Serunya Belajar Access Bars bersama Dr David Budi Wartono
Masih ingat ceritaku tentang terapi Access Bars yang aku ceritakan pada postingan Mengenal dan Menjadi Praktisi Bars ini? Yup, sejak mengikuti kelas Bars pada akhir Desember 2018 lalu, banyak banget manfaat yang telah aku petik dari giving and receiving Bars, loh! Mulai dari 'my monkey mind' yang jadi jauh lebih santun dan ga aktif meloncat-loncat lagi, haha, tubuh jadi lebih ringan dan enakeun, hingga ke cara berpikir yang jauh lebih positif dan tenang alias tidak terburu-buru seperti sebelumnya.
Uniknya tuh, baik yang memberikan terapinya (praktisi) mau pun yang menerima barsnya (pasien), sama-sama beroleh manfaat, loh! Dan bagi praktisinya sendiri, sama sekali ga merasa lelah atau energinya terkuras. Malah turut merasa nyaman dan hepi seperti yang dirasakan oleh si pasien. Amazing banget kan?
Banyak teman yang beranggapan bahwa Bars ini adalah salah satu terapi penyembuhan berbagai penyakit. Nope! Bukan. Sang founder, Gary Douglass bilang bahwa terapi Bars ini sebenarnya bukanlah salah satu dari healing tools, Bars bukanlah alat penyembuh berbagai macam penyakit!
Cuma herannya, banyak sekali testimoni dari orang-orang yang telah menerima (receiving) bars, baik orang Indonesia mau pun para bule (orang asing) di negara-negara dimana access bars begitu digemari, justru merasakan bahwa banyak penyakit yang tersembuhkan setelah menjalani beberapa kali terapi bars. Amazing banget, yak?
Ayahku sendiri, sejak pertama kali receiving the bars from me, merasakan tubuhnya menjadi jauh lebih nyaman dibanding sebelum-sebelumnya. Mungkin teman-teman masih ingat bahwa ayah adalah penderita penyakit jantung, di mana ketiga pembuluh jantungnya sudah tidak berfungsi optimal lagi, malah sudah termasuk yang kinerja jantungnya sudah sangat melemah, sehingga tak mungkin lagi untuk di-bypass. Sehingga tak heran jika tidurnya sering terganggu, dan badannya terasa ga nyaman banget.
Nah, sejak receiving the bars, aku perhatikan bahwa tidur beliau tuh jadi lebih nyaman, dengkurannya jauh berkurang, bahkan mengigaunya juga jadi jarang-jarang banget. Alhamdulillah. Terus menurut beliau, rasa badannya juga jadi jauh lebih ringan dan nyaman. How does it get any better than this? Alhamdulillah ya Allah. Tak heran kan jika beliau kini jadi pasien tetapku di rumah? Hehe. Tak hanya ayah sih, ibu dan Intan juga ketagihan receiving the bars!
Intan sendiri, menurutnya, manfaat nyata dari receiving bars ini adalah jadi lebih tenang dalam berfikir, lebih jernih karena her monkey mind ga terlalu aktif 'melompat-lompat' lagi. Makanya setiap mau konsul ke dosen pembimbingnya di kampus, selalu minta dibars dulu agar lebih apik dalam berdiskusi dengan sang dosen. 😀 Kalo ibuku, orangnya emang ga tahan untuk tidur telentang dan diem untuk waktu yang lama, tapi saat di-bars, sering langsung lelap di menit ke lima belas! Haha.
Dengan kata lain, Access Bars ini adalah salah satu tools dari access consciousness, yang bertujuan untuk membersihkan sampah mental yang telah menumpuk di dalam diri kita, sehingga membuat kita tertindas dan terhempas jauh dari kebahagiaan, kesuksesan, kesehatan, keceriaan dan juga kemudahan di dalam kehidupan kita selaku manusia sejati.
Bars membuka peluang bagi kita untuk ikhlas melepaskan masalah dan memilih bangkit dan sembuh. Namun bagi sebagian orang yang belum mampu memilih untuk ikhlas, bangkit dan sembuh, terapi bars tetap memberi manfaat positif, loh! Setidaknya dia akan mendapatkan terapi pijat di kepala hingga tertidur pulas, hehe.
Selain itu, Bars juga mampu menjadi one of the trauma healing tools, loh! Terbukti saat kami mengadakan bakti sosial (giving the bars) untuk para korban banjir (para guru dan murid) di salah satu sekolah dasar di Bandung, yang dinding kelasnya jebol oleh banjir besar yang terjadi baru-baru ini. Baik para guru mau pun siswa mengakui bahwa trauma mereka oleh terjangan banjir besar kemarin itu, terobati setelah mendapatkan terapi bars. Cerita ini akan aku posting di postingan khusus selanjutnya, ya! Seru dan mengharukan!
Nah ini! Beberapa pasien yang receiving the bars from me, mengakui bahwa sebelum receiving the bars, mereka sering bingung dan ragu dalam menentukan pilihan. Pikiran seperti kurang terbuka dan merasa tidak percaya diri atau malah tidak yakin dalam mengambil sebuah keputusan. Sulit mempertimbangkan, ragu, dan berbagai pikiran negatif yang sering turut serta di dalam proses pengambilan keputusan.
Namun setelah satu, dua atau tiga kali receiving bars (tergantung body and being masing-masing pasien, ya), rasanya Bars ini mampu membuka peluang bagi kita dalam menentukan pilihan yang jauh lebih baik. Seperti memilih untuk melepaskan segala sampah mental itu dan memilih untuk mulai langkah baru yang berkemudahan, nyaman, sehat dan bahagia.
Pilihan inilah yang membuat hati nyaman sehingga tubuh kita pun mengikuti, immune system bisa meningkat berkali lipat sehingga kanker sekali pun akan terkalahkan. Jangan lupa, Sobs, orang normal pun memiliki sel kanker, tapi karena immunitasnya baik, maka sanggup membasmi sel-sel kanker tersebut secara alamiah.
Tak baik rasanya menyimpan keseruan penuh bahagia seorang diri kan? Makanya dalam postingan ini aku juga ingin berbagi cerita seru dan hepi yang baru saja kami alami di sebuah Hotel Cantik dan Asri yang berlokasi di Lembang, pada 14 April 2019 lalu.
Seperti biasa, kelas-kelas yang difasilitasi oleh si dokter kece, David Budi Wartono, sang pemilik Lineation Center ini selalu saja diikuti oleh ramai peserta. Dan setiap momennya itu selalu saja berbeda-beda loh serunya! Seperti di kelas yang satu ini. Makanya walau sudah pernah ikutan kelas Bars sebelumnya, yang pertama difasitasi oleh Coach Fena Wijaya, yang kedua oleh dr. Dave, dan yang ketiga ini kembali oleh dr. Dave, tetap saja rasanya tuh emang beda, dan menarik banget, loh! Dan nanti, kalo si dokter ngadain kelas Bars lagi, boleh ikutan lagi ga, ya, dok? Haha. Habis seru pisan, euy!
Kelas yang di Lembang ini diikuti oleh kurang lebih 40 peserta, dari latar belakang yang berbeda-beda. Ada beberapa peserta yang anak-anak juga. Oya, di Access, anak-anak di bawah 16 tahun boleh ikutan secara gratis, loh, iya, gratis, asalkan ibu/ayahnya ikutan, ya!
Kelas dimulai dari pukul 9 pagi, dengan pembekalan materi (pengenalan tentang Bars dan konsepnya), diikuti dengan praktek di mana para peserta dibagi menjadi dua kelompok. Ada yang menjadi praktisi, dan ada yang menjadi pasien. Sehingga akan ada yang giving dan receiving. Sesi ini akan digilir sedemikian rupa, sehingga para peserta akan kebagian tugas sebagai praktisi, juga nantinya berkesempatan menjadi pasien.
Sesi praktek ini berlangsung sepanjang siang hingga sore jelang malam hari, sehingga masing-masing peserta terlatih dan paham bagaimana melakukan terapi Bars dengan baik dan benar. Apalagi dipandu sendiri oleh dr. Dave yang memang telah sangat berpengalaman di dalam bidang yang satu ini.
Kelas kali ini memang berlangsung dengan sangat menarik dan seru, di tambah pula venue-nya yang apik, adem dan asri. Wow!!! Sayangnya, kami keasyikan ikutan kelas, sampai lupa untuk keluar ruangan guna ber-selfie wefie ria. Padahal di luar ruangan banyak banget spot kece untuk pepotoan! Huft. Giliran keluar ruangan, eh hari sudah gelap. Hayyyah!!!
Etapi, tetap happy, dunk!
Bisa banget, donk! Dr. Dave tuh akan ngadain kelas Bars dalam waktu dekat ini (27 April 2019) di Makassar, loh! Jadi teman-teman blogger atau siapa pun yang di Makassar dan sekitarnya, bisa nih colek-colek PIC pendaftaran untuk ikutan kelas ini, ya! Monggo colek langsung contact person for the PIC yang tertera pada banner ini, nih!
Oya, bagi teman-teman yang di Bandung yang pengen nyobain di-bars atau tanya-tanya tentang bars, monggo langsung colek daku, atau reservasi langsung ke Lineation Center, ya! Alamat dan kontak yang bisa dihubungi ada pada banner di bawah, tuh, Sobs!
Well, Sobats tersayang, dikarenakan aku udah ngantuk banget, plus postingan ini juga udah panjang banget, so see you on the next post tentang bakti sosial yang aku janjikan pada paragraf sebelumnya, ya! See you soon, dears Sobs! 😊
Al, Bandung, 24 April 2019
Related Post:
Fena Wijaya, The Coach.
Dr. David Budi Wartono aka Dr. Dave
Masih ingat ceritaku tentang terapi Access Bars yang aku ceritakan pada postingan Mengenal dan Menjadi Praktisi Bars ini? Yup, sejak mengikuti kelas Bars pada akhir Desember 2018 lalu, banyak banget manfaat yang telah aku petik dari giving and receiving Bars, loh! Mulai dari 'my monkey mind' yang jadi jauh lebih santun dan ga aktif meloncat-loncat lagi, haha, tubuh jadi lebih ringan dan enakeun, hingga ke cara berpikir yang jauh lebih positif dan tenang alias tidak terburu-buru seperti sebelumnya.
Uniknya tuh, baik yang memberikan terapinya (praktisi) mau pun yang menerima barsnya (pasien), sama-sama beroleh manfaat, loh! Dan bagi praktisinya sendiri, sama sekali ga merasa lelah atau energinya terkuras. Malah turut merasa nyaman dan hepi seperti yang dirasakan oleh si pasien. Amazing banget kan?
Asyiknya Belajar Terapi Bars |
Bars is not a healing tool, but....
Banyak teman yang beranggapan bahwa Bars ini adalah salah satu terapi penyembuhan berbagai penyakit. Nope! Bukan. Sang founder, Gary Douglass bilang bahwa terapi Bars ini sebenarnya bukanlah salah satu dari healing tools, Bars bukanlah alat penyembuh berbagai macam penyakit!
Cuma herannya, banyak sekali testimoni dari orang-orang yang telah menerima (receiving) bars, baik orang Indonesia mau pun para bule (orang asing) di negara-negara dimana access bars begitu digemari, justru merasakan bahwa banyak penyakit yang tersembuhkan setelah menjalani beberapa kali terapi bars. Amazing banget, yak?
Ayahku sendiri, sejak pertama kali receiving the bars from me, merasakan tubuhnya menjadi jauh lebih nyaman dibanding sebelum-sebelumnya. Mungkin teman-teman masih ingat bahwa ayah adalah penderita penyakit jantung, di mana ketiga pembuluh jantungnya sudah tidak berfungsi optimal lagi, malah sudah termasuk yang kinerja jantungnya sudah sangat melemah, sehingga tak mungkin lagi untuk di-bypass. Sehingga tak heran jika tidurnya sering terganggu, dan badannya terasa ga nyaman banget.
Nah, sejak receiving the bars, aku perhatikan bahwa tidur beliau tuh jadi lebih nyaman, dengkurannya jauh berkurang, bahkan mengigaunya juga jadi jarang-jarang banget. Alhamdulillah. Terus menurut beliau, rasa badannya juga jadi jauh lebih ringan dan nyaman. How does it get any better than this? Alhamdulillah ya Allah. Tak heran kan jika beliau kini jadi pasien tetapku di rumah? Hehe. Tak hanya ayah sih, ibu dan Intan juga ketagihan receiving the bars!
Intan sendiri, menurutnya, manfaat nyata dari receiving bars ini adalah jadi lebih tenang dalam berfikir, lebih jernih karena her monkey mind ga terlalu aktif 'melompat-lompat' lagi. Makanya setiap mau konsul ke dosen pembimbingnya di kampus, selalu minta dibars dulu agar lebih apik dalam berdiskusi dengan sang dosen. 😀 Kalo ibuku, orangnya emang ga tahan untuk tidur telentang dan diem untuk waktu yang lama, tapi saat di-bars, sering langsung lelap di menit ke lima belas! Haha.
Apa yang dilakukan Bars sehingga Banyak orang merasa sembuh?
Jadi tuh, Bars ini adalah terapi sentuhan pada 32 titik di kepala kita, yang berguna dalam meredakan pikiran yang meloncat-loncat (menenangkan monkey mind), mengembalikan kita pada keseimbangan dan menciptakan kemudahan (ease) serta kedamaian. Sehingga pikiran yang rileks ini akan mampu membuka peluang bagi kita untuk lebih jernih dalam melihat peluang-peluang positif di dalam kehidupan.
One of the bars session in the Access Bars Class, in Lembang, Bandung. Facilitated by David Budi Wartono, dr. |
Dengan kata lain, Access Bars ini adalah salah satu tools dari access consciousness, yang bertujuan untuk membersihkan sampah mental yang telah menumpuk di dalam diri kita, sehingga membuat kita tertindas dan terhempas jauh dari kebahagiaan, kesuksesan, kesehatan, keceriaan dan juga kemudahan di dalam kehidupan kita selaku manusia sejati.
Bars membuka peluang bagi kita untuk ikhlas melepaskan masalah dan memilih bangkit dan sembuh. Namun bagi sebagian orang yang belum mampu memilih untuk ikhlas, bangkit dan sembuh, terapi bars tetap memberi manfaat positif, loh! Setidaknya dia akan mendapatkan terapi pijat di kepala hingga tertidur pulas, hehe.
Bars sebagai salah satu metode trauma healing untuk para korban bencana.
Selain itu, Bars juga mampu menjadi one of the trauma healing tools, loh! Terbukti saat kami mengadakan bakti sosial (giving the bars) untuk para korban banjir (para guru dan murid) di salah satu sekolah dasar di Bandung, yang dinding kelasnya jebol oleh banjir besar yang terjadi baru-baru ini. Baik para guru mau pun siswa mengakui bahwa trauma mereka oleh terjangan banjir besar kemarin itu, terobati setelah mendapatkan terapi bars. Cerita ini akan aku posting di postingan khusus selanjutnya, ya! Seru dan mengharukan!
Terus, apa donk yang bikin banyak penyakit tersembuhkan, bahkan mampu menyembuhkan kanker?
Nah ini! Beberapa pasien yang receiving the bars from me, mengakui bahwa sebelum receiving the bars, mereka sering bingung dan ragu dalam menentukan pilihan. Pikiran seperti kurang terbuka dan merasa tidak percaya diri atau malah tidak yakin dalam mengambil sebuah keputusan. Sulit mempertimbangkan, ragu, dan berbagai pikiran negatif yang sering turut serta di dalam proses pengambilan keputusan.
Namun setelah satu, dua atau tiga kali receiving bars (tergantung body and being masing-masing pasien, ya), rasanya Bars ini mampu membuka peluang bagi kita dalam menentukan pilihan yang jauh lebih baik. Seperti memilih untuk melepaskan segala sampah mental itu dan memilih untuk mulai langkah baru yang berkemudahan, nyaman, sehat dan bahagia.
Pilihan inilah yang membuat hati nyaman sehingga tubuh kita pun mengikuti, immune system bisa meningkat berkali lipat sehingga kanker sekali pun akan terkalahkan. Jangan lupa, Sobs, orang normal pun memiliki sel kanker, tapi karena immunitasnya baik, maka sanggup membasmi sel-sel kanker tersebut secara alamiah.
Serunya Kelas Bars by Dr. Dave di Lembang
Tak baik rasanya menyimpan keseruan penuh bahagia seorang diri kan? Makanya dalam postingan ini aku juga ingin berbagi cerita seru dan hepi yang baru saja kami alami di sebuah Hotel Cantik dan Asri yang berlokasi di Lembang, pada 14 April 2019 lalu.
Seperti biasa, kelas-kelas yang difasilitasi oleh si dokter kece, David Budi Wartono, sang pemilik Lineation Center ini selalu saja diikuti oleh ramai peserta. Dan setiap momennya itu selalu saja berbeda-beda loh serunya! Seperti di kelas yang satu ini. Makanya walau sudah pernah ikutan kelas Bars sebelumnya, yang pertama difasitasi oleh Coach Fena Wijaya, yang kedua oleh dr. Dave, dan yang ketiga ini kembali oleh dr. Dave, tetap saja rasanya tuh emang beda, dan menarik banget, loh! Dan nanti, kalo si dokter ngadain kelas Bars lagi, boleh ikutan lagi ga, ya, dok? Haha. Habis seru pisan, euy!
Kelas yang di Lembang ini diikuti oleh kurang lebih 40 peserta, dari latar belakang yang berbeda-beda. Ada beberapa peserta yang anak-anak juga. Oya, di Access, anak-anak di bawah 16 tahun boleh ikutan secara gratis, loh, iya, gratis, asalkan ibu/ayahnya ikutan, ya!
Introduction to the Bars concept before the participants practicing the Bars. This class was facilitated by dr. David Budi Wartono |
Sesi praktek ini berlangsung sepanjang siang hingga sore jelang malam hari, sehingga masing-masing peserta terlatih dan paham bagaimana melakukan terapi Bars dengan baik dan benar. Apalagi dipandu sendiri oleh dr. Dave yang memang telah sangat berpengalaman di dalam bidang yang satu ini.
Serunya praktek giving-receiving Bars. |
Kelas kali ini memang berlangsung dengan sangat menarik dan seru, di tambah pula venue-nya yang apik, adem dan asri. Wow!!! Sayangnya, kami keasyikan ikutan kelas, sampai lupa untuk keluar ruangan guna ber-selfie wefie ria. Padahal di luar ruangan banyak banget spot kece untuk pepotoan! Huft. Giliran keluar ruangan, eh hari sudah gelap. Hayyyah!!!
Etapi, tetap happy, dunk!
Serunya Kelas Access Bars - Lembang! |
Ingin ikutan Kelas Bars juga?
Bisa banget, donk! Dr. Dave tuh akan ngadain kelas Bars dalam waktu dekat ini (27 April 2019) di Makassar, loh! Jadi teman-teman blogger atau siapa pun yang di Makassar dan sekitarnya, bisa nih colek-colek PIC pendaftaran untuk ikutan kelas ini, ya! Monggo colek langsung contact person for the PIC yang tertera pada banner ini, nih!
Oya, bagi teman-teman yang di Bandung yang pengen nyobain di-bars atau tanya-tanya tentang bars, monggo langsung colek daku, atau reservasi langsung ke Lineation Center, ya! Alamat dan kontak yang bisa dihubungi ada pada banner di bawah, tuh, Sobs!
Asyik, dapat sertifikat sebagai Praktisi Bars untuk kelas repeat kedua. Yuhuu. |
Well, Sobats tersayang, dikarenakan aku udah ngantuk banget, plus postingan ini juga udah panjang banget, so see you on the next post tentang bakti sosial yang aku janjikan pada paragraf sebelumnya, ya! See you soon, dears Sobs! 😊
Al, Bandung, 24 April 2019
Related Post:
Fena Wijaya, The Coach.
Dr. David Budi Wartono aka Dr. Dave