Hidup tidak lah selalu mudah. Terkadang kita berhadapan dengan rintangan yang hadir menantang, atau justru berada di dalam irama kehidupan yang tenang, damai berkelimpahan.
Persis seperti lautan, yang berhias gelombang.
Pun kehidupan.
Gelombang besar, riak-riak kecil, atau bahkan terkadang flat tanpa variasi pun ada! That's life! Setiap kita memiliki irama kehidupan tersendiri, yang sebenarnya bisa kita pilih untuk kita jalani. Yang sayangnya, justru kita tidak aware bahwa KITA BISA LOH memilihnya!
Kita beranggapan bahwa apa yang kita jalani ini adalah suratan nasib. Takdir. Sehingga kita pun pasrah, walau sebenarnya kita justru terperangkap di dalam tindakan 'buying other's people stories' sehingga kita hidup di dalam story dan realitanya orang lain.
Padahaaaal...., kita bisa mengambil sikap dan tindakan untuk mengubahnya. Hanya saja.., kebanyakan dari kita tidak mampu melakukannya sendiri. Kita butuh tangan lain untuk membantu kita berdiri tegak kembali, setelah dihempas oleh gelombang kehidupan tersebut kan?
Kita sulit untuk mampu melihat situasi yang sedang kita hadapi ini dengan jelas. Sukar untuk berpikir jernih, apalagi untuk mencari solusi dari problema yang sedang kita hadapi.
Kita butuh cahaya atau mata dari orang lain untuk melihat kondisi kita, karena cahaya dari diri kita sedang redup atau malah gulita hingga tak mampu terangi jalanan kehidupan kita.
Hayo, pasti pernah donk mengalami situasi-situasi seperti ini? Situasi di mana kita membutuhkan orang lain untuk membantu kita atasi kesulitan yang menghadang? Untuk fasilitasi kita dalam mencari solusi mengatasi persoalan yang sedang kita hadapi?
Jika dianalogikan sebagai gelombang, maka menghadapi gelombang kehidupan yang sedang mengamuk, kita tak hanya butuh pelampung agar terbantu dari kondisi tenggelam karena kehabisan daya untuk berenang ke tepian, namun kita juga butuh sekoci untuk membantu hindarkan diri dari tenggelam ke dasar lautan, dan bawa kita kembali ke daratan.
Nah, pelampung ini lah yang di dalam kehidupan nyata kita kenal dengan life coach! Mentor, atau fasilitator kehidupan. Yang akan dengan serius menggandeng tangan (memfasilitasi) kliennya untuk memilih dan merancang jalan kehidupan yang jauh lebih baik.
Aku sendiri pernah berada di dalam situasi di atas. Pikiran penuh, stuck, karena beban mental yang begitu bertumpuk, sampah emotional yang menggunung, dan stamina tubuh juga ikutan down. Satu-satunya kesadaran yang tersisa adalah bahwa aku harus mencari cahaya dan keluar dari kegelapan itu.
Starting from that awareness, aku mulai dengan mencari pencerahan. Menemukan beberapa channel Youtube tentang self-development, dan memulai my self-development journey. Menemukan coach online, belajar Access Bars dari modalitas Access Consciousness secara offline, membaca buku-buku self-help books, berguru dari banyak life coaches, baik yang sedang memberikan coaching gratisan hingga investing money to buy the services.
Do those actions work?
Yess!
Very helpful, and they work very well!
Dan bicara tentang para coaches yang telah banyak memfasilitasi dan berkontribusi di dalam kehidupanku, di artikel ini aku ingin perkenalkan teman-teman dengan salah satu coach aku nih! Yuk, kita berkenalan dengannya, ya!
𝔻𝕖𝕧𝕚 𝕊𝕙𝕒𝕣𝕚𝕗 – 𝔸𝕟 𝕀𝕟𝕕𝕠𝕟𝕖𝕤𝕚𝕒𝕟 ℙ𝕣𝕠𝕗𝕖𝕤𝕤𝕚𝕠𝕟𝕒𝕝 𝕒𝕟𝕕 𝕃𝕚𝕗𝕖 ℂ𝕠𝕒𝕔𝕙, 𝕗𝕣𝕠𝕞 ℍ𝕠𝕟𝕘𝕜𝕠𝕟𝕘.
Bernama lengkap Devi Novianti, wanita asal Padang, Sumatera Barat ini adalah contoh nyata bahwa seorang wanita/ibu rumah tangga biasa pun mampu menjadi luar biasa, dan hidup cemerlang di negeri orang.
Beranjak dari "bukan siapa-siapa", pernah dihantam oleh gelombang depresi yang membuatnya hampir tenggelam, lalu berevolusi menjadi seseorang yang mampu berkiprah luar biasa, dan dikenal oleh banyak orang, sungguh cerminan dari seorang perempuan tangguh yang pantang menyerah.
Mba Devi bukan hanya merupakan Indonesian professional yang telah tinggal dan bekerja selama lebih kurang 26 tahun di Hong Kong, tapi juga secara cemerlang telah mengukir aneka prestasi di sana. Yup, selain bekerja di salah satu institusi terbesar dan terdepan di Hong Kong yang selalu mengedepankan kesederajatan kesempatan (equality) dan non-diskriminasi, wanita pemilik gelar master in human right ini telah berkontribusi aktif bagi masyarakat Hong Kong sehingga pada tahun 2006 mendapatkan apresiasi langsung dari pemerintah Hong Kong.
Tak hanya itu, mantemans, Mba Devi juga dinobatkan sebagai Extraordinary Equality leader oleh Pathfinders dan merupakan bagian dari Women of Hope dari THE LIST Magazine, HK, terus diundang juga untuk menjadi salah satu speaker di channel kece sekaliber TEDx, loh!
Ih, Mba Devi...., you are so amazing!! Masyaallah!
Wow! Keren banget, sih, Mba?
Yup, beliau adalah salah satu dari coach aku, nih, mantemans, yang walau pun secara nyata (in person) belum berkesempatan bertemu langsung, namun energinya bisa aku rasakan sebagai seseorang yang memang cerdas, cinta damai, dan suka empowering people.
Thanks to technology for this beautiful connection, sehingga komunikasi melalui online pun menjadi more than amazing.
Mempertemukan aku dengannya di beberapa ruang virtual untuk kelas-kelas yang difasilitasinya, di antaranya adalah kelas money, relationship, dan beberapa kelas self-empowerment lainnya.
𝕂𝕖𝕘𝕖𝕞𝕒𝕣𝕒𝕟 𝔹𝕖𝕝𝕒𝕛𝕒𝕣 𝕕𝕒𝕟 𝕄𝕖𝕟𝕛𝕒𝕕𝕚 𝕃𝕚𝕗𝕖 ℂ𝕠𝕒𝕔𝕙
Kegemarannya belajar dari berbagai modalitas yang terkait dengan peningkatan kepribadian, dan how to deal with people yang datang dari berbagai behaviour, menuntunnya menjadi ahli dan berkemampuan untuk coaching dalam bidang Meta Coach, Access Consciousness, Dream Builder Programme, Intuitive Development Training, DISC Behaviourial Guide, dan Singing Bowl Therapy. Ah iya, beliau juga menulis pada blog www.precioushongkong.com Sounds so amazing, ya, mantemans?
𝔽𝕣𝕠𝕞 ℤ𝔼ℝ𝕆 𝕥𝕠 𝕒 ℍ𝔼ℝ𝕆
Membaca uraianku di atas, udah kebayang kan gimana mengagumkannya sosok yang aku ulas kali ini? Powerful, smart, dan kayaknya hidupnya asik banget, yak?
Etapi…, ternyata, mantemans. Tiada manusia yang sempurna. Termasuk Mba Devi, yang jika melihat kiprahnya kini, rasanya ga mungkin aja beliau itu pernah berada di titik yang paling bawah. At the lowest point of her life, sampai pernah bermimpi untuk ditelan ombak saja demi mengakhiri her life’s difficulties!
Tapinyaaaa? Tapinya, ternyata Mba Devi emang berangkat dari nol, loh! From Zero to be a Hero bagi diri dan anak-anaknya. Bahkan kemudian evolved menjadi pahlawan juga bagi banyak orang lainnya yang memilih untuk difasilitasi olehnya.
Sebuah interview yang aku lakukan terhadap Mba Devi dan sudah tayang di my Youtube channel, bener-benar membuka mataku dan memantik api semangat di dalam diri, deh teman-teman.
Tentang kisah perjalanan hidupnya sendiri, yang ternyata tidak semulus yang aku bayangkan sebelumnya.
Tonton kisah perjalanan kehidupan Devi Sharif, from Zero to a Hero.
Yup, dimulai dari menjadi istri yang ikut suami hijrah ke Hong Kong, Mba Devi memulai perjalanan mandahnya ke negara lain. Feeling excited tentu pada awalnya, namun kemudian justru mulai ditingkahi oleh riak-riak kecil kehidupan, yang kian lama membentuk ‘gelombang’ dan berubah menjadi ‘tsunami’ yang menggempur dan porak-porandakan bahtera rumah tangganya.
Tentu tak mudah untuk tetap bisa berdiri tegak, dan lanjutkan kehidupan, dalam keadaan diri yang hanya sebagai ibu rumah tangga tanpa bekerja. Stress hingga depresi menghantuinya, hingga ke alam mimpi. Seakan sedang menuju ke sebuah pantai bersama putranya, dan berharap agar ombak besar itu menelan dan menenggelamkan mereka saja, saking tak kuatnya lagi mereka menghadapi cobaan kehidupan saat itu.
Untungnya, Mba Devi tersadar bahwa tak akan mungkin dia mampu lanjutkan kehidupan ini, jika dirinya seapatis itu. Harus ada keinginan yang kuat di dalam dirinya untuk lanjutkan kehidupan, agar bisa terwujudkan di dalam kenyataan.
Mulai lah dia belajar mengupgrade kualitas dirinya. Mulai dengan lanjutkan pendidikannya, mengambil gelar master in human right, bekerja part time job (bukan saja di satu tempat, tapi di beberapa tempat), mengajar menari, demi memenuhi kebutuhan hidup, plus membiayai kuliahnya sendiri.
Beliau juga belajar pada para life coaches demi mengupgrade kemampuan dirinya, melatih diri dan pengetahuan yang dipelajarinya itu dengan membantu orang-orang lainnya yang membutuhkan bantuannya, sehingga ilmunya benar-benar terasah dan tajam.
Yap, from Zero to be a Hero!
Dari seorang ibu rumah tangga ikut suami, yang rumah tangganya kandas, Mba Devi melanjutkan perjalanan kehidupannya dengan tangguh. Tak hanya survived, but thrived. Amazing!
She learns it, lives it, then gives it. Empowering people agar juga mampu berkembang pesat. What a beautiful dedication, Mba! So proud of you!
𝕄𝕖𝕟𝕛𝕒𝕕𝕚 𝕝𝕚𝕗𝕖 𝕔𝕠𝕒𝕔𝕙 𝕕𝕒𝕟 𝕓𝕖𝕣𝕜𝕠𝕟𝕥𝕣𝕚𝕓𝕦𝕤𝕚 𝕓𝕒𝕘𝕚 𝕤𝕚𝕒𝕡𝕒 𝕡𝕦𝕟 𝕪𝕒𝕟𝕘 𝕞𝕖𝕞𝕓𝕦𝕥𝕦𝕙𝕜𝕒𝕟,
Mendengarkan cerita Mba Devi (via interview for my YT channel itu) sungguh menginspirasi, teman-teman. I am so proud of her and being so grateful bisa mengenalnya, bahkan menjadikannya sebagai salah satu coach aku.
Ah, thank you, Mba Devi!
Terima kasih juga telah berbagi kisah perjalanan hidupmu yang menginspirasi itu. Ku yakin tak banyak yang tau tentang suka duka yang telah Mba Devi lalui, dan kini, kekaguman mereka akanmu tentu akan semakin tinggi.
Thank you, thank you, thank you, Mba Devi! What an inspiration!
Tonton deh kedua video Mba Devi, dan bersiaplah merasakan api semangat yang berkobar di dada kalian, temans! It is definitely amazing!
Dan sesuai dengan keinginannya untuk berkontribusi bagi sektor human empowerment, nih, teman-teman, if you are in your self-development journey, dan butuh seorang fasilitator kehidupan (life coach, mentor), feel free to reach her at contact detail below, ya!
Lihat paragraf paling akhir.
No worries, Mba Devi is happy to provide you half an hour FREE consultation online, cukup pake kata kunci “Saya Alaika’s Audience” pada saat memperkenalkan diri. Ok?
Here is the detailed info to connect with her:
Youtube (English version):
Youtube (Indonesian language version)
Facebook: Devi Sharif
Whatsapp: +852 9223 0022
Email: info@conversations4change.com
Website : www.conversations4change.com
Nah, teman-teman, kayaknya tulisan ini sudah cukup panjang (saking bersemangatnya aku memperkenalkan Mba Devi kepada teman-teman semua, hihi).
Semoga kehadirannya di My Virtual Corner bisa menginspirasi, bahkan mungkin bisa menjadi ‘pelampung’ atau bahkan sekoci bagi teman-teman dalam upaya untuk ‘kembali ke daratan’ dan lanjutkan kehidupan yang jauh lebih baik, ya!
Yang penting, please check your energy apakah terpanggil untuk menghubunginya, dan ‘berjejaring’ dengannya? Don’t trust me, but trust yourself, ok?
Salam,
Al, Banda Aceh, 6 Januari 2022