalo di fikir gimana mekanisme masuknya ?
yah itu tadi kekuasaan allah itu meliputin segalanya bahkan yang ga masuk akal sekalipun pasti bisa dgn kekuasaan allah subhanallah ...
Subhanallah. Mbak mnemukan orang yang bisa dan mau menolong, kalo tidak bisa berakibat fatal. Ya.. kadang kita serasa nggak percaya ada sakit yang penyebabnya secara gaib. Tapi jika kita mengimani akan kegaiban. Itu ternyat ada dan nyata. Saya pernah menyaksikan hal itu, maksudnya kejadian seperti itu. Bukan saya bisa melihat yg gaib lho!
ReplyDeleteSemoga selalu dalam perlindungan Allah ya mbak!
Ternyata krn ini mbak Al lama ga muncul.. Ngeri yah.. Kok msh ada aja org jahat begitu... Sabar ya mbak.
ReplyDeleteSemoga Allah segera memberi kesembuhan untukmu :)
Saya dulu tidak percaya dengan adanya yang ghaib2 seperti ini, Mba. Tapi setelah baca postingan ini, saya jadi tahu. Dan ini nyataaaaaaaa. . .
ReplyDeleteSemoga Mba Al selalu dalam lindunganNya, ya. Lekas sehat kembali, Mba. . .
Ya Allah Kak ngerii kalii..
ReplyDeleteSemoga lekas sembuh ya kak.. diberi segala kemudahan selama perawatan.. dijauhkan dr segala keburukan. AMiin ya Rabb..
Masya Allah kakaaaaaak.....merinding bacanya.
ReplyDeleteSerasa tak ingin percaya tapi nyata adanya.
Benar kak, aku sebagai orang medis, pernah tidak percaya dengan yang gini-ginian, tapi setelah baca tulisan kakak...setelah lihat foto itu...langsung Istighfar...
Subhanallah kakak, kakak sudah mengalami peristiwa gaib yang tidak dialami orang lain. Sudah berinteraksi dengan makhluk halus dan merasakan penyakit yang di luar logika.
Sunggu hanya kepada Allah kita berlindung
Semoga cepat sembuh ya kakak sayang, ditunggu cerita selanjutnya
semoga cepat sembuh ya kak
ReplyDeletePengalaman luar biasa kakanda, sewaktu kecil ane juga sering dibawa almarhum abah kebeberapa temannya yang bisa berinteraksi dengan jin seperti kakanda ceritkan, antara percaya dan tidak tapi itu nyata adanya di depan mata ane sendiri... Subhanallah.. Maha suci Allah...
ReplyDeleteCepat sembuh ya kakanda.. Keep smile :) *salam rindu dari Jogja..
Semoga cepat sembuh ya Mak Al...
ReplyDeletesudah sembuhkah Mba...mudah2an sudah ya
ReplyDeleteSubhanallah, mba Alaika....saya sungguh takjub dengan ceritanya....saya juga sepikiran dengan mba....kemarin saya juga berpikir kalau dijaman yg modern ini sudah tidak ada santet,tenung, dan sejenisnya.
ReplyDeleteManusia memang harus selalu mendekat kepada-Nya....insyaallah semua penyakit ada obatnya jika memang takdir belum memanggil untuk menghadap kepada-Nya
Subhanallah, mba Alaika....saya sungguh takjub dengan ceritanya....saya juga sepikiran dengan mba....kemarin saya juga berpikir kalau dijaman yg modern ini sudah tidak ada santet,tenung, dan sejenisnya.
ReplyDeleteManusia memang harus selalu mendekat kepada-Nya....insyaallah semua penyakit ada obatnya jika memang takdir belum memanggil untuk menghadap kepada-Nya
MasyaAllah, lama gak ada berita, ternyata ada pengalaman seru gini mbak??
ReplyDeleteSyafakillah ya mbak.. semoga semua kejahatan pergi dari mbak Al... dan percaya gak percaya, memang kita wajib mengimani yang gaib ya...
serem ya, mba al. semoga lekas sembuh. dulu aku pernah dicolek jin aja langsung demam, mba. setelahnya memang harus rutin dzikir, kalo ga gt, gampang kena lagi. karena tubuhnya jadi sensitif.
ReplyDeleteTega sekali ya melakukan hal itu . Mbak Al semoga lekas sembuh. Aku bingung kenapa benda sebesar itu bisa masuk ya mbak
ReplyDeleteSemoga semuanya berjalan dengan lancar dan diberikan kesembuhan dan kesehatan seperti sedai kala ya Mba. Dan yakinlah bahwa yang terbaik selalu bersama kita. Amiiin,,,,,
ReplyDeleteSalam,
Lekas sehat dan lancar ya mom pengobatannya..
ReplyDeleteSelalu ada do'a buat mommy..
Salam buat Dijah dan Icha dan Nek Limah..
Lekas sehat dan lancar ya mom pengobatannya..
ReplyDeleteSelalu ada do'a buat mommy..
Salam buat Dijah dan Icha dan Nek Limah..
Lekas sehat dan lancar ya mom pengobatannya..
ReplyDeleteSelalu ada do'a buat mommy..
Salam buat Dijah dan Icha dan Nek Limah..
mbak alaika,
ReplyDeletesampai nyaris nggak nafas baca ceritanya.
Semoga dirimu cepat sehat seperti semula ya
Baru sempat berkunjung, mbak Al...
ReplyDeleteSemoga segera bisa terbebas dari pengaruh buruk itu.
syafakillah u mba al... nwnswu kl bisa jg dicari referensi berdasarkan islam krn islamtidak menafikan adanya yang ghoib bahkn hal yang perlu di imani.... tp perlu mengimani yang ghoib jg perlu sesuai syariat yang islami.. maaf skali cari referensi berhubungan dngan paranormal, sistem pengobatan dngan bantuan jin dan efeknya, berhubungan dengan jin dan efeknya, termasuk koq bsa ada benda kuning... insyaAllh islam tempat solusi yang terbaik... wallahu alam ALLAHUMMA RABBANASI ADZHIBIL BA'SA ISYFI ANTASY SYAFI LA SYIFA'A ILLA SYIFA'UKA SYIFA'AN LA YUGHODIRU ..
ReplyDeleteSAQOMA. AMIIN jzk
Mbak... speechless....
ReplyDeleteTernyata terjawab sudah alasan mbak Al tiba2 menghilang beberapa waktu lalu
Semoga saja kejadian spt ini tak terulang lagi mbak dan orang itu diberi kesadaran utk tidak memaksakan kehendaknya dg cara2 yg tidak benar. Aamiin.
masya Allah.. mbk Al,, merinding bgt bacanya. Ternyata santet menyantet itu nyata adanya ya..
ReplyDeleteYg bikin aku takjub itu si Dijah, manusia setengah peri, dan anggota keluarganya. Ternyata ada kehidupan seperti itu. Bagaikan cerita fiksi fantasi nih mak.. Amazing bgt
Semoga mbk Al cepet sembuh ya.. dan slalu dlm perlindungan Allah. Mengalami sakit yg sulit diterima oleh nalar manusia, tentu sebuah cobaan yg berat. Namun Allah pasti punya rencana indah di balik ini..
Semangat mbk Al... ^^
Mba al, saya merinding baca cerita lengkapnya ini. Padahal pas mba chatting saya masa itu saya udah ngeri juga. Dan itu masih satu? ya ampun, hari gini masih ada ya yang mainan magis..
ReplyDeletebtw, senang mba alaika sudah baikan..
semoga dijauhkan dari marabahaya mba..
serem tenan mbak Al.. Alloh..yaa Rabb.. syafakillah.. mugi2 ndang baikan yah mbak..
ReplyDeletejadi pelajaran buat kita semua yg blum pernaah tau mbak.. TFS
yang penting iman dan taqwa :)
ReplyDeletebaru bisa mampir ke sini lagi Mbak,
ReplyDeletesemoga skrg kondisi mbak al sdh membaik ya..
hal semacam ini pernah di alami oleh temna kuliahku mbak
mak Al, semoga kejadian serupa tidak terulang lagi, mak Al sekeluarga sehat wal afiat. saya sarankan mak Al baca wirid pagi dan petang untuk pagar diri dan keluarga. mak Al bisa down load atau beli dalam bentuk buku Al-Ma'tsurat sughra atau kalau lebih mantap yang kubra. insya Allah tidak akan tembus kiriman-kiriman seperti itu.
ReplyDeletesalam sayang dari jogja.
Subhanalloh semoga cepat pulih ya mbak, dan diberikan kesabaran yg penuh :) ... Aamiin
ReplyDeleteSubhanallah....
ReplyDeleteSemoga diberi petunjuk dan jalan keluar oleh Allah Mba. Dihindarkan dari bala, santet, dll. Serem banget.
Ditunggu lanjutan kisahnya, waktu mengeluarkan yg jantan. :-)
Ya ampun.... serem banget ceritanya.
ReplyDeleteMungkin si pelaku cinta sama dirimu cin....tapi kenapa dia enggak bawa emas beneran yah...100 Kilogram gituu..hee
ReplyDeletekunjungan siang gan semoga sukses selalu
ReplyDeletekunjungi kami gan
ReplyDeleteInnalillahi, syakafillah Mbak.
ReplyDeleteya Allah mbak Al, pengalaman gaibnya bikin berinding
ReplyDeletetapi smoga kita smua bisa dijauhkan dri hal2 yang serupa dan bisa menanmbah iman kepada Nya, aminn
Speechles bacanya...
ReplyDelete