Yuk, berkomunitas dengan apik! Bukannya latah dan ikut-ikutan menelurkan tulisan bertema komunitas. Tapi emang pengin aja nulis tentang komunitas dan pentingnya berkomunitas. Karena bagiku, berkomunitas itu memang penting dan banyak sekali manfaatnya, lho! Jadi keingetan saat awal-awal berkenalan dengan dunia blogging, di awal tahun 2008, saat masih disibukkan oleh pekerjaan di dunia
humanity, di salah satu
project tsunami recovery, di Aceh dahulu. Saat itu, adalah saat awal aku jatuh hati pada
online diary bernama blog. Dikenalkan oleh seorang teman, yang aku ga tau deh, apakah saat ini doi masih rajin ngeblog atau tidak, karena orangnya hilang di dunia antah berantah.
Lost connection, semoga saja doi baik-baik saja dan semoga masih berada pada planet yang sama, dan masih di atas permukaan bumi ini. Aamiin.
[Dewi.... where are you? I missed you badly, lho!]
Awal ngeblog, aku sama sekali buta akan langkah-langkah apa yang seharusnya aku lakukan agar postinganku mampu menyumbangkan kunjungan. Aku ga ngeh apa yang harus dilakoni agar postingan menuai komentar. Selesai posting, ya sudah, diem, dan balik ke pekerjaan harian. Hanya satu hal yang aku rasakan, karena niat awal menulis adalah untuk
sharing dan juga
self-healing, ya sudah, ga papa juga kalo ga ada yang berkunjung, setidaknya, ini adalah bentuk self healing atau terapi jiwa, yang beneran bikin daku fresh dan lega setelah menuangkan buah fikiran ke dalam tulisan.
Masih ingat juga aku kala itu, punya beberapa teman Blogger se-nusantara, tapi jarang sekali yang dari Aceh, kami sama-sama menggunakan shoutbox sebagai salah satu
aksesoris blog, di mana lebih senang meninggalkan chitchat di situ daripada menulis komen di kolom komentar. Hingga, walo blogwalking, membaca postingan, kami dengan senang hati menuliskannya di chatbox. Hayyah! Lucu juga kalo diingat-ingat sekarang ini. Hehe. Berbekal hubungan pertemanan via chatbox itu pula, aku jadi punya akses untuk menimba ilmu pada para blogger yang telah lebih dulu mumpuni dibanding diriku sendiri. Bisa belajar tentang utak atik blog, yang ternyata begitu mengasyikkan dan bikin melek dunia utak atik.
Pentingnya bergabung dengan Komunitas Blogger
Seorang blogger, sehebat apa pun postingannya, jika bergerak sendiri, tanpa dukungan komunitas, tentu pamornya tak akan sedasyat jika dia bergabung dan didukung oleh berbagai komunitas yang diikutinya. Setuju, Sobs? Itu menurutku, sih. Tapi, alasanku bergabung dengan aneka komunitas blogger yang ada di tanah air, sih, karena aku memang senang sekali menjalin pertemanan.
I love to enhance my networking! I also love to increase my capacity by engaging myself to the knowledge shared in the communities. Yup, bergabung dengan aneka komunitas, semakin memperluas jaringan pertemanan, menambah relasi dan pengetahuan pastinya. Selain itu, dengan bergabung di berbagai komunitas, semakin luas peluang kita untuk share artikel-artikel yang sudah kita tulis, kan? Bener ga, sih, Sobs?
Joining the Communities
Sayangnya, di jaman eikeh dulu, Sobs, komunitas-komunitas blogger belum sebanyak ini, lho! Waktu di Aceh, daku merasa sendirian, padahal kala itu semangat blogging sedang luarbiasa hebatnya. Jadilah aku seperti bergerak sendiri. Untungnya, memasuki tahun 2010, mulailah aku berkenalan dengan beberapa komunitas, bahkan kemudian aku mengenal komunitas Aceh Blogger Community, yang menjadi pijakan awal aku berkomunitas. Selanjutnya, ada Kumpulan Emak Blogger, yang foundernya adalah Emak Founder [MakPon] Mira Sahid, sang sohib
online yang kemudian mengajakku bergabung pada komunitas yang didirikannya. Gairah dan semangat ngeblogku terdongkrak drastis!
Blogging is a really fun and truly self-healing.
Jika kebanyakan teman-teman blogger ngeblog untuk menghasilkan pundi-pundi penghasilan, maka kala itu, aku sungguh sadar diri, bahwa mustahil menuju ke sana saat itu, karena aku masih terikat kontrak kerja di UNDP yang bener-bener menyita waktu. Jadilah daku tak ngoyo untuk
earning money from blogging, walo sebenarnya, ya pengen banget lah!
Kubujuk hatiku untuk bersabar. Akan ada masanya aku sampai pada tahap itu. Yang penting saat itu adalah,
enjoying this blogging activity, updating my blogs and sharing my thought and knowledges. Itu saja dulu. Blog Monetizing, ntar aja, kalo saatnya tiba. Menulis saja dulu, ikutan kompetisi menulis jika sempat, dengan prinsip
'nothing to lose'. Menang syukur, ga menang juga ga pa-pa. Setidaknya, nambah entry postingan di blog, toh?
Walo begitu, blogging emang banyak berkahnya, lho, Sobs! Ketekunanku membuahkan beberapa kemenangan yang jelas bikin happy. Sebuah galaxy tab kala tablet keren itu baru saja
launching beberapa tahun lalu, menjadi milikku sebagai pemenang utama
blogging competition yang diadakan oleh sebuah brand ternama, plus beberapa hadiah lainnya yang juga aku peroleh dari ikutan
blogging contest.
Belum lagi hadiah-hadiah dari para sahabat yang ngadain
giveaway. Wow, sungguh bikin semangat ngeblog makin tinggi. Ditambah pula dengan kepindahanku ke Bandung kemudian. Semakinlah aku memperoleh kesempatan untuk tak hanya
say hi dan
chitchat di dunia maya, dengan para sahabat blogger. Kepindahan ini juga menyumbangkan kesempatan bagiku untuk semakin erat menjalin silaturrahmi dengan para sahabat dumay ke dunia nyata. Kopdar dengan
Nchie Hanie,
Teh Dey,
Meti Medya,
Lidya Fitrian dan
Mira Sahid, adalah bentuk nyata pertemanan maya menjadi nyata. Bertemu sahabat yang telah sekian lama akrab di ruang chitchat yahoo messenger hingga ke whatsapp group [lirik :
Una,
Ririe Khayan dan
Mas Stupid Monkey], adalah berkah dari ngeblog dan rajinnya bersilaturrahmi.
Menjadi Srikandi Blogger Utama 2013
Berkah terindah yang sungguh bikin haru adalah ketika diriku terpilih sebagai Srikandi Blogger Utama 2013 dari 150an kontestan. Rasanya sungguh bikin haru. Bukan apa-apa, Sobs. Ngeblog bagiku adalah untuk terapi jiwa, setidaknya kala itu, dan konsisten menulis adalah upaya untuk merampingkan alexa serta memang karena daku hobby banget menulis. Bukan mau ngejar ini itu, hanya ingin mengalahkan tantangan terhadap diri sendiri, bahwa di kala kesibukan urusan kantoran, daku masih sempat lah ngeblog. Eh, Alhamdulillah, test demi test yang harus dijalani selama masa kompetisi pemilihan Srikandi Blogger 2013 itu, membuahkan hasil yang begitu manis. Wow. Alhamdulillah. Thanks to the communities where I joined, yang telah menginspirasi dan memberi dukungan semangat for this achievement!
Yuk, Berkomunitas dengan apik!
Sering mendapat pertanyaaan dari bloggers yang ngakunya masih newbie.
Mba Al, gimana sih agar blog kita banyak dikunjungi visitors?
Pertanyaan yang simple ya, Sobs? Hanya sebaris kalimat. Tapi jawabnya, lumayan juga. Hehe.
Kalo aku sih, biasanya akan menjawab begini.
'Gampang, Mba/Mas. Bergabunglah dengan komunitas-komunitas blogger yang
credible. Yang memang konsisten dan care pada members-nya.'
Lha, emang ada komunitas blogger yang ga care pada membersnya? Hm, ada, lho! Coba aja cermati, dari sekian banyak group/komunitas di mana Sobats bergabung, pasti bisa Sobats berikan peringkat akan kepedulian dan program serta interaksi yang terjalin di dalam group itu. Kalo menuruku sih, sah-sah saja bergabung dengan puluhan bahkan ratusan komunitas, asalkan kita sendiri cermat dan ga buang-buang waktu.
Awal-awal kenal komunitas, dulunya aku asal klik tombol 'join' the group lho. Namun, begitu berada di dalamnya, sehari dua atau tiga minggu, baru kerasa, mana grup yang interaktif dan mana yang tidak. Mana yang sebaiknya kita lanjutkan karena memberi manfaat dan mana yang sebaiknya kita mundur dari lingkungan itu.
Be selective!
Etika Berkomunitas.
Bergabung dengan aneka komunitas, adalah sah-sah saja. Yang paling penting adalah menjaga dan memelihara hubungan baik dengan setiap komunitas. Yang paling baik lagi adalah, jika kita mampu menjadi jembatan penghubung [sinergi] antara komunitas yang satu dengan komunitas lainnya. Itu pastinya tak hanya memberi manfaat bagi kita sendiri, tetapi juga bagi komunitas dan para member lainnya. Bener ga, Sobs?
Sebaik-baik anggota, kalo ga salah, sih, adalah yang mampu memberi manfaat bagi semuanya. Bener apa bener? Selain itu, yang paling penting harus dijaga adalah bahwa etika di dalam berkomunitas. Aku sendiri, bergabung tak hanya di komunitas-komunitas blogger, tetapi juga tergabung di komunitas lain seperti Relawan TIK Bandung [sebenarnya ini sih, bukan komunitas melainkan organisasi], nah, boleh-2 saja, bahkan bagus banget, asalkan kita tau dan jeli di dalam menggunakan bendera dan seragam komunitas. Misalnya, tidak menggunakan seragam Relawan TIK pada saat acara yang sedang berlangsung justru acara kumpul blogger yang diadakan oleh Kumpulan Emak Blogger, dan kapasitas kita di acara ini adalah sebagai pengurus komunitas ini, misalnya. Atau, tidak menggunakan seragam Blogger Perempuan.com justru pada saat menghadiri acara launching Komunitas Blogger Bandung, di mana kita menjadi salah satu pengurusnya, dan bukan berkapasitas mewakili Blogger Perempuan. Ini, misal, lho, yaaa!
Well, postingan ini kayaknya udah panjang banget deh, sudah saatnya untuk segera diakhiri sebelum Sobats semua malah nekad meng-klik tombol close dan meninggalkan postingan ini tanpa komentar. Hehe.
Anyway, Blogging is a self-healing and I will be back for another sharing.
catatan kecil tentang komunitas,
Al, Bandung, 26 December 2015
Words: 1346