Ini sebenarnya kisah lama yang sudah nangkring cantik di dalam angan untuk dibagikan ke dalam bentuk tulisan. Tepatnya di pertengahan tahun 2012, hm, ya ampun, itu udah empat tahun lalu donk yaaa? Wow, rencana untuk berbagi pengalaman ini sampai tertunda hingga selama itu, Sobs! Ckckckck..., ini sibuk apa memang dakunya yang pelupa yaaa? Hehe.
Anyway, daripada sibuk membela diri atas kealpaan ini, *maklum, faktor U juga turut andil lho! maka, ijinkan daku berbagi pengalaman yang satu ini, Sobs! Eits, ini bukan pengalaman horor atau huruhara, apalagi termehek-mehek, melainkan sebuah kisah di mana aku dilanda kebingungan karena harus pindah lokasi kerja ke tempat baru [lagi]. Yah, namanya juga pekerja kontrakan [yang setiap kontrak kerja berakhir, lalu applying for another job application], maka aku ternyata diterima bekerja di sebuah international NGO lainnya di Bekasi. Alhamdulillah, sih. Pake banget malah. Walo harus meninggalkan Intan yang waktu itu masih duduk di kelas 2 SMU, maka aku pun siap untuk mandah, dari Banda Aceh ke Bekasi. Urusan Intan, well solved, ada si Bulan [yang biasa bantu-bantu di rumah, yang juga biasa nemenin Intan] plus ada ibu dan ayahku yang bisa melihat-lihat si putri semata wayang itu.
Mau Simpan Emas di mana ya?
Untuk urusan mobil, juga gampang, tinggal titipkan ke ayahku sementara aku pergi mencari nafkah di kota orang. *Jiaaah! Nah, yang menjadi kendala saat itu adalah, tentang 'sedikit' logam mulia alias perhiasan emas yang aku miliki. Ga banyak memang, tapi sebagaimana orang Aceh lainnya, aku juga ketularan kebiasaan baik ini, yaitu menyimpan [tabung] emas secara individual alias simpen masing-masing di rumah. Dan dengan kepergianku ini, ga mungkin donk jika aku turut membawanya ke Bekasi dan menyimpannya di tempat kostku nanti. :)
Tadinya sih aku berfikir bisa menitipkannya ke Ibu. Ealah, ternyata, sejak tsunami, animo masyarakat, termasuk ibuku, untuk menyimpan barang berharga seperti logam mulia ke deposit box di bank-bank mulai terbuka lebar lho! Makanya aku sempat takjub saat customer cantik di beberapa bank ternama yang aku datangi di kota Banda Aceh saat itu menjelaskan, bahwa deposit box mereka sudah full booked. Wow! Keren! Tak hanya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya asuransi yang meningkat, namun tentang safety yang lebih protective jika menyimpan barang berharga di deposit box di Bank pun mulai mengemuka. Keren yaa? Tsunami ternyata juga meninggalkan a good lesson learnt!
And..., back to my story, dalam kebingungan itu, justru si kakak CS bank yang mencetuskan alternatif ini. Alternatif apaan sih, Al?
Pegadaian sebagai Salah Satu Tempat Titip Emas
Yup, alternatif untuk menitipkan emas di Pegadaian. Awalnya aku sama sekali ga menyangka lho, jika di tempat yang menggusung slogan 'menyelesaikan masalah tanpa masalah' ini justru juga menyediakan fasilitas titip/simpan emas. Soalnya sependek pengetahuanku, secara general dan sesuai namanya, maka pegadaian adalah tempat di mana kita bisa dengan mudah dan cepat menggadaikan barang-barang berharga kita untuk mendapatkan sejumlah rupiah, begitu kan, Sobs?
Namun..., ternyata, Sobs! Pegadaian juga memiliki fungsi lain selain fungsi terima gadai barang seperti yang aku sebutkan di atas. Yuk, kita coba simak fungsi lainnya dari pegadaian berikut ini, yuks!
1. Menitip
Yup, inilah solusi yang aku cari-cari kala itu. Pegadaian menerima titipan emas dari para nasabahnya dengan jaminan asuransi sehingga aman, terjamin plus murah pula biayanya, yaitu 20 ribu rupiah per 100 gram emas per bulannya. Tuh, murah banget kan, Sobs?
Dan seingatku, perhiasan yang aku titipkan waktu itu sih ga sampe 100 gram, hanya sekitar 82 gram gitu deh, dan ternyata hitungan biaya titip cuma 20 ribu per bulannya. Wew bangat kan, Sobs? Duh, langsung lega deh, problem solved. Sayangnya aku lupa mengambil foto [capture] kuitansi penitipan emas itu sebelum diambil kembali oleh pihak pegadaian saat titipan [perhiasan emas] itu aku ambil kembali.
2. Menabung
Yup, selain menerima titipan emas, Pegadaian juga membantu kita dalam menabung dan berinvestasi dengan cara yang lain daripada yang lain. Jika orang-orang yang berduit banyak berlomba investasi dalam bidang property, saham, reksadana, maka pegadaian membuka peluang lain bagi kita untuk berinvestasi, yaitu menabung emas. Unik yaaa? Jadi pengen segera unduh formulir pembukaan rekening tabungan emas, ah! Ntar ambil cuti dan kunjungi kantor Pegadaian cabang terdekat untuk buka rekening tabungan emas dan setoran awal.
Yes, sesimple itu, lho! Menabung emas di pegadaian ini mudah dan murah banget, lho!
PROSEDUR TABUNGAN EMAS
Pernah donk kepengen banget beli emas, etapi duitnya belum cukup? Pengen kredit? Kayaknya ga banyak,deh, toko emas yang menyediakan fasilitas kredit emas. Atau pun jika ada, maka syaratnya pun lumayan ribet deh. Nah, Sabtu kemarin, pas diadakan acara Road Blog 10 Cities di Bandung, si mas yang mewakili Pegadaian menjelaskan bahwa BUMN yang satu ini juga menyediakan fasilitas cicil emas, lho! Sehingga bisa menjadi solusi bagi kita-kita yang dilanda rasangidam pengen beli atau nabung emas! Yess! Sip banget khaaan?
Caranya juga ga ribet. Kita tinggal datang ke kantor cabang Pegadaian terdekat, untuk memilih logam mulia yang diinginkan. Syaratnya mudah banget, lho! Misalnya nih, kita ingin cicil emas senilai 45 gram. Maka setelah ditaksir nilainya, maka kita tinggal menentukan mau berapa bulan masa cicilan, lalu membayar 30 persen dari total nilai keseluruhan itu sebagai downpayment. Bulan berikutnya kita tinggal cicil deh, dan emas yang kita cicil itu akan menjadi milik kita [boleh kita ambil] ketika waktu pelunasan cicilan itu tinggal 1-2 minggu lagi. Masa cicilan biasanya berkisar antara 1 bulan hingga 36 bulan.
Mekanismenya adalah dilakukannya pengundian setiap bulan untuk mendapatkan satu keping emas. Minimum orderan untuk satu kali undian adalah seberat 1 gram dan maksimalnya tidak terbatas. Cara permainannya kurang lebih sama dengan permainan arisan lainnya, di mana nama-nama pemain arisan akan diundi untuk menentukan pemenang di bulan berjalan. Si pemenang kemudian akan mendapatkan kepingan emas yang beratnya telah disepakati.
See? Luar biasa ya, Sobs?
Ternyata Pegadaian memang menyelesaikan masalah tanpa masalah yaaa? Apalagi dengan kehadiran aplikasi Sahabat Pegadaian yang bisa didownload di playstore bagi kita-kita, para pengguna android, maka semakin memudahkan kita dalam bertransaksi di pegadaian. Hari gini masih pake ribet? Ih, kan udah serba online. Maka cukup donk dengan tarian jemari, maka transaksi pegadaian kelar tanpa perlu hitungan hari. Yuk, saatnya berinvestasi cerdas dan apik, yuk kita ke Pegadaian!
Anyway, daripada sibuk membela diri atas kealpaan ini, *maklum, faktor U juga turut andil lho! maka, ijinkan daku berbagi pengalaman yang satu ini, Sobs! Eits, ini bukan pengalaman horor atau huruhara, apalagi termehek-mehek, melainkan sebuah kisah di mana aku dilanda kebingungan karena harus pindah lokasi kerja ke tempat baru [lagi]. Yah, namanya juga pekerja kontrakan [yang setiap kontrak kerja berakhir, lalu applying for another job application], maka aku ternyata diterima bekerja di sebuah international NGO lainnya di Bekasi. Alhamdulillah, sih. Pake banget malah. Walo harus meninggalkan Intan yang waktu itu masih duduk di kelas 2 SMU, maka aku pun siap untuk mandah, dari Banda Aceh ke Bekasi. Urusan Intan, well solved, ada si Bulan [yang biasa bantu-bantu di rumah, yang juga biasa nemenin Intan] plus ada ibu dan ayahku yang bisa melihat-lihat si putri semata wayang itu.
Mau Simpan Emas di mana ya?
Untuk urusan mobil, juga gampang, tinggal titipkan ke ayahku sementara aku pergi mencari nafkah di kota orang. *Jiaaah! Nah, yang menjadi kendala saat itu adalah, tentang 'sedikit' logam mulia alias perhiasan emas yang aku miliki. Ga banyak memang, tapi sebagaimana orang Aceh lainnya, aku juga ketularan kebiasaan baik ini, yaitu menyimpan [tabung] emas secara individual alias simpen masing-masing di rumah. Dan dengan kepergianku ini, ga mungkin donk jika aku turut membawanya ke Bekasi dan menyimpannya di tempat kostku nanti. :)
Tadinya sih aku berfikir bisa menitipkannya ke Ibu. Ealah, ternyata, sejak tsunami, animo masyarakat, termasuk ibuku, untuk menyimpan barang berharga seperti logam mulia ke deposit box di bank-bank mulai terbuka lebar lho! Makanya aku sempat takjub saat customer cantik di beberapa bank ternama yang aku datangi di kota Banda Aceh saat itu menjelaskan, bahwa deposit box mereka sudah full booked. Wow! Keren! Tak hanya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya asuransi yang meningkat, namun tentang safety yang lebih protective jika menyimpan barang berharga di deposit box di Bank pun mulai mengemuka. Keren yaa? Tsunami ternyata juga meninggalkan a good lesson learnt!
And..., back to my story, dalam kebingungan itu, justru si kakak CS bank yang mencetuskan alternatif ini. Alternatif apaan sih, Al?
Pegadaian sebagai Salah Satu Tempat Titip Emas
Yup, alternatif untuk menitipkan emas di Pegadaian. Awalnya aku sama sekali ga menyangka lho, jika di tempat yang menggusung slogan 'menyelesaikan masalah tanpa masalah' ini justru juga menyediakan fasilitas titip/simpan emas. Soalnya sependek pengetahuanku, secara general dan sesuai namanya, maka pegadaian adalah tempat di mana kita bisa dengan mudah dan cepat menggadaikan barang-barang berharga kita untuk mendapatkan sejumlah rupiah, begitu kan, Sobs?
Namun..., ternyata, Sobs! Pegadaian juga memiliki fungsi lain selain fungsi terima gadai barang seperti yang aku sebutkan di atas. Yuk, kita coba simak fungsi lainnya dari pegadaian berikut ini, yuks!
1. Menitip
Dan seingatku, perhiasan yang aku titipkan waktu itu sih ga sampe 100 gram, hanya sekitar 82 gram gitu deh, dan ternyata hitungan biaya titip cuma 20 ribu per bulannya. Wew bangat kan, Sobs? Duh, langsung lega deh, problem solved. Sayangnya aku lupa mengambil foto [capture] kuitansi penitipan emas itu sebelum diambil kembali oleh pihak pegadaian saat titipan [perhiasan emas] itu aku ambil kembali.
Yup, selain menerima titipan emas, Pegadaian juga membantu kita dalam menabung dan berinvestasi dengan cara yang lain daripada yang lain. Jika orang-orang yang berduit banyak berlomba investasi dalam bidang property, saham, reksadana, maka pegadaian membuka peluang lain bagi kita untuk berinvestasi, yaitu menabung emas. Unik yaaa? Jadi pengen segera unduh formulir pembukaan rekening tabungan emas, ah! Ntar ambil cuti dan kunjungi kantor Pegadaian cabang terdekat untuk buka rekening tabungan emas dan setoran awal.
Yes, sesimple itu, lho! Menabung emas di pegadaian ini mudah dan murah banget, lho!
PROSEDUR TABUNGAN EMAS
- Membuka rekening Tabungan Emas di Kantor Cabang Pegadaian hanya dengan melampirkan fotocopy identitas diri (KTP/ SIM/ Passpor) yang masih berlaku.
- Mengisi formulir pembukaan rekening serta membayar biaya administrasi sebesar Rp. 5.000,- dan biaya fasilitas titipan selama 12 bulan sebesar Rp. 30.000,-.
- Proses pembelian emas dapat dilakukan dengan kelipatan 0.01 gram dengan atau sebesar Rp. 5.550,- untuk tanggal hari ini (17-05-2016). Misalnya jika ingin membeli 1 gram, maka harganya adalah Rp. 555.000,- .
- Apabila membutuhkan dana tunai, saldo titipan emas Anda dapat dijual kembali (buyback) ke Pegadaian dengan minimal penjualan 1 gram dan Anda dapat menerima uang tunai sebesar Rp. 538.000,- untuk tanggal 17-05-2016.
- Apabila menghendaki fisik emas batangan, Anda dapat melakukan order cetak dengan pilihan keping (5gr, 10gr, 25gr, 50gr, dan 100gr) dengan membayar biaya cetak sesuai dengan kepingan yang dipilih.
- Minimal saldo rekening adalah 0.1 gram
- Transaksi penjualan emas kepada Pegadaian dan pencetakan emas batangan, saat ini hanya dapat dilayani di Kantor Cabang tempat pembukaan rekening dengan menunjukan Buku Tabungan dan identitas diri yang asli.
Pernah donk kepengen banget beli emas, etapi duitnya belum cukup? Pengen kredit? Kayaknya ga banyak,deh, toko emas yang menyediakan fasilitas kredit emas. Atau pun jika ada, maka syaratnya pun lumayan ribet deh. Nah, Sabtu kemarin, pas diadakan acara Road Blog 10 Cities di Bandung, si mas yang mewakili Pegadaian menjelaskan bahwa BUMN yang satu ini juga menyediakan fasilitas cicil emas, lho! Sehingga bisa menjadi solusi bagi kita-kita yang dilanda rasa
Caranya juga ga ribet. Kita tinggal datang ke kantor cabang Pegadaian terdekat, untuk memilih logam mulia yang diinginkan. Syaratnya mudah banget, lho! Misalnya nih, kita ingin cicil emas senilai 45 gram. Maka setelah ditaksir nilainya, maka kita tinggal menentukan mau berapa bulan masa cicilan, lalu membayar 30 persen dari total nilai keseluruhan itu sebagai downpayment. Bulan berikutnya kita tinggal cicil deh, dan emas yang kita cicil itu akan menjadi milik kita [boleh kita ambil] ketika waktu pelunasan cicilan itu tinggal 1-2 minggu lagi. Masa cicilan biasanya berkisar antara 1 bulan hingga 36 bulan.
4. Menggadai
Terkadang kita sering kewalahan kala dilanda syndrome bokek. Apalagi di saat bersamaan ada tagihan yang jatuh tempo dan harus segera kita lunasi. Huft. Menghadapi situasi seperti ini jelas saja bikin sakit kepala, toh? Mulailah mata dan hati melirik ke benda-benda berharga yang bisa segera diuangkan. Dan benda yang paling liquid untuk diuangkan adalah emas. Namun, kok ya rasanya kita tuh sayang banget untuk melepas si emas tadi ke toko, ya? Pasti kebayangkan bahwa untuk membelinya lagi pasti akan sulit, jika pun kita mampu membelinya, nilai historinya pastilah berbeda. Emas yang lama, yang sudah kita jual itu, tentu tak akan kembali.
Nah, menghadapi 'galau' yang seperti ini, Pegadaian hadir menyelesaikan masalah, lho! Yaitu dengan menyediakan fasilitas gadai emas. Yup. Gadai emas. Jadi kita ga perlu menjual aset [emas] milik kita, melainkan cukup dengan 'menyekolahkan' nya saja di rumah gadai. Adapun nilai peminjaman yang bisa kita dapatkan dari pegadaian emas ini adalah sebesar 85% dari harga emas. Jadi, jika emas kita ditaksir senilai Rp1 juta maka dana pinjaman yang kita peroleh adalah Rp. 850.000.
Penitipan emas di Pegadaian selama empat bulan, namun dapat diperpanjang dengan tambahan biaya sewa. Biaya gadai dihitung per 10 hari masa pinjaman di Pegadaian syariah, sedangkan Pegadaian konvensional per 15 hari. Selain biaya gadai, kamu juga bakal dikenakan biaya administrasi.
5. Arisan Emas.
Arisan? Yes! Ga nyangka kan jika Pegadaian juga punya inovasi spektakuler seperti ini? Arisan emas. Dengan minimal 6 orang dan maksimal 36 untuk satu kelompok, maka kita bisa datang ke Pegadaian untuk mengajukan permohonan arisan emas, lho! Mekanismenya adalah dilakukannya pengundian setiap bulan untuk mendapatkan satu keping emas. Minimum orderan untuk satu kali undian adalah seberat 1 gram dan maksimalnya tidak terbatas. Cara permainannya kurang lebih sama dengan permainan arisan lainnya, di mana nama-nama pemain arisan akan diundi untuk menentukan pemenang di bulan berjalan. Si pemenang kemudian akan mendapatkan kepingan emas yang beratnya telah disepakati.
See? Luar biasa ya, Sobs?
Ternyata Pegadaian memang menyelesaikan masalah tanpa masalah yaaa? Apalagi dengan kehadiran aplikasi Sahabat Pegadaian yang bisa didownload di playstore bagi kita-kita, para pengguna android, maka semakin memudahkan kita dalam bertransaksi di pegadaian. Hari gini masih pake ribet? Ih, kan udah serba online. Maka cukup donk dengan tarian jemari, maka transaksi pegadaian kelar tanpa perlu hitungan hari. Yuk, saatnya berinvestasi cerdas dan apik, yuk kita ke Pegadaian!