Melanjutkan dan ingin berbagi kisah
pengalaman menjejakkan kaki di bumi Istanbul, maka ijinkan aku untuk langsung bercerita tentang kunjungan kami ke sebuah mesjid ternama, yang tak hanya menakjubkan, namun juga bikin hati adem banget saat berada di dalamnya, bersujud khusyuk di atas permadani lembut, menghadap sang Ilahi Rabbi. Mesjid itu dikenal dengan sebutan 'Mesjid Biru' alias
Blue Mosque.
|
Foto koleksi pribadi, Alaika Abdullah |
Blue Mosque alias Sultan Ahmed Camii Meydani
Nama aslinya sih Mesjid Sultan Ahmed [dalam bahasa Turkey disebut Sultan Ahmed Camii Meydani], tapi mesjid cantik nan megah ini lebih familiar dengan sebutan Mesjid Biru alias Blue Mosque. Terletak di alamat : Sultan Ahmet Mh., Torun Sk No. 19, 34400, Istanbul, Turkey. Kawasan ini adalah sebuah kawasan tertua di Istanbul, di mana sebelum tahun 1453 merupakan pusat kota Konstantinopel, ibu kota Kekaisaran Bizantium. Bertetangga dekat dengan situs kuno Hippodrome dan bersebelahan dengan Hagia Sophia. Mesjid biru ini, didirikan oleh Sultan Ahmed I untuk menandingi bangunan Hagia Sophia [Aya Sofia], buatan kaisar Bizantium, yaitu Kaisar Constantin I, yang dulunya berfungsi sebagai Gereja Kristen Kebijaksanaan Suci dan sekarang telah diubah menjadi museum. Ah iya, sebelum diubah menjadi museum, Aya Sofia sempat digunakan sebagai mesjid selama kurang lebih 500 tahun, lho!
Mesjid keren rancangan Sedefkar Mehmed Agha ini, berdiri tangguh dengan 6 menara rupawan yang tinggi menjulang, berkubah biru teduh dengan pucuknya yang berwarna emas. Atau jangan2 ini memang emas?
Dilihat dari segala sudut, mesjid ini memang megah mempesona, membuat hati ingin segera melangkah ekplorasi setiap areanya yang begitu luas. Memang, blue mosque adalah mesjid terbesar di kota Istanbul. Keren ya?
|
foto koleksi pribadi, Alaika Abdullah |
Bisa menjejakkan kaki di tempat ini, sungguh hal yang luar biasa bagiku. Tak sabar rasanya ingin segera mengubek-ngubek dan narsis ria mengekplorasi mesjid ini. Namun apa daya, ternyata kunjungan perdana kami kala itu, bertepatan dengan kunjungan rombongan Bapak Presiden Turkey (masa itu), Abdullah Gull yang akan melakukan shalat Jumat di sana. Sehingga, mau tak mau kami terkendala untuk dapat melenggang bebas wara wiri di seputar area. Tapi aku sendiri sih ga menyesali keadaan itu, malah bersyukur karena mata ini langsung sueger ger ger deh, Sobs, oleh pemandangan indah yang terpampang di depan mata! Hehe. Apaan coba, Sobs?
|
Foto koleksi pribadi |
|
Foto koleksi pribadi |
|
Foto koleksi pribadi |
Saking senangnya berada di area mesjid yang megah dan indah ini, aku langsung jadi orang
katrok deh, Sobs!
Happy banget jalan kesana kemari, mengamati setiap sudut [area luar] si mesjid cantik. Ga bisa ikutan shalat Jumat pun tak apa lah, cukup menanti di area luar sambil cuci mata mengamati beberapa anggota paspampres yang kebagian tugas jaga, sementara sang Presiden dan rombongannya melakukan shalat Jumat di dalam mesjid. Ayah dan adikku, tentu tak membuang kesempatan donk untuk ikutan shalat Jumat, apalagi bagi ayah, kapan lagi shalat Jumat dengan Presiden Turkey kalo bukan saat itu. Hehe. Kalo aku sih, kapan lagi cuci mata dan narsis ria mumpung lagi ada
santapan seger object keren di depan mata. Sayangnya, ga punya nyali untuk mendekati dan minta foto bareng dengan salah satu dari mereka yang begitu gagah mempesona.
Hayyah, Al! Ingat anak dan suami! Hihi.
Penampakan di bagian luar Mesjid Biru
Rasanya akan rugi banget jika hanya duduk-duduk manis di tangga mesjid atau bangku-bangku sekitar mesjid, menanti yang sedang shalat Jumat di dalam sana. Maka aku dan adik ipar, yang lebih senang megang kamera dengan aku sebagai modelnya, segera deh berwara-wiri mengeksplorasi bagian luar Mesjid Biru. Walau beberapa kali sempat
disemprit diperingatkan secara sopan oleh anggota Paspampress yang guanteng-guanteng itu, karena kami memasuki area yang terlarang
saat itu, kami tetap penuh semangat mengeksplorasi.
Baca Juga:
Yuk, ke Blue Mosque Part 2
Seperti yang terlihat pada foto paling atas, halaman depan mesjid ini luas banget! Dipenuhi oleh taman bunga dan rumput, plus dipayungi pepohonan rindang. Berjejer bangku dari kayu, juga tersedia bagi para pengunjung untuk melepas lelah.
|
Bersama Ayah dan Adik, foto koleksi pribadi |
|
Saking bersihnya taman mesjid ini, orang-orang langsung rebahan tanpa alas, deh!
Foto koleksi pribadi, lokasi: Mesjid Biru/Blue Mosque - Istanbul |
Beberapa taman dengan rumputnya yang 'mengundang', juga menarik perhatian dan rasa iri.
Andai taman dan rumput di Indonesia sebersih dan secantik ini, pasti banyak orang yang happy untuk bersantai ria di atasnya.
|
Dan mereka juga manusia toh? Punya rasa lelah dan pengen rehat juga.
Tapi yang ini apa anggota Paspampres juga?
|
Berkeliling Mesjid Biru memang mengasyikkan. Banyak pemandangan unik yang tertangkap mata dan memperkaya pengetahuan. Seperti yang ini nih, Sobs, para ibu [berada di halaman samping mesjid], yang sedang menengadahkan telapak tangannya, meng-amini doa imam yang sedang memanjatkan doa usai shalat Jumat di dalam mesjid.
|
Para wanita yang turut mengaminkan doa yang sedang dipanjatkan oleh Khatip di dalam mesjid
Lokasi: Mesjid Biru/Blue Mosque - Istanbul |
Tapi pemandangan di sisi lain mesjid, juga sesuatu, lho! Lihat deh, Sobs!
|
Pengunjung mesjid yang tak berpakaian muslim, duduk2 di tangga mesjid
Lokasi: Mesjid Biru |
Ada banyak komentar sih melihat foto yang satu ini saat aku upload ke
album di fesbuk-ku. Kebanyakan mempertanyakan
apa tidak dibuat peraturan di Mesjid Biru ini, untuk berpakaian yang menutup aurat atau minimal sopanlah jika ingin berkunjung ke sini?
Ada kok, Sobs!
Kebanyakan Mesjid di negara Muslim sekuler ini, telah menyediakan jubah dan selendang [berwarna biru dan hijau], yang dipinjamkan secara gratis bagi pengunjung yang berpakaian
seksi minimalis, agar tetap bisa memasuki mesjid. Begini nih penampakan jubah yang telah dipakai oleh pengunjung yang tidak menutup aurat.
Oh ya, untuk menjamin keamanan sepatu/alas kaki, pihak mesjid juga telah menyediakan plastik-plastik yang bisa diambil pada tempat yang disediakan. Juga gratis. :) Tuh, lihat kan? Cowok di atas menjinjing-jinjing sepatunya, padahal ada rak cantik tempat menyimpannya lho!
Takut ilang ya, Mas? Hihi
Masih mau lanjut ke dalam mesjid?
Udah panjang banget yak postingannya? Gimana kalo untuk edisi di dalam mesjid, kita lanjut pada postingan berikutnya aja? Biar mata Sobats juga ga lelah, gicuuu? :)
So, see you in this post yaaa!
Related Post:
Yuk, telusuri Selat Bosphorus!
catatan dan kenangan perjalanan ke tiga negara,
Al, Bandung, 10 Juli 2014