My Virtual Corner
  • Home
  • Meet Me
  • Contact
  • Disclosure
  • Category
    • Motivation
    • Traveling
    • Parenting
    • Lifestyle
    • Review
    • Tips
    • Beauty
      • Inner Beauty
      • Outer Beauty


Sobats.....

Hari ini kok tiba-tiba aku merindukan seorang sahabat maya yang sudah sekian lama raib dari peredaran dunia maya.... dan sayangnya aku sama sekali tak memiliki contact detailnya selain YM ID dan alamat email yahoo nya.
Dia bukan seorang blogger, bukan pula seorang facebooker mania.... aku mengenalnya pun sudah lupa darimana sumber pertemanan kami...
Yang jelas persahabatan kami terjalin dan semakin erat dari chatting di yahoo messenger, dan itu dimulai sekitar tahun 2007 akhir.

Pertemanan ini semakin akrab sejak mas Bani, begitu aku biasa memanggilnya, mulai mempercayakan aku untuk tempat curhatnya. Tentang dirinya yang berpisah dari istri, dan rasa kangen terhadap kedua anaknya yang tinggal bersama ibu mereka.

Persahabatanku dengannya semakin akrab dan mas Bani saat itu merasakan bahwa karakterku sangat cocok sebagai wanita idamannya. Bah! Ini yang gawat, dan aku mulai menjauh saat itu. Perasaannya itu dinyatakan ketika palu hakim baru dua bulan diketok tiga kali menyatakan perpisahanku dari ayahnya Intan. Tentu aku tak bisa menerimanya, karena selain dia tidak seiman denganku, aku hanya menganggapnya sebagai teman dan client saja. (Client? hehe... kan aku konselornya... ).

Perpindahan tugas mas Bani dari Jogja ke Jakarta, dan tugas ku yang semakin sering ke daerah-daerah kala itu, membuat komunikasi kami terputus untuk sekian waktu. Tak lagi berkesempatan untuk chat di yahoo messenger, bahkan tak juga ber-sms an. Aku menduga dia telah menyerah, dan mungkin sibuk memburu calon istri, yang lain. Kuberdoa agar dia segera menemukan seorang calon istri yang baik dan layak untuknya. Karena aku sendiri, jelas tak ingin menerimanya sebagai suamiku.

Suatu ketika, smsnya masuk membawa berita mengejutkan,

'Dik, mudah-mudahan kabarmu dan Intan baik-baik saja ya...., aku sebenarnya ingin menulis email panjang lebar, tapi aku takut kamu sedang di daerah terpencil dan tak bisa konek ke internet. Aku ingin kabarkan bahwa aku akan menikah minggu depan. Dan kini aku menjadi saudara seiman kamu dik. Aku akan menikahi seorang wanita muda muslim, berumur 19 tahun. Jangan protes, toh beda usia 16 tahun masih bisa ditoleran kan? hehe. oke itu saja berita dariku ya dik..'

Sms yang panjang, berita yang mengejutkan tapi juga menggembirakan tentunya.

Kubalas dengan restu dan doa tentunya, tanpa sedikitpun mencela perbedaan usia mereka. Itu bukan hakku, apalagi aku hanya seorang sahabat maya, yang belum sekalipun kopdar. (Heran juga ya, kok dia begitu ngebet ingin melamarku waktu itu, haha).

Tak ada lagi berita sesudah itu, sesekali chat di yahoo messenger dan dia menjelaskan bahwa istrinya sangatlah pencemburu. Sehingga di rumah dia tak leluasa lagi ber-ym ria. Di kantor, sudah jelas dia sibuk, selaku kepala cabang di kantornya itu.

It's ok, never mind. Lalu suatu hari.... sekian lama kemudian. Tiba-tiba halaman monitorku me-mampang-kan window yahoo messenger miliknya. Mas Bani.

Singkat dan mengejutkan, cukup bikin aku terpana oleh kalimat pertamanya.

"Dik, hidupku bagai dongeng"....
"Bagai dongeng gimana mas?" kuenter kalimatku sambil menunggu Bani is typing a messagenya selesai membalas kalimatku.

"Kamu ada waktu? aku butuh curhat dan nasehat?"
"Satu jam lagi ya mas?"

Dan satu jam kemudian, dia menelphoneku, menjejal berbagai misteri kehidupannya ke alam fikirku. Menambah sumpek dan mengobok-obok campur baur dengan pekerjaan kantor yang sedang jelimet.
Tapi, dia sahabatku, ke siapa lagi dia mau curhat?

Malamnya, aku mulai menulis kisah ini sobs, lalu esoknya aku memintanya untuk membaca kisah itu dan berkomentar. Pemberi komentar pertama di artikel itu adalah mas Bani, menggunakan nama Dicky.

Kuakui, kisahnya memang bagaikan dongeng... andai saja waktu bisa ditarik, mungkin dongengnya bisa diedit dan direvisi.

well sobs, penasaran dengan kisahnya? yuuuk main kesini yuk...




Dear sobats maya,

Kembali menyapa sobats semua via email-posting karena hari ini diriku (yang sebenarnya masih dalam masa istirahat) sedikit disibukkan oleh agenda dadakan. Iya sobs... Bayangin coba... Alaika, yang seorang chemical engineer, ngasih kuliah untuk mahasiswa kedokteran! Hehe...

Iya sobs.. Ini adalah kali kedua diriku diminta mendampingi seorang dosen tamu yang harus memberikan kuliah umum bidang Rehabilitasi Medis..
Lalu apa tugas Alaika?
Nah, karena dosen tamunya adalah bule' , seorang physiotherapist, dan dia adalah kolegaku sewaktu aku masih bekerja di salah satu international NGO, maka dia memintaku untuk menjadi penerjemahnya. Jadilah tadi siang aku mendampinginya ngasih kuliah di depan sekitar 55 mahasiswa kedokteran. Menarik banget sobs!

Sebenarnya ingin bercerita panjang lebar tentang itu sobs... Tapi mengetiknya di atas BB mungil ini? Oh No! Itu melelahkan banget sobs.. Lain kali aja kali ya? Hehe...

Dan malam ini, aku menyapa sobats untuk berterima kasih pada para sahabat setia yang telah berkunjung dan meninggalkan jejaknya di postingan2ku... Mohon maaf yang sebesar-besarnya karena malam ini diriku belum sanggup untuk berkunjung balas... Insyaallah besok sudah bisa mengunjungi sahabats kembali ya... :)

Oya, dipostingan ini juga aku ingin mengucapakn selamat datang kembali pada mba Reni, yang kayaknya modemnya telah berjaya kembali nih... Hehe. Welcome back ya mba, makasih juga udah me-rapel komen-komennya di setiap postinganku. Insyaallah akan aku jawab dalam postingan aja nanti ya mba.. Hehe

Well sobats, sekali lagi, makasih banget..banget.. Udah setia mengunjungi dan mendoakan kesembuhanku... Alhamdulillah hari ini diriku sudah dapat beraktifitas kembali sobs... Berkat doa sobats semua lho. Makasih yaaa..:)

Ada beberapa komen yang menanyakan aku sakit apa... Kata dokter sih karena fisik yang terlalu lelah... Iya juga sih, dan parahnya.. Aku juga terkena flu hebat, tapi kini sudah jauuh membaik kok sobs. Thanks again ya...

Mudah2an besok aku bisa mengunjungi sahabats kembali, dah kangen banget lho iki... :)

Baiklah sobs, sekian dulu untuk malam ini, selamat beristirahat ya sobats maya tercinta... Good rest and Nice dream untuk semuanya...

Saleum,

Alaika
Powered by Alaika's SmartBerry®

Halo sobats....
Udah pada tidur yaaa? Udah saatnya mata mengantuk sih... Sama seperti yang sedang kurasakan nih sobs...

Baru pulang dari dokter. Duh..dimana-mana kok orang sakit berjejer gitu yaaa? Malam ini juga, penuh banget tuh Klinik Cempaka Lima tempatku berobat... Dan giliranku sobs? Wah... Jam 9.30 wib tadi... Rasanya udah ingin balik kanan dan pulang deh tadi sobs.. Males nunggu giliran.. Tapi mengingat ingin sembuh, yo wes, terpaksa nunggu dengan sabar deh...

Ok sobs... berhubung udah ngantuk berat, ga usah panjang-panjang deh intronya yaaa... Hehe.

Kali ini ingin share sebuah cerita misterius yang kuyakin banyak sobat telah membacanya, tapi ga ada salahnya dunk baca lagi... :)

Yuuuk...

Sebuah Rumah Sakit Ternama di
Bilangan Jakarta Pusat, bagian Unit Perawatan Intensif (ICU)nya mengalami kejadian aneh bin ajaib. Ditemukan indikasi bahwa para pasien yang memerlukan
bantuan pernafasan selalu meninggal di tempat tidur yang sama pada kamar yang sama dan selalu pada waktu yang sama yaitu Jumat Pk. 08.00 pagi, tanpa peduli umur, kelamin, kondisi atau latar belakang penyakit.

Hal ini sangat membingungkan para dokter dan beberapa ahli bahkan berpikir bahwa hal ini ada hubungannya dengan supranatural, mengapa selalu pada hari Jumat dan pada tempat tidur yang sama?

Lalu para dokter memutuskan untuk menuntaskan kasus ini dengan menyelidiki penyebab dari beberapa kejadian tersebut.

Maka begitu tiba hari Jumat, semua orang di rumah sakit tersebut menunggu dengan
tegang dan was was, apakah kejadian buruk itu akan terulang kembali ? Lalu dibaringkanlah pasien baru rumah sakit itu di sana. Beberapa dokter sudah
memegang tasbih, quran, alkitab bahkan sebagian lagi memegang bawang putih, salib kayu dan benda-benda suci lainnya sesuai kepercayaan masing-masing, untuk menangkal iblis.

Sementara sang pasien tetap terbaring di sana, dengan puluhan pasang mata mengawasi dari tempat persembunyian masing-masing. Waktu terus bergulir.... Dan tepat pada pukul 07:30….07.45.. tepat sebelum waktu keramat itu tiba ……Pintu
kamar tersebut terbuka. Kemudian masuklah Tukimin…part timer cleaning service untuk hari Jumat…

Tukimin langsung mencabut kabel alat bantu pernafasan
pasien dari stop kontaknya...
lalu menggantinya dengan vacuum cleaner dan mulai membersihkan ruangan.

Dokter dan para ahli lainnya terpana... Inilah 'iblis'nya..

Hehe...Serius amat sih sobs bacanya! Hehe

Sumber: Alaika's BBGroup

Good Nite Sobs,
Good Rest Nice dream.

Saleum,

Alaika
Powered by Alaika's SmartBerry®

Malem Sobats semuanya...

Alhamdulillah kabarku sudah semakin baik nih hari ini... Tapi belum bisa maksimal BW nih sobs.. Maka begitu terasa lelah saat BW tadi, aku langsung stop deh, dan balik rehat... So maaf bagi yang belum sempat aku kunjungi ya sobs...

@Susu Segar, makasih juga udah rajin menjenguk kakaknya nih ya, maaf belum bisa kunjung balik nih... :(

Sobats... Sebelum beranjak ke peraduan... (Ciee)..., ada sebuah joke yang ingin aku bagikan untuk sobats semua...
Seperti biasa, joke ini adalah sebuah catatan dari BBGroupnya Alaika, yuk cekidot here yaaa...

Di sebuah RS Bersalin elite, baru saja diinstall suatu alat canggih pemindah rasa sakit saat istri mau melahirkan ke suaminya dan mau dicobakan pada sepasang sukarelawan.

"Apakah Bapak yakin mau nyoba alat pemindah mules istrinya ke bapak pake alat ini? Sakit banget lho!" tanya dokter.

"Saya sebagai suami yang cinta berat sama istri, rela diapain aja Dok, suweeer!!"

Lalu dokterpun memasang alat tersebut hanya pada istrinya yang lagi kesakitan mules-mules.

"Lho, Dok! Koq aku ga dipasangin alat apa2?"

"Hohoho..itulah canggihnya, hanya dengan DNA transmitter, alat ini bisa otomatis melacak DNA si bapak dan mengirim rasa sakit hingga jarak 500m, tanpa kabel!" Jawab si dokter

"Okay, saya siap Dok! Tolong pindahin mules istriku sekarang, kasian tuh dia.. pliiisss"

"Wah-wah sabar pak.. Saya kasih 10% aja, soalnya laki2 gak bakal tahan" dokter mulai mengaktifkan alatnya.

"Wah Dok, gak kerasa tuh.. Naikin lagi dong, aku khan lelaki kuat!"

"Bener nih?! Coba 50% (**rasain lho) Biasanya laki2 udah pingsan"

"Hwahaha Dok, kalo perlu 100% ajah! GAK KERASA!" (*samber gledek, nantangin nich!) Pikir dokter.

"Cklick! 100%!!!".

"HAHAHA gatel aja kagak, boro2 sakit DOK!!"

Lahirlah anak tercintanya dengan selamat dan istri gak merasa sakit apapun. Bahagianya pasangan tersebut. Hebatnya lagi, boleh langsung pulang! Wow..

Berjalanlah mereka ke parkiran dengan si buah hati yang baru dilahirkan dalam gendongan si suami. Namun, di parkiran mobil rumah sakit alangkah tercengangnya pasangan bahagia ini, mendapati sopirnya yang ganteng itu, KLENGER!! Berkeringat, ngangkang sambil megangin perutnya !!!!

Si suami diam terpaku......, wajahnya memerah! Emosinya meledak..

Hehehe...
Have a great nite ya sobs.. Good rest, nice dream.

Saleum,

Alaika
Powered by Alaika's SmartBerry®

Sahabats,

Hari ini aku mendapat banyak kunjungan dan komen yang (seperti biasanya) selalu menyejukkan hati. Jujur, bahagia hati ini selangit oleh kunjungan para sahabat, sungguh membuat rasa sakit yang menderaku seharian ini sedikit menjauh...
Ingin rasanya aku segera bangun untuk menyalakan laptopku, konek ke inet dan membalas sapaan dan kunjungan sahabats.

Namun sayang sobs, sakit kepala yang kualami membuatku sulit untuk bangkit, hingga akhirnya tadi terpaksa juga aku mengunjungi Oom dokter langganan keluarga. Benar seperti yang telah kuduga sobs, kelelahan! Tensi sedikit menanjak. Wejangan oom dokter adalah aku harus break dulu dari aktiifitas apapun, termasuk ngenet. Maka kuhabiskan waktu hari ini untuk istirahat dengan damai. Menikmati my room sweet room, dalam hening, sendirian.

Alhamdulillah sobs, kini sudah berkurang sakit kepala dan lelah di belakang leherku... Tapi aku belum berani untuk duduk berlama-lama, apalagi menatap screen laptop. Bukan apa2 sobs, aku takut sulit berhenti jika sudah konek ke internet (padahal belum tau sih apakah akan bersahabat atau tidak tuh internet hari ini).

Well sobs, itulah sekilas info bagi sahabats agar kiranya memaklumi ketidakhadiranku di rumah maya sahabats hingga kini. Hope to see you soon right after I am getting well ya sobs...

Good Nite, Good Rest and Nice Dream.. Met intirahat yaaa

Saleum,

Alaika
Powered by Alaika's SmartBerry®
Sobats...

Mohon maaf belum mampu menjawab komen yang sobat tinggalkan di postingan-postinganku, hiks..hiks.

Juga belum dapat bersilaturrahmi ke rumah para sahabat.. Malam ini koneksi masih juga ngambek.. Tidak bersahabat. Padahal kerinduan ini sudah tingkat dewa nih, ingin segera mengunjungi sobats yang telah bolak balik mengunjungi pondok maya ini.

Duh.. Koneksi, how can you be tega bener sih? Aku kan punya pulsa....?? Untuk meng-aksesmu!
Payah deh kamu koneksi...

Well sobats,
Selain koneksi yang lemot, hari ini menjelang siang, kok tiba-tiba kepalaku terutama leher bagian belakang terasa kaku sekali, terus bagian dahi diantara alis tuh rasanya kok sakiit... Terus seperti pusing gitu deh kepala ini. Kenapa ya sobs? Pernahkah sobat mengalaminya? Apa kelelahan ya?

Udah dibawa tidur sepanjang siang tadi, tapi teteup aja masih belum ilang sih ini... Hiks..hiks..

Tapi sebelum melanjutkan tidur lagi nih, seperti biasa saat koneksi bener-bener memusuhi, aku akan pakai cara lain untuk tetap dapat menyapa para sahabat tercinta.

Yes, posting thru email!
Dan malam ini, sebuah renungan singkat lainnya siap mengantar sobats ke peraduan. Semoga bermanfaat ya sobs...

This is the note:

Tersebutlah si jangkung, jari tengah yang sombong, paling panjang dan suka menghasut jari telunjuk.

Ada juga jari manis yang selalu menjadi teladan, baik, dan sabar sehingga diberi hadiah cincin.

Dan ada pula si kelingking yang lemah dan penurut.

Dengan perbedaan positif dan negatif yang dimiliki masing-masing jari, mereka bersatu dan saling melengkapi untuk mencapai 1 tujuan.

Pernahkah kita bayangkan bila tangan kita hanya terdiri dari jempol semua?

Falsafah ini sederhana namun sangat berarti.

Kita terlahir dengan segala perbedaan yang kita miliki dengan tujuan yang bermuara ke:

* saling menyayangi
* saling menolong
* saling membantu
* saling mengisi

Bukan untuk

-saling menuduh
-menunjuk atau merusak.....

Semua perbedaan dari kita adalah keindahan yang terjadi
agar kita rendah hati utk menghargai orang lain, tidak ada satupun pekerjaan yang dapat kita kerjakan sendiri.

Mungkin Kelebihan kita adalah kekurangan org lain,
Sebaliknya kelebihan orang lain bisa jadi Kekurangan kita.

Tidak ada yang lebih bodoh atau lebih pintar, karena bodoh atau pintar itu relatif, sesuai dengan bidang/talenta yang kita miliki.

Orang pintar bisa gagal,.
Orang hebat bisa jatuh,.
tetapi,,

Orang yang mengandalkan kerendahan hati dalam segala hal akan selalu mendapat kemuliaan ..

Sumber: Alaika's BBGroup

Have a great nite friends :)
Good rest and nice dream ye!

Saleum,
Alaika Abdullah

Powered by Alaika's SmartBerry®

Sahabats,

Malam ini koneksi sungguh tidak bersahabat, sehingga keinginan untuk bersilaturrahmi ke rumah para sahabat terpaksa ditunda sampai 'kendaraan' andalan ini berbaik hati kembali untuk aku tumpangi mengunjungi sobats semua...

Malam ini, sembari menemani Intan belajar (emaknya sih tiduran sobs), kucoba berbagi sebuah filosofi kehidupan, yang mungkin banyak sobats sudah membacanya, namun tak ada salahnya kan jika kita baca ulang kembali?

Here is the story,

Ada seekor siput yang selalu memandang sinis terhadap makhluk bernama katak. Suatu hari, si katak yang telah kehilangan kesabaran akhirnya berkata kepada siput:

"Tuan siput, apakah saya telah melakukan kesalahan, sehingga Anda begitu membenci saya?"

Siput pun menjawab:

"Kalian kaum katak mempunyai empat kaki & bisa melompat ke sana ke mari, Sementara saya diberikan beban berat, mesti membawa cangkang yang berat ini, merangkak di tanah dengan gerakan yang sangat lambat, Saya iri dengan kamu dan juga merasa sangat sedih."

Katak menjawab:

"Setiap kehidupan memiliki penderitaannya masing-masing tuan, hanya saja tuan cuma melihat kegembiraan saya, tetapi tuan tidak melihat penderitaan kami (katak)."

Dan seketika, ada seekor elang besar yang terbang ke arah mereka, siput dengan cepat memasukan badannya ke dalam cangkang, sedangkan katak? dimangsa oleh elang...

Akhirnya siput tersadar... ternyata cangkang yang menempel setia ditubuhnya bukan merupakan suatu beban... Bukan sebuah kekurangan, tetapi adalah anugerah, adalah sebuah kelebihan baginya..

Nikmatilah kehidupanmu, tidak perlu dibandingkan dengan orang lain. Keirian hati kita terhadap orang lain akan membawa lebih banyak penderitaan...

Rejeki tidak selalu berupa emas, permata atau uang yang banyak bukan pula saat kita tinggal di rumah mewah & pergi bermobil bagus.

Karena bukan kebahagiaan yang menjadikan kita berSYUKUR tetapi berSYUKURlah yang menjadikan kita berbahagia...

Sumber: Alaika's BBGroup.

Semoga bermanfaat ya sobats, Have a great nite.
Good rest, Nice dream.

Salam hangat dari Banda Aceh,

Alaika
Powered by Alaika's SmartBerry®


Dear sobats maya….

Sebenarnya ingin posting tentang pertemuan pertama (KopDar) ku dengan mba Lydia yang terjadi hari Minggu kemarin, yang terjadi tanpa perencanaan khusus, yang informasinya telah tayang terlebih dahulu oleh mb Lydia di rumah mayanya.

Namun sebelum mulai menulis, mataku menangkap sebuah update postingan sahabat yang terpampang ‘menantang’ di pojok kanan ‘my virtual corner’ ku. 

Serta merta ku klik link itu dan sim salabim abracadabra, tibalah aku di rumah maya milik mbak Mugniar. Tulisan tentang pengemis yang diulasnya begitu menginspirasi, membuatku jadi ikutan ingin menuliskan sebuah kisah yang pernah kualami saat aku masih duduk di kelas satu SMA puluhan tahun yang lalu… (wuih, puluhan tahun gitu lho). Yup, sekitar tahun 1986 – 1987 an gitu deh.

here is the story.....

Kala itu, aku baru saja pulang kursus Matematika di kompleks Mesjid Raya Baiturrahman. 
Jangan heran lho sobs, di bagian belakang Mesjid raya kebanggaan masyarakat Aceh ini, tersedia sederetan ruangan yang dimanfaatkan sebagai tempat pembelajaran (menerima kursus Matematika – IPA), selain itu juga ada satu bagian yang dijadikan sebagai ruang siar-nya radio Baiturrahman, Banda Aceh.

Aku ga tau persis apakah saat ini tempat kursus itu masih berlanjut disana atau tidak sih, tapi lets back to topic yuk…

Sore itu, dengan perut lapar setelah sekian lama terbenam dalam berbagai rumus dan hitungan… (ya iyalah, namanya aja kursus matematika kan sobs?), berjalanlah aku ke pangkalan Damri, yang selalu setia menjadi kendaraan kebesaranku ke sekolah, tempat kursus ataupun tempat-tempat regular lainnya. Kuyakin wajahku saat itu pasti sangat lusuh dan sama sekali tidak menarik. :)

Selain lelah, aku juga kesal karena sendirian. Teman yang biasa selalu ‘mengembara bersama' sedang sakit sehingga absen kursus, bahkan juga ga masuk sekolah. Jadilah aku terpaksa berjalan seorang diri.

Berharap diantar ayah? Wah, itu mah suatu kemewahan dan keajaiban sobs, jika memang terjadi. (Ada sih, jika hujan misalnya, atau kala ayah sedang benar-benar terenyuh hatinya melihat anak gadis satu-satunya ini terlalu lelah menuntut ilmu, cieee). Tapi seperti kusebutkan diatas, itu adalah suatu kemewahan yang jarang sekali terjadi.

Ok, baik, back to topic Alaika, jangan ngawur!!

Nah, ketika berjalan itulah, seorang anak kecil sekitar 8 tahunan mendekatiku dengan kaki sedikit pincang. Pakaian lusuh dan wajah memelasnya sungguh berhasil memancing rasa ibaku bahkan sebelum dia bicara. Dan benar saja, begitu dia buka suara, rasa iba itu memang langsung  melorot ke tanah. hiks..hiks.

Percakapan aslinya dalam bahasa Aceh, yang demi kemudahan para sahabat memahaminya, let me translate it for you in bahasa yaa…

‘Kak…. Tolong bantu saya…Ibu saya hilang di tengah pasar… ga tau kemana? Udah nyari dari tadi…' sambil menangis.

Kaget dan iba, aku merespon. Apalagi kondisinya yang tidak begitu sempurna (cacat kakinya).

'Lho, kok bisa ilang? Emang kamu kemana tadi? Ga nguntit ibu ya?  main-main ya?'

bocah lusuh itu mengangguk. Lanjutku..

'Terus kamu tau alamat rumah kamu? Kamu tinggal dimana?'

Mengangguk lagi, dan berkata…

‘Rumah kami di Lhok Nga, tapi saya ga punya uang sikit pun kak…’ 

Menangis lah sibocah. Aku sungguh prihatin, teringat adik sendiri yang seumur bocah itu.. jangan sampai adikku mengalami hal seperti ini ya Allah, batinku.

‘Ya udah, jangan nangis, ini kakak kasih uang, tapi kamu yakin berani pulang sendiri? Apa mau kakak antar?’ 

Hilang sudah rasa laparku, terganti sempurna oleh rasa prihatin akan nasib si bocah. Kuyakin ibunya juga pasti sedang gelisah dan panik menyadari anaknya tak lagi bersamanya…

‘Saya berani pulang sendiri kak, tapi ga punya uang, saya pernah pulang sendiri kok…’ katanya.

Kuulurkan 5 ribu rupiah (tahun 1986-1987 angka ini lumayan gede lho sobs). Itu juga uang tabunganku tuh.

Sumringah si bocah menerima uluran tanganku, disambarnya dan berlari ceria. Sejenak aku terpana, dan akal sehatku reflex mengingatkan bahwa seharusnya orang pincang tak akan bisa berlari kencang dan sesempurna itu.

Kurang ajar! (maaf sobs, kata inilah yang langsung muncul dikepalaku saat itu). Penipu. Tak tunggu lama, syaraf di otakku segera memerintahkan kakiku berpacu. Kukejar dia kencang, dan berhasil menjangkau kerah belakang baju lusuhnya itu. Maka, berhadapanlah dia dengan seekor singa yang begitu marah karena ditipu.

Aku sampai lupa keadaan sekelilingku sobs, entahlah berapa pasang mata yang menatap kami terheran… tapi tak satupun yang mencegah perbuatanku. Kurenggut kembali uang 5 ribu perakku itu. Kusentak kerah bajunya seraya menyemburkan bara api dari mataku. Kurang asem benar ini bocah. Berani-beraninya menipuku.

Setulus hati aku menolongnya tadi, eh ternyata hanya menipu belaka. Tentu aku tak memukulnya sobs, sejak kejadian itik yang malang dulu itu, ayah telah cukup membekali diriku untuk tidak sampai menjatuhkan tanganku pada siapapun, apalagi sampai melayangkan jiwa seseorang. Dosa besar! Itu yang selalu melekat di benakku setiap emosiku mulai menggelegak.

Maka si bocah, tak lah ku pukuli, hanya kusoroti dengan tatapan api membara sambil mulutku tak henti meracau. 

‘Ayo kita ke kantor polisi! Tempat kamu tuh di penjara, biar tau kamu gimana rasanya kalo jadi orang jahat, jadi penipu!’ 

berondongku, yang disetujui dan diperkuat oleh beberapa orang yang sedari tadi menonton atraksiku. Hehe.

Si bocah jelas ketakutan. Minta ampun, memohon dan memelas. Akhirnya setelah kumarah-marahi dan mengancamnya bahwa dia tak boleh lagi terlihat di mataku, kulepas anak itu.

'sana pergi, awas kalo kamu masih berkeliaran di sini besok-besok ya, saya bawa ke kantor polisi. Ga ada ampun lagi!'

'Iya kak…', lalu berlari. Menghilang. 

Perutku kembali lapar sobs, tapi lega rasanya telah memberinya pelajaran. Kecil-kecil sudah mengemis. Huft.

Well sobs, itulah sekelumit kisah yang pernah kualami puluhan tahun silam, yang tiba-tiba saja berkelebat di pelupuk mata saat aku berkunjung ke rumah mayanya mba Mugniar, yang sedang menyajikan postingan tentang para pengemis dan tingkah polahnya.

Catatan kecil yang kuharapkan setidaknya mengandung sebuah hikmah.

Saleum,

Alaika..


Cerita ini sebenarnya ingin diposting sesegera mungkin, berbagi rasa bahagia yang melanda jiwa setelah berhasil ketemuan dengan seorang sahabat yang telah sekian lama saling bersilaturrahmi di dunia maya. Namun sobs... niat apapun boleh, pelaksanaannya ini yang terkadang memerlukan berbagai adjusment atau penyesuaian.  Ya kan sobs? 

Begitu juga dengan hal ini sobs, saat hendak bikin postingan tentang KopDar-an dengan mba Lydia, eh sudut kanan rumah mayaku memberi notifikasi update postingan terbaru dari si mba cantik ini. yang ternyata adalah postingan tentang Giveawaynya emak-emak blogger. (Tadinya aku kira diriku akan keduluan oleh postingan beliau, updating tentang KopDar-an kami, hehe).

Maka, mengejar waktu pendaftaran yang hanya tinggal 45 menit lagi, mau tak mau niat awal bikin postingan tentang KopDar ini terpaksa ditunda dulu deh. Jadilah aku ngebut bikin postingan ini untuk ikut kontes emak-emak blogger.

Lalu sesampai di 'room sweet room' kok malah jadi posting tentang 'I am home' terlebih dahulu. Tadinya sih sebagai info juga dalam merespon perrtanyaan beberapa sahabat tentang dimana diriku kini... (cieee). Barulah malam ini rencanaku akan bikin postingan tentang pertemuan pertama dengan seorang ibu cantik yang ternyata tampilannya lebih mungil dibanding foto-fotonya di blog lho! :)

Eh ternyata sobs... baru buka blog, sebuah judul di blogroll sahabat begitu menggelitik jemari ini untuk meng-klik link tersebut, jadilah diriku berkunjung dan terinspirasi pula diriku untuk membuat sebuah kisah nyata yang pernah aku alami, berkaitan dengan cerita di blog sahabat tersebut. Menarilah jemari ini selama kurang lebih 35 menit, merangkai kata membentuk postingan ini. Alhamdulillah... published, done!

Kini, saatku untuk melunaskan utang pada diri sendiri sobs, yang telah sekian lama berniat untuk segera menuliskan kisah pertemuan pertama kami. Bailah sobs, tak perlu memperpanjang intro lagi, let me start the main topic yaa...

Seperti yang telah diceritakan oleh Mba Lydia di sini bahwa pertemuan kami benar-benar tidak terencana. Berawal dari balasan komenku terhadap pesan yang ditinggalkan oleh beliau di salah satu postinganku, menanyakan keberadaanku, sebuah telp masuk menyapa. Ternyata sahabatku yang satu ini. Mba Lydia sobs! I am so happy to hear her voice. Lembut banget lho! :)

Karena beliau juga tinggalnya di Bekasi, maka semakin kuatlah keinginan kami untuk saling bertemu. Tanggung banget kan sobs... udah tinggal sejengkal lagi kok tidak dijadikan, rugi donk. Maka sepakatlah kami untuk saling bertemu satu jam kemudian.

Adalah Mega Bekasi Mall yang kami jadikan tempat pertemuan. Aku sengaja mengikutsertakan Lilis, sahabatku tempat aku menginap (sudah seperti adik sendiri sih) dalam pertemuan ini. Karena setelah itu aku dan Lilis masih punya agenda lain sebelum keberangkatanku besok pagi kembali ke tanah air Banda Aceh. 

Jika pada pertemuan sebelumnya, terjadi jam karet yang memang melaaar banget (ngelirik stupid monkey, hehe), maka dengan bangga kusampaikan bahwa kali ini pertemuan dapat dikatakan terjadi 'on time'. Makasih banget lho mba Lydia, hebat deh, kita bisa bertemu tepat waktu. :)

Tak sulit untuk menebak sosok wanita yang satu ini sobs, terbukti bahkan temanku Lilis bisa dengan jitu menebak yang mana si mba Lydia, padahal Lilis baru sekali aja tadi kutunjukkan foto mba Lydia di profile blog Mama Cal-Vin lho. Artinya? Mba Lydia secantik fotonya lho sobs... tapi yang aslinya lebih mungil. :)

Kami hang out sekian lama di salah satu cafe di dalam Bekasi Mega Mall, ngobrol asyik, ngalor ngidul sedikit sampai akhirnya beranjak untuk menemaniku shopping. Cari selendang untuk hijab gitu deh sobs. Pertemuan kami semakin diperpanjang akibat hujan yang sepertinya enggan untuk berhenti, seakan memberi tanda agar pertemuan ini diperpanjang lagi... Memang asyik banget lho sobs KopDar itu. hehe... pada iri yaaa? (ngelirik Ririe dan Maya...). haha.

Penasaran pasti ingin lihat foto-foto kami kan sobs? okay, here they are!


Kelihatankan happynya sobs? :)
Nah yang dibelakang Alaika dan Mba Lydia adalah Lilis,
sahabat yang sudah seperti adik sendiri bagiku sobs.
Fotonya emang blur tuh sobs, tapi aura cantiknya masih dapet kan? hahaha

Sebenarnya masih ada satu sahabat blogger lagi yang juga kami harapkan dapat bergabung, Mira Ayank, pada kenalkan sobs? Namun sayang beliaunya sedang mengikuti workshop dua hari so didn't have chance for the KopDar. Mudah-mudahan lain kali akan ada kesempatan ya Ra.. :)


Well sobats tercinta, itulah liputan sekilas tentang pertemuan pertamaku dengan Mamanya Pascal dan Calvin, sungguh menyenangkan. Makasih atas waktu dan kesediaannya lho mba Lyd. I do appreciate it. Semoga segera bisa bertemu lagi ya mba... :)

Sobats,

malam telah larut, bahkan kini telah dini hari, yuk tidur yuk, ngantuk euy! Have a very good rest and nice dream ya sobats!

Saleum,

Alaika
Dear sobats maya tercinta,

Alhamdulillah ya Allah…. Akhirnya bisa nulis lagi dengan santai di kamar indah ini. Kalo sobats sering mengatakan ‘my home sweet home’, maka karena aku dan Intan hanya nge-kost di sini, so just could say ‘my room sweet room’.

Hm… kemanapun kita pergi, kerinduan akan kamar atau rumah kita sendiri akan selalu mendominasi ya sobs. Seindah apapun tempat orang atau hotel yang kita pakai menginap, teteup aja kangen dengan rumah dan kamar sendiri…

Itu juga yang kurasakan akhir-akhir ini sobs… rasanya kok kangen nulis di atas karpet coklat kesayangan, sambil duduk selonjoran kaki dibawah meja lipat yang aku pakai untuk menulis. I do miss this moment!

Selain merindukan kamar indah ini (setidaknya indah dimataku maksudnya sobs, hehe), tentu kerinduan terhadap putri tersayang adalah hal yang tak dapat dipungkiri. Kangeeen banget rasanya pada makhluk cantik yang pernah ngendon 9 bulan didalam perutku ini sobs. Hehe. (Ya iyalah, jenenge anak e, piye toh?).

Perpisahan yang hampir dua minggu ini, sungguh membuat kami merasa gimanaaa gitu sobs, soalnya baik aku dan Intan memang merasa begitu dekat, selain sebagai ibu dan anak, kami juga merasa bagaikan sahabat karib yang tak terpisahkan.  Walau komunikasi diantara kami tetap terjalin oleh bantuan telephone seluler maupun BB Messenger, namun interaksi secara langsung teuteup kami rasakan sebagai kebutuhan utama..

Makanya begitu saling ketemu kemarin sore saat aku menjemputnya di depan gerbang sekolah, tak sabar Intan berlari, membuka pintu mobil dan kemudian memeluk dan menciumiku erat, sementara mobil belum lagi sempat aku parkir dengan baik karena rencanaku begitu Intan masuk ke dalam, aku akan segera melajukan mobil kembali ke rumah Umi dan ayah, yang telah menyiapkan makan malam untukku dan Intan, dan melepaskan rasa kangen ini disana.

Eh ternyata reaksi putriku malah diluar dugaan, pelukan eratnya membuatkku gelagapan. Walau telah bertumbuh menjadi seorang ABG, pelajar SMU kelas satu, tetap saja seorang anak itu akan bertingkah seperti anak kecil yang manja saat bertemu kembali dengan ibunya ya?…. Aku jadi senyum-senyum sendiri di hati.

Setelah makan ‘sore’ di rumah ayah dan umi, aku dan Intan segera pamit untuk kembali ke our ‘room sweet room’ dunk, ga bercengkrama dan update berita terlebih dahulu pada ayah dan umi?
Kalau soal update berita, udah donk sobs, kan aku di jemput ayah dan umi ke bandara, pesawat yang membawaku dari Jakarta ke Banda Aceh landed sekitar pukul 14.25 siang dan kedua orang tua tercinta telah stand by menanti putri tersayangnya ini. Makasih ya Yah, makasih Mi… you are always the best deh.

Mata Intan berbinar ceria saat sesi bongkar koper bawaanku sobs… dan kuyakin ini adalah saat-saat paling exciting yang juga pernah kita alami saat menjadi seorang anak dahulu ya sobs? Saat ayah – ibu kita kembali dari suatu perjalanan, adalah saat bongkar oleh-oleh ini yang paling mendebarkan. Dan aku sangat menikmati jeritan kegembiraan dan binar ceria di mata Intan  juga si mba, saat mereka berdua mengeluarkan satu persatu barang bawaanku.

Alhamdulillah Intan termasuk anak yang gampang diajak mengerti akan situasi dan keadaan, dan juga karena aku sangat sering bepergian, maka aku tak lagi membiasakan Intan dengan banyak oleh-oleh. Apalagi jika hanya ke Kuala Lumpur menjenguk papanya, yang hampir setiap bulan memang aku lakukan, maka oleh-oleh dari sana hanya beberapa bungkus coklat saja sudah cukup, dan Intan tak pernah protes. :)

Juga dari perjalananku kali ini ke Solo, Yogya maupun Jakarta, aku hanya membawa beberapa T-shirt bertulisan Yogyakarta untuk Intan dan si mba, dari Jakarta hanya kubelikan dia dan si mba masing-masing sebuah tas cantik sesuai dengan keperluan mereka. Untuk Intan lebih besar karena akan dipakai untuk pergi kursus, sementara si mba, tas mungil yang akan dapat dipergunakannya menempatkan dompet dan handphone jika bepergian. Kulihat mata keduanya begitu berbinar, dan tentu aku bahagia donk…

Dan puncak histeris keduanya adalah saat si mungil ini keluar dari persembunyiannya sobs.. hehe…

 Yang jadi oleh-oleh adalah si mungil yang sebelah kiri sobs, 
Shoun yang kanan sih sudah lama bersama Intan.

Well sobs, ga terasa halaman ini telah dipenuhi sekian banyak kata padahal niat awal tadi hanya ingin membuat sebuah postingan just to share you that I am already home.

Mudah-mudahan sobats ga sampai bosen membacanya ya sobs, kini saatnya aku melunaskan hutang-hutangku pada para sahabat yang telah setia berkunjung dan meninggalkan jejaknya di pondok sederhana ini….

Saleum hangat dari tanoh Aceh Lon Sayang,

Alaika



Barusan main ke 'rumah'nya Mba Lydia dan terpana mata ini menatap judul yang terpampang di postingan terbarunya..... Ngeblog Bikin Happy. Aku udah curiga nih, pasti ini kontes, dan kontes yang kalo ga salah satu teman blogger pernah mengingatkan aku untuk ikutan kontes ini kira-kira seminggu yang lalu.

Bener saja sobs, ini memang kontes. Segera kulahap (kayak makanan ajaaa?) rangkaian kata yang tercetak rapi di postingannya mba Lydia yang tadi sore baru saja KopDar denganku, hehe.

Ya ampun, ternyata deadlinenya adalah 45 menit lagi. Masyaallah, bisa ga yaaaaa?
Karena sedang chat dengan Ririe maka aku tanya dia apakah dia ikutan dan Ririe ternyata sedang mengerjakan tulisan lainnya sehingga ga sempat lagi untuk ngejar postingan yang ini, karena Ririe juga baru tahu akan Giveaway ini tadi siang via FB.

So, kami pun sepakat untuk menghentikan conversation di Yahoo Messenger dan kembali pada aktifitas masing-masing. Maka mengingat waktu yang sangat singkat, aku tak ingin berlama-lama deh kali ini untuk intronya sobs... (tapi kalo direnungkan kembali tuh sobs, ternyata aku tuh kok selalu aja posting artikel kontes at the last minute yaaa? Huft!).

Ok, let me start yaaa...

Seperti tercantum di judulnya, aku sengaja tak memberikan judul lain di artikel ini, tapi murni judul sesuai dengan thema kontesnya yaitu Ngeblog di Mata Perempuan.


Bagiku blogging itu adalah kegiatan yang sungguh menggembirakan dan sangat membahagiakan. Apalagi mengingat kegemaranku menulis yang seakan sulit dihentikan, walau yang ditulis itu hanyalah sebuah corat coret tak bermutu, tapi membacanya kembali di postinganku selalu mampu menerbitkan rasa bahagia di hati. Mampu merefresh pikiran dari rasa penat akibat tekanan pekerjaan. Maka terbentuklah beberapa blog yang kucoba sesuaikan berdasarkan tema tulisannya.

Tak tanggung-tanggung sobs, dalam seminggu sejak blog induk 'My Virtual Corner' tercipta, aku langsung membangun 5 blog lainnya. Haha...dasar maruk banget ya sobs. Terbukti, nafsu besar tenaga kurang itu berlaku banget bagi diriku sobs. Ke enam blog ini pun jadi terlantar sebulan kemudian. Hehe.

Bukan sobs, bukan karena aku tak mampu mengisi postingan di masing-masing blog itu, tapi karena aku juga sibuk dengan pekerjaanku yang semakin menggila. Mengelola blog induk aja bikin kewalahan, konon lagi mau update dan kelola kelima lainnya. Ampuuun dweh. Hihi.

Akhirnya, jadilah blog-blog tersebut hidup segan mati tak mau sobs... Tapi untuk blog induk, My Virtual Corner memang aku usahakan untuk semampu mungkin mengisinya secara teratur sobs, walau terkadang niat yang kuat saja belum cukup sih, waktu untuk itu juga harus lah selalu tersedia, dan ini yang sulit!

Tapi Alhamdulillah, dibalik kesibukan pekerjaan yang semakin tak kenal kompromi, aku berhasil juga mengupdate postingan, malah mulai mengenal fenomena Blogwalking, yang ternyata begitu menyenangkan. Bersilaturrahmi, baik di dunia nyata maupun sekedar di dunia maya, memang sangat memberi efek positif sobs. Selain menambah teman, juga kita mendapatkan berbagai inspirasi dan ilmu pengetahuan baru, bersumber dari postingan-postingan para sahabat yang kita kunjungi itu.

Di mataku, blogging itu sungguh indah dan sangat bermanfaat. Selain menambah ilmu pengetahuan dan sahabat, juga kita dapat mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh sahabat blogger semisal kontes, atau mendapatkan anugerah berupa awards (yang selalu membuat hati berbunga-bunga), dan berbagai kegembiraan lainnya.

Satu lagi kegiatan menarik lainnya dari blogging adalah saat sesama blogger sepakat untuk melanjutkan pertemuan di dunia nyata alias KopDar. Sungguh mengasyikkan. Kegiatan ini pula yang kulakukan di Minggu-minggu terakhir ini, dan jangan ditanya bagaimana perasaanku sobs. BAHAGIA bener! hehe.

Jadi jika ditanya pendapatku tentang ngeblog dimataku sebagai perempuan (emak-emak yang juga bekerja), maka dengan pasti jawabanku begini;,

Ngeblog adalah suatu kegiatan yang sangat positif, yang mampu memberikan manfaat nyata dalam meningkatkan pengetahuan kita berdasarkan sajian artikel yang ditulis oleh para sahabat, meningkatkan jumlah sahabat, dan meningkatkan silaturrahmi., Selain itu, dengan ngeblog, kita menjadi terlatih dalam menyusun kata, mengasah pemikiran dan berani dalam menyampaikan pendapat, walau mungkin hanya melalui tulisan dan terbatas di dunia maya.

“Tulisan ini diikutsertakan dalam Kontes “Ngeblog di Mata Perempuan” 
yang diselenggarakan oleh 
EmakBlogger”



Dear sobats maya….

Pasti banyak yang sudah ke ‘rumah’nya Una donk hari ini? Dan tentunya udah baca update dari si nona kriwil nan sering tersenyum manis ini tentang pertemuan pertama kami (KopDar) di daratan (baca: Central Park) kemarin.

Hehe… yang namanya KopDar itu emang seru lho sobs… bikin kita exciting gimanaaa gitu.
Tapi terkadang juga terselip rasa gregetan di dalamnya (baca: jika jam karetnya tuh, melarnya kelamaan! #Ngelirik mas Stumon sambil tersenyum manis, kan udah ga kesel lagi. J).

Pendapat para sahabat blogger tentang KopDar memang beragam. Ada yang dengan senang hati ketemuan dengan para sahabat dunia maya agar persahabatan itu juga berlanjut ke dunia nyata, ada yang hanya senang dan nyaman persahabatan itu bertahan di dunia antah berantah ini saja dan enggan membawanya ke daratan, ada pula yang ingin KopDar tapi kok yaaa takuuut atau gimana gituuu yaa? Dan aneka pendapat lainnya....

Setiap kita memang bebas menentukan sikap, sesuai dengan kenyamanan yang kita rasakan. Benerkan sobs? Bagiku…. Mengenal seseorang di dunia maya, dan berkesempatan membawa persahabatan itu ke realita (dunia nyata), selalu saja menyenangkan. Ujung tanya yang selama ini bersemayam di jiwa, bahwa is she/he real? Apa dia bukan sebuah robot? Akhirnya berakhir. Terbukti, bahwa orang yang selama ini chat (via yahoo, skype or event di fb) ternyata adalah benar manusia adanya. Hehe…

Hal yang sama juga berlaku di alam pikiranku terhadap pertemuan di darat dengan sahabat blogger.  Memang sih ga mungkin  menduga bahwa robotlah yang membuat postingan, tapi jelas, terselip tanya di hati terhadap para sahabat yang kurang jelas mencantumkan identitas di profilenya, misalnya saja ga jelas apakah dia male or female…

Bisa saja kan? Kita lama berteman dengan seorang sahabat, yang di blognya seolah dia cewek, eh ternyata setelah sekian lama bersahabat, dan ujung-ujungnya ternyata dia adalah seorang cowok. Whaat??? Bukan aku yang ngalamin ini sih, tapi seorang teman blogger, mengalami kisah ini….

Terus kenapa jadi bahas masalah ini ya? Kan judulnya tentang KopDar dengan Una dan mas Stupid Monkey?  Hehe….

Iya ya?? Bener juga, kok malah ngelantur ngalor ngidul ga jelas gini yaaa? Dasar Alaika ini, tah apa ntah ditulisnya!!

Ok sobs, baiklah, yuk kumulai yaaa….

Seperti yang telah dipaparkan Una di rumah mayanya… bahwa pertemuan ini terwujud setelah perencanaan matang (halah…., sampai saking matangnya kita jadi lupa menanyakan nomor telephonenya si mas stumon), melalui yahoo messenger conference chat maka sepakatlah kita untuk ketemuan di Central Park. Notulen (jiaaah) malam itu, jeng Ririe, jelas-jelas mencatat bahwa pertemuan akan dilaksanakan di depan Carefour, Central Park, jam 1an setelah Jumatan.

Maka, tibalah aku tepat waktu (jam 1.00 pm) di depan carefour. Celingak celinguk (kok kayak temannya mas stumon yang di hutan ya?) sebentar, aku berinisiatif mencari tempat duduk. Berhasil kutemukan tempat yang ‘layak’ di depan Burger King. Duduklah aku disana dengan santai sambil melanjutkan drafting postingan ini (untuk ikutan GAnya mba Nique) at the last minute. Masih via BB.

Tak lama sms dari Una masuk mengabarkan dia sudah ditempat, dan kuminta untuk menuju ke depan Burger King saja dimana aku sedang duduk. Beberapa menit kemudian, seorang gadis berkacamata dan berambut kriwil, muncul sambil melambaikan tangan.

Berdiri aku menyambutnya, senyum ramah itu terkembang, yang tentu kubalas dengan senyum riang penuh suka cita. Lalu cipika cipiki pun tak terhindari.  Kami berpelukan dan berniat kembali ke posisi meeting point yang telah kami tetapkan. Sekilas info sobs... ternyata Una tidaklah segemuk yang dia sendiri gemborkan lho.... jauh lebih kurus tuh! :)
Kekuatiran mulai menggejala saat kita menyadari tak ada tanda-tanda kehadiran dari si makhluk gunung bernama Stupid Monkey. #Nyengir @Stupid Monkey, peace mas! Jangan marah ya disebut sebagai makhluk gunung, hihi.

Lebih kuatir lagi saat kami menyadari bahwa tak satupun dari kami yang memiliki nomor HPnya. Gawat. Kucoba mengintip YMnya, in case dia online dan bisa kumarahi karena tidak tepat waktu. (hehe…ketahuan banget tukang marah yaaa… rencananya kok mau marahin orang!, hehe).

Tak ada tanda-tanda kehidupan dari contact YMnya. ‘offline’! Perfecto.
Malah Ririe yang terlihat online, maka segera kutanyakan padanya jika saja Ririe punya nomor si mas stumon. Nihil sobs.

Well, nothing to do then! Kami pun berinisitif menjaring orang-orang berambut gondrong karena indikasi mas Stumon adalah berambut panjang. Hanya satu pria berambut gondrong di depan Carefour, dan seperti kata Una, tidaklah memenuhi syarat untuk menjadi mas Stumon, walau kami belum pernah melihat the real of mas Stumon. Hehe…

1 jam terlewati dengan ngobrol ini itu berdua Una. Tak ada tanda-tanda kehadirannya. Aku mulai gregetan dunk. Dan mulai merencanakan untuk bikin postingan berantai di blogku dan Una tentang ke-jam-karet-an nya mas Stumon yang begitu super.

Kucoba lagi mengintip ke YMku di BB, dan Alhamdulillah dia nongol. Online. Langsung kusambar.

‘Woiiii…. Kita udah 1 jam lebih nih nungguin, kok belum muncul? Dimana neh?” kurang lebih begitulah isi pesanku yang lgsg hadir di monitor PCnya.

‘Waduuuh, maaap… aku lupa.! Kalian masih disana?’

Whaaat???? Mendidih darahku rasanya, jika saja mas Stumon dihadapanku, udah kukutuk deh dia menjadi ‘Smart Monkey’. Biar ga lupaan dengan janjinya. Hehe.

Balas berbalas pantunpun berlangsung beberapa menit sampai akhirnya sepakat untuk menunggu kehadirannya in a few minutes a head.

Aku dan Una pun memutuskan untuk nungguin si mas Stumon di Urban Kitchen, pesan makanan, duduk nyantai. Aku permisi sejenak pada Una untuk focus mengupload postingan yang telah ku draft di Bus tadi ke blogku. Maklum sobs, aku punya hutang postingan untuk ikutan GAnya mba Nique, janji yang telah lama aku ikrarkan tapi belum berkesempatan merealisasikannya.

Maka tadi dalam bis, aku coba merangkai kata, menyusun sebuah draft untuk nanti di postkan dalam rangka mensukseskan perhelatan/GA yang diselenggarakan oleh mba Nique ini.

Oya sobs, sambil posting,  Ririe, di Banyuwangi, telah menanti saat-saat pertemuan ini dengan perasaan berdebar. @ini mah lebay! Ga mungkin lagi Ririe sampai berdebar ya Rie…? Hihi.

Lalu kuaktifkanlah webcam dari laptopku, begitu juga Ririe. This is the first time for me and Una to see her and vise versa.  Kamipun saling melambaikan tangan dan melemparkan senyum termanis. Kurasakan, di lubuk hati terdalam, desir indah persahabatan kini tak lagi hal mustahil. Jarak tak lagi menjadi penghalang terciptanya kebersamaan ini.

Bantuan teknologi, telah mendekatkan yang jauh dan semakin mendekatkan yang dekat (untuk kalimat italicnya aku sedikit ragu, hehe).  Saling mengenal, saling menatap, tak harus dengan saling berhadapan secara nyata. Again, Communication and IT provide their best support.

Subhanallah. Puji Syukur kehadirat Nabi Besar Allah SWT yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan ke alam yang penuh ilmu pengetahuan. Kealam yang begitu canggih ini. Subhanallah, Alhamduillah.

Well, Una dan mas Stumon saling sms-an dan tak lama seorang laki-laki gondrong hadir di depan mata. Tersenyum cengar cengir menyalami kami sambil memperkenalkan nama aslinya. Penasaran nama aslinya mas Stumon kan?

Ntar para sahabat juga akan tau kok jika sudah bertemu langsung dengannya. J

Aku tentu saja masih menyempurnakan beberapa kalimat yang pending saat Ym-an dengannya tadi, langsung padanya saat bersalaman. Menyempurnakan rasa gregetanku gara-gara dia lupa ada janji KopDar dengan kami.

Bayangin coba sobs,
Masak bisanya dia lupa ada janji seperti ini? Masyaallah! Untung saja namanya Stupid Monkey. Hehehe….

Well, akhirnya pertemuan kami terwujud dengan begitu menyenangkan. Bertambah lagi dua sahabatku di dunia nyata ini. Yang tadinya hanya saling bersapa ria di dunia maya, kini ternyata mereka benar adanya. J

Seperti yang sudah diceritakan Una, banyak hal yang kami obrolkan. Beraneka ragam, dan untuk jelasnya bisa lihat di postingan Una yang ini deh sobs…

Sekitar jam 4 pm kami pun memutuskan untuk berpisah karena aku harus segera hadir di agendaku berikutnya. Training di salah satu perusahaan yang berkantor di Gedung GKBI, Jl. Sudirman. Dan Alhamdulillah bisa barengan dengan Una, jadi aku ada teman, walau di tangga penyeberangan nanti, Una ke Semanggi dan aku ke arah sebaliknya.

Pertemuan yang indah. Sungguh menyenangkan. Dan aku selalu sependapat dengan quoteku yang ini, persahabatan adalah harta terbaik yang mutlak harus dijaga dan pertahankan, karena teman adalah channel/relasi penghubung bagi kita dalam mencapai langkah-langkah keberhasilan.

Sobats….

Panjang beneer postingan ini, dan sebelum halaman ini tertutup paksa oleh sebuah klik di mouse para sahabat yang mulai jenuh membaca uraian cerita ini, maka ijinkan daku menutup postingan ini ya sobs…

Namun sebelumnya, let me show you one more picture that we took yaaa....


Trims atas atensi dan kehadirannya, semoga postingan ini dapat menginspirasi yaaa, setidaknya untuk meyakinkan bahwa blogging itu indah dan sangat bermanfaat. Let’s keep blogging and be in touch yaaa!

Saleum,

Alaika  

Aku yakin sobats semua tentu sudah sangat tidak asing lagi dengan judul di atas, karena kuyakin judul yang sama telah menghiasi halaman rumah maya sobats yang turut serta dalam perhelatan/giveaway yang diselenggarakan oleh mba Nique, berduet dengan mba Imelda..

Sesuai dengan niat awal dan jejak yang pernah aku tinggalkan di rumah mayanya mba Nique, bahwa aku akan turut serta, plus sebuah email cantik dari mba Nique saat aku masih sedang liburan di Solo kemarin, mengingatkanku akan deadline GA ini... (Hiks..hiks.. It is today!)

Maka hari ini, aku coba deh nge-draft artikelnya, ga tanggung-2 sobs! Draftingnya di dalam bus kota Mayasari 29 (Bekasi - Grogol)! Whaaat??

Yup, drafting di BB doank sobs.. Mudah2an ntar kalo udah sempat konek ke laptop bisa langsung posting. Insyaallah..

Sebenarnya, keikutsertaanku dalam berbagai GA sih bukan untuk mengejar kemenangan, karena kuyakin tulisan-tulisanku banyak yang memang belum layak menang..

Terbukti dari beberapa GA yang aku ikuti, lebih besar prosentase ga menangnya kok sobs.. Hihi..

Tapi ya gitu deh, teteup aja ikutan... Kenapa?
Karena tujuan utama adalah untuk berpartisipasi dalam menyukseskan acara para sahabat itu sih sobs..

Kebayangkan sobs.. Jika suatu perhelatan yang digelar, partisipannya ga rame (karena partisipans enggan ikutan, takut ga menang...), maka GAnya pun akan garing.. Ya ngga?

Apalagi jika yang ngadain GA itu adalah teman yang memang sering bersilaturahmi, tentu makin besar dunk keinginan kita untuk menyukseskan acaranya..?

Maka dari itu sobs.. Sambil duduk manis SENDIRIan di dlm bis, aku mulai deh pencat pencet tombol mungil di smartphone ini..

Oke, cukup intronya, let's start the main topic.

Solitaire.

Membaca sembilan rangkaian huruf membentuk kata 'solitaire' itu, membuat ingatanku lari pada mantan suami yang memang hobby banget main permainan kartu yang dimainkan sendirian, berhadapan dengan komputer ini..

Aku sendiri sih sama sekali tidak tertarik dengan apapun permainan menggunakan media kartu, baik virtual card or the real card. Kenapa? Aku juga ga tau sih sebabnya apa sobs.

Mungkin karena waktu kecil aku sering kalah kalo maiin kartu dengan kakak2 sepupu dan kena hukuman jongkok! Hih.. Huft!
Padahal mainnya cuma main 'cangkul' atau 4-1 sobs. Haha..

Sendiri.

Nah.. Ini..

Jika dirunut lagi ke masa kecil.. Sebagai anak yang baru di usia ke 5 tahun beroleh adik.. Aku paling sering main sendiri sih.. Itu juga kata umi dan ayah. Karena masih tinggal di desa kala itu, aku jarang dibiarkan main di luar rumah bersama anak-anak lainnya.

Umiku yangg perfectionist ogah anaknya ini ikutan main tanah atau debu di halaman rumah, seperti anak2 kecil lainnya yang dibiarkan bebas bermain oleh ibu mereka. (Herannya anak2 itu sehat-sehat aja tuh, padahal mainnya jorok..).

Jadilah aku anak kecil yang kesepian.. (Emang umur balita udah ngerti kesepian? Haha).

Beranjak memasuki usia sekolah, aku mulai punya banyak teman, walau di hari2 pertama sekolah ribet banget. Benar-benar menyulitkan. Kisah memalukan ini pernah aku posting disini nih sobs.

Karakterku yang pemalu dan pendiam, berhasil juga improved. Aku menjadi lebih ceria, dan mulai berkelompok..bersahabat dan pemberani bahkan temperamental... Walau terkadang dalam beberapa waktu sifat pemalu yang malu2in muncul dadakan.

Sifat ini terus membentuk kepribadianku menjadi pribadi yang menurut teman2 sih cukup hangat. Namun dalam beberapa hal, jika teman sekitar aku rasa kurang klop, aku akan lebih senang untuk beraktivitas sendiri saja.

Beberapa contoh kasus..
Saat masih bekerja di Medan, di sektor industri.. Rata-rata temanku adalah chinese.. Dan chinese di Medan hampir selalu berbahasa hokkian kan sesamanya? Dan jelas aku tidak mengerti.

Aku sih positive thinking aja bahwa mereka bukan sedang menggosipkan aku, dan aku ga mau ikut campur.. Jadi saat ngumpul makan bareng misalnya.. Aku hanya ngobrol seadanya aja sebentar, lalu baca buku deh sambil makan dan menhabiskan masa istirahat. Trying to enjoy my time Sendirian.
Kasus lain, di tempat kerjaku yang lain.. Aku kurang klop dengan teman-teman yang ini...(Soalnya sukanya ngebahas si A yang anu, si B yang gini, dan semacam itu deh), maka perlahan aku tarik diri untuk tidak bergabung di setiap acara makan siang/jam istirahat.

Aku lebih memilih untuk makan bareng dengan teman-teman lain dari kantor sebelumnya, atau habiskan masa istirahat dengan internetan.

Semakin diperhatikan sih, sebenarnya aku lebih senang berkesendirian.. Melakukan segala sesuatu sendiri. Misalnya, di hari libur, suka driving sendirian, terutama selesai drop Intan di sekolahnya, aku pasti akan driving keliling kota, atau ke arah pantai.. Rasanya gimanaaa gitu... Lega dan happy gitu deh sobs...

Apa karena tinggal jauh dari suami ya? Membuat kesendirian itu menjadi begitu nikmat kurasakan..?

Bicara tentang Sendiri dan Mandiri, tentu erat hubungannya...

Sebagai anak pertama dan satu-satunya perempuan, sejak lepas sekolah dasar, ayah sudah mempercayakan aku mengurus sendiri keperluanku untuk masuk SMP..

Ayah hanya mengarahkan aku langkah-langkah apa yang harus aku persiapkan dan lakukan. Dan beliau akan memback up in case aku butuh bantuan.

Kemandirian ini pula yang semakin menguatkan aku saat hidup dalam masa pengasingan (hah, masa apa pula itu? Panjang ceritanya sobs..), pokoknya mandiri deh..

Kebersamaan bersama suami tentu mengasyikkan dunk, juga bersama Intan, sudah pasti!

Namun, kesendirian, terkadang memang sangat aku rindukan sobs.. Dan aku sangat-sangat menikmatinya.. Seperti saat ini nih sobs.. Bersendirian, menikmati perjalanan dari Bekasi ke Central Park, di dalam bis kota yang penuh dengan berbagai karakter penumpang, yang berasal dari berbagai asal usul, tentu hal yang sungguh menyenangkan (mungkin karena jarang2 ya sobs? Kalo keseringan kuyakin juga akan jenuh, hehe).

Tulisan ini bisa mengalir deras mengisi kesendirianku, enjoying kesendirianku setelah seminggu penuh berduaan terus dengan sang suami.. Hehe.

Aku juga menikmati banget moment-moment 'numpang tanya' pada petugas di terminal, atau di mall, menanyakan arah ini dan itu di tengah belantara kota super macet ini.

Ada kebahagiaan tersendiri di saat pengembaraan di tengah belantara ini berhasil aku akhiri dengan selamat.. :)

Sobats,

Jika kemarin, aku Sendirian main ke Semanggi Plaza, ketemuan dengan beberapa teman kerja, dan juga sempat Kopdar lho dengan mas Seagate, nah hari ini, aku sendirian menuju meeting point yang telah kami tetapkan.

Agenda penting har ini adalah... Ketemuan dengan Una, dan mas Stupid Monkey lho sobs! Hehe

I am so exciting... !!
Agenda kesendirianku hari ini akan lanjut ke gedung Wisma GKBI, ada agenda penting menyangkut masa depan (jiaaaah) yang perlu aku ikuti disana sobs.

Well, aku sudah sampai di depan Central Park nih, mau turun bis dulu ya sobs.. Barusan dapat sms dari Una bahwa dia sudah sampai.. :)

A little note for this post:

Bahwa kesendirian bukanlah sebuah momok, sejauh kita mampu menjadikannya menyenangkan dan mencoba bersikap positif terhadapnya.

Namun sebagai makhluk sosial, kebersamaan juga sangat diperlukan. Mutlak!

Jadi, yuk seimbangkan antara kesendirian dan kemandirian serta kebersamaan.

Tulisan ini diikutkan pada perhelatan GIVEAWAY : PRIBADI MANDIRI yang diselenggarakan oleh Imelda Coutrier dan Nicamperenique


Newer Posts Older Posts Home

Author

I am a chemical engineer who is in love in humanity work, content creation, and women empowerment.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Speaker

Speaker
I love to talk/share about Digital Literacy, Social Media Management, Content Creation, Personal Branding, Mindset Transformation

1st Winner

1st Winner
Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Pemenang Utama Blog Competition yang diselenggarakan oleh Falcon Pictures. Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Blogging Competition yang diselenggarakan oleh Balitbang PUPR

Podcast Winner

Podcast Winner
Pemenang Pilihan Dewan Juri - Podcast Hari Kemerdekaan RI ke 75 by KOMINFO

Winner

Winner
Lomba Menulis Tentang Kebencanaan 2014 - Diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh

Winner

Winner
Juara Berbagai Blogging Competition

Featured Post

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk!

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk! Sesaat sebelum naik ke kapal verry Ki-ka: Adik ipar, Aku dan Ayah. Hai.... hai.... hai! In...

POPULAR POSTS

  • How To Write a Motivation/Cover Letter
  • Petualangan Gaib
  • Pesan Google agar Aman nge-Job Review dan tetap Terindeks
  • Srikandi Blogger di mataku.
  • It's Me!
  • Manusia Pertama, Manusia Purba atau Nabi Adam ya?
  • Kiat Penting agar Warung Tetap Eksis & Laris Manis
  • Penculikan tragis nan romantis
  • Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak
  • Yuk Melek Hukum via Justika dot Com

Categories

  • about me 1
  • accessconsciousness 1
  • advertorial 10
  • Anak Lanang 1
  • awards 20
  • bali 1
  • banner 1
  • bars 1
  • Beauty Corner 29
  • belarus 5
  • bisnis 1
  • Blog Review 2
  • blogger perempuan 1
  • blogging tips 9
  • Budaya 1
  • Catatan 12
  • catatan spesial 19
  • catatan. 53
  • catatan. task 20
  • cryptocurrency 1
  • culinary 5
  • curahan hati 6
  • daftar isi blog 1
  • dailycolor 1
  • DF Clinic 12
  • disclosure 1
  • edisi duo 5
  • email post 10
  • embun pagi 1
  • episode kehidupan 1
  • event 4
  • fashion 3
  • financial 1
  • giveaway 48
  • Gratitude 1
  • health info 9
  • Healthy-Life 16
  • info 23
  • innerbeauty 9
  • iran 4
  • joke 4
  • kenangan masa kecil 3
  • kenangan terindah 12
  • keseharianku 2
  • kisah 14
  • kisah jenaka 7
  • knowledge 2
  • kompetisi blog 1
  • komunitas 2
  • KopDar 8
  • Korea 1
  • kuliner 7
  • Lawan TB 2
  • lesson learnt 7
  • life 2
  • lifestyle 4
  • lineation 32
  • lingkungan 1
  • Literasi Digital 2
  • motivation 9
  • museum tsunami aceh 1
  • New Year 2
  • order 1
  • oriflameku 2
  • parenting 4
  • perempuan tangguh 4
  • perjalanan tiga negara 1
  • personal 3
  • petualangan gaib 6
  • photography 1
  • picture 5
  • podcast 1
  • Profile 12
  • puisi 5
  • reflection 3
  • renungan 25
  • reportase 23
  • resensi 2
  • review 42
  • review aplikasi 1
  • rupa 1
  • Sahabat JKN 2
  • sakit 1
  • sea of life 17
  • sejarah 5
  • Sekedar 1
  • sekedar coretan 76
  • sekedar info 23
  • self-love 1
  • selingan semusim 9
  • seri BRR 4
  • snack asyik 1
  • Srikandi Blogger 2
  • Srikandi Blogger 2013 7
  • Srikandi Blogger 2014 4
  • SWAM 1
  • task 43
  • teknologi 1
  • tentang Intan 34
  • Test 1
  • testimoni 9
  • Tips 57
  • tradisi 1
  • tragedy 1
  • traveling 59
  • true story 7
  • tsunami 9
  • turkey 9
  • tutorial 7
  • visa 1
  • wisata tsunami 2

Followers


Blog Archive

  • December (1)
  • October (1)
  • March (1)
  • August (2)
  • May (1)
  • April (2)
  • March (6)
  • February (3)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (5)
  • October (4)
  • September (3)
  • August (5)
  • July (3)
  • April (1)
  • January (1)
  • December (2)
  • November (1)
  • October (1)
  • September (1)
  • June (1)
  • February (1)
  • December (1)
  • September (2)
  • August (2)
  • July (1)
  • June (1)
  • March (1)
  • February (1)
  • December (5)
  • September (2)
  • August (3)
  • July (1)
  • May (3)
  • April (2)
  • March (1)
  • February (1)
  • January (7)
  • December (1)
  • November (5)
  • September (3)
  • August (1)
  • July (4)
  • June (1)
  • May (1)
  • April (3)
  • March (6)
  • February (5)
  • January (7)
  • December (8)
  • November (4)
  • October (12)
  • September (4)
  • August (3)
  • July (2)
  • June (5)
  • May (5)
  • April (1)
  • March (5)
  • February (4)
  • January (6)
  • December (5)
  • November (4)
  • October (8)
  • September (5)
  • August (6)
  • July (3)
  • June (7)
  • May (6)
  • April (7)
  • March (4)
  • February (4)
  • January (17)
  • December (10)
  • November (10)
  • October (3)
  • September (2)
  • August (5)
  • July (7)
  • June (2)
  • May (8)
  • April (8)
  • March (8)
  • February (7)
  • January (9)
  • December (10)
  • November (7)
  • October (11)
  • September (13)
  • August (5)
  • July (9)
  • June (4)
  • May (1)
  • April (12)
  • March (25)
  • February (28)
  • January (31)
  • December (8)
  • November (3)
  • October (1)
  • September (12)
  • August (10)
  • July (5)
  • June (13)
  • May (12)
  • April (19)
  • March (15)
  • February (16)
  • January (9)
  • December (14)
  • November (16)
  • October (23)
  • September (19)
  • August (14)
  • July (22)
  • June (18)
  • May (18)
  • April (19)
  • March (21)
  • February (27)
  • January (17)
  • December (23)
  • November (20)
  • October (16)
  • September (5)
  • August (2)
  • March (1)
  • December (2)
  • April (1)
  • March (1)
  • February (6)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (4)
  • September (4)
  • August (1)
  • July (8)
  • June (16)

Oddthemes

Flickr Images

Copyright © My Virtual Corner. Designed by OddThemes