My Virtual Corner
  • Home
  • Meet Me
  • Contact
  • Disclosure
  • Category
    • Motivation
    • Traveling
    • Parenting
    • Lifestyle
    • Review
    • Tips
    • Beauty
      • Inner Beauty
      • Outer Beauty
Picture from Canva.com, modified by Alaika Abdullah
Hello, dears! Udah lama juga ga nulis di halaman tercinta ini, euy! Jadi kangen deh sama kalian semua! Pada sehat kan? 😀

Ga terasa, rumah utama ini mulai berdebu, saking asyiknya aku bermain di rumah baru, yang sedang penuh pesona, excitement dan berbagai peluang baru yang ditawarkannya. Rumah yang mana, sih, Al?

Yang ini, lo! Rumah baru di planet steemit! Udah pernah dengar tentangnya? Eits, bukan tak cinta lagi pada rumah ini (My Virtual Corner) yang telah mengukir dengan indahnya namaku di halaman rumah si mbah, sih, tapi karena memang aku sedang excited banget mempelajari rumah baru yang satu ini. Yang tanpa terasa, di hari ke 40 membuka lapak di sini, telah menjadikan reputasinya di angka 44. Aih, Alhamdulillah. Semoga aliran steem dollarnya pun mengalir lancar ke depannya, dari postingan demi postingannya. Aamiin ya Allah.


Lari dari Masalah, Harus kah?

Namun, hari ini, aku tak hendak berbicara tentang rumah baru itu, sih. Melainkan ingin bercerita tentang judul di atas. Yes. Terkadang, banyak dari kita, yang tanpa sengaja melakukannya. Lari dari Masalah, karena tak sanggup berhadapan dengannya. Yang lebih sedihnya lagi, banyak dari kita yang justru mengendapkan masalah, karena merasa itu lebih baik daripada dikeluarkan dan dicarikan solusinya.

Belum dapat bayangan kasusnya yang gimana?
Yang begini, lho! Kebetulan seorang teman barusan curhat, menceritakan sikap seorang sahabatnya yang tiba-tiba saja berubah. Menjauhinya tanpa penjelasan. Hm, emangnya ada yang seperti itu, Al?

Hayyah, kok masih tanya? Coba deh lihat ke dalam diri, jangan-jangan kita sendiri pun pernah demikian. Karena merasa ga enak jika berterus terang. Takut akan menyinggung si teman, jadi kita memilih untuk mundur teratur tanpa penjelasan. Padahal yang seperti ini, sakitnya justru lebih pedih dibandingkan berterus terang ke si teman. Walau akan membuatnya sakit, namun, dia akan tau duduk perkaranya, dan kemungkinan untuk berimprovisasi, kemungkinan untuk memperbaiki sikap pun terbuka lebar, sehingga kita tak perlu mengorbankan sebuah persahabatan bukan?

Sayangnya, di dunia ini, masih banyak pula yang memilih sikap lari dari masalah, tak hendak mengungkapkannya apalagi menyelesaikannya dengan gagah berani. Yap, sungguh disayangkan bukan? Bayangkan, waktu akan berlarut, terbuang percuma. Syakwasangka terbuka lebar. Si teman yang dijauhi akan berpikir macam-macam. Tak urung malah menjadi sedih, namun tak tau apa salahnya. Ga enak banget kan jika kita yang mengalami hal seperti ini?

Janganlah Lari dari Masalah, Tapi Hadapi dengan Gagah Berani.

Yes, aku termasuk orang yang akan serta merta mengejar para pihak untuk menuntaskan masalah. Misalnya nih, aku punya 3 teman karib, yang biasanya kita selalu kompak dan saling support. Namun, pada suatu waktu, namanya kehidupan, kami pun berselisih. Saling mendiamkan dan menjauh. Nah, aku paling ga betah dengan situasi yang seperti ini, sobs!

Maka aku akan mencoba untuk mendudukkan semua pihak. Mengajak semuanya untuk berkepala dingin, berdiskusi. Bercerita duduk perkaranya dengan hati bersih dan lapang, dan kemudian, saat uneg-uneg telah dikeluarkan, hati menjadi lebih tenang, kepala telah sama-sama dingin, maka jalan keluar pun biasanya akan terlihat dengan lebih jelas. Iya enggak, sih, sobs?

Tapi ya itu tadi, sobs. Manusia kan berbeda-beda. Ada yang memang mengendapkan masalah itu terlebih dahulu, ntar kapan-kapan, jika udah rada adem hati, baru dibicarakan, itu pun jika ingat. Hayyah!

Atau lebih parah lagi, sobs. Ada yang pura-pura ga ada masalah. Mencoba lupa, dan waktu pun terulur tanpa kendali. Hati saling curiga, emosi saling berlaga dalam perang dingin yang tak bertepi. Halah. Syedih deh eikeh kalo seperti ini. Hehe.

Kalo kalian gimana? Apa solusi yang kalian lakukan jika persahabatan kalian terkendala seperti ini? Lari dari masalah dan berpura-pura everything is ok? Atau mendudukkan semuanya, brainstorming dan cari solusi?

Share di kolom komentar donk!

Catatan ringan tentang kehidupan,
Al, Bandung, 21 Februari 2018

Hari Selasa yang lalu, 13 Februari 2018. Aku dan Intan dengan penuh semangat bersiap diri. Bangun pagi-pagi banget, karena harus membereskan beberapa pekerjaan yang memang harus tuntas sebelum kami meninggalkan rumah. Terutama bagi Intan. Putri tercinta ini terlihat begitu antusias. Jarang-jarang nih putri aurora bangun sepagi itu. Haha. Soalnya Intan tuh termasuk bukan morning person, kayak emaknya juga sih, yang seringnya tidur lagi sehabis shalat subuh.

Tapi Selasa pagi itu, semuanya berbeda. Antusiasme yang menghinggapi Intan tuh, adalah karena dirinya begitu ngefans sama Kaesang Pangareb. Iya, Kaesang yang youtuber itu, lho! Yang anaknya Pak Jokowi, our president! Nah, hari itu, aku dan Intan dapat undangan untuk menghadiri acara launchingnya aplikasi baru dari PayTren, yaitu PayTren 5.0, dan Kaesang, menjadi salah satu narasumber pada acara itu! Makanya Intan jadi begitu antusias, bisa lihat dan ketemu langsung dengan Kaesang!

Tentang PayTren sendiri, aku sebenarnya tak paham sepenuhnya akannya, sih. And I believe that I am not alone on this kan? Tenang, kita akan tau apa itu PayTren lebih jauh sebentar lagi, ok, sobs?

Tekape Acara.

Acara itu bertajuk "Launching Program PayTren Drive bersama Grab Indonesia". Bertempat di The Suites Parahyangan Business Park Blog D6 - D7, Jalan Soekarno Hatta No. 693 - Buah Batu - Bandung. Merupakan lokasi di mana PT. Veritra Sentosa International berkantor.

Para tamu VIP yang duduk manis menanti acara dimulai.
Kami tiba di tekape tepat waktu. Awalnya sih aku mengira bahwa acara ini akan berlangsung di dalam ruangan, sehingga ga menyiapkan diri untuk berdiri outdoor, di dalam paparan cahaya matahari yang sebenarnya masih ramah, namun kemudian mulai membakar wajah. Namun melihat antusiasme para hadirin yang bersemangat, apalagi saat Ustadz Yusuf Mansyur memimpin pengajian (sambil menanti panitia menyiapkan stage untuk acara talkshow), sang Ustadz dengan cerdas mengajak para hadirin untuk secara berjamaah membaca surah Ar-Rahman.

Aih, canggihnya teknologi, di masa kini, mengaji pun sudah demikian mudahnya. Cukup membuka surah yang dimaksud dari gadget masing-masing, maka melantunkan ayat-ayat suci pun menjadi mudah. Thanks to technology! Keren!

Hadirin yang kusyuk melantunkan ayat suci (Surah Ar-Rahman)
via hape masing-masing, dipimpin oleh Ustadz Yusuf Mansyur
Kolaborasi PayTren dengan Grab dan Madhang.

Pasti banyak yang beranggapan bahwa PayTren adalah sebuah teknologi transaksi pembayaran yang diaplikasikan melalui gadget? Yup, persis! Etapi, kini bisnis PayTren semakin lebar sayapnya, lo! Perusahaan jasa pembayaran berbasis aplikasi ini kini merambah ke dunia bisnis lainnya, ditandai dengan kolaborasi apik yang telah ditandatangani dan peluncuran aplikasi baru, "PayTren 5.0" yang dilaunching pada hari Selasa kemarin itu, sobs!

Hari Prabowo, Dirut PayTren, sedang bercerita tentang PayTren
Jadi tuh, PayTren kini berkolaborasi dengan Grab dan Madhang. Kalo Grab, pasti udah pada familiar lah, ya? Siapa coba yang tak kenal armada antar jemput berbasis aplikasi online, dengan seragam hijau segarnya itu?

Kalo Madhang? Sudah pada familiar kah?



Nah, kalo Madhang itu, adalah sebuah aplikasi kuliner yang menggandeng para pelaku usaha kuliner, termasuk ibu-ibu rumah tangga yang doyan masak untuk bergabung dan menjual masakan rumahannya.

Bertolak dari keinginan Kaesang dan teman-temannya untuk mempromosikan kekhasan kuliner khas nusantara, Madhang mencoba menghimpun berbagai masakan rumahan yang lezat untuk ditemukan dan dinikmati oleh setiap penikmat kuliner dan pecinta masakan rumahan.

Seperti yang terpampang di halaman website resmi Madhang.
Dan melalui kolaborasi ini, baik Madhang, PayTren maupun Grab berharap dapat membangun semangat jiwa kewirausahaan di bidang kuliner dan industri rumahan. Ketiga aplikasi ini diharap akan dapat saling support dalam memperlancar setiap kegiatan usaha.

Hari Prabowo, Dirut PayTren mengatakan bahwa kolaborasi ini akan memicu pertumbuhan peluang usaha menjadi masif dan otomatis akan meratakan kesejahteraan masyarakat. Dari payTren produk Madhang bisa dipasarkan, lalu Grab yang akan mengantarkannya ke pelanggan. Lengkap, saling support!

Kerjasama ini, terutama antara Grab dan Madhang, bahkan telah berlangsung di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

"Kami belajar banyak dari Grab dan PayTren, untuk selanjutnya bagaimana memberdayakan ibu-ibu sehingga memiliki kegiatan ekonomi lebih melalui makanan." Ujarnya.

Indahnya kebersamaan, bahu-membahu di dalam berkolaborasi. 

Press Conference dengan para nara sumber
Ki-ka: Ongki Kurniawan, Kaesang Pangarep, Kadis Kominfo Jabar, Hari Prabowo
Tiada yang lebih meringankan suatu beban, selain bekerjasama. Tiada yang lebih menguntungkan, jika semuanya sepakat untuk bahu membahu, berkolaborasi.

Menghadiri acara launching PayTrend 5.0 ini sungguh membuatku bahagia. Menyaksikan tiga perusahaan keren saling mengikat kerjasama, adalah sesuatu yang menyemangati jiwa. Sebuah pembelajaran yang kian membuka mata, bahwa bekerjasa sama itu jauh lebih baik dan menguntungkan, ketimbang saling sikut menyikut dan saling menghambat.

PayTren, Grab dan Madhang telah menunjukkannya. Ketiga perusahaan ini telah memperlihatkan sebuah lingkungan positive dan contoh nyata indahnya kolaborasi.

Trims Ustadz Yusuf Mansyur, Mas Ongki Kurniawan, dan Kaesang Pangarep untuk contoh nyata ini. Sukses selalu untuk PayTren, Grab dan Madhang!

Catatan launching PayTren 5.0
Al, Bandung, 20 Feb 2018




Ha? Akupuntur lagi, Al? Emang ada apa, sih? Kok sering banget?

Eh, akupuntur itu sehat, lho! Ini adalah teknik alami dalam merangsang produksi collagen sehingga membuat kulit cerah, sehat dan kencang! Tak cuma itu, sih. Aku jadi beberapa kali menjalani facelift akupuntur ini, karena memang sedang dalam tahapan 'pembenahan' bantalan lemak pada pipi, agar pipi tetap kokoh, sehingga mampu menopang lapisan lemak pada bagian bawah mata/kantung mata, saat nanti dilakukan dermafiller.

Jadi, seperti yang aku ceritakan pada postingan sebelumnya, bahwa setahun setengah yang lalu, aku kan pernah jalani treatment dermafiller untuk menghilangkan kantung mata, tuh. Nah, hyaluranic acid yang disuntikkan ke lapisan bawah kantung mata itu, akan bertahan selama satu tahun. Artinya, setahun kemudian, tindakan yang sama akan diulang, dengan jumlah filler yang disuntikkan tentu tak akan sebanyak yang sebelumnya.

Baca juga: Dermafiller - Solusi Jitu Hilangkan Kantung Mata

Eh ternyata, justru udah setahun lebih, aku belum butuh tindakan itu. Hingga kemudian, setahun setengah kini, terlihat bahwa kantung mata sudah mulai mengintip lagi. Nah, si dokter kece, dr. Dave punya rencana lain. Dia ingin membenahi pondasi bantalan pipiku terlebih dahulu, karena menurutnya, kantung mata itu justru terbentuk karena bantalan lemak pipi yang menipis. Bantalan lemak yang menipis ini, menyebabkan lapisan bawah mata ikut turun membentuk kantung mata, karena tak ada yang menyokongnya lagi.

Canggih bener ya, pemikirannya? Ini yang paling aku kagumi dari dr. Dave! Doi tuh ga mau main-main. Ga mau instant dengan hasil yang ga maksimal.

Sebenarnya, demi mengeruk keuntungan, bisa aja kan doi langsung mengiyakan untuk lakukan dermafiller (koreksi kantung mata) begitu pasien menginginkannya? Namun enggak tuh! dr. Dave akan lihat dulu kondisi si pasien.

"Dokter estetik itu layaknya pekerja seni. Kami ga ingin hasil karya kami amburadul atau ala kadarnya. Kami ingin hasil yang maksimal." Katanya dengan tegas, pada suatu hari. Proud of you, Doc! 


Baca juga: Facelift Pertama by Teh Winda Sari

Maka, dokter Dave pun memutuskan untuk melakukan beberapa tahapan facelift akupuntur terlebih dahulu, untuk membenahi bantalan lemak pipi ini. Itu lah sebabnya mengapa aku kini diminta untuk lakukan facelift akupuntur lagi.

Dan kali ini, akan dilakukan oleh dr. Tessa Salim.




Tak ada keraguan di hati akan kemampuan dr. Tessa. Selain karena telah mengenalnya dengan baik, aku juga yakin akan keahliannya melakukan akupuntur facelift ini. Dan benar saja, setelah krim anestesi yang dioleskan ke wajahku bekerja secara maksimal, maka dr. Tessa langsung mengeksekusi.

Satu persatu jarum khusus itu ditancapkan dengan penuh kehati-hatian dan lembut ke wajahku. Sembari ngobrol santai hingga aku yang memang sedang ngantuk kala itu, tertidur lelap. Aih. Emang ya, akupuntur ini kelihatannya aja ngeri, menyakitkan, padahal yang menjalaninya malah sempat-sempatnya tertidur! 😀

. ~ Setengah Hari Bersama dr. Tezza Salim ~ . Treatment: Acupuncture Facelift Harga: IDR. 2 jt. . Beauty is pain, kata orang. Kalo kata aku sih, untuk tetap cantik memang butuh upaya. Beauty needs effort. Dan aku jatuh hati dengan yang satu ini. . Acupuncture facelift dari Lineation Korean Center. Aku nyaman banget dengan teknik yang satu ini. . Walau terlihat menyeramkan atau menyakitkan, sesungguhnya (halah), ini sama sekali ga sakit. Karena sebelum tindakan akupuntur, wajah sudah dikebalkan alias dianestesi terlebih dahulu, sehingga saat terjadi penusukan jarum demi jarum oleh tangan cantik dr. @tezz_ahh yang dengan sabar dan penuh perhatian menancapkannya ke wajahku, aku malah bisa senyum-senyum bahkan sempat tertidur. I love this treatment. . Dan..., menurutku, dokter estetika itu ibarat pekerja seni. Mereka mencintai pekerjaannya dan karena ini lebih ke art, mereka terlihat menikmati sekali proses demi proses dalam 'mengukir' kecantikan bagi para pasiennya. . Thanks dr. Tezza, setengah hari bersamamu, begitu berarti. Minggu depan kita ketemu lagi untuk cek ricek hasil 'lukisan'mu yaaa. Hehe. Muaach. . #hypstarindonesia #lifestyle #beautyblogger #facelift #acupuncturefacelift #lineationcenter #lineationclinic @lineation.id
A post shared by Alaika Abdullah (@alaikaabdullah) on Jan 15, 2018 at 7:56pm PST

See? Keliatan banget ya kalo dr. Tessa itu penuh perhatian dan berhati lemah lembut? Care banget, gitu, lo! Caranya menancapkan jarum demi jarum itu, sungguh bikin hati tenang. Dokter Putri dan Teh Winda juga begitu kemarin, penuh kehati-hatian dan care. Senang deh bisa menjalani terapi di klinik elite ini!

Seminggu kemudiaan - The Result

Pasti penasaran donk akan hasilnya? Aku juga. Asyiknya tuh, aku termasuk yang sukses dalam menjalani akupuntur. Kulit wajah Alhamdulillah sama sekali ga biru bekas di akupuntur. Ada juga pasien yang sampai lama bekas birunya di wajah. Nah, kalo aku, Alhamdulillah enggak. Jadi bisa langsung keliatan kinclong.

Alhamdulillah. Wajahku terlihat kinclong, dan kencang. Hanya sayangnya, pada bagian pipi, kok terlihat kayak rahangku jadi kokoh dan jadi kurang tirus, ya?
Saat aku konfirmasi ke dr. Dave, katanya sih itu karena dr. Tessa masih sedang mengerjakan bagian pipi atas. Untuk pipi bawah akan dilakukan lagi, yang memang untuk mengangkat kedua pipi agar kencang dan tirus. Ah, i see.

Ok, baiklah, besok mau ketemu dr. Tessa lagi, ah! Udah kangen, plus ingin tunjukkan hasil karyanya yang kece ini.


Ingin coba treatmen sehat alami ini juga? Yuk, hubungi langsung di contact info berikut ya, sobs!

Lineation Center.
Jalan Leumah Neundeut No. 10
Bandung - 40164
Telp. 022-2010593
Membaca judul di atas, pasti langsung menebak bahwa aku sedang galau karena hendak traveling, dan sulit menentukan apakah akan menyeret koper atau justru memanggul ransel alias backpack, ya kan?

Eits, enggak loh! Aku bukan hendak traveling, karena musim traveling sedang berpindah ke tempat lain, alias aku sedang ga bisa traveling dulu, karena sedang fokus pada sesuatu yang membuatku has to stay in town dulu. 

Etapi, bicara tentang koper dan ransel, menurut aku sih, keduanya sama penting karena kebutuhan orang akannya tentu berbeda-beda. Aku sendiri, biasanya akan pakai koper jika tujuan kepergianku adalah untuk urusan kantor/dinas keluar daerah. Baik itu travelingnya menggunakan jalan darat (mobil kantor atau bis), laut maupun udara, aku pasti akan bawa koper. Tinggal menyesuaikan ukuran koper-nya saja. Jika dinasnya hanya sehari dua hari, tentu aku akan bawa koper yang kecil saja, biar ringkas. Dan pada intinya sih, aku paling males kalo harus bawa printilan, makanya aku selalu berusaha untuk memasukkan semua bawaan ke dalam satu koper saja, biar praktis.

koper
Bersama BP Team berwisata ke Korea Selatan
Searah jarum jam; Alaika, Putri, Rani, Alma, Nunik dan Shinta.

Selain untuk tujuan dinas, maka koper, biasanya akan aku geret jika perjalanan wisata ke luar negeri. Ya iya lah, rasanya ribet aja kalo harus memanggul carrier (si ransel yang segede gaban itu) untuk bepergian di luar negeri. Secara jalanan di sana kan udah mulus banget dan koper friendly banget, jadi menyeret koper dengan ukuran koper yang besar pun akan jauh lebih mudah dibandingkan memanggul carrier atau backpack.


Lain halnya jika tujuan dari perjalanannya adalah untuk petualangan alam atau pun backpacking. Nah, kalo seperti ini, jelas-jelas membawa koper justru akan menghambat kegesitan perjalanan, bahkan juga bakalan ditertawakan teman-teman seperjalanan. Haha. Ga mau donk dibully, hihi. Seperti perjalanan untuk menikmati alam pedesaan dan serunya bertualang di alam Citumang, misalnya. Having fun di sana sembari ber-body rafting, atau sekedar tracking di tracking areanya yang yahud. Nah, sudah pasti aku akan memanggul ransel, dunk!

Atau, perjalanan mendaki gunung bersama teman-teman pendaki alam Nature Walk Bandung, sudah pasti aku akan pilih untuk memanggul carrier. Ga mungkin lah nyeret koper untuk mendaki gunung. Hahaha. Gile aja yak? 😀😂

Bicara tentang koper dan ransel, sebenarnya sudah dipahami bersama sih penggunaannya. Ada masanya kita memang harus menyeret koper, namun ada kalanya kita justru harus memanggul ransel. Tapi ga semua orang sepemahaman, sih. Ada juga teman yang kemana-mana lebih nyaman membawa ransel. Alasannya lebih enak, tinggal panggul.

Etapi, kan berat juga ya kalo harus memanggul ransel, sementara tujuan perjalanannya adalah ke kota yang jalanannya koper friendly. Bisa digeret tanpa harus lelah memanggul. Namun, ya itu tadi, sobs. Terpulang kembali ke kenyamanan masing-masing lah ya.

Kalo aku sih, menyesuaikan dengan kebutuhan saja. Ada kalanya aku akan dengan senang hati bawa backpack, misalnya saja jika harus ke Jakarta untuk beberapa hari, dengan menggunakan kendaraan pribadi atau travel atau pun kereta, maka aku akan panggul ransel aja, karena menurutku koper akan ribet jika harus menggunakan jasa ojek online menuju tempat menginap.

Kalo kalian sendiri, sobs? Gimana? Kapan akan menyeret koper, dan kapan akan memanggul ransel? Pernah juga donk pastinya, memadukan keduanya? Di mana kita akan bawa koper, plus ransel, ditambah pula dengan printilan goodie bag segala? Haha.

Aku juga sering begitu, malah! Haha. Jadi aturannya jelas ga bisa saklek, yak? Kudu menyesuaikan kembali dengan keperluan, waktu dan kesempatan. Betul?

Obrolan santai antara koper dan ransel,
Al, Jakarta, 5 Februari 2018


Hari telah siang ketika aku sampai di halaman parkirnya Lineation Center, Kamis kemarin, 1 February 2018. Matahari bersinar lumayan terik, membuat aku harus berlari mencapai pintu masuk agar cahaya matahari tak sempat menjilati wajahku yang baru saja dilaser oleh dr. Dave. 

Clinic elite ini terlihat tenang, adem dan menyenangkan. Apalagi disambut oleh sapaan "Anyeong Haseo" dari teteh-teteh gareulis di front office, yang dengan ramah menyapa setiap pengunjung, membuat hatiku riang. 

Beberapa orang terlihat duduk di sofanya yang empuk, dan beberapa lagi terlihat duduk di cafe corner yang cozy, di balik dinding bergambar dua merak hijau yang cantik. Sungguh, berkunjung ke pusat kecantikan dan kesehatan yang satu ini, selalu mampu bikin hati ceria dan bahagia.

Bukan, kunjunganku kali ini bukan untuk bertemu dr. Dave, sang pemilik clinic which is also my aesthetic doctor, melainkan punya janji dengan Pak Agus Hanafi, sang punggawa program Lineation Regenesis+, Langkah Keempat, yang justru suka banget menyebut dirinya "dukun moderen". Aku memanggilnya suhu. Suhu Agus Hanafi.
Baca juga: Lineation Regenesis+, Your Ticket to Optimum Happiness

Langkah ke empat ini dikenal dengan nama "Energy & Mindset Reprograming". Pasti pada penasaran kan? Kayak gimana sih programnya itu? Bisa untuk kasus apa aja sih? 


EMR ternyata bisa untuk kencangkan Mrs. V dan Payudara, lho!

Nah, tadinya aku berfikir bahwa langkah ke empat dari stress management program milik Lineation Center ini, hanyalah untuk mengobati trauma atau depresi (karena berhubungan dengan stress management), untuk melepaskan pasien dari ketergantungan terhadap narkoba, alkohol atau pun ketergantungan terhadap hal-hal negatif lainnya, namun ternyata, setelah ngobrol langsung dengan sang punggawa, ya ampun, ternyata EMR ini aplikasinya bisa untuk menangani berbagai permasalahan, lho! Ngobrol lama dengan sang suhu, sungguh bikin aku terpana. Ya ampun. Luas banget cakupan manfaatnya! Melingkupi kecantikan lahir dan batin! 

Dan seperti judul yang aku ukir di atas, ternyata EMR juga bisa diaplikasikan untuk mengobati permasalahan Mrs. V yang tak lagi seirama dengan Mr. P, lho! Dan juga bisa untuk kencangkan payudara! Bahkan juga bisa untuk mengencangkan kulit wajah dan pipi!

What???
Iya, lho! Kami ngobrol asyik tentang Mrs. V dan kedua bukit kembar itu! 😊
vagina
Mrs. V - Pintu Lahir 
Yang Seharusnya 
Tetap Sempit, Sexy, Sehat dan Terawat.
Eits! Jangan langsung close artikel ini, karena aku ingin mengabarkan tentang sebuah info, yang sesungguhnya bukan saja bermanfaat bagi para suami, namun utamanya adalah untuk kita sendiri, para wanita! Sware, you will thank me after read this article! 😊

Si Jalan Lahir yang Justru Terabaikan

Tentu kita semua paham bahwa Mrs. V alias kemaluan wanita (vagina) adalah sebuah organ tubuh berbentuk tube yang terdiri dari otot yang elastis, menghubungkan uterus, serviks dan bagian terluar yang disebut vulva. Fungsinya adalah sebagai organ seksual yang juga menjadi organ reproduksi atau penerus keturunan.

Elastisitasnya yang mumpuni untuk kembali ke bentuk asalnya, walaupun telah dimasuki oleh benda lain, atau bahkan telah mengeluarkan keturunan hingga membuatnya melar/meregang hingga 10 cm, kerap membuat wanita begitu percaya diri untuk membiarkannya begitu saja tanpa perawatan. "Toh ntar juga balik rapet lagi!". Pemikiran ini kerap membuat vagina terabaikan.

Ditambah pula dengan kesibukan mengurus bayi dan urusan domestik rumah tangga yang lainnya, membuat me time mengurus organ penting yang satu ini pun terkesampingkan. Hingga kemudian, perlahan pak suami mulai mengeluh, karena Mrs. V yang dulunya sempit, sexy, sehat dan terawat, kini tak lagi mampu bersinergi dalam mencapai syurga duniawi. Jadilah Mr. P bagaikan pungguk yang merindukan bulan.

Vagina juga alami trauma.

Mrs. V adalah organ yang sangat sensitif. Tubuh kita mencatat segala trauma yang terjadi, termasuk terhadap Mrs. V nun di alam bawah sadar sana. What? Mrs. V bisa alami trauma? Trauma yang bagaimana kah, Al?

Yup. Trauma tidaklah melulu urusan hati atau jiwa. Tubuh yang terluka, tubuh yang memar oleh hantaman atau benturan, tubuh yang terluka karena kecelakaan atau apa pun yang menyebabkan terjadinya luka, adalah masuk ke dalam kategori hard trauma, yang walau secara fisik terlihat sudah sembuh, namun ternyata, jauh di alam bawah sadar, masih disimpan rapi sebagai 'trauma'.

Begitu juga dengan trauma vagina. Tanpa kita sadari, perlakuan koitus (penetrasi) yang tidak menyenangkan, kurang apik atau dilakukan dengan paksa, membekaskan trauma pada vagina, lho! Konon lagi yang mengalami perkosaan atau perlakuan kasar pada organ intim ini, jelas memberikan dampak trauma yang membekas hingga ke masa depan.

Tak hanya itu, proses kelahiran bayi yang sulit dan tetap berjalan secara normal, namun membutuhkan alat bantu, terkadang juga menghasilkan trauma pada vagina. Selain membuat elastisitasnya tak mampu kembali seperti sediakala, juga menimbulkan trauma batin yang membuat hati pemiliknya takut, nelangsa, dan membekas pada rasa tak nyaman untuk kembali menyediakan 'ruang' tersebut bagi pak suami.

Akibatnya apa? Hubungan suami istri menjadi renggang. Tak lagi harmonis karena saling merasa tak nyaman.

EMR sebagai solusi jitu atasi problema tersebut di atas.

Yes. As I said above. EMR (Energy and Mindset Reprogramming) juga bisa banget lho menjadi solusi untuk atasi problema ini. Tak hanya merapatkan kembali otot-otot vagina yang mengendur, tapi EMR juga mampu untuk mengencangkan kembali payudara yang turun dan mengendur. Ha? Masa' sih, Al? Carane piye? 

Iya, lo! Beneran!

Terapi EMR untuk mengencangkan otot-otot vagina dan payudara, tanpa sentuhan melainkan via pengaturan mindset dan penyaluran energi. 

Berdiskusi topik apa pun dengan suhu Agus Hanafi selalu saja menarik. Aku tuh ga pernah bosan jika duduk bareng dan ngobrol dengannya. Mulai dari yang serius hingga yang penuh guyonan, selalu saja mampu membuatku duduk bak prangko yang telah direkat ke amplopnya. Tak beranjak.

Termasuk ngobrolin yang satu ini. Walau hanya duduk berdua di ruang prakteknya (di Lineation Korean Center), namun aku merasa nyaman dan feeling free to discuss about these sensitive things. Cara suhu berbicara sangat santun, sehingga membuat obrolan kami interaktif, informatif dan sangat menarik.

Bak wartawan yang kian penasaran, pertanyaanku mulai meningkat ke bagaimana cara terapinya. Iya, dunk. Aku kan kepo, apakah terapi ini dengan cara harus menyentuh organ intim kita? Malu kan kalo harus sampai seperti itu? Haha.

Dan...? Dan ternyata sodara-sodara! Terapi ini sama sekali tidak perlu menyentuh organ tubuh yang hendak diterapi, lo. Jadi pasien cukup didudukkan dengan santai pada kursi terapinya yang nyaman, lalu suhu akan melakukan assessment, sugesti, penyaluran energi, dan mindset reprogramming!

Terapi ini sama sekali ga perlu buka-bukaan pakaian. Apalagi bagian undiesnya. Aman terkendali.

Menjadi pasien sang suhu. 

Yes, beneran. Terapi ini sama sekali ga perlu sentuh organ intim kita.   Ga perlu buka-bukaan pakaian luar maupun dalam. Aman terkendali. Aku bisa bilang begini karena udah dapat tawaran untuk mencobanya, sobs. Hehe.

Iya donk. Kudu nyoba kan? Tanpa bukti, segala sesuatu tentu akan dianggap hoax. Betul? Makanya kala suhu menawarkanku untuk mencoba terapi ini, agar aku mampu bercerita tanpa mereka-reka. Aku langsung yes. Ya, walau pun proses melahirkan Intan, nun 21 tahun silam adalah melalui proses caesarian, tapi rasanya sayang banget kan melewatkan tawaran dari suhu ini?

Modal utama dari terapi ini adalah kemauan dari pasien untuk bekerjasama dengan sang terapis. Jadi aku harus komit untuk bekerjasama dengan suhu, untuk patuh pada sugestinya nanti. Ok. Will do. Dan berpindahlah aku ke kursi terapi yang nyaman itu. Suhu mengatur posisi sandaran kursinya hingga benar-benar nyaman bagiku. Lalu suhu mengarahkan aku untuk benar-benar rileks, sembari beliau membimbing gelombang otakku untuk berada pada gelombang tetha (deeply relaxed). Perlahan suhu memintaku untuk mengingat kembali (me-recall) saat-saat paling mengesankan kala berhubungan intim dengan suamiku.


Mengapa diminta untuk mengingat saat-saat indah itu? Karena pada saat-saat itu lah kondisi Mrs. V berada dalam kondisi paling sip (mencengkram kuat), dan siap untuk membawa pak suami melayang ke awan. Hehe. Dan nantinya, kondisi Mrs. V akan direset kembali ke kondisi yang paling sip ini.

Oya, aku berada dalam keadaan sadar penuh saat terapi ini berlangsung. Jadi kita memang sadar, hanya saja kita membujuk pikiran kita untuk fokus dan ga lari-lari. Jadi fokus untuk memanggil kembali momen-momen yang diinginkan.

Sebenarnya sih, aku agak bingung juga dalam menentukannya, karena yang namanya hubungan intim dengan suami, kayaknya semuanya indah sih. Haha. Eh, ada juga sih sekali dua yang ngeselin, paksu saking lelahnya jadi lupa untuk after play. Haha. Ops!

Anyway, back to the therapy. Ga butuh waktu lama untuk terapi ini. Begitu tubuhku telah memberi tanda ke suhu bahwa aku telah mampu me-recall kenangan indah itu, maka suhu melakukan penyaluran energi (dari jarak beberapa puluh senti meter) ke bagian tubuhku which is pada bagian rahim, perut atas dan payudara. Terasa ada aliran panas yang kayak kesetrum halus mengalir pada bagian-bagian itu. Dari rahim mengalir ke atas hingga ke dada. Disertai beberapa kata sugesti, lalu suhu menutup terapinya dan memintaku untuk membuka mata secara perlahan.

Dan...? Aneh tapi nyata, aku merasa ada aliran panas (energi) yang mengalir di dalam tubuh, mengencang di bagian perut atas juga bagian payudara. Juga pada kedua pipi, karena suhu juga menyalurkan energi untuk mengencangkan kedua pipiku. Ah, mungkin ini hanya sugesti, pikirku dalam hati.

Etapi..., sesampai di rumah, aku coba lihat donk di depan kaca, haha. Dan...? Iya sih, kedua gunung kembar milikku terlihat kian mengencang. Kedua pipiku juga terasa mengencang. Tapi...? Masak secepat itu hasilnya?

Lalu, aku jadi kepo donk tentang perubahan pada Mrs. V. Any changes? Aih, jadi ga sabar nungguin si Mas pulang kantor. Haha.

A week later...,

Tulisan ini terbit setelah seminggu aku diterapi. Dan hasilnya setelah ujicoba pada paksu? Luarbiasa! Doi jadi makin kesemsem! Haha. You should try, deh. Make your appointment to meet Pak Agus Hanafi at:


Lineation Center. 
Jalan Leumah Neundeut No. 10 
Bandung - 40164
Telp. 022-2010593

Untuk terapi menghilangkan trauma baik pada organ vital atau tubuh lainnya, juga bisa melangkah dan konsultasi langsung dengan Bapak Agus Hanafi, sang suhu saya ini, deh! Semoga informasi ini bermanfaat, ya, sobs!

Serba serbi terapi EMR,
Al, Bandung, 8 Februari 2018
"Mas, menabung di SOBATKU itu untung banget, lho!" Ujarku memulai reportase verbal ke suamiku sepulang aku dari menghadiri acara 'Pengundian Grandprize 100 juta rupiah' yang diadakan oleh SOBATKU, pada hari Jumat, 19 Januari 2018 kemarin, di Gedung Sampoerna Strategic Square, Jakarta.

"Ya iya lah, Sayang. Untungnya karena menabung di SOBATKU, bukan di kantong kamu. Kalo nabungnya di kantong kamu, pasti akan lain ceritanya. Bukannya nambah, tapi yang pasti, akan surut ketinggiannya." Guyonnya refleks, seraya tertawa renyah. Ih! *sambit tissue basah

Orang cerita serius kok malah diledekin.

"Lihat deh, Mas, foto ini, dan nih lihat video-video tadi di acaranya. Beruntung banget ya mereka?" Kulanjut berpromosi, saking tak mampu menahan euforia yang masih turut serta bersamaku, sehabis menyaksikan acara penarikan undian dan grand prize tadi. Dimana aku menyaksikan sendiri keberuntungan seorang pemuda berumur 27 tahun mendapatkan durian runtuh undian Grand Prize senilai 100 juta rupiah.
Sobatku
Mas Radot Cornelius (27 tahun), nomor tiga dari kiri
Sang Pemenang Grand Prize 100 juta dari Sobatku.
Dokumentasi milik Echa Cucuth
"Wow! Keren banget. Masih muda banget pemenangnya ini. Pasti banyak cita-citanya yang akan langsung diwujudkannya." Akhirnya suamiku turut masuk ke dalam euforia yang aku tularkan. Satu persatu foto dan video disaksikannya, dan terlihat perhatiannya mulai tertarik ke obrolan yang aku ciptakan.

"Emang SOBATKU ini apaan sih, Vi?" *Nah, mulai kan? Haha

Sekilas Tentang SOBATKU

SOBATKU adalah singkatan dari Simpanan Online Sahabatku, yang merupakan rekening simpanan online berbasis aplikasi (tersedia di android maupun ios), milik Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sahabat Mitra Sejati.

Koperasi ini telah beroperasi sejak tahun 2009, dan mulai tahun 2011 silam mulai bersinergi dan berkolaborasi dengan PT. Bank Sahabat Sampoerna. Dan hebatnya tuh, sobs, hingga saat ini, KSP Sahabat Mitra Sejati adalah koperasi pertama yang memperoleh ijin dari OJK untuk dapat mengakses Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).

Uniknya lagi, kita tuh ga perlu susah payah ke bank untuk membuka rekening, lho! Karena dia berbasis online, maka kita cuma butuh koneksi internet yang cukup plus jempol untuk membuka rekeningnya. Ha? Semudah itu? Yes! Semudah itu! Jadi buka rekening cukup dari smartphone doank? Yup!

Saat ini, memiliki rekening SOBATKU bukan lagi hal yang aneh, tapi malah udah up to date banget, lho! Total penggunanya kini telah mencapai 20 ribuan pengguna! Wow!

Lalu, semudah apakah membuka rekeningnya?

Yup, seperti yang aku sebutkan di atas, karena ini berbasis online and phone based, maka kita hanya butuh Jempol, smartphone dan koneksi internet sebagai modal awal membuka rekening. Modal berikutnya adalah KTP untuk kita capture untuk masuk ke dalam data yang diminta. Hm, untuk detailnya, aku kasih bocoran 8 langkah mudah buka rekening SOBATKU di bawah ini, deh, ya!


  1. Install aplikasi SOBATKU dari App Store atau Google Play (Tergantung HP kamu OSnya apa lah, ya?)
  2. Mulai Registrasi
  3. Isi biodata kamu pada form aplikasi sesuai yang diminta
  4. Foto KTP asli pada form yang telah disediakan (capture dengan HP kamu), ikuti arahannya, gampang kok.
  5. Lakukan konfirmasi data
  6. Centang syarat dan ketentuan kemudian klik Registrasi.
  7. Masukkan kode registrasi (dikirim via SMS oleh SOBATKU ke nomor HP yang kamu daftarkan)
  8. Klik "OK", Taraaaa, aplikasi SOBATKU siap digunakan, deh!

Mudah banget kan?

Terus kelebihannya apa aja sih, Al?

Kelebihan SOBATKU adalah sebagai berikut:

1. Mudah untuk Transfer

Jadi tuh, SOBATKu saldonya bisa ditabung via transfer bank, transfer sesama Sobatku, transfer ke nomor HP, dan juga bisa banget menabung via jaringan minimarket Alfamart dan Alfamidi yang tersebar di seluruh Indonesia. Keren banget kan? Oh ya, nomor rekening SOBATKU adalah nomor HP yang kita daftarkan. Seru ya? Hehe.

2. Mudah Diakses

Yup, bisa download langsung dari Google Play or App Store. Tergantung jenis HP kita, tuh, sobs!

3. Gratis

Ga perlu bayar biaya administrasi. Ga ada saldo minimal. Ga kena biaya beli pulsa (untuk nominal tertentu). Gratis tarik tunai di Alfamart atau Alfamidi. Gratis transfer juga ke sesama SOBATKU.

4. Murah.

Ya iya lah!

5. Banyak Hadiahnya, lho!

Nah, menabung di SOBATKU ini banyak banget kesempatan meraih hadiah, lho! Ribuan hadiah dengan total milyaran rupiah akan diundi bulanan dan undian grand prizenya per tiga bulan sekali itu sungguh bikin mupeng! 100 juta rupiah, bo'! Wowww!

So far, SOBATKU dari KSP Sahabat Mitra Sejati telah menggelar dua kali Grand Prize dengan hadiah tunai 100 juta rupiah dan 105 hadiah uang tunai lainnya mulai dari nominal 100 ribu hingga 10 juta rupiah untuk periode pengumpulan poin tabungan dari pengguna SOBATKU, terhitung akumulasi Oktober, November dan Desember 2017. Gile bener yak?

6. Bisa digunakan untuk Pembayaran dan Pembelian.

Yes, ini juga oke banget, deh! Butuh beli voucher listrik tengah malam? Bisa banget mainkan jempol kamu untuk membelinya via SOBATKU. Begitu juga beli-beli yang lainnya, makin sip dan praktis aja deh!

Terus untuk dapat hadiahnya itu, apa aja syaratnya, Al?

Nah, pada kepo dan mupeng kan? Yuk, intip syaratnya pada gambar berikut yuk!

Sobatku
SOBATKU
Wah, ternyata ga terlalu berat lah ya? Hm, jadi mupeng deh! Pengen juga ketiban anugerah tak terduga seperti yang telah dialami oleh Mba Anggi (Pemenang Grand Prize 100 Juta Periode Pengundian Pertama) dan Mas Radot Cornelius (Pemenang Grand Prize 100 Juta Periode kedua, yang diundi kemarin). Aih, mereka tuh mimpi apa ya sampai ketiban rezeki sebanyak itu? Aih.... mujurnyaaaa.

"Ayo donk Mas, kasih Vi duit yang banyak atuh lah, biar nabung yang banyak di SOBATKU ini, janji, ga akan boros. Akan ditabung seutuhnya." Bujukku serius. Seserius keinginanku untuk meningkatkan jumlah tabungan di SOBATKU.

Kalo kamu, sudah punya rekening di SOBATKU? Cerita donk di kolom komentar. 😊

Untungnya Menabung di SOBATKU,
Al, Bandung, 24 Januari 2018
Hari ini, aku pengen bicara tentang dudukan toilet! Oops, kok pagi-pagi udah bicara tentang toilet, sih, Al? Jangan sampai kami nggak bisa sarapan dan makan-makan karena kebayang toilet, lho! ☺

Eits, tenang dulu! Ini bukan sembarang toilet. Ini dudukan toilet canggih yang aman, nyaman dan higienis. Pastinya bakalan bikin betah para penggunanya, mulai dari bapak-bapak, ibu-ibu, ibu hamil, anak-anak hingga para lansia, lho! Nah, kalau toilet duduk seperti gambar di atas, pasti ga akan jijik, kan?

Aih, kalo toilet duduknya seperti itu, memangnya terjangkau?

Eits, jangan pesimistis dulu, atuh. Sudah saatnya kita memikirkan kenyamanan untuk me time di toilet. Jika selama ini kita beranggapan bahwa toilet hanyalah sebuah ruang untuk membuang hajat saja, maka sudah saatnya nih kita mengubah pola pikir seperti itu dan upgrading our toilet, lho! 

Berbagai ritual yang terjadi di kamar mandi selalu bikin ruangan menjadi basah dan cenderung kotor, apalagi jika kita masih memiliki balita yang kerap bermain air atau melempar tisu kesana kemari. Kondisi ini tentu membuat kamar mandi menjadi basah dan mengundang bakteri berkembang dengan leluasa. Tentunya dapat mengancam kesehatan setiap penggunanya, terutama kesehatan pada saluran kandung kemih.

Artikel ini bermula dari curhatan seorang teman yang sedang hamil enam bulan dan berencana merenovasi kamar mandi demi memudahkan sang ayah dan ibu yang telah lansia dan gerak tubuhnya cenderung mulai terbatas. Ditambah lagi dengan kehadiran dua anak balita yang pastinya hobi banget main air di dalam toilet. Waduh, kebayang kan repotnya?

Demi memudahkan sang ayah dan ibu yang telah lansia, aku menyarankan si teman untuk mengubah toilet huniannya menjadi toilet kering karena akan menjadi solusi kamar mandi terbaik bagi seluruh anggota keluarga. Mengurangi resiko lantai yang basah atau licin, bukan?

Dan sebagai orang yang berkecimpung di dunia maya, aku pun 'dititahkan' untuk mencari referensi brand yang bagus dengan harga yang affordable untuk keperluan renovasi toilet ini. Setelah mencari informasi sekaligus rekomendasi toilet masa kini yang sesuai dengan bumil, aku menemukan sebuah brand ternama yang memiliki produk toilet terbaik di kelasnya.

American Standard, Luncurkan Rangkaian Spalet untuk Kenyamanan Lansia, Ibu Hamil maupun Anak-anak.

Siapa yang tidak familiar dengan brand yang satu ini? Ya, American Standard baru-baru ini launching rangkaian spalet, lho!
Spalet adalah singkatan dari Spa dan Toilet. Yup, bahkan untuk urusan buang hajat pun, American Standard memberikan perhatian yang maksimal, ya?

Spalet hadir sebagai produk yang memanjakan setiap penggunanya untuk merasakan pengalaman di toilet dengan kenyamanan, keamanan dan higienitas. Spalet terdiri dari kategori shower toilet, bidet manual dan dudukan toilet elektronik yang dilengkapi dengan berbagai fitur-fitur mewah yang terbaik di kelasnya.

Pristine E-bidet, Solusi Toilet Anti Bakteri Bagi Bumil (Ibu Hamil) maupun Anggota Keluarga Lainnya.

Belum pernah mendengar Pristine E-bidet? Hehe, kalian ga sendiri, kok. Sebagai orang yang selama ini tidak terlalu menitikberatkan perhatian pada toilet, aku pun termasuk yang masih awam tentang bidet atau e-bidet.

Nah, Pristine E-Bidet merupakan salah satu produk dari rangkaian spalet yang dirancang oleh American Standard sebagai solusi cerdas bagi seluruh anggota keluarga, baik anak, orang tua, lansia maupun ibu hamil.

Kehadiran Pristine E-Bidet ini disertai oleh fitur-fitur yang sangat relevan dalam menjawab permasalahan yang dihadapi para bumil untuk keperluan toilet. Salah satunya, fitur posterior dan feminine wash yang menjamin kenyamanan saat proses pembilasan dan dryer yang memudahkan proses pengeringan setelah pembilasan. Sangat memudahkan, ya?

Selain itu, tambahan fitur-fitur canggih lainnya menjadikan Pristine E-Bidet sebuah dudukan toilet dengan kemewahan yang siap memanjakan para penggunanya. Tentunya, Spalet ini hands-free dan mess-free. Nggak perlu lagi meraih selang saat proses pembilasan karena kamu bisa mengoperasikan seluruh fiturnya hanya dengan satu sentuhan. Super canggih!

Makin penasaran dengan Pristine E-Bidet? Yuk, intip fitur-fitur terbaiknya!

1. Hygiene.

Untuk kebersihan toilet selama masa pemakaian, Pristine E-Bidet dilengkapi dual nozzle yang dapat membersihkan secara otomatis sebelum dan setelah penggunaan, serta nozzle shutter yang mencegah nozzle terkena kotoran di toilet.

Tak hanya itu, Pristine E-bidet dirancang menjadi anti bakteri dengan silver ion-based yang terpasang pada dudukan, penutup, nozzle dan remote control-nya. Lapisan anti bakteri ini dapat memastikan kebersihan secara menyeluruh.

Apalagi, dudukan toilet elektronik ini pun sudah mengantongi sertifikat berstandar SIA ISO 22196. Menurutku, Pristine E-bidet ini memang luar biasa dan sempurna! ☺

2. Comfort

Siapa sih, yang nggak suka dengan kenyamanan? Nah, Pristine E-Bidet ini memiliki beberapa fungsi seperti dudukan dan pengering yang suhunya bisa diatur sesuai selera. Selain itu, ada fitur massage yang dapat kamu aktifkan saat proses pembilasan untuk efek pijat yang luar biasa. Wah, ajaib kan?

3. Convenience.

Pristine E-Bidet juga dirancang agar lebih fleksibel untuk proses pemasangan ke dudukan toilet lain. Hal ini memberikan kemudahan untuk kamu yang menginginkan dudukan toilet elektronik yang dapat dicopot pasang.

Pokoknya, Pristine E-Bidet ini sangat cocok untuk anggota keluarga, mulai dari anak-anak, ibu hamil, hingga lansia. Kekacauan di toilet karena air yang menggenang? Dapat dipastikan tidak akan terjadi lagi.

Dan...., bagi kalian yang ingin menciptakan kenyamanan, higienitas dan keamanan di kamar mandi, yuk upgrade dudukan toilet kamu dengan Pristine E-Bidet!

Ingin lihat seluruh koleksi dari rangkaian Spalet? Bisa langsung mengunjungi outlet resmi American Standard yang terdekat dengan domisili kamu. Cukup hubungi hotline-nya di 0800-1-267823 atau email ke customercare-indonesia@lixil.com.

Dengan Pristine E-Bidet, selamat tinggal toilet basah!

Cerita seputar toilet, keren, kering dan higienis
Al, Bandung, 23 Januari 2018

regenesis+

Natural Trauma Healing
 merupakan langkah ketiga dari 5 lines of happiness by Regenesis+. Tujuannya adalah untuk membantu menyelesaikan trauma dalam kehidupan. Jadi lebih ke penanganan masalah yang menghimpit jiwa yang terjadi di masa lalu.

Banyak orang yang menyangkal bahkan tersinggung jika dirinya dikatakan stress, apalagi trauma. Padahal yang namanya stress adalah 'sohib' tak terpisahkan dari setiap manusia, ya, ga sih, Sobs? Banyak yang tak menyadari atau memang sengaja menyangkal bahwa hal-hal kecil tak menyenangkan, yang dibiarkan menumpuk di dalam hati adalah pemicu stress, yang lama kelamaan malah akan mengukir depresi dan memahat trauma, baik soft trauma, maupun hard trauma.

Soft trauma adalah trauma yang terjadi karena tindakan-tindakan emosional dan lebih mengefek ke psikologi atau kejiwaan, dan sebagian besar terbentuknya dari kegagalan komunikasi baik di dalam keluarga maupun di dalam lingkungan persahabatan maupun kemasyarakatan. Ditambah pula dengan budaya kita yang sering memaksakan kehendak, terutama pada anak atau pasangan tanpa kompromi. Misalnya,

  • 'Kamu harus gini', 
  • 'Kamu harus gitu', 
  • 'Sudahlah, jangan banyak tanya, ikuti aja!', 
  • 'Pokoknya nurut sama Mama!' 
  • dan lain sebagainya. 

Stress ini memang terlihat ringan, tapi berlangsung di sepanjang kehidupan dan dikenal dengan soft trauma. Efeknya? Luar biasa! Berbahaya tak hanya pada kejiwaan namun juga akan merembet ke fisik juga. Seseorang yang mengalami soft trauma tak jarang malah terjerumus ke lembah narkoba, kekerasan, alkohol, pelacuran dan lain sebagainya. Serem, ya?

Hard trauma adalah trauma yang biasanya terjadi karena bencana alam, perang, kecelakaan/luka personal seperti kecelakaan lalu lintas dan sebagainya, yang memberi efek kepada fisik kita.

Nah, bicara tentang stress, depresi atau malah trauma, sebenarnya bukanlah hal baru, ya, Sobs? Diakui atau tidak, dia tak pernah sudi melepaskan diri dari kita hingga kita tutup usia. Lalu, jika stress, depresi atau trauma ini ga mau lepas dari kita, gimana cara mengatasinya, Al?

Nah, ini dia, Sobs! Kita memang tak bisa menghilangkan stress, depresi maupun trauma ini secara serta merta. Yang bisa kita lakukan adalah mengurangi dan mengelolanya dengan baik, sehingga dia menjadi 'jinak' dan 'bersahabat' dengan kita. 😊

Caranya?

Di Lineation Regenesis+, ada sebuah metode mengelola stress melalui Tahapan Natural Trauma Healing! Ini merupakan sebuah langkah memanfaatkan kecerdasan tubuh manusia/kita untuk melepaskan energi-energi negatif pemicu stress, depresi maupun trauma, melalui Neurogenic Tremor (getaran tubuh).

Tubuh Kita Dibekali Kecerdasan untuk Handle Stress dan Trauma.


Bener banget, Sobs! TUBUH kita sendiri pun punya keahlian untuk menangani stress dan trauma, lho! Tuhan menyisipkan kecerdasan yang luar biasa pada tubuh kita untuk kemampuan ini! Kecerdasan untuk merilis dan mengobati tak hanya stress, tapi juga depresi bahkan trauma. Oh, really? How can? Kok bisa, Al? Pake metode apa? Kok rasanya belum pernah dengar?

Bagi yang sudah pernah ikutan TRE (Trauma & Tension Releasing Exercise), atau mungkin pernah mendengar istilah TRE, maka Natural Trauma Healing ini adalah versi advance/premium dari TRE. Jadi dengan ikutan tahapan ketiga ini, yaitu NTH, maka kita sudah mendapatkan keuntungan plus plus, yaitu dapat TREnya, dapat pula gerakan yoga dan paduan exercise lainnya yang akan melatih tubuh kita untuk jauh lebih cerdas.

NTH adalah suatu metodologi pelepasan energi negatif pemicu stress, penanganan depresi maupun trauma dengan cara melatih otot psoas dan otot-otot yang berhubungan langsung di dalamnya, untuk mampu bergetar (Neurogenic Tremor) dengan sendirinya. Getaran tubuh ini terjadi dengan sendirinya, dan bagian yang akan bergetar juga ditentukan sendiri oleh tubuh kita. Jadi bukan atas kontrol pikiran kita, melainkan oleh tubuh kita sendiri.

Misalnya nih, ketika sedang masa menstruasi, maka jika aku melakukan NTH ini, maka yang paling sering digetarkan oleh tubuhku adalah bagian pinggang, karena memang yang sakit adalah pada bagian itu (sakit masa haid). Dan efeknya, sungguh, bikin pinggang jadi rileks dan lega banget!

Di lain waktu, leherku sakit banget, mungkin karena kegiatan mengetik dan gadgetan yang terus-terusan bikin kepala menunduk, efeknya leher dan pundak jadi sakit. Nah, kala melakukan NTH, maka tubuhku akan melakukan shaking dan release pada bagian tersebut. Aneh tapi Nyata emang, Sobs! Kalo ga mengalami dan menjalani sendiri, rasanya emang sulit ngebayanginnya, yak!

Awalnya aku juga ga percaya bahwa tubuhku Cerdas dan bisa Bergetar Sendiri sesuai kebutuhan.

Sebagai orang yang logis, pikiranku kerap menganalisa situasi. Dan ini menjadi kendala bagiku untuk sukses di setiap kelas hypnoterapi atau kelas-kelas sejenisnya. Saat pikiran diminta pasrah, agar bisa mengikuti arahan sang trainer, maka aku akan selalu gagal. Ya iya lah, gimana ga gagal coba, belum apa-apa, si pikiranku udah ngomong gini  'elo ga akan bisa nyuruh-nyuruh gue!'. Hayyah, ini jelas bikin susah aku sendiri kan? Karena aku pasti akan gagal disugesti.

Anehnya, jika aku sendiri yang mensugesti pikiranku, maka biasanya akan berhasil. Contohnya, saat tangan kiriku pernah keseleo akibat kecelakaan bermotor dan butuh diurut oleh tukang urut. Sakitnya minta ampun kan? Dan ga cukup cuma sekali proses urutnya. Hadeuh. Tobat deh eikeh. Sakitnya luar biasa. Bagiku, solusinya hanya satu saja, yaitu mensugesti pikiranku bahwa si tukang urut adalah therapist yang dari spa mana gitu, dan kami sedang di sebuah pantai yang sejuk, menikmati urutan lembut tangannya mengurut tubuh dan tanganku.

Menghadirkan imajinasi santai dan nyaman seperti itu ke dalam pikiran, mampu membuatku rileks dan berkurang rasa sakitnya. Alhamdulillah atas kemampuan berkhayal yang luar biasa ini, haha.

Back to NTH. Awalnya, pikiranku juga sulit banget diajak bekerjasama. Bahkan setelah melakukan gerakan kunci pembuka agar tubuh mampu bergetar (gerakan-gerakan yang memang untuk bikin tubuh strecth dan lelah agar nanti mampu bergetar), tetap saja, awalnya tubuhku ga mau. Di saat teman-teman (semua sudah pada posisi berbaring di atas matras masing-masing) sudah mulai bisa bergetar, bahkan saking suksesnya mereka, ada yang sudah tertawa hepi sendiri, atau malah nangis menjerit-jerit (tergantung tingkat stress/trauma yang dialami), aku malah masih diem kayak gedebok pisang! Hayyah.

Sang provider (the instructor), sudah memandu agar aku membujuk pikiranku untuk mau menyingkir sejenak. Beristirahat dan mempercayakan urusan releasing my stress ini ke tubuhku, tetap saja si pikiran masih menolak. Disaat aku mencoba inhale exhale dengan tenang dan teratur, pikiranku cuma diem sejenak, setelah itu balik lagi lompat sana sini. Hayyah.

Hingga akhirnya, karena menyadari sebagian besar teman-teman peserta NTH yang lainnya sudah berhasil shaking and release (tremor), maka aku memutuskan untuk men-sugesti diriku sendiri dengan setengah memaksa. Kubujuk agak keras pikiranku untuk percaya bahwa tubuhku pun cerdas. Kubisikkan pada jiwaku, bahwa aku, adalah paduan jiwa yang baik dan tubuh yang cerdas. Jika selama ini pikiran/jiwaku yang telah bekerja keras untuk menjaga keseimbangan dan kesehatanku, maka kini saatnya pikiranku/jiwa untuk memberi kepercayaan pada tubuhku untuk lakukan hal yang sama. Bahwa tubuh juga bisa membantu menjaga, memelihara keseimbangan SANG AKU untuk bisa hidup sehat dan bahagia. Kini giliran sang jiwa yang istirahat sejenak dan sang raga yang beraksi.

Dan..., sugesti itu berhasil, Sobs! Amazing! Lututku bergetar. And it looks like unbelievable but true! Ya Allah, ternyata tubuhku pun cerdas! Alhamdulillah.

Happy-nya hati tak terkira menyadari bahwa tubuhku pun cerdas, bahwa tubuhku pun bisa shaking. Hanya saja, shaking-ku cuma di kedua lutut doank. Ga bisa di bagian tubuh lainnya. Aku sedih donk....

Etapi, bapak trainernya sih bilang, 'Ga papa, Mba Al. Dasyat tidaknya sebuah shaking/tremor, tergantung pada kebutuhan tubuh kita. Jika kadar stressnya ga tinggi, tingkat shakingnya juga ga akan tinggi."
Ok, masuk akal juga sih. Bener juga, apalagi jika dihubungkan dengan hasil analisa sidik jariku, bahwa aku termasuk ke pribadi yang memiliki kondisi mental stabil (daya tahan mental 1,28%) dan mampu menahan tekanan/stress.

Jadi jika tubuhku ga bergetar hebat, it is ok. Karena memang tak banyak yang harus dirilis. Ok, baiklah, Pak. Tapi saya kok masih sedih, melihat banyak teman lain yang shaking hebat, hehe.


Shaking dan Release via NTH Bikin Tubuh Jauh Lebih Sehat dan Hati Bahagia.

Sungguh aku bersyukur dikenalkan dengan rangkaian langkah stress management yang dikemas di dalam Regenesis+ by Lineation Korean Center ini, deh, Sobs! Mulai dari bisa mengenali diri sendiri via Find Your True Color, lanjut dengan Brain Optimizer, lalu mengenal Natural Trauma Healing ini, sungguh membuat hidupku jauh lebih nyaman, hati bahagia.

NTH ini bukan saja membantu meminimalisir energi negatif yang kita serap dalam aktivitas harian kita, namun juga mampu menyembuhkan keluhan fisik, lho! Makanya aku rajin melakukan NTH setiap malam jelang tidur. Tujuannya adalah merilis energi negatif yang terserap hari ini, dan juga mengembalikan keseimbangan tubuh yang pastinya jadi tak seimbang akibat aktivitas harian yang seabrek. Berharap bangun esoknya aku akan terjaga dengan hati nyaman and ready again to face the world!

Baca juga: Melepas energi negatif melalui getaran tubuh

Btw, Sobs, setelah sekian lama latihan, kini tubuhku sudah makin cerdas lho. Dia tuh tau aja bagian mana yang harus digetarkan. Dalam setiap shaking dan release session, baik di rumah atau di kelas, aku menemukan bahwa getaran/shaking dan release yang terjadi itu ga pernah sama. Tergantung pada kondisi tubuh. Jadi, memang si tubuh lah yang menentukan bagian mana yang harus dan butuh digetarkan. See? Doesn't she/he so smart? Pinter banget yak? Cerdas banget tubuh kita ya? Alhamdulillah ya Allah.

Regenesis+ ini harus diakses ke lima tahapannya atau boleh pilih salah satu?

Ah iya, kemarin sempat ada yang nanya, apakah setiap klien harus menjalani kelima langkah ini secara berurut atau boleh memilih?

Jadi tuh, karena setiap kita punya kondisi yang berbeda-beda, maka tentu tak seluruh langkah harus diaplikasikan pada setiap orang. Tergantung dari problema atau kondisi si kliennya. Misalnya nih, jika dari konsultasi awal dan hasil finger print analysis to Find His/Her True Color memperlihatkan bahwa dia hanya butuh brain optimizer step aja, berarti dia cukup dengan 2 langkah itu saja.

Namun, jika si klien ternyata lebih membutuhkan stress management dalam hal mengobati trauma masa lalunya, dan ga butuh banget langkah lainnya, maka si klien cukup dengan tahapan 1 dan 3 saja, yaitu Finger Print Analysis dan Natural Trauma Healing saja. Demikian juga untuk kondisi lainnya. Jadi ga harus mengikuti semua langkah sih, tergantung kondisi si klien saja.

Lalu adakah yang harus mengikuti semuanya? Ada. Tentu itu akan menjadi jauh lebih sempurna. Dan Alhamdulillahnya, aku termasuk yang diberikan kesempatan untuk menjalani kelima tahapan ini, sehingga aku bisa merasakan proses dan hasil dari the 5 lines of happiness by Regenesis+ ini, dan menuliskannya di sini. *salah satu berkah ngeblog ini mah. Hehe. Alhamdulillah.

Nah, Sobs, sekian dulu kisahku tentang pengalaman mengikuti Natural Trauma Healing dari Regenesis+, dan see you in the next post about EMR yang tak kalah menariknya.

Jika NTH adalah lebih ke penanganan masalah yang terjadi di masa lalu (stress, depresi atau trauma), maka EMR adalan reprogramming untuk masa depan. Wow, menarik banget ya? So, see you in the next post ya!


http://www.alaikaabdullah.com/2017/02/tre-trauma-stress-releasing-exercise.html
Brain Optimizer adalah langkah kedua atau lanjutan dari tahapan "Find Your True Color" yang sudah kita bahas pada postingan sebelumnya. Yup, jika Find Your True Color adalah langkah analisa sidik jari, maka Brain Optimizer adalah langkah tindak lanjut terhadap hasil analisa sidik jari itu.

Jadi, setelah mengenal siapa diri kita (who we are), maka langkah selanjutnya adalah bagaimana memberdayakan kelebihan-kelebihan kita, serta bagaimana meminimalisir atau mengimprovisasi agar kelemahan (weaknesses) kita itu dapat diperbaiki.

Caranya adalah dengan melakukan tahapan brain optimizer ini.

Manfaat brain optimizer.

Bagi yang sudah pernah mendengar istilah brain gym, maka brain optimizer pada prinsipnya adalah sama, yaitu berisi exercise atau latihan dengan menggunakan beberapa atau keseluruhan dari 26 gerakan brain gym, yang memang ditujukan untuk menciptakan/menjaga keseimbangan otak kiri dan kanan. Bisa googling dengan kata kunci brain gym exercise deh untuk melihat ke 26 gerakan tersebut. Atau lihat poster di bawah ini deh ya!


Brain Optimizer cocok untuk anak hingga Lansia.

Brain optimizer/brain gym ini banyak banget manfaatnya, lho! Sangat baik untuk anak hingga ke lansia! Gerakan-gerakan ini mampu untuk meningkatkan ketajaman mata, pendengaran, aktivitas tangan dan mata, dan melenturkan tubuh. Brain gym juga bekerja memanipulasi otak untuk meningkatkan pembelajaran dan mengingat sebuah informasi dengan cepat. (Biasanya nih, untuk tujuan ini, sering digunakan untuk anak yang didiagnosa autism agar otak mereka dimanipulasi dan bekerja sebagaimana mestinya). Selain itu, rangkaian gerakan ini juga mampu menurunkan kadar stress, memberi rasa nyaman dan meningkatkan stamina tubuh.

Brain Optimizer - the Second Lines from Regenesis+

Seperti pada finger print analysis, program ini juga dipandu oleh Bu Damma Septiani Pane. Walau tercantum ada 26 gerakan, namun ini tak berarti bahwa kita diharuskan melakukan ke 26 gerakan tersebut. Gerakan apa saja yang kita perlukan adalah bergantung kepada bagian mana yang ingin kita improve. Bagian mana yang ingin kita improve adalah bergantung pada hasil analisa sidik jari tadi, Sobs!

Seperti pada kasusku misalnya, Sobs! 

Nah, aku tuh kan kelemahannya di self management (atau manajemen diri), sering hilang fokus akibat kebiasaan multitasking, dan juga rentan beralih perhatian dari pekerjaan satu ke yang lainnya, dan mudah terlena kalo udah buka chat group! Haha. Nah, aku ingin banget agar ada improvisasi pada bagian ini. Sehingga berdasarkan diskusi dengan Bu Damma, dipilihkan-lah gerakan-gerakan (dari 26 gerakan itu) yang fungsinya adalah untuk membantu memperbaiki keadaan/kelemahan di atas.

Baca Juga: Lineation Regenesis+

Sementara teman yang lainnya, butuh penanganan untuk kemampuan pengambilan keputusan, misalnya. Karena dia merasa bahwa dirinya sulit banget mengambil keputusan terhadap sesuatu. Hal lain yang sering membuatnya galau adalah kemampuan dirinya untuk bersikap tegas dalam menghadapi suatu situasi. Maka setelah berkonsultasi dengan Bu Damma, dipilihkanlah beberapa gerakan yang akhirnya memang mampu membantu si teman tadi untuk perlahan tapi pasti, kini telah mampu dalam menentukan pilihan, mengambil keputusan, bahkan berani menentukan project mana yang diterima dan mana yang ditolak. Wow! Drastis perkembangannya, ya, Sobs? Dan ini realita, lho! Keren banget!

Sulitkah menjalani proses ini, Al? Sulitkah melakukan brain optimizer ini? 

Sama sekali tidak, Sobs. Karena pada dasarnya ke 26 gerakan brain gym itu bukanlah gerakan-gerakan yang sulit, kok. Udah lihat kan gerakan-gerakan pada gambar di atas? Simple, mudah dilakukan dan ga butuh tempat khusus. Juga, tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakannya. Cukup kira-kira 5 - 15 menitan lah. Dan sejak mengenal gerakan ini, biasanya jika akan bicara di depan umum/presentasi, atau mau 'ngelobi' seseorang, atau mau meeting dengan klien, aku suka melakukan beberapa gerakan khusus terlebih dahulu, agar tenang, percaya diri dan fokus!

Does it work? Yes! It works good, lho! 

Penasaran ingin ikutan Brain Optimizer? Eits, Find Your True Color dulu atuh lah, after you know who you are, baru deh ikutan Brain Optimizer, untuk memberdayakan kelebihan (your strength) dan meminimalisir/memperbaiki kelemahan (your weaknesses). Sip?

Terus hubunginya ke mana, Al?

Ah iya, langsung melipir ke sini deh untuk tahu lebih banyak tentang 5 Lines of Happiness from Lineation Regenesis+ ya!
Lineation Center
Jalan Leumah Neundeut No. 10
Bandung - 40164
Telp. 022-2010593

atau visit websitenya di Lineation Center - Renegesis+ Program

Testimoni spesial tentang Brain Optimizer,
Al, Bandung, 10 Januari 2018

Find Your True Color adalah langkah pertama dari 5 Lines of Happiness-nya Regenesis+, yang menjadi andalan program stress management dari Lineation Korean Center.

Find your true color  merupakan tindakan finger print screening alias sebuah proses analisa sidik jari melalui pemindaian terhadap ke sepuluh sidik jari tangan kita (kiri dan kanan). Tujuannya adalah untuk mengetahui gaya bekerja otak yang paling dominan dalam kaitannya dengan potensi bakat, minat, motivasi dan karakter diri kita.

Analisa Sidik Jari merupakan langkah awal yang memang penting banget, karena dari hasil analisa ke sepuluh sidik jari ini diharapkan akan menjadi jawaban terhadap pertanyaan 'Who Am I?'.


Dari hasil analisa ini kita akan mampu mengenali dengan lebih baik akan gaya bekerja otak kita yang paling dominan, yang tentunya akan berhubungan erat dengan potensi bakat, minat, motivasi dan karakter diri kita. Dengan mengetahui siapa dan bagaimana diri kita (cara kerja otak kita dalam menerima, mengolah dan meresponse informasi) maka akan memudahkan kita dalam menyesuaikan diri dan bereaksi dengannya, serta kita berkesempatan untuk memperbaiki melakukan balancing jika diperlukan atau pun mengoptimalkannya.

Baca juga: Regenesis+, Your Ticket to The Optimum Happiness

Gambar di bawah ini menunjukkan proses saat Bu Damma Septiani Pane, sang psikolog dari Lineation Center, melakukan pengambilan/scanning sidik jariku. Sebagai seorang ahli, dengan jam terbang yang memang sudah meroket, sebenarnya dari melihat pola sidik jariku saja, Bu Damma mah sudah bisa membaca/menebak bagaimana karakter dominanku. Namun, keakuratannya tentulah harus menunggu hasil analisa yang sesungguhnya. Namun, tak urung, apa yang 'dibaca' (disampaikan oleh Bu Damma) dari sekedar melihat pola sidik jariku, ya ampun, hampir semuanya benar sih?
Proses pengambilan sidik jari dalam 'Find Your True Color'
Oalah, ini dia ternyata, mengapa aku langsung 'terpanggil' untuk dunia humanity tanpa banyak pertimbangan ini itu, sebagian tipe sidik jariku memang mengarah kesana. Ini dia ternyata, mengapa banyak teman yang minta aku 'mempermanis' tulisan-tulisan mereka agar gurih dan bermakna. Pada sidik-sidik jariku juga tergambar kemampuan untuk itu.

Pantesan aku sering ditunjuk jadi juru bicara dan juru runding, ow ow, ternyata aku punya kemampuan olah kata dan susun kalimat serta bernegosiasi yang tanpa aku sadari memang telah menyertaiku sejak lama. *Jadi inget banget bagaimana aku dan teamku secara intens berdialog dengan beberapa pihak berwenang di pemerintahan saat masih aktif di UNDP dulu, untuk menemukan win-win solution terhadap masalah yang sedang kami hadapi kala itu. Hayyah. Ini dia ternyata, kemampuan itu memang tergambar di sidik jari ini.

Ini dia ternyata mengapa aku anaknya logis banget dan sulit disugesti, ternyata hampir keseluruhan sidik jariku memang tergambar demikian. Subhanallah. Allah memang luar biasa, memberikan akal pikiran pada manusia untuk bisa membuat program ini dan mendeteksi serta menganalisa karakter dan brainways (cara kerja otak) manusia melalui finger print analysis. Kereeen!

Haha, ini dia ternyata, mengapa aku tuh suka mengulur-ngulur waktu dan jadi ga fokus, apalagi jika sudah online, niat awal mau nulis, misalnya, eh malah nyangkut di grup dan keasyikan sendiri. Haha. Ternyata pada sidik jariku terlihat bahwa aku lemah di self management. Ops! Ini nih yang harus diperbaiki! Thanks a lots, Bu Damma. 

Ini dia ternyata, mengapa aku bisa-bisanya ngaku sakit dan minta penundaan jadwal presentasi, padahal bukannya sakit, tapi masih belum puas dengan slide presentasi dan butuh sedikit waktu lagi untuk menjadikannya kece maksimal. Oalah, sidik jariku menunjukkan bahwa aku anaknya perfeksionis! Hayyah. Pantesan!

Aih, ini finger print analysis emang kece badai, deh!

My True Color based on My Finger Print Result 

Terus terang, menanti hasil analisa ini sungguh bikin kepo, deh, Sobs! Walau secara kasat mata, pada saat pengambilan/scanning sidik jari itu, Bu Damma udah tau secara langsung tipe sidik jariku, yang rata-ratanya adalah tipe Loop, dan menggambarkan karakterku seperti yang aku tuliskan di atas, tapi teteup saja, hasil resminya adalah hasil yang keluar dari analisa nantinya. Dan.....? Aih, bener, Sobs!

Lihat, deh, hasil analisa sidik jariku yang dikirim Bu Damma via email. Aih, kok jadi deg-degan yaaa! Haha. Dan tentu dengan segera aku menemui Bu Damma donk untuk minta dijelaskan maknanya dan bagaimana menindaklanjuti jika ada bagian yang perlu dibalancing atau diimprove atau pun optimalisasi.

Dimulai dengan halaman awal report yang seperti ini. Laporan yang terdiri dari 11 halaman ini berisi informasi-informasi tentang:

  • Personal Drive, 
  • Basic Character, 
  • Basic Motivation, 
  • Character Traits, 
  • Thinnking Style and Learning Style, 
  • Intelligence Distribution, Potential Skill, 
  • Working Style, hingga ke 
  • Pressure and Instability Condition. 

Lengkap banget ya, Sobs?


Personal Drive. 

System syaraf adalah sebuah Blueprint Kehidupan.
Sistem syaraf pusat berfungsi untuk menerima, memproses, menginterpretasikan dan menyimpan informasi sensoris yang datang dan juga berfungsi mengirim pesan ke otot, kelenjar dan organ internal. Sistem syaraf tersusun oleh neuron-neuron yang bertugas mengirim informasi ke, dari dan intra sistem syarat pusat.

Cara Kerja Otak dalam Menerima dan Meresponse Informasi

Cara kerja Otak dalam menerima dan meresponse informasi ini berbeda untuk setiap individu, dan dapat diketahui melalui test sidik jari.

Dan my brain way untuk hal ini, walau ga terpaut secara significant, aku cenderung ke type detail person, seperti yang terlihat pada grafik di samping.

Detail 54,45% Sementara 45,55% nya global. Artinya aku membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama dalam menerima informasi karena otakku akan merekam secara detil semua informasi itu. Hm, pantesan, aku bisa mengingat dengan detail setiap peristiwa bahkan di masa lalu, kecuali soal denah atau peta. I see!

Bagusnya sih, antara detail dan global, persentasenya ga terlalu jauh selisihnya. Hanya terpaut 8,9%, jadi waktu yang aku butuhkan untuk mencerna info tidak lah terlalu lama.

Sementara untuk meresponse informasi, aku termasuk pada pribadi yang responsif. Jadi ya Alhamdulillah atas paduan ini. Aku bisa menangkap informasi dengan lebih detail, dan mampu meresponse dengan lebih responsif (tak memerlukan waktu yang lama).

Basic Character

Berdasarkan Teori Evolusi Otak (Triune Brain), otak manusia terbagi menjadi 3 bagian, yang menentukan kecenderungan dominasi yang berbeda-beda pada tiap individunya. Hal ini berdasarkan pada bagian otak mana yang lebih responsif. Dan seperti yang terlihat pada grafik di atas, maka basic characterku termasuk ke pribadi yang relation oriented, jadi cenderung mengedepankan hubungan kemasyarakatan, atau sering juga diistilahkan dengan people oriented.

Character Traits

Otak besar atau cerebrum adalah bagian yang memproses semua kegiatan intelektual, seperti kemampuan berpikir, penalaran, daya ingat, imajinasi serta perencanaan masa depan. Otak besar/cerebrum ini terbagi atas otak kiri dan kanan, yang mana memiliki fungsi berbeda-beda.

Otak kiri berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika. Beberapa pakar menyebutkan bahwa otak kiri adalah pusat Intelligence Quotient (IQ).

Otak kanan berfungsi dalam perkembangan Emotinal Quotient (EQ). Misalnya dalam hal sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lainnya serta pengendalian emosi. Kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan dan ekspresi tubuh seperti menyanyi, menari, melukis dan segala kegiatan kreatif lainnya juga berada pada otak kanan ini.

Lalu, belahan otak mana yang bagus, Al?

Keduanya baik, keduanya bagus! Karena keduanya memiliki fungsi masing-masing dan juga saling melengkapi bukan? 

Namun, menurut penelitian sih, sebagian besar orang di dunia hidup dengan lebih mengandalkan otak kirinya. Hal ini dimungkinkan karena pendidikan formal yang dicecap telah lebih banyak mengasah kemampuan otak kiri dan hanya sedikit kesempatan untuk pengembangan untuk otak kanan.

Dan...?

Dan berdasarkan hasil finger print analysis, ...
Tadaaa! My brain hemisphare (belahan otak kiri dan kananku) hanya selisih 1,28%. Hm. Alhamdulillah. Dan walau berselisih 1,28%, menurut Bu Damma sih, kepribadianku cenderung ke otak kanan. Tapi karena selisihnya yang sedikit banget, maka walo tergolong ke orang-orang yang dominant otak kanan, tapi kok aku termasuk ke tipe yang logis banget dan sulit disugesti oleh orang lain ya? Hm, mungkin karena hanya terpaut 1,28% saja ke otak kanannya kali ya? *tanya sendiri jawab sendiri. Haha.
Hasil Finger Analysis Terhadap Sidik 
Finger print analysis juga membantu kita untuk memahami kekuatan (strength) dan juga kelemahan (weaknesses) yang kita miliki. Dengan mengetahui hal ini, tentunya kita akan dapat lebih fokus dalam mengoptimalkan kelebihan kita serta juga mencari solusi dalam menimalisir/improvisasi terhadap kelemahan kita itu. 

Thinking Style and Learning Style

Ini ga kalah pentingnya. Terutama bagi anak-anak nih. Dengan mengetahui thinking and  learning stylenya, seseorang akan lebih efektif dan tepat sasaran dalam belajar dan berfikir. Ga buang-buang waktu, tenaga dan pikiran karena cara dan pola yang digunakan telah tepat sasaran.

learning style

Finger print analysis memperlihatkan bahwa aku tuh orangnya memang extrovert. Learning style yang aku miliki adalah type visual text juga visual picture. Dan lucunya tuh, keduanya sama-sama di angka yang sama yaitu 18.09%. Haha. Yes banget emang. Aku paling cepat nangkap jika belajar dengan visual text juga visual picture. Dan sulit nangkap jika belajar atau bekerja dengan diiringi musik. Heheu. 

Lalu, apakah semua hasil finger print itu sesuai dengan karakter kita, Al? 

Ya enggak semuanya benar juga sih, Sobs. Terlihat dari grafik di bawah ini, bahwa dalam hal bertindak, aku orangnya terencana (53,33%), namun pada kenyataannya, aku juga bisa fleksibel banget. 
Dan menurut Bu Damma, ini dikarenakan aku orangnya ADAPTIF. Jadi kemampuan adaptif ini lah yang membuatku lentur dan beradaptasi dengan perubahan mendadak dari sistem yang sudah terencana tadi. Ok, resonable, well accepted! 😊


Intelligence Distrubution.

Nah, ini! Cerebral Hemisphere merupakan belahan otak yang terdiri dari Front Lobe, Parietal Lobe dan Occipital Lobe.

Potensi bakat diukur berdasarkan sistem syaraf yang lebih responsif pada otak bagian Cerebral Lobes. Grafik yang lebih tinggi menunjukkan kecepatan daya respon yang lebih tinggi terhadap suatu keahlian. Etapi ini tak berarti bahwa grafik yang lebih rendah menunjukkan bahwa bakat di sana lebih rendah lho ya. Namun lebih menunjukkan respons yang lebih lamban akibat fungsi ketelitian yang lebih tinggi. 


Nah, di sini terlihat bahwa distribusi intelijensia ku lebih tinggi terhadap intelijensia intelektual, sekitar 37,50%, disusul dengan intelijensia skill senilai 33,57%, baru ditutup oleh intelijensia emosional senilai 28,93%. Yang berarti bahwa aku lebih didominasi oleh intelijensia intelektual dibanding intelijensia emosional. Hm, padahal kalo dipikir-pikir, dalam kenyataannya, menurut pengalamanku sih, aku tuh bagus dalam menangani hal-hal yang berkaitan dengan emosi dan kemanusiaan, lho, which is mean harusnya intelijensia emosionalku yang lebih tinggi, harusnya. Hehe.
Etapi, seperti yang dikatakan Bu Damma, karena aku orangnya adaptif, dan fleksible terhadap lingkungan, maka aku belajar banyak dari lingkunganku dan berkembang di sana, sehingga ga heran jika kemudian I am good at this, too. Hm, ok. Jadi intinya adalah..., dengan mengetahui karakter kita, maka kita bisa melakukan tindakan perbaikan, improvement dan optimalisasi terhadap bagian-bagian yang kita inginkan. 

Ibarat membaca peta, kita jadi tahu arah, jadi tahu di mana ranjau dan dimana harta karunnya. *Halah.

Potential Skill

Yuhuu. Yang ini juga sangat sangat menarik, Sobs! Mengetahui potential skill kita, adalah hal yang sangat membantu agar kita tak buang-buang waktu. Biar ga salah 'asah'. Ye kan? 😁

find your true color
Potential Skill juga akan terlihat dari hasil analisa sidik jari.
The data belongs to Alaika Abdullah
Aih, persentase paling gede tuh di bagian Imajinasi Konseptual. Hm, pantesan. Etapi, yang lebih menarik itu adalah yang berwarna abu-abu, Sobs! 
"Jika grafik berwarna abu-abu muncul, maka menandakan ada dorongan minat yang lebih tinggi dari bakat dalam potential tersebut". 
Dan pada grafik ku di atas, muncul warna abu-abu pada bagian intrapersonal, yang berarti jika aku asah dengan benar maka akan menjadi kelebihan yang luar biasa bagi peningkatan kapasitas diri. Hm, baiklah. Aku akan memperdalamnya nanti deh, Bu Damma. Eits, serius lho, ini aku masukin ke dalam list pengembangan diri yang KUDU ditindaklanjuti nih.

Working Style

finger print analysis result

Hayyah. Persis! Jadi pas donk jika selama ini eikeh sering ngejob di management level. Punya kemampuan dalam mengambil keputusan dan menganalisa solusi. Namun dalam bidang Adaptation, Communication dan Development juga distribusinya ga terpaut jauh sih. Mungkin karena belahan otak kiri dan kanannya hampir seimbang, jadi distribusi antara ke 4 nya itu ga terpaut secara signifikan?  Entahlah. 😀

Pressure and Instability Condition

Nah, ini juga yang ga kalah penting. 
Kondisi stress dan keadaan ketidakstabilan mental adakalanya disebabkan adanya potensi ketidakseimbangan fungsi kerja otak. 

Ketidakmampuan seseorang menyesuaikan keadaan dengan sistem syaraf kerja otak menyebabkan peluang terjadinya tekanan dan sirkulasi informasi yang tidak lancar. 

Eits, jangan kuatir. Dengan olah mental yang baik, kita akan bisa menghindari munculnya potensi tekanan/stress kok. Berikut ini adalah grafik hasil analisa sidik jariku terhadap Pressure and Instability Condition. 

Daya tahan mental
Hasil Analisa Sidik Jari untuk Ketahanan Otak dan Mental terhadap Tekanan
My Finger Print Analysis
Alhamdulillah, potensi keseimbangan otak daya tahan otak, hasil finger print-ku menunjukkan angka 7,8%, yang jika dilihat pada tabel berarti mampu menghadapi tekanan. Yes, selama ini aku merasakannya sih begitu.  Termasuk yang mampu menghadapi tekanan. Udah jatuh bangun malah di dalam gelombang tekanan kehidupan. *Tssaaah😊

Untuk Keseimbangan Mental, angka pada grafik menunjukkan angka 1,28. Which is also in a good range. Makin kecil persentasenya, maka makin baik, makin kuat daya tahan mentalnya. Alhamdulillah. 0 - 10 % berarti Kondisi mental stabil. Dan 1,28 % adalah Alhamdulillah. Tinggal menjaga dan memelihara dengan olah mental yang baik, nih, ya, Bu Damma? 😊

Well, Sobs! Itulah sekelumit kisah tentang pentingnya Finger Print Analysis. Dengan Finding Our True Color, kita akan tau 'who I am', dan memudahkan kita dalam melangkah ke depan, menyesuaikan arah dan langkah dalam mencapai tujuan kehidupan. 

Ga hanya penting bagi kita yang telah dewasa, lho! Find Our True Color ini juga penting banget bagi anak-anak kita dalam menentukan potensi bakat dan minat mereka, sehingga tepat sasaran, waktu dan tak meminimalisir proses trial and error dalam mencapai masa depan mereka. 

Semoga catatan dan testimoni ini bisa menjadi masukan berharga bagi kita semua ya! Ingin tau lebih banyak tentang Langkah Pertama dari Regenesis+ ini? Yuk, kenalan langsung dengan sang tokoh utama yaitu Bu Damma Septiani Pane. 


Atau ingin baca-baca tentang Regenesis+ lainnya? Tunggu update berikutnya ya, Sobs!

My special note and testimony 
regarding the finger print analysis,
Al, Bandung, 9 January 2018
Newer Posts Older Posts Home

Author

I am a chemical engineer who is in love in humanity work, content creation, and women empowerment.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Speaker

Speaker
I love to talk/share about Digital Literacy, Social Media Management, Content Creation, Personal Branding, Mindset Transformation

1st Winner

1st Winner
Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Pemenang Utama Blog Competition yang diselenggarakan oleh Falcon Pictures. Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Blogging Competition yang diselenggarakan oleh Balitbang PUPR

Podcast Winner

Podcast Winner
Pemenang Pilihan Dewan Juri - Podcast Hari Kemerdekaan RI ke 75 by KOMINFO

Winner

Winner
Lomba Menulis Tentang Kebencanaan 2014 - Diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh

Winner

Winner
Juara Berbagai Blogging Competition

Featured Post

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk!

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk! Sesaat sebelum naik ke kapal verry Ki-ka: Adik ipar, Aku dan Ayah. Hai.... hai.... hai! In...

POPULAR POSTS

  • Kiat Penting agar Warung Tetap Eksis & Laris Manis
  • Solusi Bikin Paypal Tanpa Nama Belakang
  • Contoh Surat Sponsor untuk Diri Sendiri bagi Pengurusan Visa
  • Laksamana Malahayati, Kartini Lain sebelum Kartini
  • Kolaborasi Microsoft dan ASUS - Hadirkan Windows 10 Original Yang Langsung terinstall Otomatis dan Gratis!
  • It's Me!
  • Lelaki itu, Ayahku
  • Yuk Melek Hukum via Justika dot Com
  • How To Write a Motivation/Cover Letter
  • Serunya Outdoor Activities di Trizara Resorts

Categories

  • about me 1
  • accessconsciousness 1
  • advertorial 10
  • Anak Lanang 1
  • awards 20
  • bali 1
  • banner 1
  • bars 1
  • Beauty Corner 29
  • belarus 5
  • bisnis 1
  • Blog Review 2
  • blogger perempuan 1
  • blogging tips 9
  • Budaya 1
  • Catatan 12
  • catatan spesial 19
  • catatan. 53
  • catatan. task 20
  • cryptocurrency 1
  • culinary 5
  • curahan hati 6
  • daftar isi blog 1
  • dailycolor 1
  • DF Clinic 12
  • disclosure 1
  • edisi duo 5
  • email post 10
  • embun pagi 1
  • episode kehidupan 1
  • event 4
  • fashion 3
  • financial 1
  • giveaway 48
  • Gratitude 1
  • health info 9
  • Healthy-Life 16
  • info 23
  • innerbeauty 9
  • iran 4
  • joke 4
  • kenangan masa kecil 3
  • kenangan terindah 12
  • keseharianku 2
  • kisah 14
  • kisah jenaka 7
  • knowledge 2
  • kompetisi blog 1
  • komunitas 2
  • KopDar 8
  • Korea 1
  • kuliner 7
  • Lawan TB 2
  • lesson learnt 7
  • life 2
  • lifestyle 4
  • lineation 32
  • lingkungan 1
  • Literasi Digital 2
  • motivation 9
  • museum tsunami aceh 1
  • New Year 2
  • order 1
  • oriflameku 2
  • parenting 4
  • perempuan tangguh 4
  • perjalanan tiga negara 1
  • personal 3
  • petualangan gaib 6
  • photography 1
  • picture 5
  • podcast 1
  • Profile 12
  • puisi 5
  • reflection 3
  • renungan 25
  • reportase 23
  • resensi 2
  • review 42
  • review aplikasi 1
  • rupa 1
  • Sahabat JKN 2
  • sakit 1
  • sea of life 17
  • sejarah 5
  • Sekedar 1
  • sekedar coretan 76
  • sekedar info 23
  • self-love 1
  • selingan semusim 9
  • seri BRR 4
  • snack asyik 1
  • Srikandi Blogger 2
  • Srikandi Blogger 2013 7
  • Srikandi Blogger 2014 4
  • SWAM 1
  • task 43
  • teknologi 1
  • tentang Intan 34
  • Test 1
  • testimoni 9
  • Tips 57
  • tradisi 1
  • tragedy 1
  • traveling 59
  • true story 7
  • tsunami 9
  • turkey 9
  • tutorial 7
  • visa 1
  • wisata tsunami 2

Followers


Blog Archive

  • December (1)
  • October (1)
  • March (1)
  • August (2)
  • May (1)
  • April (2)
  • March (6)
  • February (3)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (5)
  • October (4)
  • September (3)
  • August (5)
  • July (3)
  • April (1)
  • January (1)
  • December (2)
  • November (1)
  • October (1)
  • September (1)
  • June (1)
  • February (1)
  • December (1)
  • September (2)
  • August (2)
  • July (1)
  • June (1)
  • March (1)
  • February (1)
  • December (5)
  • September (2)
  • August (3)
  • July (1)
  • May (3)
  • April (2)
  • March (1)
  • February (1)
  • January (7)
  • December (1)
  • November (5)
  • September (3)
  • August (1)
  • July (4)
  • June (1)
  • May (1)
  • April (3)
  • March (6)
  • February (5)
  • January (7)
  • December (8)
  • November (4)
  • October (12)
  • September (4)
  • August (3)
  • July (2)
  • June (5)
  • May (5)
  • April (1)
  • March (5)
  • February (4)
  • January (6)
  • December (5)
  • November (4)
  • October (8)
  • September (5)
  • August (6)
  • July (3)
  • June (7)
  • May (6)
  • April (7)
  • March (4)
  • February (4)
  • January (17)
  • December (10)
  • November (10)
  • October (3)
  • September (2)
  • August (5)
  • July (7)
  • June (2)
  • May (8)
  • April (8)
  • March (8)
  • February (7)
  • January (9)
  • December (10)
  • November (7)
  • October (11)
  • September (13)
  • August (5)
  • July (9)
  • June (4)
  • May (1)
  • April (12)
  • March (25)
  • February (28)
  • January (31)
  • December (8)
  • November (3)
  • October (1)
  • September (12)
  • August (10)
  • July (5)
  • June (13)
  • May (12)
  • April (19)
  • March (15)
  • February (16)
  • January (9)
  • December (14)
  • November (16)
  • October (23)
  • September (19)
  • August (14)
  • July (22)
  • June (18)
  • May (18)
  • April (19)
  • March (21)
  • February (27)
  • January (17)
  • December (23)
  • November (20)
  • October (16)
  • September (5)
  • August (2)
  • March (1)
  • December (2)
  • April (1)
  • March (1)
  • February (6)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (4)
  • September (4)
  • August (1)
  • July (8)
  • June (16)

Oddthemes

Flickr Images

Copyright © My Virtual Corner. Designed by OddThemes