My Virtual Corner
  • Home
  • Meet Me
  • Contact
  • Disclosure
  • Category
    • Motivation
    • Traveling
    • Parenting
    • Lifestyle
    • Review
    • Tips
    • Beauty
      • Inner Beauty
      • Outer Beauty
Hello, readers. Hello, Sobats maya tercinta. Duh, beberapa minggu ga sempat menarikan jemari di rumah maya tercinta ini, beneran bikin kangen, deh! Kangen ketak ketik dan berbagi cerita positif dengan kalian semua. Namun apa daya? Kesibukan di dunia offline begitu menyita waktu, bahkan hingga membuat tugas yang satu ini terpaksa tertunda dan bahkan melewati deadline. Hiks.

Yup, menuliskan profile salah satu sahabat blogger yang bernaung di dalam grup Blogger Perempuan adalah sebuah komitmen yang harus happily being fullfilled oleh setiap peserta arisan link. Udah pada tau donk tentang arisan link ini? Ha? Belum? Masak belum tau sih?

Arisan Link ini adalah sebuah program yang diselenggarakan oleh BP FB Group, yang beranggotakan 180 peserta, yang dibagi ke dalam 6 kelompok, di mana masing-masing kelompok berisi 30 personil, yang akan menuliskan artikel tentang si pemenang arisan pada kelompok yang diikutinya, dengan menghibahkan satu buah backlink kepada si pemenang.

Nah, postingan ini adalah postingan ketiga, aku sematkan dalam kategori profile, dalam rangka menyemarakkan arisan link tadi, itu, Sobs! Pemenang putaran ketiga ini adalah seorang mamah muda, bernama Meriska Putri Wahyuningtias, yang bekennya dikenal dengan Meriska Putri W atau Meriska PW. Eits, PW itu, jelas bukan kependekan dari posisi wuenak, lho, ya! Hehe.

Well, Sobats sudah kenal dengan Mba Meriska? Yuk, yang belum mengenalnya secara lebih dekat, mari aku perkenalkan dengan pemilik blog berjudul 'Mandi Kembang' ini deh.
Ssst! Bukan! Mandi kembang yang tertera apik pada beranda rumah mayanya itu ga ada hubungannya dengan dunia klenik, lho, beneran! Mba Meriska itu bukan paranormal, dan tidak membuka praktek supranatural. Catet!

Meriska PW
Tampilan Blognya Mba Meriska PW


Lalu, kenapa Mba Meriska malah bikin judul blognya seperti itu? Kenapa harus Mandi Kembang? 

Yee, suka-suka doi, donk, ah! Hehe.
Oke, oke. Jadi, ternyata nih, Sobs! Si mamah muda, Mba Meriska ini, awal ngeblog memang meniatkan buku digitalnya ini sebagai media 'nyampah uneg-uneg' alias menjadi media 'buang sial', di mana dia ingin menjadikan blognya sebagai tempat curhatan hati, mengeluarkan kesal dan aneka rasa hati hingga plong dan hati kembali adem. Makanya cukup masuk akal kan jika kemudian Mba Meriska bikin blog dengan judul 'Mandi Kembang' itu? Kan biasanya orang mandi kembang dengan harapan buang sial, dan berharap hal-hal positif akan kembali menghampiri setelah mandi kembang. So, sudah paham lah yaaa?

Terus, Al, siapa sih Mba Meriska PW ini?


Ok, aku juga belum pernah ketemu secara langsung sih, dengannya. Belum pernah KopDar. namun karena sama-sama bergabung di grup Bogger Perempuan Network, dan bersatu pula di dalam grup Arisan Link Kelompok II, maka kami jadi sering berinteraksi di grup Whatsapp Arisan Link Kelompok 2 deh.

Mahmud [mamah muda] yang ternyata anak Teknik dari Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang ini, lahir di Blitar, Jawa Timur, besar di Lombok dan kini menetap di Sidoarjo, Jawa Timur.

Sebagai sarjana Teknik, mahmud ini pernah bekerja di sebuah perusahaan konsultan teknik milik BUMN di kota Malang namun kemudian menuruti panggilan hatinya untuk enjoying her new activities at home. Being Maulana Fathir Alghifari [Alif]'s mom and the lovely wife of Mr. Abdurrohman Taufiq. Predikat 'staying at home Mom' pun dengan happy dilekatkan sebagai profesi yang dipilihnya. Hm, asyik banget deh kayaknya ya, Mba Meriska, being a SAHM. Saya dari dulu juga pengen begitu, ih! Being at home, do our passion and earn money from home. Wow!

Terus, Mba Meriska tuh nulis apa aja sih di blognya, Al?

Nah, bicara tentang kategori blog atau niche blog, nih. Menurut ubek-ubekku secara general di blognya si mamah muda ini sih, blio mostly writing about beauty review and traveling. Walo ada juga tulisan-tulisan tentang curhatan hati, dan beberapa kategori lainnya. Oya, satu hal lagi yang aku salut dengan si Mba Meriska ini adalah, tau, ga Sobs? Ternyata mostly of her articles were produced from cellphone, lho! Bukan dari lappie or kompie. Keren yaaa?

Lalu tentang statistik blog blio, piye, Al?

Hm, bicara tentang statistik, template, ini mah sama dengan bicara data, yak! Baiklah, yuk kita coba lihat secara general pada info grafis berikut ini, yuk!


Input for Mandi Kembang

Seperti biasa, tanpa bermaksud untuk menggurui, maka sebagai penutup tulisan ini, I would like to give a little bit input for improvement, jika Mba Meriska berkenan, nih! Dan sekali lagi, ini sama sekali tak bermaksud untuk menggurui lho, ya, hanya some points of my view aja.

1. Custom domain.

Rasanya, saat ini, memiliki domain pribadi alias tak lagi numpang di blog gratisan adalah sudah sangat layak untuk dipertimbangkan lah ya? Selain memudahkan para pembaca setia untuk mengingat url atau link blog kita yang lebih spesifik, juga akan terlihat lebih profesional. Bayangin, lebih mudah mana bagi Sobats dalam mengingat link blog saya www.alaikaabdullah.com atau my-virtualcorner.blogspot.com? Tentunya lebih mudah mengingat yang pertama kan?

Selain itu, memiliki domain khusus/pribadi juga banyak banget kelebihannya, lho. Salah duanya adalah jika kita memang berniat untuk personal branding dan ingin meraih perhatian dan kerjasama dengan brand atau agency. Memiliki domain pribadi alias blog dengan domain spesifik dan berbayar memang sudah saatnya diupayakan. Apalagi kini, harga sebuah domain juga sudah murah banget, lho!

2. Halaman/page Disclosure

Dalam beberapa profile yang sudah tayang di blog ini, aku selalu menekankan pentingnya halaman disclosure untuk dicantumkan pada blog kita, jika kita memang bersungguh-sungguh untuk monetizing blog kita via paid to review jobs. Mengapa? Ya, karena berhubungan dengan himbauan Google yang sempat dirilis pada Maret lalu itu, lho! Apah? Belum baca tentang himbauan itu? Baiklah, Sobats bisa baca-baca tentang ulasan itu pada tulisanku yang ini, deh.

Nah, untuk Mba Meriska, ga ada salahnya deh jika ikutan bikin halaman disclosure ini, biar terlihat lebih sip, gitu lho! Untuk halaman disclosure, bisa tip-ngintips di halaman disclosure-ku deh.

Well, Sobs, berhubung tulisan ini ditulis di sela-sela multitasking tugas lainnya yang juga antri berjejer, masukan lainnya kayaknya ga ada deh, apalagi tulisan-tulisan Mba Meriska juga udah kece-kece, maka tulisan ini aku akhiri sampai di sini dulu, deh, yaaa. Dan bagi Sobats yang ingin berkenalan dengan si mamah muda yang cantik ini, bisa langsung ke tekape dan ikutan mandi kembang deh yaaa!

Catatan Review Blog Sahabat,
Al, Margonda Residence, 24 April 2016

Picture taken by Alaika Abdullah, using Zenfone 2 at a florist in Lembang 

Pasti kita sudah sering banget membaca kalimat yang tertulis pada gambar di atas, ya, Sobs? Akan indah pada waktunya. Tapi pernahkah kita merenunginya dengan seksama?
Ih, boro-boro mikirin dan renungi kalimat itu, Al, mikirin kehidupan ini aja udah pusing atuhlah!

Hm, bener juga sih. Bagi kebanyakan dari kita, hidup ini semakin hari kok semakin sulit. Kebutuhan yang meningkat, seiring meningkatnya jumlah anggota keluarga, atau meningkatnya umur anggota keluarga itu sendiri [anak yang semakin gede, misalnya] memang tak bisa dipungkiri, juga memberi efek langsung pada kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Hadeuh, memang sih, ga salah jika begitu banyak bibir yang mengeluh. Duh, hidup ini tambah sulit ajah!

Etapi, mengeluh terus juga tak akan mampu menyelesaikan permasalahan kan? Yang ada justru pikiran semakin butek dan sempit. Hati jadi kelabu, dan gairah mengisi hari tak lagi menggebu.
Lalu harus bagaimana, Al? Emang kamu punya solusinya? Sok bijak deh, ih!

Hehe, emang sih, aku ga punya solusinya, Sobs! Karena aku sendiri juga sering mengalami persoalan-persoalan kehidupan yang seperti ini, sih! Apalagi kalo udah menyangkut kebutuhan untuk bayar biaya sekolah Intan yang setahun kudu bayar 3 kali, karena ada tiga semester dalam setahun, yang biaya per semesternya juga bikin jantung melambat detaknya. Hehe. Namun..., hadeuh, ga mau atuhlah jika jantungku sampai melambat apalagi berhenti detaknya. Makanya, biasanya nih, jika sudah galau tingkat dewa, gegara 'serangan teror' kebutuhan hidup yang belum terpenuhi, aku suka mengambil langkah ini, Sobs! BERKACA/BERCERMIN.

Ha, seriusan, Al? Bercermin means that you look at yourself on the mirror? Berdiri menghadap cermin sambil menatap bayangan diri? Begitu kah, Al? Hehe. YUP. Beneran, Berkaca. Duduklah dengan tenang di depan cermin. Atau jika tak ingin duduk, berdiri santailah di depannya. Tatap wajah dengan seksama. Lalu, ucapkan dengan penuh empathy kalimat ini.

"Hidup ini memang terkadang sulit, tapi yakin deh. Sesudah kesulitan akan  ada kemudahan. Kita tak akan pernah mengenal kemudahan, jika tak pernah bertemu dengan kesulitan. Kita tak akan pernah tau bagaimana rasanya happy jika tak bertemu dengan sadness."

Ulangi kalimat itu seakan sedang berdialog dengan seseorang. Yakin deh, Sobs! Di saat galau, bahkan hati dan jiwa kita perlu tempat untuk berdialog, lho! Dan sebenar-benarnya tindakan, sebelum kita memutuskan untuk curhat pada orang lain, akan sangat baik jika kita bisa berdialog/sharing pada diri kita sendiri. Beneran, lho, Sobs! Aku sudah membuktikannya berkali-kali.

Cermin dan pantulan bayangan sendiri, adalah ibarat kita sedang berdialog dengan seseorang yang tak akan pernah membocorkan rahasia apa pun yang kita curhatkan padanya.

Lalu, apakah setelah itu, kita akan menemukan solusi dari masalahnya? Apakah masalahnya selesai setelah curhat? Tentu belum! Etapi, setidaknya, dengan releasing beban yang menghimpit dada, kita akan merasa lebih ringan, dan pikiran lebih jernih di dalam mencari solusi. Tak perlu merasa takut dianggap gila atau sakit jiwa, karena kita berdialog dengan cermin. Makanya sebelum melakukan langkah ini [berdiri di depan kaca dan berdialog dengan bayangan], kunci dulu pintu, pastikan kita hanya seorang diri. Hehe.

Setelah berdialog dengan cermin? Ngapain lagi, Al?

1. Renungkan

Setiap persoalan pasti ada sebabnya, donk? Coba mapping problemanya. Jadi ambil pinsil atau pulpen atau kalo perlu spidol dan kertas. Petakan persoalan yang sedang kita hadapi. Percaya deh, dengan menuliskannya ke atas sehelai kertas, kita akan bisa melihat dengan lebih jelas, masalah apa aja yang sedang kita hadapi.

2. Telaah

Apa aja sih penyebabnya ini? Kenapa sampai terjadi. Salahnya itu di mana, lengahnya di bagian mana hingga kita kecolongan atau hal ini menjadi problema.

3. Rencanakan solusinya

Ini memang tidak mudah. Bahkan terkadang, tidak setiap kita mampu menghasilkan solusi sendiri. Sah-sah saja jika kita ingin melibatkan orang terdekat untuk ikutan memikirkan solusi dari problema yang sedang kita hadapi. Tapi, keep in mind, pilihlah orang yang tepat untuk berbagi persoalan ini, karena takutnya, di depan kita iya iya, di belakang malah kayak radio. Menyiarkan kabar ini ke orang-orang lainnya. Yang ujung-ujungnya malah jadi menambah masalah.

4. Tindaklanjuti/eksekusi rencana hasil dari poin 3 di atas.

Setelah berembug, atau setelah semedi berfikir ulang, setitik harapan mulai membentang mungkin, titik pencerahan mulai bersinar, maka jangan pake 'lama', kuatkan tekad dan upaya untuk segera eksekusi/laksanakan agar tidak basi atau kembali 'melempem'.

5. Bersabarlah, karena habis gelap terbitlah terang kan?

Yup, setelah berupaya, ikhtiar, keep in mind that we are the planner, but the best planner is only HIM. The creaturer of the universe!
Yup, dengan menyadari sepenuhnya bahwa kita ini memang perencana, pembuat planning, tapi jangan lupa, bahwa perencana terbaik adalah sang MAHA PERENCANA, Dia adalah perencana ulung! Pencipta alam semesta.

Terkadang pada tahap ini, kita semakin tak sabar dan bertanya-tanya di dalam hati, Gusti, akan kah cobaa-Mu ini berakhir? Mampukah aku bangkit dari keterpurukan ini?
Menurutku sih, dan pengalamanku sejauh ini, jika sedang dihadapkan pada tahapan/poin 5 ini, aku akan melatih diri untuk berfikir dan mensugesti diri, 'sabar, Al. Tinggal beberapa langkah lagi. Yakinlah, Dia tidak tidur, dan Dia tak pernah mencoba kita melebihi batas kemampuan kita dalam menahan beban. Semua akan indah pada waktunya.'

Semoga...

catatan ringan sore hari,
Al, Kuningan - Jakarta, 15 April 2016


Ini adalah sebuah postingan lama. Tentang putri tercinta yang begitu gigih jualan online, mencari tambahan 'uang saku' sehingga bisa beli barang yang diinginkan tanpa harus 'menyusahkan' Umi.
Kegigihannya sungguh bikin hati haru juga bangga. Usianya masih belasan kala itu, dan masih duduk di SMU kelas 1 atau 2 deh, lupa-lupa ingat, dan masih tinggal di Banda Aceh - bersama ayah dan ibuku, menyelesaikan sekolahnya di SMA Labschool, Banda Aceh.

Jerih payah itu, dikumpulkan sedikit demi sedikit untuk memenuhi impian. Impian yang bagi orang lain adalah hal kecil yang tak perlu usaha besar, namun bagi Intan, yang ga ingin nyusahin Umi, maka dia harus berusaha mengumpulkan rupiah demi rupiah untuk menukar BB Onyx [hadiah Umi] upgrading ke Torch. Yup, kala itu BB memang lagi ngetrend banget, dan BB Onyx pertama Intan malah sempat bernasib tragis seperti yang aku posting di sini.

Singkat cerita, dana yang dikumpulkan Intan tercukupi, and happily report to me that she wanna upgrade her Onyx to Torch, by shopping online. Tentu saja aku menasehatinya agar beli di Bandung saja, karena kan Intan mau ke Bandung, jadi bisa ke BEC, lihat, pilih, bayar dan bawa pulang. Aman!

Etapi, si putri tersayang malah..... [read more]
Profile Blogger: Liza P Arjanto

Tulisan ini adalah tulisan kedua, dalam kategori profile, yang sengaja aku siapkan dalam rangka menyemarakkan 'Arisan Link', program kece yang digusung oleh Blogger Perempuan Network. Setelah putaran pertama dimenangkan oleh Mba Esti yang postingan tentangnya bisa dibaca di sini, maka kini, nama yang muncul pada putaran kedua untuk kelompok II adalah kakak kece yang fotonya nampang cantik di sebelah. :)

Namanya Liza P Arjanto.
Blogger imut kelahiran Riau dan menetap di Bekasi, yang ternyata adalah juga penulis buku [parenting, motivasi] dan juga pengisah fiksi. Ibu dari enam orang putra-putri ini berperawakan mungil, lembut dan santun. Mba Liza, bener ga sih dirimu imut atau malah tinggi? Hihi. Sok tau nih akunya. Memang sih, belum pernah ketemu secara langsung atau face to face, tapi cenayanganku ini lho, halah, mengatakan bahwa dirimu itu imut lagi mungil. Kudu kopdar nih kita.  Hehe.

Penasaran ini, semakin membimbing jemariku untuk kepoin akun sosmednya deh. Maka berlarilah aku ke facebook Mba Liza. Tuh kan, bener!

Alaika Abdullah

Mungil kan? Dan lihat deh buku-buku karyanya yang dijejer di cover facebooknya! Keren yaaa?

1. MomaLiza 

Kumpulan Kisah Inspiratif, Pengasuhan dan Karya Media menjadi tagline yang dipilih Mba Liza di dalam menggelar karya-karya di blognya, yang diberi judul MomaLiza (yang sayangnya kini blog ini tidak berhasil ditemukan lagi, euy). Menampung artikel-artikel berkategori parenting, kisah inspiratif, rekaman fiksi-fiksi yang sudah dimuat di media cetak, serta aneka resep masakan, menjadikan blog yang dikelola Mba Liza pantas banget kita sebut sebagai blog yang bertema lifestyle. 

2. Template



Menggunakan template bawaan blogger, 'awesome' yang simple, seharusnya memberi kesan MomaLiza sebagai blog bertemplate simple nan elegan. Namun sayangnya, menu bar yang hanya terdiri dari 'Beranda dan Tentang Penulis', justru membuat blog ini terlihat masih sangat sederhana dan akan sangat baik jika Mba Liza mau memberikan tambahan sentuhan lembut di beberapa bagian. Misalnya, dengan menambahkan kategori 'Parenting', 'Kisah Inspiratif'' dan 'Fiksi' pada menu bar, di samping 'Tentang Penulis'.

Selain mempermanis tampilan, menambahkan label/kategori pada menu bar akan sangat membantu visitor blog untuk memetakan kategori artikel dan memudahkan navigasi.

Untuk tingkat responsive, template yang digunakan Mba Liza juga sudah termasuk yang mobile friendly. Siplah!


Content/Artikel

Seperti halnya aku dan banyak blogger perempuan lainnya, Mba Liza juga tidak mengkhususkan blognya pada satu tema saja (niche), melainkan membiarkan inspirasi yang hadir di benak mengalir menjadi tulisan-tulisan variatif yang dikelompokkan ke dalam beberapa kategori, seperti parenting, resep masakan yang dikemas dengan nama serba-serbi dapur, kisah inspiratif bahkan fiksi. Kumplit, ya, Sobs?

Statistic/Blog Performance

1. Alexa.

Per tulisan ini aku buat, blognya Mba Liza berada pada lingkaran alexa 982 ribuan. Sederetan angka yang telah dimulai perhitungannya sejak tahun 2010, bisa dikatakan nilai alexanya termasuk belum kurus, soalnya sudah mulai sejak 2010 kan ya, Mba? Etapi, tunggu dulu, mulai dotcomnya sejak kapan yaa? Anyway, teteup, Mba Liza, diet yuk!

2. Loading Speed


Wew! Cepet banget. Keren, Mba!

3. Domain Authority dan Page Authority

Bicara tentang dua sejoli ini, DA dan PA, sudah bukan rahasia umum lagi, jika keduanya adalah merupakan tolok ukur atau parameter yang kini semakin sering dipakai oleh brands atau agency di dalam memilih blogger untuk bekerjasama. Semakin besar nilai DA dan PA, maka semakin tinggi pula popularitas si blogger di mata mesin pencari. Maka, tak heran, jika kini, blogger pun mulai memperhitungkan parameter yang satu ini.

Yuk, kita coba cek DA-PA blognya Mba Liza ini, yuk!


Hm, ayo Mba Liza, semangat yaaa! Baca-baca tips menaikkan DA-PA yuk!

4. Google Indexing


Hm, tampaknya si Mbah mulai pelupa, deh. Masak searching dengan kata kunci Liza Permasih hanya menghasilkan 994 results (o.61 seconds). Gimana, nih, Mba Liza? Kayaknya perlu minum cerebrovit deh si Mbah. Haha

Input for MomaLiza

Sepertiku pada awal artikel ini, bahwa sebenarnya blog Mba Liza ini udah kece, hanya saja menu navigasinya yang masih perlu ditambahkan. Yang sekarang baru ada adalah menu/label 'Beranda' dan 'Tentang Penulis'. Jika saja Mba Liza mau menambahkan kategori lainnya pada menu navigasi ini, aku yakin, pembaca setianya akan happy karena akan memudahkan mereka dalam mengeksplor tulisan-tulisan yang mereka inginkan.

Memang sih, pada sidebar kanan, tertera 'labels' di mana pembaca bisa melihat dan menentukan ingin membuka artikel yang mana. Tapi posisinya yang berada pada sidebar kanan, agak ke bawah pula, membuat informasi ini tersembunyi. Jadi saranku sih, jika Mba Liza mau menambahkannya pada menu navigasi di atas, it will be very good, dan juga akan bikin tampilan blog ini lebih oke.

Halaman Disclosure

Terkait dengan hadirnya himbauan si Mbah google per 17 Maret 2016 kemarin, yang ulasannya bisa dibaca di sini, maka sudah selayaknya jika kita mulai mencantumkan halaman disclosure pada blog kita. Untuk apa serta bagaimana sih halaman disclosure itu? Bisa dibaca pada link ini, ya, Sobs!
Bicara tentang disclosure, rasanya memang sudah saatnya kita memilikinya, apalagi jika blog kita sudah ber-custom domain alias tidak lagi numpang di platform gratisan. Terlebih lagi, jika kita memang berniat untuk menerima ajakan kerjasama dari brand atau agency, maka sudah selayaknya jika disclosure page juga dipersiapkan.

Masukan lainnya?
Hm..., udah ah, blog Mba Liza udah cukup ciamik, kok. Hanya perlu sedikit sentuhan tambahan agar tampil lebih kece ajah! Semoga Mba Liza berkenan dengan tulisan ini, yaaa!

Catatan review blog sahabat,
Al, Margonda Residence, 6 April 2016



Foto bareng di Papyrus Photo Studio ini sebenarnya terjadi tanpa disengaja. Tadinya mau ke Lembang untuk cari tanaman bunga dan beberapa pohon buah yang diinginkan ibu dan ayah, untuk di tanam di halaman samping rumah. Makanya pakaian yang kami kenakan pun ala kadarnya, ya..., namanya juga mau lihat-lihat kembang dan tanaman, plus beli tanah dan pupuk segala, jadi outfit of the day pagi itu, Minggu, 27 Maret 2016, adalah pakaian sporty yang siap untuk kotor-kotoran. Begitu juga dengan ibu, Ayah dan Intan.

Lalu, kami pun keasyikan dan sukses terpesona melihat bebungaan yang aduhai cantiknya, di tempat penjualan tanaman dan pohon buah. Duh, sungguh bikin mata seger dan hati adem deh. Bahkan ibuku sampai 'kalap', sudah membeli tiga batang pohon jambu cingcalo segala. Ya ampun, Mak, mau ditanam di mana sampai tiga batang? Itu baru pohon buah, belum lagi yang kategori kembang, duh, riangnya hati si bapak penjual kembang ini, dengan sigap blio memindahkan tanaman-tanaman cantik itu ke dalam 'tubuh' si Gliv. Haha.

Tak terasa hari mulai beranjak siang. Sebuah nada incoming call berbunyai nyaring di hapeku. Nchie Hanie, si sohib geulis, menelp. 'Halo, cyin! Yup, lagi di mana?" Sapaku.

'Hi cyiin, ke sini donk, aku sama Olive lagi di Ciwalk nih. Ketemuan di sini yuk. Sekalian realisasi rencana kita waktu itu lho! Pepotoan di Papyrus. Mumpung dari Lembang, tinggal turun dan mampir sinih! Aku tungguin yaaa!' Yee, telfon pun ditutup. Yakin banget aku bakalan oke.

Etapi, bener juga, ke Ciwalk kan tinggal turun dari Lembang dan mampir. Lagi pula, mumpung lagi jalan bareng Ayah dan Ibu serta Intan. Rumah baru ayah dan ibu di Bandung ini pasti akan istimewa jika pada dindingnya dipasangi foto keluarga, tapi jangan foto keluarga dengan konsep formil, di mana semuanya berpakaian formal, melainkan dengan konsep santai, sehingga kesan harmonis dan akrab 'mengental' sempurna hangatkan rumah dan penghuninya, maupun tamu yang datang bertandang.

Dan ini adalah kesempatan yang cukup baik untuk melarikan Ayah dan Ibu ke photo studio. Soalnya ibuku tuh, agak-agak gimana gitu deh kalo diajak bepotoan. Ga suka. Apalagi ke foto studio. Kalo tidak dengan pakaian yang sempurna dan cantik, pasti ga akan mau. Tapi, kapan lagi kan? Masak untuk foto kece harus dengan pakaian ala-ala keluarga ningrat segala? Dengan pakaian yang seperti ini, justru akan menghasilkan foto-foto berkesan santai, kece dan harmonis. Pasti kalo ke photo studio, fotografernya akan punya ide photo story yang bagus deh untuk hasilkan gaya yang kece.

Maka, setelah melontarkan satu dua jurus rayuan maut, luluh juga hati ibuku untuk mau difoto. Yeay!! Aku dan Intan bersorak gembira. Lagian, hingga segede ini, 19 tahun, Intan belum pernah foto berdua denganku di photo studio. Jadi, foto bareng kali ini, kudu, harus!

Maka, meluncurlah kami ke Papyrus Photo Studio, sebuah tempat pepotoan yang memang recommended banget by most of my Bandung's friends, sebagai photo studio professional dengan hasil dan layanan apik - berkualitas.

Papyrus Photo Studio

Berlokasi di Cihampelas Walk [Ciwalk] Extension, 1st Floor Unit FF No. 18, Jalan Cihampelas No. 160, Jawa Barat, Papyrus photo studio memang mudah diakses. Mencari alamatnya pun tak sulit. Bisa melalui mallnya, melewati sky walk dan berdekatan dengan Baso Malang Karapitan. Atau bisa juga melewati eskalator yang dekat Game master, melewati sky walk lalu belok ke kiri. Atau bisa juga via eskalator yang dari Roppan, melewati KFC. Designnya yang minimalis, menjadikan photo studio yang satu ini mudah untuk dikenali/dihapal.


Layanan terhadap Pengunjung/calon Customer

Yang bikin aku senang main ke Papyrus ini adalah, Akang atau Teteh CSnya yang ramah tapi ga 'ngejer' banget untuk ngeburu calon customer untuk 'tentukan sikap'. Maksudnya, Al?
Ini lho, terkadang, ada kan CS yang ngotot banget agar kita segera menentukan pilihan, mau ngapain, terus pilih layanan atau paket apa, bla bla bla. Nah, kalo di sini, akang atau teteh CS seakan memberikan peluang/waktu bagi kita untuk tidak terburu-buru, sehingga kita punya cukup waktu rileks, lihat-lihat foto yang terpajang di dinding, atau cuci mata pada frame2 kece yang dijejerin di hall mungilnya, atau sekedar duduk-duduk dulu di sofa empuknya. Barulah setelah mantap hati dan pikiran *halah*, kita bisa memanggil atau mendekati akang/teteh CS untuk tentukan paket yang kita inginkan, dan didaftarkan untuk melakukan pepotoan.


Fotografer Papyrus oke punya pake bingits!

Tak semua orang photogenic. Tak semua orang pinter gegayaan. Ada yang salah tingkah saat difoto, dan kehilangan gaya saking malu atau ga pede berhadapan dengan kamera apalagi yang di-shoot oleh orang lain/asing yang belum dikenal. Tadinya aku udah kuatir nih, duh, jangan-jangan ntar Ibuku bakalan segan untuk bergaya di depan kamera, karena ga kenal dengan fotografernya, sehingga bisa-bisa hasil foto nanti akan meriah oleh foto dengan gaya yang garing.

Aku sendiri sebenarnya juga termasuk orang yang sedikit malu-malu alias ga terlalu ekpressif di dalam berpose. Intan, si putri semata wayang apalagi. Huft. Etapi. Untungnya tuh. Kekuatiran ini langsung tertepis, manakala kami sudah berada di dalam studio fotonya. Akang fotografernya, asyik banget dalam mengarahkan gaya. Ramah, kocak dan akrab sehingga kecanggungan pun lumer seketika dan hasilkan puluhan pose, mulai yang garing *haha natural, lucu, hingga yang bener-bener fotogenik.

'Ayo, Nenek bersandar di Kakek donk biar mesra. Kakek bahunya ditegakkin dikit lagi, Kek. Nah, gitu... yes, tahan! Yup. Kereeen!'

"Ayo kakak, peluk mamanya, nah, Mama dan kakak matanya saling tatapan ya, biar cantik dan kasih sayangnya terpancar. Nah, gitu, yup, tahan! Oke, kece!'

Begitu deh diantara gaya si akang dalam mengarahkan gaya dan melumerkan kecanggungan. Dan..., penasaran dengan hasil fotonya? Yuk, siap-siap terpesona dengan hasil bidikan si akang dari Papyrus Photo Studio ini yaaa. :). Eh salah satunya udah ada di atas tuh!

Papyrus Photo Studio
Suka banget lihat hasil pose ini, deh! Santai, hangat dan akrab in a harmony. Sayangnya, belum sempat lihat hasilnya yang sudah dipigurain, dalam pigura yang gede, pasti kece badai, deh, ini. 

Alaika Abdullah at Papyrus
Nah, yang ini juga aku suka banget. Si akang fotografer berhasil mengarahkan gaya keduanya hingga hasilkan foto yang natural dan penuh kasih, ya? Hihi
Papyrus Photo Studio
Keren-keren ya, Sobs? 
Gimana, Sobs? Beda banget emang ya hasil foto bikinan sendiri dengan hasil arahan gaya dan kamera yang digunakan oleh foto studio professional? Hihi. Ya iya lah. Dan melihat hasilnya yang kece-kece ini, ibuku udah punya rencana untuk balik lagi ke Papyrus guna bikin foto keluarga lengkap nih nanti, edisi pakaian formal ala-ala gimana gitu, seperti yang dipajang di wallnya studio Papyrus.

'Ntar kamu balik ke Bandung, kita cari kebaya yang cantik dan senada di Pasar Baru, yuk, terus kita ajak juga adikmu dan keluarganya untuk foto bareng. Mamak sukak nih lihat hasilnya!'

Ops! Bahkan emak eikeh nagih, euy, dipoto dimarih! Hehe. Thank you so much, akang fotografer nan kece, dan hatur nuhun pisan, Papyrus! Nanti kami balik lagi yaaa.

Well, Sobats, berhubung mau berangkat kerja, sekian dulu nih cerita-cerita tentang bikin foto bareng di studio foto profesionalnya yaaa, sebenarnya masih pengen pamer-pamer beberapa soft copy foto lagi sih, kece-kece badai, lho! Etapi, udah ga keburu, euy!

Oya, walo di paket yang kami pilih ini, kita hanya akan diberikan 5 softcopy foto plus yang dicetak, di mana 1 foto dicetak dan dibingkai dengan ukuran 20 R, tapi kita masih bisa kok membawa pulang softcopy foto lainnya yang kita suka dari hasil shoot si akang fotografer. Syaratnya juga mudah kok, tinggal bayar aja, 1 softcopy 10 Ribu rupiah untuk pose yang senada, dan 20 ribu rupiah untuk yang posenya tidak senada [beda posisi dan komposisi]. Asyik kan?

Well, have a great day, Sobs! Dan bagi yang sedang ke Bandung, dan pengen mengabadikan momen-momen berharga, yuk, langsung cus ke Papyrus deh, dan siap-siap terpesona dengan hasil 'tangkapan kamera' dan profesionalitas layanan mereka.

cerita asyik, pepotoan bareng
Al, Margonda Residence, 6 April 2016

Langkah Sederhana Meningkatkan DA - PA

Bicara tentang domain authority mau pun page authority alias DA/PA rasanya memang sudah tak asing lagi. Parameter yang sering dipakai oleh ahensi dalam menetapkan harga/rate job bagi sebuah blog ini, sering bikin bloggers ketar-ketir. Ketar-ketir menanti hasil update DA/PA dari Moz atau domain authority checker lainnya, yang biasanya melakukan update berkala terhadap blogs.

Seperti update kali ini, saat diberitahu oleh seorang teman bahwa Moz sudah melakukan update terhadap DA/PA, maka aku pun langsung kepo. Aih, naik apa turun ini DA beberapa blog eikeh? Huhu....

Dan, Alhamdulillah..., cukup bikin senyuman tetap mengembang deh ini...
Update DA/PA yang bikin senyum mengembang
Wow, Alhamdulillah, masih bertahan di angka 41 untuk Domain Authority dan 46 untuk Page Authority. Syukurlah.

Lalu, sebenarnya, apaan sih DA/PA ini?

Mengenal Domain Authority and Page Authority

Anggaplah postingan ini untuk para new comers in the area of blogspheres. Yang baru saja ngeh bahwa blogging bukanlah hanya sebagai proses membuat blog, menentukan template, menulis dan posting. Karena bagi bloggers yang menganggap dunia ini layaknya dunia nyata, di mana ada lingkungan [blogspheres], ada manusianya [bloggers] dan ada hubungan kemasyarakatan [silaturrahmi/interaksi] baik dengan sesama bloggers, user/pencari informasi/netizen lainnya maupun the engine, juga ada yang namanya martabat atau derajat/peringkat domain/situs itu sendiri yang disebut sebagai Domain Authority dan Page Authority.

Jadi Domain Authority adalah sebuah parameter berupa nilai [mulai dari angka 0 - 100] yang dikembangkan oleh Moz, dengan memadukan semua link metric mereka; linking root domains, jumlah total link, MozRank, MozTrust, dan lainnya ke dalam sebuah nilai tunggal, yang akan digunakan sebagai parameter dalam menilai seberapa populer dan berpengaruhnya sebuah domain/website di mata search engine. 

Sayangnya, Domain Authority hanya bisa ditentukan untuk domain yang sudah menjadi Top Level Domain [TLD], sementara yang sub level domain, semisal ; xyz.blogspot.com, tips.alaikaabdullah.com dan semacamnya, hasil ukur DA-PAnya akan mengacu ke Top Level Domainnya. Jadi jangan kaget jika Sobats mendapati nilai DA untuk domain ini, misalnya; xyz.blogsot.com adalah sangat tinggi, karena dia mengacu ke nilai DA si blogspot itu sendiri. :)

Page Authority

Jika Domain Authority digunakan untuk menentukan popularitas sebuah domain secara keseluruhan, maka Page Authority adalah parameter yang digunakan untuk mengukur seberapa popular sebuah artikel/page di dalam situs/domain yang dimaksud.

Gimana, Sobs? Sudah paham lah ya tentang definisi dari DA-PA ini?

Lalu, gimana sih cara menaikkan DA-PA ini, Al?

Hm, sebenarnya bingung juga sih kalo diminta menjawab pertanyaan ini. Soalnya daku juga bukan blogger yang ahli dalam hal ini, nih, Sobs! Apalagi Moz sendiri merilis tulisan seperti yang tercantum di dalam screenshot di bawah ini, nih, Sobs!


yang terjemahan bebasnya kira-kira begini;

"..., Tak seperti SEO metric lainnya, maka DA sulit 'diutak-atik' [baca: dipengaruhi] secara langsung. DA dihasilkan dari berbagai metric seperti MozRank, MozTrust, link profile dan lainnya] yang masing-masingnya saling mempengaruhi terhadap nilai DA.

Cara terbaik di dalam meningkatkan/mempengaruhi nilai DA adalah dengan memperbaiki SEO secara keseluruhan. Sementara di sisi lainnya, kita juga harus fokus pada pembentukan link profiel yang mumpuni, yaitu dengan mengupayakan agar memperoleh backlink dari website-website berkualitas."

Dan, setelah baca sana dan sini, ngulik sana dan ngulik sini, beberapa artikel keren yang bertabur di rumah si Mbah, aku mencoba mengambil intisari untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana sih agar DA-PA kita meningkat? Mudah-mudahan ulasan di bawah ini bisa sedikit mencerahkan ya, Sobs!


1. Teknik SEO yang benar. 

Hm, ini tentu bukanlah hal yang mudah, apalagi bagi kita-kita yang masih awam tentang teknik ini. Aku sendiri, terus terang memang masih belajar akan hal ini, sih, Sobs. Jadi belum berani berbagi tips. Terus, kenapa berani meletakkannya pada poin pertama pula? Hehe.
Yaaa, karena beberapa artikel yang aku temukan, memang poin ini diletakkan pada poin pertama sih. Cuman, menurutku sih, ga harus juga berada pada poin teratas. Terserah kita, sambil tentu saja, pay attention that this point is important to learn about. Makanya aku letakkan di paling atas, agar aku sendiri kontinue untuk mempelajarinya.

Oke, tentang teknik SEO yang benar, mari kita googling, banyak banget lho praktek dan tuto tentang how to do Search Engine Optimization [SEO].

2. Social Media.

Dulu banget, setelah bikin postingan, published, lalu aku berdiam diri. Haha. Ga kenal yang namanya share it. Ga ngeh jika postingan sebagus apapun, akan duduk manis saja tanpa manfaat jika tak ada orang yang mengetahui akan keberadaannya. Berharap akan diindeks google dan muncul di halaman 1 atau pageone? How can jika kita sendiri hanya berpangku tangan tanpa berusaha untuk memperkenalkannya?

Untungnya kini, bergabung di berbagai komunitas blogger, aku akhirnya mendapatkan banyak sekali masukan. Salah satunya ya ini, bahwa setelah bikin postingan, sudah seharusnya kita manfaatkan akun2 social media kita untu share artikel-artikel kita dalam rangka mengundang traffic.

3. Link Internal

Ini juga salah satu trik penting di dalam meningkatkan page views. Iya donk, dengan menghubungkan internal link [link artikel postingan kita terdahulu, yang tentunya punya kaitan dengan postingan sekarang], sebenarnya kita sedang 'mengundang' pembaca kita untuk juga berkunjung ke halaman yang kita bidik. Iya kan?
Dan menurut para mastah dan mastih, strategi building internal link ini adalah salah satu trik jitu di dalam upaya menjalin jaringan yang kuat di dalam situs kita, sehingga akan memberikan banyak info bagi para pembaca/pencari info, dan membantu search engine di dalam indexing.

4. Hapus Back Link 'jahat'

Link Spam memang layak disebut sebagai link jahat! Udah komennya ga nyambung, eh malah masang link hidup pulak! Amboi... onde mande! Cape deh!
Saking berbahayanya Link Spam ini, aku dulu sampai menyediakan waktu khusus lho untuk menghapus semua spamming link ini. Dan efeknya? Ya ampyun, beneran ternyata! DA ku mulai merambat naik lagi, setelah sekian lama terjerat dan tak mampu merambat ke atas. Hihi. Dan setelah event bebersih Link Spam itu, aku pasang moderasi komentar, untuk menjaring spammer agar tak lagi bisa lolos dan bertengger cantik di postingan-postinganku.

5. Usia Domain

Ini juga merupakan faktor yang menentukan. Namun ini tidaklah berarti bahwa semakin tinggi nilai domain maka akan semakin tinggi nilai DA-PAnya, sih. Bisa saja, usia domain yang tinggi, namun hiatus, sama aja boong donk! Hehe.

Namun, usia domain memang berbanding lurus dengan skor nilai DA, dengan catatan, domain itu adalah domain yang populer dan baik di mata engine mau pun human.

Nah, Sobats tersayang, itulah sekilas rangkuman yang berhasil aku sarikan dari googling dan chitchat cantik di grup, tentang upaya-upaya yang harus kita lakukan dalam rangka mendongkrak nilai DA-PA. Selamat mencoba, dan semoga berhasil, ya!
Tips on how to influence Domain Authority,
Al, Margonda Residence, 4 April 2016





Tiga langkah agar dilirik agencies atau brands. Oho! Menarik ini, mah!

Yup, setiap blogger, baik yang hanya ingin menulis atau pun yang ingin monetizing blognya, pasti akan happy lah ya jika dilirik oleh brands atau agencies untuk bekerjasama. Baik itu dalam bentuk job review, article placement atau aneka bentuk kerjasama lainnya.

Namun, untuk mampu dilirik oleh agencies atau brands, tentu tidak dengan berpangku tangan saja toh?
Harus ada effort atau upaya agar blog kita ini berkualitas dan layak menurut mata agencies or brands menjadi mitra mereka. Lalu, apa sajakah yang harus kita lakukan agar blog kita ini layak dan capable untuk itu?

Okeh, menurutku sih, ada tiga hal utama yang dapat dan kudu kita lakukan, nih, Sobs!

1. Content

Dalam berbagai aspek, content is still the king! Ga usah jauh-jauh ke agency deh, kita aja kalo mendarat di sebuah blog, yang artikelnya ditulis alakadarnya, antara niat untuk posting dan sekedar biar blognya ada update entry, pasti males kan ya, untuk berlama-lama di sana? Dan pastinya, kesimpulan yang kita ambil segera adalah, hm, the author of the blog ini ga serius nih nulisnya. Ngasal!

Bandingkan dengan blog yang walopun idenya sederhana, tapi dikemas dengan menarik dan bersungguh-sungguh, pasti kita senang dan malah betah serta penasaran untuk membuka halaman-halaman lain dari blog itu. Bener kan, Sobs?

Begitu juga agencies, banyak lho the officers of the agencies yang diem-diem mendarat di blog kita, untuk kepoin dan menilai kualitas blog kita. Jadi, kalo menurut aku sih, apa pun yang kita tulis, misalkan saja saat mengulas profile seorang teman, mengulas sebuah produk [walau for free], bercerita tentang kisah harian, atau apa pun tema yang kita angkat, tulis dan kemaslah dengan bersungguh-sungguh, menarik dan apik.

Yakin deh, ga akan pernah rugi lho menuliskan artikel yang tepat sasaran, bermakna dan sesuai dengan topik serta lebih dari 400 kata di blog kita. Jika bisa mencapai 1200 kata malah lebih baik lagi deh, hehe. Mengapa ga akan pernah rugi?

Ya, karena readers blog kita [yang beberapa di antaranya justru berasal dari agency, brands, penerbit, atau stakeholder lainnya] akan dapat menilai kualitas dan keseriusan kita di dalam ngeblog.
Misalnya aja nih, ada penerbit yang butuh jasa penulisan profile, atau butuh jasa review terhadap suatu product atau jasa, bisa jadi mereka akan menghubungi kita untuk tawaran kerjasama karena melihat kualitas tulisan yang berkualitas. Jadi..., tunggu apalagi, Sobs? Mari menulis dengan baik dan bersungguh-sungguh. Walo yang kita tulis adalah sebuah giveaway, artikel motivasi, profile blogger, atau tulisan lainnya

2. Keep consistent on your own writing style

consistent on your writing style
Yup, jadilah diri sendiri. Be your self and keep consistent on your own writing style/character. Ga perlu meniru gaya menulis orang lain, walo terkadang kita begitu terkesima saat 'main' ke blog seorang teman atau seleb blog, terpesona dengan gaya menulisnya yang luwes, humoris dan bersahabat. Penuh dengan joke ringan yang bikin pembaca senyam-senyum. Tidak. Kita tak harus meniru gaya seperti itu jika memang karakter kita tidak seperti itu.

Jadilah diri sendiri, dan pede aja dengan gaya menulis kita sendiri. Yakin deh, menirukan gaya orang lain justru membuat kita lelah, dan bahayanya lagi, karena karakter kita bukan seperti itu, maka duplikasi ini justru akan memberi kesan garing.

Lagipula, dengan konsisten pada gaya kita sendiri, tentunya dengan latihan, improvisasi dan 'istiqomah' maka akan sejalan pula dengan terbentuknya personal branding dan penguatannya.
Lambat laun, pembaca setia kita akan mampu mengenali bahkan hapal dengan gaya tulisan kita, sehingga di media mana pun kita menulis, maka mereka akan dapat mengenalinya.

'Aha, ini pasti tulisannya si A!', misalnya.

3. Gunakan bahasa yang baik.

Bahasa yang baik TIDAKLAH berarti bahwa kita harus menggunakan bahasa formal ala-ala pejabat dengan kaidah EYD yang sempurna. Jika kita menerapkan itu, maka point ketiga ini so pasti akan bertabrakan dengan point kedua di atas, donk! Hehe.

Lalu piye?
Menulislah dengan gaya menulis kita sendiri, dan gunakan gaya bahasa kita sendiri, namun tetap di dalam koridor santun. Banyak toh kalimat yang dirangkai dari kata demi kata yang ramah, luwes, bersahabat bahkan humoris namun tetap berada dalam koridor santun?

Bahkan, dalam menyampaikan kritikan terhadap sebuah produk/jasa/sikap atau apapun, sudah seharusnyalah jika kita kemas di dalam bingkai redaksional yang baik, sehingga kita tidak dicap sebagai blogger yang berjemari tajam dan berbahaya, sehingga dijauhi. Hehe.

Gunakan juga kata sapa yang biasa kita gunakan dalam berkomunikasi dengan para pembaca kita secara konsisten. Misalnya saja, untuk blog My Virtual Corner ini, aku menggunakan kata 'aku' untuk diri sendiri dan kata 'Sobs' dan 'Sobats' untuk para pembaca.

Nah, itulah tiga tips dasar yang perlu kita jaga agar bisa mendapat lirikan agency atau brand ternama, atau malah perorangan yang ingin gunakan jasa kita di dalam mereview produknya, atau di dalam mengangkat/memperkenalkan seseorang [profile] - kliennya, atau malah memperkenalkan sebuah jasa/services. 

Oya, selain dari ketiga langkah dasar di atas, the most important think yang tak boleh dikesampingkan adalah 'attitude'. Pay your most attention as well on this matter, karena your attitude is like a price tag, it shows how valuable you are. 

Selain itu, tambahan lain dari tips di atas adalah..., gunakanlah juga image yang enak dipandang mata, agar pembaca kita tidak bosan going through tulisan kita, lho!

Well, sekian dulu tipsnya, selamat mencoba dan happy blogging and sharing, Sobs! Percaya deh, the more you share, the more you are shared, lho! Semakin sering kita berbagi, maka semakin banyak pula yang akan kita dapat. Happy blogging and have a great weekend ahead, dear friends!

tips agar dilirik agencies/brands,
Al, Margonda Raya, 1 April 2016


Esti

Pasti pada kenal donk dengan nama blogger yang satu ini? Yup, Esti Sulistyawan. Seorang blogger aktif yang lahir di Pontianak, Kalimantan, berasal dari Boyolali dan menetap di Semarang. Ih, keren, Mba Esti kelahiran Pontianak, saya udah segede ini belum pernah punya kesempatan ke sana, lho!  *abaikan.

Lalu, kenapa tiba-tiba Alaika nulis tentang Mba Esti? Ada apakah ini? Dan bukan hanya Alaika Abdullah lho yang menulis tentang blogger Semarang ini, tapi ada sekitar 28 blogger lainnya yang menulis tentangnya. Jadi kepo khan, Sobs? Ada apakah ini?

Well...well...well! Jadi gini, kemarin tuh para member di grup Blogger Perempuan Network, punya usulan untuk bikin sebuah arisan. Etapi, ini bukan arisan harta benda seperti yang biasa dilakukan para ibu ataupun selebrita, lho! Melainkan arisan unik bernama arisan link. Yup, karena yang menjadi output dari arisan ini adalah backlink ke si pemenang undian/kocokan arisan, maka diberi nama arisan link.

Dalam waktu singkat, terdaftarlah sekitar 180 orang peserta, yang kemudian kita bagi menjadi 6 kelompok yang masing-masingnya beranggotakan 30 orang peserta. Jadi, ga heran lagi kan kenapa tiba-tiba Sobats melihat blogger A menuliskan tentang blogger F, begitu juga blogger B, C, D dan seterusnya yang juga menuliskan tentang blogger F dan menghadiahkan backlink baginya?

Oke, sekarang kita balik lagi ke judul di atas. Mba Esti Sulistiawan, yang akrabnya disapa sebagai Mba Esti, adalah seorang sarjana sastra jebolan Universitas Diponegoro yang malah ngantor di salah satu instansi pendidikan di Semarang. Walo secara fisik belum pernah kopdar nih, tapi aku bisa merasakan [berdasarkan interaksi secara virtual] selama ini, bahwa Mba Esti ini adalah seorang yang berkepribadian hangat dan responsif.

My Love Note

Setiap blogger pasti punya alasan tersendiri ketika memutuskan untuk mulai blogging. Begitu juga dengan Mba Esti. Memiliki blog baginya adalah merupakan kebahagiaan tersendiri. Menjadi media baginya dalam menyalurkan hobi rangkai kata, sekaligus menjadi tempat dalam mendapatkan energi positif. Tak hanya itu, sensasi tersendiri kerap hadir manakala jemarinya mulai menari merangkai kata membentuk paragraf , wujudkan apa yang ada di alam fikiran menjadi cerita atau kisah sarat makna yang pastinya akan menginspirasi para pembaca/pengunjung rumah virtualnya. 

Okeh, let's move to the appearance of blognya Mba Esti, yuk! 

Template.

Tak pelak, kuyakin mata mana pun yang berkunjung ke halaman My Love Note akan sepakat bahwa template blog yang satu ini memang apik, girly, bersih dan minimalis. Sepertinya kenal deh dengan orang yang mengutak-atik template My Love Note ini.  Hehe.



Berbackground putih dengan imbuhan warna pink berpadu biru pada pada tulisan header serta widget, sungguh bikin betah. Berbasis dua kolom, dengan widget seperlunya, adalah daya tarik tersendiri. 

O iya, My Love Note juga sudah menggunakan template yang mobile friendly. 

Content/Artikel

Mba Esti tidak mengkhususkan blog My Love Note dengan niche tertentu. Aneka artikel yang bervariasi mengisi halaman demi halaman rumah mayanya, adalah pertanda bahwa blog ini menggusung tema gado-gado alias lifestyle, di mana pemiliknya dapat bebas mengasah keterampilan olah kata dalam menuangkan buah fikirnya sesuai dengan ide tanpa harus terikat pada satu 'bingkai' (baca: tema). Etapi, jangan disangka bahwa dengan tema gado-gado ini, sang pemilik bersikap semau gue dalam mengemas artikelnya, ya, Sobs! Terbukti, postingan-postingan bersponsor alias review yang bersanding harmonis dengan artikel lainnya adalah tolok ukur keberhasilan dan kemapanan olahan kata si pemilik blog, hingga berhasil menarik minat agency/brands untuk bekerjasama. :)

Statistic Performance

1. Alexa

Hm..., belum langsing, euy! Masih di kisaran 875 ribuan, Mba. Kudu lebih rajin dan serius 'diet' nih, Mba! Hehe. 

2. Loading Speed. 


Wow, cool!

3.  Domain Authority and Page Authority

Domain Authority

Udah lumayan banget ini, mah. Bukan begitu, Sobs?

4. Google Indexing


Wow, Mba Esti femes, yaaa? Hehe. 


Input for My Love Note, 

1. Halaman Disclosure

Sebagai blog yang sudah ber-custom domain dan pula telah 'dilirik dan ditembak apik' oleh agency dan brand, perhatianku terbidik pada halaman disclosure yang masih kosong. Ada baiknya jika halaman ini segera disiapkan, Mba Esti, mengingat halaman ini akan sangat membantu kita terkait himbauan Google bagi blogger yang melakukan job review per 11 Maret 2016 kemarin. Yang masih belum ngeh akan himbauan itu, agar ga kena tilang, bisa deh melipir sejenak di sini untuk membaca ulasanku tentang itu, ya! 

2. Label atau kategori artikel 

Kayaknya jika lebel/kategori artikel dimasukin ke menu bar, akan lebih apik dan memudahkan pembaca kala mereka mencari topik atau artikel tertentu, deh, Mba. Selain itu, juga tentu akan menambah apik tampilan menu, agar tidak hanya terdiri dari 5 item doank. 

Nah, Sobats tersayang. Alhamdulillah, akhirnya sampai juga kita di penghujung review. Hehe. Cukup sudah review blog Mba Esti, ya, bagi yang penasaran dan ingin ubek-ubek blognya si Mba cantik dari Semarang ini, monggo langsung ke google dan ketik Esty Sulistyawan, ya! 

catatan review blog sahabat,
Al, Margonda Raya, 28 March 2016


Sudah familiar dengan skrinsut di atas? Best Practices for bloggers reviewing free products they receive from companies?
Yup, jadi articles yang diterbitkan oleh si Mbah ini, tertanggal 11 Maret 2016 kemarin itu, langsung deh bikin bloggers misah misuh. Obrolan tentang hal ini pun mengemuka. Mantemans merasakannya kan? Obrolan di banyak grup pun berkembang. Termasuk di FB Grup Blogger Perempuan. Banyak masukan berharga yang rasanya cukup pantas masuk ke dalam My Virtual Corner sebagai catatan dan masukan bagi diri pribadi atau Sobats pembaca artikel ini. Penasaran akan chitchat kece itu? Yuk, lanjut ke bawah yaaa!

Isu yang diangkat di dalam diskusi.

Yup, articles yang dirilis si Mbah ini  begitu mengemuka. Mencuat dan menarik minat para bloggers untuk memahaminya secara jelas agar tidak salah melangkah dan ujung-ujungnya malah kena tilang.

Walau ini bukanlah law atawa hukum atau pun kebijakan, tapi kita tau sendiri kan kekuatan si Mbah Google di jagad maya? Mesin pencari raksasa yang semakin digdaya. Siapa yang tak akan nangis bombay jika blog tersayang, yang sudah dirawat sepenuh hati tiba-tiba malah kena tilang dan tak lagi ditemukan di mesin pencari, karena di-deindex oleh Google karena pemiliknya tak patuh? Oho, tidak!


Emang isi himbauannya apa sih? 

Oke, baiklah. Jadi pada paragraf pertama artikel yang dirilis si Mbah itu dikatakan begini;


As a form of online marketing, some companies today will send bloggers free products to review or give away in return for a mention in a blogpost. Wether you're the company supplying the product or the blogger writing the post, below are a few best practices to ensure that this content is both usefull to users and compliant with Google Webmaster Guidelines.

Sebagai bagian dari strategi pemasaran online, kini banyak perusahaan yang memanfaatkan jasa bloggers untuk mereview produknya. Sebagai imbalan terhadap backlink yang diberikan oleh blogger ke website si empunya produk, maka blogger akan mendapatkan produk tersebut secara cuma-cuma. Namun, untuk memastikan bahwa content yang ditulis itu berguna bagi pembaca/pencari informasinya dan juga sejalan dengan Google Webmaster Guidelines, maka berikut adalah himbauan bagi kedua pihak, baik bloggers atau pemilik produk. 
Point pertama yang diberikan si 'Mbah' adalah:

1. Use the nofollow tag where approriate [Gunakan link 'nofollow' pada tempatnya [di mana perlu].

Yup, biasanya klien atau pemberi job review mengharapkan backlink kategori 'dofollow' yang akan menuju ke website tujuan, social media tujuan, halaman tertentu dari web tujuan, atau pun aplikasi tertentu yang mereka targetkan yang ada di app store.

Sementara, di sisi aturan Google, malah disarankan untuk tidak menggunakan link 'dofollow' dalam meresponse permintaan di atas, melainkan cukup dengan menggunakan link 'nofollow'. Jadi, dalam segi link, tetap masih ada link yang akan menuju ke external link tujuan, namun efeknya sudah berbeda.

Lalu, sebenarnya link dofollow dan nofollow itu piye toh? Bedanya apa gitu, lho?

Antara dofollow dan nofollow link.

Link adalah sebuah kata atau rangkaian kata pada sebuah situs yang terhubung ke halaman di situs lainnya [external link] ataupun salah satu halaman pada situs itu sendiri [internal link].

Dofollow link adalah link yang dituliskan dengan format html berikut;


atau pada mode compose akan dapat dilakukan seperti ini:

dofollow link

Link ini oleh google akan dipandang sebagai sebuah link yang harus diperhitungkan sebagai sebuah point bagi halaman tujuan, yang nantinya akan diakumulasikan dengan backlink lainnya yang sudah dihasilkan oleh situs tersebut, serta google juga akan melihat darimana saja backlink itu berasal.

Nofollow link, adalah sebuah link yang ditulis dengan format html:


atau pada mode compose dapat dilakukan dengan cara mencentang "add 'rel=nofollow' attribute seperti pada image di bawah ini.

cara bikin nofollow


Nofollow link oleh google hanya akan dipandang sebagai sebuah link yang tidak perlu tindakan lebih lanjut. Nofollow berarti tidak perlu diikuti atau dirambati (crawling). Google tidak akan menghitungnya sebagai sebuah point, meant nothing to google ataupun search engine. Etapi, walo begitu, nofollow link tetap akan memiliki pengaruh dalam tingkatkan traffic sebuah situs kok.

Gimana, Sobs? Mudah-mudahan udah tercerahkan yaa? Mari lanjut ke poin nomor 2 himbauan si Mbah, yuk!

2. Disclose the Relationship

Yup. Disclose the relationship. Cantumkan catatan singkat pada backlink yang kita berikan agar pembaca tau bahwa tulisan kita ini bersponsor, sehingga pembaca jelas dan bisa memutuskan untuk lanjut membaca or just leave it there and go. Pencantuman catatan ini bisa dituliskan di mana saja pada bagian artikel, namun dihimbau akan lebih baik jika dituliskan di bagian awal paragraf.

Kalo aq sih, menuliskannya di samping backlink yang aku berikan. Contohnya ini, nih.

Contoh sisipan backlink klien, dan pernyataan author terkait point disclose the relationship
Pada contoh di atas, terlihat kata JD Indonesia adalah link yang merujuk ke website JD Indonesia, dan di dalam tanda kurung aku sisipkan keterangan bahwa itu adalah sponsored post, dengan keterangan 'refers to disclosure' di mana pada kata disclosure aku rujuk ke page disclosure pada blog ini.

Jadi, kalo menurutku sih, membuat halaman khusus untuk disclosure itu penting banget, baik bagi blogger pemula atau pun blogger yang sudah malang melintang di dunia maya. Masih bingung bagaimana membuat halaman disclosure? Boleh kok lihat-lihat, copy dan modify my disclosure page. 

3. Create compelling, unique content

Ciptakan konten yang menarik dan unik. Konten yang unik dan menarik, sudah pasti akan memberikan tampilan dan nilai tambah tersendiri. Selain terhindar dari 'tuduhan copas' atau duplicate content, juga pastinya konten yang menarik dan unik akan menarik pembaca untuk berkunjung kembali ke halaman demi halaman web/situs kita.

Antara Himbauan Google dan Permintaan Klien untuk Tugas Job Review

Nah, ini! Gara-gara himbauan di atas, dunia perbloggeran misah misuh. Pastinya para blogger tak ingin donk terkena tilang oleh si Mbah. Ga mau donk jika blog tersayang, tiba-tiba tidak lagi terindeks gara-gara melanggar aturan yang berlaku. Dan ini artinya kita kudu patuh pada ketiga poin di atas. Yang paling sulit adalah dalam mempertemukan himbauan google dan permintaaan klien. Si Mbah maunya link yang kita berikan di dalam job review adalah berbentuk nofollow, sementara si klien maunya dofollow. Duh, dilema banget kan?

Lalu kita harus bagaimana ini? Pertanyaan di atas pun mengemuka. Ada yang menjawab, ya turuti aja si Mbah. Tolak para klien yang kekeuh maksain dofollow. Hm, ga gampang sih. Jika ditolak, artinya kesempatan dapat duit jadi melipir ke pinggiran. Hehe.

Kalo aku sih, mencoba untuk bernegosiasi dengan klien. Beri link himbauan google di atas kepada klien dengan harapan mereka bisa mengerti, bahwa menggunakan link dofollow untuk tulisan bersponsor atau job review itu bukan hanya membahayakan blog/blogger, tapi juga berkemungkinan memberikan nilai buruk [blackhat SEO] bagi situsnya klien.

Jika si klien itu ga mau dengar atau tidak sepakat, aku akan coba lihat dulu besaran nilai yang ditawarkan oleh si klien. Hihi, teteup, blogger matre. Jika hanya 100 - 200 ribu, lalu minta link dofollow untuk tayang selamanya, maka aku akan langsung minta maaf karena tidak bisa mencapai kesepakatan untuk lakukan job review. Ya iya lah, udah bayarnya cetek gitu, mintanya ketinggian pula, dofollow. Kalo blog kita kena tilang si Mbah, siapa yang tanggung jawab? Mungkin belum rezeki. Gitu aja sih. Etapi, jika si klien berani ngasih nilai lebih, di atas 500 ribu misalnya, maka aku akan coba nego, bahwa sponsor postnya akan dofollow selama sebulan atau dua bulan, setelah itu nofollow. Jika klien ok, maka deal, jika tidak ya good bye. :). Belum rezeki.

Untuk tulisan yang bukan sponsored post, amankah dofollow itu?

Aman donk! Kan dalam himbauan di atas jelas-jelas dikatakan bahwa itu adalah himbauan bagi bloggers dan pemilik produk/klien agar jelas dalam melangkah sehingga tidak terkena sanksi dari Google. Bahwa untuk tulisan review/berbayar, anchor text atau kalimat yang mengandung backlink itu harus diberi pernyataan bahwa itu adalah sponsored post dan dilink ke halaman disclosure.

Lalu, untuk tulisan-tulisan yang tidak berbayar, misalnya kita ingin ngereview dengan secara sukarela blog teman, atau mempromosikan halaman web teman kita dengan memberikan backlink bagi blognya, misalnya saja seperti dalam agenda Arisan Link-nya Blogger Perempuan, maka link dofollow yang kita cantumkan tidak perlu disclosure. Kan tidak berbayar. Jadi ga perlu takut akan ditilang oleh si Mbah. Si Mbah juga paham kok dengan tulisan kita itu.

Untuk program afiliasi, kudu pake dofollow atau nofollow?

Nah, kalo ini sih, biasanya klien cukup bijak dengan meminta kita gunakan nofollow link saja. Lagian kan program afiliasi, kita baru dapat bayaran jika apa yang kita campaign itu menghasilkan konversi atau transaksi melalui link afiliasi kita. Jadi biasanya sih, pihak afiliasi juga tidak meminta kita untuk pasang link yang dofollow kok.

Nah, Sobats, semoga tulisan panjang ini bisa sedikit mengikis rasa bingung atas himbauan si Mbah yang rilis tanggal 11 Maret 2016 kemarin itu, ya! Terutama tentang dofollow or nofollow link-nya itu. Finally, semuanya terpulang kembali kepada kita masing-masing, sih. Itu kan hanya himbauan, terserah kita dalam mengambil keputusannya. Kalo kata aku sih, yuk kita bijak menentukan langkah, agar blog tersayang tetap mengudara, bermanfaat bagi pembaca dan juga mendatangkan rupiah atau bahkan dollar bagi kita, sang pemilik dan pengelola blog tersayang. Keep the fire and happy blogging, Sobs!

catatan kecil,
Al, Bandung, 25 March 2016



Newer Posts Older Posts Home

Author

I am a chemical engineer who is in love in humanity work, content creation, and women empowerment.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Speaker

Speaker
I love to talk/share about Digital Literacy, Social Media Management, Content Creation, Personal Branding, Mindset Transformation

1st Winner

1st Winner
Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Pemenang Utama Blog Competition yang diselenggarakan oleh Falcon Pictures. Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Blogging Competition yang diselenggarakan oleh Balitbang PUPR

Podcast Winner

Podcast Winner
Pemenang Pilihan Dewan Juri - Podcast Hari Kemerdekaan RI ke 75 by KOMINFO

Winner

Winner
Lomba Menulis Tentang Kebencanaan 2014 - Diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh

Winner

Winner
Juara Berbagai Blogging Competition

Featured Post

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk!

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk! Sesaat sebelum naik ke kapal verry Ki-ka: Adik ipar, Aku dan Ayah. Hai.... hai.... hai! In...

POPULAR POSTS

  • Pesan Google agar Aman nge-Job Review dan tetap Terindeks
  • Manusia Pertama, Manusia Purba atau Nabi Adam ya?
  • It's Me!
  • Laksamana Malahayati, Kartini Lain sebelum Kartini
  • Kiat Penting agar Warung Tetap Eksis & Laris Manis
  • Srikandi Blogger di mataku.
  • How To Write a Motivation/Cover Letter
  • Tantangan Para Pengrajin Lokal dan Solusi untuk Memasarkan Hasil Kerajinan Tangan
  • Solusi Bikin Paypal Tanpa Nama Belakang
  • Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak

Categories

  • about me 1
  • accessconsciousness 1
  • advertorial 10
  • Anak Lanang 1
  • awards 20
  • bali 1
  • banner 1
  • bars 1
  • Beauty Corner 29
  • belarus 5
  • bisnis 1
  • Blog Review 2
  • blogger perempuan 1
  • blogging tips 9
  • Budaya 1
  • Catatan 12
  • catatan spesial 19
  • catatan. 53
  • catatan. task 20
  • cryptocurrency 1
  • culinary 5
  • curahan hati 6
  • daftar isi blog 1
  • dailycolor 1
  • DF Clinic 12
  • disclosure 1
  • edisi duo 5
  • email post 10
  • embun pagi 1
  • episode kehidupan 1
  • event 4
  • fashion 3
  • financial 1
  • giveaway 48
  • Gratitude 1
  • health info 9
  • Healthy-Life 16
  • info 23
  • innerbeauty 9
  • iran 4
  • joke 4
  • kenangan masa kecil 3
  • kenangan terindah 12
  • keseharianku 2
  • kisah 14
  • kisah jenaka 7
  • knowledge 2
  • kompetisi blog 1
  • komunitas 2
  • KopDar 8
  • Korea 1
  • kuliner 7
  • Lawan TB 2
  • lesson learnt 7
  • life 2
  • lifestyle 4
  • lineation 32
  • lingkungan 1
  • Literasi Digital 2
  • motivation 9
  • museum tsunami aceh 1
  • New Year 2
  • order 1
  • oriflameku 2
  • parenting 4
  • perempuan tangguh 4
  • perjalanan tiga negara 1
  • personal 3
  • petualangan gaib 6
  • photography 1
  • picture 5
  • podcast 1
  • Profile 12
  • puisi 5
  • reflection 3
  • renungan 25
  • reportase 23
  • resensi 2
  • review 42
  • review aplikasi 1
  • rupa 1
  • Sahabat JKN 2
  • sakit 1
  • sea of life 17
  • sejarah 5
  • Sekedar 1
  • sekedar coretan 76
  • sekedar info 23
  • self-love 1
  • selingan semusim 9
  • seri BRR 4
  • snack asyik 1
  • Srikandi Blogger 2
  • Srikandi Blogger 2013 7
  • Srikandi Blogger 2014 4
  • SWAM 1
  • task 43
  • teknologi 1
  • tentang Intan 34
  • Test 1
  • testimoni 9
  • Tips 57
  • tradisi 1
  • tragedy 1
  • traveling 59
  • true story 7
  • tsunami 9
  • turkey 9
  • tutorial 7
  • visa 1
  • wisata tsunami 2

Followers


Blog Archive

  • December (1)
  • October (1)
  • March (1)
  • August (2)
  • May (1)
  • April (2)
  • March (6)
  • February (3)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (5)
  • October (4)
  • September (3)
  • August (5)
  • July (3)
  • April (1)
  • January (1)
  • December (2)
  • November (1)
  • October (1)
  • September (1)
  • June (1)
  • February (1)
  • December (1)
  • September (2)
  • August (2)
  • July (1)
  • June (1)
  • March (1)
  • February (1)
  • December (5)
  • September (2)
  • August (3)
  • July (1)
  • May (3)
  • April (2)
  • March (1)
  • February (1)
  • January (7)
  • December (1)
  • November (5)
  • September (3)
  • August (1)
  • July (4)
  • June (1)
  • May (1)
  • April (3)
  • March (6)
  • February (5)
  • January (7)
  • December (8)
  • November (4)
  • October (12)
  • September (4)
  • August (3)
  • July (2)
  • June (5)
  • May (5)
  • April (1)
  • March (5)
  • February (4)
  • January (6)
  • December (5)
  • November (4)
  • October (8)
  • September (5)
  • August (6)
  • July (3)
  • June (7)
  • May (6)
  • April (7)
  • March (4)
  • February (4)
  • January (17)
  • December (10)
  • November (10)
  • October (3)
  • September (2)
  • August (5)
  • July (7)
  • June (2)
  • May (8)
  • April (8)
  • March (8)
  • February (7)
  • January (9)
  • December (10)
  • November (7)
  • October (11)
  • September (13)
  • August (5)
  • July (9)
  • June (4)
  • May (1)
  • April (12)
  • March (25)
  • February (28)
  • January (31)
  • December (8)
  • November (3)
  • October (1)
  • September (12)
  • August (10)
  • July (5)
  • June (13)
  • May (12)
  • April (19)
  • March (15)
  • February (16)
  • January (9)
  • December (14)
  • November (16)
  • October (23)
  • September (19)
  • August (14)
  • July (22)
  • June (18)
  • May (18)
  • April (19)
  • March (21)
  • February (27)
  • January (17)
  • December (23)
  • November (20)
  • October (16)
  • September (5)
  • August (2)
  • March (1)
  • December (2)
  • April (1)
  • March (1)
  • February (6)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (4)
  • September (4)
  • August (1)
  • July (8)
  • June (16)

Oddthemes

Flickr Images

Copyright © My Virtual Corner. Designed by OddThemes