My Virtual Corner
  • Home
  • Meet Me
  • Contact
  • Disclosure
  • Category
    • Motivation
    • Traveling
    • Parenting
    • Lifestyle
    • Review
    • Tips
    • Beauty
      • Inner Beauty
      • Outer Beauty
D'Padjadjaran Spa; Layanan Spa Ekslusif ala Raja dan Ratu dari Kerajaan Pajajaran.
Bermula dari sebuah pesan via BBM dari Nchie Hani, tentang undangan dari tim manajemen D'Padjadjaran Spa, maka di sinilah aku pada tanggal 25 Maret 2013, Senin kemarin, pada rentang waktu antara 18.00 s/d 23.30 wib. [Ga kerasa, sampai tengah malam bo'].

Hadir bersama sekitar 20 Blogger Bandung, memenuhi undangan the management team of D'Padjadjaran Spa & Reflexology, dalam rangka menyambut Grand Opening D'Padjadjaran Spa, yang berlokasi di PVJ [Paris Van Java] Mall, Glamour Level, GL - C - 07A.

Asyik? Oh iya donk. Siapa sih yang ga suka Spa? Membayangkannya saja udah bikin kita relaks, apalagi jika menikmatinya, ya enggak, Sobs? Tapi undangan ini kan bukan untuk menikmati Spa gratis? Paling juga untuk mendengarkan presentasi mereka tentang pelayanan yang ada di tempat ini? Itulah yang terfikir olehku pada awalnya.

Layaknya tempat lain yang berlokasi di sebuah mal, bayanganku, Spa Bandung yang satu ini, akan mengikuti design yang senada dan sepadan dengan situasi dan lingkungan sekitarnya [ala mal].

Foto ini diambil pada saat pulang, dah sepi. 
Namun pemikiran ini kembali mentah, Sobs, saat aku sampai di depan dua pintu kaca, yang dibuka oleh seorang pemuda tampan, disertai oleh seorang pemuda lainnya [yang juga tak kalah tampannya], menyambut dan mempersilahkan aku masuk, dengan gaya khas Sunda. Ucapan 'Wilujeng Sumping' terdengar begitu lembut dan menebarkan aura kenyamanan.

Bukan hanya itu, Sobs, interior ruangannya pun, sungguh bikin aku terkesima deh. Bayangkan, di tengah mal, yang hiruk pikuk, memasuki ruangan ini, kita langsung disergap rasa damai yang menentramkan. Pencahayaannya yang syahdu, langsung menyejukkan batin, pas banget deh untuk orang-orang yang mencari relaksasi jiwa-raga. :)

Juga difoto ketika saat mau pulang, dah sepi banget.
Tak jauh dari pintu kaca, reception corner dengan para neng geulis-nya juga telah menanti dengan senyum ramah dan sambutan antusias. It's so cool, Sobs. Senang deh rasanya disambut dengan penuh sopan santun dan ramah seperti ini.

Registrasi ulang, lalu aku pun dipersilahkan  menuju ke ruang duduk yang kita temui langsung setelah reception corner.

Jika biasanya menunggu merupakan hal yang paling membosankan, maka kali ini aku malah lupa lho bahwa menunggu itu membosankan, haha. Bukan lebay lho, tapi karena duduk santai di ruangan ini memang betul-betul nyaman sih. Relaks sambil membaca via gadget, atau malah menulis, wow, pasti sangat mengasyikkan deh.

Berada di dalam ruangan ini, sungguh membuat kita merasa 'tidak sedang berada di sebuah mal' lho, Sobs. Beneran deh. Interiornya itu, alunan musik khas Sundanya itu, duh, sungguh membuat alam fikiran kita teduh, dan bener-bener fresh.
Ditambah lagi dengan suguhan welcome drink-nya yang terbuat dari bahan alam/herbal. Wow, sensational!

Duduk santai menanti kehadiran teman-2 lainnya, sembari menikmati secangkir bajigur, Nchie dan Kang Argun kalo ndak salah sih memilih bandrek? 


Rangkaian Acara

Seperti yang tercantum di dalam agenda acara yang telah dibagikan, maka setelah registrasi dan semua undangan telah hadir, acara pun dimulai dengan Pembukaan, dilanjutkan dengan welcoming speech dan presentasi tentang D'Padjadjaran SPA, Tour D'Padjadjaran dan ditutup dengan Free Trial of the treatment. Wow, yang paling akhir ini bener-bener merupakan kejutan luar biasa deh, Sobs. Free, untuk trial seharga Rp. 365.000 hingga Rp. 385.000 gitu lho! Wow, cool!


All About D'Padjadjaran Spa 

Sampailah kita pada pokok acaranya nih, Sobs. Perkenalan tentang D'Padjadjaran Spa.
SPA itu sendiri ternyata adalah singkatan dari Solus Per Aqua, Senare Per Aqua, atau ada juga yang menyebutnya sebagai Sanitas Per Aqua, yang artinya adalah Sehat Melalui Air atau lebih kurangnya adalah perawatan tubuh dengan media air [hydro therapy]. Hehe, eikeh baru tau lho, padahal sering banget having Spa.  :)

Sebuah teknik yang memang telah dikenal dan dipergunakan secara membudaya sejak jaman dahulu, pada kerajaan-kerajaan di berbagai penjuru dunia, termasuk kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara, dan salah satunya adalah kerajaan Pajajaran. 

The owner of this Spa menjelaskan dengan apik dan menarik sekali tentang Who, What, Where, When, Why and How-nya D'Padjadjaran Spa.

Bahwa D'Padjadjaran Spa adalah satu-satunya Day Spa Bandung dengan konsep Pijat Sunda [Sundanese Spa], yaitu menggunakan teknik pijatan khas Sunda [Peseul], yang diakui sangat efektif dalam melancarkan peredaran darah, mengendurkan ketegangan otot, dan meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga after treatment, si customer akan merasakan kebugaran dan rasa relaks. Tak hanya itu, konsep ini diklaim sebagai the FIRST Sundanese Spa di dunia lho, Sobs.

Konsep ini lahir diilhami oleh kemegahan kerajaan Sunda terbesar di tatar Parahyangan, yaitu Kerajaan Pajajaran, dengan kebudayaan Sundanya nan eksotis. Dimana para bangsawannya sangat menyukai perawatan baik berupa Peseul [the massage spa ala Sunda], luwuran [body scrub], baluran [body mask] mau pun hydro therapy alias berendam dalam air  [yang berasal dari mata air yang berlimpah di tatar Parahyangan], dibubuhi bunga mau pun rempah-rempah dan mineral, yang menjadi sarana dan prasarana utama tumbuhnya perawatan holistik secara alami di tanah Parahyangan ini. Perawatan seperti ini lah yang kini [di era moderen ini] kita kenal dengan istilah Spa.

Dan berangkat dari hal tersebut di atas, D'Padjadjaran Spa berusaha untuk menghidupkan kembali tradisi perawatan spektakuler para bangsawan dan raja-ratu itu, ke dalam keseharian masyarakat moderen masa kini. Ya kita-kita donk maksudnya. :). Dengan satu ciri khas utama yaitu, ala Sunda [Sundanese], bukan Balinese, Javanese, Thai atau Spa ala daerah/negara lain. 

Lalu timbul pertanyaan, apakah SPA itu sama dengan Massage/pijat? 
Hm, hampir semua undangan sepertinya mengangguk. Hehe. Ternyata tidak, Sobs. Massage hanyalah sebagian dari treatment of the Spa. Karena inti utama dari Spa adalah hydro therapy, terapi dengan air. Jadi akhir dari treatment Spa adalah, akan ada sesi berendamnya, Sobs. Asyik yaaa? Hehe. Duh, jadi enggak sabar deh ingin segera ngerasain treatment Spa-nya, yang ternyata tersedia dalam paket yang sangat variatif. Kira-kira dirikuh akan kebagian paket treatment apa yach?

Aneka Paket Spa
Tak hanya paket Spa yang tersedia lho, Sobs. Bagi Sobats yang membutuhkan treatment lainnya seperti massage dan reflexy, juga tersedia lho. Nih menunya bisa dilihat di bawah ini, Sobs.

Menu treatment selain Spa
Gimana, Sobs? Ciamik banget yaaa? Belum bosan kan mengikuti pengalaman menarikku kali ini? Yuk atuh kita lanjut....

Satu hal lagi yang paling ditekankan, dan menjadi bagian tak terpisahkan dalam konsep pelayanan di D'Padjadjaran Spa & Reflexology adalah membuat customer merasakan sensasi sebagai Raja/Ratu dari kerajaan Pajajaran, yang akan dilayani oleh para dayang [abdi dalem]. Seluruh pelayanan mulai dari greetings, perawatan hingga after treatment snack akan difokuskan kepada bahan herbal, makanan dan tata cara khas Jawa Barat [Sundanese]. 

Hm...., pantesan tadi penyambutan di pintu masuk begitu aduhai, menyejukkan hati dan membuat kita tersanjung. Apik teunan deh kalo kata orang Jawa. I love this style. What a pretty concept!
Dan aku yakin, konsep ini merupakan suatu kelebihan yang akan membuat Spa yang satu ini menjadi tampil beda dan terpatri rapi di hati para customernya deh. 

Herbal Pouch
Satu hal lagi yang menurutku sih layak jadi iconnya D'Padjadjaran Spa nih, Sobs. Herbal Pouch, yaitu kantung herbal yang berisi aneka rempah, yang diuapkan dalam sebuah tabung pemanas, dan kemudian digunakan pada setiap perawatan/treatment di D'Padjadjaran. Bahkan untuk perawatan paling sederhana sekali pun, kantung herbal ini akan digunakan sebagai salah satu media therapy-nya. Dan menurutku lagi sih, hak cipta atau ide-ide original seperti ini harus dilindungi agar tak gampang dicontoh, apalagi diklaim oleh pihak lain. Jadi, ayo atuh bu owner, segera ajukan hak patent untuk Herbal Pouch ini. :)




Tour D'Padjadjaran

Nah, Sobs, setelah mendengarkan [membaca] tentang pengenalan D'Padjadjaran Spa, sampailah kita pada agenda berikutnya, yaitu enjoying the tour, alias melihat-lihat the whole area of the Spa House. Sayangnya, keindahan dan kenyamanan tempat dan ruangan, tak mampu terungkap jelas di dalam foto yang aku ambil, yang aku yakin adalah disebabkan oleh pencahayaan ruangan yang temaram. #Ih, ga rela banget nyalahin camera yang ada pada gadgetnya yaaa. Haha.
Any how, mari kita saksikan foto-foto yang tersaji di bawah ini yuk. Sebagian diambil dari album pada facebooknya D'Padjadjaran, dan sebagian adalah hasil bidikanku menggunakan my gadgets.
Ini adalah tempat di mana kita akan dicucikan kaki oleh para 'dayang' [therapist], sebagai salah satu penghormatan bagi para 'raja/ratu' [customer].
Dan ini adalah sofa-sofa empuk tempat kita, para customer menikmati pelayanan refleksi. 

Dan ini, perhatikan deh, Sobs, nama room/kamarnya unik banget lho, menggunakan nama para raja/ratu dan bangsawan dari kerajaan Pajajaran, lengkap dengan tulisan Sundanya. 


Kamar/room di mana kita menikmati pelayanan massage [peusel] maupun paket Spa. Cozzy banget ya, Sobs?

Dan ini adalah jacuzzi tempat kita menuntaskan 'ritual' alias berendam, Sobs. Hehe.
Foto dipinjem dari blognya mas Edo

Free Spa Treatment 

Nah, ini dia the most wanted agenda, Sobs, akhirnya tiba juga. Tapi, eits....,
Belum ternyata. Masih ada satu sajian spesial lagi yang telah dipersiapkan oleh D'Padjadjaran Spa dalam menyambut para tamu [jika ada event atau acara khusus]. Apakah itu?
Welcome Dance.

Para therapist alias 'dayang' ternyata tak hanya piawai dalam hal memberikan treatment, namun juga telah dilatih untuk bisa merangkap sebagai penari. Oyaaaa? Masak sih?
He eh! Beneran. Sayangnya pencahayaan ruangan begitu temaram, jadinya hasil shoot di BB dan tablet gelap banget, Sobs, jadi ga layak publish deh.

Para penari mempersembahkan sebuah tarian Sunda selama beberapa menit. Kemudian satu persatu 'dayang' menjemput sang 'raja/ratu' untuk dilayani olehnya. Lagi-lagi, ini adalah sebuah konsep yang sukses membuat hati customer happy deh.

Ritual penbasuhan kaki
Aku sendiri dijemput oleh 'dayang' bernama Yanti. Teh Yanti membawaku ke tempat pencucian kaki dan memulai ritualnya. Memang sih, agenda pencucian kaki, sudah biasa kita alami pada setiap ritual Spa, namun merasakannya di D'Padjadjaran Spa, sungguh memberikan sensasi yang berbeda lho. Eits, D'Padjadjaran dimohon tidak ge er yaaa, hehe.

Setelah itu, kami, masing-masing blogger menuju ke room bersama dayang masing-masing, untuk lanjutkan ritual berikutnya. Rasanya happy banget deh. Selalu saja rasa seperti ini hinggap di hati kala menjalani Spa treatment. Hm, ga sabar deh ingin merasakan sensasi apa ya yang akan aku dapat di D'Padjadjaran Spa?

Lupa sih nama roomnya. Begitu masuk ke room, aku dipersilahkan untuk mengganti pakaian dengan selembar kimono bermotif batik oleh teh Yanti. Oya, tutur bahasa teh Yanti sopan banget. Suka deh :) Kemudian, ritual utama pun dimulai.


Paket Siram Weningsari

Aku mendapatkan paket SIRAM WENINGSARI, yang menurut keterangan yang ada di Spa Package adalah merupakan rangkaian perawatan yang menggunakan susu sebagai bahan utamanya. Zat Asam Beta Hidroxy yang terkandung di dalamnya dipercaya mampu mencerahkan kulit hingga terlihat lebih halus dan tidak bersisik. Wah, kalo urusan kulit halus mah, kulit aku kan udah halus dan tidak bersisik, juga udah cerah. Hehe. Anyway, lets enjoy the treatment Al! Susu kan tidak hanya sehat untuk diminum, tapi juga bermanfaat sekali bagi kecantikan kulit. So, sok atuh teh Yanti, go on. :)

Teh Yanti memulai dengan memijat bagian kakiku, menggunakan sejenis massage oil yang tidak beraroma. Dan di setiap selesai memijat, bagian tubuh yang dipijat itu akan diakhiri dengan penggunakan herbal pouch. Rasanya makin nikmat deh, Sobs. Membuat tubuh bener-bener relaks lho. Pijatan teh Yanti benar-benar enak di tubuhku, terutama pada saat back massage, enak banget. Apalagi tubuhku emang sedang pegel-pegel, kebanyakan duduk dan mengetik sih. Duh, jadi ingin berterima kasih pada D'Padjadjaran deh ini, atas undangannya, hehe. Judulnya; aku diundang disaat yang tepat nih, Sobs. :D

Ritual selanjutnya setelah proses Peseul adalah ritual Luwuran [Body Scrub]. Baru setelahnya dilakukan proses Baluran [Body mask]. Dilakukan dengan sangat telaten oleh teh Yanti, juga wanita ini santun banget. Suka deh dengan performancenya.

Satu hal yang aku ga begitu suka sebenarnya di setiap prosesi Spa adalah saat baluran seperti ini. Bahannya yang dingin, berpadu dengan suhu ruangan yang dingin, bener-bener bikin tubuh menggigil deh. Pengennya sih bagian peseul-nya aja dilamain, hehe.

taken by my Onyx Berry

Untungnya maskernya cepat mengering, dan aku dipersilahkan untuk ritual terakhir. Yang..., aku sukaaaa banget! Iya lah, berendam di air hangat, yang wangi dan penuh busa, siapa yang menolak hayo? Asyik bangetkan?

Ayo, coba cari di mana diriku, Sobs? Ga keliatan kan? Hihi.

Tak terasa, hampir tiga jam lho kebersamaanku dengan teh Yanti. Merasakan pijatan dan treatment apik darinya, sungguh membuat tubuh kembali bugar. Relaks. Ga salah deh, jika Sanitas Per Aqua [SPA] itu benar-benar sebuah terapi jitu dalam mengembalikan kebugaran dan menjaga kesehatan tubuh. Dan, mendapatkan therapy di D'Padjadjaran Spa, dengan treatment spesifiknya, adalah sebuah hal yang patut dicoba dan diulang lagi. Trims teh Yanti. ;)

Well, Sobs, postingan ini telah melampaui batas deh kayaknya, belum pernah nulis artikel, satu postingan, sepanjang ini. Hihi. Dan sebelum mengakhiri, ijinkan aku membuat sedikit pengakuan tentang keunggulan/kelebihan D'Padjadjaran Spa ya, Sobs.


Keunggulan/kelebihan D'Padjadjaran Spa dibandingkan Spa lainnya.

  1. Merupakan satu-satunya [saat ini] dan the FIRST Sundanese Spa di dunia.
  2. Penggunaan Herbal Pouch adalah merupakan terobosan baru, yang sukses memberikan sentuhan kenikmatan sendiri saat si kantung herbal itu ditekankan ke bagian tubuh.
  3. Konsep penggunaan bahan-bahan alami yang diracik sedemikian rupa, mengikuti resep dan kemegahan kerajaan Pajajaran, adalah merupakan kelebihan utama dari spa yang satu ini.
  4. Moto 'membuat customer merasakan sensasi sebagai Raja/Ratu dari kerajaan Pajajaran, yang akan dilayani oleh para dayang [abdi dalem]', BENERAN lho!
  5. Design [tata letak, interior] ruangan, musik, dan pencahayaan sungguh memberikan kenyamanan tersendiri bagi customernya.
  6. Walau terletak di dalam sebuah mal yang ramai, namun D'Padjadjaran sukses membuat customer merasa seakan sedang berada di suatu tempat yang nyaman, damai dan bukan mal. :)

Saran

  1. Quality Control [Kendali Mutu] agar pelayanan yang begitu baik, dapat terus dipertahankan.
  2. Quality Control terhadap bahan-bahan yang dipakai untuk treatment, harus ketat sehingga kualitas tetap terjaga.
  3. Untuk Herbal Pouchnya, mungkin sebaiknya dipatentkan.
  4. Sepakat dengan saran-sarannya kang Edo pada postingan beliau disini.
Well Sobats tercinta, bukan lebay bukan sok gaya, tapi having Spa di D'Padjadjaran emang beda,
sensational banget deh. Ingin mendapatkan sensasi bak raja dan ratu? Sok atuh langsung ke informasi di bawah ini yaa. :) 



D’Padjadjaran Sundanese SPA and Reflexology

Glamour level C.07A

PVJ Resort Lifestyle Place (Mall Paris Van Java)

JL Sukajadi Bandung, Bandung 40162

untuk informasi dan reservasi : (022) 82063783

Al, bandung, 28 Maret 2013



Sebenarnya udah ngantuk banget dan ingin langsung tarik selimut usai ritual malam. Tapi kok ya tiba-tiba kepengen bangkit, menyalakan macsy dan bikin postingan. Hadeuh, emang ya kalo udah timbul keinginan, rasanya kok susah banget diredam. Apalagi postingan se-ringan ini. Yo wes lah, baiklah, kuturuti deh maumu, nuraniku sayang. :)

Selintas timbul keinginan untuk mem-bukuonline-kan sebuah ritual malam, yang telah cukup lama menjadi rutinitas perekat hubungan emak-anak yang terpisah ribuan kilo ini.
Ya, ritual membaca doa tidur. Hehe. Terpisah jarak, bukanlah halangan bagi kami untuk tetap saling keep in touch, I am always here for her and vise versa. Dan again and again, aku ingin sampaikan ribuan terima kasih pada kemajuan teknologi komunikasi dan gadget-gadget pendukungnya, yang telah Allah beri kemudahan untuk kami miliki. Alhamdulillah.

Dan seperti inilah ritual pengantar tidur, penutup komunikasi antara aku dan Intan, setelah ngobrol panjang, mulai dari hal serius hingga yang ngalor ngidul. :)







Dan kami pun meletakkan masing-masing onyx berry kami di lantai, menarik selimut, dan merem. Semoga istirahat yang baik dan mimpi indah menghampiri kami di setiap malamnya. Aamiin.

Well Sobats tercinta, yuk kita istirahat, have a great Friday night ya! :)

Saleum,
Al, Bandung, 28 Maret 2013





Ini adalah kisah nyata lucu lainnya, kebetulan, lagi dan lagi terjadi di Nias. #Mudah-mudahan belum bosan mendengar kisah tentang pulau eksotik ini ya sobs.

Ok, postingan ini ingin dibuat sesingkat mungkin, so let's me try directly. :)

Kembali ke Nias bersama timku, untuk menggelar sebuah acara bertajuk pelatihan bagi para staf Dinas Kebersihan dari Kabupaten Gunungsitoli dan Nias Selatan. Bertempat di sebuah hotel di pusat Kota Gunungsitoli, yang memang sering kami jadikan sebagai tempat pelaksanaan pelatihan. Karena memang hotel ini lah yang representatif untuk agenda tersebut.

Kami sendiri tidak bermalam di hotel ini, karena ingin irit [haha] juga ingin nikmati suasana yang lain. Jadi pada pagi harinya, sebelum acara dimulai, tentunya kita [all the crew] bergerak lebih pagi untuk persiapannya.

Nah, saking asyiknya bergerak cepat, dan ingin do every thing perfectly tapi juga 'ringan', maka semua materi yang sedianya akan dibagikan kepada para peserta pelatihan, kami masukkan lah ke dalam sebuah koper besar milik Boy [bukan nama sebenarnya]. Boy adalah salah satu kolega yang juga sudah seperti adik sendiri bagiku.

Saking semangatnya, Boy menarik koper beroda itu kesana kemari, untuk meletakkan materi di masing-masing meja para peserta. Dan koper yang ditarik-tarik itu tentu berada dalam keadaan terbuka [hanya ditutup tapi tidak dikunci]. Dan di sini lah kisah lucu itu terjadi, Sobs! Tanpa disadari oleh Boy, ternyata sebuah underware [baca : celana dalam/CD] miliknya masih ngendon/terselip di dalam koper itu, dan ikutlah ke venue/tempat acara. 

Tragisnya lagi, si underware ini, tega-teganya melompat dan terhempas tak berdaya di lantai ruangan. Tergeletak begitu saja sementara Boy wara wiri membagikan materi. Barulah kemudian, tiba-tiba saja, Boy berteriak, "oh My God!" sambil berlari memungut sesuatu di lantai, yang ternyata adalah si underware.

Aku sendiri belum sempat melihat si underware itu, hanya melihat sebentuk kain yang tiba-tiba saja sudah berada dalam genggaman Boy.

"What's up Boy? Apaan itu?" Tanyaku dan juga dua kolega lainnya.

Boy tak menjawab, malah ngakak, cepat-cepat memasukkan 'kain' yang berada dalam genggamannya itu ke dalam tas laptopnya.

"Huft, hampir saja eikeh malu, kakakku! Hihi, asli ga ngeliat ah jika si dia udah kececer dari tadi di situ.  Hahaha." Jawabnya, belum juga menjelaskan apa yang dia maksud dengan si dia. 

Kami bertiga masih penasaran, hingga ngakak bareng setelah Boy menjelaskan siapa sebenarnya si dia itu.
Hahaha, sungguh sebuah pengalaman unik dan bikin ngakak, untungnya para peserta belum pada datang, ya, Sobs! Hehe.

Kini kami semua tak lagi berada di bawah bendera [organisasi] yang sama, berpisah karena masing-masing kami mendapatkan kontrak/pekerjaan baru. Namun hubungan karib ini, keakraban ini, kisah-kisah lucu ini, senantiasa mampu menyunggingkan senyuman dan menyejukkan hati.

Tiba-tiba jadi kangen dengan kamu Boy!
Sekedar berbagi kisah lucu,
Al, Bandung, 26 Maret 2013
Barusan, tiba-tiba kangen Intan, dan teringat tentang masa-masa indah yang pernah kami lalui bersama, nun jauh di masa silam. Ya, suatu masa ketika Intan masih berwujud balita mungil nan lucu dan imut, tapi miskin rambut, haha. Oops, anak Umi ga boleh marah lho! #Ngelirik Intan.

Dari kecil Intan tuh udah senang mencorat-coret di kertas, bikin gambar dan nulis-nulis gitu deh. Nah, suatu malam, saat aku sedang santai nonton TV, sembari menanti ayahnya pulang, si mungilku pun kucluk-kucluk [kebayangkan gimana tuh kucluk-kucluk, haha] mendekat, sambil membawa kertas yang telah penuh dengan corat coretnya, tak lupa sebuah pinsil digenggam erat di jemari mungilnya.

"Mi, tolong tanda tangan dan tanda kaki ya Mi." 

Suara mungilnya terdengar serius dengan intonasi tidak bercanda, namun aku langsung tergelak, tak mampu menahan tawa, ngebayangin bagaimana membubuhkan tanda kaki di kertasnya itu. Hahaha.



Dasar anak-anak, mungkin karena ada yang namanya tanda tangan, maka tentu akan ada yang namanya tanda kaki kali ya, Sobs? Makanya supaya lengkap [dasar anak kreatif dan ingin praktis kali ye?] dan ga berulang-ulang, Intan langsung deh minta tanda tangan sekaligus tanda kaki, biar komplit. Hahaha.

Kini, intan permata itu telah tumbuh menjadi sosok gadis muda, mandiri dan percaya diri. Jauh dari bunda, namun kupercaya mampu menjaga kepercayaan yang kuberikan padanya. Nak, Umi kangen kamu, sayang, banget! Nanti malam kita video call lagi yang lama ya nak. :) Muaaach untuk anak Umi.

alaika abdullah


Sekedar coretan pelepas kangen,
Al, Bandung, 25 Maret 2013



Aku adalah orang yang paling suka shopping. Shopping yang aku maksudkan di sini adalah berbelanja fashion /pakaian[specially Ladies Fashion], gadget dan aksesoris. Berbelanja ikan dan sayur mayur di pasar, itu sih ga masuk dalam hobby sih, Sobs, melainkan termasuk sebuah rutinitas mingguan. Haha.

Nah bicara tentang hobby nge-shopping alias berbelanja ini, ternyata [dan nyata-nyata] aku tidak sendiri kok Sobs. Aku punya banyak teman 'senasib', horeee. Habis, gimana coba Sobs, pajangan SALE yang tercantum pada deretan baju-baju keren itu begitu menggoda sih! Mana tahaaan bo'.
Haha. Namun sedikit demi sedikit aku mulai belajar untuk meredam gairah itu, dan disiplin pada  list of priority. Walau terkadang tekad ini runtuh setiap melihat baju keren dan cantik itu melambai-lambai, memanggil untuk dibeli. Haha. 

Talking about fashion, aku sendiri sih lebih memilih untuk beli pakaian jadi [pakaian yang sudah ready untuk dijual] daripada menjahitkannya ke tukang jahit. Selain enggak punya tukang jahit langganan, juga karena aku paling enggak sabar tuh menunggu baju selesai dijahit. Selain butuh waktu yang lebih lama, juga biasanya, cost yang akan kita keluarkan akan bali tak bali alias hampir sama atau malah terkadang jatuhnya jauh lebih mahal daripada beli pakaian jadi. Ya ga, Sobs?

Sementara kalo kita memilih untuk beli pakaian jadi, kita cukup bawa duit atau kartu debet/kredit, datangi toko yang jual baju wanita, pilih dipilih, dan bayar deh. So simple, isn't it? :) Modelnya juga sangat variatif dan jelas keren-keren. Dan tersedia dalam aneka ukuran/size kan? 

foto diambil dari sini
image dipinjem dari sini
Keren yaaa? Aku jadi pengen cari yang biru dan item ini deh, Sobs! Kyut banget dah. :)

Berita baiknya lagi nih, berbelanja pakaian wanita kini tak lagi membuat kita ribet lho, Sobs! Bahkan cukup dengan duduk di hadapan laptop atau gadget, gunakan jari jemari untuk searching, dan temukan aneka toko online yang menyediakan berbagai pakaian wanita yang bikin lidah berdecak kagum deh. Olala... it is so simple now. Bukan hanya itu, harga yang dipajang juga sangat terjangkau lho, dan jika ingin lebih hemat lagi, kita bisa juga belanja grosir lho, Sobs. Asyik bangetkan? 

Hm, bicara tentang fashion, jadi pengen belanja deh ini, padahal aku kan sedang berlatih untuk ga belanja pakaian dulu bulan ini, hiks....
Udahan dulu ah, happy Friday Sobs, and have a nice week end ahead yaaa! :)

Saleum,
Al, Bandung, 22 Maret 2013








Awalnya, si akang yang di JNE sempat heran, saat aku datang ke hadapannya, dengan setumpuk novel Selingan Semusim, yang hendak aku kirimkan kepada para sahabat yang telah melakukan pemesanan. Yang membuatnya heran adalah karena novel-novel itu masih 'telanjang' alias polos tak berbungkus.

"Kang, mau tanya, JNE bahan plastiknya sudah degradable belum?" Tanyaku.

Si akang mengambil salah satu lembaran plastik yang ada di hadapannya. Memperhatikannya dengan seksama.

"Ini kan teh?" Tanyanya seraya menunjukkan sebuah tulisan di bagian bawah kantong plastik tersebut, bahwa plastik itu dibuat dari degradable materials alias bahan yang bisa diurai. Sip deh.

"Ok kang, saya mau kirim buku-buku ini, dan langsung dikemas dengan menggunakan plastik itu aja ya... ga usah dibungkus dengan kertas lain lagi."

"Kan lebih cantik kalo dibungkus dulu dengan kertas sampul teh, jadinya lebih rapi." Tawarnya dengan senyum yang aduhai. :D

"Emang sih, tapi saya sedang berupaya mengurangi sampah sekaligus menghemat biaya nih kang. Kalo beli kertas sampul, duit lagi donk. Juga tenaga ekstra lagi deh." Si akang manggut-manggut mengiyakan.

Tadinya sih ingin menggunakan kertas katalog oriflame yang sudah expired. Kan halaman-halaman katalog oriflame tuh keren-keren. Tapi kemudian aku mikir lagi, sama aja dunk dengan memindahkan sampah dari tempatku ke tempat sahabat pembeli novelku. Ga jadi deh. Dan ternyata JNE telah menyediakan solusi jitu bagiku.

Dan.., setelah kemarin mengambil terobosan ini 'meniadakan bungkus plastik/plastic wrapping dan hanya mem-banded novel Selingan Semusim dengan ban kertas yang bisa dipakai sebagai pembatas halaman',


maka langkah selanjutnya adalah, hanya menggunakan plastic degradable untuk pembungkus buku-buku yang akan dikirimkan. Ternyata hemat banyak dan bikin hati damai deh Sobs. 


Semoga langkah kecil dan sederhana ini dapat bermanfaat bagi lingkungan dan turut andil dalam upaya menghambat pemanasan global ya, Sobs. Yuk dukung gerakan go green and save the earth. 

Note: Bagi sahabat yang menerima paket Selingan Semusim, tuh plastiknya masih bisa dipakai untuk mengemas sesuatu lho! Semoga bermanfaat sebelum akhirnya nanti menjadi sampah yaa. :)

Mari kita selamatkan bumi kita, mulai dari hal-hal kecil dan sederhana. 

Saleum,
Al, Bandung, 21-03-2012.



Baru tau kalo Bunda Yati ngadain Giveaway. Ih kemana aja ya aku ini, padahal sempat juga sih dulu baca woro-woronya di Fesbuk, tapi karena ngintipnya cuma dari BB dan sedang sibuk banget oleh beberapa agenda yang kejar tayang, akhirnya berita gembira itu tertinggal deh di sana, dan ketimpa oleh aneka berita lainnya yang dihantarkan silih berganti oleh updetan status fesbuk para sahabat.

Dan, malam ini, postingan Nchie Hani di fesbuk, tentang keikutsertaannya dalam Giveaway si Bunda energik yang satu ini, membuyarkan konsentrasiku pada PR yang sudah berhari-hari tak kunjung kelar [menggarap bukunya ayahanda tercinta], hiks...., tunggu sebentar ya Yah, setelah bikin GA ini balik lagi deh ngerjain PRnya, :D

Maka, dengan lincah jemariku melaju, hadir di halaman blognya Nchie yang sedang pamer foto dirinya masa dulu dan kini, berkebaya. Wah, GAnya gampang nih. Cukup cari foto dan pajang deh. Ok, baiklah Bunda Yati sayang, tunggu sebentar yaaa. Aku juga akan ikutan meramaikan hajatanmu Bund.

Daaan, Ta Daaa, ini lah dia, my old and new photos.

Inilah dia si pemalu, penakut dan cengeng itu, :)

Dan ini dia nih, si pemalu, penakut dan cengeng itu, 
akhirnya berhasil juga menjadi seorang pemarah [halah, kok bangga??], 
tidak lagi pemalu dan 'sedikit' cerewet. Hehe.

Tentang Bunda Yati

Mengenalnya pertama kali pada saat menghadiri acara perdana KEB, dan langsung membuatku takjub. Seorang nenek gesit, di usianya yang telah kepala 7, masih dengan penuh semangat menginspirasi para perempuan [baca para emak di KEB] untuk tetap berkreasi, tetap menulis, dan berbagi pengetahuan, inspirasi dan kreatifitas. Wow, bangga deh mengenalmu Bunda sayang! Dan sebenarnya ingin banget segera menepati janji, bertemu lagi dengan dirimu, mengunjungimu di Pamulang. Tapi maafkan daku ya Bund, belum ketemu nih waktu yang cocok. Ga pa apa ya bund..., semoga segera ada waktu untuk kita ketemu lagi. Aamiin. :)

Nah Bunda sayang, those are the pictures I have, specially published to participate and celebrate your blog anniversary, semoga Bunda tetap berada dalam lindungan Allah SWT dan terus rajin menulis, menulis dan menulis, dan terus menginspirasi para emak-emak yang usianya jauuuuh lebih muda dari Bunda untuk tetap dan berusaha konsisten berkreasi. #Ayo para emak, jangan kalah donk sama Bunda Yati, hehe. Keep the spirit ya Bund, lots of Love for You dear Bunda... :) Muaaach!
Semoga akan ada ulang tahun blog kelima, keenam dan seterusnya nanti ya Bund.... Aamiin ya Allah.

Foto dan tulisan diikut-sertakan pada 
GiveAway - Pertamaku untuk Ultah Blog MISCELLANEOUS


Al, Bandung, 20 Maret 2013



Yuk Go Green and Save the Earth
Sebuah judul yang menyiratkan sebuah rasa bimbang yang berat ya Sobs? Dan itulah yang sedang aku alami akhir-akhir ini. Rasa yang kian menyerang jiwa dan mendesak di hati untuk diputuskan dengan segera. Bukan, bukan masalah cinta atau rumah tangga Sobs, apalagi pekerjaan atau hubungan dengan para tetangga. Hehe. Tapi ini adalah menyangkut pilihan terhadap sentuhan akhir untuk novel Selingan Semusim. 

Yup, masih ingatkan Sobs, novel perdanaku itu, yang karena beberapa hal, terpaksa mendekam beberapa lama di percetakan. Kendala pertama yang membuat novel ini tertunda dicetak adalah karena dilema terhadap penggunaan kertasnya. Keinginan kuat di hatiku untuk mendukung gerakan go green and save the earth, membuat aku berkeras menghemat penggunaan kertas [baca; kertas HVS/putih]. Kan kertas dihasilkan dari menebang pohon yang jumlahnya semakin sedikit di bumi ini? Nah, kalo kita bisa sedikit saja berhemat, artinya pepohonan di hutan juga bisa kita pertahankan kan Sobs?

Maka, berupayalah kami mencari kertas buram yang terbaik, sayangnya sekian lama mencari, si kertas yang aku maksud ga juga kunjung bertemu, hingga akhirnya, jadilah kami memilih si kertas buram yang ada saja. Dan Alhamdulillah, hasil cetaknya tak kalah dengan kertas yang aku inginkan sebelumnya, yang juga merupakan kertas daur ulang.

Kendala kedua.
Adalah sebuah pemandangan lumrah di toko buku, bahwa setiap bukunya selalu dibungkus dengan rapi [wrapping] menggunakan plastik. Dan pernahkah Sobats memperhatikan nasib si plastik pembungkus tadi, sesaat setelah kita mengoyaknya dalam rangka meloloskan si buku? 
Ya, dalam hitungan sekian detik, dia akan menjadi 'sampah'. Tak tanggung-tanggung, menjadi sampah plastik yang akan butuh waktu 50-100 tahun untuk diurai. Wow!

Dan, novel Selingan Semusim ini dicetak sebanyak 1000 eksamplar, artinya akan menggunakan 1000 lembar plastik pembungkus, yang otomatis akan menjadi 1000 lembar sampah plastik untuk mencemari lingkungan, merusak bumi. Hiiii, serem juga ya Sobs? Dan siapkah aku untuk itu? Oh my God, percuma donk aku sekian tahun involved di lembaga PBB, di unit waste management [pengelolaan persampahan], jika ujung-ujungnya aku turut merusak lingkungan dengan sengaja seperti ini. No Way! Ini nggak boleh terjadi.

Maka, akhirnya, berfikirlah aku dan beberapa teman untuk memberikan sentuhan akhir yang lain daripada yang lain, bagi Selingan Semusim yang akan segera ready to be released. 
Hm, awalnya sempat terfikir untuk membuat kantong dari kertas lilin, selain akan tampil elegan, kantong kertas itu nantinya bisa dipakai untuk keperluan lain oleh si pemilik novel. Tapi setelah berfikir berulang kali, ide ini memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit.

Akhirnya Sobs, ide ini pun muncul, dan seperti inilah kemasan Selingan Semusim yang kini siap meluncur ke tangan para sahabats yang telah melakukan pemesanan. :)


Ban kertas [banded] yang digunakan untuk mengikat novel Selingan Semusim,
yang setelah dilepas dari bukunya, dapat dipakai sebagai pembatas halaman. 

Alhamdulillah, lega rasanya hati ini karena tidak jadi menggunakan plastik pembungkus. Bahagia rasanya telah turut serta mengurangi produksi sampah plastik, dan semoga terobosan ini tidak mengurangi nilai dan estetika novel Selingan Semusim ya Sobs.

Bagi Sobats yang telah melakukan pemesanan, harap bersabar ya, Insyaallah akan dapat segera dikirim ke alamat tujuan. Dan bagi yang berminat untuk memiliki Selingan Semusim, silahkan melakukan pemesanan langsung ke alamat email:
smartgarden3@gmail.com atau admin@alaikaabdullah.com
YM ; alaika_abdullah@yahoo.com
harga: @Rp. 38.500 [belum termasuk ongkir]

Well Sobs, hari telah larut, dan saatnya menuju peraduan, yuk istirahat yuk Sobs! Good nite and good rest yaaa...

Saleum,
Al, 18 Maret 2013
Borobudur Hotel, Jakarta

Agenda Pembangunan Setelah 2015
Tentu Sobats sudah tidak asing lagi dengan istilah MDGs alias Millenium Development Goals. Hayo tunjuk tangan bagi yang belum pernah mendengar atau malah tidak ngeh sama sekali. Oops, banyak juga ternyata yang tunjuk tangan yaaa? J

Ok, sebelum lanjut ke ulasan sesuai dengan judul postingan, mungkin terlebih dahulu kita coba intip dan refresh kembali pikiran kita tentang si MDGs yuk Sobs.

MDGs adalah delapan butir Tujuan Pembangunan Milenium [Millenium Development Goals] yang merupakan hasil kesepakatan bersama antara 189 negara anggota PBB termasuk Indonesia, yang dilaksanakan di New York, pada September 2000.
8 butir Tujuan Pembangunan Milenium [MDGs]
Secara global, agenda Pembangunan Milenium (MDGs) telah memberi dampak yang besar bagi kehidupan banyak orang, sejak diadopsi oleh seluruh negara anggota PBB pada tahun 2000. Progres yang signifikan telah berjalan dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut. Sebagian dari pencapaian global tersebut antara lain: kemiskinan semakin berkurang, akses terhadap air minum telah meluas, 40 juta anak-anak dapat belajar di sekolah, dan 8 juta orang telah menerima perawatan HIV yang menyelamatkan jiwa. Namun demikian, progres tersebut tidak merata dan masih banyak yang harus dilakukan untuk mengatasi kemiskinan, berbagai penyakit, krisis dan konflik lingkungan, serta kekerasan dan bencana. 

Dan seiring dengan akan berakhirnya Millennium Development Goals, masyarakat dunia dipimpin Perserikatan Bangsa-Bangsa kini sedang dalam proses mengembangkan Kerangka Acuan Kerja untuk periode setelah 2015. Proses ini berbeda dari berbagai proses sebelumnya: Kerangka Acuan Pembangunan Pasca-2015 harus diciptakan melalui proses yang benar-benar terbuka dan termasuk dengan menempatkan manusia di urutan pertama.

Beberapa evaluasi juga telah dilaksanakan untuk meninjau sejauh mana capaian dari program-program tersebut. Seperti yang telah dilaksanakan pada tahun 2010, PBB mengadakan Sidang Umum Ke‐65 mengenai 10 tahun pencapaian MDGs. Sidang menghasilkan resolusi berjudul “Keeping the Promise: united to achieve the Millenium Development Goals” yang laporan detailnya dapat dilihat disini.

Sementara itu, Presiden Republik Indonesia, bersama dengan Presiden Republik Liberia dan Perdana Menteri Inggris, telah ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal PBB sebagai co-chair dari sebuah panel tingkat tinggi [HLPEP : High-Level Panel of Eminent Persons on Post-2015 Development Agenda] yang bertanggung jawab untuk mengonsolidasikan pemikiran-pemikiran dari masyarakat sipil dan berbagai ahli di seluruh dunia dalam menyusun Agenda Pembangunan Pasca 2015. 


Courtessy: BRR Institute
Courtessy: BRR Institute

Lalu, apakah tugas dari ke 27 orang-orang 'pinter' ini? 

Tugas mereka adalah mempersiapkan dan menyampaikan rekomendasi kepada Sekjen PBB untuk Agenda Pembangunan Pasca-2015. 

Bagaimana cara memperoleh rekomendasi-rekomendasi tersebut?

PBB di Indonesia melaksanakan berbagai konsultasi untuk menambah upaya agar suara-suara orang Indonesia dapat didengar. Salah satunya adalah dengan 'menggandeng' BRR Institute yang diketuai oleh Bapak Kuntoro Mangkusubroto, mantan Kepala Badan Pelaksana Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh dan Nias, untuk memfasilitasi terselenggaranya sebuah konsultasi tematik yang melibatkan institusi pemerintah, lembaga pembangunan internasional, PBB, organisasi masyarakat sipil, akademisi, lembaga riset serta sektor swasta. Harapannya, kegiatan ini akan menghasilkan rekomendasi yang bisa disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia kepada HLPEP sehingga pembangunan berkelanjutan, penanganan bencana, dan adaptasi terhadap perubahan iklim menjadi visi dan agenda pembangunan dunia pasca 2015.

Adapun tema dari agenda ini adalah "Konsultasi Tematik Mengenai Konflik dan Kerentanan: Praktik-Praktik Terbaik dan Pembelajaran untuk Agenda Pembangunan Pasca 2015" dan telah berlangsung dengan sukses pada hari ini, 13 Maret 2013, di Royal Kuningan Hotel, Jakarta.


Kegiatan selama satu hari tadi dimulai dengan diskusi panel bertemakan Capaian Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs), Kekurangan dan Langkah Kedepan bagi Kebencanaan, Kerentanan dan Konflik dalam Kerangka Pembangunan Pasca 2015. Forum kemudian dibagi kepada tiga kelompok, masing-masing yang mendiskusikan:

A. Pengurangan Risiko Bencana dan Manajemen Risiko Bencana
difasilitasi oleh Bapak Gegar Prasetyo dengan asisten merangkap notulen oleh Alaika Abdullah
  • Bencana-bencana alam
  • Koordinasi penanggulangan bencana dan kemitraan yang luas
  • Persinggungan antara bencana dan konflik di Indonesia
  • Kebijakan terkait bencana, konflik dan kerentanan
B. Aspek-Aspek Ekonomi
Difasilitasi oleh Bapak Kevin Evans [yang sangat lancar berbahasa Indonesia J 
Asisten+Notulensi oleh Keke P
  • Manajemen sumber daya alam
  • Kerentanan ekonomi
  • Perangkap kemiskinan
  • Konflik seputar sumber daya alam, kelangkaan sumber daya dan kerentanan ekonomi
    C. Aspek-Aspek Sosial
    Difasilitasi oleh Bapak Juanda, asinsten+notulensi oleh Eva F.
    • Kohesi sosial/masyarakat
    • Konflik suku dan kerentanan
    • Konflik agama dan kerentanan 
    Dan Alhamdulillah, kegiatan ini telah berlangsung dengan gemilang, menghasilkan input-input positif yang akan segera disampaikan kepada Bapak SBY untuk dibawa ke dalam forum pembahasan pada pertemuan tingkat tinggi nanti di Bali, tanggal 25-27 Maret 2013.

    Yah, walaupun tidak semua butir input yang dihasilkan tadi dapat gol [diterima] dalam kancah global [international], setidaknya dapat menjadi rujukan bagi program pembangunan Indonesia pada masa yang akan datang. Apalagi menilik bahwa Indonesia, sebagai sebuah negara yang memiliki keragaman luar biasa, dengan posisi geografis yang unik, yaitu merupakan daerah rawan gempa karena dilalui oleh jalur pertemuan lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik serta berada di jalur Pacific Ring of Fire. Tentu saja menjadikan isu konflik dan kerentanan menjadi suatu hal yang patut menjadi sorotan. Karena Konfllik dan kerentanan terkait dengan berbagai faktor dan ditandai oleh hubungan yang kompleks antara lingkungan dan manusia. Ini adalah alasan lain mengapa keterlibatan pemangku kepentingan dari berbagai sektor menjadi sangat penting. 

    Al, Bandung, 13 Maret 2013



    Newer Posts Older Posts Home

    Author

    I am a chemical engineer who is in love in humanity work, content creation, and women empowerment.

    SUBSCRIBE & FOLLOW

    Speaker

    Speaker
    I love to talk/share about Digital Literacy, Social Media Management, Content Creation, Personal Branding, Mindset Transformation

    1st Winner

    1st Winner
    Click the picture to read more about this.

    1st Winner

    1st Winner
    Pemenang Utama Blog Competition yang diselenggarakan oleh Falcon Pictures. Click the picture to read more about this.

    1st Winner

    1st Winner
    Blogging Competition yang diselenggarakan oleh Balitbang PUPR

    Podcast Winner

    Podcast Winner
    Pemenang Pilihan Dewan Juri - Podcast Hari Kemerdekaan RI ke 75 by KOMINFO

    Winner

    Winner
    Lomba Menulis Tentang Kebencanaan 2014 - Diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh

    Winner

    Winner
    Juara Berbagai Blogging Competition

    Featured Post

    Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk!

    Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk! Sesaat sebelum naik ke kapal verry Ki-ka: Adik ipar, Aku dan Ayah. Hai.... hai.... hai! In...

    POPULAR POSTS

    • Kiat Penting agar Warung Tetap Eksis & Laris Manis
    • Solusi Bikin Paypal Tanpa Nama Belakang
    • Contoh Surat Sponsor untuk Diri Sendiri bagi Pengurusan Visa
    • Laksamana Malahayati, Kartini Lain sebelum Kartini
    • Kolaborasi Microsoft dan ASUS - Hadirkan Windows 10 Original Yang Langsung terinstall Otomatis dan Gratis!
    • Lelaki itu, Ayahku
    • Yuk Melek Hukum via Justika dot Com
    • How To Write a Motivation/Cover Letter
    • It's Me!
    • Hujan Komen

    Categories

    • about me 1
    • accessconsciousness 1
    • advertorial 10
    • Anak Lanang 1
    • awards 20
    • bali 1
    • banner 1
    • bars 1
    • Beauty Corner 29
    • belarus 5
    • bisnis 1
    • Blog Review 2
    • blogger perempuan 1
    • blogging tips 9
    • Budaya 1
    • Catatan 12
    • catatan spesial 19
    • catatan. 53
    • catatan. task 20
    • cryptocurrency 1
    • culinary 5
    • curahan hati 6
    • daftar isi blog 1
    • dailycolor 1
    • DF Clinic 12
    • disclosure 1
    • edisi duo 5
    • email post 10
    • embun pagi 1
    • episode kehidupan 1
    • event 4
    • fashion 3
    • financial 1
    • giveaway 48
    • Gratitude 1
    • health info 9
    • Healthy-Life 16
    • info 23
    • innerbeauty 9
    • iran 4
    • joke 4
    • kenangan masa kecil 3
    • kenangan terindah 12
    • keseharianku 2
    • kisah 14
    • kisah jenaka 7
    • knowledge 2
    • kompetisi blog 1
    • komunitas 2
    • KopDar 8
    • Korea 1
    • kuliner 7
    • Lawan TB 2
    • lesson learnt 7
    • life 2
    • lifestyle 4
    • lineation 32
    • lingkungan 1
    • Literasi Digital 2
    • motivation 9
    • museum tsunami aceh 1
    • New Year 2
    • order 1
    • oriflameku 2
    • parenting 4
    • perempuan tangguh 4
    • perjalanan tiga negara 1
    • personal 3
    • petualangan gaib 6
    • photography 1
    • picture 5
    • podcast 1
    • Profile 12
    • puisi 5
    • reflection 3
    • renungan 25
    • reportase 23
    • resensi 2
    • review 42
    • review aplikasi 1
    • rupa 1
    • Sahabat JKN 2
    • sakit 1
    • sea of life 17
    • sejarah 5
    • Sekedar 1
    • sekedar coretan 76
    • sekedar info 23
    • self-love 1
    • selingan semusim 9
    • seri BRR 4
    • snack asyik 1
    • Srikandi Blogger 2
    • Srikandi Blogger 2013 7
    • Srikandi Blogger 2014 4
    • SWAM 1
    • task 43
    • teknologi 1
    • tentang Intan 34
    • Test 1
    • testimoni 9
    • Tips 57
    • tradisi 1
    • tragedy 1
    • traveling 59
    • true story 7
    • tsunami 9
    • turkey 9
    • tutorial 7
    • visa 1
    • wisata tsunami 2

    Followers


    Blog Archive

    • December (1)
    • October (1)
    • March (1)
    • August (2)
    • May (1)
    • April (2)
    • March (6)
    • February (3)
    • January (1)
    • December (1)
    • November (5)
    • October (4)
    • September (3)
    • August (5)
    • July (3)
    • April (1)
    • January (1)
    • December (2)
    • November (1)
    • October (1)
    • September (1)
    • June (1)
    • February (1)
    • December (1)
    • September (2)
    • August (2)
    • July (1)
    • June (1)
    • March (1)
    • February (1)
    • December (5)
    • September (2)
    • August (3)
    • July (1)
    • May (3)
    • April (2)
    • March (1)
    • February (1)
    • January (7)
    • December (1)
    • November (5)
    • September (3)
    • August (1)
    • July (4)
    • June (1)
    • May (1)
    • April (3)
    • March (6)
    • February (5)
    • January (7)
    • December (8)
    • November (4)
    • October (12)
    • September (4)
    • August (3)
    • July (2)
    • June (5)
    • May (5)
    • April (1)
    • March (5)
    • February (4)
    • January (6)
    • December (5)
    • November (4)
    • October (8)
    • September (5)
    • August (6)
    • July (3)
    • June (7)
    • May (6)
    • April (7)
    • March (4)
    • February (4)
    • January (17)
    • December (10)
    • November (10)
    • October (3)
    • September (2)
    • August (5)
    • July (7)
    • June (2)
    • May (8)
    • April (8)
    • March (8)
    • February (7)
    • January (9)
    • December (10)
    • November (7)
    • October (11)
    • September (13)
    • August (5)
    • July (9)
    • June (4)
    • May (1)
    • April (12)
    • March (25)
    • February (28)
    • January (31)
    • December (8)
    • November (3)
    • October (1)
    • September (12)
    • August (10)
    • July (5)
    • June (13)
    • May (12)
    • April (19)
    • March (15)
    • February (16)
    • January (9)
    • December (14)
    • November (16)
    • October (23)
    • September (19)
    • August (14)
    • July (22)
    • June (18)
    • May (18)
    • April (19)
    • March (21)
    • February (27)
    • January (17)
    • December (23)
    • November (20)
    • October (16)
    • September (5)
    • August (2)
    • March (1)
    • December (2)
    • April (1)
    • March (1)
    • February (6)
    • January (1)
    • December (1)
    • November (4)
    • September (4)
    • August (1)
    • July (8)
    • June (16)

    Oddthemes

    Flickr Images

    Copyright © My Virtual Corner. Designed by OddThemes