Emang Kenapa Jika Berbeda? The Power of Bhinneka Tunggal Ika

Beberapa minggu ini kebagian tugas untuk bawain topik "Multikulturalisme" alias keberagaman budaya, tepatnya Memahami Multikulturalisme di dalam Dunia Digital untuk beberapa talk shownya Gerakan Nasional Literasi Digital 2021. Dan temanya ini pas banget pula dengan acara kece yang diadaian MPR RI di The Crowne Hotel, Bandung, pada hari Sabtu, 18 September 2021 kemarin. 
Pengurus Blogger Bandung, keberagaman adalah suatu keindahan.


Bertemakan The Power of Bhinneka Tunggal Ika, Bijak Bermedia Sosial Dalam Mewujudkan Karakter Bangsa, acara ini pun digelar. 

Mengundang teman-teman Blogger Bandung, untuk hadir, bertatap muka sembari ngobrol cantik bersama Ibu Siti Fauziah, Ka Biro Hubungan Masyarakat dan Sistem Informasi Sekjen MPR RI, dan Bapak Budi Muliawan, Kabag Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga MPR RI.  

Dan...? Udah jelas donk pada happy semua, karena udah sekian purnama lama kan ga pernah gathering lagi? 

Yess, pandemi memang telah mengubah dunia! Everything is going online. Belajar, bekerja, meeting, berkomunikasi, belanja, dan berbagai aktivitas lainnya. Termasuk event-event seperti ini, offline pun jadi online

Makanya ga heran deh ketika MPR RI mengundang kita-kita untuk hadir di acara ini, sebagai tindak lanjut dari acara sebelumnya which is setahunan lalu, kita pun menjadi sumringah, so excited! 


Yeayyy, akhirnya ngumpul lagi, gathering lagi! 

The Power of Bhinneka Tunggal Ika

Siapa yang tak paham dengan semboyan negara kesatuan Republik Indonesia ini? Hayo, jangan sampai ada yang ngacung deh yaaa! Secara harfiah diartikan sebagai 'bercerai tapi satu', atau 'berbeda tapi tetap satu'. 

Dan secara mendalam dapat dimaknai bahwa walau pun penduduk negeri ini terdiri dari berbagai suku bangsa, adat istiadat, bahasa, budaya, dan agama, namun perbedaan ini tidak lah menjadikan negeri ini terpecah belah, melainkan menjadi faktor-faktor yang harus ditoleransi, dihargai, dibanggakan, sebagai alat pemersatu bangsa. 

Bhinneka Tunggal Ika
Image created using canva.com

Bhinneka Tunggal Ika bukanlan sekedar semboyan negara, tapi bersama dengan Pancasila, menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia. Merupakan bentuk toleransi dan apresiasi terhadap keberagaman budaya, agama, suku, dan bahasa yang ada di negeri tercinta ini.

Dan bicara tentang keberagaman ini, di dalam keseharian kita, tentu kita sering juga berhadapan dengan perbedaan-perbedaan, yang untuk selanjutnya akan aku sebut sebagai keberagaman, bukan sebagai perbedaan, ya, mantemans. Yes, keberagaman ini, menurut aku, sudah seharusnya menjadi jembatan pemersatu, bukan sebagai pemecah belah kesatuan bangsa. Ya enggak, sih? 

Coba lihat sekitar kita..., tetangga kita, berasal dari suku yang berbeda, menggunakan bahasa daerah yang berbeda dari kita, atau bahkan memeluk agama yang berbeda dari kita, dan...? Dan kita tetap bisa hidup rukun dan damai kan? Karena apa? Karena sesungguhnya tradisi leluhur kita yang santun, dan penuh toleransi sudah mengajarkan kepada kita untuk selalu hidup rukun dan saling menghargai antara satu dengan yang lainnya.

Toleransi adalah kunci utama untuk kerukunan hidup bertetangga, kerukunan hidup beragama, kerukunan hidup bernegara, ye khaan? 

So? Kenapa kini kita melihat di sosial media, para netizen justru saling membully? Saling menghakimi? Saling melempar hate speech? Menyedihkan banget yaaa? Padahal...., sudah banyak yang memberi pencerahan bahwa sikap-sikap negatif ini justru akan mengukir petaka bagi si pelakunya, karena rekam jejak digital ini tak akan pernah hilang di jagad maya kan?

Dan juga, akan menjadi cerminan kepribadian kita juga. Prilaku kita di dunia maya, sesungguhnya adalah juga refleksi dari kelakuan kita di dunia nyata, toh? Makanya ga heran kan jika para HR officer, akan juga menelisik sebagus apa sih rekam jejak digital si calon karyawan yang akan dipekerjakannya? 

Jika rekam jejak digitalnya buruk, maka walau pun hasil test tertulis, interview, dan berbagai test kecakapan lainnya bagus pun, tetap akan memberi efek buruk bahkan membuatnya gagal dipekerjakan, loh! 

Jadi, sudah saatnya untuk lebih bijak di dalam bersosial media, di dalam beraktivitas di dunia digital, bi smart, be wise! 


Alaika, Bandung, 22 September 2021

4 comments

  1. Pada akhirnya kata kunci yang paling penting dari pertemuan ini adalah gathering dan temu kangen ya hahaha

    ReplyDelete
  2. Nah, perbedaan kadang menjadi keberagaman yang indah di suatu bangsa apalagi kalau memiliki kesatuan dan saling melengkapi. Keberagaman bangsa kita ini harusnya jadi alasan untuk kesatuan.

    ReplyDelete
  3. yup, postingan di modsos bisa dijadikan cerminan diri kita, jdi kudu bijak dalam bermedses

    ReplyDelete