Aku yakin sobats semua tentu sudah sangat tidak asing lagi dengan judul di atas, karena kuyakin judul yang sama telah menghiasi halaman rumah maya sobats yang turut serta dalam perhelatan/giveaway yang diselenggarakan oleh mba Nique, berduet dengan mba Imelda..
Sesuai dengan niat awal dan jejak yang pernah aku tinggalkan di rumah mayanya mba Nique, bahwa aku akan turut serta, plus sebuah email cantik dari mba Nique saat aku masih sedang liburan di Solo kemarin, mengingatkanku akan deadline GA ini... (Hiks..hiks.. It is today!)
Maka hari ini, aku coba deh nge-draft artikelnya, ga tanggung-2 sobs! Draftingnya di dalam bus kota Mayasari 29 (Bekasi - Grogol)! Whaaat??
Yup, drafting di BB doank sobs.. Mudah2an ntar kalo udah sempat konek ke laptop bisa langsung posting. Insyaallah..
Sebenarnya, keikutsertaanku dalam berbagai GA sih bukan untuk mengejar kemenangan, karena kuyakin tulisan-tulisanku banyak yang memang belum layak menang..
Terbukti dari beberapa GA yang aku ikuti, lebih besar prosentase ga menangnya kok sobs.. Hihi..
Tapi ya gitu deh, teteup aja ikutan... Kenapa?
Karena tujuan utama adalah untuk berpartisipasi dalam menyukseskan acara para sahabat itu sih sobs..
Kebayangkan sobs.. Jika suatu perhelatan yang digelar, partisipannya ga rame (karena partisipans enggan ikutan, takut ga menang...), maka GAnya pun akan garing.. Ya ngga?
Apalagi jika yang ngadain GA itu adalah teman yang memang sering bersilaturahmi, tentu makin besar dunk keinginan kita untuk menyukseskan acaranya..?
Maka dari itu sobs.. Sambil duduk manis SENDIRIan di dlm bis, aku mulai deh pencat pencet tombol mungil di smartphone ini..
Oke, cukup intronya, let's start the main topic.
Solitaire.
Membaca sembilan rangkaian huruf membentuk kata 'solitaire' itu, membuat ingatanku lari pada mantan suami yang memang hobby banget main permainan kartu yang dimainkan sendirian, berhadapan dengan komputer ini..
Aku sendiri sih sama sekali tidak tertarik dengan apapun permainan menggunakan media kartu, baik virtual card or the real card. Kenapa? Aku juga ga tau sih sebabnya apa sobs.
Mungkin karena waktu kecil aku sering kalah kalo maiin kartu dengan kakak2 sepupu dan kena hukuman jongkok! Hih.. Huft!
Padahal mainnya cuma main 'cangkul' atau 4-1 sobs. Haha..
Sendiri.
Nah.. Ini..
Jika dirunut lagi ke masa kecil.. Sebagai anak yang baru di usia ke 5 tahun beroleh adik.. Aku paling sering main sendiri sih.. Itu juga kata umi dan ayah. Karena masih tinggal di desa kala itu, aku jarang dibiarkan main di luar rumah bersama anak-anak lainnya.
Umiku yangg perfectionist ogah anaknya ini ikutan main tanah atau debu di halaman rumah, seperti anak2 kecil lainnya yang dibiarkan bebas bermain oleh ibu mereka. (Herannya anak2 itu sehat-sehat aja tuh, padahal mainnya jorok..).
Jadilah aku anak kecil yang kesepian.. (Emang umur balita udah ngerti kesepian? Haha).
Beranjak memasuki usia sekolah, aku mulai punya banyak teman, walau di hari2 pertama sekolah ribet banget. Benar-benar menyulitkan. Kisah memalukan ini pernah aku posting disini nih sobs.
Karakterku yang pemalu dan pendiam, berhasil juga improved. Aku menjadi lebih ceria, dan mulai berkelompok..bersahabat dan pemberani bahkan temperamental... Walau terkadang dalam beberapa waktu sifat pemalu yang malu2in muncul dadakan.
Sifat ini terus membentuk kepribadianku menjadi pribadi yang menurut teman2 sih cukup hangat. Namun dalam beberapa hal, jika teman sekitar aku rasa kurang klop, aku akan lebih senang untuk beraktivitas sendiri saja.
Beberapa contoh kasus..
Saat masih bekerja di Medan, di sektor industri.. Rata-rata temanku adalah chinese.. Dan chinese di Medan hampir selalu berbahasa hokkian kan sesamanya? Dan jelas aku tidak mengerti.
Aku sih positive thinking aja bahwa mereka bukan sedang menggosipkan aku, dan aku ga mau ikut campur.. Jadi saat ngumpul makan bareng misalnya.. Aku hanya ngobrol seadanya aja sebentar, lalu baca buku deh sambil makan dan menhabiskan masa istirahat. Trying to enjoy my time Sendirian.
Kasus lain, di tempat kerjaku yang lain.. Aku kurang klop dengan teman-teman yang ini...(Soalnya sukanya ngebahas si A yang anu, si B yang gini, dan semacam itu deh), maka perlahan aku tarik diri untuk tidak bergabung di setiap acara makan siang/jam istirahat.
Aku lebih memilih untuk makan bareng dengan teman-teman lain dari kantor sebelumnya, atau habiskan masa istirahat dengan internetan.
Semakin diperhatikan sih, sebenarnya aku lebih senang berkesendirian.. Melakukan segala sesuatu sendiri. Misalnya, di hari libur, suka driving sendirian, terutama selesai drop Intan di sekolahnya, aku pasti akan driving keliling kota, atau ke arah pantai.. Rasanya gimanaaa gitu... Lega dan happy gitu deh sobs...
Apa karena tinggal jauh dari suami ya? Membuat kesendirian itu menjadi begitu nikmat kurasakan..?
Bicara tentang Sendiri dan Mandiri, tentu erat hubungannya...
Sebagai anak pertama dan satu-satunya perempuan, sejak lepas sekolah dasar, ayah sudah mempercayakan aku mengurus sendiri keperluanku untuk masuk SMP..
Ayah hanya mengarahkan aku langkah-langkah apa yang harus aku persiapkan dan lakukan. Dan beliau akan memback up in case aku butuh bantuan.
Kemandirian ini pula yang semakin menguatkan aku saat hidup dalam masa pengasingan (hah, masa apa pula itu? Panjang ceritanya sobs..), pokoknya mandiri deh..
Kebersamaan bersama suami tentu mengasyikkan dunk, juga bersama Intan, sudah pasti!
Namun, kesendirian, terkadang memang sangat aku rindukan sobs.. Dan aku sangat-sangat menikmatinya.. Seperti saat ini nih sobs.. Bersendirian, menikmati perjalanan dari Bekasi ke Central Park, di dalam bis kota yang penuh dengan berbagai karakter penumpang, yang berasal dari berbagai asal usul, tentu hal yang sungguh menyenangkan (mungkin karena jarang2 ya sobs? Kalo keseringan kuyakin juga akan jenuh, hehe).
Tulisan ini bisa mengalir deras mengisi kesendirianku, enjoying kesendirianku setelah seminggu penuh berduaan terus dengan sang suami.. Hehe.
Aku juga menikmati banget moment-moment 'numpang tanya' pada petugas di terminal, atau di mall, menanyakan arah ini dan itu di tengah belantara kota super macet ini.
Ada kebahagiaan tersendiri di saat pengembaraan di tengah belantara ini berhasil aku akhiri dengan selamat.. :)
Sobats,
Jika kemarin, aku Sendirian main ke Semanggi Plaza, ketemuan dengan beberapa teman kerja, dan juga sempat Kopdar lho dengan mas Seagate, nah hari ini, aku sendirian menuju meeting point yang telah kami tetapkan.
Agenda penting har ini adalah... Ketemuan dengan Una, dan mas Stupid Monkey lho sobs! Hehe
I am so exciting... !!
Agenda kesendirianku hari ini akan lanjut ke gedung Wisma GKBI, ada agenda penting menyangkut masa depan (jiaaaah) yang perlu aku ikuti disana sobs.
Well, aku sudah sampai di depan Central Park nih, mau turun bis dulu ya sobs.. Barusan dapat sms dari Una bahwa dia sudah sampai.. :)
A little note for this post:
Bahwa kesendirian bukanlah sebuah momok, sejauh kita mampu menjadikannya menyenangkan dan mencoba bersikap positif terhadapnya.
Namun sebagai makhluk sosial, kebersamaan juga sangat diperlukan. Mutlak!
Jadi, yuk seimbangkan antara kesendirian dan kemandirian serta kebersamaan.