My Virtual Corner
  • Home
  • Meet Me
  • Contact
  • Disclosure
  • Category
    • Motivation
    • Traveling
    • Parenting
    • Lifestyle
    • Review
    • Tips
    • Beauty
      • Inner Beauty
      • Outer Beauty
Sobats…. Malam ini sebenarnya ingin posting artikel tentang sesuatu yang paling Indonesia (menurut alam fikirku), namun apa daya sobs, artikel yang baru separuh jalan itu terpaksa terbengkalai karena sebuah situasi yang tak dapat dihindari, yang harus aku hadapi di dunia nyata.
Situasi yang membutuhkan daya fikir prima, yang membuatku harus menyingkirkan hal-hal lainnya agar yang satu ini mampu terselesaikan dengan baik dan bijaksana.
Maka malam ini, sebuah sajian yang berasal dari renungan yang dikirim seorang sahabat ke ALaika BB Group, kembali kupilih untuk menyambut kunjungan para sahabat ke rumah maya tercinta ini. Semoga sajian kecil ini mampu menghibur hati dan menjadi bahan renungan berarti bagi sobats semua yaaa….
Bagi yang sudah pernah membacanya, silahkan dilewatkan aja ya sobs….. J
Yuk, langsung ke TKP….
Seorang anak laki-laki enam tahunan menggandeng ibunya pergi ke pet shop. Mereka melihat binatang-binatang peliharaan. Anak ini tertarik pada seekor kura-kura dan dengan penuh antusias menatapnya. Sang kura-kura memasukkan kepala ke cangkangnya, malu. Si anak menjadi penasaran, dan dengan kedua tangannya, diangkatnya kura-kura tersebut, membuat sang kura-kura kini, tak hanya menyembunyikan wajahnya, tapi juga menarik ke empat kakinya ke dalam cangkangnya. Si anak semakin penasaran. Dengan tak sabar digoyang-goyangkannya cangkang kura-kura, berharap kepala dan kaki-kaki sang kura-kura akan keluar. Diketuk-ketuknya cangkang si kura-kura kala sekian lama sang kura-kura masih juga betah bersembunyi.
Melihat perlakuan itu, ibu si anak dengan penuh kasih sayang membujuk anandanya,
“Bukan begitu caranya sayang…. Yuk kita bawa kura-kura itu pulang, nanti di rumah akan ibu ajarkan cara yang benar agar si kura-kura mau bersahabat denganmu.” Dibayarkannya kura-kura itu pada pemilik pet shop, dan mereka pun pulang ke rumah.
Sesampai di rumah, mereka membawa kura-kura tadi ke tepi kolam mereka yang sudah mongering. Si ibu meletakkan kura-kura itu di pinggir kolam yang bermandikan cahaya matahari, dengan sangat hati-hati, seraya berbicara ramah,
“Nah, kura-kura yang manis, ini adalah rumah barumu, ayo keluarkan kepalamu dan nikmati rumah barumu, ayo…. “
Kura-kura pun dengan hati damai, mengeluarkan kepala dan kaki-kakinya. Melihat sekeliling, dan mendekati si anak. Si anak tersenyum senang dan dengan hati bahagia mendengarkan petuah sang bunda…
“Nah, kamu lihat nak? Setiap sesuatu harus dilakukan dengan cara yang sesuai untuknya. Terkadang kita sering memaksakan melakukan sesuatu, dengan cara kita sendiri, tanpa kita berfikir, apakah ini sesuai untuk orang atau benda lainnya? Berikanlah kehangatan dan keramahan, maka ia akan menanggapinya dengan baik.” Ujar sang ibu dengan bijak.

Selamat beristirahat sobats, have a very nice week end!

Saleum,

Alaika

Handphone. Siapa sih yang ga mengenal kata yang satu ini? Benda ajaib yang dulu begitu terkesan mahal dan sulit dijangkau, kini tak lagi menjadi benda asing dan sulit diraih oleh segenap lapisan masyarakat Indonesia.
Dewasa ini, ponsel bukan lagi barang mewah (kecuali yang memang berspesifikasi tinggi dengan harga yang selangit itu sih) yang hanya mampu digenggam oleh pejabat tinggi, artis maupun kaum berduit. Benda keren peretas jarak ini, kini telah bisa kita jumpai dalam genggaman siapa saja, pria dan wanita, tua dan muda bahkan anak kecil pun kini telah ber-ponsel ria. Kegunaannya juga tak lagi terbatas pada kebutuhan untuk menelphone atau ber-sms saja. Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi, maka fungsi sebuah ponsel pun kian meningkat. Innovasi tiada henti yang terus dilakukan menghantarkan ponsel menjadi sebuah alat bantu yang benar-benar mempermudah pekerjaan seseorang.
Jika dulu, untuk mengirim gambar, seseorang harus memindahkan gambarnya dari kamera terlebih dahulu ke laptop/komputernya, baru kemudian meng-attached nya dalam email, baru kirimkan. Maka kini, ponsel dapat menyingkat semua pekerjaan itu, cukup dengan mengaktifkan aplikasi-aplikasi yang tertanam di dalam tubuhnya. Namanya aja smartphone alias ponsel pintar, sudah pasti ponsel canggih ini akan mampu membantu kita melakukan banyak hal. Mulai dari fungsi standard nya (telephone dan sms), MMS hingga ke kemampuan dalam membantu kita untuk berinteraksi dengan dunia maya.
Aku yakin, sebagai perempuan Indonesia (emak-emak) masa kini, kebutuhan kita akan internet adalah hal yang tak dapat lagi kita hindari. Banyak kemudahan yang diberikan oleh internet dalam membantu pekerjaan kita sehari-hari. Bagiku sendiri, internet adalah mitra kerja yang tak terpisahkan. Setiap bulan, aku memerlukan asistensinya dalam membayarkan tagihan-tagihan bulanan, seperti bayar listrik, PDAM, kartu halo, biaya internet, iuran sekolah dan lain sebagainya. Belum lagi dalam membeli tiket jika akan melakukan perjalanan, jasa koneksinya akan sangat aku perlukan. Juga dalam mencari informasi-informasi pendukung pekerjaan, mbah Google dan sumber informasi lainnya adalah hal yang paling wajib aku kunjungi. Belum lagi jika di hari libur, timbul keinginan untuk memasak, aku tinggal lari ke internet untuk browsing aneka resep masakan. Atau jika ingin berkunjung ke suatu wilayah, tinggal lihat maps dari internet juga sebagai penunjuk jalan agar tidak tersesat. Banyak banget deh asistensi yang telah diberikan oleh internet bagi kehidupanku, dan kuyakin juga bagi kehidupan para perempuan Indonesia (emak-emak) yang kini kian melek teknologi.
Dulu…. Internet, hanya dapat kita lakukan melalui koneksi via PC atau laptop. Jika pun via ponsel, itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Semakin canggih sebuah peralatan, akan semakin tinggi pula harganya. Ada rupa ada harga, begitu kata orang-orang. Ungkapan ini sering menyurutkan keinginan kita untuk mempersunting si pintar tadi. Apalagi bagi kita kaum perempuan nih sobs, emak-emak, yang jeli dan pelit (namanya aja manager keuangan keluarga kan?) dalam mengatur budget bulanan, jelas akan berfikir panjang untuk meraih si pintar ini ke dalam genggaman. Akal sehat seorang emak pasti akan memutuskan “ah ntar aja deh kalo ada duit lebih baru beli, mahaaaal. Emang sih, ponsel pintar itu sangat saya butuhkan, tapi harganya itu lho! Belum sanggup.” Lalu impian untuk menggenggam si pintar pun terbenam dalam impian entah sampai kapan.
Image ‘Semakin smart sebuah hape, tentu akan semakin mahal mahar untuk menebusnya’ terus saja terpatri hingga beberapa masa ke belakang. Namun kini sobs? Syukur Alhamdulilah… Innovasi tiada henti yang dilakukan oleh Nokia, menghadirkan sebuah ponsel cantik nan imut bertajuk Nokia Asha 202. Designnya bener-bener pas untuk para wanita lho sobs! Dan jangan pernah beranggapan bahwa bentuknya yang imut akan membatasi kecanggihan si mungil ini dalam meng-asistensi penggunanya dalam banyak hal lho! 
Nokia Asha 202 Red

Nokia Asha 202 Black
Si mungil nan cantik ini dibenamkan teknologi/fitur fitur ciamik seperti dual simcard/on GSM, teknologi layar sentuh dan keypad, kamera dengan resolusi 2 MP dan aplikasi berselancar di dunia maya, sehingga kehadirannya akan mampu mewujudkan impian para emak (perempuan) Indonesia yang ingin memiliki ponsel pintar dengan budget terbatas.
Jadi menurut saya nih sobs, inilah saat yang tepat untuk mewujudkan impian. Menggenggam si pintar, menjadikannya asisten terbaik tanpa harus mengorbankan kebutuhan bulanan kita. Apalagi sekarang ini, simungil nan pintar ini sedang dipersandingkan alias dibundling dengan provider kawakan negeri ini, berbendera Indosat. Pada kenal Indosat kan sobs?
Nah, kini, kerjasama apik keduanya (Nokia dan paket hebat Indosat), menghadirkan sebuah Paket bundling Indosat Mobile dan Nokia berisi Kartu Indosat Mobile dan handset Nokia, untuk para Wanita Indonesia dengan benefit GRATIS paket Hebat Keluarga Selama 30 Hari dan Layanan Info Wanita.
 Apa saja kah benefit dari paket Hebat Keluarga ini? Yuk kita lihat pada gambar berikut:

sumber gambar dari sini
Nah sobats, banyak sekali ternyata keuntungan/benefit yang ditawarkan oleh paket hebat keluarga ini... Saatnya menjadi lebih bijak dalam menilai dan cerdas dalam memilih ponsel yang pas dan smart bagi perempuan Indonesia.


“Tulisan ini diikutsertakan dalam Kontes “Ponsel Pintar untuk Perempuan Indonesia” yang diselenggarakan oleh EmakBlogger”




Met malam sobats semua... Maaf banget belum bisa bersilaturrahmi secara intens nih ke rumah maya para sahabat... Maklum sobs, sedang sedikit sibuk dengan project kehidupan di dunia nyata nih..

But... Tak berarti malam ini aku tak bisa menyajikan sebuah sambuutan segar bagi kedatangan para sahabat ke my virtual corner lho...

Walau bukan karya sendiri, kuyakin sajian segar nan kocak ini akan mampu menyunggingkan senyum bahkan ledak tawa dari bibir sobats deh...

Bagi yang sudah pernah membacanya, senyum sedikit juga ga akan rugi lho! Yuk cekidot..

Seorang Pejabat di undang untuk membuka Pameran Lukisan, tetapi sesampainya di tempat Pameran si Pejabat lupa pake kacamata....

Pejabat : Ajudan, saya lupa bawa kacamata...!
Ajudan : Siap Pak!, tenang saja nanti saya bantu.

Singkat cerita, selesai gunting pita si Pejabat jalan2 melihat lukisan...(Sambil diikuti oleh rombongan dan para hadirin).

Pada lukisan pertama,

Pejabat : Wah indah sekali lukisan Ikan ini.. Cantik.
Ajudan : Pak, itu Buaya...
Pejabat : Ya, saking cantiknya buaya ini kelihatan seperti ikan (sambil ngeles....)

Lukisan Kedua,
Pejabat : Nah, Lukisan ini kalo diliat Ibu Megawati, pasti dibelinya... Banteng...
Ajudan : Pak, itu Gajah...
Pejabat : Owh, karena gadingnya kayak Banteng.. (Ngeles lagi..)

Akhirnya si Pejabat melihat lukisan laen...
Pejabat : Nah, dari sekian banyak lukisan yang ada disini Saya paling suka sama lukisan Simpanse ini. Kelihatan hidup... Saya mau membelinya...

Ajudan : Pak, itu cermin pak... Cermin..!!

Hihihihi..., Met malam sobats semua..

Saleum,
Alaika
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Halo sobats tercinta... Lagi apa nih di Minggu siang yang panas ini? (Nunjuk diri sendiri yang kamar kostnya ga ber AC)..

Ga bisa tidur siang? Yuk kita ngakak dulu yuk. Ada joke kocak nih, dapet dari teman di Alaika BB Group. Bagi yang udah ngakak duluan, pasti masih akan senyum-senyum lagi deh ngebaca joke yang satu ini.
Yuk, cekidot...
Si Mul masuk ke salon mewah untuk pertama kalinya. Karena biasa potong rambut di bawah pohon asem, dia gak tau prosedur disana. Menghadapi sambutan para staf salon, ia khawatir dirinya ntar kehilangan muka, maka ia pun nurut saja biar gak dikira blo'on.
"Mas..cuci rambut dulu ya"
"Oke." Jawab Mul mantap
Sehabis cuci rambut, pemangkas mengusulkan: "si Mas mau creambath?"
"Ok." Mantab jawaban Mul.
"Eh mas rambutnya ada yang sudah putih, bagaimana kalo disemir aja biar jadi hitam?"
"Oke!" Kata Mul.
Sesudah rambut Mul disemir hitam, si pemangkas bertanya lebih lanjut:
"Nah sekarang sudah keren. Mau dipotong rambut model apa Mas?"
Mul: "Anu...sebenarnya..saya mau cukur gundul!,"

Wkwkwkwk... Met siang dan met berhari Minggu ya sobs!

Saleum,
Alaika
Powered by Telkomsel BlackBerry®


gambar diambil dari sini


Mimpi indah itu terputus oleh deringan alarm yang terpasang nyaring di smartphoneku. Ih, bener-bener nih alarm ini ya! Mengganggu ajaaaa! Kuraih dia dengan mata terpejam, berharap mimpi sedang duduk di ayunan sambil diayun perlahan dapat berlanjut. Kubuka sedikit mataku saat smartphone itu tergenggam di tangan, mencari opsi dismiss dan menekannya perlahan. Deringan nyaring itupun terdiam seketika, dan kulanjutkan merapatkan kedua mata seraya berharap mimpi indah nan syahdu itu akan berlanjut.
Subhanallah ya Allah, baru saja Engkau kirim aku ke masa lampau.. Masa indah saat diriku masih bocah lima tahunan, yang kala itu masih jadi anak pertama dan belum beroleh seorang adikpun. Merasakan kasih sayang penuh dari ayah bunda.
Baru saja Engkau kirim aku ke masa silam, masa dimana kasih sayang penuh dari ayahanda, mengayunkan ayunan yang aku duduki di taman dekat komplek perumahan kami. Subhanallah, aku baru saja merasakan kembali saat-saat indah penuh berkah itu ya Allah… Ijinkan hamba meneruskannya sejenak lagi ya Allah….
“Kamu itu memang tidak berubah neuk…., tetap aja seperti dulu. Alarm di setel tanpa alpa. Setiap malam, berharap bangun pagi. Tapi saat alarm itu berbunyi, kamu memang bangun, tapi untuk mematikan alarmnya. Hehe…”
Kali ini bukan alarm yang membuat alam pikiranku kembali pada kenyataan, tapi adalah suara penuh wibawa ayahanda, yang telah bersamaku selama tiga hari tiga malam … yang menggeretku kembali ke alam sadar. Perlahan dan pasti, sebuah kesedihan menyeruak di hati, saat kesadaranku pulih sempurna.
Kutatap angka digital yang tertera di layar monitor smartphoneku. 3.30 wib, dinihari. Dan 15 menit lagi, sebuah taksi yang sudah aku pesan tadi malam, akan menjemput kami, mengantarkan kami ke terminal Damri – Bekasi, untuk selanjutnya akan membawa ayahku ke bandara Soekarno Hatta. Lalu sang burung besi akan menerbangkannya kembali ke bumi Iskandar Muda, kembali ke sisi ibundaku.
Kesedihan ini, begitu kentara. Membuat beberapa bulir bening menetes perlahan. Rasanya aku belum rela melepas kepergiannya. Ingin rasanya aku membatalkan tiket kepulangannya. Jangan pulang dulu Yah… anakmu ini masih kangen! Kebersamaan kita begitu membahagiakan. Keteduhan begitu sempurna memayungiku, memberikan berjuta kedamaian. 


Ayah… 

Bersamamu, aku begitu bahagia….
Bersamamu, aku merasa benar-benar menjadi kanak-kanak yang bahagia…..
Jangan pulang dulu ayah…
tinggallah bersamaku beberapa hari lagi…. L

“Bangun neuk…. Ayah sudah siap nih, ayo bangun, waktumu 15 menit lho untuk bersiap-siap!” Ujarnya lagi seraya menarik jari telunjuk kakiku. Kebiasaan yang tak pernah akan diubahnya (dan aku tak ingin itu berubah) dan sudah diterapkan sejak aku kanak-kanak.
Mendengar kata 15 menit, aku terlonjak, apalagi sapaan ‘neuk’ (bahasa aceh untuk Nak) yang selalu saja ayah ucapkan bagi kami, anak-anaknya, begitu meneduhkan hati. Aku bangkit, tersenyum padanya seraya melipat selimut. Ayahku sudah rapi sekali. Wajahnya begitu teduh oleh pancaran keimanan yang begitu kental, namun tak urung, selaku anak, kutemukan segaris duka di relung terdalam hatinya. Ya Allah, berikan kedamaian di hati ayah bundaku ya Allah. Ijinkan mereka berbahagia di sisa umurnya ya Rabbi. Ijinkan mereka menikmati masa tua nan damai dan indah…. Amien.
Kusadari bahwa aku bukanlah kanak-kanak cengeng yang akan menangis tersedu kala ditinggalkan bepergian oleh ayahnya. Aku adalah ibunya Intan, umurku sudah jauh lebih dari cukup untuk masuk kategori manusia dewasa. Tapi ya Allah, mengapa airmata ini tak hendak berhenti sejenakpun, kala pelukan ayah erat merangkulku, disertai bisikannya untuk selalu menjaga diri, untuk selalu tabah dan kuat dalam menghadapi cobaan kehidupan. Be my good girl as always neuk!
Kalimat ini adalah penyebab airmataku tak mampu aku hentikan. Ayah selalu begitu, pinter sekali bikin anak-anaknya menangis! Dan lihat yah? Lydia mengejekku dan menawarkan ember untuk menampung airmataku. Bolehkah aku mencubitnya yah? Ijinkan sekali saja ya yah! Dibibir manisnya yang terus menggodaku itu..

Ayah…
Thanks you so much for visiting me
Aku begitu bahagia dengan kehadiranmu..
Sungguh, ini adalah momen terindah dan tak akan terlupakan
Maafkan jika aku hanya dapat menyambutmu di sebuah kamar kost sederhana
Yang sempit dan seadanya…

Nanti…
Kala kami kembali bersatu,
Tak lagi tercerai berai karena pekerjaan seperti ini
Ku harap ayah – bunda akan menetap selamanya bersama kami
Please….
Alkisah, di sebuah ruang seminar di kampus, seorang profesor yang atheis berbicara dengan serius kepada para audiens (mahasiswa)nya.

Prof:   "Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada ?"
Para mahasiswa: "Betul, Dia yang menciptakan semuanya."
"Tuhan menciptakan semuanya?" tanya professor sekali lagi.
"Ya prof, semuanya," kata mahasiswa itu.
Prof: "Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan juga menciptakan Kejahatan."
Mahasiswa itu terdiam & kesulitan menjawab hipotesis sang professor. Suasana hening itu kemudian dipecahkan oleh suara mahasiswa lainnya,
"Prof, boleh saya bertanya sesuatu?"
"Tentu saja," jawab si professor.
Mahasiswa : "Prof, apakah dingin itu ada ?"
"Pertanyaan macam apa itu ?
Tentu saja dingin itu ada."
Mahasiswa itu menyangkal, "Kenyataannya, Prof, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu-460 F adalah ketiadaan panas sama sekali & semua partikel menjadi diam & tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas". Urainya, lalu melanjutkan...
"Prof, apakah gelap itu ada ?"
Professor menjawab, "Tentu saja itu ada."
Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Prof. Gelap juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, tapi gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya jadi beberapa warna & mempelajari brbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tak bisa mngukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."
Mengakhiri kalimat panjangnya, mahasiswa itu pun bertanya, "Prof, apakah kejahatan itu ada ?"
Dengan bimbang dan masih ngeyel professor itu menjawab, "Tentu saja !"
Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Prof. Kejahatan itu TIDAK ADA. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan di dalam diri seseorang. Seperti dingin atau gelap, kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan di dalam diri. Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak adanya Tuhan dihati manusia."

Profesor itu terdiam. Mahasiswa itu adalah: ALBERT EINSTEIN....:)

Sumber: Alaika’s BB Group, untuk sebuah catatan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Siapa sih yang tak mengenal fesbuk? Aku yakin bahwa mulai dari anak kecil hingga orang dewasa cukup familiar dengan situs social media yang satu ini. Tak hanya pria, wanita juga gandrung memainkannya. Tak hanya orang dewasa, namun anak usia dinipun telah dimanipulasi usianya untuk mendapatkan sebuah akun fb atas namanya sendiri….
Fenomena sosial media yang satu ini memang begitu gegap gempita. Terlepas dari efek positif – negative ‘halaman buku’ yang satu ini, banyak kisah nyata telah terjadi di dalamnya.  Pertemuan? Perpisahan? Pertengkaran maupun Persahabatan, silih berganti dialami oleh para pemilik akun fesbuk. Menciptakan bianglala penuh warna bagi para insan yang bersentuhan dengannya…
Lalu apakah postingan kali ini akan membahas tentang fesbuk? Nope! Sama sekali tidak lho sobs. 
So? Yaaa… mau apa ya?
Hm… Aha! Sebenarnya sih mau mengajak sobats untuk membaca sebuah kisah nyata yang aku tuangkan dalam bentuk fiksi, tentang jasa sang fesbuk. Sobats sendiri pernah ga jadi detektif untuk diri sendiri? Melakukan investigasi untuk mengungkap sebuah kecurigaan yang terus membayangi diri? 
Nah, kisah ini menceritakan tentang kisah perselingkuhan seorang suami yang berhasil disingkap nyata oleh sang istri. Wanita ini menjadikan dirinya sebagai detektif bagi dirinya sendiri. Bagaimana caranya? Yuk ikuti kisahnya disini yuuuk....

Kemarin siang, saat sedang terburu-buru mengejar bis kota (cieee… mulai berinteraksi dengan bis kota nih Al?), beberapa notifikasi chat di fesbuk di BB ikutan berkejaran mengganggu konsentrasiku. Tapi tentu saja kucuekkan dengan kesungguhan hati donk. Ya iyalah, jangankan hanya notifikasi chat, panggilan telephone pun tentu harus kutangguhkan menjawabnya sejenak daripada keselamatan menjadi taruhannya kan sobs? Setuju kan?
Nah, barulah setelah mendapatkan PW (Posisi Weuenak), aku ambil si BB yang nangkring manis di dalam tas, membukanya dan melihat beberapa tanda merah di icon gmail, dan fb. Kubuka satu persatu, dan ternyata sebuah email dari mantan supervisorku Joyce, yang sudah beberapa tahun lalu kembali ke Portland, sempat mengagetkanku dan langsung membuatku menarik kesimpulan bahwa email supervisorku itu sedang di hack oleh seorang penjahat kampung yang mencari mangsa. Kok penjahat kampung? Habis, modusnya udah jadul sobs.  Begini tulisan di email itu..
Dear All,
I’m writing this with tears in my eyes. My Family and I came down here to Madrid SPAIN for a short vacation, unfortunately we got mugged at the park of the hotel where we stayed. All chash, walled, credit card and mobile phones were stolen off us, but luckily for us we still have our passport back in our hotel room.
We’ve been to the embassy and the Police here but they’re not helping issues at all and our flight is leaving in few hours from now, but we’re having problems setting our hotel bills and the hotel manager won’t let us leave until we settle the bills. We are freak out at the moment.
Thanks.

Joyce Smith.

Memang sih, accountnya adalah accountnya Joyce, dan signaturenya adalah Joyce Smith, yang bercerita bahwa mereka dicopet di depan hotel tempat mereka menginap di Madrid, Spanyol, sehingga membuat dia dan keluarganya terpaksa tertahan di hotel dan tak berkesempatan untuk mengejar pesawat yang akan membawa mereka kembali ke Portland. Manager hotel tak mengijinkan mereka keluar dari hotel sampai tagihan penginapan mereka dilunaskan. “Joyce” menulis berita ini sambil berurai airmata sementara aku membacanya sambil mencibir.
Apa aku tak berperi kemanusiaan? Kok tega sih? Apalagi terhadap seorang mantan supervisor yang begitu baik hati. Mencibirnya yang sedang terpuruk dalam keputusasaan dan kesedihan!
Emang sobs. Aku paling benci email-email yang seperti ini. MODUS LAMA! Ga update sedikitpun nih penjahatnya.. Bikin inovasi baru kek kalo mau nipu orang! :D
Lalu aku pun beralih ke notifikasi chatnya fb, aku yakin, akan ada “Joyce” juga disana.
Bener ternyata sobs.
Sapaannya yang aku ambil dari BB adalah seperti ini, tapi untuk menghemat tempat, aku ambil conversation yang juga tercopy di dalam fb di laptop. Yuk kita lihat….




Dan ternyata sobs, setelah menunggu beberapa lama, tak ada lagi balasan dari sang hacker, mungkin telah beralih pada mangsa berikutnya, mengharapkan kemujuran bisa menipu ‘rekan’ Joyce yang lainnya.
Bagi para sahabat yang mungkin mengenal Joyce, harap abaikan saja email darinya ya sobs… jangan buang waktu meladeni seorang penjahat kampungan yang belum meng-update modus operandinya.
Pernahkah sobat mendapati email serupa? Yuk share disini yuk....

Hari ini, dari pagi sudah wara wiri di jalanan menuntaskan beberapa pekerjaan sebelum bertolak ke bandara Sultan Iskandar Muda.  Wara wiri tanpa jeda itu akhirnya berakhir sempurna dalam artian semua checklist well performed, dan kini duduklah aku di ruang tunggu sang Sultan, menanti pangeran Sriwijaya Air mengantarkan aku ke ibukota negeri ini, yang kabarnya adalah sekejam ibu tiri. Tapi rasanya nih sobs, ibu tiri jaman sekarang ini kan udah modern sobs, ga lagi sekejam jaman cinderalla dahulu, tak juga seperti di sinetron-sinetron.

Ibu tiri jaman sekarang, aku yakin udah banyak yang baik-baik kok, yang penuh kasih sayang terhadap anak-anak tirinya….

Eh, kok jadi ngomongin ibur tiri yang? Padahal topic yang mau dibagikan kali ini jelas bukan tentang ibu tiri lho, suer deh sobs! Sebenarnya juga belum ada niat untuk posting sih sobs, habis di bandara kan bising, apalagi masih capek akibat berseliweran di jalanan dari pagi tadi. Makanya aku udah nyiapin sebuah novel yang aku temukan di kolong bawah lemari saat aku mencari sepatu tadi (halah, info yang ga perlu deh kayaknya ya sobs?), judulnya sangat eye catching deh, lihat aja nih sobs….. "mayat-mayat tanpa tulang", hiii…. Penasaran kan?

Terus apakah aku akan bercerita tentang novel ini? Tentu tidak donk sobs, wong baca aja belum, kok udah mau cerita sih? Hehe.

Ok, baiklah sobats tercinta, berhubung belum sempat buka laptop dan BW, kali ini aku ingin bagikan sebuah renungan yang aku rasa… yach… cukup layak untuk disimak deh….

Sumbernya adalah dari seorang teman, yang men-share nya di Alaika's BB Group. Yuk kita langsung simak yuk sobs…

Cobalah untuk memulai hari kita dengan niat untuk memberi. Ga sulit kok jika yang namanya NIAT sudah mendekam di hati. Mulailah dengan sesuatu yang kecil yang tak terlalu berharga di mata kita. Gimana kalo kita mulai dengan uang receh?

Yuk kita kumpuli beberapa receh yang mungkin tercecer di sana-sini, hanya untuk satu tujuan: DIBERIKAN. Apakah kita sedang berada di bis kota yang panas, lalu datang pengamen bernyanyi memekakkan telinga. Atau, kita sedang berada dalam mobil ber-AC yang sejuk, lalu sepasang tangan kecil mengetuk meminta-minta. Tak peduli bagaimana pendapat kita tentang kemalasan, kemiskinan dan lain sebagainya. Tak perlu banyak pikir, segera berikan satu dua keping pada mereka.

Barangkali ada rasa enggan dan kesal. Tekanlah perasaan itu seiring dengan pemberian kita. Bukankah, tak seorang pun ingin memurukkan dirinya menjadi pengemis. Ingat, kali ini kita hanya sedang 'BERLATIH' memberi; mengulurkan tangan dengan jumlah yang tiada berarti. Rasakan saja, kini sesuatu mengalir dari dalam diri melalui telapak tangan kita. Sesuatu itu bernama kasih sayang. Coba deh, hari ini...menyenangkan sekali....tiba2 kita jadi merasa "bahagia" .

Met Siang sobs, selamat melanjutkan aktifitas, mau boarding dulu, wish me a luck to be landed safely ya sobs….

 

 

Saleum,

Alaika

Powered by Telkomsel BlackBerry®


Sobats maya tercinta,

Kuyakin sobats semua saat ini sedang tersenyum indah karena dibuai mimpi, atau sedang mengerutkan kening karena mimpi yang menyita pemikiran? Atau malah sedang menangis tersedu karena mimpi putus cinta? Whatever! J
Terus kenapa kamu sendiri belum tidur Al?
Nah itu sobs! Inginnya sih tidur, tapi kok ya mataku sulit terpejam, rasanya ingin melek terus karena rasa hati yang exciting tiada tara. 
Entahlah sobs, hatiku kok rasanya enteng banget setelah berhasil mengakhiri sebuah kencan mesra penuh harmony dengan beberapa bacaan 'ringan' bertajuk ‘resettlement’, yang tak ayal dan tak bohong, telah membuat otakku tak henti berputar, memikirkan dan menganalisa bagaimana memasukkan issue gender ke dalam proses resettlement ini.
Resettlement? Empat tahun yang lalu, aku sempat pusing dan berkeringat dingin saat bosku memintaku untuk berkoordinasi dengan kedeputian perumahan dan pemukiman, agar the team work yang sedang menggodok perencanaan perumahan dan relokasi komunitas masyarakat korban gempa dan tsunami, tak lupa memperhitungkan unsur kesetaraan gender di dalam perencanaan tersebut.
Adalah kata resettlement yang masih begitu asing di telingaku saat itu. Sering sih mendengarnya, tapi makna yang dimaksud dari kata ini yang masih membuatku gamang. Tak hendak menyalahkan  tapi justru memaafkan diri, wajar jika aku tak memahami istilah ini, wong aku hanya seorang kapitan chemical engineer, sejak kapan harus menguasai permasalahan perumahan segala? Hihi.
Tapi masak mau protes dan menunjukkan kebodohan telak di hadapan boss yang begitu sering menganggap aku bisa diandalkan? Satu cara jitu yang aku lakukan saat itu adalah lari mencari wangsit pencerahan pada mbah andalan. Yup. Sopo meneh sobs, yo pasti mbah Google dunk. J
Dan mbah Google pun tak sembarang memberi pencerahan, tapi dia juga membantuku mengatur pencahayaan agar kadar terang/cerahnya sesuai dan lebih dari memadai. Lalu apakah resettlement itu? Ternyata arti dari kata ini adalah pemukiman kembali/relokasi atau hal-hal yang berkaitan dengan pemindahan suatu komunitas masyarakat ke suatu wilayah yang dianggap lebih layak.
Banyak sekali jampi-jampi informasi yang diberikan oleh mbah Google untuk pengayaan wawasanku sebelum maju ke medan perang melibatkan diri dalam kelompok perencanaan resettlement tersebut. Tentu aku harus mempersiapkan diri terlebih dahulu tentang gender issues related to resettlement, lesson learnt dari daerah, kota ataupun Negara lain terkait hal ini, yang tentunya akan sangat berguna sebagai masukan dalam perencanaan yang dimaksud.
Nah, beberapa hari belakangan, waktuku pun tersita untuk berfikir kembali tentang topik ini sobs. Membuat sebuah concept bagaimana memasukkan unsur kesetaraan gender ke dalam proses perencanaan pemukiman kembali komunitas masyarakat korban konflik, dan Alhamdulillah, sementara ini tugas tersebut telah selesai dan membuatku bisa bernapas lega seperti biasanya.
Lalu apakah aku akan mengajak para sahabat untuk ikut mengerutkan kening, berfikir hal-hal berat di tengah malam seperti ini? Yang konon adalah malam Minggu pula? NO. TENTU TIDAK sobs…
Tenang saja, aku tak akan mengajak pikiran sobats mengembara ke hal-hal berat yang membutuhkan pemikiran serius. Kutahu bahwa setiap kita telah begitu lelah berjibaku dengan perjuangan kehidupan, sehingga akan sangat tidak bijaksana jika postingan yang kusajikan adalah hal-hal yang justru membuat sobats harus berfikir keras untuk memahaminya.
Namun berhubung diriku belum punya postingan terbaru malam ini sobs… tak ada salahnya jika aku rekomendasikan sebuah postingan lama yang menurutku sangat layak dibaca. Postingan ini berjudul Kegagalan adalah Kesuksesan yang tertunda. Kuyakin sobats sudah terlalu sering mendengar istilah ini, dan untuk menyingkat waktu, yuk langsung ke TKP yuk sobs….

Sobats, mungkin banyak diantara kita yang tak begitu paham dengan kelainan yang satu ini. Bahkan mungkin mendengar tentangnya pun belum pernah tuh…. ya kan? Hanya sering mendengar dirinya disebut, tapi kita tak paham persisnya dia itu apa? J



Aku sendiri jadi tertarik untuk tau lebih dalam setelah diminta membaca bahan presentasi seorang kolega yang akan hadir pada sebuah acara workshop gawean ILO di Jakarta. Beberapa slide di dalamnya adalah mengenai Cerebral Palsy.

Hm.... apaan ini ya? malu donk kalo nanya langsung ke doi? he..he, ya udah, percuma donk ada oom Google kalo ga langsung browsing ke search enginenya.... Dan sobats, inilah sedikit rangkuman tentang si empunya istilah keren tapi mengerikan itu…… read more about Cerebral Palsy
Newer Posts Older Posts Home

Author

I am a chemical engineer who is in love in humanity work, content creation, and women empowerment.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Speaker

Speaker
I love to talk/share about Digital Literacy, Social Media Management, Content Creation, Personal Branding, Mindset Transformation

1st Winner

1st Winner
Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Pemenang Utama Blog Competition yang diselenggarakan oleh Falcon Pictures. Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Blogging Competition yang diselenggarakan oleh Balitbang PUPR

Podcast Winner

Podcast Winner
Pemenang Pilihan Dewan Juri - Podcast Hari Kemerdekaan RI ke 75 by KOMINFO

Winner

Winner
Lomba Menulis Tentang Kebencanaan 2014 - Diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh

Winner

Winner
Juara Berbagai Blogging Competition

Featured Post

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk!

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk! Sesaat sebelum naik ke kapal verry Ki-ka: Adik ipar, Aku dan Ayah. Hai.... hai.... hai! In...

POPULAR POSTS

  • Kiat Penting agar Warung Tetap Eksis & Laris Manis
  • Solusi Bikin Paypal Tanpa Nama Belakang
  • Contoh Surat Sponsor untuk Diri Sendiri bagi Pengurusan Visa
  • Laksamana Malahayati, Kartini Lain sebelum Kartini
  • Kolaborasi Microsoft dan ASUS - Hadirkan Windows 10 Original Yang Langsung terinstall Otomatis dan Gratis!
  • It's Me!
  • Lelaki itu, Ayahku
  • Serunya Outdoor Activities di Trizara Resorts
  • How To Write a Motivation/Cover Letter
  • Yuk Melek Hukum via Justika dot Com

Categories

  • about me 1
  • accessconsciousness 1
  • advertorial 10
  • Anak Lanang 1
  • awards 20
  • bali 1
  • banner 1
  • bars 1
  • Beauty Corner 29
  • belarus 5
  • bisnis 1
  • Blog Review 2
  • blogger perempuan 1
  • blogging tips 9
  • Budaya 1
  • Catatan 12
  • catatan spesial 19
  • catatan. 53
  • catatan. task 20
  • cryptocurrency 1
  • culinary 5
  • curahan hati 6
  • daftar isi blog 1
  • dailycolor 1
  • DF Clinic 12
  • disclosure 1
  • edisi duo 5
  • email post 10
  • embun pagi 1
  • episode kehidupan 1
  • event 4
  • fashion 3
  • financial 1
  • giveaway 48
  • Gratitude 1
  • health info 9
  • Healthy-Life 16
  • info 23
  • innerbeauty 9
  • iran 4
  • joke 4
  • kenangan masa kecil 3
  • kenangan terindah 12
  • keseharianku 2
  • kisah 14
  • kisah jenaka 7
  • knowledge 2
  • kompetisi blog 1
  • komunitas 2
  • KopDar 8
  • Korea 1
  • kuliner 7
  • Lawan TB 2
  • lesson learnt 7
  • life 2
  • lifestyle 4
  • lineation 32
  • lingkungan 1
  • Literasi Digital 2
  • motivation 9
  • museum tsunami aceh 1
  • New Year 2
  • order 1
  • oriflameku 2
  • parenting 4
  • perempuan tangguh 4
  • perjalanan tiga negara 1
  • personal 3
  • petualangan gaib 6
  • photography 1
  • picture 5
  • podcast 1
  • Profile 12
  • puisi 5
  • reflection 3
  • renungan 25
  • reportase 23
  • resensi 2
  • review 42
  • review aplikasi 1
  • rupa 1
  • Sahabat JKN 2
  • sakit 1
  • sea of life 17
  • sejarah 5
  • Sekedar 1
  • sekedar coretan 76
  • sekedar info 23
  • self-love 1
  • selingan semusim 9
  • seri BRR 4
  • snack asyik 1
  • Srikandi Blogger 2
  • Srikandi Blogger 2013 7
  • Srikandi Blogger 2014 4
  • SWAM 1
  • task 43
  • teknologi 1
  • tentang Intan 34
  • Test 1
  • testimoni 9
  • Tips 57
  • tradisi 1
  • tragedy 1
  • traveling 59
  • true story 7
  • tsunami 9
  • turkey 9
  • tutorial 7
  • visa 1
  • wisata tsunami 2

Followers


Blog Archive

  • December (1)
  • October (1)
  • March (1)
  • August (2)
  • May (1)
  • April (2)
  • March (6)
  • February (3)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (5)
  • October (4)
  • September (3)
  • August (5)
  • July (3)
  • April (1)
  • January (1)
  • December (2)
  • November (1)
  • October (1)
  • September (1)
  • June (1)
  • February (1)
  • December (1)
  • September (2)
  • August (2)
  • July (1)
  • June (1)
  • March (1)
  • February (1)
  • December (5)
  • September (2)
  • August (3)
  • July (1)
  • May (3)
  • April (2)
  • March (1)
  • February (1)
  • January (7)
  • December (1)
  • November (5)
  • September (3)
  • August (1)
  • July (4)
  • June (1)
  • May (1)
  • April (3)
  • March (6)
  • February (5)
  • January (7)
  • December (8)
  • November (4)
  • October (12)
  • September (4)
  • August (3)
  • July (2)
  • June (5)
  • May (5)
  • April (1)
  • March (5)
  • February (4)
  • January (6)
  • December (5)
  • November (4)
  • October (8)
  • September (5)
  • August (6)
  • July (3)
  • June (7)
  • May (6)
  • April (7)
  • March (4)
  • February (4)
  • January (17)
  • December (10)
  • November (10)
  • October (3)
  • September (2)
  • August (5)
  • July (7)
  • June (2)
  • May (8)
  • April (8)
  • March (8)
  • February (7)
  • January (9)
  • December (10)
  • November (7)
  • October (11)
  • September (13)
  • August (5)
  • July (9)
  • June (4)
  • May (1)
  • April (12)
  • March (25)
  • February (28)
  • January (31)
  • December (8)
  • November (3)
  • October (1)
  • September (12)
  • August (10)
  • July (5)
  • June (13)
  • May (12)
  • April (19)
  • March (15)
  • February (16)
  • January (9)
  • December (14)
  • November (16)
  • October (23)
  • September (19)
  • August (14)
  • July (22)
  • June (18)
  • May (18)
  • April (19)
  • March (21)
  • February (27)
  • January (17)
  • December (23)
  • November (20)
  • October (16)
  • September (5)
  • August (2)
  • March (1)
  • December (2)
  • April (1)
  • March (1)
  • February (6)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (4)
  • September (4)
  • August (1)
  • July (8)
  • June (16)

Oddthemes

Flickr Images

Copyright © My Virtual Corner. Designed by OddThemes