Hashimoto - Adrenal Fatique Hingga ke Lineation Center.
Pasti langsung ingat Jepang deh membaca kalimat di atas? Hashimoto. Suatu kota atau tempat di negeri sakura sana kah? Hehe. Sayangnya, bukan. Yang ingin aku mulai bicarakan di sini adalah tentang Hashimoto Thyroiditis. Serasa asing mendengarnya? Sama, Sobs! Awalnya juga aku begitu. Sound unfamiliar with it.
Hashimoto Thyroiditis ini ternyata adalah kelainan autoimun yang mempengaruhi kelenjar tiroid, sehingga penyakitnya disebut dengan Hashimoto Thyroiditis. Sebagaimana kita tahu, kelenjar tiroid itu adalah bagian penting dari sistem endokrin tubuh, yang terletak di dalam tenggorokan dan tepat berada di bawah pita suara (laring).
Lalu kenapa ujug-ujug aku ngebahas tentang si Hashimoto ini? Lalu ada pula Adrenal Fatique hingga ke Lineation Center segala? Ada apakah?
Jadi ceritanya gini, Sobs! Beberapa bulan ini, aku punya kenalan baru, seorang wanita asal Australia, Christine, yang ndilalah-nya adalah teman dari salah seorang kolegaku saat aku bekerja di Aceh dahulu. Dunia langsung menjadi sempit dan kami segera saling akrab begitu Christine bercerita padaku bahwa dia juga pernah bekerja di Aceh pada masa-masa tsunami recovery project dahulu. Aih! Kami memiliki banyak teman yang sama di sana, termasuk Sarah, si kolegaku yang ternyata adalah temannya Christine satu negara. What a small world, ya? 😁
Lalu hubungannya dengan Hashimoto itu apa, Al?
Yup. Jadi Christine tuh cerita bahwa dirinya mengalami gangguan pada bagian kelenjar tiroid-nya. Udah coba berobat ke dokter baik di Australia mau pun di Bandung (Christine saat ini tinggal dan bekerja di Bandung), namun semua dokter yang dikunjunginya menyimpulkan bahwa penyakit hashimoto-nya ini hanya bisa diobati dengan mengkonsumsi obat-obatan dokter secara berkelanjutan alias ga boleh putus, artinya akan berlangsung di seumur hidupnya nanti. Jelaslah jika hal ini membuat hatinya ga tenang, bahkan memicu ke stress bahkan depresi. Ya iya lah. Masak harus terus menerus bergantung pada obat? Obat-obatan kimiawi seperti ini kan efeknya ga selalu positif untuk tubuh!
Untungnya, di tengah stress dan depresi yang melanda, Christine optimis bahwa akan ada cara lain yang bisa ditempuhnya untuk tak selalu bergantung pada obat-obatan ini. Maka mulailah dia searching, mencari dokter yang memiliki teknik pengobatan berbeda. Di mana dirinya tak harus bergantung pada obat-obatan sepanjang hidupnya. Mungkin dimulai dengan konsumsi obat-obatan intensif dengan dosis tertentu selama beberapa bulan pertama, lalu perlahan sesuai dengan progres/perkembangan kesehatannya, obat-obatan dapat dikurangi secara perlahan. Mungkinkah? Akankah dia menemukan dokter yang bisa memberinya solusi pengobatan dengan konsep seperti ini?
Christine berupaya untuk terus melakukan pencaharian hingga akhirnya pada suatu hari, seorang teman merekomendasikannya untuk melangkah ke Lineation Center, menemui dr. David Budi Wartono aka dr. Dave.
Lho, kok ke Lineation, Al? Bukahkah Lineation itu adalah klinik perawatan kecantikan?
😃 Ntar dulu, donk! Jadi tuh, ya. Lineation Center adalah Klinik Utama, yaitu klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik. Jadi ga hanya layanan perawatan kecantikan atau estetika, lho, dan dr. Dave sendiri, selain merupakan praktisi bidang estetika, juga merupakan seorang dokter yang mendalami ilmu anti aging.
Sebagaimana layaknya pasien yang terkait masalah autoimmune, langkah awal yang diambil dalam pengobatan Christine adalah dengan melakukan IgG Food Sensitivity Test terlebih dahulu. Tujuannya adalah untuk mengetahui makanan apa saja yang menjadi pemicu alergi pada Christine. Selain itu, dr. Dave juga menangkap bahwa gangguan kesehatan yang paling utama yang dialami oleh wanita yang lumayan fasih berbahasa Indonesia ini bukanlah Hashimoto Thyroiditis. Justru hashimoto ini adalah efek lanjutan dari akar permasalahan utamanya.
'Lho, jadi Christine sakit apa sebenarnya, Al? Kok akhirnya malah bukan Hashimoto?'
Adrenal Fatique
Yup. Jadi tuh, ya, menurut dr. Dave, Hashimoto Thyroiditis ini adalah efek dari stress berkepanjangan yang dialami Christine, terutama saat bekerja di Aceh dahulu. Membantu korban tsunami, berhadapan dengan situasi bencana sedasyat itu, mengalami pula tragedi perampokan (kena rampok), dan beberapa peristiwa menyedihkan lainnya, membuat jiwanya stress dan soft trauma. Yang mungkin pada awalnya hanya dianggap hal biasa oleh Christine sehingga tidak mendapatkan penanganan/stress rilis yang tepat. Soft trauma yang berlarut tanpa penanganan ini akhirnya memicu dirinya mengalami kelelahan adrenal, yang biasanya ditandai dengan adanya gangguan tidur, nyeri pada bagian-bagian tubuh, cemas serta gangguan pencernaan, yang akhirnya menimbulkan penyakit-penyakit fisik lainnya.
Jadi sebenarnya penyakit utama yang diderita Christine adalah Adrenal Fatique, yang akhirnya memicu timbulnya Hashimoto Tiroiditas. Adrenal fatique sendiri adalah sekumpulan gangguan yang sering dikaitkan dengan stress, karena disebabkan oleh kelenjar adrenal dan kortisol, yaitu kelenjar penting penghasil berbagai hormon pengelola stress. Jadi kebayang kan jika kelenjar ini mengalami kelelahan atau gangguan?
Dua Langkah Penanganan untuk Christine
Yup, setelah mengetahui hasil cek lab, dan juga penelusuran hingga disepakati bahwa faktor penyulit yang semakin memicu Hashimoto Thyroiditis ini adalah adrenal fatique, maka dr. Dave mengambil dua jalur pengobatan. Yaitu memberikan terapi nutrisi, dysbiosys dan obat-obatan untuk dikonsumsi oleh Christine demi mengobati Hashimoto Thyroiditis.
Sementara untuk pengobatan adrenal fatique melalui Regenesis Plus/Stress Management yang dimulai langkah ketiga, plus terapy nutrisi dan probiotik.
Christine bercerita bahwa sejak mulai berobat ke dr. Dave di awal Februari 2017, di mana kemudian berdasarkan hasil laboratorium maka dia harus mengkonsumsi beberapa macam obat, terapi nutrisi dan lainnya itu, hingga saat ini, wanita itu mengakui bahwa penyakit yang dideritanya sudah mulai berkurang drastis, bahkan dr. Dave sudah mulai mengurangi dosis dari obat-obatan yang harus dikonsumsinya. Wow! Ternyata keyakinannya membuahkan hasil, ya? Bahwa dirinya akan bisa sembuh tanpa harus bergantung seumur hidup pada obat-obatan kimiawi. Semoga ke depannya, si hashimoto ini akan say goodbye perfectly, ya, Christine.😊
Adrenal Fatique mulai teratasi dengan rajin shaking
Yup, mungkin pernah baca tulisanku tentang Natural Trauma Release Exercise atau dikenal juga dengan Regenesis Plus Langkah Ketiga? Bisa baca lagi di sini untuk yang penasaran apa dan bagaimana sih Regenesis Plus Langkah Ketiga itu, ya! Yaitu suatu teknik penyaluran stress mau pun trauma melalui getaran yang dilakukan oleh tubuh kita sendiri. Yes. Oleh tubuh kita sendiri. Kan tubuh kita emang cerdas, dan secara naluriah memang sudah dibekali kecerdasan yang luar biasa untuk kemampuan ini. Getar/shaking yang dihasilkan juga bukan getar sembarang getar, lho, karena kita ga bisa memerintahkan tubuh kita untuk bergetar dengan begitu saja pada bagian yang kita inginkan. Melainkan si tubuh sendirilah yang akan mendeteksi bagian mana yang PERLU digetarkan dalam rangka merilis stress kita. Ajaib, ya?
Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Natural Trauma Release Exercise
Back to Christine. Jadi tuh, dr. Dave memperkenalkan dan menganjurkan Christine untuk ikut program Regenesis Plus Langkah Ketiga, yaitu traume release melalui shaking/getaran tubuh, yang diakui sendiri oleh Christine bahwa cara ini memang banyak sekali membantunya dalam menyeimbangkan kembali jiwanya. Membuang energi-energi negatif yang tak bisa kita pungkiri, memang setiap hari pasti menghampiri kita.
Menurut Christine, sejak rajin shaking, dia merasa lebih stabil, lebih tenang dan lebih mudah mengendalikan emosi. Wow! Dan yang paling penting adalah, adrenal fatique yang dialaminya menurun drastis!
So, sudah paham ya bahwa mengunjungi DF Clinic itu bukan hanya untuk urusan kecantikan semata, tapi juga bisa untuk penyembuhan penyakit lainnya, lho! Makin penasaran? Boleh contact CS Lineation Clinic di nomor 022 - 2010593 atau chat melalui telegram or whatsappnya di +62812 2190 6850 ya!
Pasti langsung ingat Jepang deh membaca kalimat di atas? Hashimoto. Suatu kota atau tempat di negeri sakura sana kah? Hehe. Sayangnya, bukan. Yang ingin aku mulai bicarakan di sini adalah tentang Hashimoto Thyroiditis. Serasa asing mendengarnya? Sama, Sobs! Awalnya juga aku begitu. Sound unfamiliar with it.
Hashimoto Thyroiditis ini ternyata adalah kelainan autoimun yang mempengaruhi kelenjar tiroid, sehingga penyakitnya disebut dengan Hashimoto Thyroiditis. Sebagaimana kita tahu, kelenjar tiroid itu adalah bagian penting dari sistem endokrin tubuh, yang terletak di dalam tenggorokan dan tepat berada di bawah pita suara (laring).
Lalu kenapa ujug-ujug aku ngebahas tentang si Hashimoto ini? Lalu ada pula Adrenal Fatique hingga ke Lineation Center segala? Ada apakah?
Jadi ceritanya gini, Sobs! Beberapa bulan ini, aku punya kenalan baru, seorang wanita asal Australia, Christine, yang ndilalah-nya adalah teman dari salah seorang kolegaku saat aku bekerja di Aceh dahulu. Dunia langsung menjadi sempit dan kami segera saling akrab begitu Christine bercerita padaku bahwa dia juga pernah bekerja di Aceh pada masa-masa tsunami recovery project dahulu. Aih! Kami memiliki banyak teman yang sama di sana, termasuk Sarah, si kolegaku yang ternyata adalah temannya Christine satu negara. What a small world, ya? 😁
Lalu hubungannya dengan Hashimoto itu apa, Al?
Yup. Jadi Christine tuh cerita bahwa dirinya mengalami gangguan pada bagian kelenjar tiroid-nya. Udah coba berobat ke dokter baik di Australia mau pun di Bandung (Christine saat ini tinggal dan bekerja di Bandung), namun semua dokter yang dikunjunginya menyimpulkan bahwa penyakit hashimoto-nya ini hanya bisa diobati dengan mengkonsumsi obat-obatan dokter secara berkelanjutan alias ga boleh putus, artinya akan berlangsung di seumur hidupnya nanti. Jelaslah jika hal ini membuat hatinya ga tenang, bahkan memicu ke stress bahkan depresi. Ya iya lah. Masak harus terus menerus bergantung pada obat? Obat-obatan kimiawi seperti ini kan efeknya ga selalu positif untuk tubuh!
Me and Christine |
Christine berupaya untuk terus melakukan pencaharian hingga akhirnya pada suatu hari, seorang teman merekomendasikannya untuk melangkah ke Lineation Center, menemui dr. David Budi Wartono aka dr. Dave.
Lho, kok ke Lineation, Al? Bukahkah Lineation itu adalah klinik perawatan kecantikan?
😃 Ntar dulu, donk! Jadi tuh, ya. Lineation Center adalah Klinik Utama, yaitu klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik. Jadi ga hanya layanan perawatan kecantikan atau estetika, lho, dan dr. Dave sendiri, selain merupakan praktisi bidang estetika, juga merupakan seorang dokter yang mendalami ilmu anti aging.
Sebagaimana layaknya pasien yang terkait masalah autoimmune, langkah awal yang diambil dalam pengobatan Christine adalah dengan melakukan IgG Food Sensitivity Test terlebih dahulu. Tujuannya adalah untuk mengetahui makanan apa saja yang menjadi pemicu alergi pada Christine. Selain itu, dr. Dave juga menangkap bahwa gangguan kesehatan yang paling utama yang dialami oleh wanita yang lumayan fasih berbahasa Indonesia ini bukanlah Hashimoto Thyroiditis. Justru hashimoto ini adalah efek lanjutan dari akar permasalahan utamanya.
'Lho, jadi Christine sakit apa sebenarnya, Al? Kok akhirnya malah bukan Hashimoto?'
Adrenal Fatique
Yup. Jadi tuh, ya, menurut dr. Dave, Hashimoto Thyroiditis ini adalah efek dari stress berkepanjangan yang dialami Christine, terutama saat bekerja di Aceh dahulu. Membantu korban tsunami, berhadapan dengan situasi bencana sedasyat itu, mengalami pula tragedi perampokan (kena rampok), dan beberapa peristiwa menyedihkan lainnya, membuat jiwanya stress dan soft trauma. Yang mungkin pada awalnya hanya dianggap hal biasa oleh Christine sehingga tidak mendapatkan penanganan/stress rilis yang tepat. Soft trauma yang berlarut tanpa penanganan ini akhirnya memicu dirinya mengalami kelelahan adrenal, yang biasanya ditandai dengan adanya gangguan tidur, nyeri pada bagian-bagian tubuh, cemas serta gangguan pencernaan, yang akhirnya menimbulkan penyakit-penyakit fisik lainnya.
Jadi sebenarnya penyakit utama yang diderita Christine adalah Adrenal Fatique, yang akhirnya memicu timbulnya Hashimoto Tiroiditas. Adrenal fatique sendiri adalah sekumpulan gangguan yang sering dikaitkan dengan stress, karena disebabkan oleh kelenjar adrenal dan kortisol, yaitu kelenjar penting penghasil berbagai hormon pengelola stress. Jadi kebayang kan jika kelenjar ini mengalami kelelahan atau gangguan?
Dua Langkah Penanganan untuk Christine
Yup, setelah mengetahui hasil cek lab, dan juga penelusuran hingga disepakati bahwa faktor penyulit yang semakin memicu Hashimoto Thyroiditis ini adalah adrenal fatique, maka dr. Dave mengambil dua jalur pengobatan. Yaitu memberikan terapi nutrisi, dysbiosys dan obat-obatan untuk dikonsumsi oleh Christine demi mengobati Hashimoto Thyroiditis.
Sementara untuk pengobatan adrenal fatique melalui Regenesis Plus/Stress Management yang dimulai langkah ketiga, plus terapy nutrisi dan probiotik.
Christine bercerita bahwa sejak mulai berobat ke dr. Dave di awal Februari 2017, di mana kemudian berdasarkan hasil laboratorium maka dia harus mengkonsumsi beberapa macam obat, terapi nutrisi dan lainnya itu, hingga saat ini, wanita itu mengakui bahwa penyakit yang dideritanya sudah mulai berkurang drastis, bahkan dr. Dave sudah mulai mengurangi dosis dari obat-obatan yang harus dikonsumsinya. Wow! Ternyata keyakinannya membuahkan hasil, ya? Bahwa dirinya akan bisa sembuh tanpa harus bergantung seumur hidup pada obat-obatan kimiawi. Semoga ke depannya, si hashimoto ini akan say goodbye perfectly, ya, Christine.😊
Adrenal Fatique mulai teratasi dengan rajin shaking
Yup, mungkin pernah baca tulisanku tentang Natural Trauma Release Exercise atau dikenal juga dengan Regenesis Plus Langkah Ketiga? Bisa baca lagi di sini untuk yang penasaran apa dan bagaimana sih Regenesis Plus Langkah Ketiga itu, ya! Yaitu suatu teknik penyaluran stress mau pun trauma melalui getaran yang dilakukan oleh tubuh kita sendiri. Yes. Oleh tubuh kita sendiri. Kan tubuh kita emang cerdas, dan secara naluriah memang sudah dibekali kecerdasan yang luar biasa untuk kemampuan ini. Getar/shaking yang dihasilkan juga bukan getar sembarang getar, lho, karena kita ga bisa memerintahkan tubuh kita untuk bergetar dengan begitu saja pada bagian yang kita inginkan. Melainkan si tubuh sendirilah yang akan mendeteksi bagian mana yang PERLU digetarkan dalam rangka merilis stress kita. Ajaib, ya?
Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Natural Trauma Release Exercise
Back to Christine. Jadi tuh, dr. Dave memperkenalkan dan menganjurkan Christine untuk ikut program Regenesis Plus Langkah Ketiga, yaitu traume release melalui shaking/getaran tubuh, yang diakui sendiri oleh Christine bahwa cara ini memang banyak sekali membantunya dalam menyeimbangkan kembali jiwanya. Membuang energi-energi negatif yang tak bisa kita pungkiri, memang setiap hari pasti menghampiri kita.
Menurut Christine, sejak rajin shaking, dia merasa lebih stabil, lebih tenang dan lebih mudah mengendalikan emosi. Wow! Dan yang paling penting adalah, adrenal fatique yang dialaminya menurun drastis!
So, sudah paham ya bahwa mengunjungi DF Clinic itu bukan hanya untuk urusan kecantikan semata, tapi juga bisa untuk penyembuhan penyakit lainnya, lho! Makin penasaran? Boleh contact CS Lineation Clinic di nomor 022 - 2010593 atau chat melalui telegram or whatsappnya di +62812 2190 6850 ya!
Testimoni seorang klien DF,
Al, Bandung, 30 Juli 2017