My Virtual Corner
  • Home
  • Meet Me
  • Contact
  • Disclosure
  • Category
    • Motivation
    • Traveling
    • Parenting
    • Lifestyle
    • Review
    • Tips
    • Beauty
      • Inner Beauty
      • Outer Beauty

Tak terasa waktu berputar sedemikian cepatnya. Baru saja Senin eh hari ini sudah Rabu, baru saja kita memasuki tanggal 1 February 2012, dan kini? Digital calendar di sudut kanan atas laptopku dengan tegas menyajikan ‘ 8, Wednesday/10;26.

Ya ampun, sudah hari Rabu, dan aku hanya punya dua hari lagi untuk menyelesaikan segala urusan hand over sisa tugasku pada petugas in charge, termasuk hand over note yang harus aku selesaikan ini. Huft. Memang deh, rasanya tak bosan aku mengulangi kalimat ini, bahwa waktu seakan berlari.

Kutatap sekali lagi angka 8 yang tertera tegas di sudut kanan monitorku, Rabu tanggal 8 February 2012. What? Sekelebat ingatan melintas di pikiran. Perasaan ada sebuah moment penting deh diangka delapan ini. Dimana dan apa ya? Kucoba mengingat-ingat.

Yah, bener, beberapa hari yang lalu, aku sempat conference chat di yahoo messenger bersama Maya dan Una, saat itu topic pembicaraan adalah tentang blog Una yang tiba-tiba raib. Lalu pembicaraan berpindah ke giveaway yang sedang diselenggarakan oleh Maya. Yup… bener, aku sempat tanyakan kapan deadline GAnya Maya ini yang dijawab Una masih beberapa hari lagi, tepatnya tanggal 8. Dan kala itu, aku yang memang sudah komit untuk ikutan, sempat tenang karena masih ada waktu untuk bikin postingan untuk menyukseskan hajatan sang sahabat ini. Tenang Al, masih ada waktu. Begitulah yang ada di pikiranku saat itu.

Berkenalan dengan Maya rasanya belum begitu lama… Justru aku terlebih dahulu mendapatkan buku ‘Kemilau Cahaya Emas’nya daripada berkunjung ke rumah mayanya.
#May, pasti dirimu penasarankan darimana atau bagaimana aku bisa mendapatkan buku itu kan? Hehe. Let me lock the way to get the book safely in my locker of heart yaa… haha.

Persahabatan yang mulai terjalin dari saling berkunjung dan meninggalkan komen itu terbentuk dengan indah, plus rasa penasaran dan gemas oleh situasi yang untuk beberapa lama menempatkan kami dalam permainan petak umpet berkepanjangan. Maya menyapaku di ym saat aku sedang offline, begitu juga balasanku terpaksa kutinggalkan di biliknya maya saat dia juga sedang offline. Hingga suatu malam, kami berhasil juga menyelesaikan permainan petak umpet yang menuai gelak tawa.

Chatting hangat di yahoo messenger pun berkembang, mengundang Ririe Khayan dan dua sobat blogger lainnya. Sungguh indah rasa persahabatan ini. Perbincangan juga mengarah ke giveawaynya Maya dan juga satu giveaway lainnya yang diadakan oleh seorang sahabat blogger lainnya. Kembali aku nyatakan bahwa aku akan ikutan GAnya Maya.

Waktupun berlalu, dan aku tenggelam dalam urusan penyelesaian pekerjaan sebelum aku mengambil cuti panjang dan say good bye pada kantorku. Dan kini? The deadline is a head, bisa kah aku bikin postingan at the last minute? Hehe.

Hm… Baiklah… biarlah kucuri sedikit waktuku (tapi sungguh jangan katakan aku koruptor yaaa), mencoba sekuat daya upaya menghadirkan sebuah tulisan untuk aku ikutsertakan dalam perhelatan yang digelar oleh Sang Putri Cahaya.

Terus terang saat membaca ‘Kemilau Cahaya Emas’, ada sebuah judul yang sungguh menarik hati dan menginspirasiku untuk ikut melaksanakannya juga. Niat ini sebenarnya sudah lama sekali tertanam di hati, hanya saja kesibukanku membuat niat ini tertunda dan tertunda lagi.

Yap. ‘Catatan Perjalanan Umrah’ yang ditulis Maya sungguh memanggil-manggil hatiku untuk turut melaksanakan ibadah ini. Ibadah yang sebenarnya sudah lama aku canangkan untuk aku lakukan. Yang sebenarnya hanya membutuhkan biaya satu bulan gajiku saja, tapi hingga kini aku belum melaksanakannya. Astargfirullah…. Ampuni hamba ya Allah, yang telah menunda-nunda panggilanMu. ☹ Beri hamba kesempatan untuk tetap mampu mengunjungi rumahMu dan melaksanakan ibadah ini ya Allah…..

Sobatku yang satu ini begitu piawai mengurai kata, menggambarkan kisah perjalanan dan pelaksanaan ibadahnya di tanah suci, hingga membuat para pembacanya (khususnya aku) seolah ikut merasakan apa yang sedang dialami/dilakukannya. Tak heran jika di usianya yang masih begitu muda, sobatku ini telah mampu menelurkan (ayam kali bertelur, ☺) menerbitkan buku. Wow.

Back to the topic, satu paragraf yang sangat aku sukai dan mampu membuatku merinding merasakan apa yang dirasakannya adalah kalimat–kalimat ini;

Menuju Ka’bah, qiblat umat Islam yang selama ini hanya pernah saya lihat melalui gambar. Masya Allah… kata-kata luar biasa tidak cukup pantas untuk melukiskan Ka’bah dan Masjidil Haram. Suasananya sangat teduh. Yang terdengar di sana, hanyalah nama Allah saja. Sangat dahsyat merasuk ke hati. Jika sudah masuk ke dalam, tidak ada niat sama sekali untuk ke luar.

Uraiannya sederhana saja tapi makna yang dikandungnya sungguh mampu memanggil muslim/muslimah lainnya untuk berkeinginan kuat mengunjungi tempat nan suci ini.

Penuturan yang mengalir lancar dan simple dari rangkaian kata demi kata, tak hanya memberi gambaran jelas bagi kita tentang suasana peribadatan disana, tapi juga Maya lengkap meliput menceritakan tempat ziarah/tempat yang lazim dikunjungi disana, sehingga walau belum kesana, aku ikut merasakan dan menjadi tahu daerah-daerah mana saja yang akan/harus dikunjungi. Two thumbs up for Maya deh….

Well May, waktuku tidak panjang, dan keikutsertaanku ini juga bukan untuk menjadi pemenang kok… o iya harus tau diri donk, posting dan bikin artikel at the last minute kok iyo ngarep jadi juarane… haha, piye toh? Niat utama adalah menyemarakkan acara yang sedang engkau gelar, semoga dengan bertambahnya satu artikel dariku, akan semakin menyukseskan hajatanmu ya say… ☺

Aku harus kembali ke pekerjaan, beres-beres dan serah terimakan sisa tugas. Baru kemudian enjoy my free day starting on Friday. Yeaaay!! ☺



"Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway Kemilau Cahaya Emas
yang diselenggarakan oleh Nurmayanti Zain"




Halo sobats...

Tadinya udah planning that tonite aku akan balik bersilaturrahmi ke rumah para sahabat yang telah meninggalkan jejaknya di rumah mayaku ini.

Eits... Jangan berburuk sangka dulu donk sobs.. Teteup kok dikunjungi, para sahabat yang belum sempat berkunjung ke 'rumahku'...namanya juga silaturrahmi, masak harus menunggu dikunjungi dulu baru balas berkunjung, ya ga donk..

So, setelah sibuk seharian wara wiri dunia persilatan, maksudku dunia realita, maka kini saatnya bersantai di jagad maya... Membalas komen teman2 di postinganku serta melakukan kunjungan balasan...

Maka, segera deh mulai login setelah koordinat PW (posisi wuenak) nya tercapai sempurna. Tapi Masyaallah... Oh no.. Lagi2 koneksi ngambek sobs...

Browser Safariku hanya mutar-2 begitu terus tanpa berhasil menampilkan halaman apapun... Cuma sempat komen di dua blog sahabat lalu koneksi padam sempurna.

Bagus! Bagus sekali sobs... Indah sekali jadinya nih malam minggu ini.. Hehe #tersenyum dengan gigi rapat..

Apa boleh buat sobs...aku terpaksa menyerah.. Resiko tinggal di kampung ya begini ini sobs... Harusnya sebelum memutuskan kost disini, aku lakukan test internet connection dulu saat itu ya sobs...haha

Well, terpaksa minta bantuan Oom blogger deh untuk bisa meneruskan postingan yang aku kirim via email nih sobs.. Dan maaf niat hati untuk bersilaturrahmi ke rumah para sahabat terpaksa ditangguhkan deh sobs...

Semoga esok hari koneksi akan membaik ya sobs... Have a great Saturday nite and see you soon :)

Saleum,
Alaika
Powered by Alaika's SmartBerry®
Dear sobats...

Kayaknya emang sedang berjodoh dengan postingan via email nih... :)

Ga ada berita istimewa sih... Hanya kangen aja ingin menyapa sobats semua..

As I said before, diriku sedang busy preparing the hand over of the project, kan tugasku akan berakhir di 29 Februari ini...

Sementara cutiku masih available 13,5 hari tuh... Artinya sayang banget jika ga diambilkan? Masak dibiarkan hangus begitu saja?
Ya ga mau dunk... Minta dibayar aja? Ga iso sobs... Dikantorku tidak mengenal istilah cuti diganti dengan rupiah, apalagi dolar.. Hehe

Maka dari itu, I am in a rush time completing my task, yaaa walau ga mungkin selesai semuanya, setidaknya aku berusaha menyelesaikan bagian yang menjadi tanggung jawabku dunk..
So bisa say good bye pada kantorku hari Jumat ini... Yeayyy!!

Konsistensinya adalah, waktu utk blogging dan BW sementara ini jadi tertunda donk...

Tapi nih... Karena sering kangen dengan sobats semua, kuberusaha untuk tetap bisa posting, walau hanya via email. Dan sobs... Cara ini efektif sekali lho... Cukup kirim bahan postingan ke alamat email khusus posting, dan blogger akan mempostingnya di blog kita. Sip bangetkan sobs?

Well, lalu apa yang ingin aku share kala sedang having lunch di sebuah resto seputaran kota Banda Aceh ini?

Ga banyak sobs.. Sedikit renungan saja, bersumber dari BBGroup, seperti biasanya...
Semoga bermanfaat yaa...

Cekidot;

* Renungan sebuah pernikahan *

Mengapa orang menikah? Karena mereka jatuh cinta.

Mengapa rumah tangganya kemudian bahagia? Apakah karena jatuh cinta?

Bukan. Tapi karena mereka terus membangun cinta. Jatuh cinta itu gampang, 10 menit juga bisa. Tapi membangun cinta itu susah sekali, perlu waktu seumur hidup.

Mengapa jatuh cinta gampang? Karena saat itu kita buta, bisu dan tuli terhadap keburukan pasangan kita.

Tapi saat memasuki pernikahan, tak ada yang bisa ditutupi lagi. Dengan interaksi 24 jam per hari 7 hari dalam seminggu, semua belang itu pun tersingkap..

Di sini letak perbedaan jatuh cinta dan membangun cinta. Jatuh cinta dalam keadaan menyukai. Namun membangun cinta diperlukan dalam keadaan jengkel. Dalam keadaan jengkel, cinta bukan lagi berwujud pelukan, melainkan berbentuk itikad baik memahami konflik dan bersama2 mencari solusi yang dapat diterima semua pihak. Cinta yang dewasa tak menyimpan uneg2, walau ada beberapa hal peka untuk bisa diungkapkan seperti masalah keuangan, orang tua dan keluarga atau masalah sex.. Namun sepeka apapun masalah itu perlu dibicarakan agar kejengkelan tak berlarut.

Syarat untuk keberhasilan pembicaraan adalah kita bisa saling memperhitungkan perasaan.

Jika suami istri saling memperhatikan perasaan sendiri, mereka akan saling melukai. Jika dibiarkan berlarut, mereka bisa saling memusuhi dan rumah tangga sudah berubah, bukan surga lagi tapi neraka.

Apakah kondisi ini bisa diperbaiki? Tentu saja bisa, saat masing2 mengingat komitmen awal mereka dulu, apakah dulu ingin mencari teman hidup atau musuh hidup.

Kalau memang mencari teman hidup kenapa sekarang malah bermusuhan??

Mencari teman hidup memang dimulai dengan jatuh cinta. Tetapi sesudahnya, porsi terbesar adalah membangun cinta. Berarti mendewasakan cinta sehingga kedua pihak bisa saling mengoreksi, berunding, menghargai, tenggang rasa, menopang, setia, mendengarkan, memahami, mengalah dan bertanggung jawab.

Mau punya teman hidup? Jatuh cintalah. Tetapi sesudah itu bangunlah cinta itu.

Semoga semua pasangan berbahagia.

Nah begitu deh sharing yang kudapat hari ini sobs... moga bermanfaat juga bagi sobats semuanya yaaa...

Have a great Monday!
Saleum,

Alaika
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sobats Maya Tercinta,

Kuyakin banyak dari sobats yang sudah tertidur lelap saat ini...
Harusnya diriku juga...

Tapi ketiduran saat senja tadi membuatku kini melek dan mencoba blogwalking ke rumah maya para sahabat, sambil chats dengan beberapa sohib yang masih online di yahoo messenger.

Beberapa hari penuh aktifitas yang menggila tak memberi kesempatan untuk berkunjung balik ke beranda para sahabat, membuatku tak enak hati rasanya, juga kangen ini yang begitu menggebu untuk hadir dan membaca postingan terbaru para sahabat, adalah panggilan jiwa yang sulit dibujuk untuk bersabar.

Maka terjaga di tengah malam seperti ini, adalah waktu yang tepat untuk berkunjung (harusnya shalat malam atuh Al! Eits... Diriku kan sedang off/berhalangan, hehe).

Tak menunggu lama, ujung jemaripun mulai menari... Berkunjung balas ke rumah sobats yang telah meninggalkan jejaknya di my virtual corner, adalah langkah awal yang biasa aku lakukan dalam memulai kunjungan. Selanjutnya, lanjutan kunjungan balasan akan dipandu oleh update data postingan yang tertera di dashboard.

Namun sobs! Huft... Malam hening ini tiba-tiba dipatahkan oleh notifikasi di layar monitor bertuliskan... "You are not connected to the internet.?" What?? #kucek2 mata..

Weleh-weleh....... Nasib tinggal di desa ya begini ini sobs... Lagi asyik-anyiknya berselancar... Eh ombaknya redup (cahaya kalee redup). Huft.

Gagal deh niat suci bersilaturrahmi ke rumah para sahabat... Hiks..hiks... (Lagian, loe sih Al, masak bersilaturrahmi di tengah malam buta sih?). Eits... Namanya aja di dumay (dunia maya), tak terbatas oleh jarak dan waktu dunk. Jadi sah-sah aja toh? Hehe

Well sobs, kusungguh tak berdaya melawan konspirasi apik antara koneksi net yang lemot dan aktifitasku yang sedikit menanjak di akhir masa tugasku ini... Kembali membuatku harus mohon maaf karena belum bisa maksimal BW ke tampat para sobats... Dan kini... Kembali posting menggunakan jasa Oom google via fasilitasnya, 'posting thru email'. Thanks uncle google!

Well, tak guna membujuk koneksi yang begitu bebal dan tegaan ini... Gelengan kepalanya jelas menunjukkan keengganannya menyambung kembali koneksi yang tadinya lancar jaya..

Yo wes deh, tak pamit dulu ya sobs... Have a good rest, nice dream and happy week end..:)

Untuk sobats yang terpaksa kutinggal tanpa pesan di ym chat tadi, harap maklum, disconnected. :)

See You later yaa...
Saleum,
Alaika #mau bobok lagi aah..
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sobats,
ga terasa sudah Jumat malam, dan udah menjelang tengah malam saat diriku selesai mendengarkan Intan try out her English presentation untuk kompetisi di sekolahnya besok...

Putri manisku itu begitu bersemangat mengulang-ulang presentasi berjudul 'Solid Waste and how to Deal with' yang akhirnya kelar juga aku edit dan finalized tadi sore..

Salut dengan semangatnya yang menggebu dan tekadnya untuk ikut kompetisi, walau pada awalnya sudah mau mundur karena ga begitu pede melakukannya. Takut ga menang.

Tapi saat kuyakinkan dan dukung agar tetap ikut, dengan tekanan bahwa keIkutsertaannya bukan untuk mencari kemenangan, tapi untuk melatih mental agar lebih berani tampil di forum/bicara di depan umum, Intanpun setuju dan bersemangat kembali.

Sayangnya, putri tersayangku kini tertidur lelah dengan wajah pucat, setelah darah segar merembes dari hidungnya barusan..

'Mimisan' kini menyapanya lagi. Ini pasti karena kelelahan.. Apalagi jam belajarnya memang sangat panjang. Dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore. Huft.. Kasiannya...

Terkadang menyesal aku masukkan Intan di Sekolah bergengsi ini. Aku kuatir dengan kondisinya yang jika kelelahan pasti akan mimisan...

Tapi anaknya sendiri begitu enjoy dengan segala aktifitasnya.. membuatku akhirnya bisa tersenyum lega.

Apalagi melihatnya yang begitu bersemangat untuk lomba besok.

Dia sendiri yang memilih judul tentang waste management, mentang-mentang Uminya orang persampahan.. Pinter bener emang. Ujung-ujungnya Umi juga yang bikin presentasinya... Huuuuu

Sedih rasanya melihatnya terlelap dengan laptop yang masih menyala di sampingnya sobs. Memang saat mimisan tadi, aku langsung menyuruhnya tidur telentang dengan posisi kepala rata dengan badan sambil menutup hidungnya dengan kapas agar darah tidak lagi mengucur. Eh tak lama kemudian, anaknya sudah lelap. :)

It's oke honey, tidurlah dulu ya nak, besok subuh kita latihan lagi sehabis shalat subuh..
Cepat segaran lagi ya nak... Umi sedih banget to see you un well.. You are my sunshine, the shine that always make me stronger and brighter... Cepat sehat lagi ya nak... Good rest my dear diamond.. Muaaach!

Sobats... Kujuga ingin segera rebahan di samping Intan... Lama sudah tak tidur bersamanya lagi... Mudah-mudahan pelukan hangat Uminya will make her better and happier..

And before saying good nite to you all, sambil tiduran di samping putri tercinta, aku punya sebuah catatan kecil yang juga sudah lama banget tersimpan rapi di BB note ini.

Bersumber dari kiriman teman di BB Group so I believe that most of you pasti juga sudah pernah membacanya...

What ever, ga ada salahnya juga jika kita refresh our mind back kan ya?

So, this is the note:

"Sayang"

Kata yang seringkali diumbar berlebihan pada masa PDKT (pendekatan) untuk mendapatkan si belahan jiwa, namun sayangnya justru pada saat-saat diperlukan kata-kata yang satu ini justru jarang terucapkan atau tersampaikan..

Memang tidak harus diucapkan setiap saat apalagi diumbar secara berlebihan sih...

Yang penting untuk kita pahami adalah saat yang tepat untuk mengucapkan kata sakti yang satu ini.

Yaitu saat dimana orang yang kita sayangi membutuhkan dukungan kita adalah salah satu momennya. Saat lainnya adalah ketika dia tidak menduga bahwa kita akan mengucapkannya.

Jadi sobs... Mengapa kita tidak coba memulainya kembali?

Yakin deh, pasti si dia akan sangat surprise and happy to receive it.

Good nite my dear friends, good rest, nice dream and Happy week end ahead yaaa...

*sending via email* simpan BB di lantai (takut dengan radiasinya bo')*Baca doa tidur*Merem dan wishing to have a nice dream* Amin..

Saleum,
Alaika
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Hai sobats semuanya...

I am still far from my cute lappie. And miss it too much!

Saat ini aku sedang nongkrong bengong menanti seorang mitra kerja yang 'ingkar janji'.

Padahal jelas-jelas janji ketemunya adalah jam 14.00 wib. Eh kini sudah jam 14.36 wib doi belum nongol juga.

Memang susaaaah banget ya membudayakan budaya on time ini? Tapi ya sudahlah, daripada marah2 ga karuan, akhirnya aku bongkar-bongkar catatan di BB dan menemukan sebuah catatan kecil lainnya.

Mungkin sobats sudah pernah membacanya, tapi ga ada salahnya merefreshnya kembalikan ya? Catatan ini bersumber kiriman teman di BBGroup, semoga bermanfaat ya?
Begini kisahnya:

Di suatu pesta, seorang teman saya, Vera tiba-tiba tersandung & jatuh. Ia meyakinkan semua orang bahwa dia baik2 saja, hanya tersandung batu krn sepatu yang baru. Vera terus bersenang2 sepanjang mlm. Bbrp waktu berselang, suaminya menelpon bahwa isterinya dibawa ke RS. Dan Jam 6 pagi meninggal. Ia terkena serangan stroke saat pesta. Kalau saja di antara mrk ada yg tahu bgmn mengenali stroke, kemungkinan Vera msh bisa hidup. Seorg Neurolog menyatakan bahwa penderita stroke dlm 3 jam pertama serangan dpt sembuh total sama sekali. Jika dpt dgn cpt mengenali gejala, mendiagnosa & membawa pasien u/ pengobatan ahli sesegera mungkin. Jgn lewat dari 3 jam, krn kalau tdk akan terjadi kerusakan permanen.

MENGENALI STROKE :

Ingat 3 langkah 'STR'. para dokter menyatakan org terdekat dpt mengenali stroke dgn menanyakan 3 pertanyaan sederhana :

- S: SMILE. Minta penderita u/ tersenyum. Kalo pipi miring, maka ada kelumpuhan saraf.

- T : TALK. Minta org tsb utk berbicara kalimat singkat (mis: Hari ini cerah, atau apa saja). Kalau omongannya pelo, ini gejala stroke.

- R : Minta dia utk RAISE BOTH ARMS (Mengangkat kedua lengan).
Kalau tdk bisa mengangkat artinya ada kelumpuhan akibat stroke.

Jgn terlambat panggil ambulans. Jika ada salah satu dari gangguan utk melakukan STR, segera panggil ambulans & ceritakan keadaan ini kpd petugas.

Cara lain utk mengenali stroke adalah :

Minta org tsb menjulurkan lidahnya. Jika lidah "bengkok", menyimpang ke satu arah, ini jg merupakan suatu tanda dr stroke.

jika Anda dpt mengirimkan email ini kpd sedikitnya 10 org, maka paling tidak ada 1 nyawa yg dpt diselamatkan. Percayalah ini bekerja. Tak ada org yg tahu dia akan terkena stroke suatu hari nanti. jadikan ini pengetahuan utk suatu hari nanti jika ada yang membutuhkan...

Saleum,


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Halo sobat maya tercinta....semoga semua dalam keadaan sehat sempurna yaaa...

Well, pagi ini diriku belum sempat duduk nyantai untuk memainkan jemariku di keyboard laptop tercinta. Boro-boro sobs, pagi-pagi diriku sudah harus hadir di Taman Sari untuk acara pembukaan Lomba Paduan Suara 'Mars Kebersihan' tingkat Sekolah se-kota Banda Aceh.

Jelas ga sempat bikisan postingan dunk... Tapi sebuah renungan yang hadir dari seorang teman via BBM is so inspiring to be posted.

Mudah-mudahan bermanfaat ya sobs.. Berikut catatan kecilnya.. Enjoy it!

Belum tentu orang lain lebih bahagia dari kita. Hidup selalu terbungkus oleh banyak lapisan. Kita hanya melihat lapisan luar & tidak tahu isi dalamnya. Kita selalu tertipu oleh keindahan di luar & tidak tahu realita yang di dalam. Sesungguhnya semua keluarga punya masalah. Semua orang punya cerita duka. Begitulah hakekat hidup. Jangan mengeluh karena masalah. Hayatilah makna dibalik semua masalah maka semua masalah akan membuat hidup menjadi bermakna!

Jangan bandingkan hidupmu dengan orang lain, karena orang lain belum tentu lebih bahagia dari kita....

RENCANA kita boleh INDAH,
tapi rencana NYA-lah yang TERINDAH...

HIDUP kita mungkin baik² saja, tapi hidup BERSAMA-NYA lebih SEMPURNA...

PEKERJAAN kita mungkin MENJANJIKAN,
tapi BERKAH-NYA-lah yang menjadikan KAYA...

KEKUATAN tangan kita mungkin sanggup membawa kita menjadi orang HEBAT,
tapi hanya BERSAMANYA, kita menjadi LUAR BIASA...

Sebab DIA bukan hanya MENCUKUPI apa yang kita perlukan, tapi Ia memberi dengan BERKELIMPAHAN sesuai ϑğπ waktuNYA

Indahnya kehidupan, bukan terletak dari banyaknya kesenangan,tapi terletak pada rasa syukur kita kepada Ilahi Rabbi..

Will back to you soon for another sharing ya sobs... Have a great day!

Saleum
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Halo sobats maya tercinta....
Akhirnya..., datang juga kesempatan emas ini.... kesempatan apa? apaan sih Al? hehe...

yup, kesempatan untuk memainkan jari-jemari di atas keyboard mungil ini, dan sesuai janjiku kemarin, maka ini adalah saatku untuk memajang awards yang telah berhari-hari kusimpan rapi di bilik indah dunia maya. Niatnya sih awards ini mau langsung aku pajang dihari pertama aku mendapatkannya sobs... tapi karena satu dan lain hal, terpaksa awards ini aku simpan dulu, dan mendahulukan postingan-postingan urgent lainnya...

Oleh karenanya, kumohon pengertian dari ke empat sahabat maya yang telah mempersembahkan awards ini padaku atas penundaan ini ya sobs... mohon maaf dan jangan kapok membingkiskan aku awards lagi yaaa.... #ngarep.com

Well, lalu awards apa saja kah yang aku terima dan dari siapa aja? Hm... baiklah, berhubung azan Ashar telah berkumandang saat diriku membuat postingan ini, dan panggilan shalat yang begitu mendayu-dayu, maka yuk aku selesaikan segera postingan ini ya sobs... agar aku bisa segera menunaikan kewajiban lalu kembali untuk menemui bewe ke rumah sobats semuanya.

Bicara tentang awards, tentu kita sering menemukan aneka awards terpajang indah di halaman maya sobats blogger kala kita bersilaturrahmi. Sepertinya memang sedang musim durian awards nih sobs, selain musim Giveaway juga kan? Dan pastinya, mendapatkan awards, adalah suatu kebahagiaan tersendiri bagi kita semua, ya ga sobs? Walau terkadang awards yang sama juga kita terima dari sobat blogger yang berbeda.

Sama seperti diriku, sebelumnya aku sudah terima award ini dari Mira dan sudah dipajang disini, eh ternyata dapat lagi award yang sama dari sobat lainnya, yaitu Adinda Asep :).



inilah kedua awards yang aku dapatkan dari Asep lengkap dengan uraian mengapa dia mempersembahkan award ini padaku



Tak tanggung-tanggung, untukku, Asep mempersembahkan dua awards sekaligus, terharu deh rasanyaa.... makasih banget ya Sep... what a great brother you are! :)

Dan sobats... selain dari Asep tuh, award the 7 shadow juga aku peroleh dari Ririe Khayan, Mba Pu dan Hana Ester......, tentu sobats mengenal ketiga sobats bloggerku ini kan ya? I do believe that the answer will be "Yes, we know them well!"

Berikut adalah alasan kenapa Ririe membingkiskan award ini padaku, sungguh membuatku terharu.... #ambil tissue lap air mata yang menggenang..


Dan ini adalah alasan mengapa Mba Pu menghibahkan award ini padaku.... duh jadi terharu banget deh....


Dan Hana Ester memberikan award ini untuk memberiku semangat demi kesembuhan ayahandaku...


Hm.... to all my friends yang telah membingkiskan awards ini padaku, trims banget yaa.... awards ini Insyaallah will always stay on the page of my virtual corner to remind your kindness and support to me.. thanks again my lovely friends... :-)

Berhubung awards ini sudah diberikan hampir ke semua sobats blogger, dan mungkin juga sudah rada 'basi' (masak seh?) maka awards ini tidak lagi aku forward secara khusus pada sobats blogger ya... but siapa aja yang berminat untuk memajangnya, awards ini aku persembahkan dengan segenap jiwa dan rasa persahabatan yang mendalam... silahkan diambil ya sobs... Ga ada PR-Pr-an lagi deh, silahkan aja dipajang tanpa ritual dan mantra-mantra... hehe.

Well sobs, hari telah menjelang sore, daku mau shalat ashar dulu yeee...

Have a great rest at nite nantinya sobs!

Saleum,

Alaika


gambar berasal dari sini,

Alhamdulillah, akhirnya setelah membereskan beberapa pekerjaan di dunia 'persilatan' nyata, kini saatnya mengijinkan kesepuluh jemari ini menguak labirin to entry the virtual world of mine.... Membuka pintu pojok mayaku, yang beberapa sobats telah mampir dan meninggalkan jejaknya sejak beberapa hari ini....

Duh.. maaf banget ya sobs... diriku belum berkesempatan membalas komen sobats juga berkunjung balik di hari-hari kemarin... mudah-mudahan setelah postingan ini, I will have the chance to visit you, have a sit and read your articles there yaaaa..... :-)

Empat hari ga posting, rasanya ga enak banget sobs, telah mematahkan janji hati sendiri (yang konon ingin posting setiap hari, hihi), terlebih lagi mengetahui kunjungan sobats dan membaca komen yang sobats tinggalkan, tapi tak mampu membalasnya... (cuma sempat baca dari BB doank), bener-bener membuatku ingin segera memainkan jemariku di atas si mungil ini, bikin postingan lalu BW ke rumah sobats...

Well, intronya kepanjangan euy!!

Today, I would like to up date you all about my new house.... yeaaayyyyy!!!...

Yup.... per 28 January 2012 kemarin, rumah mayaku yang beralamat di http://my-virtualcorner.blogspot.com resmi pindah alamat sobs... kemana...kemana?....kesini nih sobs.... http://alaikaabdullah.com, horree!!

Akhirnya, setelah mengalami musibah kecerobohan ini, dan juga keawaman pemahaman tentang bagaimana memindahkan seluruh furniture di rumah lama ke rumah baru mengatur settingannya.... berkat bantuan pihak penyedia domain dimana diriku membeli domain ini, berhasilnya juga Alaika pindah rumah... hehe.

Bahagia? SO PASTI! Tapi teteup aja masih was-was dengan kelebihan dana sejumlah Rp. 8.615.376 (delapan juta enam ratus lima belas ribu tiga ratus tujuh puluh enam rupiah) belum balik ke rekeningku....

Memang sih, pihak perusahaan, keesokan harinya langsung membalas emailku dengan berita yang sungguh menenangkan jiwa...bahwa pembayaranku telah mereka terima dan telah diproses sejumlah Rp. 87.024 (delapan puluh tujuh ribu dua puluh empat rupiah) dan kelebihan pembayaranku sebesar Rp. 8.615.375,- saat ini telah difollow up ke bagian finance mereka untuk proses refund. Proses refund memerlukan waktu kurang lebih 14 hari kerja.

Sungguh sebuah berita yang sangat meneduhkan jiwa... walau butuh waktu, no problem at all, yang penting uangku kembali... Alhamdulillah ya Allah, semoga proses refund ini dapat segera terlaksana dengan baik. Amin Ya Rabbal Alamin...

Kuyakin ini juga dapat terjadi berkat doa dan perhatian sobats semua, yang memberikan perhatian, dukungan, semangat dan doanya, menenangkan diriku yang asli panik waktu itu sobs....


Trims untuk semuanya ya sobs....
Sejujurnya, perhatian, dukungan dan doa sobats sungguh menguatkanku....
So happy to have you all... :)
Semoga dana itu segera kembali ke rekeningku ya sobs...
Amin Ya Rabbal Alamin


Selain Mawar kuning diatas,
ingin juga kupersembahkan
rangkaian mawar ini untuk sobats semua yaaa.... :-)



Sebenarnya juga, dalam postingan ini aku ingin memajang beberapa awards yang telah sekian lama dipersembahkan oleh sobats blogger, tapi demi menghindari artikel yang terlalu panjang, juga keinginan untuk segera berkunjung ke rumah para sahabats, maka akan lebih baik jika postingan awardsnya aku pajang di artikel berikutnya aja yach.....

#Larak lirik para sobats yang telah memberiku awards.....
sabar ya say... ingin banget lho memajangnya, segera...
Insyaallah besok pagi awards nya telah terpajang kok.... :-


Well sobats, thanks again atas semangat, perhatian, dukungan dan doa yang telah dipersembahkan untuk kebaikan ku ya sobs... Semoga Allah Yang Maha Pengasih senantiasa memberkahi kita semuanya.... Amin...

Have a great Monday! :-)

Gambar disamping ini jelas kutujukan bagi diriku sendiri.... membujuk diri agar tak panik begitu menyadari Rp. 8.615.376 (delapan juta enam ratus lima belas ribu tiga ratus tujuh puluh enam rupiah) telah melayang akibat ujung jari dengan lincah menekan tombol 'kirim' pada halaman Mandiri net banking yang terpampang di layar laptopku.

Hari ini, Rabu, 25 January 2012 mungkin bukan hari dengan warna ceria bagiku sobs. Telephone Umi tadi pagi, saat aku siap berkendara menuju kantor, mengantarkan sebuah berita duka. Bahwa paman beliau, lelaki yang kami panggil kakek (dan memang seperti kakek kandung kami sendiri), telah menghembuskan napas terakhirnya.

Menyusul almarhum nenek yang telah mendahuluinya dua belas hari yang lalu. Rumah duka yang membutuhkan waktu tempuh 6 jam perjalanan, ditambah kondisi ayah yang sedang kurang sehat, membuat Umi usul agar kami melayat ke rumah duka di hari Sabtu nanti saja, saat aku off dari kantorku. Juga mengingat Umi dan ayah baru saja dari sana Minggu lalu.

Warna kelabu pagi hari, ternyata bersambung hingga siang harinya... pekerjaan yang menumpuk, yang sebenarnya sudah aku coba siapkan semaksimal mungkin, namun kata OKE dari pak Bos yang belum sempat menilik ulang dan memberikan approvalnya, membuat semua berkas pending. Advertisement untuk merekrut seorang consultant yang akan membantuku mendevelop Perda/Qanun Persampahan untuk lima kabupaten/kota wilayah kerja kantorku, terpaksa tak dapat di release. Padahal jelas, akan butuh waktu lima hari kerja untuk advertisement, baru lanjut dengan others long process that will be time consuming. Huft. Apa daya.. aku hanya si upik abu...

Belum lagi financial issues dan berbagai hal lainnya yang juga masih menanti. Antrian panjang tak berdaya di list of my thing to do. Tentu bukan diriku sendiri yang mengalami hectic ini, tapi juga dialami oleh teamku, yang ikutan menekuk bibir mengerutkan kening, sulit tersenyum dan selalu menghela napas sejak January ini....

Finally, Alhamdulillah, setelah empat kali resend email dan dialog panjang dengan pak Bos, akhirnya ToR untuk si consultant di approve dan bisa aku teruskan ke Procurement unit untuk di advertise. So sobs... jika berminat, boleh apply nih... hehe...

Well, tak terasa, angka digital di sudut kanan atas lappie ku telah menunjukkan angka 5.30 sore, yang artinya sudah saatnya undur diri dari ruangan kantor dan meja kerjaku yang indah ini. Apalagi Intan sudah menelphone, bahwa jam kursus nya telah berakhir dan menanyakan if I am available to pick her up.

Kuiyakan, tapi aku yang juga sedang chat dengan seorang sahabat, sedang terlibat obrolan menarik tentang mendotcom kan blogku. Sebuah link yang tadi diberikannya, menghantarkanku pada sebuah website penyedia domain and hosting. Disanalah aku sedang terpaku, melakukan registrasi dan sedang mencoba memproses pembayaran.

Sengaja kutunda sejenak menjemput Intan, karena aku sedang tanggung. Aku fikir, biarlah kutuntaskan dulu pembayaran ini, baru kemudian check out. Apalagi sahabatku itu juga sedang setia menungguiku selesai proses pembayaran ini....dan berjanji akan membantuku dalam proses setting peralihan dari URL yang ini ke URL yang baru nantinya...

Bukan hal langka sih bagiku melakukan pembayaran atau transfer via net banking. Terlalu sering malah, dan Alhamdulillah belum pernah keliru. Maka kali ini, walau dengan sedikit buru-buru mengingat Intanku sudah menunggu di tempat kursusnya, maka dengan lincah kumasukkan nominal yang harus aku bayarkan.

Sebuah domain dengan namaku sendiri, tersedia untuk aku bayarkan, murah pula. Hanya Rp. 87.023 (delapan puluh tujuh ribu dua puluh tiga rupiah) angka yang harus kutransfer untuk si domain cantikku. Bahkan saat pertama mengetahui nominal itu, aku sempat bercanda dengan sang sahabat.. 'Murah bener??!!'

dan si sahabat menjawab... 'ya sudah, beli sama saya aja, sejuta perbulan'

Dengan santai kumasukkan angka yang harus ku transfer itu, dan memulai prosesnya. Sandi dari token kudapatkan dan masukkan langsung ke layar monitor yang telah menanti...

Karena disarankan menambahkan angka unik dibelakang angka yang harus kutransfer, tanpa pikir panjang, kutambahkan angka 99 dibelakang angka 87023.... dan tanpa sadar aku telah memasukkan angka jutaan rupiah....OH TUHAN...!!

Kutekan tombol KIRIM maka transaksi pun terlaksana dengan sukses.

Begitupun aku masih belum menyadari kekeliruanku.... hingga kemudian, saat aku kembali login ke member area penyedia website tersebut, dan memasukkan data transfer yang diminta... muncul notifikasi bahwa telah terjadi kelebihan/kekurangan transfer terhadap tagihan yang seharusnya Rp. 87.023...

Awalnya aku belum ngeh... tapi saat notifikasi itu muncul untuk kedua kalinya.... OH MY GOD!!

Aku kelebihan transfer. Tak Tanggung-tanggung sobs! RP. 8.615.376 (delapan juta enam ratus sekian rupiah) kelebihan transfernya. ASTARGFIRULLAH... MASYAALLAH...

PANIK?? PASTI sobs.

Aku langsung lapor pada sahabatku yang masih setia menunggu di ujung sana. Diapun ikut kaget... lalu menyarankan agar aku segera telp ke CS website tersebut. Diberikannya contact info lengkap tentang website itu..

kucoba menghubungi via telphone, namun hanya dijawab oleh mesin penjawab. Mungkin jam kerja telah berakhir. Kucoba mengirim email dengan penjelasan terperinci serta kulampirkan bukti transfer.

Lalu aku coba chat di ym dengan CS yang sedang online....

Kuceritakan masalah yang kuhadapi... dan sang CS menyarankan agar aku login ke member area, lalu masuk ke departemen billing, isi form, dan seterusnya dan seterusnya....

Hatiku masih was-was.... 8,6 juta sobs...!! Bukan jumlah yang sedikit... padahal aku hanya butuh 87 ribu saja tadi utk ke transfer, kok malah melayang sp 8,6 juta..... hiks..hiks.... apes nian nasibku....

Ya Allah... inikah teguranmu? karena aku belum konsisten mengeluarkan zakat penghasilan/profesiku setiap bulannya? Inikah teguranmu agar aku lebih berhati-hati dalam setiap tindakanku?

Ya Allah, terlepas dari apapun makna teguranMu ini... hamba mohon ya Allah, mudahkan urusan kami ya Allah, agar proses refund kelebihan transfer ini dapat dilakukan. Mudahkan dan gerakan hati pengelola website ini, untuk arif bijaksana dan professional dalam segala hal... terutama dalam mengembalikan dan membantu proses pengembalian ini ya Allah....

Delapan juta itu sangat berharga bagi hamba ya Allah.... Please... Help me...

Sobats, hari ini aku kembali diganjar pelajaran berharga...

- Teliti sebelum bertindak... apalagi saat ini, ujung jari punya kekuatan prima.... sekali hentak di tuts keyboard, dia mampu mengirimkan apa saja. Email, pesan, bahkan rupiah atau dolar atau mata uang lainnya ke rekening yang dituju....

- Bahwa jangan menganggap enteng segala sesuatu... (tadinya aku anggap angka 99 tak berarti apa-apa, karena di hanya akan berdiri di belakang koma.... aku lupa, bahwa net banking tidak membaca tanda titik atau koma....maka puluhan ribu menjelma menjadi jutaan... hiks..hiks..

- Jangan menunda.... (tadinya aku rencana mau Shalat Ashar dulu, baru jemput Intan, eh malah jadi menuntaskan pembayaran, baru shalat dan jemput Intan, yang akhirnya satupun tak jadi aku laksanakan). Ya Allah... ampuuun...

- dan lain-lainnya...


Sobats, kumohon doamu agar website ini memaklumi kecerobohanku dan berkenan mengembalikan kelebihan dana yang telah kutransfer,
please, pray for me.... thanks....

Setelah menuliskan salah satu warna kelabu yang pernah hadir mewarnai kehidupanku di masa silam, hari ini kok rasanya aku jadi kangen banget akan sosok Haji Abdullah P, ayahanda yang telah mendidik dan membesarkan aku hingga tegak berdiri, tetap bersemangat dan pantang menyerah seperti diriku hari ini…..

Lalu apakah aku tak kangen dengan umiku? Yang tetesan darah dan pengorbanannya telah menghadirkan aku ke dunia yang penuh dengan pergulatan kehidupan ini? Yang telah melakukan berbagai "kebohongan" demi kesuksesan dan kebahagiaan kita, anak-anaknya? So pasti.

Namun kasih sayang seorang anak terhadap ibunya, sering sekali sudah kita baca, kita persembahkan, bahkan ibu punya sebuah hari yang sangat istimewa, dimana hari ini digunakan untuk mengapresiasi kerja kerasnya bagi anak dan suami….

Hari ini, sebuah postingan tepatnya renungan, semakin memperkuat kerinduanku pada sang ayah, yang sebenarnya sih baru Minggu kemarin aku kunjungi dan bersenda gurau dengannya. Mengobrol banyak hal, mulai masalah kegiatannya di Ikatin Persaudaraan Haji Aceh, Indonesia, hingga ke niatnya untuk terjun kembali bermain saham, yang sempat break beberapa belas bulan ini…..wow, keren, ayahku yang sudah lama sekali pensiun dari PNSnya, ternyata juga ahli bermain saham, Subhanallah.


Ayahku memang hebat…. Dari seorang anak petani desa terpencil, yang miskin papa, bisa bangkit dan dengan penuh semangat mengubah kehidupannya. Tak ingin beliau bernasib seperti ayahandanya, yang hanya petani penggarap sawah orang lain…..yang tak bisa memberikan pendidikan layak bagi anak-anaknya. Kemauan dan tekad baja ayahandaku, mengantarkannya menjadi berbeda dari keempat saudaranya yang lain. Paman-pamanku, hanya bersekolah sampai SMP, selain minat melanjutkan pendidikan yang tak ada, juga biaya untuk itu jelas tak mampu disediakan oleh kakekku almarhum.

Tapi ayahku? Beliau ingin mengubah nasibnya. Tekad ini membawanya nekad merantau ke Banda Aceh, nun jauh dari kampung halaman, di usianya yang baru lepas MTsN. Bermodal nekad, beliau kerja serabutan untuk membiayai sekolahnya, hingga ketekunan dan kerja kerasnya akhirnya menggiringnya pada kegemilangan di nilai-nilai akademiknya. Yang tentu mempermudahnya meraih pendidikan yang lebih tinggi.

Sayang sungguh sayang, beasiswa yang diperolehnya untuk lanjutkan studi ke UGM pada masa itu, terpaksa kandas karena ketiadaan biaya transportasi. Orangtuanya tak mampu memberikan dana keberangkatan ayahku. Miris aku mendengar cerita ini… Hingga akhirnya, kesempatan emas ini lewat sudah.

Ayah yang penuh semangat, pantang berputus asa…. Tak ada akar rotanpun jadi….
Bermodal ijazah Sekolah Guru Agama, ayah mengajar di sebuah sekolah, dan sore harinya ayah tak segan bekerja serabutan lagi…. jadi asisten tukang pangkas, bantuin masang kancing di tukang jahit, dan apapun yang bisa beliau lakukan demi menabung receh demi receh bernama rupiah…

Waktu berlalu dan kegigihan ayah mulai membuahkan hasil. Pekerjaannya membaik, mulai dari seorang guru, beliau ditarik menjadi pegawai di kantor Departemen Agama. Tak tanggung-tanggung, beliau menjadi salah satu staff dibagian keuangan kantor itu. Kemauannya upgrade ilmu pengetahuan tidaklah sia-sia. Otak cerdasnya memang mitra kerja yang sangat mendukung keberhasilannya.

Kejujuran yang ditanamkan orangtuanya adalah monitoring tool dalam mengarahkannya tetap di jalan lurus, hingga menduduki jabatan sebagai bendahara lalu promosi sebagai Kepala Bagian Keuangan di Departemen Agama Daerah (saat itu masih departemen, belum menjadi dinas) tetap menuntunnya berada di koridor jalan yang lurus.

Akibatnya? Kami hidup biasa-biasa saja. Tidaklah mewah, hanya berkecukupan. Ayah berhasil membesarkan kami dengan baik, mewariskan kami pendidikan dan gelar sarjana yang kami inginkan. Dari kami kecil, ayah memang sudah memberi sinyal, bahwa beliau tidak akan ngoyo untuk mewariskan harta benda bagi anak-anaknya. Yang ayah akan wariskan hanyalah pendidikan. Alhamdulillah ya Allah..

Jadi jika anak-anak ingin punya mobil mewah, rumah megah, carilah sendiri dengan menggunakan bekal pendidikan/gelar sarjana yang telah ayah wariskan. Sungguh hebat ayahku itu.....

Dan terbukti, walau kemudian aku terdepak jauh dari lingkaran keluarga, terbuang jauh karena kesalahanku sendiri, Alhamdulillah, berkat sebuah warisan bernama pendidikan, aku berhasil survive dalam menyambung kehidupan…..

Hari ini…. Aku jadi begitu kangen pada ayah, yang kemarin mengeluh jantungnya terasa nyeri…. Dan malamnya berkonsultasi ke dokter jantung langganannya…. Oh ayahanda… semoga keadaanmu membaik kini… semoga ayah sehat-sehat selalu ya Yah…. Love you so much…

Sobats, kuyakin setiap kita pasti sayang dan kagum ayah kita…. Berikut adalah sebuah catatan yang kudapat dari BBGroup pagi ini, yang membuat jemariku menari lincah mengurai kata, membentuk paragraph kerinduan seperti di atas.

Coba deh, mudah-mudahan renungan dibawah ini berguna bagi kita semua ya sobs… (bahasanya sedikit aku edit, menyesuaikan dengan kenyamana dalam membacanya..)


Bagi manusia dewasa, yang sedang berada jauh dari orang tua
Tentu akan dilanda rasa kangen pada bunda,
Lalu bagaimana dengan ayah?

Apa karena mama yang lebih sering menelphone kita?
Menanyakan keadaan kita?
Tapi tahukah kita?
Jika ternyata ayahlah yang mengingatkan bunda untuk menelphone?

Saat kita kecil,
bundalah yang lebih sering mendongeng
Tapi tahukah kita?
Bahwa sepulang bekerja, dengan wajah lelah beliau menanyakan pada bunda
Apa yang kita lakukan seharian

Saat kita sakit, batuk, pilek, demam,
Ayah akan memarahi bahkan membentak
‘sudah dibilang jangan minum es!’
Kitapun marah dan tersinggung
Tapi tahukah kita bahwa sesungguhnya ayah khawatir?

Kala kita menanjak remaja,
Kita menuntut untuk diizinkan keluar malam
Ayah menolak dengan tegas, ‘tidak boleh’
Sadarkah kita bahwa sesungguh ayah hanya ingin menjaga kita?
Karena dimata ayah, kita begitu berharga….


Saat kita mulai bisa lebih dipercaya,
Ayahpun melonggarkan peraturannya
Dan kitapun mulai memaksa untuk melanggar jam malamnya
Maka yang dilakukan ayah adalah menunggu dengan penuh rasa khawatir
hingga kita kembali

Kala kita dewasa, dan mulai kuliah di kota lain
Ayah harus melepas kita
Tahukah kita bahwa badan ayah terasa kaku untuk memeluk kita?
Dan ayah sangat ingin menangis…?

Kala kita memerlukan ini-itu,
utk keperluan kuliah, ayah hanya mengernyitkan dahi.
Tapi tanpa menolak, beliau memenuhinya.

Kala kita diwisuda.
Ayah begitu bahagia dan bangga, bercerita pada sahabatnya..
Bahwa anak kebanggaannya telah menjadi sarjana
Mata tuanya akan bersinar bahagia…

Kala waktunya tiba, dimana ayah melepaskan kita untuk berumah tangga
Adalah matanya yang berkaca-kaca
Dan hatinya yang berat untuk melepaskan kita…
Perlu keyakinan dan keteguhan batin untuk memastikan
Bahwa anaknya dilepas ke tangan (pasangan) yang benar…

Dan akhirnya..
Kala ayah melihat kita duduk dipelaminan bersama seorang yang dianggapnya pantas,
Ayahpun tersenyum bahagia

Apa kita tahu,
Bahwa ayah sempat pergi ke belakang untuk menangis?
Ayah menangis karena bahagia, terucap doa dibibir agar anak-anak manisnya bahagia bersama pasangannya…

Setelah itu…………..
Ayah, dengan rambut yang sudah memutih dan badan yang tak lagi kuat untuk menjaga kita
Hanya bisa menunggu kedatangan kita,
bersama cucu-cucunya yang sesekali datang
Untuk menjenguk.


Ayah… semoga cepat sembuh yaa…. Will visit you tonight.

Foto diambil dari sini ya sobs...

Dua artikel, Kategori Lucu, dan Kategori Foto Narsis telah ikutan memeriahkan perhelatan akbarnya para sahabat bertajuk Kecebong 3 Warna, dan kini, Mak Cebong 3 kembali mengundang untuk genapin satu artikel lagi agar lengkap partisipasiku diacara mereka. Hm.. menarik, dan tentu ingin dunk berpartisipasi demi suksesnya acara ketiga sahabat ini…

Tapi…..

Bingung. Itu yang ada dalam benakku saat mulai memainkan jemari di atas simungil super tipis kesayanganku ini. Kucoba mengingat kisah sedih mana yang paling menyedihkan yang aku punya? Rasanya kebanyakan sisi hidupku penuh dengan warna abu nan kelabu deh, tapi begitu diubeg-ubeg kok aku justru tak menemukan kisah paling menyedihkan yang pantas untuk diikutkan dalam saweran kecebong 3 warna ini ya?

Bertapa sambil ngubeg-ngubeg file pun aku lakukan. Lho, gimana sih bertapa sambil ngubeg-ngubeg file? Bukannya bertapa itu bersemedi? Terus gimana bersemedi kalo sibuk ngubeg-ngubeg file ya? hahah, ada-ada aja deh Alaika ini. Eits…jangan salah, ngubeg-ngubeg filenya kan di alam fikiran, jadi tetap bisa sambil bertapa dunk…

Oke..oke, kok malah ngelantur seh? Baiklah sobats maya tercinta….

Walau aku ga begitu yakin bahwa kisah nyata ini akan mampu menguras airmata menganak sungai di pipi sobats, namun demi berpartisipasi dalam satu kategori lagi, maka kisah ini yang sebenarnya akan menjadi salah satu bagian dari chapter novel tentang my journey of life, yang udah cukup lama antri di alam fikir, maka pada hari ini, di detik-detik terakhir masa pendaftaran di acaranya mak Cebongs, kisah ini aku tuliskan dan akan segera diikutsertakan dalam acara keren itu…

Yuk kita mulai sobs……



Alkisah, di sebuah kota besar bernama Medan, Sumatera Utara, Pertengahan 1998..


Di suatu Minggu siang yang panas sekitar jam tiga siang, kala mentari masih begitu bersemangat membagikan cahaya teriknya ke seluruh pelosok kota. Berjalanlah seorang wanita cantik bernama Alaika, menggendong seorang batita perempuan bernama Intan, menuju ke sebuah wartel yang tak jauh dari rumahnya.

Sebuah payung putih ditangan wanita itu jelas bertujuan untuk melindungi keduanya dari hausnya jilatan sang cahaya. Kala itu, wartel masih menjadi primadona penghubung, perekat jarak, yang begitu digandrungi mengingat handphone masih merupakan barang langka yang hanya ada di tangan para bangsawan borjuis atau kaum berduit.

Wanita itu memasuki wartel dan langsung menuju salah satu box yang tersedia. Guratan kesedihan dan beban kerinduan yang mendalam jelas terlukis nyata di wajah melo nya. Tak ingin membuang waktu, dengan sigap diputarnya beberapa angka yang memang telah begitu erat melekat di dalam benaknya, dihapalnya fasih diluar kepala, bahkan jemarinya dapat dengan tepat menekan angka-angka pada badan pesawat telephone itu tanpa perlu menatapnya lagi.

Beban kerinduan dan keresahan semakin membuat degup jantung wanita ini semakin kencang. Gugup dan khawatir. Takut nomor yang dituju kembali ditutup dengan kasar seperti biasanya, sebelum sempat sebuah suarapun terdengar dari seberang.

Disadari sepenuhnya, bahwa memerlukan usaha keras tak kenal lelah dan kesabaran prima dalam mengetuk pintu hati ayah bunda, yang tertutup rapat bak pintu baja, tak bergeming oleh badai waktu yang telah bertalu-talu dikirimkannya.

Tindakannya yang nekad kawin lari dengan ayahnya Intan, jelas membuat ayah bundanya shock, tak pernah menyangka jika si anak perempuan satu-satunya itu, yang selama ini begitu dibanggakan dan disayang, tega meninggalkan dan mencoreng arang di kening mereka. Maka perbuatannya itu dengan sukses mengubah rasa kasih dan cinta mendalam sang ayah bunda juga adik-adik terhadapnya menjadi rasa benci yang memerah saga.

Alaika sendiri heran dengan kekuatan cinta itu. Begitu kemilau, hingga menyilaukan mata dan menggelapkan pikirannya. Hingga membuatnya yang (kata orang cukup rasional dan cerdas), bertekuk lutut dan nekad kawin lari dengan ayahnya Intan (kini sudah mantan), meninggalkan comfort zone yang selama ini dia miliki.

Pikirnya, kisahnya akan sama dengan kisah-kisah orang lain yang juga nekad kawin lari, bahwa setelah beberapa tahun, apalagi setelah memiliki putra/putri, pintu maaf itu akan terbuka dan merekapun akan dirangkul kembali oleh ayah bunda dan keluarga.

Ternyata keajaiban itu hanya milik orang lain. Dan mukjizat itu tidak berlaku baginya. Berbagai usaha dan pendekatan telah dilakukan olehnya dan suami, namun tahun berlalu dan pintu baja itu tetap terkatup rapat, tak bergeming.

Hati ayah bunda yang dulu selembut sutra, ternyata benar-benar telah membatu. Bukan hanya keduanya, ketiga adik terkasih juga ikut-ikutan memblokir dirinya. Tak ada celah untuk mengirimkan sinyal permohonan maaf apalagi memaksa diri untuk diterima kembali.

Menyesalkah dia dengan langkah yang telah ditempuh? TENTU.
Namun dibalik penyesalan itu, sejujurnya tersirat kemarahan di hatinya terhadap sikap ayah bunda yang tega membuangnya. Toh menurutnya, perbuatan memalukan yang dilakukannya tidaklah separah yang anak-anak orang lain lakukan.

Mereka kawin lari karena ayah bundanya tak setuju dengan hubungan cinta mereka….BUKAN karena telah terjadi suatu hal memalukan. BUKAN... Dirinya bersih dan suci saat mereka menikah. Kehamilan terhadap Intan baru mulai setelah usia pernikahan mereka memasuki tiga bulan. Jadi, menurutnya, tak ada noda besar/aib yang telah dia ukir.

Namun satu hal yang harus dimaklumi. Bahwa ayah bundanya BUKAN lah ayah bunda orang lain. Ayah bundanya punya prinsip sendiri. Anak bandel seperti dirinya harus dihukum. Mereka telah menyelesaikan tanggung jawab mereka dengan sempurna. Melahirkan, menyusui, membesarkan dan menyekolahkan Alaika hingga menjadi seorang chemical engineer tuntas sempurna.

Lalu saat si anak menjadi pembangkang, silau oleh sebuah cinta yang ditawarkan oleh pemuda asing, dan rela meninggalkan dan memunggungi ayah bunda yang telah dengan penuh kasih dan tanggung jawab membesarkannya, hanya karena keinginannya tak lagi diiyakan, hati ayah bunda mana yang tidak hancur berkeping?

Alaika mengerti dan paham sekali akan hal ini. Karenanya tak lelah dia mencoba, berusaha, menempuh berbagai cara. Pendekatan melalui keluarga besar, yang mereka juga telah mencoba menjadi jembatan penghubung, namun tetap tak mampu menembus tembok baja itu. Pendekatan melalui orang pintar (paranormal) pun pernah ditempuh (walau sebenarnya dia sangat tidak yakin akan hal ini), namun apa salahnya mencoba. Ternyata juga tak membuahkan hasil.

Pernah suatu ketika, hatinya begitu riang mendapati sebuah amplop besar yang dialamatkan kepadanya hadir di meja kerjanya, bertuliskan tulisan tangan ibunda. Riang hatinya tak terkira. Dibukanya dengan segera......

Namun sayang, airmatapun tak terhentikan lagi saat melihat isi dalamnya. Setumpuk surat yang pernah dikirimkan olehnya kepada ayah bunda, kini hadir di depan mata. DIKEMBALIKAN... Tidak dalam keadaan utuh, tapi telah dicabik-cabik. Beserta secarik kertas usang, dirobek dari buku menjahit ibunda, dengan sebaris tulisan yang lekuknya jelas menandakan itu adalah tulisan sang ibu, sukses mencabik hatinya.

“Jangan ganggu aku, suami dan anak-anakku lagi.!”

Tak mudah. Dan itu adalah resiko yang harus ditanggung akibat langkah yang telah diambilnya. Disadari sepenuhnya bahwa tindakannya itu benar-benar telah mengiris hati ayah bunda, namun akan lebih salah lagi jika kemudian dia mengorbankan keluarga kecilnya untuk kembali pada ayah bunda.

Langkah terbaik terhadap nasi yang telah menjadi bubur ini adalah bagaimana MENGOLAH agar bubur ini enak untuk disantap. Dan itulah yang sedang diupayakannya. Walau butuh waktu dan kesabaran yang prima.

Didikan sang ayah bahwa setiap manusia wajib berusaha sekuat daya upaya disertai doa demi terwujudnya sang cita, masih melekat kuat di hati dan ingatannya. Itu pula yang membuat Alaika tetap semangat menggapai impian itu. Impian dibukakan pintu hati sang ayah bunda.

Maka pada hari ini, walau degup jantung semakin berkejaran, walau keringat dingin kian bercucuran, dikuatkannya hatinya. Apalagi kala sebuah suara teduh menyuarakan ‘halo’ dan ‘Assalammualaikum’ di seberang sana….

Alaika: ‘Hallo, Waalaikumsalam Ayah…’

Ayah: ‘Maaf, siapa ini?” suara itu tetap riang. Pertanda baik fikir Alaika.

Alaika: ‘Ini Alaika Yah….’. Bergetar suara wanita itu.Tangannya sedingin es.

Ayah: ‘Alaika yang mana ya?’ masih ceria, terkesan dibuat-buat. Hati Alaika mulai galau.

Alaika: ‘Alaika anak ayah..’ suaranya makin bergetar.

Ayah: ‘Oh, dia sudah lama meninggal, kami sudah menguburnya beberapa tahun yang lalu nak.!’ 

Masih dengan suara riang, dibuat-buat.

Duuuug!!!!!

Bagai tertohok jantung Alaika. Telephone ditutup perlahan dari seberang. Dan airmata tak lagi mampu bertahan, mengalir dengan sendirinya. Sinergi antara otak, hati dan pemikirannya begitu kompak. Rasa sedih mengharu biru, membuat system syaraf di otak wanita itu memerintahkan airmata untuk mengalir deras. Hancur hatinya. Lebur, luruh.

Dihapusnya airmata itu lalu dibayarnya biaya telephone pada kasir, sambil mengayunkan langkah, kembali ke rumah. Pikirannya kosong seketika. Hancur sudah hatinya. Punah harapannya.

Pintu surga itu tertutup sudah. Galau. Kosong. Pilu. Digendongnya Intan sambil menangis sendu. Membayangkan Intannya tak akan pernah mendapatkan kasih sayang kakek neneknya. Airmatanya semakin deras mengalir…..

Sobats,
Kisah ini masih sangat membekas di sanubariku, hingga kini, walau akhirnya, tsunami yang melanda tanah rencong tempat kelahiranku, berhasil membuka pintu hati ayah bunda, membuat mereka membuka kedua tangan menerima dan merangkul aku, Intan dan ayah Intan kembali ke dalam keluarga. Mengijinkan aku kembali menyematkan nama Abdullah dibelakang namaku.... Alhamdulillah ya Allah...

Hingga kini aku masih dapat merasakan betapa tercabiknya perasaan ini saat mendengar kata-kata ayah bahwa aku, putri satu-satunya ini telah lama meninggal dunia, dan telah lama mereka kuburkan. Oh my God.

Pengalaman berharga yang telah memberi pelajaran teramat berarti bagiku sobs. Bahwa jangan pernah berani-beranian apalagi nekad melawan orang tua. Percayalah, hidup ini akan sulit, tanpa doa dan restu orang tua. Sepintar dan sehebat apapun kamu. Percaya deh. Aku telah mengalami dan membandingkan antara kehidupan di luar restu ayah bunda dan kehidupan di dalam restu keduanya.

“Alaika berpartisipasi dalam ‘Saweran Kecebong 3 Warna’ yang didalangi oleh Jeng Soes-Jeng Dewi - Jeng Nia disponsori oleh Jeng Anggie, Desa Boneka, Kios 108






Undangan dari Mak Cebongs untuk juga turut serta dalam perhelatan akbar mereka untuk kategori lainnya, membuatku heboh bongkar-bongkar file lama. Perasaan aku punya beberapa foto unik saat melakukan perjalanan dinas ke pedalaman beberapa tahun yang lalu deh. Tapi mana ya? Ubeg sana ubeg sini, akhirnya nemu juga beberapa foto yang menurutku berbeda dari pada foto-fotoku yang lain. Jika biasanya aku selalu berusaha tampil manis di foto, agar tampil semanis aslinya, nah kali ini, foto gokil/aneh donk yang berkesempatan unjuk diri…

Foto-foto yang diambil pada saat melakukan perjalanan dinas ke pedalaman ini, sempat mejeng menjadi display image di Ym maupun fbku tak lama setelah foto itu diambil. Dan aku sempat bingung dan hampir marah oleh komentar mitra kerjaku Ivan saat kami chat kala itu.


Ivan: 'Hai Al.... duh sibuk terus nih...!'

Alaika: ‘hai Van, hehe, kangen ye?’

Ivan: ‘yoi, kangen dengan penyelesaian tugas dari elo! Ini gimane nih laporan project A…? bingung gue, loe bantu review ye..’

Alaika: ‘yeee…. Loe kan tau Van gue belum ada waktu, ini juga numpang ke warnet biar bisa online, di losmen malah ga dapat sinyal sama sekali..’

Ivan: ‘alah… bilang aja loe emang udah ga minat lanjutin pekerjaan ini… !’

Tak mampu kutahan emosiku yang mulai menanjak membaca tulisan Ivan.

Alaika: “lho! Maksud loe apaan? Kok bisa-bisanya loe ngomong begitu? Loe tau persis gue ke daerah ini ngapain…kok bisa-bisanya loe ngomong asbun!’.

Tak sabar kutunggu ‘ivan is typing a message’ selesai dari sana, membaca lanjutan kalimat Ivan yang mulai membakar emosiku.

Ivan: 'Bukan gitu Al, soalnya gue denger-denger loe sibuk dengan pekerjaan sampingan loe sekarang ini. Jadi udah ga focus dengan pekerjaan kita!’

Gilee bener nih anak. Sembarangan. Makin emosi donk aku…

Alaika: 'sembarangan aja, siapa yang ngomong begitu. Kurang asem. Emang gue sibuk ngerjain apa?'

Ivan: 'udah deh, ga usah diambil hati Al, yang penting apapun pekerjaan sampingan loe sekarang ini, gue cuma minta tolong loe bantuin review dulu laporan-laporan ini, karena kan loe yang paham bener semua kegiatan-kegiatannya, kalo loe udah approve, baru gue proses.'

Makin penasaran donk aku…

Alaika: 'No..no…, emang gue sibuk pekerjaan sampingan apa sih Van? Kok gue sendiri ga merasa punya pekerjaan sampingan? Gue aja udah mau tenggelam dengan laporan monitoring evaluasi ini. Belum lagi semua tinjauan selesai. Kurang ajar bener tuh yang nggosipin.'

Ivan: 'ya udah deh Al, take it easy aja, ga usah loe pikirin deh, kapan loe balik? Gue kangen nih, dah seminggu ga nongkrong kita, anak-anak dah pada kangen nih sama loe, apalagi sejak loe eksis dengan pekerjaan sampingan itu, makin ga sabar deh tuh kita-kita nungguin loe pulang. Lagian, bisa-bisanya loe dapat job bagus gitu ga bagi-bagi gue ya?'

Duuuh, makin penasaran deh aku…. Gossip apaan sih yang sedang dihembuskan mengenai aku? Ih…!!!

Alaika: 'Van, job apaan sih? Kok loe makin ga jelas ngomongnya? Ada apa sih? Job apaan? Siapa yang ngomong biar gue hajar ntar kalo gue dah balik.'

Eh.. Ivan bukannya menjawab, malah memberikan emoticon ketawa guling-guling. Aku jadi curiga. Nih anak emang sering banget bikin lelucon. Tapi tak tertangkap olehku secuil leluconpun dalam percakapan kami sejauh ini. Kenapa pula dia malah ketawa guling-guling.
Kuberikan Ivan emoticon marah, setan bertanduk yang dibalas Ivan dengan emoticon kaca mata.

Alaika: 'Van…. Ayo bilang. Jangan main-main terus ah, loe bikin gue makin penasaran tau ga? Gue ga mau review nih, beneran deh!

Ivan: 'oke..oke.. baiklah. Masak loe lupa sih dengan job sampingan yang bikin loe sibuk itu. Yang bikin loe sampai ga mau bagi-bagiin job itu ke gue.

Alaika: 'Ivan!!!!'

Ivan: 'ya iyalah, loe kan sedang sibuk syuting ayat-ayat cinta, sampe lupa sama mitra kerja loe yang setia ini..'

Makin bingung donk aku. Ivan ini apa-apaan sih? Bikin orang makin bingung aja…

Alaika: 'Vaaaaan!!!”

Ivan: 'loe lihat deh display image ym loe tuh…., loe main di ayat-ayat cinta kan?

Grafik emosiku yang tadinya kian menanjak langsung menurun tajam. Berganti ketawa geli menyadari emosiku telah sukses diaduk-aduk oleh Ivan. Kenapa aku ga pernah belajar sih? Bolak balik aku berhasil dikerjain Ivan. Kolegaku yang satu itu memang usil banget… dan berulang kali berhasil dengan gemilang ngerjain kami, para sahabatnya, terutama aku, yang memang paling sering kerja bareng dia.

Kuberikan emoticon ketawa guling-guling dalam jumlah yang banyaaak untuknya. Sambil tak mampu meredam tawa yang meledak di alam nyata, kututup mulutku agar tak mengganggu pengguna warnet yang lainnya.

Kuperhatikan baik-baik display image di ymku, yang memang memajang fotoku bercadar, di dalam perahu kecil membelah lautan menuju muara dan berlabuh di sebuah tempat yang akan kami tinjau.

Inilah foto-foto yang telah membuat Ivan menuduhku sibuk dengan pekerjaan sampingan itu. Terlibat syuting ayat-ayat cinta. Gara-gara aku menutupi wajahku dengan selendang jadi seperti menggunakan cadar, dan saat itu film ayat-ayat cinta dimana salah satu tokoh wanitanya menggunakan cadar. Hahaha… Dasar gila nih Ivan! Padahal cerita sebenarnya adalah seperti ini sobs…



Di suatu siang yang terik, Alaika dan team, membelah lautan menuju suatu daerah terpencil.



Dengan sebuah perahu kecil mereka membelah muara... terlihat beberapa ular kecil membelah air sungai menjalar di akar pohon Bangka yang kokoh berdiri di sepanjang sungai ini. Alaika bergidik, hiiii seyeeem!!



Nah sobs, inilah foto yang kupasang di ym display imageku,yang bikin aku emosi saat Ivan bilang aku sibuk dengan pekerjaan sampingan itu. Hihi.



Akhirnya pelayaran berakhir juga, sampailah Alaika dan team di tujuan. Lumpur yang licin dan liat membuat sepatu yang membungkus kaki dengan nyaman harus dilepaskan, daripada kepeleset sobs…


Well sobs… itulah sedikit cerita tentang foto-foto narsisku kali ini, teriknya sinar mentari membuat aku tak malu-malu untuk tampil beda. Tampil dengan selendang yang aku jadikan cadar melindungi wajahku dari kejamnya sinar surya disiang bolong. Biarin deh tampil jelek, daripada wajahku hangus terbakar. Ga yakin deh kekuatan sunblock mampu menampik dan membelokkan arah sinar mentari ini ke perahu saja misalnya, atau bapak-bapak itu.. hihi.

Foto di bawah ini kujadikan penutup kisah ini ya sobs, diambil pada waktu dan tempat yang berbeda sih, teteup... di suatu siang yang terik...... sayangnya, kok warna hitam di tengah terik mentari ya sobs? haha.. bukannya makin menyerap panas tuh? Hehe… salah pilih selendang sobs.






“Alaika berpartisipasi dalam ‘Saweran Kecebong 3 Warna’ yang didalangi oleh Jeng Soes-Jeng Dewi - Jeng Nia disponsori oleh Jeng Anggie, Desa Boneka, Kios 108



Newer Posts Older Posts Home

Author

I am a chemical engineer who is in love in humanity work, content creation, and women empowerment.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Speaker

Speaker
I love to talk/share about Digital Literacy, Social Media Management, Content Creation, Personal Branding, Mindset Transformation

1st Winner

1st Winner
Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Pemenang Utama Blog Competition yang diselenggarakan oleh Falcon Pictures. Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Blogging Competition yang diselenggarakan oleh Balitbang PUPR

Podcast Winner

Podcast Winner
Pemenang Pilihan Dewan Juri - Podcast Hari Kemerdekaan RI ke 75 by KOMINFO

Winner

Winner
Lomba Menulis Tentang Kebencanaan 2014 - Diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh

Winner

Winner
Juara Berbagai Blogging Competition

Featured Post

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk!

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk! Sesaat sebelum naik ke kapal verry Ki-ka: Adik ipar, Aku dan Ayah. Hai.... hai.... hai! In...

POPULAR POSTS

  • Petualangan Gaib
  • Manusia Pertama, Manusia Purba atau Nabi Adam ya?
  • How To Write a Motivation/Cover Letter
  • It's Me!
  • Pesan Google agar Aman nge-Job Review dan tetap Terindeks
  • Penculikan tragis nan romantis
  • Srikandi Blogger di mataku.
  • Kiat Penting agar Warung Tetap Eksis & Laris Manis
  • Senyummu, Bahagiaku.
  • Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak

Categories

  • about me 1
  • accessconsciousness 1
  • advertorial 10
  • Anak Lanang 1
  • awards 20
  • bali 1
  • banner 1
  • bars 1
  • Beauty Corner 29
  • belarus 5
  • bisnis 1
  • Blog Review 2
  • blogger perempuan 1
  • blogging tips 9
  • Budaya 1
  • Catatan 12
  • catatan spesial 19
  • catatan. 53
  • catatan. task 20
  • cryptocurrency 1
  • culinary 5
  • curahan hati 6
  • daftar isi blog 1
  • dailycolor 1
  • DF Clinic 12
  • disclosure 1
  • edisi duo 5
  • email post 10
  • embun pagi 1
  • episode kehidupan 1
  • event 4
  • fashion 3
  • financial 1
  • giveaway 48
  • Gratitude 1
  • health info 9
  • Healthy-Life 16
  • info 23
  • innerbeauty 9
  • iran 4
  • joke 4
  • kenangan masa kecil 3
  • kenangan terindah 12
  • keseharianku 2
  • kisah 14
  • kisah jenaka 7
  • knowledge 2
  • kompetisi blog 1
  • komunitas 2
  • KopDar 8
  • Korea 1
  • kuliner 7
  • Lawan TB 2
  • lesson learnt 7
  • life 2
  • lifestyle 4
  • lineation 32
  • lingkungan 1
  • Literasi Digital 2
  • motivation 9
  • museum tsunami aceh 1
  • New Year 2
  • order 1
  • oriflameku 2
  • parenting 4
  • perempuan tangguh 4
  • perjalanan tiga negara 1
  • personal 3
  • petualangan gaib 6
  • photography 1
  • picture 5
  • podcast 1
  • Profile 12
  • puisi 5
  • reflection 3
  • renungan 25
  • reportase 23
  • resensi 2
  • review 42
  • review aplikasi 1
  • rupa 1
  • Sahabat JKN 2
  • sakit 1
  • sea of life 17
  • sejarah 5
  • Sekedar 1
  • sekedar coretan 76
  • sekedar info 23
  • self-love 1
  • selingan semusim 9
  • seri BRR 4
  • snack asyik 1
  • Srikandi Blogger 2
  • Srikandi Blogger 2013 7
  • Srikandi Blogger 2014 4
  • SWAM 1
  • task 43
  • teknologi 1
  • tentang Intan 34
  • Test 1
  • testimoni 9
  • Tips 57
  • tradisi 1
  • tragedy 1
  • traveling 59
  • true story 7
  • tsunami 9
  • turkey 9
  • tutorial 7
  • visa 1
  • wisata tsunami 2

Followers


Blog Archive

  • December (1)
  • October (1)
  • March (1)
  • August (2)
  • May (1)
  • April (2)
  • March (6)
  • February (3)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (5)
  • October (4)
  • September (3)
  • August (5)
  • July (3)
  • April (1)
  • January (1)
  • December (2)
  • November (1)
  • October (1)
  • September (1)
  • June (1)
  • February (1)
  • December (1)
  • September (2)
  • August (2)
  • July (1)
  • June (1)
  • March (1)
  • February (1)
  • December (5)
  • September (2)
  • August (3)
  • July (1)
  • May (3)
  • April (2)
  • March (1)
  • February (1)
  • January (7)
  • December (1)
  • November (5)
  • September (3)
  • August (1)
  • July (4)
  • June (1)
  • May (1)
  • April (3)
  • March (6)
  • February (5)
  • January (7)
  • December (8)
  • November (4)
  • October (12)
  • September (4)
  • August (3)
  • July (2)
  • June (5)
  • May (5)
  • April (1)
  • March (5)
  • February (4)
  • January (6)
  • December (5)
  • November (4)
  • October (8)
  • September (5)
  • August (6)
  • July (3)
  • June (7)
  • May (6)
  • April (7)
  • March (4)
  • February (4)
  • January (17)
  • December (10)
  • November (10)
  • October (3)
  • September (2)
  • August (5)
  • July (7)
  • June (2)
  • May (8)
  • April (8)
  • March (8)
  • February (7)
  • January (9)
  • December (10)
  • November (7)
  • October (11)
  • September (13)
  • August (5)
  • July (9)
  • June (4)
  • May (1)
  • April (12)
  • March (25)
  • February (28)
  • January (31)
  • December (8)
  • November (3)
  • October (1)
  • September (12)
  • August (10)
  • July (5)
  • June (13)
  • May (12)
  • April (19)
  • March (15)
  • February (16)
  • January (9)
  • December (14)
  • November (16)
  • October (23)
  • September (19)
  • August (14)
  • July (22)
  • June (18)
  • May (18)
  • April (19)
  • March (21)
  • February (27)
  • January (17)
  • December (23)
  • November (20)
  • October (16)
  • September (5)
  • August (2)
  • March (1)
  • December (2)
  • April (1)
  • March (1)
  • February (6)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (4)
  • September (4)
  • August (1)
  • July (8)
  • June (16)

Oddthemes

Flickr Images

Copyright © My Virtual Corner. Designed by OddThemes