Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk!
Hai.... hai.... hai!
Ini adalah lanjutan dari serial catatan perjalanan ke tiga negara, yang sempat terhenti beberapa waktu yang lalu. Well, setelah berkunjung ke Blue Mosque alias si Mesjid Biru, sekarang, yuk kita mengitari selat Bosphorus! Yeaaayy!
Hari masih pagi ketika kami dengan begitu bersemangat bersiap menuju Selat Bosphorus. Sebuah selat yang begitu melegenda, yang pernah diceritakan oleh ibu guru Sejarah waktu aku masih duduk di bangku SMP dahulu.
Ya, sebuah selat yang membelah Turkey menjadi dua bagian, dan menjadikan negeri unik ini disebut sebagai negara dua benua. Karena sebagiannya terletak di daratan Eropa, dan sebagiannya lagi terletak di bagian Asia.
Selain membelah Turkey menjadi dua bagian, selat ini juga menjadi penghubung antara dua lautan yaitu Laut Marmara dengan Laut Hitam. Panjang selat ini sekitar 30 km, dengan lebar maksimum sekitar 3.700 meter pada bagian utara dan minimum 750 meter antara Anadoluhisari dan Rumelihisari. Kedalaman selat ini bervariasi antara 36 - 124 meter. Tepian selat ini berpenduduk padat dengan salah satu kotanya yang ternama adalah Istanbul.
Dipisahkan oleh selat Bosphorus, tak berarti bahwa bagian Asia tak lagi bisa terhubung dengan bagian Eropah. Ada dua jembatan megah siap menghubungkan kedua bagian ini. Yang pertama adalah Jembatan Bosphorus, dengan panjang sekitar 1.074 meter dan yang kedua adalah Jembatan Fatih Sultan Mehmet dengan panjang sekitar 1.090 meter. Jembatan Bosphorus mulai beroperasi pada tahun 1973 [aih, udah lama banget ya, umur eikeh tiga tahun ituh! :D], sementara Jembatan Fatih Sultan Mehmet mulai beroperasi pada tahun 1988. Jarak antar keduanya adalah sekitar 5 km.
Back to Selat Bosphorus, yang adalah salah satu primadona 'wajib' dikunjungi jika kita sedang main ke Istanbul. Untuk berwisata ke tempat ini, kita harus mendatangi dermaga Eminonu. Karena dipandu oleh adik yang belasan tahun berdiam di Istanbul, maka kami tentu saja tak menemui kendala untuk mencapai dermaga ini. Tadinya aku membayangkan berwisata di sini akan seperti ini; naik verry, menyeberang ke suatu tempat, singgah dan kembali. Ternyata tidak begitu lho, Sobs! Baru ngeh setelah dijelaskan oleh adikku, bahwa kita hanya akan mengitari selat dengan verry, yang dimulai dari dermaga dan berlayar menyusuri selat yang akan memperlihatkan pemandangan belahan Eropa, dan nanti saat berbalik, kita akan dihadapkan [berlayar] pada pemandangan sisi Asia.
Awalnya udah sempat ga excited sih. Kalo sekedar berlayar non-stop seperti itu, apa indahnya? Tapi kemudian, saat kami sudah di atas verry, dan pemandangan yang tersaji baik yang di atas verry mau pun yang di sisi selat, sungguh membuat mataku segar dweh, Sobs! Ga percaya? Lihat deh foto-foto ini. Amboiii..... :)
Sungguh aduhai pemandangan sisi kiri dan kanan selat ya, Sobs? Satu setengah jam rasanya ga cukup untuk memuaskan mata menatap keelokan dan kebersihan yang tersaji di sisi kiri kanan selat ini. Ditambah pula dengan air lautnya yang begitu bersih. Bener-bener biru. Ckckckck. Subhanallah, negeri orang kok bisa begitu bersih yaa?
Betewei nih, coba deh pertajam fokus penglihatan Sobts, hihi, jika teramat jeli, Sobats pasti akan menemukan beberapa object yang 'sesuatu' deh. Haha.
Well, Sobats, ingin sih menambah foto-foto ciamik yang masih begitu banyak berhamburan di albumku, etapi..... entar jadi kepenuhan dweh!
Sesaat sebelum naik ke kapal verry Ki-ka: Adik ipar, Aku dan Ayah. |
Ini adalah lanjutan dari serial catatan perjalanan ke tiga negara, yang sempat terhenti beberapa waktu yang lalu. Well, setelah berkunjung ke Blue Mosque alias si Mesjid Biru, sekarang, yuk kita mengitari selat Bosphorus! Yeaaayy!
Hari masih pagi ketika kami dengan begitu bersemangat bersiap menuju Selat Bosphorus. Sebuah selat yang begitu melegenda, yang pernah diceritakan oleh ibu guru Sejarah waktu aku masih duduk di bangku SMP dahulu.
Ya, sebuah selat yang membelah Turkey menjadi dua bagian, dan menjadikan negeri unik ini disebut sebagai negara dua benua. Karena sebagiannya terletak di daratan Eropa, dan sebagiannya lagi terletak di bagian Asia.
Selain membelah Turkey menjadi dua bagian, selat ini juga menjadi penghubung antara dua lautan yaitu Laut Marmara dengan Laut Hitam. Panjang selat ini sekitar 30 km, dengan lebar maksimum sekitar 3.700 meter pada bagian utara dan minimum 750 meter antara Anadoluhisari dan Rumelihisari. Kedalaman selat ini bervariasi antara 36 - 124 meter. Tepian selat ini berpenduduk padat dengan salah satu kotanya yang ternama adalah Istanbul.
sumber |
Yuk Telusuri Selat Bosphorus
Istanbul memang menyimpan begitu banyak daya tarik. Salah satunya yang diwanti-wanti oleh teman-teman Turkey-ku jika berkunjung ke sana adalah menyusuri Selat Bosphorus. Awalnya, sebelum menjejakkan kaki di kota keren ini, aku sempat bertanya di dalam hati, apa sih yang menarik dari selat ini? Pertanyaan yang langsung terlupa begitu aku melihat langsung keindahan dan kebersihan serta keapikan tata kota ini. Semua yang terlihat di mata ini, cantik! Ingin hati mencari sedikit cela, masak sih negera orang ga ada jeleknya? [Dalam hal keindahan dan tata kota lho yaaa], tapi ya gitu deh, semua tampil bersih, indah dan tertata. Bahkan hingga ke tiang listriknya, nampak cantik dengan pot bunga yang diikatkan ke pinggang si tiang, sehingga kembang yang bermekaran jatuh menjuntai, memperindah sang tiang. Duh, kalo di negeri kita dibuat seperti ini, pasti makin betah dan makin bangga deh dengan Indonesia. Tapinya..., sampah aja masih suka bertebaran sembarangan sih. Hiks.
Duduk manis sambil narsis di atas kapal Verry, menunggu keberangkatan. Oya, harga tiket kapal verry ini adalah |
Bersama Ayah dan Adik ipar |
Awalnya udah sempat ga excited sih. Kalo sekedar berlayar non-stop seperti itu, apa indahnya? Tapi kemudian, saat kami sudah di atas verry, dan pemandangan yang tersaji baik yang di atas verry mau pun yang di sisi selat, sungguh membuat mataku segar dweh, Sobs! Ga percaya? Lihat deh foto-foto ini. Amboiii..... :)
So wonderful ya, Sobs? Keren bin keceh ini mah!
Atas: Istana Dolmabahce Bawah: Hotel mewah |
Betewei nih, coba deh pertajam fokus penglihatan Sobts, hihi, jika teramat jeli, Sobats pasti akan menemukan beberapa object yang 'sesuatu' deh. Haha.
Well, Sobats, ingin sih menambah foto-foto ciamik yang masih begitu banyak berhamburan di albumku, etapi..... entar jadi kepenuhan dweh!
So, see you on the next post yaaa!
catatan perjalanan tiga negara,
Al, Bandung, 8 September 2014
15 comments
Mak Alaika keren pisan euy!
ReplyDeleteDuh, birunya cantiiiik, nggak nguatin. Nggak sabar nunggu cerita selanjutnya deh
Hooh, Mak. Lautnya ga hanya biru, tapi juga bersiiiiih banget! Kereeeen....
Deletekeren bgt mak:)
ReplyDeleteIyaaaa, kereeen banget emang, Mak! :)
Deletebagus ya mbak serba biru
ReplyDeleteHooh mbak, birunya indah banget!
Deletehmm,, kayaknya di pelajaran sejarah smp masa saya gk pernah dech membahas selat ini mbak,,,tp dgn membaca postingan mbak al jadi tau dech,,,:) pakabarnya mbak al perdana nyapa nih
ReplyDeleteHehe, udah lupa kali, Mas Amri? Mudah2an postingan ini menambah pengetahuan yaaa. Haha
DeleteCantiknyaa...gak salah ya Mbak kalau selat ini begitu melegenda di jagat pariwisata
ReplyDeleteIya, Mba Evi. AJi gile indahnya. Hehe
DeleteAh viewnya keren banget, kebayang ya berasa di atas kapal verry dengan hamparan yang biruu itu aaah kapan saya bisa menikmati pemandangan itu langsung yaaa
ReplyDeleteIya, indah banget viewnya, Tian. Semoga suatu hari nanti bisa kesini yaaa!
Deletekeren euy gedung-gedungnya. Tiba2 jadi inget film 99 Cahaya Di Atas Eropa
ReplyDeleteMasya Allah. Indah bangeeettt!! I always envy people who can travel. Hope someday I can travel, too. To this far!
ReplyDeleteGreat post, mba...
www.fiarevenian.com
aihh cakep pemandangannaya mbak, anyway adik iparnya cakep banget heheheh
ReplyDelete