Good morning sobs, mumpung di angkot dan terjebak macet, yuk aku lanjutin kisah lucu tentang sahabat bule ku, Sara.
Ini adalah cerita lanjutan dan masih tentang pemahaman bahasa (Bahasa Indonesia). :)
Suatu malam, kami berdua singgah di tukang nasi goreng, pinggir jalan. Karena aku yang mengemudi, dan agak susah memarkirkan mobil segede double cabin (Nissan Navara), maka Sara berinisiatif langsung turun setelah mendengar pesananku.
Tapi, wajahnya penuh tanda tanya yang tak tersampaikan kala aku sebut pesananku.
"Nasi goreng pakai telur mata sapi for me ya!" Apa yang aneh dengan kalimat ini ya? Ah sudahlah!
Aku perhatikan saja dari jauh, tapi melihat 'perdebatan yang sedikit alot antar dia dan abang tukang nasgor, aku pun parkir dan menyusulnya.
"What's up Sara? Paken bang?" Tanyaku pada keduanya.
"Nyoe kak, si dara nyoe beunoe pesan nasi goreng mata sapi satu, dadar satu, kalheuh lon peuget, tapi hana meufom cit lon peu maksud jih!" (Ini kak, cewek ini tadi kan pesan nasi goreng telur mata sapi satu, dadar satu, nah udah saya bikin, tapi saya jadi bingung maunya apa?)
Aku menatap Sara, menanti penjelasannya.
"I ask him to make nasi goreng pakai telur mata sapi and nasi goreng with omelette. Ok, this is it! With omelette, but this one, just with egg fried, I don't see the mata sapi. Al, are you serious with your order? How does mata sapi taste? Do you often eat cow eyes?"
Hah? Hahahahaha.... Aku langsung ngakak. Kalo di ym pasti aku udah pasang icon ketawa guling-guling deh. Sara dan si abang tukang nasgor keheranan.
Keheranan mereka makin menjadi saat aku masih belum mampu meredam tawaku.
"Hey! What's funny? Apanya yang lucu?" Sara ikutan tertawa, geli melihatku.
"You! Hahaha... Sara-sara... Siapa juga yang suka makan mata sapi. Emoh aku. Bang, ternyata salah paham. Dikiranya nasi goreng pakai telur mata sapi itu adalah nasi goreng dengan telur dan mata sapi beneran yang digoreng. Hahahahaha... Siapa coba yang mau makan mata sapi beneran? Pantesan aja tadi dia heran waktu saya bilang ke dia saya mau nasgor mata sapi. Hahahahahaha..."
Kuakhiri penjelasanku dengan tawa yang diikuti gelak yang sama oleh si abang nasgor.
Sara makin geli tapi sepertinya dia masih belum menangkap seluruh makna pembicaraan kami. Barulah dia tertawa lepas saat aku jelaskan padanya, bahwa telur mata sapi disini adalah telur yang diceplok membentuk mata sapi. Jadi bukan nasi goreng dengan telur dan sebuah mata sapi.
Eneng-eneng wae nih bule! Hahahaha...
Si abang nasgor pun terlihat tak mampu menahan tawanya, dilanjutkannya berkepanjangan. Aku dan Sara juga.Sejak itu, aku sering memanggil Sara dengan 'cow eyes', hehe.
Well sobs, sekian dulu ya cerita ringan penuh tawa tapi nyata ini, mau turut angkot dulu nih...
Have a great Sunday! Gile bener Bandung ini, setiap wiken macet total begini. Ih!
Saleum,
Alaika
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Ini adalah cerita lanjutan dan masih tentang pemahaman bahasa (Bahasa Indonesia). :)
Suatu malam, kami berdua singgah di tukang nasi goreng, pinggir jalan. Karena aku yang mengemudi, dan agak susah memarkirkan mobil segede double cabin (Nissan Navara), maka Sara berinisiatif langsung turun setelah mendengar pesananku.
Tapi, wajahnya penuh tanda tanya yang tak tersampaikan kala aku sebut pesananku.
"Nasi goreng pakai telur mata sapi for me ya!" Apa yang aneh dengan kalimat ini ya? Ah sudahlah!
Aku perhatikan saja dari jauh, tapi melihat 'perdebatan yang sedikit alot antar dia dan abang tukang nasgor, aku pun parkir dan menyusulnya.
"What's up Sara? Paken bang?" Tanyaku pada keduanya.
"Nyoe kak, si dara nyoe beunoe pesan nasi goreng mata sapi satu, dadar satu, kalheuh lon peuget, tapi hana meufom cit lon peu maksud jih!" (Ini kak, cewek ini tadi kan pesan nasi goreng telur mata sapi satu, dadar satu, nah udah saya bikin, tapi saya jadi bingung maunya apa?)
Aku menatap Sara, menanti penjelasannya.
"I ask him to make nasi goreng pakai telur mata sapi and nasi goreng with omelette. Ok, this is it! With omelette, but this one, just with egg fried, I don't see the mata sapi. Al, are you serious with your order? How does mata sapi taste? Do you often eat cow eyes?"
Hah? Hahahahaha.... Aku langsung ngakak. Kalo di ym pasti aku udah pasang icon ketawa guling-guling deh. Sara dan si abang tukang nasgor keheranan.
Keheranan mereka makin menjadi saat aku masih belum mampu meredam tawaku.
"Hey! What's funny? Apanya yang lucu?" Sara ikutan tertawa, geli melihatku.
"You! Hahaha... Sara-sara... Siapa juga yang suka makan mata sapi. Emoh aku. Bang, ternyata salah paham. Dikiranya nasi goreng pakai telur mata sapi itu adalah nasi goreng dengan telur dan mata sapi beneran yang digoreng. Hahahahaha... Siapa coba yang mau makan mata sapi beneran? Pantesan aja tadi dia heran waktu saya bilang ke dia saya mau nasgor mata sapi. Hahahahahaha..."
Kuakhiri penjelasanku dengan tawa yang diikuti gelak yang sama oleh si abang nasgor.
Sara makin geli tapi sepertinya dia masih belum menangkap seluruh makna pembicaraan kami. Barulah dia tertawa lepas saat aku jelaskan padanya, bahwa telur mata sapi disini adalah telur yang diceplok membentuk mata sapi. Jadi bukan nasi goreng dengan telur dan sebuah mata sapi.
Eneng-eneng wae nih bule! Hahahaha...
Si abang nasgor pun terlihat tak mampu menahan tawanya, dilanjutkannya berkepanjangan. Aku dan Sara juga.Sejak itu, aku sering memanggil Sara dengan 'cow eyes', hehe.
Well sobs, sekian dulu ya cerita ringan penuh tawa tapi nyata ini, mau turut angkot dulu nih...
Have a great Sunday! Gile bener Bandung ini, setiap wiken macet total begini. Ih!
Saleum,
Alaika
Powered by Telkomsel BlackBerry®