Tiga langkah agar dilirik agencies atau brands. Oho! Menarik ini, mah!
Yup, setiap blogger, baik yang hanya ingin menulis atau pun yang ingin monetizing blognya, pasti akan happy lah ya jika dilirik oleh brands atau agencies untuk bekerjasama. Baik itu dalam bentuk job review, article placement atau aneka bentuk kerjasama lainnya.
Namun, untuk mampu dilirik oleh agencies atau brands, tentu tidak dengan berpangku tangan saja toh?
Harus ada effort atau upaya agar blog kita ini berkualitas dan layak menurut mata agencies or brands menjadi mitra mereka. Lalu, apa sajakah yang harus kita lakukan agar blog kita ini layak dan capable untuk itu?
Okeh, menurutku sih, ada tiga hal utama yang dapat dan kudu kita lakukan, nih, Sobs!
1. Content
Dalam berbagai aspek, content is still the king! Ga usah jauh-jauh ke agency deh, kita aja kalo mendarat di sebuah blog, yang artikelnya ditulis alakadarnya, antara niat untuk posting dan sekedar biar blognya ada update entry, pasti males kan ya, untuk berlama-lama di sana? Dan pastinya, kesimpulan yang kita ambil segera adalah, hm, the author of the blog ini ga serius nih nulisnya. Ngasal!
Bandingkan dengan blog yang walopun idenya sederhana, tapi dikemas dengan menarik dan bersungguh-sungguh, pasti kita senang dan malah betah serta penasaran untuk membuka halaman-halaman lain dari blog itu. Bener kan, Sobs?
Begitu juga agencies, banyak lho the officers of the agencies yang diem-diem mendarat di blog kita, untuk kepoin dan menilai kualitas blog kita. Jadi, kalo menurut aku sih, apa pun yang kita tulis, misalkan saja saat mengulas profile seorang teman, mengulas sebuah produk [walau for free], bercerita tentang kisah harian, atau apa pun tema yang kita angkat, tulis dan kemaslah dengan bersungguh-sungguh, menarik dan apik.
Yakin deh, ga akan pernah rugi lho menuliskan artikel yang tepat sasaran, bermakna dan sesuai dengan topik serta lebih dari 400 kata di blog kita. Jika bisa mencapai 1200 kata malah lebih baik lagi deh, hehe. Mengapa ga akan pernah rugi?
Ya, karena readers blog kita [yang beberapa di antaranya justru berasal dari agency, brands, penerbit, atau stakeholder lainnya] akan dapat menilai kualitas dan keseriusan kita di dalam ngeblog.
Misalnya aja nih, ada penerbit yang butuh jasa penulisan profile, atau butuh jasa review terhadap suatu product atau jasa, bisa jadi mereka akan menghubungi kita untuk tawaran kerjasama karena melihat kualitas tulisan yang berkualitas. Jadi..., tunggu apalagi, Sobs? Mari menulis dengan baik dan bersungguh-sungguh. Walo yang kita tulis adalah sebuah giveaway, artikel motivasi, profile blogger, atau tulisan lainnya
2. Keep consistent on your own writing style
Yup, jadilah diri sendiri. Be your self and keep consistent on your own writing style/character. Ga perlu meniru gaya menulis orang lain, walo terkadang kita begitu terkesima saat 'main' ke blog seorang teman atau seleb blog, terpesona dengan gaya menulisnya yang luwes, humoris dan bersahabat. Penuh dengan joke ringan yang bikin pembaca senyam-senyum. Tidak. Kita tak harus meniru gaya seperti itu jika memang karakter kita tidak seperti itu.
Jadilah diri sendiri, dan pede aja dengan gaya menulis kita sendiri. Yakin deh, menirukan gaya orang lain justru membuat kita lelah, dan bahayanya lagi, karena karakter kita bukan seperti itu, maka duplikasi ini justru akan memberi kesan garing.
Lagipula, dengan konsisten pada gaya kita sendiri, tentunya dengan latihan, improvisasi dan 'istiqomah' maka akan sejalan pula dengan terbentuknya personal branding dan penguatannya.
Lambat laun, pembaca setia kita akan mampu mengenali bahkan hapal dengan gaya tulisan kita, sehingga di media mana pun kita menulis, maka mereka akan dapat mengenalinya.
'Aha, ini pasti tulisannya si A!', misalnya.
3. Gunakan bahasa yang baik.
Bahasa yang baik TIDAKLAH berarti bahwa kita harus menggunakan bahasa formal ala-ala pejabat dengan kaidah EYD yang sempurna. Jika kita menerapkan itu, maka point ketiga ini so pasti akan bertabrakan dengan point kedua di atas, donk! Hehe.
Lalu piye?
Menulislah dengan gaya menulis kita sendiri, dan gunakan gaya bahasa kita sendiri, namun tetap di dalam koridor santun. Banyak toh kalimat yang dirangkai dari kata demi kata yang ramah, luwes, bersahabat bahkan humoris namun tetap berada dalam koridor santun?
Bahkan, dalam menyampaikan kritikan terhadap sebuah produk/jasa/sikap atau apapun, sudah seharusnyalah jika kita kemas di dalam bingkai redaksional yang baik, sehingga kita tidak dicap sebagai blogger yang berjemari tajam dan berbahaya, sehingga dijauhi. Hehe.
Gunakan juga kata sapa yang biasa kita gunakan dalam berkomunikasi dengan para pembaca kita secara konsisten. Misalnya saja, untuk blog My Virtual Corner ini, aku menggunakan kata 'aku' untuk diri sendiri dan kata 'Sobs' dan 'Sobats' untuk para pembaca.
Nah, itulah tiga tips dasar yang perlu kita jaga agar bisa mendapat lirikan agency atau brand ternama, atau malah perorangan yang ingin gunakan jasa kita di dalam mereview produknya, atau di dalam mengangkat/memperkenalkan seseorang [profile] - kliennya, atau malah memperkenalkan sebuah jasa/services.
Oya, selain dari ketiga langkah dasar di atas, the most important think yang tak boleh dikesampingkan adalah 'attitude'. Pay your most attention as well on this matter, karena your attitude is like a price tag, it shows how valuable you are.
Selain itu, tambahan lain dari tips di atas adalah..., gunakanlah juga image yang enak dipandang mata, agar pembaca kita tidak bosan going through tulisan kita, lho!
Well, sekian dulu tipsnya, selamat mencoba dan happy blogging and sharing, Sobs! Percaya deh, the more you share, the more you are shared, lho! Semakin sering kita berbagi, maka semakin banyak pula yang akan kita dapat. Happy blogging and have a great weekend ahead, dear friends!
Namun, untuk mampu dilirik oleh agencies atau brands, tentu tidak dengan berpangku tangan saja toh?
Harus ada effort atau upaya agar blog kita ini berkualitas dan layak menurut mata agencies or brands menjadi mitra mereka. Lalu, apa sajakah yang harus kita lakukan agar blog kita ini layak dan capable untuk itu?
Okeh, menurutku sih, ada tiga hal utama yang dapat dan kudu kita lakukan, nih, Sobs!
1. Content
Dalam berbagai aspek, content is still the king! Ga usah jauh-jauh ke agency deh, kita aja kalo mendarat di sebuah blog, yang artikelnya ditulis alakadarnya, antara niat untuk posting dan sekedar biar blognya ada update entry, pasti males kan ya, untuk berlama-lama di sana? Dan pastinya, kesimpulan yang kita ambil segera adalah, hm, the author of the blog ini ga serius nih nulisnya. Ngasal!
Bandingkan dengan blog yang walopun idenya sederhana, tapi dikemas dengan menarik dan bersungguh-sungguh, pasti kita senang dan malah betah serta penasaran untuk membuka halaman-halaman lain dari blog itu. Bener kan, Sobs?
Begitu juga agencies, banyak lho the officers of the agencies yang diem-diem mendarat di blog kita, untuk kepoin dan menilai kualitas blog kita. Jadi, kalo menurut aku sih, apa pun yang kita tulis, misalkan saja saat mengulas profile seorang teman, mengulas sebuah produk [walau for free], bercerita tentang kisah harian, atau apa pun tema yang kita angkat, tulis dan kemaslah dengan bersungguh-sungguh, menarik dan apik.
Yakin deh, ga akan pernah rugi lho menuliskan artikel yang tepat sasaran, bermakna dan sesuai dengan topik serta lebih dari 400 kata di blog kita. Jika bisa mencapai 1200 kata malah lebih baik lagi deh, hehe. Mengapa ga akan pernah rugi?
Ya, karena readers blog kita [yang beberapa di antaranya justru berasal dari agency, brands, penerbit, atau stakeholder lainnya] akan dapat menilai kualitas dan keseriusan kita di dalam ngeblog.
Misalnya aja nih, ada penerbit yang butuh jasa penulisan profile, atau butuh jasa review terhadap suatu product atau jasa, bisa jadi mereka akan menghubungi kita untuk tawaran kerjasama karena melihat kualitas tulisan yang berkualitas. Jadi..., tunggu apalagi, Sobs? Mari menulis dengan baik dan bersungguh-sungguh. Walo yang kita tulis adalah sebuah giveaway, artikel motivasi, profile blogger, atau tulisan lainnya
2. Keep consistent on your own writing style
Yup, jadilah diri sendiri. Be your self and keep consistent on your own writing style/character. Ga perlu meniru gaya menulis orang lain, walo terkadang kita begitu terkesima saat 'main' ke blog seorang teman atau seleb blog, terpesona dengan gaya menulisnya yang luwes, humoris dan bersahabat. Penuh dengan joke ringan yang bikin pembaca senyam-senyum. Tidak. Kita tak harus meniru gaya seperti itu jika memang karakter kita tidak seperti itu.
Jadilah diri sendiri, dan pede aja dengan gaya menulis kita sendiri. Yakin deh, menirukan gaya orang lain justru membuat kita lelah, dan bahayanya lagi, karena karakter kita bukan seperti itu, maka duplikasi ini justru akan memberi kesan garing.
Lagipula, dengan konsisten pada gaya kita sendiri, tentunya dengan latihan, improvisasi dan 'istiqomah' maka akan sejalan pula dengan terbentuknya personal branding dan penguatannya.
Lambat laun, pembaca setia kita akan mampu mengenali bahkan hapal dengan gaya tulisan kita, sehingga di media mana pun kita menulis, maka mereka akan dapat mengenalinya.
'Aha, ini pasti tulisannya si A!', misalnya.
3. Gunakan bahasa yang baik.
Bahasa yang baik TIDAKLAH berarti bahwa kita harus menggunakan bahasa formal ala-ala pejabat dengan kaidah EYD yang sempurna. Jika kita menerapkan itu, maka point ketiga ini so pasti akan bertabrakan dengan point kedua di atas, donk! Hehe.
Lalu piye?
Menulislah dengan gaya menulis kita sendiri, dan gunakan gaya bahasa kita sendiri, namun tetap di dalam koridor santun. Banyak toh kalimat yang dirangkai dari kata demi kata yang ramah, luwes, bersahabat bahkan humoris namun tetap berada dalam koridor santun?
Bahkan, dalam menyampaikan kritikan terhadap sebuah produk/jasa/sikap atau apapun, sudah seharusnyalah jika kita kemas di dalam bingkai redaksional yang baik, sehingga kita tidak dicap sebagai blogger yang berjemari tajam dan berbahaya, sehingga dijauhi. Hehe.
Gunakan juga kata sapa yang biasa kita gunakan dalam berkomunikasi dengan para pembaca kita secara konsisten. Misalnya saja, untuk blog My Virtual Corner ini, aku menggunakan kata 'aku' untuk diri sendiri dan kata 'Sobs' dan 'Sobats' untuk para pembaca.
Nah, itulah tiga tips dasar yang perlu kita jaga agar bisa mendapat lirikan agency atau brand ternama, atau malah perorangan yang ingin gunakan jasa kita di dalam mereview produknya, atau di dalam mengangkat/memperkenalkan seseorang [profile] - kliennya, atau malah memperkenalkan sebuah jasa/services.
Oya, selain dari ketiga langkah dasar di atas, the most important think yang tak boleh dikesampingkan adalah 'attitude'. Pay your most attention as well on this matter, karena your attitude is like a price tag, it shows how valuable you are.
Selain itu, tambahan lain dari tips di atas adalah..., gunakanlah juga image yang enak dipandang mata, agar pembaca kita tidak bosan going through tulisan kita, lho!
Well, sekian dulu tipsnya, selamat mencoba dan happy blogging and sharing, Sobs! Percaya deh, the more you share, the more you are shared, lho! Semakin sering kita berbagi, maka semakin banyak pula yang akan kita dapat. Happy blogging and have a great weekend ahead, dear friends!
tips agar dilirik agencies/brands,
Al, Margonda Raya, 1 April 2016
70 comments
Berarti tulisan saya biasa aja kali ya, nggak ada ahensi yg ngelirik hehehehe
ReplyDeleteMungkin belum ada agency yang mendarat? Selain mempraktekkan ketiga langkah di atas, praktekkannya cara2 meningkatkan statistik blog. :)
DeletePelajaran berharga nih, segera beres-beres dan belajar lebih baik ah biar dilirik brand. Thanks for sharing mba al.
ReplyDeleteMonggo, mba. Smg bermanfaat yaaa. :)
DeleteIlmuuuu lagiii. Makasih mbak Al. Semoga aku kalau nulis ga asal2an yaa aamiin
ReplyDeleteAamiin. Yuk, tingkatkan kualitas tulisan kita yuk, Tian. :)
DeleteMantap Mbk ilmunya. Siap dilaksanakan
ReplyDeleteSmg bermanfaat, ya, Uni Naqqi. :)
Deleteaku juga mau dilirik agency... makasih buat artikrl yang bermanfaat ini yaaa Mbak Al :)
ReplyDeleteSama2, Mba Witri, smg bermanfaat yaa. :)
DeleteSave ilmu ini akoh.... Wah aku masih jauh sekali ternyata hehhehe...
ReplyDeleteDuh, cara nulisku terkesan asal-asalan nggak ya, Mbak Al... Jadi kepikiran, apa mungkin karna tulisanku yang asal-asalan jadi jr terakhir kali cuma sampai bulan Juli 2015? *lah curcol detected* XD
ReplyDeleteMmmmm.... Baiklah kalau itu maunya.. hehe :D
ReplyDeleteMmmm.. baiklah kalau itu maunya.. hehe :D
ReplyDeleteKeren nih Mbak tipsnya.
ReplyDeleteBiarpun simpel tapi ngena banget. Jadi masukan buat newbie blogger :)
Noted...akan diingat
ReplyDeleteTipsnya sederhana tapi mengena banget mba. Aku kudu lebih perhatiin konten nih :D.
ReplyDeleteContent dan content, artinya aku kudu lebih giat menulis dan membaca lagii. Semangat
ReplyDeleteIn sya Allah nerapin 3 tips itu. Pelan2 ada yang lirik sih. Walo awal2 memang harus 'jemput bola' dulu. Ya iyalah siapa gue kalo cuma diem2 nunggu agensi ngelirik, seleb bukan, tokoh bukan. Haha
ReplyDeletemakasih sharingnya
ReplyDeleteTipsnya mantap Mbak Al. Konten, own style dan santun. Noted well Mbak.
ReplyDeletesaya suka kalau tipsnya ini, blogging jadi fun :)
ReplyDeleteDuh.. #brb mengkonsistenkan diri :D
ReplyDeleteThanks Mba Al atas tipsnya.
Ketahuan ya Mba...mana Blogger yg nulis artikel dgn serius..mana yg tulisannya garing asal2an.. Kudu benahi lg ah urusan bligging agar makin byk agency yg melirik blogku.. Mksh sdh sharring ya Mba..
ReplyDeletekecee ilmunya
ReplyDeleteBener banget tuh mbaa. Blogger itu memang daya tariknya ya dari tulisannya
ReplyDeleteWahh makasih ilmunya Mbak Al
ReplyDelete💋
Trims ilmunya ya mbak Al. Penting banget diterapin di blog.
ReplyDeleteSepakat mba Al, kalau sudah meniatkan untuk memonetisasi blog maka nggak bisa lagi ala Kabarnya. Konten sesederhana apapun jika ditulis sepenuh hati hasilnya pasti baik dan enak dibaca.
ReplyDeleteThanks for sharing.
Noted mba, semoga someday saya di lirik agency.Amiin
ReplyDeleteSetuju mba.. apapun yg ditulis harus sungguh-sungguh. :-) 3 poin yg harus diingat nih...
ReplyDeletenoted : bermanfaat mak Alaika..thank you.. :)
ReplyDeleteMakasih ilmunya, mak Al..
ReplyDeleteterimakasih tipsnya Mbak Al, saya harus lebih banyak belajar lagi nih :)
ReplyDeleteNoted!
ReplyDeleteAseeekk
ReplyDeleteMakasih sharingnyaa mba Al sudah berbagi bagi ilmuu :)
Kata sapa yg kadang suka gak konsisten, sesekali pakai teman. Kadang sahabat, masih galau nih, hahaha.
ReplyDeleteTx banget sharingnya, mbak Al
kak kalo misalnya blog kita kebanyakan foto gimana? xixixi. Aku gitu sih suka banyak2in foto, tp kmrin sudah kukurangin dikit :v
ReplyDeleteTengkiu mbak cantik :) Bismillah, nggak ada kata telat, selama kita mau belajar terus dan terus yah :)
ReplyDeleteyour attitude is like a price tag, it shows how valuable you are.
ReplyDeleteWords! Terimakasih ilmu dan pengingatnya Mak :)
Very well said, Mba Al. Tfs yaa..:**
ReplyDeleteSejauh ini saya belum nemu gaya penulisan yg saya banget mbak. Butuh banyak latihan dan konsisten pastinya ya.
ReplyDeleteMakasih ilmunya, Mbak Al. Harus terus belajar, nih :)
ReplyDeleteThanks for sharing, Mbak. Kadang masih suka kebawa dengan gaya penulisan orang lain. Hihihi. Ababil bener deh aku. Semoga bisa istiqomah dan nulis sesuatu yang bermanfaat :)
ReplyDeleteBtw, di judul nulisnya typo, Mbak. Harusnya "dilirik" bukan "dilrik". Kurang huruf "i" :)
tulisannya ciamik banget mbk Al
ReplyDeleteperlu diterapin, hhee
Ilmunya harus di catat. Bagus banget postingannya mba. Scroll ke atas lagi dan baca ulang biar ilmunya bisa di praktekan.
ReplyDeletewww.aloha-bebe.com
Kontennya yg msh belajar.....
ReplyDeleteSuka banget dengan tulisan ini, Mbak Al. Dan seneng pas baca: kalau bisa lebih dr 400 kata itu lebih baik. Aku suka berpanjang2 sih :D. Soalnya ada yg bilang klo kepanjangan pembaca gak jd bosen. Etapi, da balik lagi ke konten ya. PR-nya membuat konten yg menarik.
ReplyDeletemakasih tipsnya mba :)
ReplyDeleteMakasih banyak mbak ilmunya. Aku akan berusaha konsisten dan mulai serius memperbaiki konten blogku sendiriiiii
ReplyDeleteThanks buat tipnya mba Al :)
ReplyDeleteWah, main ke sini jadi dapat ilmu baru. Selama ini ngga pernah memikirkan kata sapa buat pembaca.
ReplyDeleteMakasih tips nya mba Al..akan segera diamalkan
ReplyDeleteTrims tipsnya makk....saya masih belajar sgt bermanfaat
ReplyDeleteMakasih mba tiga langkahnya ^^ ciamikkk :) meski tiga langkah tapi powerfull banget yah mba iniii
ReplyDeletePraktek prakteek :D
ReplyDeletemakasih ya mba Al, iya terkadang memang suka ga konsisten dengan gaya penulisan, baca buku fiksi kebawa, baca buku non fiksi beda lagi, hadeuh -_-"
Tips yang sangat manfaat, Al. Hari ini bunda lagi addicted BW nih, hehe... Akan kembali lagi ke sini nih kayaknya untuk baca lagi tips-nya.
ReplyDeleteAlhamdulillah blog saya banyak dilirik oleh para agency :-)
ReplyDeleteMenulis konten secara serius... Ah harusnya begitu terus ya kak
ReplyDeleteNggak butuh dilirik, butuhnya dikontrak wkwkwkw. Nice sharing bu :)
ReplyDeleteBrati boleh ya no 3 mb, emg klo semuanya sesuai eyd jd bingung nulisnya :D makasi ilmunya mba Al
ReplyDeleteBrati boleh ya no 3 mb, emg klo semuanya sesuai eyd jd bingung nulisnya :D makasi ilmunya mba Al
ReplyDeleteMakasih ilmunya Mbak. Alhamdulillah, mulai dilirik ejensi nih. Gpp masih satu dua. Itu juga udah sweneng poll. Semangat menulis deh... :)
ReplyDeleteIlmu baru dari Mbak Al. Noted! Bermanfaat banget buat newbie kayak aku. Aku sekarang masih menerapkan biar bisa menulis lebih dari 1000 kata, tapi nggak bertele-tele. :D
ReplyDeleteWaduh...aku msh terpaku dengan EYD/ EBI nih mbak Al! Pengen nulis pake bhs ngobrol gitu, tp kok ttp ngerasa bersalah yak? Hihihi....
ReplyDeleteKudu belajar luwesin kata lagi nih biar ga kaku n monoton stylenya...
Nuhun infonya mba Al...
Intinya menjadi diri sendiri ya mbak ^^
ReplyDeleteKalau konsisten nulis dan mau belajar serta mempraktekkan saran-saran mbak Alaika seperti di atas, job bakalan ngalir deh. Dijamin ^^
Makasih sharingnya mbaaak. Sangat bermanfaat, aku jg pengen dilirik hehe
ReplyDeleteMbak Alaika, makasih sharingnya. berguna banget ini!
ReplyDeleteHatur nuhun infonya mbak al 😊
ReplyDeleteTips yang bermanfaat! Semoga kalo udah praktikin semua tipsnya bisa dilirik agency/brand yaa. Amiin.
ReplyDelete