Yuk, ke Blue Mosque Part -2
Berbicara tentang Blue Mosque alias Mesjid Biru - Istanbul, kurang lengkap rasanya jika kita tidak melongok ke dalamnya, bukan begitu, Sobs? Tapi bagi Sobats yang baru mampir di sini, dan penasaran dengan penampakan bagian luarnya, sok ditilik terlebih dahulu postingan Yuk Ke Blue Mosque - part 1 yaa.
Dan bagi yang sudah ke part 1, yuk kini kita memasuki mesjid cantik yang termasyur ini yuk!
Bagian Dalam Mesjid Biru
Sebenarnya, sudah ingin masuk ke mesjid, pada kunjungan pertama itu [waktu rombongan Presiden Turkey shalat Jumat di sini], namun apa daya, setelah menanti sekian lama, tampaknya Mesjid masih juga ditutup untuk umum dengan alasan keamanan, maka kami pun memutuskan untuk beralih ke object wisata lainnya, dan akan kembali ke bagian dalam mesjid ini pada kesempatan lainnya. Dan.... Taraaaa... Here we are! Balik lagi ke mesjid, dua hari sesudahnya, dan kini siap untuk menghadirkan liputan keren, tentang keadaan di dalam mesjid indah ini. Yup, Mesjid Sultan Ahmed alias the Blue Mosque.
Dari luar, memang mesjid ini tidak menampakkan kesan biru, selain dari kubahnya yang berwarna biru dengan pucuk bernuansa emas. Warna dindingnya, tidak dicat sama sekali, sebagaimana mesjid-mesjid lainnya yang ada di negeri dua benua ini. Namun, Sobs, begitu kita masuk ke dalam mesjidnya, maka mata kita akan takjub dengan keindahan dan keunikannya. Dan jawaban mengapa mesjid ini disebut sebagai mesjid biru pun akan terlihat dengan jelas.
Keren amir ya, Sobs? Didominasi oleh warna biru pada ornamen-2 dinding mesjid berupa keramik terbaik sejumlah kurang lebih 20 ribu keping, sungguh bikin mata teduh dan hati takjub. Karpet sutra yang menutup lantai mesjid berasal dari tempat pemintalan sutera terbaik dan lampu-lampu minyak yang tergantung itu, terbuat dari kristal, merupakan produk import.
Ornamen bunga dan tanaman bersulur juga terpatri dengan indahnya, membiaskan warna biru saat cahaya matahari menyinarinya via 260 jendela kaca patri. Subhanallah, kang Mehmed Agha, sungguh piawai deh dirimu mendisain mesjid ini! :)
Tak hanya indah, tapi juga terlihat kokoh oleh sokongan pilar-pilar marmer yang tersebar proporsianal di seluruh bagian dalam mesjid. Lebih dari 200 kaca patri dengan aneka disain pun, tak ketinggalan memperindah mahakarya yang satu ini, dengan pantulan cahaya dari luar dibantu pula oleh chandeliers. Di dalam chandeliers diletakkan telur burung unta untuk mencegah laba-laba membuat sarang di dalamnya.
Dekorasi lainnya adalah kaligrafi ayat-ayat Al-Quran yang sebagian besar dibuat oleh Seyyid Kasim Gubari, salah satu kaligrafer terbaik masa itu. Sungguh membuat lidah tak henti berdecak, mengagumi maha karya yang satu ini. Subhanallah, sungguh agung, indah dan nyaman rumahmu ini ya, Allah....
Baca juga: Cara Mengurus Visa Turki
Berbicara tentang Blue Mosque alias Mesjid Biru - Istanbul, kurang lengkap rasanya jika kita tidak melongok ke dalamnya, bukan begitu, Sobs? Tapi bagi Sobats yang baru mampir di sini, dan penasaran dengan penampakan bagian luarnya, sok ditilik terlebih dahulu postingan Yuk Ke Blue Mosque - part 1 yaa.
Dan bagi yang sudah ke part 1, yuk kini kita memasuki mesjid cantik yang termasyur ini yuk!
Bagian Dalam Mesjid Biru
Sebenarnya, sudah ingin masuk ke mesjid, pada kunjungan pertama itu [waktu rombongan Presiden Turkey shalat Jumat di sini], namun apa daya, setelah menanti sekian lama, tampaknya Mesjid masih juga ditutup untuk umum dengan alasan keamanan, maka kami pun memutuskan untuk beralih ke object wisata lainnya, dan akan kembali ke bagian dalam mesjid ini pada kesempatan lainnya. Dan.... Taraaaa... Here we are! Balik lagi ke mesjid, dua hari sesudahnya, dan kini siap untuk menghadirkan liputan keren, tentang keadaan di dalam mesjid indah ini. Yup, Mesjid Sultan Ahmed alias the Blue Mosque.
Dari luar, memang mesjid ini tidak menampakkan kesan biru, selain dari kubahnya yang berwarna biru dengan pucuk bernuansa emas. Warna dindingnya, tidak dicat sama sekali, sebagaimana mesjid-mesjid lainnya yang ada di negeri dua benua ini. Namun, Sobs, begitu kita masuk ke dalam mesjidnya, maka mata kita akan takjub dengan keindahan dan keunikannya. Dan jawaban mengapa mesjid ini disebut sebagai mesjid biru pun akan terlihat dengan jelas.
Keren amir ya, Sobs? Didominasi oleh warna biru pada ornamen-2 dinding mesjid berupa keramik terbaik sejumlah kurang lebih 20 ribu keping, sungguh bikin mata teduh dan hati takjub. Karpet sutra yang menutup lantai mesjid berasal dari tempat pemintalan sutera terbaik dan lampu-lampu minyak yang tergantung itu, terbuat dari kristal, merupakan produk import.
Ornamen bunga dan tanaman bersulur juga terpatri dengan indahnya, membiaskan warna biru saat cahaya matahari menyinarinya via 260 jendela kaca patri. Subhanallah, kang Mehmed Agha, sungguh piawai deh dirimu mendisain mesjid ini! :)
Tak hanya indah, tapi juga terlihat kokoh oleh sokongan pilar-pilar marmer yang tersebar proporsianal di seluruh bagian dalam mesjid. Lebih dari 200 kaca patri dengan aneka disain pun, tak ketinggalan memperindah mahakarya yang satu ini, dengan pantulan cahaya dari luar dibantu pula oleh chandeliers. Di dalam chandeliers diletakkan telur burung unta untuk mencegah laba-laba membuat sarang di dalamnya.
Baca juga: Cara Mengurus Visa Turki
catatan dan kenangan perjalanan ketiga negara,
Al, Bandung, 11 Juli 2014