Dear sobats...
Kayaknya emang sedang berjodoh dengan postingan via email nih... :)
Ga ada berita istimewa sih... Hanya kangen aja ingin menyapa sobats semua..
As I said before, diriku sedang busy preparing the hand over of the project, kan tugasku akan berakhir di 29 Februari ini...
Sementara cutiku masih available 13,5 hari tuh... Artinya sayang banget jika ga diambilkan? Masak dibiarkan hangus begitu saja?
Ya ga mau dunk... Minta dibayar aja? Ga iso sobs... Dikantorku tidak mengenal istilah cuti diganti dengan rupiah, apalagi dolar.. Hehe
Maka dari itu, I am in a rush time completing my task, yaaa walau ga mungkin selesai semuanya, setidaknya aku berusaha menyelesaikan bagian yang menjadi tanggung jawabku dunk..
So bisa say good bye pada kantorku hari Jumat ini... Yeayyy!!
Konsistensinya adalah, waktu utk blogging dan BW sementara ini jadi tertunda donk...
Tapi nih... Karena sering kangen dengan sobats semua, kuberusaha untuk tetap bisa posting, walau hanya via email. Dan sobs... Cara ini efektif sekali lho... Cukup kirim bahan postingan ke alamat email khusus posting, dan blogger akan mempostingnya di blog kita. Sip bangetkan sobs?
Well, lalu apa yang ingin aku share kala sedang having lunch di sebuah resto seputaran kota Banda Aceh ini?
Ga banyak sobs.. Sedikit renungan saja, bersumber dari BBGroup, seperti biasanya...
Semoga bermanfaat yaa...
Cekidot;
* Renungan sebuah pernikahan *
Mengapa orang menikah? Karena mereka jatuh cinta.
Mengapa rumah tangganya kemudian bahagia? Apakah karena jatuh cinta?
Bukan. Tapi karena mereka terus membangun cinta. Jatuh cinta itu gampang, 10 menit juga bisa. Tapi membangun cinta itu susah sekali, perlu waktu seumur hidup.
Mengapa jatuh cinta gampang? Karena saat itu kita buta, bisu dan tuli terhadap keburukan pasangan kita.
Tapi saat memasuki pernikahan, tak ada yang bisa ditutupi lagi. Dengan interaksi 24 jam per hari 7 hari dalam seminggu, semua belang itu pun tersingkap..
Di sini letak perbedaan jatuh cinta dan membangun cinta. Jatuh cinta dalam keadaan menyukai. Namun membangun cinta diperlukan dalam keadaan jengkel. Dalam keadaan jengkel, cinta bukan lagi berwujud pelukan, melainkan berbentuk itikad baik memahami konflik dan bersama2 mencari solusi yang dapat diterima semua pihak. Cinta yang dewasa tak menyimpan uneg2, walau ada beberapa hal peka untuk bisa diungkapkan seperti masalah keuangan, orang tua dan keluarga atau masalah sex.. Namun sepeka apapun masalah itu perlu dibicarakan agar kejengkelan tak berlarut.
Syarat untuk keberhasilan pembicaraan adalah kita bisa saling memperhitungkan perasaan.
Jika suami istri saling memperhatikan perasaan sendiri, mereka akan saling melukai. Jika dibiarkan berlarut, mereka bisa saling memusuhi dan rumah tangga sudah berubah, bukan surga lagi tapi neraka.
Apakah kondisi ini bisa diperbaiki? Tentu saja bisa, saat masing2 mengingat komitmen awal mereka dulu, apakah dulu ingin mencari teman hidup atau musuh hidup.
Kalau memang mencari teman hidup kenapa sekarang malah bermusuhan??
Mencari teman hidup memang dimulai dengan jatuh cinta. Tetapi sesudahnya, porsi terbesar adalah membangun cinta. Berarti mendewasakan cinta sehingga kedua pihak bisa saling mengoreksi, berunding, menghargai, tenggang rasa, menopang, setia, mendengarkan, memahami, mengalah dan bertanggung jawab.
Mau punya teman hidup? Jatuh cintalah. Tetapi sesudah itu bangunlah cinta itu.
Semoga semua pasangan berbahagia.
Nah begitu deh sharing yang kudapat hari ini sobs... moga bermanfaat juga bagi sobats semuanya yaaa...
Have a great Monday!
Saleum,
Alaika
Powered by Telkomsel BlackBerry®