Sebuah buzz di ym window membuat mataku yang sedang focus pada draft english speednya Intan beralih dengan segera. Mencoba melihat si pemberi buzz yang ternyata adalah seorang mantan kekasih hati. Catat, 'mantan' lho yaaa....
Dan bukan mantan suami aka ayahnya Intan juga sih, tapi si dia ini adalah mantan kekasih dimasa lalu...Jiaaah...
Eits, jangan curiga dulu, karena sejujurnya aku telah sukses mengubur segala cerita indah masa lalu berikut cerita duka yang terukir saat hubungan itu terpaksa berakhir kala itu. Keputusan yang pada awalnya menyisakan dendam dan kemarahan di hati, namun seiring berjalannya waktu serta matangnya usia, membuat hubungan kami yang awalnya buruk, mampu beralih menjadi hubungan persahabatan kembali. Bahkan kemudian, aku dan istrinya pun membentuk jalinan pertemanan di fesbuk, serta saling bersapa ria.
Dengan sang mantan sendiri gimana Al?
Well, layaknya orang yang telah punya kehidupan masing-masing, kami pun berhasil dengan cara dewasa menjalin pertemanan, yang baik dan saling menghargai.
Beberapa bulan lalu, sang mantan sempat mengabarkan bahwa istrinya sedang dalam keadaan sakit, dan penyakit yang menggerogotinya tampaknya semakin lama semakin mencintai tubuh istrinya, hingga menolak untuk dienyahkan oleh obat-obatan apapun yang dokter berikan.
Beberapa kali aku singgah di fesbuk istrinya, dan menyapa serta mendoakan beliau agar segera mendapat kesembuhan kembali.... Kemudian, karena masing-masing sibuk dengan urusan masing-masing, akhirnya kami tak lagi sempat saling menyapa.
Hingga barusan, sang mantan mem-buzz ku di ym. Seperti biasa, seperti tak ada kejadian apa-apa [karena memang aku sama sekali ga mengetahui update berita tentang mereka], kubalas buzz nya dengan buzz ku. Lalu masih dengan kocak kutanya kabarnya, kemana aja ga pernah kelihatan dan bersembunyi dimana. Sapaan riang ini tak berbalas serupa, bahkan saat kutanya kabar sang istri, justru dia balas bertanya, 'lho, kamu belum tau Al?"
"Ha, tau apa? Ada apa?" Feelingku jelas ga enak dan sebelum mendapatkan jawaban darinya, jemariku telah terlebih dahulu lari ke fesbukku yang memang sedang online. Segera kuketik nama istrinya di search corner dan ya Allah.....
Banyak sekali ucapan belasungkawa terpampang di halaman fesbuk istrinya itu. Terpana, shocked, terhenyak, sedih, duka, itulah yang memerangkapku seketika. Memang, urusan ajal hanya Allah yang Maha Tahu, dan hanya denganNya kita membuat perjanjian. Dan jika janji itu telah tiba, tak satupun dari kita mampu menegosiasikannya untuk bergeser.
Serta merta kutuliskan ucapan belasungkawaku di halaman fesbuknya, mendoakannya setulus hati.
Dan bukan mantan suami aka ayahnya Intan juga sih, tapi si dia ini adalah mantan kekasih dimasa lalu...Jiaaah...
Eits, jangan curiga dulu, karena sejujurnya aku telah sukses mengubur segala cerita indah masa lalu berikut cerita duka yang terukir saat hubungan itu terpaksa berakhir kala itu. Keputusan yang pada awalnya menyisakan dendam dan kemarahan di hati, namun seiring berjalannya waktu serta matangnya usia, membuat hubungan kami yang awalnya buruk, mampu beralih menjadi hubungan persahabatan kembali. Bahkan kemudian, aku dan istrinya pun membentuk jalinan pertemanan di fesbuk, serta saling bersapa ria.
Dengan sang mantan sendiri gimana Al?
Well, layaknya orang yang telah punya kehidupan masing-masing, kami pun berhasil dengan cara dewasa menjalin pertemanan, yang baik dan saling menghargai.
Beberapa bulan lalu, sang mantan sempat mengabarkan bahwa istrinya sedang dalam keadaan sakit, dan penyakit yang menggerogotinya tampaknya semakin lama semakin mencintai tubuh istrinya, hingga menolak untuk dienyahkan oleh obat-obatan apapun yang dokter berikan.
Beberapa kali aku singgah di fesbuk istrinya, dan menyapa serta mendoakan beliau agar segera mendapat kesembuhan kembali.... Kemudian, karena masing-masing sibuk dengan urusan masing-masing, akhirnya kami tak lagi sempat saling menyapa.
Hingga barusan, sang mantan mem-buzz ku di ym. Seperti biasa, seperti tak ada kejadian apa-apa [karena memang aku sama sekali ga mengetahui update berita tentang mereka], kubalas buzz nya dengan buzz ku. Lalu masih dengan kocak kutanya kabarnya, kemana aja ga pernah kelihatan dan bersembunyi dimana. Sapaan riang ini tak berbalas serupa, bahkan saat kutanya kabar sang istri, justru dia balas bertanya, 'lho, kamu belum tau Al?"
"Ha, tau apa? Ada apa?" Feelingku jelas ga enak dan sebelum mendapatkan jawaban darinya, jemariku telah terlebih dahulu lari ke fesbukku yang memang sedang online. Segera kuketik nama istrinya di search corner dan ya Allah.....
Banyak sekali ucapan belasungkawa terpampang di halaman fesbuk istrinya itu. Terpana, shocked, terhenyak, sedih, duka, itulah yang memerangkapku seketika. Memang, urusan ajal hanya Allah yang Maha Tahu, dan hanya denganNya kita membuat perjanjian. Dan jika janji itu telah tiba, tak satupun dari kita mampu menegosiasikannya untuk bergeser.
Serta merta kutuliskan ucapan belasungkawaku di halaman fesbuknya, mendoakannya setulus hati.
Dan kembali ke window of Yahoo Messenger, memberinya support atas kehilangan yang sedang dialaminya. Setiap kita pasti akan bertemu dengan peristiwa ini, hanya masalah waktu yang akan membedakannya.
Sebuah rasa sedih, entah kenapa, begitu lekat mewarnai hatiku setelah ini, padahal jelas, aku belum pernah bertemu sama sekali dengan almarhumah, yang telah 'merampas' dia dariku, belasan tahun yang lalu. Nelangsa ini kok rasanya sulit sekali dihalau, namun setulus hati aku mendoakan seperti apa yang tertulis di fesbuk itu untuknya. Rest in Peace ya mba.... dan bagimu, semoga Allah memberi ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini yaaa.... :(
18 comments
Inna lillah. Semoga mendapat tempat yang indah di sana
ReplyDeleteInnalillahi wainnailaihi rojiuun. Sungguh dalam kondisimu yang tersakiti, dirimu mampu dengan tulus mendoakannya ya mba. Aku pun turut mengaminkannya.
ReplyDeleteInnalilahi wa Innaa ilaihi rojiuun..
ReplyDeleteSemoga mendapatkan tempat yang istimewa, dan bagi yang ditinggalkan diberikan kesabaran,,,,
Ini luar biasa kak menurut saya ... (saya tidak bisa membayangkan ... bagaimana bentuk hubungan ini bisa terjadi ... tentu diperlukan kedewasaan dan kematangan pribadi disini ...)
ReplyDeleteYang jelas ... yang sudah biarlah sudah ... tak akan bisa terulang kembali ...
Semoga Almarhumah tenang di sisi NYA
Salam saya Kak
Innalillahi wainnailaihi rojiuun
ReplyDeleteSemoga Almarhumah tenang di sisi NYA
innalillahi wa inna ilaihi rodjiun, semoga almarhumah dilapangkan jalannya menuju surga-NYA...aamiiinnn
ReplyDeleteInnalillahiwainnailaihirajiun.... berita duka selalu mampu membuat kita tercenung ya kak.
ReplyDeleteInnalillahi wainna ilaihi rojiun
ReplyDeleteTurut berduka mbak
Innalillahi wainna ilaihi rojiun ...
ReplyDeleteInnalillahi wainna ilaihi rojiun ..
ReplyDeletememang benar ya mbk.. bnyak hal tak terduga dan tak diharapkan terjadi di sekitar kita.. dan ini salah satunya..
innalillahi wainaillaihi rajiun..semoga Almarhumah di terima di sisi Nya.
ReplyDeleteInnalillahi wa innailaihi rajiun.. moga almarhumah diberi tempat terbaik ya, Mbak :')
ReplyDeleteAmin. Semoga si mbak yg sekrang telah beristirahat tenang bertambah tenang dengan doan mulia Mbak Al :)
ReplyDeleteInnalillahi wa innailaihi rajiun... ikut terharu lhoo mbaak...
ReplyDeletesemoga amalnya kelak menjadi pelindungnya di akherat. amin...
ReplyDeleteTenang disana ya mba :(
ReplyDeleteturut berduka :((
Innaalillaahiwainnailaihi raajiuun.
ReplyDeleteSemoga almarhumah mendapatkan tempat terbaik ya Mba Al..
Semoga beliau di terima dan diberikan tempat yang terbaik di sisiNya..
ReplyDelete