Assalammualaikum sobats maya tercinta…
Sebenarnya udah ingin banget nih berbagi kisah pengalamanku menjelajah ‘the homeland of Javaman’ di Sangiran kemarin sobs… dan juga kisah
‘petualangan' hari ini menjelajah keraton Yogyakarta serta petualangan seru ngubeg-ngubeg Taman Sari Keratonnya. Bener-bener pengalaman yang sangat exciting bagiku sobs… apalagi memasuki masjid bawah tanah sang sultan yang jujur membuat jantung berdebar sobs, saat melewati terowongannya yang lembab dan gelap….Huft… ngeri-ngeri sedaap gitu deh… ☺
Tapi berhubung cerita tersebut butuh waktu dan keheningan (jiaaah…) agar kalimat yang tersusun nantinya mengalir (air kaleee Al??) indah dan mengena, maka terpaksa kutangguhkan dulu nih penulisan kedua kisah perjalalanan tersebut ya sobs…. ☺
Malam ini, diriku lebih ingin berbagi kebahagiaan terkait judul di atas sobs…
Singkat sih, hanya enam huruf saja. Tapi maknanya aku yakin bener bahwa sobats cukup paham baik arti maupun rasanya… iya toh?
Yup.
KopDar alias
Kopi Darat, adalah sebuah kegiatan yang sungguh mendebarkan hati, mampu menciptakan rasa exciting tersendiri bagi siapapun yang mengalaminya…. Benerkan sobs?
Itu juga yang aku alami hari ini… #nyengir kuda tapi secantik Alaika lho (ga mau ah mirip kuda!)
Lalu muncul pertanyaan,
KopDar?? dengan siapa Al?
Haha… pada penasaran yaaaa? Udah… ga usah nebak deh, karena sobat maya ku kali ini bukan seorang blogger sih.. tapi pertemanan antara aku dengannya telah tercipta mungkin sekitar akhir tahun 2007 atau awal 2008, lupa persisnya. Dan juga baik aku dan dirinya tuh lupa di media mana sebenarnya kami saling berkenalan.
Singkat cerita, pertemanan kami terjalin semakin baik dan semakin indah dari hari ke hari… kami bisa saling bercerita apa saja… saling percaya dan saling menguatkan jika salah satu dari kami mengalami kegundahan atau saling membagi kebahagiaan jika rasa itu sedang mewarnai kehidupan kami…
Sejujurnya, sebelum berkenalan sendiri dengan internet tepatnya dunia maya, aku tuh sering heran lho mendengar cerita teman bahwa dia punya banyak teman di dunia maya, bahkan ada yang malah berjodoh di dunia maya… gile bener! Pikirku kala itu…
Namun ternyata sobs…. Tak ada yang tak mungkin di dunia maya ini ya?
Aura positive sebesar aura negative yang dihasilkannya. Efek baik sekuat efek buruk yang ditimbulkannya. Semua terpulang kembali kepada individu masing-masing yang menjalaninya…
Singkat cerita, sahabatku ini adalah seorang laki-laki yang memperkenalkan namanya sebagai Suji, dan aku akrab memanggilnya mas Suji…beristri satu dan anaknya juga masih satu orang. Kala itu aku sedang getol-getolnya mempromosikan bisnis online oriflamme ku, sehingga hampir dalam setiap percakapan tak lupa keselipkan ajakan untuk bergabung denganku menjalani bisnis ini. Hehe…
Lelaki asli Kulonprogo, Yogyakarta ini terus terang tidak tertarik untuk bergabung dan aku maklum, sangat. Maka kuarahkan usahaku untuk bisa mengenal istrinya, tekadku, istrinya harus bisa kurangkul untuk bergabung dalam bisnis ini. Apalagi istrinya mengelola butik, jadi cocok donk jika di dalam butiknya diselipkan Oriflame bisnis, sebagai sarana memeriahkan butiknya serta sebagai salah satu kendaraan mereka meraih kesuksesan.
Sayangnya saat itu, istri mas Suji belum bersentuhan dengan dunia maya, sehingga beliaulah sebagai penyambung lidah antara aku dan istrinya itu. Beberapa kali kucoba untuk bisa bicara langsung dengan istrinya, tapi selalu ada saja kendalanya. Jika bukan karena aku sedang sibuk, keluar daerah atau urusan kantor lainnya, maka istri mas Sujilah yang tak ada waktu.
Hingga suatu hari….
Sebuah sms dari nomor tak dikenal masuk ke HPku saat aku bersiap untuk pulang dari kantor. Diujung kalimat sms itu tercantum sebuah nama, Dyah. Ingatanku langsung mengarah pada salah satu sahabat FB yang bernama Dyah. Dan ternyata itu memang Dyah yang kumaksud. Seorang wanita asal Yogyakarta. Itu yang tertera di profil FBnya.
Dyah meminta nomor HPku karena ingin menanyakan sesuatu, lebih tepatnya curhat.
Aku heran juga sih, dari mana Dyah tau jika aku sering menerima konsultasi seperti ini. Hehehe….
Fasilitas Talk Mania yang diberikan telkomsel, tentu mempermudah penggunanya untuk dapat berkomunikasi dengan biaya sangat murah. Maka aku segera menelephonenya kala itu, mumpung aku sedang break (berakhirnya jam kantor).
Jadilah aku seorang konselor bagi Dyah kala itu. Terus terang, aku merasa tersanjung dipercaya Dyah untuk mencurahkan isi hatinya. Apalagi mengingat secara nyata, pertemanan kami hanya melalui FB saja, itupun hanya via inbox atau menulis di wall. Boro-boro chatting di ym, sama sekali tak pernah.
Curhatan Dyah, membuatku tercengang, dan terbelalak. Kenapa?
Karena aku terkagum-kagum oleh kehebatan pengaruh dunia maya. Dunia yang jika kita katakan sangat luas ini, memanglah luas sekali. Namun jika kita katakan sempit, bener juga. Karena kita hanya butuh ujung-ujung jemari untuk menjelajah kemanapun kita suka. Tak perlu pesan tiket jauh-jauh hari agar harganya murah seperti jika kita ingin ke suatu tempat di dunia nyata.
Kemanapun tujuan perjalanan kita, cukup mainkan ujung jemari, dan akhiri dengan klik/enter/go. Maka melesatlah kita ke tempat tujuan itu…
Tentu, syaratnya hanya satu.
INTERNET CONNECTION IS AVAILABLE!
Nah, curhatan Dyah membuatku terpana.
What a small world, itulah istilah yang begitu tepat untuk mewakili apa yang aku maksud.
Jadi saat itu Dyah menanyakan apakah aku mengenal seseorang bernama xxx, asal Medan?
Orang yang ditanyakan itu memang aku kenal luar dalam. Dan aku tau persis kredibilitasnya… Orang itu ingin diketahui secara lebih jauh oleh Dyah, agar dia tau bagaimana harus bersikap. Aku sendiri juga heran bagaimana Dyah bisa menargetkan aku sebagai tempat dia mencari jawaban?
Alasannya adalah karena orang itu sering menanyakan apakah Dyah mengenalku in person? Darimana Dyah mengenalku… Hal ini tentu membuat Dyah penasaran, apalagi melihat orang tersebut tidak ada dalam listku pertemananku di FB…
Kala itu aku coba menceritakan sebanyak yang aku tau tentang orang itu, agar Dyah tau persis dan tidak tertipu….
Dan taukah sobs siapa orang itu? Dia adalah ayahnya Intan, mantan suamiku… yang mencoba mendekati Dyah… Huuu…Huuuu #nyengir prihatin, bukan cemburu lho sobs! Hehe
Setelah mendapatkan gambaran jelas dariku, kemudian satu lagi pertanyaan Dyah yang membuatku terpana?
“Mbak Alaika kenal dengan Suji?” Sejenak aku mikir, Suji yang di fb kah yang dimaksud?
Dan ternyata benar. Suji itulah yang dia maksudkan…lalu aku jawab bahwa aku hanya mengenalnya sebatas dunia maya, tidak in person.
Lalu pertanyaaan berlanjut, bagaimana menurutku mas Suji itu?
Sejenak aku bingung untuk menjawabnya… dan curiga.. apakah mas Suji juga telah mengganggu kenyamanan Dyah? Tapi sejauh yang aku kenal, sejauh pertemanan kami, laki-laki yang satu ini cukup santun. Denganku segalanya berjalan dengan baik, jauh dari usil apalagi ganjen.
Kucoba jawab sebaik-baik dan sebenarnya.
“Sejauh yang aku kenal, dan hanya di dunia maya sih, mas Suji itu laki-laki yang cukup baik, sopan santun, dan menurutku, dia itu adalah seorang suami yang sangat menyayangi istrinya lho… juga anaknya… Tapi ga tau ya kalo di dunia nyata….
Sejauh interaksiku dengannya selama ini, lewat YM atau FB, dia itu suami yang baik dan sahabat yang sopan santun lho… Apakah denganmu tidak seperti itu?”
Sejenak dia terdiam…
“Menurut mba Alaika begitu ya mba?”
“Yup, itu menurutku. Apa kamu mengenalnya dengan baik Dy?”
“Iya mba… sebenarnya mas Suji itu bojoku lho mba…”
Whaaaaat? Aku sungguh kaget donk….Bukan apa-apa sobs… yang membuatku kaget itu adalah…. Betapa sempitnya dunia ini? Jika aku tarik garis… atau aku gambarkan di papan tulis, akan kelihatan nyata sekalikan saling silangnya?
Dyah berkenalan dengan mantan suamiku, yang ternyata sedang tergila-gila padanya. Sementara Dyah adalah juga sahabatku di FB, yang persahabatan kami selama ini juga terjalin dengan baik. Di sisi lain, aku juga bersahabat baik dengan mas Suji, yang ternyata adalah suaminya Dyah…. Bener-bener sempit dunia ini ya sobs…?
Lalu, malamnya mas Suji menghubungiku, menceritakan dan berterima kasih padaku, karena telah membantu Dyah memahami dan mengenal sosok xxx (mantan suamiku) secara lebih baik. Sehingga Dyah dapat menentukan sikap dengan tepat. Alhamdulillah. Sungguh indah persahabatan ini…
Peristiwa itu telah lama berlalu, mungkin sekitar dua tahun lalu. Persahabatanku dengan mas Suji dan Dyah kian erat, bahkan seperti dengan saudara sendiri. Sehingga timbul di anganku untuk suatu hari nanti berkesempatan bertandang ke tempatnya, berkenalan langsung dengan mereka.
Ternyata Allah mengabulkan keinginanku itu setelah dua tahun kemudian.
Sore ini, 21 February 2012, sekitar jam 15.30 wib. Dyah, Mas Suji, Aziz dan Ibron (kedua putra mereka) mengunjungiku dan suami di hotel ini. Membawa persahabatan dunia maya ke dunia nyata. Dua keluarga kini bertemu. Dan mereka benar-benar ada! Subhanallah, Alhamdulillah ya Allah….
Sahabat yang selama ini hanya aku jumpai di alam antah berantah, kini hadir di depan mata… Nyata. Subhanallah…
Semoga persahabatan indah ini akan kekal dan semakin erat adanya, Amin Ya Rabbal Alamin….
Well sobats maya tercinta,
Itulah kisahku hari ini, pernahkah juga sobats punya pengalaman yang sama atau unik lainnya?
Will say good nite now, back to you later dengan postingan yang berbeda tentunya yaaa….
Good rest and nice dream….
Saleum,
Alaika