Aha! Pasti banyak yang masih belum ngeh akan apa sih DesTIKa itu? Kok tiba-tiba banyak bibir yang membicarakannya? Baik di fesbuk, twitter atau pun social media lainnya, kok banyak sekali cuap-cuap yang berisikan DesTIKa, festival DesTIKa, Majalengka, dan tema-tema similar dengannya. Tak hanya itu, tiba-tiba saja, nama Kabupaten Majalengka pun menjadi akrab di telinga.
Bagi kami sendiri, yang bergabung di Relawan TIK [Kota Bandung] khususnya, festival yang diadakan pada tanggal 26-27 September 2014 ini pun telah masuk ke dalam agenda, untuk dihadiri dan dijadikan momen berharga. Karenanya, menanti hari H ini pun janjikan kegembiraan tersendiri di hati. Asyik! Jadi ga sabar deh untuk ke Majalengka, apalagi melihat agenda acaranya yang wah, dan penuh manfaat.
Pasti penasaran dunk apa itu Festival DesTIKa? Okeh, DesTIKa itu sendiri adalah singkatan dari Desa Teknologi Informatika dan Komunikasi, yaitu desa yang telah mulai melek dan terus aktif mengembangkan diri dan memajukan desanya dengan memanfaatkan Teknologi Informatika dan Komunikasi. Dengan kata lain, desa-desa ini [DesTIKa] telah memanfaatkan TIK untuk mengenalkan dan'menjual' mengabarkan potensi desanya kepada dunia melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi alias TIK.
Festival DesTIKA adalah sebuah festival yang menghadirkan DesTIKa [desa-2 keren ini], mulai dari Ujung Barat Pulau Sumatera [Aceh] hingga ke bagian Timur Indonesia [Papua], ketekape tempat pelaksanaan acara. Festival DesTIKa sendiri telah dilaksanakan sebanyak dua kali, yang pertama diadakan pada Agustus 2013, di desa Melung, Banyumas - Jawa Tengah, sementara yang kedua ini diadakan di desa Tanjung Sari, Sukahaji - Majalengka - Jawa Barat.
Gimana? Festival DesTIKa keren kan? Eits, jangan under estimate dulu donk, desa-desa kini banyak yang sudah melek TIK lho! Sobats pernah dengar tentang Gerakan Desa Membangun? Hayyah, apalagi ituh? Tuh kan? Belum pernah dengar? O..ow!
Bagi kami sendiri, yang bergabung di Relawan TIK [Kota Bandung] khususnya, festival yang diadakan pada tanggal 26-27 September 2014 ini pun telah masuk ke dalam agenda, untuk dihadiri dan dijadikan momen berharga. Karenanya, menanti hari H ini pun janjikan kegembiraan tersendiri di hati. Asyik! Jadi ga sabar deh untuk ke Majalengka, apalagi melihat agenda acaranya yang wah, dan penuh manfaat.
Festival DesTIKa 2014
Pasti penasaran dunk apa itu Festival DesTIKa? Okeh, DesTIKa itu sendiri adalah singkatan dari Desa Teknologi Informatika dan Komunikasi, yaitu desa yang telah mulai melek dan terus aktif mengembangkan diri dan memajukan desanya dengan memanfaatkan Teknologi Informatika dan Komunikasi. Dengan kata lain, desa-desa ini [DesTIKa] telah memanfaatkan TIK untuk mengenalkan dan
Festival DesTIKA adalah sebuah festival yang menghadirkan DesTIKa [desa-2 keren ini], mulai dari Ujung Barat Pulau Sumatera [Aceh] hingga ke bagian Timur Indonesia [Papua], ke
Gimana? Festival DesTIKa keren kan? Eits, jangan under estimate dulu donk, desa-desa kini banyak yang sudah melek TIK lho! Sobats pernah dengar tentang Gerakan Desa Membangun? Hayyah, apalagi ituh? Tuh kan? Belum pernah dengar? O..ow!
Gerakan Desa Membangun adalah suatu gerakan gotong royong untuk mengenalkan teknologi informasi dan komunikasi kepada desa guna dimanfaatkan untuk mengabarkan kepada dunia tentang potensi desa mereka yang didukung oleh Sistem Informasi Desa yang berbasis open source. ~dikutip dari blognya Mas Pradna --> http://pojokpradna.wordpress.com/2012/03/12/lokakarya-desa-membangun-desa-dermaji-banyumas/
Yuk kita ke Festival DesTIKa 2014
Dari awal mendapatkan undangan, kami dari Relawan TIK Bandung memang telah meng-agendakan untuk turut serta hadiri acara keren ini, walau..., tidak bisa hadir dan berpartisipasi pada hari pertama, Jumat, 26 September 2014. Yah, namanya juga para hamba sahaya pekerja yang masih terikat pada urusan pekerjaan masing-masing di hari Jumat itu, maka dengan berat hati, terpaksa deh absen pada hari pertama, yang sebenarnya diisi oleh acara yang keren-keren.
Barulah di hari kedua, Sabtu dinihari, kami sudah berkumpul di meeting point, yaitu pasar Gede Bage, untuk memulai perjalanan menuju Majalengka. Berharap bisa sampai di tekapeh sebelum mentari menampakkan diri, dan turut serta dalam acara jalan sehat, ealah, malah kejebak macet yang luar biasa.
Bayangin, Sobs! Dua jam dalam lautan kemacetan di Cadas Pangeran, udah pasti sukses bikin bete lah. Ingin lanjut tidur, matahari malah udah mulai menampakkan diri. Huft, mana bisa bubuk lagi khaaan? Jadi deh, kami semua menikmati deraan kemacetan, sembari tersiksa menatap rangkaian 144 karakter yg dimention oleh teman-teman dari lokasi tekape, yang sedang asyik jalan santai hingga ke sarapan aneka penganan tradisional khas Majalengka. Hadeuh, bener-bener bikin iri deh!
Barulah sekitar pukul 9.30 wib, kami berhasil sampai di tekape, yang langsung disambut hangat oleh panitia, juga oleh Oom paling beken yang selalu support kita-kita, yaitu Om Erry plus neng Shanti, yang udah ga sabar menanti kehadiran kita-kita. Hehe.
Disuguhkan sarapan lontong, dan tempe mendoan, kami pun mengganjal perut dengan sukacita. Dan.... sudah pasti bernarsis ria dunk ah!
Jadi ke Majalengka itu hanya untuk narsisan doank, Al?
Eits, jangan sekali-sekali berburuk sangka gitu dunk ah! Festival DesTIKa ini tak akan diadakan jika tidak untuk memberi aneka manfaat bagi para pesertanya lho!
Penasaran? Yuk kita intip apa aja sih acara-acara di dua hari [26-27 September 2014] itu?
Ternyata nih, Sobs, selama dua hari itu, banyak juga acara keren yang dihelat oleh panitia DesTIKa. Ada seminar internet sehat, pembahasan Undang-undang Desa, Sosialisasi program Kementerian Komunikasi dan Informatika [Kemkominfo] dan pameran potensi desa. Terus narasumbernya? Hm, jangan ragu jangan bimbang, narasumbernya juga dari sumber paling terpercaya lho, yaitu dari Kemkominfo, anggota DPR-RI, Akademisi, Pengembang Sistem Informasi hingga ke Pelaku Pemberdayaan Masyarakat. See? Keren yak? :)
Apa sih tujuan diadakan Festival DesTIKa ini?
Bicara tentang tujuan, tentu saja kegiatan yang diselenggarakan oleh Kominfo, Gerakan Desa Membangun [GDM[ dan RTIK Majalengka ini bertujuan untuk menghadirkan DesTIKa agar dapat saling berkumpul untuk saling berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam memanfaatkan TIK dalam tata kelola pemerintahan desa yang lebih baik dan keterbukaan informasi publik desa. Sehingga antara satu desa dan desa lainnya, bisa saling berbagi wawasan, saling memotivasi dan menambah pengetahuan dalam rangka memajukan desa masing-masing.
Acara ini dihadiri oleh perwakilian pemerintah desa berbagai daerah, juga dihadiri oleh para relawan TIK dari berbagai daerah di Indonesia, serta para pelaku PNPM Perdesaan dari berbagai Kabupaten di Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten dan sekitarnya.
Diharapkan, perhelatan dua hari ini akan menghasilkan sinergi positif multipihak dalam rangka mempercepat pemerataan pembangunan desa, terutama dalam bidang sumber daya manusia dengan memanfaatkan TIK sebagai alatnya.
Pelantikan RTIK Pacitan
Selain dari acara utama yang telah disebutkan di atas, ternyata pada hari kedua itu, ada sebuah acara lain yang sebenarnya tidak bisa dipandang sebelah mata yang diselenggarakan di celah sempit acara utama. Yaitu pelantikan Relawan TIK Pacitan. Whats? Orang Pacitan dikukuhkan di Majalengka? Eits! Ga papa kali....! Itu namanya unik toh? Kapan lagi? Daripada harus menunggu waktu yang entah kapan, dengan persiapan yang entah akan memakan waktu berapa lama, mengapa tidak memanfaatkan kesempatan yang telah tersedia di depan mata? Ya enggak?
Inilah yang dilirik oleh Relawan TIK Pacitan, apalagi melihat kehadiran salah satu tokoh penting RTIK Nasional hadir di tekape, yaitu Bapak Fajar Eri Dianto, maka langsung deh ditembak di tekape untuk mengukuhkan terbentuknya Relawan TIK Pacitan. Jadi, berlangsunglah acara pengukuhan RTIK Pacitan, pada hari Sabtu, 27 September 2014. Horeee! Selamat bergabung di dalam jajaran para relawan TIK, wahai rekan-rekan dari Pacitan! Yuk kita bahu membahu sosialisasikan dan buka mata masyarakat Indonesia agar melek TIK dan mampu berdayakan TIK bagi kemajuan desa/kota dan negeri tercinta!
catatan Festival DesTIKa 2014,
diselenggarakan di Majalengka, 26-27 Sept 2014
Diposting oleh Alaika Abdullah, Bandung, 27 September 2014