Persembahan Tarian Sunda jelang pembukaan Festival TIK 2015 |
Dipercaya untuk menjadi panitia pelaksana perhelatan akbar bertajuk Festival TIK untuk Rakyat 2015, tentu saja merupakan suatu apresiasi luar biasa bagi Relawan TIK Bandung. Happy, bangga, jelas ada, namun kalah saing oleh rasa was-was dan deg-degan yang seakan sulit untuk diusir pergi. Gimana enggak coba, Sobs, menghelat event besar berskala nasional, dengan calon partisipan yang akan berdatangan dari berbagai penjuru tanah air, plus kehadiran orang nomor satu di kementerian Kominfo alias Pak Menteri Rudiantara, ditambah pula dengan kehadiran orang-orang nomor satu dari Provinsi Jawa Barat [baca Gubernur atau perwakilannya], orang nomor satu di Kota Bandung [baca: Kang Emil alias Pak Wali], jelas 'bermuatan' tuntutan agar acara ini dapat diselenggarakan secara 'prima'. Prima dalam artian wah, keren, dan mampu mencapai the objectives of the event. Tentu ini bukanlah beban enteng yang dapat dipikul dengan sebelah pundak, melainkan sesuatu yang harus dipersiapkan dengan persiapan matang dan terencana dan butuh dana segar yang tidak sedikit, sementara dana yang sudah komit dari para sponsor belum juga cair [pada saat itu], hiks....
Untungnya, Relawan TIK Bandung tidak bergerak sendiri, melainkan disupport penuh semangat oleh Kementerian Kominfo, dan Pemerintah Kota Bandung. Apalagi Kang Emil, yang begitu antusias menyambut rencana perhelatan agenda nasional tahunan Relawan TIK ini dengan dukungan penuh. Rapat koordinasi pun dimulai sejak tim kepanitiaan dibentuk, dan semakin intens dilakukan baik online maupun offline menjelang hari H. Memang tidaklah mudah, mempersatukan tiga pemikiran [Kemkominfo, Pemkot Bandung dan juga RTIK sendiri], karena masing-masingnya tentu punya ekspektasi yang tidak selalu sama. Namun, demi mencapai pelaksanaan festival TIK untuk rakyat ini, gesekan-gesekan kecil yang terjadi, justru semakin melatih tim panitia semakin matang dan solid. Semua sepakat untuk menuruti wejangan Pak Bos [baca; Om Eri], bahwa tiada lagi komplen atau keluhan, melainkan semangat dan kekompakan tim demi suksesnya acara. Dan, sungguh, akhirnya, persiapan panjang itu, kerja keras itu, membuahkan hasil! Yeayyy!!!
It was so amazing! Rasanya tak mampu tertahan airmata ini, menyaksikan gebyar pelaksanaan hari H Festival TIK 2015 yang telah berlangsung pagi tadi. Pancaran cahaya gemerlap yang mengiringi persembahan demi persembahan acara, sungguh membuat takjub. Tak hanya aku, kuyakin, semua partisipan yang hadir pada hari ini, pasti berdecak kagum, menyaksikan perhelatan keren yang dihadiri oleh para petinggi dari Kementerian Kominfo, petingga Jawa Barat dan juga Petinggi Kota Bandung. Tepuk tangan meriah membahana, mengiringi performance by performance yang tersusun rapi dan sesuai rencana. Alhamdulillah, ya Allah, telah Engkau lancarkan usaha dan upaya kami selama ini dan mencapai puncaknya pada hari ini. Semoga kami, khususnya tim Relawan TIK Kota Bandung semakin kompak dan berjaya. Aamiin.
Duh, tau ga, Sobs, rasa haru yang membiru, langsung bikin tenggorokan tercekat dan ingin mewek. Beneran deh, nangis, adalah ekspressi paling ajaib yang terjadi tanpa dikomando. Ingin rasanya berpelukan dengan kedua sahabat karib yang sama-sama menjadi tim inti dalam kepanitiaan ini. Ingin rasanya memeluk Meti Mediya dan Nchie Hanie dan nangis bareng gitu deh, hehe. Etapi, yang ada malah si Om keren yang selama ini siap siaga mendukung dan menyemangati kami dalam menghelat acara ini. Meti dan Nchie, malah sedang sibuk di sudut lain. Jadilah aku dan si Om saling berpelukan dan 'nangis bareng' saking haru. Oh, My God, we did it! Alhamdulillah.
Para penari sedang mempersembahkan tarian jelang perbukaan Festival TIK 2015
Dari segi partisipan, Alhamdulillah, Sobs, sungguh bikin semua was-was menyingkir teratur lho. Lihat deh partisipan yang memenuhi ruang auditorium Sasana Budaya Ganesha ini. Seru pisan, euy!
Partisipan yang antusias hadiri perhelatan Festival TIK 2015 |
Festival TIK untuk Rakyat kali ini, memang dikemas dengan rinci dan Alhamdulillah terlaksana sesuai dengan rencana, bahkan boleh dibilang, mencengangkan. Karena pada tahun-tahun sebelumnya, perhelatannya tidaklah segebyar ini. Tak ada layar raksasa berbasis LED, tak ada gebyar pencahayaan keren ala konser seperti ini, dan ada para petinggi seperti ini. Alhamdulillah, tahun ini, ada peningkatan signifikan hingga mampu terselenggarakan dengan baik.
Dari segi acara, panitia juga telah mempersiapkan aneka agenda, mulai dari seminar yang menghadirkan para pakar TIK yang akan berbicara tentang Smart City, Smart Village, Konten Digital Pengisi Smart City and Smart Village, dan tema-tema keren lainnya. Itu baru dari segi seminar, Sobs, dari segi Workshop, berjejer pula para pakar yang akan berbagi ilmu tentang aneka tema. Ada tentang social media, Search Engine Optimation dan pentingnya bagi UKM, smartphonegraphy, blogging, dan aneka topik lainnya terkait TIK. Tak heran, antusiasme pengunjung workshop dalam dua hari itu, sukses menyedot habis 1.550 lembar sertifikat yang telah kami siapkan bagi para peserta workshop. Itu pun masih kurang, dan panitia hutang seratusan lebih sertifikat lagi, yang terpaksa kami janjikan untuk dikirim ke partisipan dalam bentuk PDF, karena tak mungkin mengirimkannya dalam bentuk hard copy lagi.
Alhamdulillah. Lega rasanya menyaksikan kerja keras ini berlangsung dengan baik, bahkan jauh melampaui ekspektasi. Kalo seperti ini, mah, menyelenggarakan agenda nasional lagi, siapa takut ya, cyin Meti dan cyin Nchie? Hehe.
sharing penting,
Festival TIK Untuk Rakyat 2015