My Virtual Corner
  • Home
  • Meet Me
  • Contact
  • Disclosure
  • Category
    • Motivation
    • Traveling
    • Parenting
    • Lifestyle
    • Review
    • Tips
    • Beauty
      • Inner Beauty
      • Outer Beauty
hipnotis
Kisah ini baru saja dialami oleh adikku, Khai. Alhamdulillahnya Allah masih melindungi sehingga dirinya dan kami sekeluarga terhindar dari mara bahaya yang satu ini. Yup, gendam! Pastinya kita semua sudah sering mendengar atau bahkan mungkin pernah mengalaminya? Gendam atau hypnotist bukanlah rumor atau berita baru di kalangan masyarakat kita. Praktik ini sudah merajalela sedemikian rupa hingga dengan hanya mendengar kata 'gendam' atau 'hipnotis' saja, kita langsung paham kemana maksudnya atau apa artinya itu. Bukan begitu, Sobs?

Well, back to the case, yang baru saja terjadi pada Sabtu sore kemarin, 14 Juni 2014, di kediaman adikku, Andre, di salah satu komplek perumahan di Sawangan, Depok, cukup menggelikan sih sebenarnya, walo tentu saja bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua.

Sore itu, Khai sedang asyik sendirian di tepi jalan depan rumah. Ruas jalan yang begitu teduh dan lapang, memang bisa dijadikan tempat untuk rileks atau sekedar berdiri santai sambil menelefon kekasih tercinta [mungkin?]. Sesaat setelah dirinya mengakhiri hubungan telefon, datanglah seorang lelaki muda [sebaya dengannya deh] mengendarai sepeda motor, menghampirinya.

Si lelaki muda; "Halo, Mas! Lagi apa? Kok sedih?"
Khai [dengan heran] : Halo juga, siapa yang sedih?
Lelaki muda : "Tuh, Mas sedih? Lagi putus cinta ya?" Dengan pede dia mengulurkan tangan kepada Khai. Khai malah curiga melihat gayanya yang over pede itu, bukannya menyambut uluran tangan si lelaki muda. Justru Khai membalasnya dengan menepuk pundak si pemuda. Mungkin Khai langsung ingat cara mengantisipasi aksi hipnotis atau gendam? Entahlah.

Khai: "Ah, ga juga! Ada yang bisa saya bantu, Mas?" Ucapnya tak kalah pede sembari menepuk pundak si pemuda.

Lelaki muda malah kaget, tapi langsung bisa menguasai diri, ; "Mas, sudah berkeluarga?"

Khai: "Belum. Kenapa, Mas?"
Lelaki muda; "Cari Cewek yuk, Mas. Saya punya banyak kenalan lho! Atau kita bakar ikan di tempat teman saya."

Khai makin curiga, "Ah, ga lah Mas, saya masih banyak kerjaan nih. Saya mau masuk dulu ya!"

Lelaki muda; "Eh, Mas, tunggu! Mas sama siapa aja tinggal di sini? Warga baru ya?"

Khai; "Ga juga, kami sudah setahun kok di sini, kebetulan lagi rame tuh, keluarga besar pada ngumpul di sini. Saya tinggal dulu ya!"

Dan Khai langsung pamit undur, takut si pemuda malah memanggil teman-temannya pula. Si pemuda masih belum beranjak walau Khai sudah masuk ke dalam rumah, dan bercerita pada ibu. Jelas ibu jadi ketakutan donk, karena rumah adikku hanya ditinggali oleh segelintir orang saja, yaitu adikku [Andre] dan istrinya [penghuni tetap], ibu dan Khai [untuk sementara waktu]. Akhirnya ibu menelefon satpam yang dalam sekejap sudah sampai di depan rumah. Bercerita ke Satpam, juga seraya mengabari Andre akan kejadian itu via telefon.

Pak Satpam berterima kasih atas laporannya dan segera menshare info ini ke koleganya yang lain untuk lebih waspada. Karena tanpa laporan dari warga, tentu security team tidak akan pernah tau kejadian-kejadian seperti ini. Karena tidak mungkin donk mereka menyetop setiap orang yang keluar masuk gate, apalagi jika si orang itu mengatakan bahwa dirinya adalah tamu atau mau berkunjung ke rumah ini, inu, atau itu. Nomor polisi sepeda motor si lelaki muda itu telah dicatat, namun tentu saja masalah atau mara bahaya yang mengintip belum bisa dijamin nihil, namun setidaknya, pembelajarannya adalah 'kewaspadaan dan kesigapan di dalam mengambil tindakan preventif harus ditingkatkan'. Jangan gampang terkecoh mulut manis atau tetamu yang pura-pura mampir, walau hanya untuk numpang tanya. Bukan tidak boleh berpraduga negatif sih, tapi waspada dan curigai setiap tindakan atau aksi yang berlebihan atau mencurigakan. Begitu mungkin lesson learned yang bisa kita petik dari kisah ini, ya, Sobs?

sekedar sharing,
Al, Bandung, 17 Juni 2014





Kaget sih tidak, tapi sedih iya. Banget malah. Dulu sudah sempat bahagia melihat nilai alexa yang udah ramping banget. Duduk di kisaran nilai 250 ribuan, eh kok sekarang malah anjlok! Drastis! Hiks.....



Menangis, tentu tak ada gunanya. Cuma kok bisa ya? Padahal kalo merujuk ke angka statistik visitors blog, ada peningkatan yang lumayan tajam untuk setiap harinya. Tapi kok iyo, nilai alexa melebar yaaa? Penasaran ih! Adakah Mantemans yang bisa menjelaskan penyebabnya? Apa karena jarang posting? Atau jarang blogwalking atau kenapa ya? #PertanyaanAwam seorang blogger yang juga awam. Hehe. 

sekedar bertanya,
Al, Bandung, 18 Juni 2014
𝕀𝕟𝕚 𝕒𝕕𝕒𝕝𝕒𝕙 𝕔𝕖𝕣𝕚𝕥𝕒 𝕝𝕒𝕚𝕟 𝕥𝕖𝕟𝕥𝕒𝕟𝕘 𝔹𝕒𝕟𝕕𝕒 𝔸𝕔𝕖𝕙, tanah rencongku tercinta. Sebuah kota yang menggusung tagline Bandar Wisata Islami, yang selalu saja mampu membuncah kerinduan di dada ini, setiap mendengar kata Banda Aceh terdengar di telinga atau terbaca oleh mata.
Ilustrasi "Perahu Penyelamat" yang hadir di Lampulo, kala ombak tsunami menerjang.
Ilustrasi by Alaika Abdullah, designed using Canva. Boat image source hiclipart

Tak hanya itu, kuyakin, mendengar kata Aceh atau Banda Aceh, ingatan kita tentu akan berlari ke masa di mana daerah ini diamuk oleh sebuah gelombang raksasa berkekuatan luar biasa, setelah terlebih dahulu dihentak oleh guncangan berkekuatan 9,1 Skala Reichter. Yes, Aceh/Kota Banda Aceh akan mengingatkan kita pada Tsunami. Musibah luar biasa yang Allah kirimkan sebagai pembelajaran bagi kita, untuk mampu bijak menjaga alam, menjaga sikap dan kelakuan serta aneka hikmah dan pembelajaran lainnya.

Seperti yang pernah aku tuliskan pada postingan tentang museum tsunami, bahwa Allah senantiasa menurunkan ujian lengkap dengan jawaban yang terselip dibelakangnya, menurunkan cobaan lengkap dengan senjata pamungkas untuk hadapinya, 

𝕞𝕒𝕜𝕒,

dalam hal tsunami yang terjadi di Aceh pun, Allah membekali daerah ini dengan senjata paling ampuh yang tiada tara, yaitu berupa bantuan yang mengalir sigap, deras dan spontan baik dari lingkup nasional mau pun international, sehingga tak heran, jika dalam beberapa tahun setelahnya, Aceh utamanya Kota Banda Aceh, telah mampu bangkit, bersolek dan cantik!  

Dandanannya yang elok, sukses menghapus jejak-jejak tsunami. Sama sekali tak terlihat bekas-bekas sapuan gelombang dasyat itu lagi di Kota Serambi Mekkah ini. Jalanan mulus dan lebar berhiaskan lampu-lampu jalan yang cantik menarik, gedung perkantoran mau pun pertokoan teratur rapi berdiri bersih. Gedung sekolahan berdiri megah dan indah! 

Taman-taman kota berdandan tak kalah cantiknya sambut orang-orang yang ingin menikmatinya. Perumahan yang hancur lebur, perkampungan yang porak poranda, telah ditata kembali, atau malah dipindah ke tempat-tempat yang lebih aman. Subhanallah, inilah dia hasil kerjasama yang apik dan solid antara pemerintah dan berbagai stakeholders, sukses mengantar Aceh menjadi jauh lebih baik dan indah.

Lalu, kemanakah kami harus pergi untuk melihat bukti bahwa daerah ini pernah dilanda musibah dasyat nan luar biasa itu, Al?

Eits, tenang, Sobs! Jangan kuatir! Tsunami adalah sebuah peringatan dan pembelajaran bagi anak cucu. Bagi anak cucu? Yes, karena ga mungkin donk bagi para syuhada? Hehe.

Yup, berkaca pada sejarah, belajar pada sejarah, kita akan dapat menarik banyak pembelajaran, ya kan? Itu pula sebabnya, mengapa pemerintah Aceh juga berbagai stakeholders masa rehab rekon dahulu, kekeuh mempertahankan obyek-obyek penting peninggalan dan saksi bisu tsunami. Tak lain tak bukan, adalah sebagai bukti nyata, juga sebagai bahan pemikiran dan pembelajaran bagi kita semua.

Maka, jika kemarin aku merujuk Museum Tsunami Aceh sebagai salah satu tempat yang wajib dikunjungi untuk melihat dan napak tilas kejadian tsunami, maka kali ini, aku pengen banget rekomendasikan sebuah saksi bisu yang kuyakin akan mampu membuat Sobats tercengang dan berucap Subhanallah! 
Allahu Akbar! 

Ga percaya? Yuk kita buktikan dengan mengikuti pengalamanku berkunjung ke saksi bisu yang satu ini!

ℙ𝕖𝕣𝕒𝕙𝕦 ℕ𝕒𝕓𝕚 ℕ𝕦𝕙

Nama aslinya sebenarnya sama sekali bukan perahu Nabi Nuh. Namun perjalanan dan perannya, membuat ingatan banyak orang langsung lari ke suatu masa di masa Nabi Nuh AS. 

Jika perahu Nabi Nuh yang asli, berfungsi menyelamatkan kaum Nabi Nuh dari musibah banjir luar biasa yang Allah kirimkan masa itu, maka perahu yang satu ini, hadir tanpa disangka apalagi diundang, tiba-tiba saja telah terlihat di depan mata para penyintas/survivors yang sedang berjuang melawan amukan gelombang, sehingga tanpa diperintah, mereka pun melompat, merangkak dan berusaha keras untuk masuk ke dalamnya, dan bersyukur atas 'kiriman' perahu ini. 

Tak hanya itu, setelah menyelamatkan 56 orang penyintas, perahu 'Nabi Nuh' ini malah duduk manis di atas atap sebuah rumah! Subhanallah, kekuatan mana yang sanggup 'membawa dan mendudukkan' perahu ini sedemikian rupa selain kekuatan-Mu, Ya Rabbi? Allahu Akbar! 

Lihat, Sobs?
Hanya dengan kekuasaan Allah lah perahu ini mampu berjalan dari laut sana,
menyelamatkan para survivor dan
kemudian malah duduk cantik di atas rumah milik Bapak Abasiah itu. 
Sungguh menakjubkan ya, Sobs? Penasaran akan kisahnya, tenang, aku sempat interview halah beberapa sumber saat berkunjung ke sana lho. Yuk, kita mulai kisahnya biar ga semakin penasaran yuk!

𝕊𝕖𝕜𝕚𝕝𝕒𝕤 𝕂𝕚𝕤𝕒𝕙 𝕤𝕒𝕟𝕘 ℙ𝕖𝕣𝕒𝕙𝕦

Kisah bermula pada pagi hari, Minggu, 26 Desember 2004, sekitar pukul 07.30 wib. Cerah dan memberi semangat bagi masyarakat kota Banda Aceh untuk memulai aktifitas akhir pekan mereka dengan ceria. Begitu juga dengan masyarakat yang berada di desa Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, dimana sang perahu terdampar dan 'menunaikan tugas' ini, sedang beraktifitas seperti biasanya ketika tragedi itu bermula. 

Dimulai oleh gempa yang mengguncang bumi dengan kekuatannya yang luar biasa, disusul pula oleh deru air hitam yang datang dari arah lautan. Sekejap, air kecil hitam legam itu berubah besar dan tinggi menjulang. Sukses membuat orang terpelongo shock karena belum pernah di dalam kehidupannya melihat hal serupa, hingga sebagiannya tak lagi sempat berlari menyelamatkan diri. Terpana dan tak mampu melepas diri dari jilatan dan terkaman gelombang.

Namun, bagi yang mampu menguasai rasa kaget dan bangkit dari keterpanaan, 'langkah seribu' adalah jurus ampuh yang langsung diperintahkan oleh otak mereka sebagai tindakan penyelamatan. Berlarilah mereka berduyun-duyun, seraya berzikir dan bertasbih, menangis dan bermohon kepada sang Khalik. 

Abasiah, adalah pemilik rumah di mana sang perahu kini berlabuh. Menurutnya, air yang tiba-tiba saja datang bagai air bah itu baru berketinggian 1 meter di dalam rumahnya ketika matanya melihat keluar rumah dan melihat sebuah perahu datang mendekat. 

Berfikir bahwa itu adalah perahu yang dikirim untuk penyelamatan, maka dia memimpin keluarganya untuk segera keluar rumah secepat mungkin dan menjangkau perahu itu. Bersusah payah akhirnya mereka berhasil masuk dan duduk di dalam perahu. Alhamdulillah. 

Pemandangan yang ditangkap oleh indra penglihatannya sungguh luar biasa! 

Alam mengamuk, inikah dia kiamat itu? Air hitam semakin tinggi, orang-orang menjerit kalut, takut dan ngeri. Sebagian tersapu gelombang dan hilang di dalam airnya yang legam! Sebagian yang masih memiliki daya, mencoba masuk ke dalam perahu, dan menolong yang lainnya untuk bisa dinaikkan ke dalam perahu, hingga akhirnya, terhitung ada 56 orang yang berhasil masuk dan selamat di dalam perahu, yang terus berayun-ayun. 

Di sanalah mereka berzikir, berdoa kepada Ilahi serta bermaaf-maafan dengan sesama, karena mengira inilah akhir dari kehidupan mereka. Posisi pasrah adalah hal terbaik yang mereka capai kala itu, hingga kemudian takdir berkata lain. 

Kiamat besar belum datang! Air hitam legam itu ternyata surut, walau tak secepat kedatangannya, namun surutnya sang gelombang membuat perahu Nabi Nuh ini pun duduk manis berlabuh di atas atap rumah Abasiah dan sukses menyelamatkan 56 nyawa manusia. Subhanallah! 

ℙ𝕒𝕣𝕒 𝕊𝕦𝕣𝕧𝕚𝕧𝕠𝕣𝕤/ℙ𝕖𝕟𝕪𝕚𝕟𝕥𝕒𝕤

𝕊𝕚𝕒𝕡𝕒 𝕤𝕒𝕛𝕒𝕜𝕒𝕙 𝕡𝕒𝕣𝕒 𝕡𝕖𝕟𝕪𝕚𝕟𝕥𝕒𝕤 𝕚𝕥𝕦?

Lumayan banyak, loh! Ada 56 orang, tua muda, besar kecil, laki-laki dan perempuan. Semua dengan kisahnya masing-masing, yang 10 kisahnya telah dibukukan berdasarkan penuturan para survivor terkait. 

Penasaran akan kisah mereka? Jangan kuatir, diberikan secara gratis bagi para pengunjung yang berkunjung ke objek wisata tsunami yang satu ini lho! 

Selain itu, kini pengelola 'perahu nabi Nuh' telah menyediakan sertifikat bagi para pengunjung yang main ke sana lho. Jadi jika kita berkunjung kesana, maka kita akan mendapat sertifikat kunjungan yang akan bertuliskan nama kita, serta nomor kunjungan, jadi akan terlihat kita ini jadi pengunjung yang keberapa gitu, temen-temen! Seru ya? 

Selain menjadi bahan pembelajaran, menyaksikan secara langsung sang saksi bisu, kita juga ga perlu jauh-jauh lho kalo mau beli souvenir khas Aceh! Bisa beli di sekitar sini juga, Sobs, tinggal datang aja ke kios-kios souvenir yang ada di sekitarnya. :)

So, catet, ya! Jadikan 'Perahu Nabi Nuh' alias Kapal Tsunami Lampulo sebagai salah satu lokasi yang wajib kalian kunjungi jika ke Banda Aceh. Belum ke Banda lho kalo belum ke sini! Hehe.


salah satu tempat yang wajib dikunjungi jika ke Banda Aceh,
Al, Bandung, 30 April 2014


Seperti judul apa gitu ya, Sobs? Hehe....
Ini bukan sembarang judul lho, tapi judul penyambut kedatangan anggota keluarga baru di jajaran keluarga Abdullah.
Berita gembira itu disampaikan oleh ibuku, yang menelephone langsung dari Banda Aceh, mengabarkan bahwa istri dari adikku hari ini lahiran! Di salah satu rumah sakit seputaran Depok.
Ha? Alhamdulillah ya Allah. Bertambah satu keponakan nih. Total jadi 2. Hihi. Dikit banget Al!
Singkat cerita, keesokan sorenya, menggunakan jasa travel car ternama Bandung - Jakarta, aku pun mendarat diturunkan tepat di depan Rumah Sakit Mitra Keluarga, yang berlokasi di Jalan Margonda Raya. Tak sabar, kuayunkan langkah kaki menuju ruang Anyelir, di mana adikku dan istrinya sedang excited menimang-nimang buah cinta mereka.

Penuh sukacita, keduanya menyambut kedatanganku dan dengan bahagia memamerkan si bayi mungil nan kyut itu. Aih, Nak! Welcome to the world! Sini Nyak-Wa [Bahasa Aceh untuk Budhe] gendong yuk!

Berwajah perpaduan Indonesia - Belarus, ponakan mungilku ini memang sukses bikin hati ini terpaut deh. Hidungnya itu lho, ngalah-ngalahin Nyak-wa nya ini. Hehe. Belum lagi jemari [tangan dan kaki]nya yang lentik dan panjang, aih, bener-bener deh bikin takjub dan gemesin!

Bikin kekagumanku akan ke-MahaPintar-an Allah Subhanahu Wa Taala semakin melambung tinggi. Betapa pintarnya Engkau ya Allah, menciptakan seorang manusia dengan tubuh lengkap sempurna, tapi dalam skala [versi] mini! Jarinya mini, kakinya, lututnya, tangannya, semuaaaanya, lengkap dan masih mungil! Subhanallah...

Jadi ingat Intan, saat dihadirkan ke hadapanku oleh suster beberapa saat aku siuman dari pengaruh bius paska caesar, 17 tahun lalu. Intan mungil juga begitu menggemaskan! Allahu Akbar...

Tak terasa, beberapa tetes bening mengalir dari kedua mata tanpa diminta. Takjub akan kekuasaan dan kepintaran Allah SWT dalam menciptakan maha karya bernama manusia. Alhamdulillah ya Allah, atas semua anugerah-Mu, atas kasih sayang dan perlindungan-Mu. Semoga bayi mungil ini, akan menjadi anak yang soleh kelak, penuh bakti pada ayah bunda, keluarga, agama, bangsa dan negera. Aamiin.

Welcome to the world, Yasha! Selamat bergabung di keluarga Abdullah, duhai Yacoov Abdullah! 

sebuah catatan,
Al, Depok, 24 Mei 2014



Malam telah larut, tapi laporan yang sejak tadi aku pelototi review belum juga sampai 75%. Aih, mata sudah mulai mengantuk dan konsentrasi sudah mulai buyar. Kulirik putriku Intan yang malah masih semangat mengutak atik project photo editing di laptopnya seraya berkali-kali tangannya menyuapkan sesuatu ke mulutnya. Intan terlihat begitu asyik dan jauh dari rasa kantuk. Sukses bikin emaknya ini iri. ☺ Kok bisa ga ngantuk sih, Nak?

“Ngantuk, Mi? Need some hot chocolate or white coffee?” Tawarnya seketika, menyadari Uminya ini sedang memperhatikannya. Hm, hot chocolate sounds good tuh, dan pasti efektif mengusir kantuk yang ga bisa diajak kompromi ini. Kuanggukkan kepala dan putri tercinta pun beranjak menuju dapur. Sebuah bungkusan ungu terduduk manis di samping Intan tadi dan kini nampak jelas di mataku. Sebagai penyuka warna ungu, kemasan ini sudah pasti eyecatching banget di mataku, namun tetap tak mampu menggerakkan tubuhku untuk menjangkaunya. Ngantuk! Hehe.
Hingga kemudian, Intan masuk dengan dua cangkir hot chocolate dan tiga bungkus snack dengan kemasan berwarna ungu. Bertuliskan Qtela Ubi Ungu. Lho, baru?


“Nah, silakan bu, pasti ibu tidak akan ngantuk lagi setelah mencoba hot chocolate dan varian rasa baru dari Qtela Snack kami.” 
Ujar Intan meniru gaya anak-anak SPG di mal ternama saat mempromosikan produk-produk mereka. Ah, kamu bisa aja deh, Nak!

“Thanks, Nak. Lho, Qtela punya varian rasa baru?” 
Tanganku langsung dengan tak sabar mencomot kemasan ungu itu dan memperhatikannya dengan teliti. Qtela Ubi Ungu. Wow! Sweet chip potato, is available now. Keren nih Qtela.

Tak cukup hanya memperhatikan kemasannya yang ciamik, aku mengikuti Intan mencomot dua chips ubi ungu itu dan memasukkannya ke mulut. Mencoba merasakannya dengan seksama. Hm... rasa ubi ungunya renyah banget dan manis dicecap lidah, enaknya pake banget nih! Lalu, tak terhentikan chip demi chip meluncur masuk ke mulut, dicecap lidah dan dinikmati oleh tenggorokanku dengan teratur. Gile nih Qtela Ubi Ungu, rasanya renyah dan bikin nagih!

“Enak banget ya, Mi? Rasa ubi ungunya terasa original. Coba deh Umi rasain, bumbu penyedapnya juga ga ada deh kayaknya. This is original taste of Sweet Potato, I think!” Halah Intan udah ngalah-ngalahin Pak Bondan deh gayanya. Haha.

Tapi aku sependapat sih dengan apa yang dikatakan Intan, bahwa varian rasa baru dari camilan keluarga Indonesia yang satu ini memang renyah dan bikin nagih! Pas banget untuk Kumpul Bareng keluarga atau pun teman sejawat. Qtela Ubi Ungu bikin ngumpul jadi seru deh! Dan yang pasti, sukses mengusir kantukku malam tadi. Hehe. Ga heran deh jika camilan yang satu ini sukses meraih hati keluarga Indonesia. Penasaran? Coba deh! Sudah bisa didapatkan di supermarket, mart dan pasar-pasar tradisional lainnya lho! 


Sebuah kisah di penghujung malam,
Al, Bandung, 27 April, 2014
Museum Tsunami Aceh
Aceh Map
Source
Aceh, tak hanya terkenal sebagai tanah rencong atau bumi Iskandar Muda. Namun juga masyur sebagai daerah konflik yang sukses membelenggu masyarakatnya di dalam lembah derita dan ketakutan tiada tara. Pertarungan antara kelompok separatis dan tentara Republik Indonesia, sukses pula menempatkan masyarakat Serambi Mekkah ini ke dalam kemelut dan rasa was-was tanpa batas, hingga menghambat langkah dalam mencari nafkah dan berkembang luas. Hingga kemudian, sebuah tragedi dasyat datang melanda, meluluhlantakkan seluruh tanah dan bangunan yang ada di atasnya, membinasakan manusia dan hewan ternak yang ada serta menutup kisah kehidupan ratusan ribu jiwa manusia dan menyempurnakan penderitaan masyarakat yang tersisa.

Aceh porak poranda, Indonesia dan dunia berduka dibalut lara! Namun, Allah SWT tidaklah menurunkan ujian tanpa jawaban, tidak pula mencoba tanpa melengkapi hamba-Nya dengan senjata pamungkas hadapi cobaan yang diberikan-Nya. Begitu juga dengan musibah dasyat yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004 itu. Allah melengkapinya dengan senjata menakjubkan berupa ribuan bantuan yang mengalir spontan dan sigap baik dari lingkup nasional mau pun international. Membuka pintu gerbang Aceh yang sekian lama terisolir dan menaburkan kecambah perdamaian dan persahabatan yang tumbuh subur dan cepat, bantu Aceh bangkit dari keterpurukan.

Kini... berkunjung ke Aceh, sama sekali tak terlihat bekas-bekas jika tanah ini pernah dilanda gelombang dasyat mematikan beberapa tahun lalu itu. Aceh telah bangkit, bersolek dan cantik! Mulai dari jalanan, bangunan, gedung perkantoran, penginapan atau hotel di Aceh telah siap sedia menyambut siapa pun yang melangkah masuk ke bumi Iskandar Muda ini. Lalu kemanakah kita harus menelusuri jejak dan efek yang ditimbulkan oleh gelombang maut itu? Tenang, Sobs! Ada beberapa tempat special yang wajib Sobats kunjungi jika berkunjung ke Aceh [baca : Banda Aceh] dalam rangka napak tilas jejak tsunami. Salah satunya adalah Museum Tsunami Aceh!

Berdiri megah bak sebuah kapal dengan geladak raksasa [tampak depan dan samping] lengkap dengan cerobong asapnya, atau malah terlihat seperti gelombang tsunami yang meliuk [tampak atas], terletak di jalan Iskandar Muda - Banda Aceh dan dapat kita kunjungi setiap harinya [kecuali Jumat] dalam rentang waktu antara pukul 9.00 - 12.00 wib dan 14.00 - 17.00 wib.


Sang pemenang sayembara disain gedung megah ini, yaitu Pak Ridwan Kamil [RK], yang saat tulisan ini dipublish menjabat sebagai walikota Bandung, memang tak main-main dalam rancangannya. Berkonsep rumoh Aceh [rumah tradisional Aceh berupa rumah panggung], diharapkan gedung eksotik ini akan dapat berfungsi sebagai escape building [bukit penyelamatan] disertai sebuah taman berbentuk bukit yang tentunya dapat digunakan sebagai salah satu alternatif area penyelamat jika terjadi banjir mau pun tsunami di masa datang. Selain itu, RK tak lupa menyediakan space for 'the hill of light' dimana pengunjung bisa meletakkan karangan bunga.

Eksterior gedung juga tak kalah apik. Konten lokal yang menggambarkan keragaman budaya Aceh dan akrabnya hubungan habbumminannas terpatri rapi pada fasade dinding bangunan, berupa anyaman yang berbentuk seperti formasi tarian Saman yang terkenal itu lho!

Lalu bagaimana pula dengan interiornya? Nilai apa saja yang kita dapatkan dengan berkunjung ke gedung mewah nan eksotik ini? Yuk ikuti perjalananku napak tilas di dalam gedung ini, dan mari bersiap merasakan aneka aura dan sensasi magis yang aku rasakan saat memasuki dan menilik museum yang tiada duanya ini yuk!

Yuk Masuk Ke Museum!

Aceh tsunami museum

1. Tsunami Passage [Koridor Temaram nan sempit]

Rasanya tak habis-habisnya aku memuji ide kreatif dan ciamiknya Kang Emil, yang bisa-bisanya menghadirkan 'aneka nuansa' di dalam diri pengunjung museum tsunami ini. 
Bayangkan, Sobs! Kita disambut oleh sebuah lorong sempit nan lebih dari temaram, diiringi bunyi gemericik air yang perlahan berubah menjadi deru gelombang, sukses menghadirkan imaginasi di pikiran bahwa seperti inilah detik-detik mengerikan itu. Dimulai oleh suara air mengalir yang dalam hitungan menit menderu memecah pendengaran, ditambah percikan air yang menerpa wajah dan rambut/hijab, sukses menghadirkan rasa gentar dan putus asa, seolah menyedot kita ke masa di saat gelombang maut itu menerjang! Sayangnya, pengelola gedung tidak membenarkan adanya kilatan blitz pada kamera apa pun yang kita gunakan, sehingga jadinya hanya foto buram inilah yang berhasil dijepret oleh kamera BBku. :)

tsunami passage
Lantai basah oleh percikan air yang mengalir di tepian dinding koridor. Deru suara air yang kadang perlahan kadang gemuruh, sukses mendirikan bulu roma. Gentar!

Dalam temaram dan perasaan gentar, langkah kaki akan membawa kita ke tempat yang lebih bercahaya, bernama Memory Hall. 

2. Memory Hall

Cahaya terlihat lebih memadai di ruang ini. Beberapa meja dilengkapi layar monitor berdiri tegak, menyajikan dokumentasi berupa slideshow peristiwa tsunami, 26 Dec 2014 itu, baik yang terjadi di Aceh maupun di Nias. 

hall of memory  aceh tsunami museum
Source
*Space of Hope [Ruang Harapan]

Nah, beranjak dari ruang slide show, langkah kaki akan menuju sebuah ruangan yang kembali membuat bulu kuduk merinding deh, Sobs! Sensasi 'luar biasa' akan hadir di dalam diri saat kita masuk ke ruang berbentuk silinder ini. Namanya adalah Sumur Doa.

Sumur Doa [Blessing Chamber]

Ruang ini berbentuk silinder yang tinggi menjulang. Suasana saat kami berkunjung kala itu sunyi sepi pula. Hanya aku dan seorang teman. Hiii, bulu kudung serasa berdiri, namun hati tersayat nyeri. Tanpa disadari air mata malah sudah membasahi pipi. Alunan ayat-ayat suci yang lirih berkumandang, disertai pemandangan di dalam silinder/ruangan itu, berupa tempelan nama para syuhada yang melekat erat pada dinding silinder, seolah berbicara 'inilah kami, para korban tsunami itu!'. Sediiih, miris! 


Nama-nama itu seakan berbicara, seakan berusaha menyampaikan derita yang telah menimpanya. Sungguh, jangan buru-buru meninggalkan ruangan yang satu ini, karena sensasi yang kita rasakan di sini sungguh luar biasa. Aku sendiri, mampu merasakan sebuah sensasi yang gimana yaaa? Sulit diungkap, bercampur diantara ketakutan, kepasrahan dan sebuah harapan. Apalagi kala mata kita kemudian menengadah ke bagian paling atas dari ruangan silinder itu. Bersiaplah untuk menyebut asma Allah. SUBHANALLAH ya Allah. Sungguh piawai RK dalam menerapkan ide ini. Tataplah ke atas, Sobs! Dipadu oleh temaramnya cahaya di dalam sumur doa ini, maka cahaya bertuliskan ALLAH di puncak silinder ini akan terlihat seperti sebuah cahaya bulan harapan. Sungguh bikin kagum deh! Kok bisa Kang Emil nemu ide ini ya? :) Ckckck...


Menurutku, Kang Emil berusaha menciptakan alur/filosofi seperti ini; setelah berjuang di dalam seretan arus gelombang maut, maka para korban akan terhempas ke dalam sebuah lorong/sumur, di mana para korban masih berjuang keras untuk menyelamatkan diri [naik ke atas], yang kehilangan daya, akan tenggelam/terseret arus dan tertinggal di dalam 'sumur' sementara yang selamat akan naik ke atas [melalui mulut sumur yang bercahaya bertuliskan Allah itu]. Keren ya idenya Kang Emil? Ckckck.

Atrium of Hope

Tak hanya sampai di situ, Sobs! Kang Emil masih membawa kita napak tilas pada perjalanan selanjutnya. Yaitu ke atrium harapan. Para korban yang selamat [the survivor] kemudian akan berjalan berlahan atau dibantu oleh para relawan melalui lorong berliku yang panjang dan unik, namun memberi kesan menenangkan. Sebuah jembatan bernama jembatan harapan, juga sukses memberi kesan damai saat kita menjalaninya, menuju sebuah wilayah harapan, berupa ruangan yang luas, terang dan lapang. Lagi dan lagi, harus kuakui, Kang Emil piawai dalam menciptakan alur cerita, hingga pengunjung dibuat seolah sedang merasakan apa yang terjadi kala itu. Jangan lupa, Sobs! Perhatikan ikan warna warni yang berenang lincah di kolam berair jernih yang terletak di bawah jembatan harapan. Rasakan ketenangan dan kelegaan hati saat menatap mereka deh! :)


Perjalanan kita belum usai, Sobs! Masih ada bagian yang juga menakjubkan, yaitu pada langit-langit atrium harapan, yaitu berupa bendera-bendera negara donor, yang bersatu padu membantu Aceh dan Nias untuk bangkit kembali. Betapa perdamaian dan persahabatan begitu berarti dan terasa indah, rasakan saat kita menatap bendera2 yang disisip tulisan 'damai'/peace dalam bahasa mereka sendiri. Bahagia deh rasanya, Sobs!

Well, perjalanan langkah kaki kita selanjutnya adalah menuju ruang multimedia, dimana film peristiwa terjadinya tsunami diputar dan diputar kembali. Disinilah kita dapat memetik pembelajaran dan hikmah, yang tentu akan menuntun kita untuk bersikap arif menghargai kehidupan, dan menjaga alam serta bersiaga terhadap bencana. Ruangan lain yang tak kalah menarik adalah ruang pamer, yang menggelar saksi-saksi bisu yang telah digempur bencana, rekam jejak proses rehab rekon, rancangan bangunan tahan gempa, diorama, model diagram patahan bumi, dan lainnya. Juga ada sebuah perpustakaan yang menurutku nyaman banget untuk dijadikan tempat istirahat seraya melihat-lihat koleksi buku bersejarah. 

Lelah oleh perjalanan panjang yang mengharu biru ini? Tenang, jika tak suka bersantai di perpus, masih ada kantin yang siap menyodorkan aneka makanan dan minuman pelepas dahaga. :) Atau malah ingin sekalian belanja souvenir? Ada! Tuh, masih di dalam gedung, jadi ga panas2an kan? Ayo diborong! Hehe. 

Masih ingin lanjut dan nikmati keindahan eksterior gedung? Sok, langsung meluncur keluar melalui tangga turun, dan nikmati duduk-duduk santai di pelataran atau bagian tepi kolam, dan nikmati lincahnya para ikan menari kesana kemari. :) Eits, jangan lupa, foto narsis harus lho! Apalagi di gedung ini banyak banget spot menarik untuk diabadikan sebagai background tuh! Berfoto di atas jembatan harapan, kayaknya jangan sampai ketinggalan deh!

Lelah dan saatnya shalat? Langsung saja ke bagian mushola, dan setelah itu makan siang di kantin sebelahnya ya, Sobs! Hehe. 

Oke deh, sekian dulu liputan ala Alaika Abdullah terkait museum tsunami Aceh yaaa. A recommended place you HAVE TO visit! Belum ke Banda Aceh kalo belum ke museum tsunami Aceh lho! 

Artikel ini diikutsertakan dalam 
Banda Aceh Blog Competition, Charming Banda Aceh, 
Perkenalkan Banda Aceh Ban Sigom Donya 


Salah satu tempat yang wajib dikunjungi di Banda Aceh,
Al, Bandung, 29 April 2014


source

Hayyyah, tak terasa sudah berada di halaman 26 kalendar April 2014. Dan eikeh keteter bo'. Baru nangkring 8 artikel di bulan ini. Uwow! Hadeuh! Gagal deh program #Day1Post. Hihi.
Tapi ga papa sih, yang penting tetap berusaha untuk komit, bukan begitu, Sobs?

Yang penting sudah ada niat, urusan implementasi, harus diusahakan semampu mungkin, tapi jika berhalangan, apa daya, tapi teteup berusaha menggantinya di lain waktu. Begitu kali triknya bagi yang ketinggalan seperti eikeh ini, ya, Sobs? *NgomongSendiri

Oya, gimana dengan Sobats yang mengikuti tantangan ini, pernah mengalami kendala seperti ini kah? Atau masih lancar jaya mengisi hari perhari post-nya?

Well, apapun itu, have a great Saturday aja yaaaa!

sekedar coretan,
Al, Bandung, 26 April 2014

Ini adalah cerita seru versi lainnya tentang KopDar. Ada yang belum ngeh apa itu KopDar? Hehe. Pasti semua udah paham donk? KopDar alias ketemuan di darat atau meet up secara nyata setelah sebelumnya berinteraksi di ranah virtual, adalah sebuah aktifitas yang bagiku sendiri, selalu saja mampu memberi sensasi happy tersendiri. Asyiknya lagi, selalu sensasi yang hadir itu berbeda-beda lho di setiap KopDar, walo tetap saja, inti dari rasa itu adalah happy! :D

KopDar with GamInong Blogger

Mudik ke Aceh dalam rangka mendampingi Intan UAN dan juga beberapa urusan lain yang harus di-handle di Banda Aceh, jelas meluangkan sebuah kesempatan untuk bisa bertemu langsung dengan rekan-rekan yang kebanyakan masih jauh usianya di bawahku yang selama ini hanya interaksi di sebuah grup Facebook bertajuk Gam Inong Blogger [GIB], yaitu kumpulan para blogger cowok dan cewek Aceh, sungguh merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri. Ya iyalah, karena berdomisili nun jauh di Bandung sana, jelas tak memberi kesempatan bagiku untuk bisa nimbrung dalam kegiatan-kegiatan yang digelar atau diikuti oleh GIB kan? Boro-boro ikutan kegiatannya, bisa ketemuan saja udah merupakan kesempatan langka. :)


Makanya, begitu berkesempatan konek ke net, saat tiba di Banda Aceh, aku langsung woro-woro di grup GIB akan keberadaanku di Banda Aceh dan mengundang rekans GIB untuk meet up. Di mana? Dimana lagi tempat paling asyik meet up di Aceh kalo bukan di cafe alias warung kopi. Cucok pula untuk melepaskan rasa kangen ngopi 'sanger' yang sudah sekian lama tak terpenuhi. Asyik! Gayung pun bersambut. Komentar demi komentar balas berbalas di thread yang aku buka, dan tercapai kesepakatan untuk bertemu esok sorenya sekitar jam 4an, habis Ashar. Siip.

Dan taraaaa! Senin, 14 April 2014 sekitaran pukul 4.30 wib, akhirnya tercipta juga KopDar indah dan seru ini di Tower Cafe, Jl. T. Nyak Arief, belakang KFC, Banda Aceh. Alhamdulillah ya Allah, akhirnya bisa juga bertemu secara langsung dengan adik-adik kreatif dan inspiratif ini.

Senangnya bisa ketemu langsung dengan beberapa pentolan GIB! :)
Ki-ka : Ihan, Liza dan dirikuh [Alaika]
See? Masih muda-muda banget yak? Kreatif, hobby menulis dan inspiratif! Ga rugi deh bergabung di GIB dan bertemu dengan mereka....
Btw, ada yang belum tau apa itu GIB?

GIB [Gam Inong Blogger] adalah wadah berkumpulnya blogger Aceh [cowok dan cewek] baik yang berdomisili di dalam provinsi Aceh maupun di luar daerah atau negeri. Merupakan tempat para blogger Aceh berbagi tulisan-tulisan positif dan saling menginspirasi, plus sebuah tujuan mulia lainnya yaitu mempositifkan Aceh lewat tulisan.

Dari segi umur, komunitas GIB ini memang masih sangat belia, namun tentunya kita berharap kiprah dan profesionalitas para membernya dalam berbagi tulisan, akan mampu membesarkan dan membawa GIB kian kokoh dalam menyongsong dan mempositifkan dinamika ranah virtual.

Ingin mengenal GIB lebih jauh? Yuk sekalian main ke rumah virtualnya di sini yuk! 

Sensasi KopDar, 
Al, Bandung, 22 April 2014


~ Tak semua orang bisa menerima ketidakwajaran, keunikan atau 'keanehan', ada yang serta merta menolaknya, ada yang perlahan menjauh secara teratur, ada yang malah mendekat dan mempelajarinya dengan bijak dan berinteraksi positif dengannya. ~ AlaikaAbdullah



Quote ini lahir tanpa sengaja, dari mengamati sikap beberapa orang teman. Rasanya tak perlu diurai maksud dari kalimat-kalimat yang terangkai di atas kan, Sobs? Pastinya Sobats sudah bisa memahami maksud dari pernyataan itu, dan jika ditambahkan dengan sebaris kalimat tanya 'lalu dimanakah posisimu, Sobs?', kira-kira Sobats akan pilih yang mana dari opsi tersebut.

Yuk, share di kolom komentar yaaa. Trims, have a great day!

jajak pendapat kecil-kecilan
Al, Bandung, 25 April 2014

Duluuuu banget, aku termasuk orang yang teramat cuek terhadap penampilan, dandan, perawatan tubuh dan aneka beauty treatment lainnya. Gimana mau tertarik coba, bersaudara 3 orang yang adalah lelaki semuanya, ditambah dengan lingkungan permainan dan sekolahan hingga kuliah, tetap di lingkaran temans yang mayoritasnya adalah kaum Adam, menuntunku untuk menjadi seorang cewek yang tomboy tapi teteup cakep donk dan cuek terhadap penampilan, yang sempat membuat ibuku kuatir akan masa depan anak gadis satu-satunya yang kerap tampil maskulin. Ke salon, paling banter adalah untuk urusan gunting, waving atau rebounding rambut, creambath aja jarang. Konon lagi untuk melakukan perawatan tubuh seperti body massage, luluran apalagi Spa. Wah, itu ga pernah terfikir deh saat itu. Bahkan hingga sudah menjadi seorang karyawati di sebuah perusahaan ternama di kota Medan pun, daya tarik beauty salon tetap belum mampu merengkuhku. Kunjunganku ke mereka [salon] hanyalah untuk urusan rambut dengan sedikit peningkatan, naik ke level having facial. Hehe. Selebihnya, perawatan kulit yang biasa aku lakukan di rumah adalah memoles lengan, paha dan kaki dengan lotion. Itu saja.

Hingga kemudian, peralihan profesi oleh panggilan jiwa dari seorang quality control engineer menjadi pekerja kemanusiaan, yang 75 persen selalu berada di aktifitas outdoor, membuat tubuh letih dan kulit mulai terasa keriput menua, membuatku mulai mengikuti rutinitas teman-teman baru [yang sesama pekerja kemanusiaan]. Yaitu... having body massage, luluran atau terkadang Spa. Lho, emang beda ya antara body massage and Spa? Nah, aku dulunya beranggapan bahwa treatment di atas adalah sama atau bali tak bali gitu deh, namun ternyata, Spa itu beda lho dari body massage dan luluran. Hihi.

SPA [Sanitas Per Aqua]

SPA adalah singkatan dari Sanitas Per Aqua atau ada juga yang menyebutnya Solus Per Aqua, artinya adalah Sehat Melalui Air atau lebih kurangnya adalah perawatan tubuh dengan media air [hydro therapy], yang ternyata teknik ini telah dipergunakan dan membudaya bahkan sejak jaman dahulu, pada kerajaan-kerajaan di berbagai penjuru dunia, termasuk kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara. 

Sumber dari sini
Pertama kali menikmati treatment Spa adalah di Martatilaar Salon Day Spa, Banda Aceh, dan langsung bikin aku jatuh hati untuk lagi dan lagi menikmatinya! Gile bener, ternyata having Spa itu nikmat banget! Sukses bikin kulit segar-mulus-fresh dan tentunya berbanding lurus dengan biaya yang dikeluarkan, alias mahal! Hehe. Tapi namanya nikmat dan hasilnya bagus, ya mau enggak mau, terpaksa harus alokasikan budget agar dapat menikmatinya lagi dan lagi. 
Untungnya, bekerja di lembaga PBB saat itu, menjamin alokasi dana untuk rutin nikmati Spa bukanlah masalah besar. Tapi kini? Ketika project and project completed, dan kehidupanku kembali normal [baca: tak lagi bergaji besar seperti dulu], menjadikan alokasi budget dua mingguan untuk having Spa menjadi hal yang harus ditinjau ulang. Hadeuh, gimana donk ini? Sementara kulit dan tubuh udah begitu manja dan bergantung pada pelayanan Spa eksklusif-nya Martatilaar, eh sekarang udah harus berfikir cermat. 

Sumber
Untungnya, Sari Ayu Martatilaar tidak tinggal diam. Demi memanjakan para customer-nya, brand produk kecantikan alami ini menyediakan rangkaian produk SariAyu Spa series, sehingga kita-kita nih, Sobs, bisa create OurOwn Spa at home lho! Ho oh, beneran lho! Dan aku tentu tak tinggal diam donk. Langsung deh memanfaatkan rangkaian produk yang sebenarnya sudah familiar bagi tubuhku ini dengan segera. 


Rangkaian Produk Spa SariAyu

Berikut adalah rangkaian produk Spa SariAyu andalanku;

Spa Sariayu

SariAyu Body Scrub Eksotika Tanjung, SariAyu Minyak Urut Zaitun, SariAyu Minyak Zaitun, SariAyu Body Lotion Eksotika Tanjung dan SariAyu Sabun Mangir Jelita. Menggunakannya secara teratur memang sukses bikin kulit lembut-fresh-kenyal dan bikin hati adem serta rileks! Lalu bagaimana tahapan penggunaannya, Al? 

1. Luluran

Eksotika Tanjung
SariAyu Body Scrub Eksotika Tanjung
Aku adalah penyuka aroma bunga Tanjung akut! Makanya begitu tau SariAyu menelorkan lulur eksotika Tanjung, bahagiaku minta ampun! Hihi. 

Mengandung ekstrak nanas untuk membantu mengangkat sel-sel kulit mati secara intensif dan efektif untuk menghaluskan kulit. Diperkaya dengan aroma bunga Tanjung yang eksotik, menjadikan tubuh harum semerbak dan fresh!

Cara melulurnya? Pasti udah pada tahu donk ah! Masak harus dijelaskan secara detail? Hehe. 




2. Massage/Pijatan

Minyak Zaitun Murni
Nah, tahapan kedua ini jelas paling aku sukai donk! Biasanya sih, aku akan minta bantuan sepupu untuk melakukannya, hehe. Tapi dilakukan sendiri juga bisa lah. Lalu produk mana yang dipakai? Ya, pakai minyak urut Zaitun atuh. Kandungan minyak esensialnya berfungsi sebagai aromaterapi relaksasi yang melancarkan peredaran darah dan membuat kulit tubuh tetap kenyal dan lembab.

Tak hanya itu, SariAyu juga telah menyiapkan minyak zaitun murni, yang bisa dioleskan pada bagian-bagian kulit kering dan kasar agar kembali lembut dan kenyal.

3. Mandi/Berendam


Sabun Mangir SariAyu
Harusnya sih, supaya benar-benar seperti di salon/Spa House, kita berendam, Sobs! Tapi kalo ga punya bathtube atau jacuzzi piye? Eits, jangan kuatir. Kita masih bisa menikmati tahapan Spa walo tanpanya lho! Masuklah ke kamar mandi, lalu basahi tubuh dengan air hangat atau pun air biasa, dan mulailah menggosok tubuh secara merata dengan sabun Mangir Jelita dari SariAyu. Biarkan butiran-butiran scrub yang terkandung di dalam sabun bekerja mengangkat sel-sel kulit mati dan menghaluskan serta mencerahkan kulit, dan manjakan hidung kita dengan harumnya ekstrak kenanga dan minyak zaitun yang terkandung di dalam sabun mangirnya. Hm.... haruuuuuum!

Dan... jangan lupa untuk membilasnya hingga bersih ya, jika kita sudah cukup puas bermain-main dengan kelembutan tekstur dan aroma si mangir jelita. :)


4. Body Lotion



Tahapan selanjutnya adalah mengoleskan hand and body lotion. Karena diriku adalah penyuka aroma Tanjung akut, maka pilihan pun jatuh pada SariAyu Body Lotion Eksotika Tanjung!
Lotion dengan keharuman eksotik bunga tanjung ini sungguh menyejukkan dan membuat tubuh segar dan harum alami. Kandungan pro vitamin B5nya bermanfaat untuk menjaga kelembaban sehingga kulit tubuh tetap lembut dan tidak kering. Juga diperkaya dengan tabir surya untuk perlindungan kulit dari sinar UV.

Nah, Sobs, itulah empat tahapan perawatan ala home Spa yang akhirnya terbiasa aku lakukan at home. Simple, gampang dan mengasyikkan lho! Dan efeknya? Sungguh bikin hati nyaman, tubuh sueger dan jiwa tenang. Penasaran? Coba deh, pasti ketagihan, apalagi bisa memangkas harga yang berkali lipat lebih miring dibanding having Spa at the salon. :)

sharing,
Al, Bandung, 20 April 2014




Postingan part 1

Hai hai Sobs, yuk lanjut ke postingan lanjutan terkait kunjunganku ke rumah si Mbah yuk! Masih setia kan ikut bersamaku lakukan touring in Google Indonesia office yang kece dan nyaman itu?

Oke, selesai paparan dari Mba Eunike dan tanya jawab yang berlangsung interaktif, lalu Mba Eunike mengajak para emak untuk jalan-jalan ke setiap penjuru office. Dan mulai lagi deh euforia para emak, melihat spot-spot cantik menarik untuk tempat berfoto ria. Ruangan yang biasanya hening sangat setiap hari Sabtu dan Minggu itu pun riuh rendah oleh suara riang para emak, bergerombol ke sana gerombol kemari untuk taking picture! Hihi. Mba Eunike senyum-senyum sendiri.

Google memiliki keunikan tersendiri dalam mendesign kantor-kantornya yang kurang lebih berjumlah 70 kantor yang tersebar di 40 negara. Disesuaikan dengan kultur negara di mana Google berkantor. Makanya tak heran jika melihat nama-nama unik dan berciri khas Indonesia menempel pada pintu ruangan yang ada di kantor ini. Sebut saja 'Bung Karno, Gelora Asmara, Potong Bebek Angsa, Gudang Rezeki, dan beberapa nama unik lainnya, yang membacanya mengingatkan kita langsung kepada negeri tercinta ini.

Untuk dekorasi ruangan dan penggunaan ornamen, Google Indonesia bener-bener meng-Indonesia deh, Sobs! Sukses bikin nasionalisme kita langsung membara deh saat berjalan menyelusuri ruangan-ruangannya. Bayangin, di saat Jakarta menyingkirkan becak-becak, eh malah Google Indonesia mengambil, memolesnya sedemikian rupa dan menggantungnya di langit-langit! ga tanggung-tanggung kan? Lihat deh!

Aih, sungguh nekad deh para emak ini! Coba kalo si becak jatuh, apa ga ketiban tuh? Ihhhh!

Sungguh, menjelajah dari satu ruang ke ruang lainnya di kantor Google Indonesia ini, membuat kami [para emak] tak mampu berhenti dari decak kagum dan mupeng! Mupeng ingin kerja di kantor yang super duper nyaman dan berfasilitas lengkap ini lho, Sobs!
Bayangin, kantor mana coba yang memanjakan dan memerhatikan karyawannya sampai ke urusan laundry? Ga ada deh kayaknya. Tapi Google punya lho! Karyawan diperbolehkan membawa baju kotornya untuk dilaundry, karyawan bebas tidur siang, bebas main game apalagi nge-gym! Wow dan wah banget khaaan? Apa ga mupeng kalo udah begitu, Sobs? Hihi.


Kok bisa begitu sih? Kok boleh? Ga rugi apa Google?
Nah, kembali ke konsep dan pola pikir Google lagi dunk, Sobs! Menurut Google, karyawan yang sejahtera, yang pikirannya ga lagi mikir urusan perut [sudah tersedia di pantry], ga lagi mikir urusan pakaian kotor [udah ada fasilitas laundry], ga mikir lagi tentang urusan olah raga [udah ada alat-alat fitnes], kalo lagi agak-agak error kepala boleh, main game pula tuh. Asyik banget khaaan? :D

Ah ada satu hal yang lebih unik nih, Sobs, di kantornya si Mbah! Apaan coba?
Ternyata di kantornya Google tuh ga diijinkan lembur lho! Ha? Serius loe, Al? Ho oh! Beneran lho! Karyawan harus tepat waktu pulangnya, ga boleh lembur! Titik! Aih, padahal dengan suasana yang nyaman seperti ini, kalo eikeh mah, bakal betah nih berlama-lama di rumah si Mbah, apalagi untuk posting, bisa dapat inspirasi banyak khaaan? Hihi.

Well, Sobs, begitu deh sekilas reportase ala Alaika Abdullah seputar kunjungan kami [Kumpulan Emak Blogger, kloter kelompok pertama] ke rumahnya Si Mbah. Semoga memberi manfaat yaaaa. See you in other post!

catatan kunjungan ke rumah si Mbah,
Al, Bandung, 6 April 2014


Related Post:

Otw ke Rumah Si Mbah
Let's The Pictures Talk More 1
Let's Pictures Talk More 2
Let's Pictures Talk More 3
Let's Pictures Talk More 4
Google Indonesia Office I

Siapa yang tak kenal mesin pencari raksasa yang satu ini? Yang namanya kesohor di seantero jagad virtual dan alam nyata? Yang oleh para netizen sering dibahasakan sebagai si mbah yang serba tau?
Ada yang tidak familiar dengan Google? Kuyakin, hampir semua penduduk dunia, pasti akan 'lari' kepadanya ketika mengalami kendala. Pastinya, setiap hari rumah si Mbah dipenuhi oleh para netizen, yang datang mengetuk pintu rumahnya, dengan aneka kata kunci [keywords] untuk membukanya. Dan, si Mbah yang luar biasa pengetahuannya itu, dengan rendah hati, biasanya akan menghamparkan aneka informasi terkait kata kunci yang dipakai oleh para tamunya.

Yup, itulah si Mbah Google!
Yang sempat membuatku [duluuuuuu sekali], saat baru mengenal ranah virtual/internet, terheran-heran akan kesaktian kecanggihannya. Setiap hari, aku begitu setia mengunjunginya. Ada saja yang aku cari kesana, hingga sempat ibuku bilang, 'kamu ini sudah berkiblat ke Google! Dikit-dikit Google!', hehe. Tapi, bener juga sih!

Kesaktian si Mbah, tentulah disebabkan oleh kepiawaian jejeran orang-orang sakti mandraguna keren-pinter dan kreatif yang berdiri mem-back-up si Mbah. Dan kebayang enggak sih, Sobs? Jika di ranah virtual saja si Mbah bisa menjadi sebuah mesin pencari raksasa seperti ini, bagaimana pula keunikan dan 'kesaktian'nya di alam nyata? Pernah ga sih menyimpan rasa penasaran tentang rumah kantornya si Mbah dan cara kerja orang-orang pinter di belakang si Mbah itu? Aku sendiri sih, udah lama banget menyimpan rasa penasaran ini, Sobs! Kapan ya bisa berkunjung ke kantor Google yang keren dan super duper nyaman ini?

Hingga kemudian, sebuah berita gembira disampaikan oleh Komunitas tercinta [Kumpulan Emak Blogger], bahwa kantor Google Indonesia, melalui Mba Eunike Kartini, the Google Plus Community Manager, Google Indonesia, tertarik akan keunikan Kumpulan Emak Blogger dan mengundang 50 finalis Srikandi Blogger 2014 plus Panitia, Dewan Juri dan Makmin KEB untuk berkunjung ke kantornya. Tentu saja kunjungan dibagi ke dalam beberapa kloter *aih, kayak mau naik haji saja!*, dimana 10 orang finalis plus 10 emak dari Panitia + Juri + Makmin KEB hingga total partisipan di dalam setiap kunjungan adalah 20 orang.

Jadwal kunjungan pun di pilih pada hari Sabtu, hari di mana kantor Google lengang karena merupakan off day, sehingga para emak dapat berinteraksi aktif, tenang dan nyaman mengubek-ubek bermain-main di kantornya si Mbah, tentu dipandu dan ditemani oleh Mba Eunike, selaku the Person In Charge from Google Indonesia office lah.

Hari yang ditentukan pun tiba. Tak sabar rombongan Bandung [Finalis SB2014: Meti Medya, salah satu panitia SB2014: Nchie Hanie dan salah satu Juri SB2014: diriku sendiri] berangkatlah ke Jakarta. Serunya perjalanan nyubuh ini bisa dibaca di sini deh. Karena kantor Google Indonesia terletak di Plaza Sentral Senayan II, Jalan Asia Afrika, Jakarta Selatan, maka meeting point para emak pun ditetapkanlah di Starbuck, PS II itu. Dan serunya Kopdar sembari menanti para emak ngumpul semua bisa di baca di sini nih, Sobs! Seruuuu abis deh!

Inilah dia Rumah Si Mbah

Tak terasa, seluruh emak yang akan main ke rumah si Mbah pun terkumpul sudah. Juga si Mba Eunike Kartini, the G+ Community Manager yang jadi PIC dari rumah si Mbah sudah ready untuk menerima kunjungan. Dua puluh emak tak mampu menyimpan sensasi rasa happy dan penasaran yang kian bergelora, apalagi ternyata untuk masuk ke rumah si Mbah, kita dibuat seolah sedang berada di ranah virtual! Ha? Piye iku maksute, Al? 

Iya, jika di ranah virtual, memasuki situs tertentu kita harus log in first, maka masuk ke kantor Google, kita juga diminta untuk log in lho. Hihi. Seru yaaa. 


Dan taukah Sobats apa yang dilakukan para emak yang sudah login sembari menanti emak yang lainnya log in? Hihi, jangan heran apalagi bilang norak ya, Sobs! Inilah yang dilakukan oleh para emak, termasuk eikeh donk ah! Haha. NARSIS! YES, NARSIS!


Sumpah deh, Sobs, naluri narsis ini ga bisa dicegah apalagi dibendung sekuat tenaga, habis 'rumah' si Mbah tuh keren banget! Nyaman sejauh mata memandang, asyik setiap sudutnya. Mengundang naluri untuk dijadikan spot berfoto gitu lho! Hehe. Gimana para karyawan 'rumah' si Mbah ga betah kerja di sini ya? Gile amir dah tempatnya. Ini baru sampai di 'ruang tamu'nya lho ya! Gimana kalo kami sudah melangkah lebih jauh ke dalam sana yaaa? Penasaran? Yuk ikuti kami lanjut office touring-nya yuk!

Welcoming Emaks by Mba Eunike Kartini

Siapa sih Mba Eunike Kartini ini? Stafnya si Mbah? Wow, beruntung banget bisa masuk ke dalam jejeran staffnya si Mbah yak? Kereeen!
Bener banget, Sobs! Si Mba Eunike, adalah salah satu wanita Indonesia yang beruntung banget bisa 'diundang' masuk dan bekerja di rumahnya si Mbah Google lho. Bukan pula sembarang posisi yang dijabatnya. Beliau adalah GPlus Community Managernya Google Indonesia! Pada punya akun GPlus kan, Sobs? Yang blognya berplatform Blogspot otomatis sudah memiliki akun G+ donk? Tapi udah pada tau belum tuh fungsi dan kelebihan-kelebihannya? Belum? Hihi... Samaaaaaa! 

Google tuh menyadari banget jika tumbuh kembang internet di Indonesia itu dipengaruhi oleh banyak dan ragam komunitas yang salah satunya adalah komunitas-komunitas blogger. Dan diantara ragam komunitas blogger yang ada di negeri ini, adalah Kumpulan Emak Blogger yang dianggap sangat unik dan lain dari yang lain. Iya donk, KEB kan khusus komunitas blogger perempuan, dan walau masih berusia teramat muda, tapi kiprahnya udah kemana-mana gitu lho! Boleh donk bangga terhadap komunitas tercinta? Hihi Maka diundanglah KEB [yang diwakili oleh para finalis, panitia dan juri Srikandi Blogger 2014 serta Makmin KEB] untuk sowan ke kantornya si Mbah. 

Tentu bukan sowan sembarang sowan donk. Bukan pula untuk sekedar foto-foto narsis belaka. Google mengundang kita-kita nih, untuk dibekali pengetahuan lho! Pengetahuan tentang apaan? Ya tentang produk-produknya googel dunk, masak tentang produk lawan bisnisnya? Hehe.

Well, back to the topic, setelah login, para emak pun diajak oleh Mba Eunike ke sebuah ruangan yang pada pintunya bertuliskan warung Google. Aih, unik bener penamaannya. Dan para emak langsung berdecak kagum begitu kaki menjejak ke dalam ruangan. Sebuah ruangan yang teramat nyaman tersedia untuk para staff having breakfast, lunch mau pun coffee breaknya. Lihat deh pantry-nya, siapa yang ga akan mupeng? :D


Usai lunch dan shalat zuhur, akhirnya para emak digiring dipersilahkan oleh Mba Eunike ke sebuah ruangan untuk pembekalan untuk bincang-bincang santai. Dimulai dengan perkenalan oleh Maketu Haya Aliya Zaki yang memperkenalkan diri, serta bercerita tentang ajang keren Srikandi Blogger 2014, lalu lanjut dengan perkenalan diriku sebagai Srikandi Blogger 2013, beralih ke para emak lainnya satu persatu. 

Foto Milik Emak Riweh
Foto pinjem punya Mak Shinta Ries
Barulah kemudian giliran Mba Eunike memperkenalkan diri, serta mulai bercerita tentang Google dan beberapa produknya, khususnya Google Plus, yang berhasil membuat para emak terpelongo. 

Prinsip Google untuk mensejahterakan karyawan dalam rangka mendapatkan imbalan maksimal [kinerja apik dan ciamik] dari karyawan sungguh bikin wow. Bener juga, karyawan yang disejahterakan, tentu akan bekerja optimal dan menghasilkan output yang optimal pula.

Para emak semakin terpelongo bahasa apa ini? mendengarkan penjelasan Mba Eunike tentang kelebihan-kelebihan yang ditawarkan GPlus. Oalah ..., oalah..., udah punya akunnya sekian lama, tapi ga ngeh cara penggunaannya, apalagi mengoptimalkannya, hihi. Termasuk eikeh juga nih, Sobs! Terpesona banget dengan penjelasan Mba Eunike tentang GPlus. Ingin tau lebih banyak tentang GPlus, boleh deh main ke postingannya Mak Shinta Ries tentang GPlus deh, Sobs, pasti akan membuka mata dan keinginan untuk lebih memberdayakannya. Apalagi untuk para blogger, ternyata GPlus itu berguna banget lho!

Nah, Sobats tercintah, postingan ini udah kepanjangan banget deh, kudu di-cut dan lanjut di postingan berikutnya yaaa. Ga lama kok, langsung bisa di klik di sini untuk lanjut ke seri pamungkas, oke?

catatan kunjungan ke rumah si Mbah,
Al, Bandung, 5 Maret 2014


Related Post:

Otw ke Rumah Si Mbah
Let's The Pictures Talk More 1
Let's Pictures Talk More 2
Let's Pictures Talk More 3
Let's Pictures Talk More 4


Newer Posts Older Posts Home

Author

I am a chemical engineer who is in love in humanity work, content creation, and women empowerment.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Speaker

Speaker
I love to talk/share about Digital Literacy, Social Media Management, Content Creation, Personal Branding, Mindset Transformation

1st Winner

1st Winner
Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Pemenang Utama Blog Competition yang diselenggarakan oleh Falcon Pictures. Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Blogging Competition yang diselenggarakan oleh Balitbang PUPR

Podcast Winner

Podcast Winner
Pemenang Pilihan Dewan Juri - Podcast Hari Kemerdekaan RI ke 75 by KOMINFO

Winner

Winner
Lomba Menulis Tentang Kebencanaan 2014 - Diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh

Winner

Winner
Juara Berbagai Blogging Competition

Featured Post

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk!

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk! Sesaat sebelum naik ke kapal verry Ki-ka: Adik ipar, Aku dan Ayah. Hai.... hai.... hai! In...

POPULAR POSTS

  • Kiat Penting agar Warung Tetap Eksis & Laris Manis
  • Solusi Bikin Paypal Tanpa Nama Belakang
  • Contoh Surat Sponsor untuk Diri Sendiri bagi Pengurusan Visa
  • Laksamana Malahayati, Kartini Lain sebelum Kartini
  • Kolaborasi Microsoft dan ASUS - Hadirkan Windows 10 Original Yang Langsung terinstall Otomatis dan Gratis!
  • It's Me!
  • Lelaki itu, Ayahku
  • Hujan Komen
  • How To Write a Motivation/Cover Letter
  • Serunya Outdoor Activities di Trizara Resorts

Categories

  • about me 1
  • accessconsciousness 1
  • advertorial 10
  • Anak Lanang 1
  • awards 20
  • bali 1
  • banner 1
  • bars 1
  • Beauty Corner 29
  • belarus 5
  • bisnis 1
  • Blog Review 2
  • blogger perempuan 1
  • blogging tips 9
  • Budaya 1
  • Catatan 12
  • catatan spesial 19
  • catatan. 53
  • catatan. task 20
  • cryptocurrency 1
  • culinary 5
  • curahan hati 6
  • daftar isi blog 1
  • dailycolor 1
  • DF Clinic 12
  • disclosure 1
  • edisi duo 5
  • email post 10
  • embun pagi 1
  • episode kehidupan 1
  • event 4
  • fashion 3
  • financial 1
  • giveaway 48
  • Gratitude 1
  • health info 9
  • Healthy-Life 16
  • info 23
  • innerbeauty 9
  • iran 4
  • joke 4
  • kenangan masa kecil 3
  • kenangan terindah 12
  • keseharianku 2
  • kisah 14
  • kisah jenaka 7
  • knowledge 2
  • kompetisi blog 1
  • komunitas 2
  • KopDar 8
  • Korea 1
  • kuliner 7
  • Lawan TB 2
  • lesson learnt 7
  • life 2
  • lifestyle 4
  • lineation 32
  • lingkungan 1
  • Literasi Digital 2
  • motivation 9
  • museum tsunami aceh 1
  • New Year 2
  • order 1
  • oriflameku 2
  • parenting 4
  • perempuan tangguh 4
  • perjalanan tiga negara 1
  • personal 3
  • petualangan gaib 6
  • photography 1
  • picture 5
  • podcast 1
  • Profile 12
  • puisi 5
  • reflection 3
  • renungan 25
  • reportase 23
  • resensi 2
  • review 42
  • review aplikasi 1
  • rupa 1
  • Sahabat JKN 2
  • sakit 1
  • sea of life 17
  • sejarah 5
  • Sekedar 1
  • sekedar coretan 76
  • sekedar info 23
  • self-love 1
  • selingan semusim 9
  • seri BRR 4
  • snack asyik 1
  • Srikandi Blogger 2
  • Srikandi Blogger 2013 7
  • Srikandi Blogger 2014 4
  • SWAM 1
  • task 43
  • teknologi 1
  • tentang Intan 34
  • Test 1
  • testimoni 9
  • Tips 57
  • tradisi 1
  • tragedy 1
  • traveling 59
  • true story 7
  • tsunami 9
  • turkey 9
  • tutorial 7
  • visa 1
  • wisata tsunami 2

Followers


Blog Archive

  • December (1)
  • October (1)
  • March (1)
  • August (2)
  • May (1)
  • April (2)
  • March (6)
  • February (3)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (5)
  • October (4)
  • September (3)
  • August (5)
  • July (3)
  • April (1)
  • January (1)
  • December (2)
  • November (1)
  • October (1)
  • September (1)
  • June (1)
  • February (1)
  • December (1)
  • September (2)
  • August (2)
  • July (1)
  • June (1)
  • March (1)
  • February (1)
  • December (5)
  • September (2)
  • August (3)
  • July (1)
  • May (3)
  • April (2)
  • March (1)
  • February (1)
  • January (7)
  • December (1)
  • November (5)
  • September (3)
  • August (1)
  • July (4)
  • June (1)
  • May (1)
  • April (3)
  • March (6)
  • February (5)
  • January (7)
  • December (8)
  • November (4)
  • October (12)
  • September (4)
  • August (3)
  • July (2)
  • June (5)
  • May (5)
  • April (1)
  • March (5)
  • February (4)
  • January (6)
  • December (5)
  • November (4)
  • October (8)
  • September (5)
  • August (6)
  • July (3)
  • June (7)
  • May (6)
  • April (7)
  • March (4)
  • February (4)
  • January (17)
  • December (10)
  • November (10)
  • October (3)
  • September (2)
  • August (5)
  • July (7)
  • June (2)
  • May (8)
  • April (8)
  • March (8)
  • February (7)
  • January (9)
  • December (10)
  • November (7)
  • October (11)
  • September (13)
  • August (5)
  • July (9)
  • June (4)
  • May (1)
  • April (12)
  • March (25)
  • February (28)
  • January (31)
  • December (8)
  • November (3)
  • October (1)
  • September (12)
  • August (10)
  • July (5)
  • June (13)
  • May (12)
  • April (19)
  • March (15)
  • February (16)
  • January (9)
  • December (14)
  • November (16)
  • October (23)
  • September (19)
  • August (14)
  • July (22)
  • June (18)
  • May (18)
  • April (19)
  • March (21)
  • February (27)
  • January (17)
  • December (23)
  • November (20)
  • October (16)
  • September (5)
  • August (2)
  • March (1)
  • December (2)
  • April (1)
  • March (1)
  • February (6)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (4)
  • September (4)
  • August (1)
  • July (8)
  • June (16)

Oddthemes

Flickr Images

Copyright © My Virtual Corner. Designed by OddThemes