6 Langkah Untuk Mencintai Diri Sendiri

Pasti udah sering donk mendengar kata self-love? Atau malah totally menganggapnya sebagai suatu bentuk egoisme atau narsisme? Hayoo! 

Self-love itu adalah proses menghargai diri sendiri dengan memahami kebutuhan, merawat fisik dan mental, serta upaya membangun hubungan yang sehat dengan diri kita sendiri, loh! Jadi bukan tentang merasa lebih baik dari orang lain, namun lebih ke tentang menerima diri kita apa adanya, dengan segala kelebihan juga kekurangannya. No judgment. 

Self-love itu melibatkan pengenalan diri yang mendalam. Artinya apa? Artinya adalah bahwa kita tidak hanya memprioritaskan kesehatan fisik, seperti tidur yang cukup, menjalankan pola makan sehat bergizi, namun juga melibatkan upaya menjaga kesehatan mental, seperti merawat emosi dan pikiran kita. 

Di jaman now, yang serba cepat ini, penting banget bagi kita untuk memberikan perhatian pada diri kita sendiri, loh, agar tidak terjebak dalam kebiasaan abai terhadap kebutuhan diri sendiri karena kita sibuk memperhatikan dan memenuhi kebutuhan orang lain. 

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Personality menunjukkan bahwa orang yang memiliki tingkat self-compassion (salah satu aspek dari self-love) lebih mampu mengatasi stress dan memiliki kesejahteraan mental yang lebih tinggi. 

Emang Kenapa sih Self-Love itu Penting? 

Loh, masih nanya? Pasti becanda kan? 

Emang sih, banyak dari kita yang belum menyadari akan pentingnya mencintai diri kita sendiri. Bagi para dewasa muda yang sering dihadapkan pada tekanan pekerjaan, karier, dan lingkungan sosial, serta ibu rumah tangga yang kesehariannya diisi dengan merawat keluarga, mencintai diri sendiri sering kali menjadi prioritaas terakhir. Hayo, cung, siapa yang berada di kelompok ini? Padahal, self-love itu penting banet dalam menjalani kehidupan yang seimbang, sehat, dan bahagia, loh! 

1. Meningkatkan Kesehatan Mental

Self-love memiliki dampak langsung pada kesehatan mental. Saat kita berhenti mengkritik diri sendiri dan mulai menerima kekurangan kita, maka kita akan merasa lebih ringan dan tenang. Misalnya, dewasa muda yang kerap merasa tertekan oleh harapan sosial bisa merasa lebih nyaman dengan diri mereka ketika mereka mulai berfokus pada self-love, bukannya terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain. Ini akan mengurangi kecemasan, depresi, dan perasaan rendah diri. 

Sebuah studi dari American Psychological Association menemukan bahwa orang yang mempraktikkan self-love cenderung memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah dan merasa lebih puas dengan hidup mereka. 

2. Memperkuat Hubungan dengan Orang Lain

Disadari atau tidak, tindakan mencintai diri sendiri juga membantu kita dalam membangun hubungan yang lebih sehat dengan orang lain. loh. Perhatikan, deh. Orang yang memiliki self-love biasanya lebih tegas dalam menetapkan batasan yang sehat, baik dalam hubungan dengan pasangan, teman, maupun keluarga. Mereka tidak takut mengatakan "tidak" ketika sesuatu tidak sesuai dengan prinsip atau kenyamanan mereka. 

Bagi ibu rumah tangga, misalnya, kemampuan untuk mencintai diri sendiri akan membantu mereka lebih tenang dan hadir sepenuhnya untuk keluarga, tanpa merasa terkuras secara emosional. Hal ini juga memberikan teladan yang baik bagi anak-anak, karena mereka melihat bahwa menjaga diri sendiri adalah bagian penting dari hidup yang seimbang. 

3. Meningkatkan Produktivitas

Self-love juga berpengaruh pada produktivitas. Ketika kita memberikan perhatian pada kebutuhan fisik dan mental kita, kita akan merasa lebih energik dan fokus. Hal ini memungkinkan kita untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih baik, baik itu tugas sehari-hari sebagai ibu rumah tangga, atau tantangan dalam pekerjaan profesional. 

Penelitian yang dilakukan di University of California, Berkeley menunjukkan bahwa self-love dapat meningkatkan motivasi dan produktivitas. Orang yang mencintai diri mereka sendiri lebih cenderung memiliki pendekatan yang lebih sehat terhadap pencapaian tujuan mereka. 

Tanda-Tanda Kurang Self-Love

Sering kali, kita tidak sadar bahwa kita kurang mencintai diri sendiri. Nah, berikut adalah beberapa indikator bahwa kita sedang abai terhadap diri sendiri, dan butuh untuk praktekin self-love! 

a. Selalu Mengkritik Diri Sendiri

Siapa nih yang sering merasa dirinya tidak cukup baik? Merasa tidak berarti? Atau kurang berarti? Terus sering banget ngebandingin dirinya dengan orang lain? Hayooo! 

Kritik diri yang berlebihan bisa menjadi tanda bahwa kita belum sepenuhnya mencintai diri kita sendiri, loh! Misalnya, seorang ibu rumah tangga mungkin merasa bahwa dirinya tidak "seproduktif" orang lain, padahal peran yang dijalani sama pentingnya. 

b. Mengesampingkan Kebutuhan Pribadi 

Biasanya nih, orang yang kurang self-love-nya tuh cenderung menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan mereka sendiri. Mereka akan sering merasa bersalah jika meluangkan waktu untuk diri sendiri. Akibatnya apa? Akibatnya ya justru membuatnya merasa stress berlebihan, terutama bagi ibu rumah tangga yang mungkin merasa harus selalu ada untuk keluarga. 

c. Takut Menetapkan Batasan

Sulit mengatakan "tidak" kepada orang lain, bahkan ketika kamu merasa lelah atau tidak nyaman? 

Nah ini! Ini merupakan tanda bahwa kita belum sepenuhnya mencintai diri kita sendiri. Orang yang mencintai diri mereka tahu kapan harus menetapkan batasan untuk melindungi kesejahteraan mereka. 

d. Tidak Menghargai Pencapaian Diri

Berapa sering nih, mantemans memberi rewards bagi diri sendiri untuk suatu pencapaian? Ga harus pencapaian besar sih sebenarnya. Dan ga harus berupa rewards besar-besar yang menguras dompet segala. Atau jangan-jangan, mantemans malah cenderung meremehkan keberhasilanmu dan lebih fokus pada kekurangan? Jika ya, ini mungkin tanda bahwa kamu kurang mencintai dirimu sendiri. Menghargai dan merayakan setiap pencapaian, sekecil apa pun, adalah bagian penting dari self-love. 

Cara Mengaplikasikan Self-Love dalam Kehidupan Sehari-Hari 

Berikut adalah beberapa cara praktis yang bisa diterapkan untuk mulai mencintai diri sendiri:

a. Mulai dengan Self-Care Rutin

Yup. Ini merupakan langkah pertama dan penting dalam menyayangi diri sendiri, dalam mempraktikkan self-love. Mulai dengan istirahat/tidur yang cukup, makanan yang bergizi, dan olahraga yang teratur. Dan juga nih mantemans, meluangkan waktu untuk kegiatan yang membuat diri kita happy itu penting banget loh, misal mengerjakan hobi kita, melakukan meditasi, atau sekedar baca buku bagi yang hobi membaca buku. 

Self-care adalah pondasi dasar untuk self-love yang sehat. So, cobain yuk! 

b. Latih Penerimaan Diri

Setiap kita pasti punya kekurangan, dan pastinya juga kelebihan donk. Ibarat yin and yang gitu kan? Nah, terkait kekurangan yang kita miliki nih, yang seringkali kita itu justru menghakimi diri. Menjadi keras dan kejam pada diri sendiri. Hayo, ngaku! 

Self-love berarti menerima diri kita dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ada. Ketika kita melakukan kesalahan, cobalah untuk tidak terlalu keras pada diri kita sendiri. Ucapkan pada diri, “It’s okay, aku sedang belajar.”

c. Tetapkan Batasan yang Sehat

Belajar untuk mengatakan "tidak" adalah langkah penting dalam mencintai diri sendiri. Jangan biarkan orang lain menguras energi kita atau membuat kita merasa terbebani. Misalnya, jika kita merasa terlalu lelah untuk menghadiri acara sosial, tidak ada salahnya untuk menolak dengan sopan dan meluangkan waktu untuk istirahat. 

d. Berbicara dengan Baik Pada Diri Sendiri

Berhentilah mengkritik diri sendiri dan mulai berbicara dengan kata-kata yang positif. Misalnya, daripada mengatakan, "Aku selalu gagal," katakan, "Aku sedang belajar dan berusaha." Kata-kata positif akan membantu kita membangun hubungan yang lebih baik dengan diri sendiri, loh. 

e. Stop Bandingkan Diri dengan Orang Lain

Setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda. Fokuslah pada pencapaian dan pertumbuhan pribadi tanpa membandingkan dirimu dengan orang lain. Ingatlah bahwa setiap langkah kecil yang kita ambil adalah kemajuan. 

f. Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri

Nah, seringkali kita ini kejam pada diri sendiri, saking sibuknya 'melayani' orang-orang terkasih. Padahal meluangkan waktu untuk diri sendiri itu penting banget sebagai langkah 'recharging' agar kita kembali berenergi dalam berbagi kasih dan cinta, dan juga dalam berkontribusi positif terhadap sesama.

So, yuk luangkan waktu untuk diri sendiri, me time, baik itu hanya beberapa menit sehari atau waktu lebih panjang di akhir pekan, pastikan kita memiliki momen-momen untuk menenangkan diri, berpikir, dan mereset energi. 

Self-love adalah kunci untuk menjalani kehidupan yang lebih bahagia, sehat, dan produktif. Semoga artikel singkat ini bisa menjadi reminder bagi kita untuk treating ourselves better and much much better, yaaa. 


Love, Alaika.

12 comments

  1. Terimakasih sharingnya ya, kak...
    Kalau bawaan mau maraah aja ke orang lain dan playing victim itu salah satu bentuk belum menerima / damai dengan diri sendiri dan blm bisa self love ngga, sih, kak?
    Karena sering kali orang yang belum berdamai dengan diri sendiri itu suka marah2 dgn dirinya sendiri terlebih dengan orang lain.

    ReplyDelete
  2. Bener banget, Mba. Saya pernah di posisi tidak bisa mencintai diri saya sendiri. Itu rasanya lelaaaaah sekali. Tidak berani berkata TIDAK. Hingga dipuncaknya saya terkena PPD. Setelah terlepas dr PPD, baru deh saya bisa merasakan indahnya mencintai diri saya sendiri. Saya mulai menghindari hal-hal yang memicu emosi saya dan mengalihkannya ke hal yang saya sukai. Mungkin untuk orang lain terlihat egois, tapi untuk saya pribadi hanya punya prinsip "Saya pun butuh bahagia"

    ReplyDelete
  3. Iya beneran saya setuju saya premis tulisan ini, kita harus mulai lebih sering peduli dengan diri sendiri. Karena itulah titik awal untuk bisa peduli dengan orang lain. Thanks, infonya beneran daging banget.

    ReplyDelete
  4. Sepenting itu sih mencintai diri sendiri. Kita tidak lagi mengkritik diri sendiri. Jadinya, nggak gampang minder saat melihat orang lain. Berasa cukup dengan apa yang dimiliki dan lebih berusaha membuat diri merasa bahagia.

    ReplyDelete
  5. Setiap membaca tulisan tentang self love, semakin saya yakin langkah yang saya ambil sekarang udah bener
    Sebelumnya selalu terkukung dalam culture yang mewajibkan perempuan harus begini harus begitu
    Jika berbeda, orang akan ngelihat saya aneh, bahkan memberi stigma negatif

    ReplyDelete
  6. Sebaik-baiknya fisik tetap jauh lebih penting urusan psikis ya Fit. Luka fisik bisa disembuhkan dengan obat dokter bahkan obat apotik tanpa harus konsultasi ke dokter. Tapi kalau sudah menyangkut penyakit kejiwaan, ceritanya jadi panjang. Lebih lama dari jarak Sabang ke Merauke. Dan salah satu yang wajib diperhatikan adalah perkara self love. Bagaimana mencintai diri sendiri apa adanya, tanpa pamrih dengan hati ikhla dan terbuka.

    BTW, kemana aja sih. Kangen loh baca tulisannya.

    ReplyDelete
  7. Setuju Mbak Al,kalau kita tidak mencintai dan menghargydiri kita, bagaimana orang lain juga mau menghargai kita ya?
    Sekarang saya gak pernah melihat keberhasilan orang lain kalau cuma bikin sakit hati
    Saya sekarang perbanyak bersyukur saja
    Alhamdulillah, hidup jadi lebih enteng rasanya

    ReplyDelete
  8. Hai kak Alaika, akhirnya bisa Blogwalking ke sini setelah sekian lama tidak membaca update tulisannya kakak.

    Saya setuju kita perlu self love, karena bagian dari mensyukuri apa yang sudah diberikan oleh Allah Subhanahu wata'ala dan menjaga menyakiti tetap sehat. Namun juga jangan karena mengatasnamakan self love jadi kebablasan menghamburkan uang sih ya hehe

    ReplyDelete
  9. Sejak aku tau pengarih besar mencintai diri aku selalu membuat afirmasi baik untuk diri sendiri setiap bangun tidur

    ReplyDelete
  10. nah bener nih tanda untuk mencintai diri sendiri harus diperhatikan ya supaya kita bisa lebih mensyukuri apa yang ada saat ini dan tidak terus membandingkan dengan orang lain setuju banget sih

    ReplyDelete
  11. Self love jadi penting banget yah mba, bagaimana kita bisa mencintai diri sendiri dengan lebih mengenal siap diri kita, dan cara mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.. aku pribadi masih belajar nih mba untuk terus melatih penerimaan diri karena aku merasa masih banyak kekurangan nya dan ini yang kadang jadi merasa minder

    ReplyDelete
  12. Pernah merasakan ada di titik terendah dalam hidup, ka Al..
    Lalu aku kumpulin lagi memori-memori baik mengenai diriku tapi yang kudapat dari orang lain. Misal, Ibuku pernah ngomong "Adek itu kelebihannya gini gini gini.."
    Nah, dari situ, aku mulai perlahan membangun kembali kepercayaan diriku dan memang sengefek itu sebuah kata-kata validasi dari orang yang dekat atau mengenal kita dengan baik.

    ReplyDelete