My Virtual Corner
  • Home
  • Meet Me
  • Contact
  • Disclosure
  • Category
    • Motivation
    • Traveling
    • Parenting
    • Lifestyle
    • Review
    • Tips
    • Beauty
      • Inner Beauty
      • Outer Beauty
Picture taken from here

Sudah beberapa hari ini aku batuk-batuk terus, padahal sejak di Bandung aku sudah coba mengurangi konsumsi aneka gorengan yang begitu menggiurkan lho. J Jangan-jangan ada yang nyebut-2 namaku nih? #Ih, Geer banget yak?
Eits… ternyata beneran lho sobs, ada yang menyebut-2 namaku di blognya. 
Postingan mba Nique adalah tentang acara ‘Kick Andy’ yang sedang menampilkan kisah para pencari keadilan. Sobats bisa lihat langsung di postingan mba Nique deh. Dan paragraf inilah yang membuat aku batuk-batuk sobs…. J
“Pada bagian inilah saya teringat lagi pada masa silam, ketika seorang oknum dilantik oleh Presiden masa itu menjadi pucuk pimpinan tertinggi di satu provinsi. Kasus boleh beda, tapi esensinya sama. Bagaimana orang-orang ini bisa dihargai setinggi itu? Bolehlah kasus yang menimpa kami tak terdengar Presiden masa itu, tetapi yang menimpa warga Aceh ini BUKAN cuma 1-2 orang tapi banyak. Buktinya mereka masih menempati barak-barak yang TERNYATA dibangun oleh NGO-NGO itu di tanah sewaan. Sepertinya mbak Alaika pasti lebih tahu banyak kebenaran kasus ini, karena lama bekerja di NGO toh. Mirisnya, sekarang barak-barak itu dipungut sewanya oleh si pemilik tanah.”
Yup, tak dapat dipungkiri bahwa gempa bumi berskala 9,1 SR yang disusul oleh gelombang dasyat yang menghumbalang pesisir Aceh dan pulau-pulau sekitarnya hingga 6 kilometer ke arah daratan, telah dengan sukses melayangkan 126.741 nyawa manusia, 93,285 orang hilang, 500.000 orang kehilangan hunian, sementara 750.000 an orang mendadak berstatus tunakarya.
Pada sektor privat, yang mengalami 78 persen dari keseluruhan kerusakan, 139.195 rumah hancur atau rusak parah, serta 73.869 lahan kehilangan produktivitasnya. Sebanyak 13,828 unit kapal nelayan raib bersama 27.593 hektare kolam air payau dan 104.500 usaha kecil menengah.
Pada sektor publik, sedikitnya 669 unit gedung pemerintahan, 517 pusat kesehatan serta ratusan sarana pendidikan hancur atau mandek berfungsi.
Selain itu, pada subsektor lingkungan hidup, sebanyak 16.775 hektare hutan pesisir dan bakau serta 29.175 hektare terumbu karang rusak atau musnah.
Kerusakan dan kehilangan tak berhenti di situ saja. Pada 28 Maret 2005, gempa berskala Richter 8,7 mengguncang Kepulauan Nias, Provinsi Sumatera Utara. Sebanyak 979 jiwa melayang dan 47.055 penyintas kehilangan hunian. Dekatnya episentrum gempa yang sebenarnya merupakan gempa susulan dari gempa 26 Desember 2004 itu semakin meningkatkan derajat kerusakan bagi Kepulauan Nias dan Pulau Simeulu.
Dunia semakin tercengang. Pilu. Tangan-tangan terulur dari segala penjuru dunia. Manusia dari berbagai suku, agama, budaya, afiliasi politik, benua, pemerintahan, swasta, lembaga swadaya masyarakat serta badan nasional dan interasional mengucurkan perhatian, bantuan dan empati kemanusiaan yang luar biasa besar.
Aceh dan Nias berlimpah akan dana. Namun adalah hal yang tidak mudah, melakukan proses membangun kembali permukiman, sekolah, rumah sakit dan prasarana lainnya di atas lahan yang telah porak poranda. Di atas desa yang sebagiannya malah telah terkikis dan bahkan tenggelam dalam lautan. Dan bukan hal yang mudah membujuk masyarakat untuk bersedia di relokasi ke tempat lain karena desanya yang lama sudah tak aman lagi untuk ditempati.
Program pemulihan (rehabilitasi dan rekonstruksi) harus pula mencakup upaya membangun kembali struktur sosial di Aceh dan Nias. Trauma kehilangan handai-taulan dan cara untuk menghidupi keluarga yang selamat mengandung arti bahwa program pemulihan yang ditempuh tidak boleh hanya berfokus pada aspek fisik, tapi juga nonfisik. Pembangunan ekonomi pun harus bisa menjadi fondasi bagi perkembangan dan pertumbuhan daerah pada masa depan.
Sungguh sebuah usaha yang tidak mudah. Apalagi di Aceh, yang tantangan dan kendalanya menjadi berlipat. Pasalnya, selama 30-an tahun, bagi sebagian masyarakat di Aceh, sikap anti-Pemerintah Indonesia atau antimiliter bukan isapan jempol belaka. Hal mana yang akhirnya membuahkan kondisi  yang kurang menguntungkan, sehingga dibutuhkan pendekatan tersendiri dan khas. Konflik pula lah yang pada akhirnya berperan membuat Aceh – daerah kaya hasil bumi – menjadi kawasan tertinggal dan miskin.
Lain pula halnya dengan Kepulauan Nias, yang minus konflik separatis, namun derajat ketertinggalan dan kemiskinannya malah lebih memprihatinkan. “Takdir” sebagai wilayah terluar Indonesia secara geografis telah menempatkan Nias sebagai kawasan yang terpinggirkan. Akibatnya, akses terhadap pengembangan social-ekonomi menjadi terbatas, tertinggal dan hampir ‘terlupakan’.
BRR NAD – Nias, yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perpu) No. 2 Tahun 2005 yang kemudian dikukuhkan sebagai Undang-Undang (UU) No. 10 Tahun 2005 diberi mandate untuk memimpin proses rehabilitasi dan rekonstruksi (pemulihan) Aceh – Nias pasca tsunami. Maka, dengan bahu membahu dan bekerjasama dengan lebih dari 350 lembaga swadaya masyarakat pelaksana proses rehab rekon lainnya, lembaga ini pun memimpin proses rehab rekon di kedua kawasan yang tertimpa bencana tersebut. Mencoba memberikan yang terbaik.
Namun….. serangkaian kelemahan sudah pasti dimiliki berbagai lembaga ini. Dan wajar donk, mengingat mereka diutus bukan untuk membangun real estate, yang lahannya memang telah tersedia, dan layak and ready to build. Mereka dikirim ke arena  yang telah porak poranda, dengan kondisi masyarakat yang sedang kehilangan asa. Tanpa ‘peta’, tanpa ‘kompas’.
Kritik berhamburan di sana sini. Sebagian rumah yang dibangun belum ditempati penyintas, sementara masih saja ada penyintas yang seolah tidak mau meninggalkan barak.
Para penghuni barak berkeras untuk tidak pindah dengan alasan rumah yang disedikan belum sesuai dengan keinginan mereka atau kebiasaan setempat. Listrik dan sanitasi belum tersedia, permukiman pun jauh dari tempat mereka biasa mencari nafkah. Selain itu, ada sejumlah penyintas yang dengan penuh harap menanti-nanti agar permohonan dana bantuan rehabilitasi rumah diluluskan BRR seperti dan sebesar yang mereka minta.
Harian Kompas bahakan pada 16 Januari 2009 menurunkan berita bahwa ada 2000-an KK yang belum menerima rumah di Aceh Barat dan Banda Aceh hingga akhir 2008. Data BRR sebaliknya menunjukkan bahwa saat itu total yang belum memperoleh rumah di Aceh pada akhir 2008 adalah 346 KK. Itupun seluruhnya telah memiliki alokasi rumah yang sedang dan siap di bangun dalam dua-tiga bulan. Lalu siapa sebagian besar dari 2000-an KK tadi? Hasil verifikasi yang dilakukan BRR menunjukkan bahwa banyak di antara mereka yang ternyata mengaku sebagai ‘korban tsunami’ dengan harapan memperoleh rumah gratis.
Pro dan kontra adalah hal yang lumrah terjadi dalam setiap lini kehidupan. Dalan setiap lapisan persoalan. Begitu juga dengan proses rehab-rekon Aceh – Nias pasca tsunami. Adalah hal ideal jika mampu mencapai kinerja 100 persen. Namun dimana sih hal ideal bisa diwujudkan dalam keadaan nyata?
Bagi para pelaksana rehab-rekon, adalah hal yang lumrah jika capaian yang berhasil diraih 95 persen, namun yang dipermasalahkan adalah justru 5 persen, Itu adalah hal yang sangat manusiawi. Dan tidak menjadikan itu sebagai aral pematah semangat dalam melanjutkan proses rehab-rekon.
Pihak yang terlibat sedemikan bervariasi. Masing-2nya memiliki persepsi dan opini yang berbeda. Dengan belasan ribu proyek yang dikelola badan ini – dalam rentang waktu yang sama dan dimulai hampir bersamaan – cukup mudah bagi siapa saja untuk mengambil ‘manfaat’.
Pertanyaan yang lebih mendasar; masih adakah hikmah yang dapat dipetik, baik dari yang 95% maupun yang 5 % itu?
Sobats…. Postingan ini sudah terlalu panjang dan mungkin sudah cukup membosankan, untuk itu, akan segera aku akhiri dulu dengan mengutip kalimat dari kepala Badan Pelaksana BRR NAD – Nias, Bapak Kuntoro Mangkusubroto, yang sering beliau pakai untuk menenangkan kami, para staffnya yang down oleh cercaan/kritikan pedas yang sering hinggap kala kami sedang bekerja.
“Bekerja untuk para penyintas bukanlah perkara mudah. Ini bukan seperti pekerjaan membangun real estate, yang kita masuki dari nol dan dapat memulainya dnegan rapi dan sistematis. Pasalnya, membangun suatu kawasan yang telah hancur oleh bencana alam berbeda dari konstruksi pada galibnya. Kehancuran yang terjadi sedemikian menyeluruh sehingga BRR tidak dapat membangun bermodalkan perencanaan yang runut. Segala sesuatu, rumah, jalan, jembatan, pelabuhan, sekolah, pasara, apa pun – perlu dibangun secara bersamaan, secara parallel.
Orang yang mencari rumah real estate adalah orang-orang yang bahagia. Sedang yang kita bantu adalah orang-orang yang kehilangan pasangan hidup, anak, orang tua dan rumah. Secara kejiwaan, para penyintas berada dalam kondisi tidak seimbang. Tidak mudah menebak kemauan mereka, yang senantiasa berubah. Sudahlah, lakukan saja. Kita tidak kehilangan anak istri, tapi mereka? Yang kita bantu memang orang-orang yang sedang kesusahan”.
Well sobs…. Mudah-mudahan postingan ini dapat memberikan sedikit gambaran tentang situasi rehab-rekon pasca tsunami di Aceh dan Nias…

Nantikan kisah lanjutannya di postingan selanjutnya yaaa…. J
Sumber informasi:
http://www.scribd.com/doc/91932961/Seri-Buku-BRR-Buku-1-Kisah




Tulisan ini hanya berupa catatan penting seorang ibu dalam rangka mendokumentasikan momen demi momen berharga yang mengisi kehidupannya dan sang buah hati. Dan karena My Virtual Corner adalah sebuah blog yang juga merupakan diary online of mine, maka postingan berikut didedikasikan untuk meng-abadikan sebuah peristiwa sederhana yang bagiku dan Intan sih rasanya sangat istimewa...
Namun, tetap sih, Sobs, harapanku postingan ini dapat menjadi sajian manis penyambut kedatangan sobats ke rumah maya tercinta ini, yang karena satu dan lain hal, membuat diriku tak berkesempatan untuk mengisinya dengan postingan-postingan berharga seperti biasanya... (halah... yang bener ajaaa? emang postingan biasanya berharga gitu? hihi)
Well Sobs, yuk lanjut yuk….
Jumat, 31 Agustus 2012,
malam hari sekitar pukul 19.30 wib.
Intan terus saja menguntit pergerakanku hingga membuatku sulit melepaskan diri. Berpindah ke meja makan, eh dia ngekor kesana, walau tangannya tak lepas ketak ketik di BB nya. Terpaksa aku pindah lagi ke ruang TV sambil menenteng Macsy (laptop mungil kesayangan). Ih, gimana mau lanjut design kartu ultahnya kalo anaknya terus-terusan menguntitku? Bisa-bisa ga surprise lagi dunk ntar. Padahal aku udah acting bahwa seolah-olah aku lupa besok adalah tanggal 1 September, yang adalah hari ulang tahunnya Intan.
Dan dari sore terlihat putri tercinta ini sedikit manyun, melihatku yang cuek dan sepertinya nothing will be happen for surprising her birthday. Kecewa, terselip di wajah mungilnya. Awan kelabu itu tak mampu dia sembunyikan dan aku membiarkannya saja agar rencana tengah malam nanti berlangsung sukses.
Akhirnya Allah memberikan jalan juga agar Intan dapat lepas dariku dan membuatku leluasa mendesign kartu ultah untuknya. Jalan ini adalah melalui panggilan ayahku, agar aku masuk ke kamarnya, dan membantunya sebentar mempermanis power point yang berisi presententasinya di acara beliau besok.
Mendekam di kamar ayah, membuatku tenang menyelesaikan kartu yang tak seberapa indahnya itu sih… apalagi mengingat hari telah malam, dan aku masih harus keluar rumah untuk beli kue tart mungil for the surprise.
Dengan alasan harus ketemu teman yang baru sampai dari Jakarta, dan ketemunya dalam suatu rapat di Hermes Palace hotel, maka Intan pun ga neko-neko. Hanya berpesan agar aku hati-hati di jalan dan jangan pulang larut malam. J
Sebuah tart super mungil dan sebuah lilin kecil pun berpindah ke tanganku dari my-Bread bakery. Tinggal bagaimana menyelundupkannya ke dalam rumah nantinya….  Beberapa belanjaan berupa roti tawar dan aneka kue lainnya pun aku sertakan untuk mengkamuflase si kue tart, agar tak langsung keliatan Intan saat aku masuk ke rumah nanti.
Dan Alhamdulillah, tak lebih dari jam  21.00 wib, aku sudah tiba di rumah kembali. Lengkap dengan alat perang yang aku selundupkan dengan leluasa karena putri tercinta sudah masuk ke kamar dan asyik dengan lappie nya sendiri.
Kubujuk dia untuk tidur lebih cepat (agar nanti jam 12 teng bisa aku bangunkan untuk surprise nya), eh anaknya malah minta perpanjangan waktu. Ternyata Intan sedang mengerjakan tugas sekolahnya. Duh… gimana ini kalo jam dua belas belum selesai? Bisa gawat! Ga sempurna donk surprisenya….
Terpaksa aku turun tangan membantunya. Bekerja di dua laptop. Intan lanjut di lappie nya dan aku di Macsy, membantu mencari bahan-bahan yang dibutuhkan Intan. Hingga akhirnya jam 22.36 wib, pekerjaan rumah itu selesai. Kubujuk Intan untuk segera shalat Isya dan kemudian kami pun tidur. Terpaksa aku berpura-pura ngantuk berat, dan ingin tidur bareng Intan di bed nya.
Alhamdulillah, permata hati itu tak butuh waktu lama untuk terlelap. Seperti juga aku. Tapi tenang sobs! Untuk keamanan, aku sudah setel alarm agar tidur kami tak kebablasan. Berdua kami tidur lelap saling berpelukan dalam damai. Bermimpi indah dengan cerita masing-masing lah pastinya… hehe. Hingga kemudian, alarm itu berbunyi nyaring. Dan menjadi teramat nyaring karena menjerit di tengah keheningan malam.
Yup, 23.45 wib, aku punya waktu 15 menit untuk ke dapur, buka kulkas, ambil kue tart dan nyalakan lilin serta memposting ucapan selamat ultah dan kartu ultah di fb Intan tepat pd jam 12 teng nanti.
Suasana begitu hening, karena sebenarnya di keluargaku, sama sekali tak ada tradisi merayakan hari ulang tahun. Hari istimewa ini lewat dengan begitu saja, tanpa ucapan selamat secara khusus apalagi tiup lilin segala. Paling banter, di malam hari ulang tahun, ayah dan umiku akan berucap, ‘wah hari ini kakak (aku), atau adek…. (menyebut nama adikku yang ber-ultah) ulang tahun, semoga panjang umur, sehat selalu dan jadi anak yang soleh/solehah…. Murah rezeki dan sukses selalu, amin.’ Hanya itu.
Makanya malam ini, sengaja ayah, umi dan Rizal (adikku) tak aku libatkan dalam kejutan ultah untuk Intan ini. Bergerak sendirian, kupersiapkan kejutan sederhana bagi putri tercinta ini. 
Banyak hal yang menggerakkan aku untuk memberikan kejutan ini baginya. Pertama adalah karena Intan adalah putri tercinta. The only princess I have. Kedua adalah karena Intan sendiri adalah anak yang paling care terhadap orang tuanya (aku terutama), yang sering sekali memberikan kejutan di hari ulang tahunku. Ketiga adalah agar hatinya tak terluka, mengingat dan yakinnya hatiku, bahwa di ultahnya kali inipun, sang ayah pasti akan lupa bahwa hari ini adalah hari ulang tahun putri satu-satunya itu. Keempat, karena Intan memang layak mendapatkan kejutan ini.
So….. here is the surprise!
Selamat Ultah dan kartu ucapan hasil kreasi sendiri, posted on Intan’s facebook.    


Masih dalam kantuk yang luar biasa, mata itu terbuka dan setengah enggan bangkit dari tempat tidur, dan bola mata itu bersinar dan senyumnya merekah menatap sebuah tart super mungil dihiasi sebuah lilin yang tak kalah kecil, bertengger dan menerangi kegelapan...
Setelah kusyuk berdoa, lilin itu pun dipadamkan Intan dengan senyum bahagia..... 
Keesokan paginya, postinganku di facebook pun berbalas... :)
Hanya ini yang dapat Umi berikan dihari ulang tahunmu nak, semoga engkau selalu sehat dan senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT... menjadi anak yang solehah, cerdas dan berguna bagi siapapun... amin.

Well sobs...semoga postingan ini dapat menjadi bacaan ringan bagi sobats semua yaaa.... trims telah berkunjung dan semoga diriku bisa segera aktif menulis lagi... kangeeeen tau! 


Eh iya, selamat bermalam minggu dan have a great nite yaaa...


Saleum hangat dari Bandung.
Bergurat kesedihan menyayat hati...
Walau burung besi ini BELUM membawaku pergi..
Kurindu engkau wahai permataku..
Walau baru seperempat hari kita dipisah waktu...

My dear Diamond,
I am away is not for a good bye. Just being there for temporary...
Be my good good girl as usuak, and keep being patient and smart my dear..

Mom's love is only for you, as always! :)
Umi berangkat dulu ya nak.. :(

Huft, kok rasanya jadi cengeng seperti ini ya? Padahal bukan sekali ini saja Intan aku tinggal pergi. Tapi kok kali ini rasanya begitu berat. Ada rasa perih yang menyayat saat "saying good bye" tadi pagi. Saat putri tercinta turun dari Gliv dan memasuki gerbang sekolahnya.

Nak, Umi pergi ga akan lama, hope to come back soon to take u with me..

@coretan sendu menanti boarding time.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Sebenarnya postingan ini sudah ingin dirilis di malam hari setelah kedatangan tamu istimewa ini sih, tapi yo ngono, belum sempat aja sih nulisnya… habis… sibuk tak menentu. Kok hari-hariku lebih sibuk dibandingkan pada saat aktif bekerja dulu yaa? L

Pada penasaran deh pastinya membaca judul di atas ya sobs? J
Siapa sih yang akhirnya mendatangi Alaika? Seorang teman lamakah? Seorang mantan rekan kerja kah? Saudara yang udah lama ga ketemu kah? Mantan kekasih kah? Atau jangan-jangan mantan suami? Hihi…. (Hayyah… perasaan dipikirin deh Alaika ini! Emang Gue Pikirin???? Hahah…
Well, walau ga ada yang mikirin apalagi nanyain nih, tapi pertanyaan di atas bakalan aku jawab kok sobs. Apalagi dalam suasana hati yang gembira dan ceria ini…. Syalala…lala….. lili…lili…. @bersenandung ria sambil ngepel lantai menggol menggol… #bahasa apa pula itu?? :D
Yup, bener banget sobs, hati ini bener-bener sedang gembiraaaa banget. Habis yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga sih…..  
He eh…. Penantian panjang itu akhirnya berakhir juga sobs, walau setelah melalui suasana hati kesel bin sebel sih. Habis….. Lama banget datangnya. Kan aku ga sabaran nunggunya…..
Apaan sih Al? Langsung aja deh! Ga usah rahasia-rahasiaan segala deh….
Ok sobats tercinta. Yang aku nanti-nanti itu adalah…….. Ini dia!
Opo iki Al?
Nah, Ini dia sobs!
Nah, yang paling depan itu namanya Laxy (baca: Leksi), cantik ya sobs? Hehe
Benda ini menjadi begitu istimewa bagiku karena cara memperolehnya benar-benar diluar dugaan lho sobs. Bukan karena membeli atau hadiah dari seorang yang sangat mencintaiku. Tapi kedatangan Laxy (namanya Laxy lho sobs, keren khan?? Hehe) adalah karena artikelku berjudul ‘Manusia Pertama, manusia purba atau nabi Adam ya’ menang sebagai juara pertama untuk kategori penilaian terbaik berdasarkan konten artikel, yang diselenggarakan oleh Falcon Picture/Mama Cake. Alhamdulillah ya Allah. Jadi makin semangat deh untuk nulis. J
Rasanya benar-benar ga sabar deh menanti Laxy. Emang sih, dalam pengumumannya diinfokan bahwa hadiah akan dikirimkan dalam waktu beberapa minggu setelah pengumuman. Bersabarlah diriku menanti dan berharap minggu demi minggu segera berlalu agar penantian ini segera ber-ujung.
Dua bulan berlalu, namun hadiah tak juga tiba…. Mulai gusar dan hilang kesabaran donk… hehe. Maka mulailah aku memfollow up issue ini pada panitia. Email pun berbalas dengan penjelasan bahwa panitia mohon pengertian dan masih menanti alamat para pemenang lainnya, agar hadiah dapat dikirimkan dalam waktu yang bersamaan. Okeh. Baiklah, akan aku tunggu.
Lebaran pun usai, dua bulan lebih berlalu. Belum ada berita. Follow up lagi deh. Dan Alhamdulillah, seperti sebelumnya, emailku segera mendapat balasan. Thanks for a very quick response mas Arie. I do appreciate it! J
Berkat follow up mas Arie pula ke pihak terkait (person in charge for the Prize), akhirnya hari itu juga aku dapat kabar bahwa panitia akan segera melakukan pengiriman.
Dan Ta Da…! Siang harinya aku dapat info lagi dari mas Arie bahwa hadiah akan dikirimkan hari ini juga. Wow….
Menurut mereka sih, palingan hadiahku akan sampai seminggu lagi, dikirim by JNE. Tapi ternyata sobs!
Hadiahnya sampai besoknya…..  Rabu dikirim, aku sudah terima di hari Kamisnya! Wow… Keren nih JNE!!
Jadi sobs! Wajarkan jika judul di atas sangat tepat untuk mengungkapkan kegembiraan hatiku? Hehe.
O iya, pernah juga aku sebutkan pada postingan ini… bahwa dalam waktu yang hampir bersamaan kala itu, artikelku yang ini juga menang dalam kontes yang diselenggarakan oleh Pakdhe Cholik, dan memenangkan sebuah buku dan sebuah blouse batik. Horree!!! Hadiahnya juga sudah di tangan, makasih ya Pakdhe….
Well sobs, maksud hati sih, ingin nulis yang pendek-pendek saja, tapi kok ya jadi panjang lebar begini juga yaaa? Yo wes, tak pamit dulu deh sobs….
Selamat beraktifitas di hari Senin yaaaa…. Have a great day sobs!
Saleum,
Alaika


Halo Sobs! Masih sibuk berkutat dengan urusan kantor atau hal lain yang menjemukan? 

Jangan jenuh atuh! Mending ikutan senyum oleh ulah Muinah berikut ini yuk... 



Wanita TKW asal Pekalongan Jawa Tengah γanƍ baru bekerja di Amerika Serikat ini, menyaksikan kecelakaan beruntun di jalan raya tak jauh dari tempatnya bekerja. 
Karena jiwa penolongnya γanƍ begitu tinggi, dia segera menelpon 911 untuk meminta bantuan.. 



Ketika Petugas bertanya, "Good morning Mam, may I help you?" 



Mu'inah baru tersadar akan kemampuan Bahasa Inggrisnya γanƍ sangat terbatas. Tapi, karena waktu itu sudah kepalang tanggung, dia pun nekad melanjutkan pembicaraan. 



"Begini officer. One car come, one car go. The third car nabrak, lha njur, everything ya broke. One car no stop. 
One, two, three cars, bum! bum! buuum! You know?! 
And than, mak grobiiiyyyaaak! 
Yes, like that. Like the rolling stones gumlundhung from the mountain... 
Krosak.. krosak.. krosak.. ! Gabrus, gabrus, gabrus!!" 



Mu'inah mengambil nafas lalu melanjutkan laporan pandangan matanya : "Wah, one car ngguling ping pirang-purang. The sound like mirror-mirror on the wall dibandhem watu. Krompyaaang !!! One people game over, one man bloody-bloody, one woman cry-cry so loudly!" 



Mu'inah pun menutup laporannya : 
"Bingung aku! Wis ngene wae officer. Send me nguing nguing car". 



Hehe... Kira-kira bagaimana reaksi dan ekspressi the officer 911 nya ya sobs? Wkwkwkwk... 



Saleum, 
Alaika 

Sumber: Alaika BB group 

Powered by Telkomsel BlackBerry®








Sobats… apa kabar? Ga terasa udah malam Minggu aja yaaa? Padahal bagiku kok rasanya masih teteup hari itu-itu juga! Hehe. Maklum, keasyikan di rumah sih, menghabiskan waktu dengan nonton DVD beberapa film action yang begitu mengasyikkan. J
Sampe minat posting meredup dan beberapa GA spektakuler juga terlewatkan dengan begitu saja. Hayyyyah… padahal hadiah yang ditawarkan itu begitu mempesona dan bikin mupeng.
Well sobs, malam ini juga, belum punya postingan khusus, namun mengingat komitmen pada diri sendiri untuk bisa terus update atau sekedar berbagi informasi/renungan, maka kali ini, aku ingin share sebuah cerita menarik yang menitik beratkan pada ‘sudut pandang/persepsi’. Dan setelah dipikir-pikir nih sobs… beneran lho, cara kita berfikir itu sangat menentukan dan membantu bagi hati dan pikiran kita dalam menetapkan langkah kehidupan lho.
Coba deh kita lihat kisah berikut ini yuk…. Dikirim oleh seorang teman di Alaika BB Group.
Alkisah, seorang maharaja akan berkeliling negeri untuk melihat keadaan rakyat dan negerinya. Diputuskannya untuk berjalan kaki agar bisa dengan seksama melihat-lihat kedaan. Namun baru beberapa meter saja sang maharaja berjalan keluar dari istananya, kakinya telah terluka karena terantuk batu. Sang maharaja pun berfikir, “Ternyata jalan di negeriku masih buruk sekali. Harus segera diperbaiki agar rakyatku tidak merana.”
Sang maharaja pun lalu memanggil seluruh menteri dan mengadakan mengadakan rapat luar biasa. Ia memerintahkan untuk melapisi seluruh jalanan di negerinya dengan kulit sapi terbaik. #kok maharaja bego amat yak? Hihi
Lalu para menteri pun segera melalukan persiapan. Mereka mengumpulkan sapi-sapi dari seluruh negeri. Di tengah-tengah hiruk pikuk luar biasa itu, datanglah seorang pertapa menghadap sang maharaja. Ia berkata, “Wahai baginda Maharaja, mengapa paduka hendak membuat sekian banyak kulit sapi untuk melapisi jalanan di negeri ini, sementara yang paduka butuhkan sesungguhnya hanyalah masing-masing dua potong kulit sapi untuk melapisi telapak kaki paduka dan rakyat negeri ini.”.
Konon, sejak itulah dunia menemukan kulit pelapis telapak kaki yang kita kenal sebagai sandal dan berkembang pesat menjadi sepatu.

Lesson Learnt:
Untuk membuat dunia menjadi tempat yang menyenangkan dan nyaman untuk hidup, kadang kala kita harus mengubah cara pandang kita, hati kita, dan diri kita sendiri. Dan bukannya dengan jalan berusaha sekuat tenaga mengubah dunia itu atau bahkan malah menyesali takdir yang telah terjadi dalam kehidupan kita.
Kita terkadang begitu sering salah dalam menafsirkan dunia. Dunia dalam pikiran kita, terkadang hanyalah suatu bentuk personal. Bahkan juga sering kita artikan sebagai milik kita sendiri tanpa memperhitungkan orang lain yang juga bermain di atasnya. Karena sering sekali dalam pandangan kita, dunia adalah bayangan diri kita sendiri, yang tidak jarang melahirkan persepsi berbeda. The map is not the territory….
Well sobs, semoga bermanfaat bagi ya, dan bagi yang sudah pernah membacanya, silahkan di skip jika dirasa tidak perlu, ok?

Saleum,
Alaika

Newer Posts Older Posts Home

Author

I am a chemical engineer who is in love in humanity work, content creation, and women empowerment.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Speaker

Speaker
I love to talk/share about Digital Literacy, Social Media Management, Content Creation, Personal Branding, Mindset Transformation

1st Winner

1st Winner
Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Pemenang Utama Blog Competition yang diselenggarakan oleh Falcon Pictures. Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Blogging Competition yang diselenggarakan oleh Balitbang PUPR

Podcast Winner

Podcast Winner
Pemenang Pilihan Dewan Juri - Podcast Hari Kemerdekaan RI ke 75 by KOMINFO

Winner

Winner
Lomba Menulis Tentang Kebencanaan 2014 - Diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh

Winner

Winner
Juara Berbagai Blogging Competition

Featured Post

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk!

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk! Sesaat sebelum naik ke kapal verry Ki-ka: Adik ipar, Aku dan Ayah. Hai.... hai.... hai! In...

POPULAR POSTS

  • Kiat Penting agar Warung Tetap Eksis & Laris Manis
  • Solusi Bikin Paypal Tanpa Nama Belakang
  • Contoh Surat Sponsor untuk Diri Sendiri bagi Pengurusan Visa
  • Laksamana Malahayati, Kartini Lain sebelum Kartini
  • Kolaborasi Microsoft dan ASUS - Hadirkan Windows 10 Original Yang Langsung terinstall Otomatis dan Gratis!
  • It's Me!
  • Lelaki itu, Ayahku
  • Serunya Outdoor Activities di Trizara Resorts
  • How To Write a Motivation/Cover Letter
  • Yuk Melek Hukum via Justika dot Com

Categories

  • about me 1
  • accessconsciousness 1
  • advertorial 10
  • Anak Lanang 1
  • awards 20
  • bali 1
  • banner 1
  • bars 1
  • Beauty Corner 29
  • belarus 5
  • bisnis 1
  • Blog Review 2
  • blogger perempuan 1
  • blogging tips 9
  • Budaya 1
  • Catatan 12
  • catatan spesial 19
  • catatan. 53
  • catatan. task 20
  • cryptocurrency 1
  • culinary 5
  • curahan hati 6
  • daftar isi blog 1
  • dailycolor 1
  • DF Clinic 12
  • disclosure 1
  • edisi duo 5
  • email post 10
  • embun pagi 1
  • episode kehidupan 1
  • event 4
  • fashion 3
  • financial 1
  • giveaway 48
  • Gratitude 1
  • health info 9
  • Healthy-Life 16
  • info 23
  • innerbeauty 9
  • iran 4
  • joke 4
  • kenangan masa kecil 3
  • kenangan terindah 12
  • keseharianku 2
  • kisah 14
  • kisah jenaka 7
  • knowledge 2
  • kompetisi blog 1
  • komunitas 2
  • KopDar 8
  • Korea 1
  • kuliner 7
  • Lawan TB 2
  • lesson learnt 7
  • life 2
  • lifestyle 4
  • lineation 32
  • lingkungan 1
  • Literasi Digital 2
  • motivation 9
  • museum tsunami aceh 1
  • New Year 2
  • order 1
  • oriflameku 2
  • parenting 4
  • perempuan tangguh 4
  • perjalanan tiga negara 1
  • personal 3
  • petualangan gaib 6
  • photography 1
  • picture 5
  • podcast 1
  • Profile 12
  • puisi 5
  • reflection 3
  • renungan 25
  • reportase 23
  • resensi 2
  • review 42
  • review aplikasi 1
  • rupa 1
  • Sahabat JKN 2
  • sakit 1
  • sea of life 17
  • sejarah 5
  • Sekedar 1
  • sekedar coretan 76
  • sekedar info 23
  • self-love 1
  • selingan semusim 9
  • seri BRR 4
  • snack asyik 1
  • Srikandi Blogger 2
  • Srikandi Blogger 2013 7
  • Srikandi Blogger 2014 4
  • SWAM 1
  • task 43
  • teknologi 1
  • tentang Intan 34
  • Test 1
  • testimoni 9
  • Tips 57
  • tradisi 1
  • tragedy 1
  • traveling 59
  • true story 7
  • tsunami 9
  • turkey 9
  • tutorial 7
  • visa 1
  • wisata tsunami 2

Followers


Blog Archive

  • December (1)
  • October (1)
  • March (1)
  • August (2)
  • May (1)
  • April (2)
  • March (6)
  • February (3)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (5)
  • October (4)
  • September (3)
  • August (5)
  • July (3)
  • April (1)
  • January (1)
  • December (2)
  • November (1)
  • October (1)
  • September (1)
  • June (1)
  • February (1)
  • December (1)
  • September (2)
  • August (2)
  • July (1)
  • June (1)
  • March (1)
  • February (1)
  • December (5)
  • September (2)
  • August (3)
  • July (1)
  • May (3)
  • April (2)
  • March (1)
  • February (1)
  • January (7)
  • December (1)
  • November (5)
  • September (3)
  • August (1)
  • July (4)
  • June (1)
  • May (1)
  • April (3)
  • March (6)
  • February (5)
  • January (7)
  • December (8)
  • November (4)
  • October (12)
  • September (4)
  • August (3)
  • July (2)
  • June (5)
  • May (5)
  • April (1)
  • March (5)
  • February (4)
  • January (6)
  • December (5)
  • November (4)
  • October (8)
  • September (5)
  • August (6)
  • July (3)
  • June (7)
  • May (6)
  • April (7)
  • March (4)
  • February (4)
  • January (17)
  • December (10)
  • November (10)
  • October (3)
  • September (2)
  • August (5)
  • July (7)
  • June (2)
  • May (8)
  • April (8)
  • March (8)
  • February (7)
  • January (9)
  • December (10)
  • November (7)
  • October (11)
  • September (13)
  • August (5)
  • July (9)
  • June (4)
  • May (1)
  • April (12)
  • March (25)
  • February (28)
  • January (31)
  • December (8)
  • November (3)
  • October (1)
  • September (12)
  • August (10)
  • July (5)
  • June (13)
  • May (12)
  • April (19)
  • March (15)
  • February (16)
  • January (9)
  • December (14)
  • November (16)
  • October (23)
  • September (19)
  • August (14)
  • July (22)
  • June (18)
  • May (18)
  • April (19)
  • March (21)
  • February (27)
  • January (17)
  • December (23)
  • November (20)
  • October (16)
  • September (5)
  • August (2)
  • March (1)
  • December (2)
  • April (1)
  • March (1)
  • February (6)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (4)
  • September (4)
  • August (1)
  • July (8)
  • June (16)

Oddthemes

Flickr Images

Copyright © My Virtual Corner. Designed by OddThemes