Feeling like in Turkey, euy!
Yup, feeling like in Turkey menyeruak hati, ketika akhirnya kerja keras kami [the Turkish Embassy's team] dalam mempersiapkan kedatangan orang nomor satu dari negara 2 benua itu akhirnya sampai juga pada hari H. Rasa lelah akibat segala keriweuhan itu hilang seketika kala rombongan His Excellency, Mr. Recep Tayyip Erdogan [the President of Turkey] beserta delegasinya tiba di pelataran lobby hotel Ritz Carlton pada Kamis, 30 July 2011, dan melenggang gagah di atas red carpet yang membentang mewah, sekitaran pukul 11.30 malam itu. Sayangnya, kesibukanku dan Nabila, kolegaku di meja Hospitality for Turkish Delegation, membuat aku tak sempat jeprat jepret to capture the situation.
Jika saja paspampress ber-stelan jas hitam-hitam nan tampan rupawan itu tak wara wiri di sekitaran, aku pasti nekad deh untuk taking pictures. Tapi melihat kesibukan mereka mengamankan situasi, aku tentu harus menahan diri dan tak akan berani donk untuk membajak mereka ber-selfie ria. Hi hi. Mau tak mau, aku harus bersikap seprofesional mungkin donk dalam menyambut para anggota delegasi ini. Apalagi mereka baru saja melakukan perjalanan selama lebih dari lima belas jam, pastinya mereka lelah dan ingin segera mendapatkan kunci kamar masing-masing, yang telah dipersiapkan oleh pihak hotel dan diamanahkan kepada kami [the embassy team] untuk diserahkan kepada para delegasi. Dan, saking sibuk dan terus berinteraksi dengan para delegasi ini, akhirnya membuat aku dan Nabila bahkan melewatkan momen penting kedatangan sang presiden, saat pengalungan karangan bunga ituh! Huft!
Tapi, namanya juga tugasnegara, tak boleh mengeluh donk, apalagi ini kali pertama aku terlibat dalam penyambutan kedatangan presiden sebuah negara, pengalaman ini tentu akan sangat berharga dalam memperkaya wawasan dan pengalamanku ke depan nanti. So, keep smiling and fire your spirit, Al! Semangka!
Dan, walo tak sempat menyaksikan proses pengalungan bunga dalam penyambutan sang presiden bersama first lady-nya, baik aku maupun Nabila serta teman-teman satu team lainnya, teteup penuh semangat donk, bahkan tetap ceria hingga tengah malam tiba. Yup, kedatangan sang Presiden beserta delegasinya yang tiba di hotel sekitaran pukul 11 an malam itu, tentu membuat prosesi acara yang berlangsung juga menyita waktu hingga tengah malam, dan begitu segala urusan selesai untuk malam itu, barulah kami diperbolehkan untuk pamit undur dari meja panitia, dan beristirahat untuk esok harinya kembali bertugas.
Feeling like in Turkey
Tak dapat dipungkiri, kehadiran Presiden Turkey, His Excellency Recep Tayyip Erdogan beserta delegasinya yang berjumlah lebih dari 250 orang itu, dalam rangka kunjungan kenegaraan selama tiga hari ke Indonesia, membuat hotel Ritz Carlton dan JW Marriot penuh oleh orang-orang berwajah tampan rupawan dan wanita cantik menawan khas Timur Tengah campur Eropah. Yup, tiba-tiba saja, hotel yang memang biasa diinapi oleh para bisnisman dan wisatawan asing ini, membuatku serasa kembali berada di Turki. Wajah-wajah tampan pria Turkey disertai wajah cantik para wanita Turkey-nya, kini memenuhi lobby utama hotel Ritz Carlton. Made me feeling like in Turkey. Hehe. Sayangnya, lagi lagi, aku ga berani taking pictures, takut dipelototi oleh paspampress-nya Pak Erdogan. Hiiii, pengen nyakar tembok lagi dan lagiiii.....
Tapi, bukan aku donk namanya, jika patuh sepatuh-patuhnya... pada saat-saat tertentu, kesempatan untuk taking pictures harus dimanfaatin lah ya! Dan..., here are some pictures that I was able to shoot. Jadi ini bukan hoax lah ya, hahaha...
Terus, ngapain aja sih, Al, itu presiden Turki selama berada di Indonesia?
Yaaa, seperti kebanyakan kunjungan kenegaraan yang dilakukan oleh para pemimpin negara, kedatangan Presiden yang satu ini, Mr. Erdogan, kali ini, adalah untuk bertemu dengan Presiden Republik Indonesia, Bapak Jokowi, juga Bapak Jusuf Kalla, sang wakil Presiden serta bertemu juga dengan pejabat penting RI lainnya.
Adapun topik penting yang dibahas di dalam beberapa pertemuan yang dilakukan secara terpisah dalam waktu tiga hari itu adalah membicarakan tentang berbagai isu, baik isu politik dan hubungan bilateral antar kedua negara, hubungan dan kerjasama perdagangan, hingga ke isu pertahanan negara serta masalah ISIS, di mana banyak sekali imigran dari berbagai negara termasuk dari Indonesia yang menggunakan negara Turkey sebagai tempat transit untuk menyeberang ke Irak dan Suriah, dalam rangka bergabung dengan anggota militan ISIS.
Baik Turkey mau pun pemerintah Indonesia, merasakan kebutuhan untuk meningkatkan kerjasama dalam berbagai hal di atas. Terkhusus masalah pemberantasan teroris dan isu ISIS, serta dalam rangka meningkatkan ketahanan nasional kedua negara, baik Indonesia mau pun Turkey sepakat untuk mengadakan ikatan kerjasama dalam hal pengadaan senjata, dengan menyepakati sebuah joint industry. Untuk Indonesia, adalah PT. Pindad yang terpilih sebagai weapon manufacturer-nya, sementara dari pihak Turkey, masih akan ditentukan kemudian.
Selain itu, juga telah terjadi kesepakatan dalam bidang perdagangan, di mana sebuah MOU antara KADIN Indonesia dan DEIK [Kadin-nya Pemerintah Turkey] telah ditandatangani untuk segera diimplementasikan bagi kebaikan dan kemajuan kedua negara.
Masalah lain yang dibahas dan disepakati adalah masalah penanganan warga negara asing yang transit di Turkey untuk menyeberang ke Suriah. Turkey telah membangun pos-pos interogasi untuk menghandle masalah ini, dan mencegah bertambahnya orang-orang yang bergabung ke dalam gerakan ISIS. Indonesia sendiri, menyangkut masalah ini, berharap agar dapat menempatkan aparat [dari Indonesia] di wilayah perbatasan atau pun tempat-tempat yang dibutuhkan di Turkey, untuk mengantisipasi dan mencegah bertambahnya WNI yang hendak bergabung dan dukung ISIS.
Selain itu, telah pula disepakati kerjasama dalam hal peningkatan sistem informasi, technology dan intelijen, sehingga diharapkan bahwa kerjasama ini akan dapat membawa dampak positif bagi kedamaian bagi kedua negara.
Sementara pada waktu dan pertemuan lainnya dengan Jusuf Kalla, Pak Erdogen menyatakan bahwa Turkey harus bisa memetik hikmah pembelajaran dari proses penyelesaian konflik Aceh yang telah berhasil diselesaikan dengan baik oleh pemerintah Indonesia.
Oya, Sobs, selain melakukan pertemuan resmi dan diskusi tentang hal-hal di atas, Presiden Erdogan juga melaksanakan shalat Jumat di Mesjid Istiqlal bersama Bapak Jusuf Kalla serta para pejabat negara lainnya. Sayangnya, lagi dan lagi, aku tak berkesempatan untuk ikutan di dalam rombongan dan juga tak bisa taking pictures! Huft.Aih, emang siapa dikau, Alaika? Hihi
Well, Sobats, itulah sekilas reportase ala Alaika Abdullah, terkait kunjungan kenegaraan yang dilakukan oleh orang nomor satu negara Turkey, yang telah terlaksana dengan baik, mulai tanggal 30 Juli 2015 hingga 2 Agustus 2015. Dan Alhamdulillah, aku diberi kesempatan untuk bergabung di kedutaan besar Turki, Jakarta sebulan sebelumnya, sehingga memperoleh kesempatan untuk turut serta di dalam segala persiapan kedatangan sang presiden. Sungguh sebuah pengalaman berharga, yang membuka mata dan wawasanku, bahwa, dalam menyambut kedatangan presiden sebuah negara, maka kedutaan besar negara itu, akan disibukkan oleh berbagai langkah dalam mempersiapkan kedatangan sang presiden ke negara di mana kedubes itu ditempatkan. Ribet? Yup! Capek? Yes! But? We are happy and proud for our solid team! J
Hiks.... rasanya pengen nyakar-nyakar tembok deh ih. Serasa gimanaaaa gitu, di saat wajah-wajah keren dengan penampilan gagah elegant wara wiri di depan mata gitu, dan daku tak berkesempatan untuk jeprat jepret apalagi selfie-wefie, hadoooh, rugi bangeeeet!
Jika saja paspampress ber-stelan jas hitam-hitam nan tampan rupawan itu tak wara wiri di sekitaran, aku pasti nekad deh untuk taking pictures. Tapi melihat kesibukan mereka mengamankan situasi, aku tentu harus menahan diri dan tak akan berani donk untuk membajak mereka ber-selfie ria. Hi hi. Mau tak mau, aku harus bersikap seprofesional mungkin donk dalam menyambut para anggota delegasi ini. Apalagi mereka baru saja melakukan perjalanan selama lebih dari lima belas jam, pastinya mereka lelah dan ingin segera mendapatkan kunci kamar masing-masing, yang telah dipersiapkan oleh pihak hotel dan diamanahkan kepada kami [the embassy team] untuk diserahkan kepada para delegasi. Dan, saking sibuk dan terus berinteraksi dengan para delegasi ini, akhirnya membuat aku dan Nabila bahkan melewatkan momen penting kedatangan sang presiden, saat pengalungan karangan bunga ituh! Huft!
Tapi, namanya juga tugas
Dan, walo tak sempat menyaksikan proses pengalungan bunga dalam penyambutan sang presiden bersama first lady-nya, baik aku maupun Nabila serta teman-teman satu team lainnya, teteup penuh semangat donk, bahkan tetap ceria hingga tengah malam tiba. Yup, kedatangan sang Presiden beserta delegasinya yang tiba di hotel sekitaran pukul 11 an malam itu, tentu membuat prosesi acara yang berlangsung juga menyita waktu hingga tengah malam, dan begitu segala urusan selesai untuk malam itu, barulah kami diperbolehkan untuk pamit undur dari meja panitia, dan beristirahat untuk esok harinya kembali bertugas.
Feeling like in Turkey
Tak dapat dipungkiri, kehadiran Presiden Turkey, His Excellency Recep Tayyip Erdogan beserta delegasinya yang berjumlah lebih dari 250 orang itu, dalam rangka kunjungan kenegaraan selama tiga hari ke Indonesia, membuat hotel Ritz Carlton dan JW Marriot penuh oleh orang-orang berwajah tampan rupawan dan wanita cantik menawan khas Timur Tengah campur Eropah. Yup, tiba-tiba saja, hotel yang memang biasa diinapi oleh para bisnisman dan wisatawan asing ini, membuatku serasa kembali berada di Turki. Wajah-wajah tampan pria Turkey disertai wajah cantik para wanita Turkey-nya, kini memenuhi lobby utama hotel Ritz Carlton. Made me feeling like in Turkey. Hehe. Sayangnya, lagi lagi, aku ga berani taking pictures, takut dipelototi oleh paspampress-nya Pak Erdogan. Hiiii, pengen nyakar tembok lagi dan lagiiii.....
Tapi, bukan aku donk namanya, jika patuh sepatuh-patuhnya... pada saat-saat tertentu, kesempatan untuk taking pictures harus dimanfaatin lah ya! Dan..., here are some pictures that I was able to shoot. Jadi ini bukan hoax lah ya, hahaha...
Koleksi foto saat kedatangan Presiden Turkey, Recep Tayyip Erdogan |
Terus, ngapain aja sih, Al, itu presiden Turki selama berada di Indonesia?
Yaaa, seperti kebanyakan kunjungan kenegaraan yang dilakukan oleh para pemimpin negara, kedatangan Presiden yang satu ini, Mr. Erdogan, kali ini, adalah untuk bertemu dengan Presiden Republik Indonesia, Bapak Jokowi, juga Bapak Jusuf Kalla, sang wakil Presiden serta bertemu juga dengan pejabat penting RI lainnya.
Adapun topik penting yang dibahas di dalam beberapa pertemuan yang dilakukan secara terpisah dalam waktu tiga hari itu adalah membicarakan tentang berbagai isu, baik isu politik dan hubungan bilateral antar kedua negara, hubungan dan kerjasama perdagangan, hingga ke isu pertahanan negara serta masalah ISIS, di mana banyak sekali imigran dari berbagai negara termasuk dari Indonesia yang menggunakan negara Turkey sebagai tempat transit untuk menyeberang ke Irak dan Suriah, dalam rangka bergabung dengan anggota militan ISIS.
Baik Turkey mau pun pemerintah Indonesia, merasakan kebutuhan untuk meningkatkan kerjasama dalam berbagai hal di atas. Terkhusus masalah pemberantasan teroris dan isu ISIS, serta dalam rangka meningkatkan ketahanan nasional kedua negara, baik Indonesia mau pun Turkey sepakat untuk mengadakan ikatan kerjasama dalam hal pengadaan senjata, dengan menyepakati sebuah joint industry. Untuk Indonesia, adalah PT. Pindad yang terpilih sebagai weapon manufacturer-nya, sementara dari pihak Turkey, masih akan ditentukan kemudian.
Selain itu, juga telah terjadi kesepakatan dalam bidang perdagangan, di mana sebuah MOU antara KADIN Indonesia dan DEIK [Kadin-nya Pemerintah Turkey] telah ditandatangani untuk segera diimplementasikan bagi kebaikan dan kemajuan kedua negara.
Masalah lain yang dibahas dan disepakati adalah masalah penanganan warga negara asing yang transit di Turkey untuk menyeberang ke Suriah. Turkey telah membangun pos-pos interogasi untuk menghandle masalah ini, dan mencegah bertambahnya orang-orang yang bergabung ke dalam gerakan ISIS. Indonesia sendiri, menyangkut masalah ini, berharap agar dapat menempatkan aparat [dari Indonesia] di wilayah perbatasan atau pun tempat-tempat yang dibutuhkan di Turkey, untuk mengantisipasi dan mencegah bertambahnya WNI yang hendak bergabung dan dukung ISIS.
Selain itu, telah pula disepakati kerjasama dalam hal peningkatan sistem informasi, technology dan intelijen, sehingga diharapkan bahwa kerjasama ini akan dapat membawa dampak positif bagi kedamaian bagi kedua negara.
Sementara pada waktu dan pertemuan lainnya dengan Jusuf Kalla, Pak Erdogen menyatakan bahwa Turkey harus bisa memetik hikmah pembelajaran dari proses penyelesaian konflik Aceh yang telah berhasil diselesaikan dengan baik oleh pemerintah Indonesia.
Oya, Sobs, selain melakukan pertemuan resmi dan diskusi tentang hal-hal di atas, Presiden Erdogan juga melaksanakan shalat Jumat di Mesjid Istiqlal bersama Bapak Jusuf Kalla serta para pejabat negara lainnya. Sayangnya, lagi dan lagi, aku tak berkesempatan untuk ikutan di dalam rombongan dan juga tak bisa taking pictures! Huft.
Sebuah catatan,
Al, Margonda Raya, 2 Agustus 2015
11 comments
Wah, mantap kali kak bisa terlibat dalam the Turkish Embassy's team. tentu ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan ya kak.
ReplyDeleteAlhamdulillah, cut adek. Nambah oengalawan dan wawasan ya. :)
DeletePengalaman berharga pastinya. Kesempatan langka yg ga mungkin didapat semua orang :)
ReplyDeleteHo oh, Mba. Alhamdulillah, jadi nambah pengalaman dan pengetahuan nih. :)
DeleteSaya jadi tahu banyak tentang kedatangan Mr. Erdogan justru dari tulisan Mbak Al ini :) Bukan dari media cetak yang telah memberitakannya.
ReplyDeleteHehe, semoga informatif, ya, Mas Akhmad. :)
Deletepengalaman yang berharga ya mba :)
ReplyDeletepengalaman yang luar biasa bisa bergabung menjadi the embassy team .. dan bisa melihat langsung presiden turkey :)
ReplyDeletehebat nih, pasti pengalaman yang tak bisa dilupakan :)
ReplyDeleteKeren, Mak Al. Tak usah pake foto pun ceritamu ini sudah cukup kerenlah. :)
ReplyDeleteTurkey jadi inget sama Onour Ergeng dan Shahrezat :))
ReplyDelete(dsukmana.wordpress.com)