Assalammualaikum sobats maya tercinta,
Hope that you are always in excellent health dan tetap dalam semangat prima mengisi hari-hari kita yaaa... Setangguh semangatku yang masih membara (iya donk.. Apalagi masih pagi toh? Hehe) dalam membereskan pekerjaan sebelum diserahterimakan kepada yang berhak (jiaaah... Kayak warisan aja deh ih)..
Well, cukup intronya ya Alaika...!
Oke..oke.., berhubung hari ini aku akan tenggelam (emang berenang?) dalam seabreg aktivitas pamungkas, yang pastinya ga akan punya waktu untuk bikin postingan, maka kali ini aku akan share sebuah renungan lagi ya sobs... Teteup, pake jasa email yang akan bekerjasama apik dengan Oom blogger. :)
Dan renungan ini aku yakin sobats juga sudah pernah mendapatkan dan membacanya... Aku masih menyimpannya rapi di folder mungilku, beroleh dari kiriman teman di BBgroupku..
Begini kisahnya sobs:
Ada seorang gadis buta yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu memiliki rasa benci yang luar biasa. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya.
Kekasihnya selalu setia disampingnya untuk menemani & menghiburnya. Dia berkata akan menikahi kekasihnya hanya jika dia bisa melihat dunia.
Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga dia bisa melihat indahnya dunia.. Termasuk melihat kekasihnya yang lalu bertanya kepadanya:
"Sekarang kamu sudah bisa melihat dunia. Apakah kamu mau menikah denganku?"
Gadis itu terguncang saat melihat bahwa sang kekasih yang selama ini setia mendampinginya adalah seorang tuna netra. Dia menolak untuk menikah dengannya.
Sang kekasih akhirnya pergi dengan berurai air mata. Sepucuk surat singkat dikirimnya ke si gadis,
"Sayangku, tolong jaga baik-baik bola mataku ,biarkan bola mataku yang menemanimu melihat indah nya dunia ini."
Sobat, kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status hidupnya berubah.
Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya & lebih sedikit lagi yang ingat terhadap kepada siapa harus berterima kasih karena telah menyertai & menopang kehidupannya bahkan di saat yg paling menyakitkan.
Hari ini sebelum kita berpikir untuk mengucapkan kata-kata kasar, Ingatlah akan seseorg yang tidak bisa berbicara.
Sebelum mengeluh tentang cita rasa makanan yang kita santap, Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
Sebelum engkau mengeluh tentang suami atau isterimu, Ingatlah akan seseorang yg menangis kepada Tuhan meminta pasangan hidup.
Sebelum mengeluh tentang anak-anak , Ingatlah akan seseorang yang begitu mengharapkan kehadiran seorang anak, tetapi belum mendapatkannya.
Sebelum bertengkar karena rumah kita yang sederhana dan kotor, Ingatlah akan para gelandangan yang tinggal di jalanan.
Yuk sobs... Kita SYUKURI APA YANG TELAH KITA MILIKI,
SEMUA ITU ADALAH ANUGERAH TERINDAH dari YANG MAHA KUASA toh?
Tuliisan ini dirilis dari sebuah cafe, Lho??? Katanya sedang sibuk! hehe... Kan meeting dg kolega bisa di cafe jg sobs..
Hehe, ga penting amat paragraf terakhirnya itu Alaika..
Oke deh sobs, see you soon yaaa...
Saleum,
Alaika
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Hope that you are always in excellent health dan tetap dalam semangat prima mengisi hari-hari kita yaaa... Setangguh semangatku yang masih membara (iya donk.. Apalagi masih pagi toh? Hehe) dalam membereskan pekerjaan sebelum diserahterimakan kepada yang berhak (jiaaah... Kayak warisan aja deh ih)..
Well, cukup intronya ya Alaika...!
Oke..oke.., berhubung hari ini aku akan tenggelam (emang berenang?) dalam seabreg aktivitas pamungkas, yang pastinya ga akan punya waktu untuk bikin postingan, maka kali ini aku akan share sebuah renungan lagi ya sobs... Teteup, pake jasa email yang akan bekerjasama apik dengan Oom blogger. :)
Dan renungan ini aku yakin sobats juga sudah pernah mendapatkan dan membacanya... Aku masih menyimpannya rapi di folder mungilku, beroleh dari kiriman teman di BBgroupku..
Begini kisahnya sobs:
Ada seorang gadis buta yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu memiliki rasa benci yang luar biasa. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya.
Kekasihnya selalu setia disampingnya untuk menemani & menghiburnya. Dia berkata akan menikahi kekasihnya hanya jika dia bisa melihat dunia.
Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga dia bisa melihat indahnya dunia.. Termasuk melihat kekasihnya yang lalu bertanya kepadanya:
"Sekarang kamu sudah bisa melihat dunia. Apakah kamu mau menikah denganku?"
Gadis itu terguncang saat melihat bahwa sang kekasih yang selama ini setia mendampinginya adalah seorang tuna netra. Dia menolak untuk menikah dengannya.
Sang kekasih akhirnya pergi dengan berurai air mata. Sepucuk surat singkat dikirimnya ke si gadis,
"Sayangku, tolong jaga baik-baik bola mataku ,biarkan bola mataku yang menemanimu melihat indah nya dunia ini."
Sobat, kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status hidupnya berubah.
Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya & lebih sedikit lagi yang ingat terhadap kepada siapa harus berterima kasih karena telah menyertai & menopang kehidupannya bahkan di saat yg paling menyakitkan.
Hari ini sebelum kita berpikir untuk mengucapkan kata-kata kasar, Ingatlah akan seseorg yang tidak bisa berbicara.
Sebelum mengeluh tentang cita rasa makanan yang kita santap, Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
Sebelum engkau mengeluh tentang suami atau isterimu, Ingatlah akan seseorang yg menangis kepada Tuhan meminta pasangan hidup.
Sebelum mengeluh tentang anak-anak , Ingatlah akan seseorang yang begitu mengharapkan kehadiran seorang anak, tetapi belum mendapatkannya.
Sebelum bertengkar karena rumah kita yang sederhana dan kotor, Ingatlah akan para gelandangan yang tinggal di jalanan.
Yuk sobs... Kita SYUKURI APA YANG TELAH KITA MILIKI,
SEMUA ITU ADALAH ANUGERAH TERINDAH dari YANG MAHA KUASA toh?
Tuliisan ini dirilis dari sebuah cafe, Lho??? Katanya sedang sibuk! hehe... Kan meeting dg kolega bisa di cafe jg sobs..
Hehe, ga penting amat paragraf terakhirnya itu Alaika..
Oke deh sobs, see you soon yaaa...
Saleum,
Alaika
Powered by Telkomsel BlackBerry®