Bagi sebagian dari kita, pasti ada yang merasa bahwa waktu berjalan dengan begitu lambat. Tertatih! Tapi bagi sebagian lainnya, waktu seakan berlari!
Namun, tertatih atau pun berlari, kini kita telah berhadapan dengan halaman akhir dari sebuah buku. Buku tahunan 2024, lembaran halamannya telah mencapai ujung, dan harus segera kita akhiri guna berpindah ke buku baru, mengisi lembar demi lembar 2025. Wuih!
Waktu, adalah sesuatu yang tidak pernah memiliki tombol pause, apalagi stop! Nope. Tombolnya hanya start, dan hanya ditekan satu kali saja, oleh Sang Maha, the Al-mighty, saat semesta ini dibentuk dan dijalankan, dan tidak mengenal tombol stop, karena satu alam akan terus berganti ke alam lainnya, tanpa henti.
2024, for me, merupakan sebuah perjalanan yang penuh dengan pembelajaran, menifestasi, dan rasa syukur. Apalagi sejak konsisten menerapkan prinsip kehidupan penuh rasa syukur, maka segala energi baik mau pun energi kurang baik yang menghampiri, menjadi mampu aku sambut dengan rasa syukur, sehingga impactnya pun tetap tertoleransi dengan baik.
Yup, kehidupan itu bak roda yang senantiasa berputar, right? Sebentar di atas, sebentar di samping kiri, samping kanan, dan juga menggelinding ke bagian dasar atau paling bawah. Lalu apa? Harus kah kita komplain dan menangis meraung-raung kala roda ini sedang berada di bawah? Kepada siapa? Adakah teman, sanak saudara, atau handai tolan yang datang mengatasi persoalan? Noo!
Kita sendiri lah yang harus memilih cara untuk menghadapinya. Either menangis tersedu, atau mengelus dada sebentar, atau menangis sejenak melepaskan kepedihan, lalu menerima kenyataan, dan mencari cara membuat roda yang sedang di bawah ini, bisa segera beranjak naik.
Saying is easy, Al, but its difficult to do!
Exactly! Tapi tiada yang tak mungkin jika kita punya kemauan untuk mengubah nasib kan? It is about the mindset, toh?
Berfungsi dari Rasa Syukur
Mindset ini mulai aku terapkan sejak berkenalan dengan modalitas Access Consciousness, yang menekankan agar kita selalu berfungsi atas rasa syukur alias gratitude. Yang sebenarnya di dalam Islam, juga sudah diajarkan untuk kita praktekkan dalam kehidupan ini. Tapi sejujurnya, bagiku, prinsip ini benar-benar merasuki hati dan menjelma dalam prilaku kehidupanku sehari-hari, sejak aku berlatih access consciousness, dan juga menerapkan prinsip-prinsip law of attraction.
Menerapkan prinsip ini tentu tak semudah membalik telapak tangan, sih! Sulit rasanya bersyukur ketika kita justru sedang diuji dengan 'kehilangan, sakit, tidak berdaya, terpuruk, atau berbagai kondisi kurang menyenangkan (baca: mengenaskan) lainnya. Tapi, memutuskan untuk berlatih dan konsisten menerapkan rasa syukur, akhirnya mampu memberikan suasana hati yang legowo, gembira, bahagia!
Alhamdulillah ya Allah, Masyaallah Tabarakkallah, how does it get any better than that?
Aku, Intan, dan Tahun 2024.
Sesuai doa yang aku panjatkan, visualisasi yang aku aktifkan, scripting yang aku torehkan, maka 2024 menjelma menjadi momentum-momentum yang bersahabat, manifesting banyak hal yang aku impikan. Diantaranya; konsisten menjadi life coach, praktisi access consciousness dan tetap berkontribusi bagi pasien-pasien yang membutuhkan layanan access consciousness (bars, facelift, body process), berbagi inspirasi melalui konten2 di media social, dan balik ngantor!
Yup, setelah sekian lama working online dan bisa dari mana saja, seperti yang aku dan banyak orang impikan, ternyata aku kangen ngantor, euy! Huhu.
Lalu terlintas lah sebuah pinta, langsung ke hadapan Sang Maha, dengan gaya bahasaku sendiri. "Ya Allah, plis, aku kangen ngantor lagi... bantuin donk, ya Allah."
Masyaallah Tabarakkallah, akhir Januari seorang teman menghubungi dan menginformasikan bahwa kantor tempat dia dulu bekerja sedang butuh seorang Public Relations Manager. Dan aku langsung menawarkan diri, dan tada! Masyaallah Tabarakkallah. I got the job! Alhamdulillah ya Rabb. Dan...?
Dan..., ya Alhamdulillah donk. I am grateful.
Dunia ku pun kembali sibuk dengan nine to five. Berbeda dengan Intan, putri semata wayang yang adalah bestie tersayang ini, lebih leluasa mengatur waktu. Kantornya, masih memberlakukan work from home setidaknya 2 hari dalam seminggu, hingga tak heran jika melihat Intan banyak sekali online meeting, working with her pajamas, online, haha. Alhamdulilah, am fully grateful for her, yang diberi kesempatan untuk menjalankan dan mengawal project AI Ready ASEAN di sepuluh negara Asean, setelah 2 tahun sebelumnya menjalankan dan mengawal project ASEAN Digital Literacy Program untuk 10 negara ASEAN. Masyaallah Tabarakkallah, sehat-sehat terus ya, Nak. You make your mom proud, darling!
Semoga tahun ini kita akan terus berkelimpahan berkah sehat, sukses, dan bahagia ya, nak. Mencapai apa yang kita impikan, dan mampu mengatasi cobaan yang menghadang. Aamiin ya Allah. Dan untuk teman-teman tersayang, yang hadir membaca tulisan ini, ijinkan aku melangitkan doa, semoga teman-teman dipertemukan dengan pintu-pintu kesempatan dalam mewujudkan impian dan harapannya di tahun 2025 ini. Teruslah optimis dalam upaya, konsistenlah dalam melangitkan doa, singkirkan rasa ragu, karena sesungguhnya prasangka baik kepada-Nya adalah syarat utama mewujudnya asa. Insyaallah.
Terima kasih 2024, untuk semua pelajaran dan berkah yang telah diberikan. Selamat tahun baru, teman-teman semua. Semoga 2025 menjadi tahun yang semakin cemerlang! Aamiin ya Rabbal Alamin.
Jakarta, 31 Desember 2024
Al.
0 comments