My Virtual Corner
  • Home
  • Meet Me
  • Contact
  • Disclosure
  • Category
    • Motivation
    • Traveling
    • Parenting
    • Lifestyle
    • Review
    • Tips
    • Beauty
      • Inner Beauty
      • Outer Beauty
Setahun yang lalu, aku begitu bangga dengan jelinya penglihatanku. Gimana ngga? diusia gandengan antara angka 4 dan 1 itu, aku masih belum membutuhkan alat bantu untuk memperjelas penglihatan, terutama dalam hal membaca. Bahkan untuk memasukkan benang ke dalam jarum yang halus itu pun, aku masih bisa melakukannya dengan baik, tanpa bantuan Intan atau pun kaca mata.

Sementara beberapa teman, bahkan yang jauh lebih muda, sudah harus menggunakan kaca mata baca atau soft lens untuk membantu kelancaran mereka menulis dan membaca maupun beraktifitas lainnya. Aku sangat bersyukur akan anugerah ini. Harusnya sih berusaha menjaganya dengan baik, misalnya dengan memberi jeda setiap sekian waktu dari tatapan terhadap layar monitor laptop, atau tidak menonton televisi terlalu dekat. Atau tidak membaca buku sambil tiduran, dan lain sebagainya.

Namun ya gitu deh, teori tetaplah teori, soal praktek ya lain cerita. hihi. Hingga suatu hari, aku merasa mataku begitu perih, dan kok ga jelas gitu melihat deretan huruf-huruf yang berjejer rapi di lembaran sebuah buku. Gawat! Kucoba menjauhkan jarak baca. Bener seperti yang aku duga. Kenyataan ini akan datang juga. Umur tak bisa menipu sobs! Haha....
Sedih banget mendapati kenyataan ini, aku butuh kaca mata! Kaca mata plus pula! Huft!

Tak ada pilihan lain, aku harus ke optik dan request kaca mata. Dan sejak itu sobs, aku tak bisa jauh darinya! Hiks... Umur memang tak bisa dikelabui yaaa...? hihi

Hari ini, aku dengan santai melenggang meninggalkan kosan, menyetop angkot yang biasa membawaku ke kantor. Hati riang karena yakin semua peralatan kerja sudah masuk dan duduk rapi di dalam tas. Sesampai dikantor juga, hati ini masih riang. Buka tas, keluarkan laptop, kabel adaptor, tablet, handphone dan segala peralatan kerja lainnya. Tapi si merah maroon itu kemana? Duh! Aku ingat, aku membawanya ke tempat tidur tadi malam, membaca buku, dan saking ngantuknya, aku hanya meletakkannya di sisiku, dekat bantal dan hingga kini pasti masih tergolek disana.

Ampun deh, hari ini aku benar-benar kesulitan dan tidak nyaman untuk melaksanakan aktifitas, mana orderan si Boss udah deadline pulak. Hadeuuuw!

Ya udah deh, daripada galau, mending bikin postingan ini aja dulu ah, sambil sarapan dan semoga kemudian mataku akan terbiasa untuk suasana hari ini.

Kerjasama yang baik yuk my lovely eyes! Janji, besok aku tak akan melupakan si merah maroon. Akan kupastikan dia ada untuk membuat dirimu nyaman membantuku bekerja, ok mataku sayang?

I need you my glasses!

curhatan sedikit galau karena ketinggalan kacamata. :)

Saleum, 
Al, Bandung 14 Dec 2012
Tak ada yang bisa memungkiri bahwa hidup itu punya aneka rasa. Ibaratnya permen nano-nano, maka kehidupan juga memiliki aneka rasa itu. Manis, Asin, Asam dan pahit hadir silih berganti. Namun kali ini, aku hanya ingin cerita yang manis-manis saja. Dari sekian banyak kisah manis yang telah melingkupi kehidupanku, kisah ini lah yang ingin aku torehkan di dalam diary online ini, agar abadi dan menjadi kenangan bagi para tokoh yang pernah hadir mengisi hari-hari indah ini.

Ok, yuk kita mulai...

14 belas bulan bekerja di enam desa yang terletak di kecamatan Leupung, Aceh Besar, membuat kami [aku dan timku] cukup akrab dengan semua penduduk di desa-desa ini. Hal itu juga yang membersitkan keinginan di hatiku untuk mengadakan sebuah farewell party/pesta perpisahan dengan mereka melalui sebuah cara yang mengesankan. Aku dan tim berembuk, gerangan apa yang kira-kira menarik untuk kami lakukan. Lalu moment new year yang akan segera menjelang pun menjadi salah satu alternatif untuk mengadakan acara ini. Jadi sambut tahun baru sekalian say good bye bagi project kami yang akan segera rampung. 

Memang sih, sambut tahun baru Masehi bukanlah hal yang dirayakan secara gegap gempita di Aceh, apalagi saat-saat sebelum tsunami, wilayah ini kental sekali dengan konflik dan diberlakukan sebagai DOM [Daerah Operasi Militer]. Tsunami memang mengubah segalanya, namun tak berarti perayaan tahun baru di desa-desa akan semeriah di kota-kota besar. Jadi ide yang kami lempar untuk meraih hati para penduduk desa ini adalah murni KEBERSAMAAN DAN KENANGAN, hanya momentnya bertepatan dengan hari libur tahun baru. 

Sebuah email balasan dari pak Boss, Salvador yang saat itu masih berada di Portland pun bersambut. Hangat dan antusias. 

I trust you all there. Do the best for them because we are here to support and help them towards a better life! Saya mengandalkan kalian semua untuk melakukan yang terbaik. Untuk itulah kita ada disini, mendukung dan menolong mereka bangkit ke arah yang lebih baik.

Koordinasi dengan kepala desa dan pihak terkait seperti kepolisian dan koramil setempat segera kami lakukan. Semua menyambut baik rencana ini. Ya, kami merencanakan untuk camping di desa mereka yang begitu indah dan damai. Desa Pulot, terletak di pinggir pantai, dengan pasir putihnya yang meneduhkan. Di tambah dengan air lautnya yang membiru, duh, indah nian....

Sayangnya, tepian laut ini tidak akan lagi diperbolehkan menjadi pedesaan. Artinya, warga desa ini akan dipindahkan ke area lain yang lebih aman, mengingat bibir pantai ini rentan terhadap abrasi. Oya, Kecamatan ini dulunya memiliki populasi sebanyak 17 ribu jiwa, namun kemudian tsunami menewaskan dan melenyapkan 15 ribu jiwa penduduknya. Tinggallah 2 ribu penduduk saja di kecamatan ini, tersebar di enam desanya.

Para ibu menyambut antusias rencana ini. Para bapak dan pemuda pun sibuk mencari ikan untuk dibakar di malam harinya. Anak-anak terlihat gembira. Tak lupa, aku juga mengajak Intan dan ayahnya [saat itu aku dan ayahnya masih bersama] untuk bergabung dalam camping ini. Beberapa kolegaku juga membawa keluarganya. Belum dimulai saja udah terasa begitu indah lho sobs!

Mendirikan tenda, menyiangi ikan, menanak nasi, berlarian di tepi pantai, semua dilakukan dengan ceria dan penuh canda. Aku dan teman-teman benar-benar merasakan kebahagiaan tiada tara melihat senyum indah terukir di bibir setiap orang. 

Intan enjoy banget dipangku Sara... :)
Ini masih belum seberapa lho ikannya, masih banyak lagi menyusul... :D
saatnya bersantap! Nyam...nyam!
Ludes dalam sekejab!
Malam yang begitu mengesankan. Tak hanya bersantap bersama, tapi kami juga menghabiskan sedikit waktu untuk saling bertukar pikiran tentang program yang telah kami jalankan di desa mereka, walau dalam diskusi informal. Kami sengaja menggunakan kesempatan rileks ini untuk mencari masukan-masukan dari mereka. Dan Alhamdulillah, mereka dengan santai dan terbuka mengungkapkan apa yang mereka rasakan, harapan dan keinginan ke depan, setelah kami pergi dan tinggalkan desa ini nanti. 


Adalah sebuah keindahan bagi kami, bisa bermalam bersama dengan para penduduk desa ini. Dua buah tenda besar memang telah kami siapkan. Satu tenda untuk wanita dan satu tenda untuk prianya. 

Tak hanya sampai disitu saja kebersamaan itu sobs, keesokan harinya, setelah menikmati indahnya matahari pagi di bibir pantai, kami pun melanjutkan piknik bersama ke sebuah air terjun yang berada di kabupaten Lhong Raya. Sekitar 2 jam perjalanan dari desa itu. 

Dan betapa kegembiraan tiada tara itu memenuhi relung hati, tak dapat diungkap dengan kata. Let's the pictures show more yuk...

Menikmati mentari pagi yang bersinar cerah....

Sesaat setelah tiba di lokasi air terjun. Yang tiduran itu adalah Sara Nalder, yang pernah aku posting tentang Nasi Goreng telur mata sapi itu lho!


Lompat ga ya? Sara akan memimpin anak-anak ini melompat dari ketinggian. hihi
Merasakan terapi tetesan jarum dari air terjun, asyik banget!
Well sobs, tampaknya foto-foto telah cukup banyak berbicara, semoga kenangan indah ini akan terus abadi di hati kami semua. Teruntuk para kolegaku yang begitu hebat dan penuh ide kreatif, semoga kenangan indah ini tetap memotivasi kita untuk terus berbagi kebaikan di setiap langkah kehidupan yaaaa.... Miss u all guys! Thanks for a great hardworks, thanks for our solid team! 

Kenangan manis untuk Giveaway Manis-Manis”

Beberapa hari tak berkesempatan update postingan, juga ga sempat main ke rumah maya para sahabat, jelas membuatku kangen! Kangen pada rumah maya tercinta ini, juga kangen pada para sahabat yang begitu setia bermain ke pojok maya ini.

Dan Alhamdulillah, akhirnya siang ini, sambil menikmati sepiring nasi putih hangat, plus rendang dan daun singkong sambal ijo, aku mau cerita tentang trip singkat [tapi jauh banget] by land, dari Bandung ke Semarang. Mungkin beberapa sobats sudah pada tau donk kalo Sabtu-Minggu kemarin aku ke Semarang. ;D

Rencana awal sih ingin berangkat jam 5 pagi, tapi apa daya, hujan gede tadi malam menciptakan rasa dingin yang nikmat banget untuk tetap bertahan dibawah selimut tebal. Apalagi jika berduaan, jadi maleskan sobs untuk berpindah ke lain aktivitas? haha.

Jadinya baru bener-bener start tuh di angka 6.30 wib, dimulai dengan suami yang megang kendali Toyota Hilluxnya. Si pick up gede ituh. Melaju kencang sementara aku melanjutkan tidurku disampingnya. Sempat juga sih mendengar sindirannya, duh... ini sih pindah tidur namanya mi!
Aku pura-pura ga dengar ajah dan lanjutkan tidurku. Baru kubuka lagi mataku saat mobil berhenti, ternyata kami sudah sampai di Sumedang, dan suamiku ingin perkenalkan nikmatnya tahu sumedang padaku.

Kami pun menikmati sarapan 'tahu sumedang' yang ternyata sajiannya hanya digoreng begitu saja, dan dimakan dengan cabe rawit, atau dicocol pada kecap manis yang telah diberi cabe. Hm... ga boleh bilang ga enak, jadi aku bilang hm... enak juga ya mas! haha. Habis kulihat suamiku melahap si tahu dengan nikmatnya. Aku sampai heran, memang sih, tahu sumedang itu enak, lain dari tahu2 yang pernah aku coba, tapi kalo sajiannya hanya seperti ini, biasa banget gitu lho. Ga ada istimewanya! Tapi demi menyenangkan hatinya, kurelakan kalimatku tadi, hm...enak juga ya mas!

Selesai menyantap 15 potong tahu sumedang [berdua, porsiku mungkin 6 dan dia 9 potong], dua gelas teh manis hangat, kami pun melanjutkan perjalanan. Masih suamiku yang memandu kendaraan. Aku? Dengan perut kenyang tentu mataku tak hendak terpejam donk. Jadi ya lihat-lihat jalanan. Menarik sih, apalagi saat aku diminta mengambil alih kemudi. Aha! This is what I am waiting for!

Mengemudikan mobil besar adalah salah satu kegemaranku. Rasanya gagah gitu deh. Hehe. Kami ngobrol santai sambil ngebahas Bakrie toll road yang kami lintasi. Sepi banget! Kapan balik modalnya nih pak Bakrie kalo seperti ini? Dan berbagai pokok bahasan lainnya tentang ekonomi, politik dan aneka isue lainnya.. Hingga akhirnya... perjalanan panjang itu mencapai endingnya juga!
Sekitaran jam 4 sore hari, kami menghentikan kendaraan di Hotel Tugu Indah, Ngaliyan, Semarang. Hotel ini adalah rekomendasi dari jeng Noorma, sang pemilik rumah maya Cah Kesesi Ayu tea, yang memang telah menjalin komunikasi denganku sejak dalam perjalanan tadi.


Bukan blogger donk kalo ga KopDar di daerah yang dikunjungi? hihi. That's is also what we did!
Sebenarnya agenda untuk ketemuan dengan Noorma, Aby dan si cantik Noofa telah ada sejak kami [aku, Una, Rie dan Idah] melakukan perjalanan ke Dieng kala itu. Namun apa daya, waktu yang begitu sempit membuat rencana ini terpaksa dikesampingkan. Namun itu tak berarti aku membatalkan rencana toh? and Here I am, here We Are, menunaikan janji. Ketemuan dengan Noorma, Aby dan juga si kecil Noofa. Alhamdulillah.

Sensasi indah saat KopDar, aku yakin pasti akan dimiliki oleh teman-teman blogger lainnya. Rasanya gimanaaaa gitu ya? Takjub dan bahagia sih kalo kata aku. Soalnya kan selama ini kitanya cuma saling sapa di blog, atau chit chat di fb ataupun messenger lainnya. Dan kini? dia telah di depan mata!
Lebih bahagia lagi, ketika aku akhirnya boleh menggendong Noofa! Asyik... tadinya sih aku segan untuk dekat-dekat banget sama Noofa. Bukan apa-apa lho sobs. Aku tuh sedang flu berat, dan kuatir ntar malah nularin ke Noofa, kasiankan? Bisa disalahin deh ntar aku oleh Umi dan Abi nya Noofa. haha. Eh malah Uminya kemudian dengan santai menyodorkan Noofa ke pangkuanku... Asyiiiik.... sambil Bismillah dalam hati, semoga ga nular ya sayang, aku pun langsung deh gendong Noofa.

Seperti yang telah diposting di rumah maya jeng Noorma, kami memang memilih cafe SS sebagai tempat untuk saling bercerita, menghabiskan waktu sejenak mengisi acara KopDar perdana ini. Yang tak terasa berjalan begitu cepat. Magrib telah menyapa dan mengingatkan kami untuk segera mengundurkan diri. Apalagi rasa lelah oleh perjalanan panjang tadi begitu mendesak untuk mengambil masa istirahat.

Jadilah kami berpamitan, untuk ga tau pasti kapan bisa ketemuan lagi. Eh ternyata sobs, pagi-pagi, saat Noorma sms, aku kok malah jadi pengen ngajak Noorma dan Noofa ikutan ke acara hajatan itu. Dan Alhamdulillah Noorma dan Noofa diijinkan oleh Aby. Makasih ya mas Aby... :)

Senang banget rasanya bisa ketemuan Noorma dan Noofa lagi. Berempat [aku, Noorma, Noofa dan suamiku] pun meluncur ke Pedurungan, tempat dimana hajatan diselenggarakan. Butuh waktu sekitar 30 menitan aja sih untuk sampai disana. Ga begitu susah lah mencarinya, apalagi dengan mengandalkan GPS yang ada di Laxy. Sip deh. Kami pun sampai di tempat resepsinya Lilis, sohib yang juga adalah adik angkatku. Dan rasanya kok malah seperti berada di suatu tempat asing. Dimana orang-orangnya aku tak mengenalnya. Haha...

Harus legowo dan lapang dada sih saat kedatangan kami tak ada yang ngeh. haha. Apalagi Lilis dan pengantin pria, mama serta papanya juga sedang di atas pelaminan, jadi wajar lah jika kedatangan kami hanya disambut oleh para penerima tamu saja. Kupeluk Lilis penuh kasih dan mendoakan agar rumah tangganya menjadi rumah tangga samara. Lilis menangis dan memintaku untuk make myself at home. Sure. Maka kami pun berdiri sebentar, sepertinya konsep pestanya adalah standing party. Tak banyak kursi untuk duduk. Aku dan Noorma [yang menggendong Noofa] mencari kursi. Kasian Noorma soalnya, kan beranak bayi.

Kami pun makan, tak lama kemudian pamitan. Yang penting udah setor wajah dan panjatkan doa bagi Lilis dan suaminya. Kami pun kemudian melaju. Driving back home, Bandung. Tapi tentu setelah mengantar Noorma dan Noofa terlebih dahulu ke rumah kakaknya Aby. Setelah itu, kamipun langsung pulang. Jadi tujuan utama ke hajatan, hanya dilaksanakan dalam waktu 30an menit, yang lama adalah perjalanan PPnya. sembilan jam pergi dan sembilan jam pulang. Huft. Lelah? sedikit. Bahagia? Yes, pastinya.

Kami sampai Bandung sekitar jam 10an malam, dan langsung tidur deh setelah mandi dan shalat Isya. Apalagi suamiku harus kembali ke KL pagi ini, sementara aku sendiri harus ngantor. And here I am, in the office. Bikin postingan, haha. Kerja juga dunk.

Eh iya, hari ini aku juga menerima sebuah kartu pos dari Jepang lho sobs. Coba tebak, siapa pengirimnya?


Yes, pengirimnya adalah juga bernama Nurma! Nurmayanti Zain si pemilik Kemilau Cahaya Emas yang sedang menuntut ilmu di negeri Sakura. 

Makasih banget lho say atas post cardnya! Glad and happy to receive it! :)
dan Untuk Noorma, Aby dan Noofa, makasih banget untuk ketemuannya yaaaa.... :)

cerita week end,
Al, Bandung, December 10, 2012










this pict was sent by a friend to my tagged.com profile
Mentari pagi ini mengintip malu-malu
Awan kelabu menyingkir dan berlalu
Rona langit mulai terang, cerah dan membiru
Duhai engkau yang di seberang sana, taukah kamu aku rindu?

Lima kali sehari kulantun doa
Agar Ilahi senantiasa naungi kamu
Agar gerak dan langkahmu selalu maju
Penuh semangat sambut harimu

Rindu ini semakin menggebu
Untuk kamu yang selalu kurindu
Untuk kamu kulakukan ini
Menjauhimu bukan tuk hindari




Duhai engkau belahan jiwa
Mari melangkah sepenuh hati
Engkau disana aku disini
Kita bekerja sesuai porsi

Duhai engkau permata hati 
Jaga senyum bersihkan hati
Jemput semangat penuhi diri
Jadilah selalu putri kebanggaan umi.

Love you my dear Diamond!
Umi kangen kamu nak….




sepotong rindu dari Bandung

Al, Bandung, 7 Dec 2012


pict grabbed from here

Langit masih cinta pada kelam
Mentari masih suka pada temaram
Namun awan mulai bosan
Peluk butiran air yang kian membeban


Jarum-jarum kecil melesat tajam
Sirami bumi, lunturkan debu dari daun dan dahan
Petir dan kilat juga tak hendak tinggal diam
Sambar menyambar ambil peranan





Wanita tua duduk termangu
Lantunan doa mengalun syahdu
Sekian tanya hinggap di fikiran
Akankah mimpi jadi kenyataan?

Sedari pagi sibukkan diri
Siapkan penganan kesukaan sang putra
Di alam mimpi jelas tergambar
Nanda kan hadir walau sebentar

Duhai….
Waktu berjalan begitu lambat
Ibarat siput yang sedang merambat
Berkali-kali memandang keluar
Perlahan ragu mulai memancar



Ananda tak kunjung datang
Penganan terhampar, tinggal membentang
Air mata bunda kini berlinang
Rindukan nanda yang telah lama menghilang

Lelaki tua kini menghampiri
Tak kuasa menahan diri
Menyaksikan belahan jiwa berselimut nyeri
Dipeluknya kekasih hati,
Sayang, mari pasrahkan pada Ilahi

pict belongs to this site
Tangisan yang tak teredam
Kini tertular tak mampu dipendam
Duka lara kian menggema
Seakan beban kian menjelma


Empat mata jadi telaga
Dua bibir saling tergugu
Ratapan hati kian menderu
Luapkan luka yang kian menganga


Duhai Tuhan kami
Sampai kapan cobaan ini?
Sungguh kami tak kuat lagi..
Bantu kami wahai Ilahi



Duhai engkau nanda tersayang
Ayah bunda masih menanti
Mohon engkau segera kembali
Karena tempatmu adalah disini…

mewakili kerinduan dua keping hati yang telah menua...
Al, Bandung, 4 Desember 2012


gambar pinjem dari google

Kereta api pagi baru saja beranjak membawa temanku dari Stasiun Kota Bandung menuju Yogyakarta, dan aku sudah bersiap-siap hendak melangkah ke agenda selanjutnya kala hpku berdering nyaring. Kuraih BB mungilku dan menatap layarnya.

Duh, si bos ini ya, pagi-pagi udah menelefon! Padahal aku kan udah ijin akan masuk siang hari ini. Selain ke stasiun mengantar teman, aku juga ada keperluan ke kantor Imigrasi untuk memperpanjang passportku yang sudah akan expired.

Tapi si boss juga ga akan menelefon jika ga penting sih. Dan ternyata memang benar sobs. Dia minta aku segera kirimkan files yang sudah aku review kemarin. Segera, karena sudah ditunggu oleh kliennya. Ya ampun Boss! Tapi baiklah…

Aku segera beralih ke menu pengiriman email. Toh file-file itu aku simpan di Dropbox, jadi bisa aku akses dari gadget mana pun sejauh internet tersedia. Dan salah satu keunggulan berteman dengan si mungil Onyx ini adalah, dia selalu siap sedia menemani dan membantuku selama ini. Dan tentu saja bantuannya juga kuharapkan saat ini, menghantarkan file-file yang diminta pak Boss saat ini juga.

Namun olala, kok aku lupa, Blackberry Full Service ku kan baru saja habis. Expired. Ampuuuun. Ku cek pulsa mana tau aku bisa memperpanjangnya segera. Namun Masyaallah, mengapa pulsa dan BIS ini berkonspirasi demikian sempurna ya? Pulsaku hanya tinggal Rp. 1500 rupiah. Benar-benar memecahkan rekor. Belum pernah selama ini pulsaku berada di titik serendah itu. Coba aku tanya satpam aja deh, mungkin ada atm BCA di stasiun ini.

But wait! Bukankah Indosat baru saja meluncurkan produk barunya yang super itu?  Indosat Super Wifi,     yang merupakan layanan internet Unlimited melalui jaringan Wi-Fi dengan kecepatan tinggi, yang diperuntukkan bagi seluruh pelanggan prabayar dan Paskabayar Indosat secara GRATIS (selama masa promo). Kenapa aku ga segera mencobanya? Dan Stasiun Bandung ini adalah merupakan salah satu titik dimana hotspot Indosat Super Wi-fi tersedia.

Maka aku pun segera cari tempat duduk yang lengang dan nyaman. Dengan hati ceria penuh harap, mulailah aku aktifkan Wi-fi. Mencari network bertuliskan INDOSAT dan connecting. Hanya butuh settingan sedikit, gampang dan mudah, lalu INDOSAT pun connected. Tak membuang waktu, segera kumanfaatkan layanan ini segera [takut ntar malah lemot atau kenapa-kenapa].

Sambil berdoa [dalam hati], aku pun langsung compose mail, dan attaching files yang aku ambil di dropbox dan beberapa menit kemudian tanda centang di samping email yang aku kirimkan jelas menandakan pengiriman sempurna. Gile beneer! Speednya kencang banget. Sending well done! Pekerjaan selesai. Alhamdulillah. Trims Indosat untuk layanan Super Wi-fi nya yang memang SUPER! Yuk ah, mau lanjut ke Kantor Imigrasi dulu… akankah hotspot ini juga tersedia disana?

Saleum,
Al, Bandung, 4 Dec 2012


Sedang menikmati kepadatan lalu lintas seputaran jalan Padjajaran yang memang selaluuuu aja macet ketika sebuah sms tanpa nama hadir di layar BB.

Mi, kirim nomer rekening. Mau transfer uang sepatu dan dompet. Intan.

Oalah, ananda tersayang ganti nomer lagi nih kayaknya. Tumben ga pakai BBnya, apa paket BISnya expired?
Ok, mau ke Mandiri apa BCA? emang duitnya udah ada nak? Mandiri : 158 xxx xxx yyyy dan BCA: 043 x0x 64xy

Sent! Tak lama, sms pun berbalas dan sukses menyunggingkan senyum nyengir di bibirku. Gimana ga nyengir sobs, Intan lagi kumat becandanya. Hihi.

Oke say. Ntar sore Intan kirim ya sista cantiiiik. Hihi. 

Seketika rasa kangen terhadapnya menyeruak di dada. Duh nak, umi kangen banget sama kamu! Kubalas dengan segera.



Haha... ditunggu sista maniez. Segera lho sist, daughter is daughter but business is business. Kutambahkan icon 'tongue out' alias melet diujung smsku. Sent! Berbalas segera:

Iya Umi sayang, makanya ini mau dikirim. Kan anak Umi professional! hehe

Beberapa bulan terakhir ini, Intan memang aktif jualan online. Semua dijual, sepatu, skin BB, t-shirt, pernak pernik asesories, binder dan segala macam yang selalu bikin aku senyam senyum melihat status di BBnya yang berbau promosi setiap harinya.

Setiap hari semakin kreatif caranya menyusun kalimat promosi dan paling sering membuatku takjub. Nih anak ternyata pinter juga mengolah kata.

Misalnya nih:

Ingin tampil trendy tapi dana terbatas? Jangan sedih sist... malam ini ada sale lho di galleryku. Yuk buruan sebelum sold out! Ditunggu kunjungan sista ya, harga akan normal kembali setelah jam 12 teng! 

Aku sih tidak menghambat keinginannya untuk jualan online, karena sudah saatnya juga dia belajar memahami bahwa mencari rupiah itu tidak gampang. Tidak semudah meminta padaku seperti yang berjalan selama ini. Seperti yang diakuinya sendiri.

Mi, ternyata nyari duit itu sulit ya mi...? Mau nyari keuntungan sepuluh ribu aja kok susah kali... huft. Baru tau Intan, kayak mana susahnya Umi cari duit selama ini. Tapi Umi sih enak, gaji umi di UN kan besar! hehe. Intan mau kerja di lembaga PBB juga nanti ah. Mau ikut jejak Umi. 

Haha.... putri tercinta masih labil dalam menentukan pilihan. Aku maklum banget. Tapi memang sudah saatnya aku mengarahkannya untuk lebih mantap dalam menentukan pilihan. Harus mantap dalam melihat kemana dan ingin menjadi apa dirinya lima tahun ke depan. We will sit and discuss about that later on ya nak!

Satu hal yang aku tekankan, bahwa tugas utama Intan adalah belajar, dan tanggung jawabnya adalah mempertahankan prestasi pendidikannya. Jika sempat nilainya terganggu karena aktivitasnya ini, I will stop it directly. And Deal! Agreed. 

Seminggu yang lalu, aku mendapat paket dari 'Diamond Online Shop' dan isinya bener-bener bikin bahagia lho. Siapa coba yang ga girang dan bahagia mendapat kiriman dari putri tercintanya?

Sepasang sepatu Jelly dari Intan, dengan paket berlogo 'Diamond Online Shop', gallery onlinenya Intan.

memang sih, sepatu seperti ini di Bandung juga banyak,
tapi siapa yang memberikannya, itu lho yang bikin dia istimewa!
Nak, sepatunya udah sampe lho, dan pas banget di kaki Umi. Makasih ya sayang? Umi harus transfer berapa nih? Pesan sent from BBku ke BB Intan.

Alhamdulillah Mi kalo udah sampe dan pas di Umi. Ga usah dibayar Mi, itu hadiah dari Intan untuk Umi. Boleh donk sekali-sekali anaknya ngasih untuk Uminya. Lagi pula, kan Intan masih hutang sama Umi, nanti kalo udah pada bayar, Intan transfer uangnya kembali ke Umi ya..."

Mau bilang apa kalo sudah seperti ini sobs? Rasa haru membuncah di dada. Alhamdulillah ya Allah atas karunia indahMu ini. Semoga Intan tumbuh menjadi anak yang mandiri, sukses dan sholehah ya Allah. Amin...

catatan hati seorang ibu,
Al, Bandung, 29 Nov 2012.



Perdebatan itu mencapai ujung,
Sang surya t'lah mengalah, biarkan hujan sirami alam
Argumennya patah dan beringsut menjauh
Tinggalkan awan yang hilang kesabaran.

pict grabbed from here
Jarum-jarum kecil melesat tajam
Basahi bumi yang kian temaram
Senja t'lah menjamah
Tanah mulai basah
Masih di balik jendela yang sama,
lelaki tua itu…
Termangu dibungkus lara
Larut dalam kenangan lama
Dulu, disini, di balik jendela ini, putra tercinta abadikan hujan
Dulu, di tempat ini, putra tercinta ukir kenangan




Mata tua itu beralih ke seisi kamar…
Sepucuk kerinduan jelas tergambar,
Nak… sedang apa kamu di tempat barumu?
Sembilan bulan telah berlalu,
Lupakah kamu pada ayah ibu?

Mata itu beriak sudah
Sedu sedan memalu jiwa
Tubuh terguncang menahan pilu…
Wanita tua ikut tergugu...
Keduanya saling memeluk, tenggelam dalam tangisan sendu


pict grabbed from here
Hujan mengguyur kian deras
Empat mata kini memanas…
Dua bibir bermunajat doa..
Mengadu dan bermohon pada sang PENGUASA


Duhai Ilahi Rabbi..
Sekuat itukah diri kami?
Bebani kami sesulit ini?
Bantu kami tetap berdiri…
karena kami tak sanggup lagi…...


Hancur lebur relung hati
Porak poranda jiwa kami
Saksikan ananda yang lupa diri....

Al, Bandung, 28 November 2012



Beberapa hari ini aku kok ngefans berat sama Carlisle, itu lho sobs, salah satu tokoh di filmnya breaking down…. Hehe. Nah, saking ngefansnya, aku sampai suka masangi fotonya sebagai my BBM display tuh. Ya selain suka aja mandangin wajahnya [bukan karena bosan mandangi wajah sendiri di display lho], juga mau lihat berapa banyak response terhadap aksi ku itu, dari teman-teman yang ada di Blackberry list ku. Iseng banget yaa? hihi

Dan, seperti yang aku rencanakan, walau sempat terkendala, aku pasang foto Carl dalam beberapa pose yang berbeda dan selalu saja ada teman yang response, yang otomatis membuatku senyam senyum. Apakah aku sebegitu tergila-gilanya pada Carl? Hm…. Kasih tau ga yaaaa? Haha…
Kayaknya ga deh. Masak sampai segitunya…. Menurutku sih belum terlalu tergila-gila kok sama dia, buktinya Carl ga pernah sampai mampir ke mimpiku tuh…. Artinya batas ngefansnya masih di rata-rata aja.

Lalu kenapa sampai koleksi foto-fotonya? Ya karena suka aja. Anehnya aku ga suka ngeliat foto Carl dalam tampilan aslinya sebagai Peter Facinelli sih…. Aku hanya suka lihat dia sebagai vampirenya. Nah, berarti aku hanya suka karakter yang dia perankan donk? Mungkin sih. Yang jelas, sampai sekarang aku masih suka banget sih sama Carlisle, bukan pada Peternya. ☺

Terus siang ini, selesai makan siang, sambil nyantai, aku tukar lagi deh foto si Carl. Sambil menghitung.
 1…2…3…4

“Ting”. Aha! Masuk deh.

Anak Umi sent a message.

Hehe….
Umi udah tergila-gila sama pemeran Breaking Down

Umi pun membalas.

Hi..hi…
Iya nak… hahaha….

Anak Umi membalas,
haha…. Kok bisa mi? ganteng kali dia ya?

Umi pun membalas.

Hm.... Kasih tau ga yaaaaa? hehe
Bukan karena gantengnya nak, umi suka karakternya itu lho, baik banget sebagai ayah. Bertanggung jawab dan selalu melindungi keluarganya.

Terlihat Anak Umi is writing di layar BBku. Agak lama baru muncul dan membuatku miris.

Ga kayak ayah ya mi? ga ingat pun dia sama Intan lagi... untung ada papa... 

Ups! Aku melakukan sebuah kesalahan. Hatiku mendung seketika. Aku sama sekali tak ingin mengingatkanmu pada ayahmu nak. Sungguh. Segera kukebut jemariku, menari di atas keypad mungil dan memfungsikan kuku-kuku jemariku agar kecepatan geraknya lebih cepat.

Sayang.... Kan Anak Umi punya Umi yang sangaaaat menyayangi Anak Umi. Punya papa yang juga sayang sekali sama Anak Umi. Punya mami dan abuchik serta Oom-2 yang menyayangi Anak Umi. Ya kan? 

Kunanti jawaban dari sana. Dan hanya dua patah kata.

Iya sih. 

Kukebut lagi jemari ini menciptakan kalimat untuknya. Mendung ini ga boleh dibiarkan bercokol terlalu lama. Intan sedang di sekolah dan ga boleh membuat mood belajarnya padam hanya karena hal ini.

Sayang, mungkin ayah sedang sibuk, ga boleh berprasangka buruk ya nak. Coba lihat sekeliling kita. Masih ada anak-anak yang malah ga punya ayah ibu lagi. Masih ingat kak Bulan? Yang hidup seorang diri? Ga punya siapa-siapa lagi? Kita harus bersyukur dengan karunia yang Allah berikan kepada kita. Intan masih punya Umi, punya papa, punya mami, abuchik, Oom-2 yang hebat.... yuk kita bersyukur atas semua ini yuk nak. Dan kita berdoa semoga Allah memberikan petunjuk dan bekahNya bagi ayah. Umi yakin, kalo ayah punya uang, sehat dan bahagia hidupnya, pasti akan datang melihat anaknya ini.... yuk kita doakan dia yuk....

Kusaksikan Anak Umi is writing kedap kedip. Banyak kalimat yang ditulisnya mungkin. Atau malah ketik hapus ketik hapus yang sedang terjadi di seberang sana. Kunanti dengan sabar. Hingga akhirnya....

Iya mi, Intan bersyukur diberikan ibu terbaik seperti Umi. Makasih ya Mi. Love you so much. Muaaach.

Kusunggingkan senyuman. Sejuk hati ini. Mendung ini harus segera dihalau. Kupancing cerianya.

Nak, Umi jadi ingat Intan saat ngefans berat sama smash dulu. Pasti rasanya seperti yang umi rasakan saat ini yaaa? hehehe..... dulu Intan kan suka kali koleksi foto-2 mereka tuh. ternyata umi sekarang kena batunya. hehe....

Kukirimkan foto ini ke BB Intan, dan....

pict grabbed from here
Response tercepat yang pernah kudapat.

Hehehehehhehehe....... iyaaaaaa! tulah Umi
Dulu ngejek2in Intan, sekarang kena batunya. Rasain. Disertai icon melet.

Aku tersenyum. Riang hatiku. Kubayangkan putri tercinta senyam senyum di ujung sana. Kangen kamu sayangku. Semoga kamu sehat selalu di sana ya nak...

Mi... Intan mau masuk kelas dulu ya... ada ujian Matematika nih.... 

Segera kubalas, Ok sayang, good luck ya nak, wishing u all the BEST! jangan lupa Bismillah ya nak.

Ok Umi sayang, I will, thanks mom!

Aku pun kembali ke laptop dan melanjutkan pekerjaan hingga 45 menit kemudian...

Sebuah icon mewek sebanyak tiga buah nangkring di layar BBku. Dan aku paling was-was kalo Intan sudah mengirimkan icon ini. Ada apa ya Allah? Ga bisa ujiannya?
Segera kukebut lagi jemari ini, menampilkan sebaris kalimat.

Ada apa nak? Kenapa? what's up?

Icon menangis nangkring lagi, kali ini lima buah. Oh my God. Ini pasti serius. Aku makin was-was.
Kunanti lanjutannya tanpa berkedip.

Intan benci kali pelajaran mengarang mi! Bahasa Indonesia Intan untuk mengarang cuma dapat 77. Huh! Icut dapat 82. Intan sebel kaliii. Gimana nih caranya biar bisa mengarang? Ajarin mi....

Oalah, hanya karena dapat 77 untuk pelajaran mengarang toh? :)

Sayang..... setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda. Masih ingat kan cerita Umi, tentang plus minus? Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan. Nah, kelebihan Intan selama ini Umi lihat adalah dalam hal science alias eksak. Hitungan. Itu sudah bagus. Tinggal dipertahankan jangan sampai menurun. Malah harus ditingkatkan. 

Untuk kelemahannya, jangan takut. Anak Umi masih mudaaaa... masih panjang jalan dan kesempatan untuk melatih diri. Makanya Umi sering menyemangati Intan untuk rajin menulis kan? Kenapa? Supaya terlatih. Coba lihat pelajaran bahasa Inggris, atau bahasa apa pun. Sepinter apa pun kita menguasainya, kalo tidak kita gunakan, tidak kita latih, bahasa itu akan terlupakan. Kita akan lupa.

Begitu juga dengan menulis. Harus dilatih. Harus diasah. Kurang Ide? Coba Intan baca lagi obrolan kita ini.... Panjang banget kan? Nah, coba nanti malam Intan tulis kembali obrolan ini di word. Terus disusun membentuk paragraf, dan Intan pasti akan takjub, ini bisa menjadi sebuah karangan/cerita lho. Tinggal di poles sana sini biar lebih indah. 

Kutunggu response atas paragraf ku yang begitu panjang. Agak lama baru muncul responsenya.

Iya juga ya mi.... Umi kok gampang banget sih? Otak kanan Umi aktif banget yaaa? Hehe... Kreatif! Intan ingin seperti Umi.... Nanti malam Intan coba ah mi....

Kujawab dengan segera.

Hehe, iya donk. Umi siapa dulu? Mengarang itu mudah nak. Tinggal tuliskan apa yang ada di dalam pikiran kita. Yang paling penting adalah, rajin-rajin membaca tulisan-tulisan orang lain. Makanya Umi rajin kali belikan Intan buku bacaan, ya untuk memancing minat Intan menulis dan membaca... sayangnya, Umi lihat buku-bukunya pada berdebu tuh.

Kuimbuhi akhir kalimatku dengan sebuah icon mengejek/melet.

Intan tertawa, guling-guling.

Iyaaaa mi, ntar Intan mau rajin membaca dan belajar menulis deh. Mi, makasih for always be with me, anytime I need you. Love you so much mom! Muaaaach...muaaaach untuk Umiku sayang. Intan mau jajan dulu yaaaa.... bye Mi....

Alhamdulillah keceriaannya telah kembali. Lindungi dan berkati Anak hamba senantiasa ya Allah.

Oke sayang, Umi juga sayaaaang banget sama kamu nak. Love u so much, as always! yo wes, sana jajan gih. Jangan banyak saos lho, ntar amandelnya kumat!

Oke Boss! Dan aku kembali ke Macsy yang begitu setia di atas meja. Ketak ketik lanjutkan pekerjaan. Ada rasa plong di dada ini menemukan kembali keceriaannya.




Hari-hariku terasa begitu padat sejak Kamis pagi hingga Senin pagi ini....
Menguras energi sudah pasti, tapi herannya sama sekali tidak menguras apalagi melelahkan pikiran. Heran banget deh. Meski lutut ini rasanya sudah seperti akan lepas dan persendiannya terasa begitu penat tapi tetap aja perasaan senang dan bergairah masih begitu bergaung di dalam dada.

Tapi coba jika kesibukan atau aktifitas itu adalah berkaitan dengan urusan pekerjaan kantor, organizing, meeting, persiapan laporan, sudah bisa dipastikan, efeknya adalah lelahnya badan dan pikiran akan satu paket dan meskipun memberikan rasa lega kala urusan beres, tetap aja badan dan pikiran akan butuh alokasi waktu untuk dipulihkan. Bener ga sobs?

Dikunjungi oleh sahabat yang juga adalah mantan anggota teamku di kantor lama, adalah sebuah kebahagiaan. Keinginannya untuk singgah di tempatku [walau hanya di sebuah kamar kost], adalah bukti nyata bahwa dia menempatkan diriku sebagai kakak dan sahabat, bukan hanya sebagai seorang mantan supervisor. Maka, mulailah aku menyusun rencana untuk menerimanya dengan baik dan menjadi host yang mengesankan. :D

Empat hari yang menakjubkan pun dimulai dengan menjemputnya di Bandara pada Kamis [22 November 2012] menjelang siang, disambut dengan guyuran hujan deras yang membuatku basah kuyup karena lupa membawa payung dan hanya mengandalkan angkutan umum. Hujan deras sedikit membelokkan niat kami untuk tetap menggunakan angkutan umum [angkot] sebagai satu-satunya transportasi yang kami ijinkan untuk kami jalani. Sahabatku Icut, juga ingin merasakan nikmatnya traveling ala backpackers [hehe, Icut teracuni olehku, yang bercerita padanya bahwa menjadi backpackers itu sangat menantang lho. Ada rasa puas di hati kala kita berhasil menikmati sebuah trip, dengan modal kecil tapi jangkauannya luas dan menyenangkan]. 
Hujan deras, memaksa kami untuk menggunakan taksi menuju tempat tinggalku. Barulah kemudian petualangan kami mulai dengan berangkot ria ke kantor.

Yes, kedatangan Icut di hari kerja, otomatis membuatku mengajaknya ikut ngantor. Toh nanti di kantor Icut bisa berselancar dulu di dunia maya sambil menunggu aku selesaikan tugas-tugasku. Baru kemudian, di malam harinya, acara selanjutnya dilanjutkan dengan nonton bareng di XXI nya BIP. Teman-teman kantorku menyambut Icut dengan hangat dan baik [thanks guys!] dan dengan penuh keakraban kita nonton 'Breaking Dawn' yang sedang heboh-hebohnya itu. Barulah setelah itu kita menutup malam dengan istirahat di kamar kost ku yang 'nyaman'. #Ngelirik Icut sambil bertanya, 'nyaman ga sih? kayaknya jauh lebih nyaman yang di Banda yaaa? hihi' 

Hari kedua, Jumat, Icut memutuskan untuk ikut ke kantor lagi, karena takut nyasar jika harus jalan-jalan sendiri keliling kota Bandung. Baru sore harinya aku dan Icut jalan-jalan lagi, diantar oleh temanku Asep ke Cihampelas. Keluar masuk Factory Outlet nyari jeans yang ndilalahnya ga ketemu yang pas. Aku sendiri sih udah niat di hati untuk ga beli apa-apa. Kan aku udah jadi orang Bandung, masak iya masih ngiler juga setiap lihat barang bagus di FO? Ih!

Dikira Kere

Satu kejadian unik yang bikin aku dan Icut tersenyum sendiri adalah saat kami memasuki toko yang menjual aneka jaket/coat berbahan kulit. Di dalamnya beberapa bule cowok sedang memantas-mantaskan jaket di tubuh mereka. Dua pelayan sedang melayani mereka. Seorang pelayan lagi terlihat cuek banget saat kami masuk. Melirik pun tidak! Aku anggap saja si pelayan mungkin sedang sibuk atau tidak melihat kami masuk.

Larak lirik, lihat-lihat, akhirnya aku tertarik pada sebuah coat yang memang keren banget [padahal tadi udah niat untuk ga tertarik apalagi beli-2]. Berwarna coklat. [Sebenarnya aku ga begitu suka pakaian berbahan kulit, tapi yang ini emang keren banget]. Si mba pelayan belum juga menyamperi kami. Akhirnya aku bawa coat itu ke si mba nya dan tanya harganya. Kulihat dua mba yang sedang melayani para bule, cengengesan ga ngerti apa yang ditanyakan si bule.

"Teh, ini berapaan ya?" tanyaku. Si mba melirik dan menjawab.
"Delapan ratus lima puluh ribu." Cara menjawabnya itu lho! Sepele banget. Apa penampakan kami terlihat begitu kere ya? hihi. Aku sempat berfikir, kayaknya nih orang bukan asli orang sini deh. Gaya bahasa dan pembawaan orang Sunda yang aku kenal begitu santun dan lemah lembut. Tidak memandang rendah orang lain. Kulirik Icut yang tersenyum padaku.

"Ada warna lain teh? masih bisa kurang?" aku tanya lagi sambil menekan sebuah rasa khas yang menghangat di dada.

"Harga pas teh, kulit asli makanya mahal." Jawabnya datar, kemudian melihat ke layar hapenya. Ketak ketik sepertinya chatting atau balas sms. Ih, nih anak kalo dilihat bosnya apa ga akan dipecat kalo seperti ini melayani calon pelanggan?

Kulirik Icut, yang masih menyunggingkan senyum di sudut bibirnya. Sambil memantaskan jaket itu ke tubuhku, aku berujar ke Icut, tapi sengaja memperdengarkan suaraku pada si mba nya.

"Kalo warna maroon cantik nih ya Cut? Tapi susah banget cari yang maroon. Delapan ratusan mah masih murah banget yaaa? Masih sisa dua ratus ribuan kalo dihitung uang perjalanan dinas kita sehari. Hehe. Teh, warna merah maroon ada ga?"

Aku tahu pasti, warna yang aku cari itu memang langka banget, dan yakin bahwa di toko ini ga akan ada. Jadi so pasti aku ga akan harus membelinya. Hehe. Ternyata memang bener sobs, ga ada yang warna maroon. Siplah, karena aku ga rela rasanya belanja di tempat yang penjualnya suka under estimate gitu! Kami pun melangkah berbarengan para bule keluar dari toko itu. Para bule juga ga beli apa-apa tuh ternyata. :D

Malam kedua kami akhiri setelah menjelajah Cihampelas Walk serta makan malam di salah satu resto nya. Hari selanjutnya, Sabtu, otomatis menjadi hari penuh kebebasan karena aku ga harus ngantor. Jadi bisa full untuk menemani sang tamu. Rencananya Icut mau cari oleh-oleh di Pasar Baru. Tapi sebelumnya aku sempat chat dulu dengan Nchie Hanie, yang sekarang ini berkantor di ITC. Jadinya mampirlah kami di ITC sebelum melanjutkan dengan angkot lainnya menuju ke Pasar Baru.

Yang paling kiri pasti udah pada kenal semua kan sobs? Yes, Nchie, Icut dan akkkyuuu. 
Nah, baru setelah dari kantornya Nchie, perburuan oleh-oleh pun dimulai. Jangan heran sobs, Icut yang baik hati ini... punya 20an keponakan, dan 6 kakak/abang. Jadi kebayangkan berapa kardus tuh oleh-2nya.... hihi. Perjalanan ini belum berakhir sampai disini lho sobs, karena malam harinya kami masih mengagendakan untuk nongkrong makan jagung bakar yang di dekat Holiday Inn itu tuh. Barulah setelah itu malam ketiga ditutup dengan istirahat sampai pagi. Jangan ditanya betapa nyenyak tidur kami setelah seharian kaki ini lelah menjelajah. Bahkan ga sempat mimpi karena pagi rasanya cepat banget menyapa....

Hari keempat, agenda penuh menanti. Pagi hari ke Gasebu [pasar kaget yang adanya hanya di hari Minggu]. Ingin donk aku tunjukkan ke Icut tentang pasar itu. Dan ternyata sobs, Icut nambah oleh-oleh lagi! Ya ampun! Persis aku kalo sedang jalan-jalan nih. Untungnya aku sedang tidak jalan-jalan dan sudah jadi orang Bandung. Walau ga bisa dipungkiri, aku tergiur beli [borong sih tepatnya] beberapa asesories. Hihi.

Siangnya, kami lanjutkan perjalanan ke Parongpong. Mengunjungi seorang sahabat blogger yang berdomisili di sana. Pada tahu donk siapa sohib yang satu ini? Yes. Teh Dey- Ibunya Fauzan.
Yes, kami ke Parongpong lho. Dan naik apa coba sobs? Teteup! Naik angkot. Setelah mendapatkan arahan dari teh Dey dan Asep  [teman sekantor] tentang arah dan angkot yang menuju ke Parongpong, aku pun dengan pede mengajak Icut kesana. Tapi tidak lagi mengikuti arahan teh Dey atau Asep. Hihi. Kami malah mengambil jalur lain sesuai arahan si supir angkot pertama [untuk ke Parongpong harus menggunakan beberapa angkutan umum]. Dan Alhamdulillah, ga sampai satu jam perjalanan, kami telah tiba di sana lho sobs. Amazing! Ternyata, ga harus punya kendaraan pribadi untuk pergi ke suatu tempat yang jauh. haha.

Icut sampai takjub, karena baru kali ini bepergian keluar daerah, dan kemana-mana nekad naik angkot. Bahkan ke daerah yang belum pernah dikunjungi sekalipun, hanya berdua, bermodalkan tanya sana tanya sini dan google maps di android yang setia di tangan. Wow!
Ternyata berjauhan dengan Gliv membuatku mandiri! haha. Tak bermaksud melupakanmu lho Gliv, tapi membawamu kesini itu perlu perhitungan. Sabar yaaa.... !

Kami pun disambut hangat oleh Teh Dey, disuguhi batagor dan bajigur yang hangat. Hm... nikmat. Baru setelah itu kami memulai petualangan kecil-kecilan di daerah dingin ini. Udaranya sejuk banget sobs! Asyik dan asri. Pas pula dibarengi gerimis. Hm... serasa kembali ke masa kecil, bisa bermain-main hujan.

Dengan berjalan kaki, kami bertiga [Aku, Teh Dey dan Icut] menuju kebun bunganya Mama Krisna [temannya teh Dey] yang langsung membuat mataku segar. Indah banget bebungaan yang ada di sana sobs! Sayangnya aku ga bisa membawanya pulang karena susah kalo harus naik angkot. Padahal ada satu pot dedaunan berwarna kuning yang ingin aku letakkan menghias meja kerjaku... hiks..hiks.

Icut di kebun bunga Mama Krisna
Tak hanya berkunjung ke kebun bunga yang menawarkan keindahan dan kesejukan di mata, kami juga berkunjung dan menyempatkan diri memetik sendiri buah stroberry lho.... sayangnya, buah stroberry nya dikit banget! Dan beberapa malah sudah membusuk karena keseringan kena air hujan. Tapi tak apa, yang penting kami sudah tau bagaimana cara memetik si buah imut berwarna merah itu.

Perjalanan belum selesai lho sobs, teh Dey masih mengajak kami main ke pusatnya Tahu lembang. Dan bisa melihat sendiri bagaimana Tahu lembang di produksi. Juga kemudian kami bisa mencicipi nikmatnya si tahu lembang. Ternyata rasanya memang jauuh lebih enak lho dibandingkan tahu-tahu lainnya. Mungkin karena tambahan susu murni dan keju itu yaa....

Senja telah memeluk bumi Lembang kala kami permisi. Sebuah angkot membawa kami kembali ke kota Bandung, dilepas oleh senyuman manis teh Dey dan bapaknya Fauzan. Hm... Thanks a lots ya teh untuk keramahtamahannya... we do appreciated it!

Well sobs! Hari yang panjang, tapi perjalanan belum berakhir lho. Satu agenda lagi telah menanti. KopDar dengan Nchie, Kang Argun, Ama [teman kantor] di Dago, makan jagung bakar lagi. Hehe. Aku sampai heran. Kok beneran seperti gasing ya aku hari ini? #Lirik Mba Niken yang tadi berkomentar di BBGroup. Haha.
Untungnya aku ga pusing setelah berputar-putar seperti gasing itu. Hihi.
Barulah setelah nongkrong lebih dari satu jam-an di Dago, ngobrol aneka topik dengan sahabat baru [kang Argun], Nchie dan Ama, kami sama-sama memisahkan diri. Saking capeknya, aku dan Icut terpaksa mematahkan niat untuk tetap berangkot.
Cukup sudah naik turun angkot sampai 11 kali hari ini. Pulangnya naik taksi aja biar cepat sampai. Dan sampai di rumah, aku biarkan Icut packing sementara aku setelah cuci muka, ganti pakaian langsung masuk selimut. I am so sleepy!

Pagi ini, jam 6 an kami telah di taksi menuju stasiun Bandung. Icut akan melanjutkan perjalanan ke Yogya. Melanjutkan traveling dan refreshing, mengisi masa-masa indah penganggurannya. [Icut baru selesai kontrak kerja di UNDP September kemarin, jadi saat ini sedang benar-benar enjoying her holiday sebelum memutuskan bekerja kembali.]

Well Cut, selamat melanjutkan liburan ya, dan here I am now, working on my desk.
Postingan ini ditulis di sela-sela makan siang lho sobs! Met makan siang and Have a great Monday yaaa!

Saleum,
Al, Bandung, 26 November 2012

Newer Posts Older Posts Home

Author

I am a chemical engineer who is in love in humanity work, content creation, and women empowerment.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Speaker

Speaker
I love to talk/share about Digital Literacy, Social Media Management, Content Creation, Personal Branding, Mindset Transformation

1st Winner

1st Winner
Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Pemenang Utama Blog Competition yang diselenggarakan oleh Falcon Pictures. Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Blogging Competition yang diselenggarakan oleh Balitbang PUPR

Podcast Winner

Podcast Winner
Pemenang Pilihan Dewan Juri - Podcast Hari Kemerdekaan RI ke 75 by KOMINFO

Winner

Winner
Lomba Menulis Tentang Kebencanaan 2014 - Diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh

Winner

Winner
Juara Berbagai Blogging Competition

Featured Post

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk!

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk! Sesaat sebelum naik ke kapal verry Ki-ka: Adik ipar, Aku dan Ayah. Hai.... hai.... hai! In...

POPULAR POSTS

  • Kiat Penting agar Warung Tetap Eksis & Laris Manis
  • Solusi Bikin Paypal Tanpa Nama Belakang
  • Contoh Surat Sponsor untuk Diri Sendiri bagi Pengurusan Visa
  • Laksamana Malahayati, Kartini Lain sebelum Kartini
  • Kolaborasi Microsoft dan ASUS - Hadirkan Windows 10 Original Yang Langsung terinstall Otomatis dan Gratis!
  • Lelaki itu, Ayahku
  • Yuk Melek Hukum via Justika dot Com
  • How To Write a Motivation/Cover Letter
  • It's Me!
  • Jawaban Untuk Sahabat

Categories

  • about me 1
  • accessconsciousness 1
  • advertorial 10
  • Anak Lanang 1
  • awards 20
  • bali 1
  • banner 1
  • bars 1
  • Beauty Corner 29
  • belarus 5
  • bisnis 1
  • Blog Review 2
  • blogger perempuan 1
  • blogging tips 9
  • Budaya 1
  • Catatan 12
  • catatan spesial 19
  • catatan. 53
  • catatan. task 20
  • cryptocurrency 1
  • culinary 5
  • curahan hati 6
  • daftar isi blog 1
  • dailycolor 1
  • DF Clinic 12
  • disclosure 1
  • edisi duo 5
  • email post 10
  • embun pagi 1
  • episode kehidupan 1
  • event 4
  • fashion 3
  • financial 1
  • giveaway 48
  • Gratitude 1
  • health info 9
  • Healthy-Life 16
  • info 23
  • innerbeauty 9
  • iran 4
  • joke 4
  • kenangan masa kecil 3
  • kenangan terindah 12
  • keseharianku 2
  • kisah 14
  • kisah jenaka 7
  • knowledge 2
  • kompetisi blog 1
  • komunitas 2
  • KopDar 8
  • Korea 1
  • kuliner 7
  • Lawan TB 2
  • lesson learnt 7
  • life 2
  • lifestyle 4
  • lineation 32
  • lingkungan 1
  • Literasi Digital 2
  • motivation 9
  • museum tsunami aceh 1
  • New Year 2
  • order 1
  • oriflameku 2
  • parenting 4
  • perempuan tangguh 4
  • perjalanan tiga negara 1
  • personal 3
  • petualangan gaib 6
  • photography 1
  • picture 5
  • podcast 1
  • Profile 12
  • puisi 5
  • reflection 3
  • renungan 25
  • reportase 23
  • resensi 2
  • review 42
  • review aplikasi 1
  • rupa 1
  • Sahabat JKN 2
  • sakit 1
  • sea of life 17
  • sejarah 5
  • Sekedar 1
  • sekedar coretan 76
  • sekedar info 23
  • self-love 1
  • selingan semusim 9
  • seri BRR 4
  • snack asyik 1
  • Srikandi Blogger 2
  • Srikandi Blogger 2013 7
  • Srikandi Blogger 2014 4
  • SWAM 1
  • task 43
  • teknologi 1
  • tentang Intan 34
  • Test 1
  • testimoni 9
  • Tips 57
  • tradisi 1
  • tragedy 1
  • traveling 59
  • true story 7
  • tsunami 9
  • turkey 9
  • tutorial 7
  • visa 1
  • wisata tsunami 2

Followers


Blog Archive

  • December (1)
  • October (1)
  • March (1)
  • August (2)
  • May (1)
  • April (2)
  • March (6)
  • February (3)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (5)
  • October (4)
  • September (3)
  • August (5)
  • July (3)
  • April (1)
  • January (1)
  • December (2)
  • November (1)
  • October (1)
  • September (1)
  • June (1)
  • February (1)
  • December (1)
  • September (2)
  • August (2)
  • July (1)
  • June (1)
  • March (1)
  • February (1)
  • December (5)
  • September (2)
  • August (3)
  • July (1)
  • May (3)
  • April (2)
  • March (1)
  • February (1)
  • January (7)
  • December (1)
  • November (5)
  • September (3)
  • August (1)
  • July (4)
  • June (1)
  • May (1)
  • April (3)
  • March (6)
  • February (5)
  • January (7)
  • December (8)
  • November (4)
  • October (12)
  • September (4)
  • August (3)
  • July (2)
  • June (5)
  • May (5)
  • April (1)
  • March (5)
  • February (4)
  • January (6)
  • December (5)
  • November (4)
  • October (8)
  • September (5)
  • August (6)
  • July (3)
  • June (7)
  • May (6)
  • April (7)
  • March (4)
  • February (4)
  • January (17)
  • December (10)
  • November (10)
  • October (3)
  • September (2)
  • August (5)
  • July (7)
  • June (2)
  • May (8)
  • April (8)
  • March (8)
  • February (7)
  • January (9)
  • December (10)
  • November (7)
  • October (11)
  • September (13)
  • August (5)
  • July (9)
  • June (4)
  • May (1)
  • April (12)
  • March (25)
  • February (28)
  • January (31)
  • December (8)
  • November (3)
  • October (1)
  • September (12)
  • August (10)
  • July (5)
  • June (13)
  • May (12)
  • April (19)
  • March (15)
  • February (16)
  • January (9)
  • December (14)
  • November (16)
  • October (23)
  • September (19)
  • August (14)
  • July (22)
  • June (18)
  • May (18)
  • April (19)
  • March (21)
  • February (27)
  • January (17)
  • December (23)
  • November (20)
  • October (16)
  • September (5)
  • August (2)
  • March (1)
  • December (2)
  • April (1)
  • March (1)
  • February (6)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (4)
  • September (4)
  • August (1)
  • July (8)
  • June (16)

Oddthemes

Flickr Images

Copyright © My Virtual Corner. Designed by OddThemes