My Virtual Corner
  • Home
  • Meet Me
  • Contact
  • Disclosure
  • Category
    • Motivation
    • Traveling
    • Parenting
    • Lifestyle
    • Review
    • Tips
    • Beauty
      • Inner Beauty
      • Outer Beauty
Media & Bloggers Gateaway

Bermula dari pemberitahuan seorang teman blogger di FB Grup Blogger Bandung, bahwa Putera Sampoerna Foundation akan mengadakan sebuah acara keren bertajuk Media & Bloggers Gateaway, and inviting exclusively the Journalist and Bloggers to attend this agenda, maka sesuai petunjuk yang ada di grup, aku pun segera mengajukan permohonan via email kepada panitia untuk diperkenankan turut serta. Balasan dari panitia [Mba Kristin as the person in charge] ternyata tak pakai lama, eikeh diterima dan diminta untuk menunggu official invitation yang akan dikirimkan kemudian. Yeay!!! Ini sungguh berita paling menggembirakan sekaligus mengharukan, karena [awalnya] there are only 5 seats that go to Bloggers gitu lho, dan eikeh terpilih sebagai salah satunya. Alhamdulillah. Sempat penasaran juga akan siapa ke 4 blogger lainnya yang turut serta, do I know them? 

Hari H itu pun tiba, dan ternyata, Sobs, ke-empat bloggers lainnya itu adalah teman-teman Blogger Bandung yang ndilalah-nya adalah teman-teman yang semuanya aku kenal dan saling akrab! Aha! What a small word ya? Padahal applying via emailnya itu sendiri-sendiri dan sama sekali ga saling kompromi lho!

Dan ternyata, Sobs, #PSFGateaway berbaik hati dengan menambah quota bagi bloggers sehingga terhitung totally ada 10 blogger yang turut serta di dalam acara ini. Sementara dari media [journalist] kalo ga salah ada 20 orang gitu deh. Dan, honestly, ini adalah gathering pertamaku dengan para jurnalis, dan rasanya? Seru pake pisan, lho!

Jika selama ini kita sering mendengar bahwa awak media itu agak-agak sombong gituh, e-ternyata, enggak tuh! Mereka berbaur asyik lho dengan para bloggers. Ya tentu berkat kepiawaian duo MC cantik-ganteng yang memandu acara juga sih. Btw, tentang keseruan dan apiknya acara ini, aku ceritakan kemudian deh ya. Sekarang, let me share you the fun way we start from Bandung in reaching the meeting point, alias keseruan kami [aku, Nchie Hanie dan Erry si bibi titi teliti] dalam mencapai Gedung Sampoerna Strategic Square, yang merupakan tempat di mana seluruh peserta Media-Blogger Gateaway harus berkumpul, untuk bertolak ke tekape [Mongolian Camp di Bogor].

Nge-Dora di Dini Hari

Tentu bukan hal mudah bagi kami, tiga Dora emak cantik yang ingin meng-eksplor Mongolian Camp, untuk mendapatkan tumpangan dan sampai pada pukul 8 pagi di Gedung Sampoerna Strategic Square di Jalan Sudirman, Jakarta sana. Apalagi di hari kerja, rasanya itu adalah hal yang mustahil, jika kami bertiga harus menumpang bis antar kota atau pun kereta api. Bukan tak ada travel car, bis atau kereta api yang berangkat pada pukul tiga dini hari sih, tapi dari rumah ke travel car or kereta api itu lho, mustahil banget deh rasanya. Dini hari gitu lho! Siapa yang mau anterin? Hingga kami pun sepakat untuk memberdayakan Gliv [Grand Livina kesayanganku], untuk mencapai tekape. Fine. Solusi pertama selesai. Pemikiran kami, ntar ke Bogornya, pake bis yang telah disediakan oleh panitia dan Gliv kami titipkan di arena [Gedung Sampoerna] saja. 

Narsis cantik dulu donk, sebelum berangkat. Ah iya, kanan bawah, adalah
duo MC keren dari Global TV. Pasti familiar dengan
Gati Kamka dan Togi Sinaga khaan? 
Etapi, ternyata, Sobs! Begitu sampai di meeting point, dan setelah ngobrol akrab dan cantik dengan panitia, ternyata bukan hal murah menitipkan Gliv di sana. Mahal, bo'! Empat ribu rupiah perjam! Sebuah angka yang bikin wow jika dikalikan dengan 36 jam. Hihi. Panitia telah berusaha untuk mendapatkan kompensasi sih, tapi apa daya, ternyata peraturan tetap peraturan. Jadi, tetap, Rp. 4000,- per jam! Hehe. Ya sutra deh. Setelah mengaktifkan pola pikir emak-emak [kali kali dan tung-hitung], jadilah kami menitipkan Gliv di area parkir, dan menikmati kebersamaan berangkat naik bis bersama rekan-rekan lainnya, menuju The Highland Park Resort, Bogor alias Mongolian Camp. 

Sebuah pilihan bijak yang bener-bener tepat, karena perjalanan dan kebersamaan yang tercipta di dalam bis itu begitu menyenangkan. Digawangi oleh duo MC cantik dan ganteng [Gati Kamka dan Togi Sinaga] dari Global TV, yang langsung menyapa kami dengan renyah dan humor segar pengikat kebersamaan, sungguh menciptakan perjalanan berkelok-kelok menuju Bogor itu tidak terasa melelahkan. Derai tawa memenuhi ruangan bis. Seru! Plus panitia yang begitu ramah, baik hati dan berbaur dengan kami semua, menambah klop dan ceria suasananya. 

Welcome to the Mongolian Camp! 

Wow, wow dan uwoooow!!! Itulah komentar yang meluncur bebas dari mulut kami, para undangan begitu mendaratkan kaki di area mongolian camp ini. Disambut ramah oleh petugas resort plus welcome drink, makan siang, dan setelah itu dipersilahkan untuk menuju ke kamar yang telah ditentukan oleh panitia. Dan penasaran akan bentuk luar dan dalam dari kamar yang aku tempati? Hehe. Look at the picture beside deh! 

Bentuknya meniru rumahnya orang-orang Mongol yak? Tapi yang ini berdinding beton lho, etapi, bagian dalamnya, tidak dibiarkan bagian beton mengintip keluar, melainkan dibungkus apik oleh kain gorden cantik berwarna biru [untuk kamarku], dan langit-langitnya juga dibungkus unik dengan kain aneka warna. Lihat deh gambar kanan bawah. Serasa tenda pesta yang unik deh. Tapi, fasilitas di dalam kamarnya itu lho, spring bed nyaman dan elegan menanti untuk ditiduri. Hehe. Tak hanya itu, bath room-nya juga sekelas hotel2 berbintang lainnya lho. Ga heran jika kamar ini diklaim seharga di atas Rp. 2 juta rupiah per malam. *Bener ga sih? Lirik panitia. 

The Highland Park Resort emang luar biasa. Menawarkan kamar-kamar unik dengan view gunung Salak yang menantang, plus arena bermain dan water parknya yang bikin hati tertantang. Belum lagi area api unggun hingga ke taman bunganya yang terdapat di bagian belakang sana, sungguh menyegarkan mata yang memandang deh. Bener-bener bikin happy!

Kami diberi waktu kurang lebih dua jam untuk beristirahat, sebelum berkumpul kembali di sebuah tenda unik yang telah disulap menjadi ruang seminar. Ya, acara utama hari ini adalah seminar tentang system pendidikan baru yang dikembangkan oleh Putera Sampoerna Foundation, dalam rangka menghadapi persaingan global nanti. Penasaran ruang seminar cozzy dan rentetan acara penting lainnya? Yuk ikuti reportase ala Alaika Abdullah pada postingan ini atau langsung klik --> STEM - Sistem Jitu Sambut MEA 2015, ok? 

catatan permulaan tentang Media & Blogger Gateaway
yang diadakan oleh Putera Sampoerna Foundation
Al, Bandung, 9 Desember 2014
Lagi duduk santai sembari ngopi di sebuah cafe cantik seputaran Dago Atas, ketika sebuah sms masuk ke my smart andro. Sebuah pesan singkat, "Al, cek link ini deh, barang yang elu cari pas lagi promo tuh. Limited edition, buruan! Dari seorang teman yang sama-sama penggemar barang unik. Yup, sebulanan ini, aku memang sedang berburu container mungil artistik yang bisa digunakan untuk nyimpenin perhiasan gitu deh. Dan, Sari, adalah teman terbaik dalam berdiskusi hal-hal seperti ini.

Mendapatkan sms ini, maka aku segera meraih tabletku dan meluncur ke link yang diberikannya. Aih, bener saja, ini barang, mah, cantik pisan! Aku sukaaaa. Pinky nan blink...blink! Klop banget untuk menyimpan satu dua perhiasan yang juga berkilau.

Cek and ricek harga, serta metode pembayaran. Seep! Boleh bayar via atm transfer, sms banking, m-banking juga internet banking. Dan menerima pembayaran melalui rekening BCA. Klop deh! Maka, tunggu apa lagi, ini barang cuma tinggal satu [katanya sih], dan daripada diambil orang, mumpung sedang diskon pula, maka segera deh aku proses. Order, dan lakukan pembayaran alias transfer uang. Metode yang aku pilih adalah via net banking. Tak perlu menunggu lama, begitu transaksi well done, dan bukti transfer uangnya telah mereka terima, aku pun mendapatkan konfirmasi bahwa pembayaranku telah masuk ke rekening mereka dan barang yang aku pesan akan segera dikirimkan. Sore ini juga. Aih, Alhamdulillah. Asyiknya jaman teknologi canggih ya begini ini. Transaksi bisnis cukup dari ujung jemari saja! Dan selaku nasabah BCA, jelas aku merasa dimudahkan banget, karena kebanyakan online shop atau pelaku bisnis online tuh, juga banyak yang menyediakan rekening BCA untuk menerima pembayaran atau pun transaksi bisnis mereka. Ya, tentu saja, dengan satu atau dua bank pendamping lainnya. :) Pendeknya, hidup di jaman sekarang ini, dengan dukungan penuh dari kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi, menjadikan hidup ini menjadi jauh lebih indah dan lancar! Ya, seperti slogan dari bank keren yang satu ini, nih, Sobs!

sekedar sharing,
Al, Bandung, 6 Desember 2014
Entah mengapa, aku masih cinta banget akan si hitamku yang satu ini. Kunamai dia Oryx, singkatan dari Onyx Blackberry. Telah lebih dari 4 tahun menemani, mulai dari bentuknya yang gres, mulus dan apik, hingga kini telah mulai terlihat butut. Bukan saja penampilan yang tak lagi kece, kinerja-nya pun kini berbanding lurus. Suka hang jika kebanyakan aplikasi. Hiks. 

Itu pula sebabnya kenapa aku membagi tugas si Oryx ke smartphoneku lainnya, yang hadir belakangan. Agar Oryx tetap bisa berfungsi dengan baik, baik untuk teleponan, smsan mau pun menjalankan beberapa aplikasi yang aku benamkan di sana. 

Bicara tentang aplikasi, jadi ingat akan app world blackberry deh. Dulu, waktu masih maruk ber-BB ria, aku paling sering tuh main ke sana, mengintip aneka aplikasi menarik yang dipajang di sana. Dan paling getol download aplikasi gratisan, karena aplikasi berbayar yang sebenarnya jauh lebih komplit servicenya itu, susah banget dibeli. Bukan karena ga cukup duit, wong harganya cuma sekitar Rp. 15 rebon kok, tapi karena metode pembayarannya itu lho, kudu pake kartu kredit atau paypal. Aih, males deh! Padahal, aku yakin banyak banget dari kita yang ingin upgrade si aplikasi gratisan, ke versi premiumnya, agar bisa digunain maksimal. Contohnya aja, aplikasi Screen Muncher, pada familiar kan ya? Nah, hasil skrinsut kita jadi kurang menarik karena ada watermark 'screen muncher'-nya kan? Terus kita juga ga bisa mengutak-atik warna serta mengubah suaranya, jika tidak membeli full version-nya. Hiks.  

Tapi ternyata, Sobs, berkat kolaborasi cantik antara Blackberry dan operator GSM seperti XL dan rekan-rekan sejawatnya, kini kita sudah bisa mendownload aplikasi berbayar dengan cara yang lebih mudah dan memungkinkan, lho! Caranya, Al? Yup, caranya adalah dengan membayar pake pulsa! Asyik khaaaan? 

Sumber gambar diambil dari www.xl.co.id
Jadi pulsa kita akan terpotong sesuai dengan harga aplikasi yang kita beli. Sebenarnya sih, metode ini sudah lahir sejak tahun 2013 sih, tapi kayaknya, eikehnya nih yang kudet alias kurang update yak? Hihi. Tapi bagi yang belum mengetahuinya, bukankah informasi ini juga akan menjadi informasi yang berharga? :)

Terus syarat dan cara membelinya gimana nih, Al?

Syarat dan caranya gampang kok, Sobs, nih, pantengin deh panduan yang ada di gambar di bawah ini yaa? Ini khusus untuk pengguna XL lho ya, seperti provider yang dipake Oryx. :)



sekedar sharing,
Al, Bandung, 23 November 2014


Sudah familiar donk dengan 'kebijakan' berpakaian batik di hari Jumat? Kebijakan yang umumnya berlaku bagi para pegawai baik di instansi pemerintah maupun swasta. Aku sendiri, pada awalnya sih, kurang begitu suka dengan pakaian batik, selain dari disainnya yang masih sangat sederhana [dulu lho ya...], hingga ke image-nya yang lengket pada daster, sprei, kain sarung, kain panjang dan selendang. Itu dulu, pastinya.

Namun seiring dengan perkembangan jaman, dan upaya keren para designer yang berupaya mengangkat image batik, dengan menciptakan aneka disain pakaian nan chic and trendy dari berbagai ragam batik Nusantara, perlahan aku jadi suka, deh, mengenakan pakaian batik. Apalagi kini berburu pakaian batik nan cantik itu, tak lagi mengharuskan kita terjun langsung ke pasar-pasar atau mal, tapi cukup melalui ujung jemari alias belanja online. Jadi semakin memudahkan kita dalam melengkapi koleksi kita. Trimakasih internet, trimakasih online shop! Hehe.

Berbicara tentang pakaian batik, beberapa teman yang tahu bahwa dulunya aku tuh kurang suka berbatik, suka iseng nanyain kok kini aku berubah haluan? Kok kini aku rajin koleksi pakaian batik? Dan dari mana sih belinya? Kok cantik-cantik koleksinya, padahal mereka tuh tau bahwa aku paling males keluyuran apalagi masuk pasar or mal hanya untuk shopping.

Well, kan udah dibilang tadi, bahwa sekarang ini kemana-mana itu cukup dengan 'menarikan jemari'. Iya lah, memainkan jemari di atas keyboard laptop or smartphone, yang terhubung dengan internet! Itu syarat utamanya. Jika itu sudah terpenuhi, maka kita akan langsung terpana, saat mengunjungi online-shop online-shop yang terhampar di ranah maya. Salah satu favoritku adalah Elevania.co.id. Pernahkah Sobats mengunjungi toko yang satu ini? Coba deh, pasti Sobats akan dibuat kagum oleh aneka pakaian yang terpajang di etalasenya. Tak hanya itu, harganya juga terjangkau lho!

Tentang alasan berbatik? Nah, kalo yang ini sih, karena kini aku menyadari bahwa batik adalah warisan budaya khas Indonesia, yang juga telah diakui oleh dunia sebagai warisan budaya manusia milik Indonesia, yang sudah pasti harus kita cintai, lestarikan dan populerkan. Selain itu, mengenakan batik itu bikin adem, apalagi jika kita sedang berada di area atau ruangan non AC, sifat mendinginkan yang ditimbulkan oleh bahan batik, itu ngebantu banget! Kalo Sobats sendiri, gimana? Suka berpakaian batik juga kah? :)

Sekedar sharing,
Al, Bandung 22 November 2014
Memiliki saudara yang semuanya adalah laki-laki, yang adalah juga penggila soccer alias sepak bola, tidak berarti mampu mempengaruhi aku dan ibu untuk ikut-ikutan melebarkan mata mantengin layar kaca, hanya untuk sekedar bersiap-siap meneriakkan "Golll" atau memberi semangat untuk tim yang sedang didukung.

Bagi aku dan ibu, walau layar kaca di ruang tengah rumah kami itu senantiasa menayangkan acara sepak bola dari berbagai belahan dunia, teteup saja, ga suka ah! Kami memilih menyingkir dan mengalihkan perhatian ke buku bacaan atau malah beraktivitas di dunia maya [bagiku] sementara ibu malah melarikan perhatian ke obyek jahitan yang sedang digarapnya. Yah, kami lebih memilih mengalah pada suara terbanyak di rumah kami [empat lelaki dan 2 perempuan], daripada suasana menjadi kacau.

Keadaan ini terus berlangsung dalam damai, hingga kemudian satu persatu dari kami, beranjak meninggalkan rumah karena memang sudah harus mandiri. Ya karena berumah tangga, karena bertugas di kota lain dan alasan lainnya. Namun, pada saat kami kembali berkumpul di rumah induk, ternyata kebiasaan ini, kembali berulang. Dari informasi terpercaya yang aku peroleh sih [dari istri adik-adikku], ternyata, kegilaan akan soccer ini tak juga mereda, melainkan turut serta ke rumah baru mereka. Sang istri mengalah, pastinya. Dari cerita ipar-iparku, ternyata,  selain 'terikat' pada layar kaca, atau live streaming siaran terkait di dunia maya, adik-adikku itu juga heboh berburu berita prediksi bola. "Lha, emangnya Edo suka taruhan?" tanyaku kaget, pada Tiara, istrinya Edo.

"Hehe, setau saya sih ndak, Mbak. Cuma katanya ada rasa gimanaaaaa gitu jika bisa mengetahui lebih awal, atau membaca ulasan hingga ke ramalan sebuah pertandingan. Karena saya sendiri juga penggila bola, jadinya saya juga ketularan hal yang sama sih, Mbak. Rasanya gimanaaa gitu jika punya wawasan lebih tentang team yang kita dukung itu."

Tiara menjelaskan panjang lebar, penuh semangat. Beruntung Edo punya istri yang sehobi, ya? Jadi friksi yang terjadi gegara rebutan siaran televisi, atau sejenisnya bisa diminimalisir. Hehe. Kalo Sobats sendiri gimana? Are you a soccer mania? J


Sekedar coretan,
Al, Bandung, 21 November 2014

Harga-harga mulai meroket. Tadi pagi, 12 jam setelah pemberlakuan kenaikan harga BBM, imbas pertama yang aku rasakan adalah, naiknya ongkos angkutan umum alias angkot. Masa', dari pasar burung tungku ke tempat tinggalku yang biasanya cukup dengan membayar 1000 rupiah [berjarak kira-kira 400 meter], eh sejak tadi itu, naik ke 2500 rupiah bo'! Duh, ampun dije deh ini. Belum lagi tiap 'ngasih minum' si Gliv [isi bensin mobil], pasti ga akan cukup lagi 200 rebon untuk menuhin setangki-nya, hiks.

Imbas berikutnya sudah pasti efek domino dari kenaikan harga BBM ini, yaitu kenaikan harga barang-barang sembako. Aih, pasti ini akan bikin para emak semakin pusing dalam mengatur alokasi dana belanja. Syukur-syukur jika income juga berbanding lurus dengan kenaikan BBM, kalo ternyata berbanding terbalik alias ga naik gaji atau income? Pasti bikin manyun kan? Aku sendiri, 'aksi teror' ini ditutup dengan 'laporan' dari Intan bahwa smartphone-nya yang memang sudah berusia senja lama itu harus di-lembiru [lempar dan beli baru]. Hadeuw, berapa duit lagi ituh, Nak? Di tengah kebutuhan membayar iuran semester kedua [Desember nanti], plus deadline tagihan asuransi yang juga sudah jatuh tempo, maka kebutuhan bulan ini sudah pasti bikin eikeh sulit tersenyum deh. Hayyah, gaswat ini. 

Etapi, ga ada gunanya mengeluhkan keadaan bukan? Yang terpenting adalah bagaimana menyiasati keadaan genting ini agar kita mampu memenuhi kebutuhan hidup seperti biasanya. Iya enggak, sih, Sobs? Misalnya, dengan memaksimalkan penggunaan angkot untuk transportasi dan baru akan gunakan mobil pribadi jika memang benar-benar diperlukan. Langkah selanjutnya adalah dengan benar-benar selektif dan cermat di dalam berbelanja. Yes, selektif dan cermat di sini adalah bener-bener bisa membedakan antara 'butuh' dan 'ingin'. Cara cermat lain yang aku paling suka tuh, adalah berburu barang bagus yang sedang diskon, sale atau cuci gudang, baik via online shop mau pun offline shop! Hehe, emak-emak banget yak? Hihi.

Kupon keren ini langsung bikin mupeng euy! Cocok nih untuk ganti smartphone Intan yang kudu di-lembiru
Ada satu lagi lho cara cermat berbelanja hemat, yang aku sendiri baru ngeh dan mulai tergila-gila untuk menggunakannya, yaitu berbelanja pakai kupon alias voucher! Beberapa toko online sekaliber Lazada, Zalora, Expedia, Groupon Indonesia, Streetdeals dan Qoo10 ternyata bekerjasama dengan sebuah situs bernama iPrice dalam menyediakan kupon-kupon tersebut. Caranya ga sulit kok, Sobs. Cukup masuk ke halaman iPrice, dan cek-ricek deh kupon-kupon yang tersedia di sana. Aku sendiri langsung tertarik untuk ambil penawaran terhadap kupon di atas, tuh. Pas banget untuk beli smartphone baru for Intan. Hehe.

Kalo ga komit pada niat awal, terus terang, bermain-main di situs ini suka bikin 'kalap' lho, Sobs! Haha. Habis, penawarannya itu lho, menggiurkan banget! Siapa coba yang ga mupeng melihat penawaran kupon 'tanpa ada masa berlaku' maupun yang berbatas waktu, dengan diskon gede-gedean? Aku sendiri jadi tertarik untuk mengambil kupon penawaran yang satu ini deh! Hihi, biar puas narsis-narsisan gitchu. :)

Yes, akhirnya bisa beli tongsis keren dengan harga murah, yeayy!
Memanglah yaa, di tengah kemelut ekonomi yang kian menanjak, sebenarnya ada saja jalan cermat menghemat uang belanja. Ya, salah satunya dengan cara memanfaatkan kupon yang disediakan di situs ini. Tapi..., teteup, kita kudu cermat di dalam mempergunakan kupon-kupon ini, karena ada kupon yang mensyaratkan begini dan begitu. Jadi perhatikan kuponnya dengan teliti, jangan sampai sudah habis masa berlaku [bagi yang berbatas waktu], tidak memenuhi syarat minimum pembelian, salah masukin kode kupon atau malah barang yang dibeli tidak sesuai dengan jenis yang tertera di kupon tersebut. Jadi kudu teliti, ya, Sobs!

sekedar berbagi pengalaman,
Al, Bandung, 18 November 2014
KopDar, senantiasa memberikan sensasi tersendiri bagi setiap event/moment-nya. KopDar dengan si A, begini, dengan si B, begitu. Yang jelas, selalu saja mampu memberikan sensasi luar biasa bagiku setiap melakukan KopDar, terutama yang pertama kali dengan sahabat-sahabat mayaku, khususnya sahabat blogger.

Malam ini, sebelum beranjak melaksanakan tugas lainnya, aku ingin tampilkan sebuah foto cantik berisi tiga wanita cantik yang aku yakin, Sobats semua pasti mengenalnya. Uhuy! Siapa mereka? Yuk langsung pantengin foto di bawah ini deh, ya! :)

Pada kenal dengan tiga wanita bening cantik ini khaaan? 
Yes, yang sebelah kiri biasa dipanggil sebagai 'si bening' oleh si pak boss (nya),  tenarnya adalah Nchie Hanie, yang tengah, adalah eikeh [Alaika] dan yang paling kanan, yang senyumnya begitu menawan itu adalah Mba Lidya.
Kebersamaan ini tercipta saat lunch time, pada acara yang diadakan oleh PLN berkolaborasi dengan blogdetik, berlokasi di Jakarta. Lupa tempat acaranya, hehe.

Sobats sendiri, senang KopDar ga?
Sekedar catatan random,
Al, Bandung, 18 November 2014



Boleh saja berselimut kemiskinan, namun tekad dan kepercayaan bulatnya bahwa pendidikan adalah jalan terbaik ubah nasib, menjadikannya nekad merantau di usia dini. Tak harus dijenguk ibu, tak harus dikirimi ayah. Tak perlu bersepatu, tak harus berseragam, yang penting punya buku tulis dan boleh minjem buku pelajaran. Cukup. Kini lelaki itu hidup jauuuuuh lebih baik, bahkan berkemampuan untuk hantar putra putri ke kehidupan yang benderang. Lelaki itu, Ayahku, lelaki hebat dengan pundak siaga untukku labuhkan air mata. Selamat Hari Ayah Nasional, Yah! Terima kasih untuk tanggung jawab dan tekad bulatmu dalam memastikan kebahagiaan kami. Bersamamu, damai itu selalu ada..., GBU Yah!

Bersama Ayahanda di sebuah taman di Belarus, July 2013.

catatan spesial untuk Hari Ayah Nasional,
Al, Bandung, 12 November 2014
jumlah kata :100 kata
Seonggok ragu, sebenarnya sudah mengintip di hati bahkan sejak shalat Subuh tadi pagi. Namun karena janji yang sudah disepakati, maka kulangkahkan kaki dengan Bismillah. Menumpang bus antar kota bertuliskan Arimbi, sampailah aku dua jam setengah kemudian di tekape. Satu jam lebih cepat dari waktu yang kami sepakati. Karena aku yang lebih dulu sampai, maka adalah tugasku untuk mencari meeting point sekaligus meeting venue. Sengaja aku pilih sebuah cafe berinisial DD, yang secara umum memang nyaman untuk hangout juga meeting.

Hm, so far still so good. Sengaja kutahan diri dari keinginan wara wiri di Slipi Jaya Plaza yang begitu menggoda mata dan beresiko mengoyak dompet ini. Kuingatkan diri, ingat dompet, Al! Banyak pengeluaran bulan ini, lho! Oops! Jadilah aku menenggelamkan diri ke dalam materi yang hendak kami bahas nanti, sembari tentu saja, berselancar jaya di dunia maya seraya mengutak atik Oppi (my smart Oppo) yang akhir-akhir ini mengulah. Setiap download ato update applikasi baru, selalu aja keluar notif 'downloading error, not enough space' apa gitu....

Jadi, mumpung sedang berada di area full wifi, langsung deh aku tenggelam dalam keasyikan utak atik Oppi. Hingga, waktu yang ditentukan tiba, dan si klien belum juga menampakkan diri, aku pun mulai was-was. Ah, paling kejebak macet. Kunanti beberapa menit hingga kemudian aku pun jadi penasaran. Sms yang kulayangkan 1/2 jam lalu belum juga beroleh jawaban. Aih, ada apa dengannya? Semoga saja tidak terjadi apa-apa dengannya....

Akhirnya, kuraih juga smartphone-ku untuk memanggil nomornya. Ya ampun, ternyata sudah ada sebuah sms yang nangkring manis di inbox. 'Al, maaf banget, tak disangka, istriku menyusul dan sekarang sudah ada di hotel. Ijinkan saya temui istri dulu ya, nanti saya ke tkp. Jangan pulang dulu, tunggu ya.' Oalah..., sang istri bikin surprise kah? Atau malah sedang jadi intel? Hihi. Whatever lah, aku rapopo seh. Kan eikeh cuma teman dan punya sedikit kerjasama dengannya, tak lebih tak kurang. Jadi oke deh. Baiklah, aku tungguin deh. Kubalas dengan pesan singkat, 'OK Bos.'

Dua jam berlalu dalam damai, namun genderang perang mulai ditabuhkan oleh hatiku. Aih, ini ga ada kabarnya, sementara eikeh kan harus balik ke Bandung. Bisa kemaleman nih, mana ga bawa Gliv. Hadeuh. Kuraih smartphone-ku dan menelepon nomornya. Aih, nomor yang anda tuju sedang tidak aktif terdengar ibarat sebuah ejekan. Masak sampai harus matikan hape segala seh? Ya sudahlah, dibalik kecewa, kucoba berbesar hati. [Andaikan] aku di posisi istrinya, dan sedang menginteli suami, apa yang akan aku lakukan? Ih, tapi aku kan belum pernah melakukan hal seperti itu..., haha.

Ya sudah deh, mending pulang aja. Setengah lima aku cabut dari cafe DD dan chitchat sebentar dengan si abang tukang ojek di pinggir jalan, pas di depan Slipi Jaya Plaza. Menanyakan kendaraan apa yang bisa membawaku ke stasiun Jakarta Kota. Ditawarin naik ojek dia aja sih, cuma aku belum pernah naik Kopaja, jadi ingin mencobanya. Dan ternyata asyik juga! Aku kebagian jatah berdiri, seruuuu. Bersama beberapa penumpang lainnya, kami turun di stasiun Jakarta Kota. Sayangnya, ternyata kereta yang berangkat ke Bandung baru ada sekitar jam 9 malam. O ow! Jangan dunk. Maka aku disarankan untuk mencapai stasiun Gambir, karena kalo naik dari sana, aku bisa berangkat pukul 19.50 wib. Jadilah aku bergegas numpang ojek ke sana.

Perjalanan menembus kemacetan kota Jakarta di sore jelang malam seperti ini, bagi kebanyakan orang sudah pasti ngebosenin dan bikin bete, tapi bagiku yang jarang-jarang mengalaminya, menjadi sesuatu yang aku anggap fun. Apalagi si abang ojeknya termasuk gesit salip sana salip sini, bikin perjalanan tambah seru. Sampai-sampai aku jadi lupa dengan 'kekecewaan' yang ditimbulkan karibku tadi.

Benar saja, sesampai di Gambir, masih ada beberapa tiket yang available untuk ke Bandung pukul 19.50 wib. Itu artinya aku masih harus menanti sekitar dua jam kurang dikit lah. Tak ape, rapopo, yang penting pulang ke Bandung. Untuk menanti waktu keberangkatan, kuputuskan untuk hangout lagi di sebuah cafe. Kembali aku memilih cafe yang sama dengan yang di Slipi Jaya tadi. Sekalian beli donutnya untuk oleh-oleh deh.

Senja mulai turun, kumandang azan Magrib mulai diperdengarkan. Namun karena jemaah di Mushalla yang tak seberapa luas itu sedikit membludak, kuurungkan niat untuk shalat Magrib. Aku jamak di Isya aja deh ntar sampai rumah. Maka aku kembali menenggelamkan diri di dunia maya. Ya, bikin postingan ini nih! Hehe, biar ga bete gituh, Sobs! Iya dunk, ngapain juga kita harus bete, toh si karibku pun pastinya tak mengharapkan situasi jadi seperti ini. Namun apa daya, pasti dia tak kuasa melepaskan diri dari intaian dan pelukan sang istri, sehingga, dengan terpaksa, pertemuan dan meeting ini di-TIADA-kan dulu deh. Ditunda saja. Biarlah, yang penting damai. :)

Dan aku? Kecewakah aku? Hm..., iya sih, soalnya udah jauh-jauh datang dari Bandung gitu lho. Tapi ya sudahlah, ngapain juga memelihara kecewa, ntar aura negatif ini malah menyebar dan mempengaruhi energi sekitar menjadi negatif pula. Ah, mending aku utak atik foto saja, dan bermain-main di stasiun.

catatan penutup malam,
Al, posted from Argo Parahyangan, 6 November 2014




Tulisan ini, seharusnya posted tepat pada hari Blogger Nasional kemarin. Tapi gegara sibuk berjibaku dengan urusan offline, driving over here and there, jadilah ini draft teronggok di pojokan folder. Hari ini, usai nge-review dua laporan yang baru disubmit oleh klien, jadilah daku duduk manis sejenak, melihat-lihat blog tercintah, yang draft-nya lumayan juga euy!

Satu dua tiga dan empat *nyanyi* lima enam, tujuh delapan. Wew, lumayan juga, ada 8 draft yang duduk manis dan lama tak tersentuh. Sabar yaaaaa. Hari ini mau update yang ini dulu deh yaaa. Mumpung aroma hari blogger nasional masih semerbak di sekitar. :)

Bicara tentang blogging dan pernak perniknya, tiada henti rasa syukurku ketika pada tahun 2007 telat banget yaaak? jemari ini membawa diriku berselancar heboh di atas gelombang cinta lautan maya. Takjub! Hadoooh, kemana aja eikeh selama ini bo'? Tenggelam di quality control room sebagai quality control engineer di sebuah perusahaan cat terkemuka di kota Medan, sampai tak sempat melongok ke sebuah dunia lain yang begitu cetar bergelora? 

Untungnya keputusan beralih haluan gegara tsunami menimpa Aceh, membuka kesempatan bagiku untuk berkenalan langsung dengan internet. Setiap hari, segala komunikasi dengan kantor pusat di Portland kudu lewat email dan skype, yang pastinya butuh koneksi internet. Mataku terbuka lebar. Lapar dan dahaga akan pengetahuan tentang dunia baru yang satu ini. Hingga suatu hari, gegara googling tentang cara membuat laporan yang efektif dan efisien, mampirlah aku di sebuah blog. Di situlah aku mulai mengenal tulisan-tulisan non formal, yang dikemas dengan hangat, bersahabat dan informatif! Langsung jatuh cinta. 

Aih, aku juga harus bisa nih punya blog seperti ini. Harus bisa punya media digital untuk menampung hobi menulisku yang mendadak menggebrak ke permukaan. Bergurulah aku pada si Mbah [Google], dan terciptalah 6 buah blog sekaligus! Hihi. Maruk pake bingits dah eikeh! Nyesel dan kewalahan di sela tugas rehab rekon Aceh Paska tsunami? Tidak atuh. Malah hepi. Tertantang dan bikin adrenalin berpacu kenceng. Rasanya gimanaaaaa gitu jika berhasil menaikkan satu postingan di tengah kesibukan kerja. Berhasil nyuri waktu itu sensasinya luar biasa. Bangga! 

Tanpa terasa, tujuh tahun sudah akun blogger ini tercipta, dan tujuh tahun sudah aku menjadi blogger. Bahagianya luar biasaaaa. Banyak teman dan sahabat yang kuperoleh dari gelar yang satu ini. Bertambah wawasan dan jaringan juga berkat kegiatan yang satu ini. Banyak pula penghargaan bahkan rupiah yang telah mengalir dari kegiatan yang satu ini. 

Hari ini [seharusnya tepat di hari Senin, 27 Oktober 2014], aku ingin berterima kasih kepada siapa pun yang telah turut serta mencomblangi aku dengan dunia maya ini, terima kasih kepada kamu2 yang telah mengajarkan aku blogging, terima kasih kepada kamu-kamu yang telah berinteraksi positif denganku di dunia maya ini, terima kasih kepada Sekarani Tjahyono, Mira Sahid, Una, Ririe Khayan, Mas Stupid Monkey, Mba Lidya Fitrian, Mba Reni Judhanto, Nchie Hanie, Teh Dey dan Meti Media serta Mimi Arie Radial, yang telah menjadi sahabat2 onlineku pada awal-awal blogging dahulu, yang akhirnya menjadi sahabat2 baikku, secara online-offline, semoga persahabatan indah ini semakin indah dan bermanfaat bagi kita semua. 

Keep blogging happily and possitively. Happy Belated Blogger Day, Blogger!
sepenggal catatan istimewa,
Al, Bandung, 28 Oktober 2014

Hari Minggu kemarin, dapat undangan untuk hadiri acara yang diadakan oleh Manulife. Eits, bukan Manulife Insurance lho ya, tapi Manulife Reksa Dana. Bersama sembilan teman-teman Blogger Bandung lainnya, kami hadir di tekape, yaitu di Istana Plaza, tepatnya di Giggle Box. Enaknya jadi blogger tuh begini nih, suka diundang untuk hadiri berbagai acara, jadinya nambah ilmu/wawasan, nambah pula jaringan pertemanan/network. Asyik khaaan?

Well, back to the topic. Acara dimulai sekitar pukul 4 sore, sesuai dengan yang dijadwalkan. Seperti biasa pula, segenap hadirin disuguhkan camilan, minuman sembari menikmati satu persatu agenda acara. Agenda acara utama hari ini, tentu saja seperti yang tertulis di atas tuh, pada judul, yaitu 3 Langkah Sadar Investasi ala Manulife Reksa Dana.

Yup, investasi! Sesuatu yang mungkin masih sangat banyak diabaikan oleh masyarakat kita, yang sehari-harinya berjibaku dengan urusan pemenuhan kebutuhan hidup yang semakin meninggi, sehingga mau tak mau, terpaksa harus mengenyampingkan urusan investasi sampai akhirnya bener-bener jadi gagap investasi. Butuh sih, tapi mau gimana lagi? Untuk biaya hidup aja kagak cukup, pegimane mau nabung atau invest? Itulah jawaban yang sering kita temukan jika pembicaraan tentang investasi mengemuka.

Kemanapun tujuan kita, perjalanan kita harus diawali dengan satu langkah awal. Dan untuk mengantar Anda menuju apapun tujuan hari depan Anda, kami persembahkan bukan satu, tapi sekaligus tiga langkah awal; 3i - insyaf, irit dan invest.

Quote bertulisan biru di atas, tertera di dalam booklet mini yang di-handout oleh Manulife Reksa Dana bagi para partisipan yang hadir, dan langsung menarik minatku untuk segera membalik ke halaman berikutnya. 3i? Insyaf, Irit dan Invest! Yuk kita intip satu persatu i-nya itu yuk!

i pertama : Insyaf

Insyaf di sini adalah menyadari bahwa untuk menempa kehidupan masa depan yang aman, nyaman dan terkendali, kita harus dengan sadar untuk mempersiapkannya. Harus benar-benar punya niat untuk mempersiapkannya dengan baik. Harus menyadari beberapa hal berikut ini;

1. Bahwa grafik kebutuhan hidup semakin hari semakin meningkat, bukannya menurun. Jelas donk, meningkatnya usia anak, meningkat pula tingkat pendidikannya, yang efeknya jelas kepada kebutuhan biaya yang semakin tinggi pula.

2. Pertambahan usia kita, berbanding terbalik dengan jatah usia produktif yang kita miliki. Jadi, sudahkah kita memikirkan dari mana kita akan mengambil biaya hidup untuk masa-masa tak lagi produktif [masa pensiun] kita nanti? Apalagi jika masa pensiun itu datang, masih ada anak-anak yang butuh biaya sekolah? Huft, bisa gaswat donk jika kita tidak mempersiapkan dari sekarang?

ii kedua: Irit

Jika pada mesjid-2 kita sering membaca tulisan 'sudahkah Anda shalat?' maka dalam mempersiapkan masa depan, ada baiknya kita juga menulis sebaris kalimat pengingat seperti ini nih 'sudahkah kita irit?', hehe. Yup, karena irit adalah bijak dalam memilah antara BUTUH dan INGIN. Laper atau Ingin makan? Perlu telepon atau ngiler ngelihat gadget baru? Hihi. Beda kan? Jadi bener-bener harus bijak di dalam mencermati antara yang diBUTUHkan dan diINGINkan.

Pastikan bahwa belanja yang kita lakukan itu LEBIH KECIL biayanya daripada penghasilan! ~tips irit paling penting
Untuk menjadi IRIT, sebenarnya banyak sekali hal-hal yang bisa dilakukan, misalnya dengan mengubah kebiasaan-kebiasaan kecil, seperti;
membawa bekal ke kantor sehingga ga perlu keluarkan uang untuk beli lunch; ngopi di rumah, jangan di cafe; kalo bisa bekas kenapa musti baru?; bikin sendiri kado teman; berkebun = liburan gratis + bunga gratis; dll.


 iii ketiga : investasi

Nah, ini! Ingat lho ya, bahwa investasi itu beda dengan saving! Investasi, adalah memberdayakan dana yang kita punya sehingga bisa berkembang dengan baik dan menguntungkan secara signifikan. Sementara menabung/saving, adalah menyimpan uang [jika di bank] dengan iming-iming bunga bank yang jumlahnya tidak seberapa dibandingkan dengan investasi. Memang sih, tingkat keamanan menabung jelas, sementara investasi, bisa untung bisa pula rugi. Huft.

Namun, tentu banyak kiat untuk berinvestasi agar resiko kerugian itu bisa diminimalisir. Salah satunya adalah dengan berinvestasi via reksa dana. Mengapa harus reksa dana? Karena Reksa dana adalah jenis investasi yang terdiversifikasi [ditempatkan pada beragam instrumen dan kelas aset], sehingga resiko lebih terkendali. Selain itu, berinvestasi melalui reksa dana lebih terjangkau biayanya. Pengelolaan investasi di Reksa dana dikelola oleh para ahlinya [manajer investasi], sehingga kita tidak perlu memantau dan mengelola investasinya setiap saat, dengan pengetahuan yang kita tidak mumpuni pula. :)

Informasi Nilai Aktiva dan Bersih dan kinerja reksa dana dapat dengan mudah diperoleh melalui media masa seperti surat kabar dan situs internet, di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan UU Pasar Modal.

Satu lagi hal yang menarik yang perlu mendapat perhatian nih, Mantemans! Ternyata berinvestasi di Reksa dana Manulife, bisa dimulai dengan minimum seratus ribu rupiah lho! Wow!
Gimana, Sobs? Sudah sadarkah untuk mulai berinvestasi? :) Yuk lakukan sekarang agar lebih cepat menghasilkan, yuk!

sekilas info tentang Reksa Dana Manulife
Al, Bandung, 28 Oktober 2014






Bus Darussalam
Minjem foto dari sini
Bis di sebelah secara resmi bertuliskan 'Darussalam'. Artinya bis kota ini bernama Darussalam yang harusnya disebut sebagai bis Darussalam. Namun masyarakat, entah siapa yang memulai, malah memanggilnya sebagai ROBUR. Tak satu pun yang mau meluangkan waktu untuk memanggilnya sesuai dengan yang tertuliskan pada badan hijaunya yang besar itu.

Penampakannya yang tua dan beberapa darinya malah terlihat telah rongsok, adalah berbanding lurus dengan masa baktinya yang telah begitu lama. Aku sendiri mengenalnya sejak kami sekeluarga pindah ke Banda Aceh, dan oleh Ayah, aku diharuskan menggunakan transportasi umum untuk mencapai sekolahan. Jadilah aku memilih transportasi paling murah dan menyenangkan ini. Asyiknya, aku tuh tidak harus sendiri, karena ada teman-teman satu genk [kami berempat] yang juga memiliki nasib serupa, harus dengan setia menanti kehadiran si hijau berbadan besar ini. Ga peduli ada seat atau harus berdiri, yang penting cukup dengan mengeluarkan Rp. 50,- kami bisa sampai di sekolah. Begitu juga pulangnya, cukup dengan Rp. 50,- kami bisa sampai rumah. Cerdas bukan? Eits, sebenarnya sih bukan perkara cerdas atau tidaknya sih, tapi targetnya adalah bagaimana meningkatkan uang saku yang diberikan pas-pasan oleh ayah. Hehe.

Bercerita tentang kenangan ber-ROBUR-ria ini, memang tidak akan cukup satu dua artikel, karena banyak banget memory daun pisang yang tercetak sempurna di masa-masa itu. Dan kali ini, yuk Sobs, duduk manis biar aku share sebuah cerita lucu tentang pengalaman ber-ROBUR- ria, yang sukses bikin kulit mukaku seakan kebas bak disuntik bius sekian persen, gegara menanggung malu. Haha.

Ceritanya begini;
Pagi itu, seperti biasanya kami [empat orang] sudah berdiri dengan rapi di tepi jalan, menanti si robur datang menjemput lewat. Biasalah, sambil ngerumpi dan tertawa-tawa. Begitu si robur datang, dengan cekatan kami pun melompat masuk ke dalam. Mencari [dengan mata] kalo-kalo ada seat yang masih tersisa. Dan seperti biasa, jatah kami, anak-anak SMA ini yang naik di tengah jalan [di tengah rute], hanya kebagian tempat di belakang supir. Eits, itu bukan jatah duduk lho ya, tapi jatah berdiri. Dan bagi kami, berdiri pun tak masalah asal sampai dengan selamat di sekolah tercinta, dan tidak terlambat untuk belajar. *Tsah, gayaaa*, yang iya adalah yang penting tidak terlambat sehingga tidak kena setrap. Hihi.

Pagi itu, begitu posisi berdiri di belakang supir sudah setle, kami pun melanjutkan rumpian kami yang tertunda. Habis, masih hot banget tadi, eh si robur datang, terpaksa deh stop dulu, tapi begitu sampai di tekapeh, otomatis lanjut lagi dunk. Mana boleh kita tidak menyelesaikan yang telah kita mulai dengan sempurna? Awalnya sih kami bisik-bisik tetangga manis, agar Pak Supir yang bermuka ketat itu tak terganggu. Namun, kira-kira lima menitan lagi mencapai sekolahan, kami lupa menahan diri. Volume bergosip tak lagi stabil. Cekakak-cekikik gegara si teman membanyol, membuat tawa kami berderai. Pak supir yang bermuka ketat itu pun marah. Esmosi. Langsung membentak.

"Kalian ini ya! Brisik! Dari tadi ketawa-ketawa, kayak bukan anak sekolah saja!"

Ampyuuun. Kami langsung mingkem otomatic berjamaah. Malu banget rasanya. Apalagi di kursi dekat kami berdiri itu ada dua cowok keren yang langsung menatap ke arah kami dengan nada mencemooh. Haduh, Gusti.

Tak lama, si hijau berbadan besar yang kami tumpangi itu pun berhenti. Sekilas ekor mataku menangkap bayangan gedung sekolah. Otakku langsung memerintahkan kakiku untuk beranjak. Refleks aku berjalan cepat, dan hup! Melompat turun beriringan dengan beberapa orang yang juga telah sampai di destinasi tujuan mereka. Anehnya, aku malah mendengar teriakan teman-teman di belakang. Kutoleh ke arah mereka. Olala, mereka masih berdiri dengan setia di belakang si pak supir yang semakin bermuka ketat. Kuperhatikan sekelilingku dengan seksama manakala mereka meneriakkan "Al, kita belum sampai!"

Oalah Gusti, ternyata si Robur barusan berhenti di depan sekolah Analis Kesehatan, bukan di depan SMAN-Tiga. Haduh. Malunya eikeh! Ampyuuun. Kulihat teman-temanku cekakak cekikik bersama bus yang telah melaju, meninggalkan aku yang harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Ga terlalu jauh sih, cuman malunya ini lho! Mana si abang kondektur ikutan menertawakan pula. Iih, dasar! Pasti nanti kalo naik robur yang ini lagi, aku diketawain deh. Hih!

Dan, sambil menekuk wajah, aku pun melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Di ujung sana terlihat teman-temanku dengan setia menanti, begitu mereka turun dari Robur. Setia memang, tapi cekakak cekikik menertawakan aku itu lho, yang bikin keki. Awas yaaa, kapan kalian ga kena!

Well, Sobats, punya pengalaman lucu juga? Yuk share di kolom komentar yuk!

Salah satu kenangan naik Robur,
Al, Bandung, 22 Oktober 2014


Seperti biasa, antrian di money changer ternama ini memang selalu panjang. Udah bela-belain datang pagi, eh teteup aja ada yang datang lebih duluan, dan sudah membentuk antrian yang lumayan. Ya sudahlah, obat mujarab untuk situasi ini hanya dua, ber-SABAR dan online, check and recheck informasi terkini sembari menyapa teman-teman via social media.
Eh, sedang asyik blogwalking, sebuah pesan di BBM nangkring manis. Dari ayahanda tercinta, nun di Banda Aceh sana. Seperti biasa, pesan dari Ayah, cukup satu kali send tapi panjang dan lengkap. ☺

“Neuk, tolong carikan Ayah dan mamak tiket murah untuk ke Bali, ya, besok pagi. Makcikmu masuk rumah sakit, barusan Ayah dapat beritanya. Inginnya berangkat sore ini, tapi selain tiketnya mahal, juga Ayah masih punya beberapa hal yang harus diurus.”

“Oh, ☹, baik, Yah. Al, masih di money changer nih, ntar kalo udah konek ke Laptop, Al carikan sekalian belikan yaaa. ☺”

“Ok. Trims, ya, Neuk!” dari Ayah yang langsung kubalas dengan ‘Sama-sama, Yah. ☺”

Aih, ngapain juga harus nunggu konek ke laptop? Bukankah traveloka.com sudah meluncurkan sebuah aplikasi yang memudahkan pengguna smartphone untuk bisa book and buy tiket pesawat langsung dari smartphone-nya? Yes, sambil nunggu giliran, mending download aplikasi keren ini dulu dari google play ah. Situs ticketing favoritku ini emang makin keren aja, semakin memudahkan pelanggannya untuk bertransaksi hanya melalui genggaman. Cool deh pokoke. Ah iya, ternyata selain tersedia di google play, tiket pesawat app ini juga bisa diunduh dari app store lho!




Hidup di masa kini emang semakin canggih aja. Gimana enggak, coba, Sobs! Untuk belanja tiket, kita ga perlu lagi susah payah konek ke internet via laptop, karena kini urusan ticketing sudah teramat mudah. Cukup via smartphone dalam genggaman, sambil ngantri misalnya, kita sudah bisa browsing tiket, membayarnya secara online [net banking or sms banking], lalu tunggu sekejap, eh ticket [electronic ticket] sudah hadir di ‘genggaman’. Apa bukan WOW kalo sudah sepraktis ini, Sobs? ☺. Thanks to technology deh pokoke. Thanks juga to traveloka.com untuk tiket pesawat app- nya yang sudah begitu memudahkan kami, para pelanggannya.
Beberapa temans sempat berkomentar gini deh, gegara aku tuh suka banget promosi-in traveloka.com ke mereka.

“Ih, emang elu dibayar berapa sih, Al sama traveloka, sampe segitunya promosi-in dia?”

Oow, apa iya, aku terlihat seperti traveloka's ambassador? Haha.... Ah, ga maksud promosiin agen perjalanan yang satu ini kok, tapi masak harus dijelekkan jika travel agent ini memang memiliki kelebihan seperti berikut ini?

Pemberitahuan langsung ketika e-tiket sudah diterbitkan

Ketika menggunakan aplikasi tiket pesawat ini, kita tuh ga perlu menunggu terlalu lama untuk memperoleh e-tiket. Ketika proses book and pay sukses terlaksana, maka kita tinggal menunggu beberapa menit untuk memperoleh e-tiket. Adanya fitur “Tiket Saya”, membuat kita tak perlu sibuk buka email lho, karena e-tiket sudah nangkring manis di dalam fitur ini.

Keberadaan tiket kita di dalam fitur ini, membuat kita ga perlu repot nge-print out ticket saat akan berangkat, cukup tunjukkan kode booking tiket ke bagian check-in counter di bandara, langsung dari handphone kita untuk proses lebih lanjutnya [boarding pass and luggage].

Fasilitas Online Chat dengan Customer Service Traveloka

Terkadang, tidak semua proses berjalan mulus saat kita melakukan book and buy the ticket. Enaknya di traveloka tuh, fitur online chat-nya itu sudah sangat responsive. Didukung oleh aplikasi yang user friendly, plus customer service officer-nya yang ramah, sungguh membantu jika kita mengalami kendala. Jadi, walau selama ini belum pernah ngalami kendala significant dalam beli-beli tiket, fitur yang satu ini tetap membuat eikeh merasa aman deh untuk terus bertransaksi di traveloka.*Aih, ini mah kayak ngiklan, Al. Hehe.*

Fitur sortir tiket

Fitur yang satu ini, menurutku ngebantu banget nih, Sobs! Menyediakan semua informasi tentang harga tiket, durasi perjalanan, keberangkatan pesawat dan kedatangan pesawat tersedia lengkap. Dengan adanya fitur ini, kita jadi bisa memilih penerbangan paling pagi yang tersedia sehingga perjalanan kita bisa berjalan lancar.

Beragam pilihan metode pembayaran

App tiket pesawat ini menyediakan beragam metode pembayaran, antara lain: kartu kredit, ATM atau Internet Banking. Ini memudahkan kita untuk memilih metode pembayaran yang kita inginkan. Selama ini sih, aku lebih nyaman menggunakan internet banking karena sangat aman dan efisien, jadinya ga repot-repot ke atm lagi dweh!

Nah, kalo sudah dimudahkan seperti ini, aku sih jadi males nyari agen perjalanan lain, Sobs, apalagi dengan hadirnya tiket pesawat app, hadeuh, jadi makin suka deh dengan traveloka.com, dan jadi makin sering berburu tiket murah untuk traveling! Aih..., cek rekening dulu ah, pengen traveling lagih!


Senangnya berburu tiket murah di traveloka.com
Al, Bandung, 16 Oktober 2014
Newer Posts Older Posts Home

Author

I am a chemical engineer who is in love in humanity work, content creation, and women empowerment.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Speaker

Speaker
I love to talk/share about Digital Literacy, Social Media Management, Content Creation, Personal Branding, Mindset Transformation

1st Winner

1st Winner
Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Pemenang Utama Blog Competition yang diselenggarakan oleh Falcon Pictures. Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Blogging Competition yang diselenggarakan oleh Balitbang PUPR

Podcast Winner

Podcast Winner
Pemenang Pilihan Dewan Juri - Podcast Hari Kemerdekaan RI ke 75 by KOMINFO

Winner

Winner
Lomba Menulis Tentang Kebencanaan 2014 - Diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh

Winner

Winner
Juara Berbagai Blogging Competition

Featured Post

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk!

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk! Sesaat sebelum naik ke kapal verry Ki-ka: Adik ipar, Aku dan Ayah. Hai.... hai.... hai! In...

POPULAR POSTS

  • Kiat Penting agar Warung Tetap Eksis & Laris Manis
  • Solusi Bikin Paypal Tanpa Nama Belakang
  • Contoh Surat Sponsor untuk Diri Sendiri bagi Pengurusan Visa
  • Laksamana Malahayati, Kartini Lain sebelum Kartini
  • Kolaborasi Microsoft dan ASUS - Hadirkan Windows 10 Original Yang Langsung terinstall Otomatis dan Gratis!
  • Lelaki itu, Ayahku
  • Yuk Melek Hukum via Justika dot Com
  • It's Me!
  • How To Write a Motivation/Cover Letter
  • Jawaban Untuk Sahabat

Categories

  • about me 1
  • accessconsciousness 1
  • advertorial 10
  • Anak Lanang 1
  • awards 20
  • bali 1
  • banner 1
  • bars 1
  • Beauty Corner 29
  • belarus 5
  • bisnis 1
  • Blog Review 2
  • blogger perempuan 1
  • blogging tips 9
  • Budaya 1
  • Catatan 12
  • catatan spesial 19
  • catatan. 53
  • catatan. task 20
  • cryptocurrency 1
  • culinary 5
  • curahan hati 6
  • daftar isi blog 1
  • dailycolor 1
  • DF Clinic 12
  • disclosure 1
  • edisi duo 5
  • email post 10
  • embun pagi 1
  • episode kehidupan 1
  • event 4
  • fashion 3
  • financial 1
  • giveaway 48
  • Gratitude 1
  • health info 9
  • Healthy-Life 16
  • info 23
  • innerbeauty 9
  • iran 4
  • joke 4
  • kenangan masa kecil 3
  • kenangan terindah 12
  • keseharianku 2
  • kisah 14
  • kisah jenaka 7
  • knowledge 2
  • kompetisi blog 1
  • komunitas 2
  • KopDar 8
  • Korea 1
  • kuliner 7
  • Lawan TB 2
  • lesson learnt 7
  • life 2
  • lifestyle 4
  • lineation 32
  • lingkungan 1
  • Literasi Digital 2
  • motivation 9
  • museum tsunami aceh 1
  • New Year 2
  • order 1
  • oriflameku 2
  • parenting 4
  • perempuan tangguh 4
  • perjalanan tiga negara 1
  • personal 3
  • petualangan gaib 6
  • photography 1
  • picture 5
  • podcast 1
  • Profile 12
  • puisi 5
  • reflection 3
  • renungan 25
  • reportase 23
  • resensi 2
  • review 42
  • review aplikasi 1
  • rupa 1
  • Sahabat JKN 2
  • sakit 1
  • sea of life 17
  • sejarah 5
  • Sekedar 1
  • sekedar coretan 76
  • sekedar info 23
  • self-love 1
  • selingan semusim 9
  • seri BRR 4
  • snack asyik 1
  • Srikandi Blogger 2
  • Srikandi Blogger 2013 7
  • Srikandi Blogger 2014 4
  • SWAM 1
  • task 43
  • teknologi 1
  • tentang Intan 34
  • Test 1
  • testimoni 9
  • Tips 57
  • tradisi 1
  • tragedy 1
  • traveling 59
  • true story 7
  • tsunami 9
  • turkey 9
  • tutorial 7
  • visa 1
  • wisata tsunami 2

Followers


Blog Archive

  • December (1)
  • October (1)
  • March (1)
  • August (2)
  • May (1)
  • April (2)
  • March (6)
  • February (3)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (5)
  • October (4)
  • September (3)
  • August (5)
  • July (3)
  • April (1)
  • January (1)
  • December (2)
  • November (1)
  • October (1)
  • September (1)
  • June (1)
  • February (1)
  • December (1)
  • September (2)
  • August (2)
  • July (1)
  • June (1)
  • March (1)
  • February (1)
  • December (5)
  • September (2)
  • August (3)
  • July (1)
  • May (3)
  • April (2)
  • March (1)
  • February (1)
  • January (7)
  • December (1)
  • November (5)
  • September (3)
  • August (1)
  • July (4)
  • June (1)
  • May (1)
  • April (3)
  • March (6)
  • February (5)
  • January (7)
  • December (8)
  • November (4)
  • October (12)
  • September (4)
  • August (3)
  • July (2)
  • June (5)
  • May (5)
  • April (1)
  • March (5)
  • February (4)
  • January (6)
  • December (5)
  • November (4)
  • October (8)
  • September (5)
  • August (6)
  • July (3)
  • June (7)
  • May (6)
  • April (7)
  • March (4)
  • February (4)
  • January (17)
  • December (10)
  • November (10)
  • October (3)
  • September (2)
  • August (5)
  • July (7)
  • June (2)
  • May (8)
  • April (8)
  • March (8)
  • February (7)
  • January (9)
  • December (10)
  • November (7)
  • October (11)
  • September (13)
  • August (5)
  • July (9)
  • June (4)
  • May (1)
  • April (12)
  • March (25)
  • February (28)
  • January (31)
  • December (8)
  • November (3)
  • October (1)
  • September (12)
  • August (10)
  • July (5)
  • June (13)
  • May (12)
  • April (19)
  • March (15)
  • February (16)
  • January (9)
  • December (14)
  • November (16)
  • October (23)
  • September (19)
  • August (14)
  • July (22)
  • June (18)
  • May (18)
  • April (19)
  • March (21)
  • February (27)
  • January (17)
  • December (23)
  • November (20)
  • October (16)
  • September (5)
  • August (2)
  • March (1)
  • December (2)
  • April (1)
  • March (1)
  • February (6)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (4)
  • September (4)
  • August (1)
  • July (8)
  • June (16)

Oddthemes

Flickr Images

Copyright © My Virtual Corner. Designed by OddThemes