Yuk, Lawan Diabetes dan Live Healthier Lives!
Diabetes! Hayo, apa yang terbayang di pikiran teman-teman begitu mendengar kata diabetes? Suatu penyakit yang berlangsung lama/kronis dan berhubungan dengan gula darah/glukosa? Seseorang yang memiliki kadar gula darah yang tinggi karena tidak mampu diserap oleh sel tubuhnya dengan baik, sehingga menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh? Suatu penyakit yang disebabkan oleh faktor keturunan? Suatu penyakit yang mengerikan dan menjadi pemicu bagi timbulnya penyakit-penyakit lainnya di dalam tubuh?
Atau malah langsung kebayang tentang seseorang yang terluka, berdarah dan darahnya agak sulit berhenti? Seseorang yang terluka dengan darah yang mengalir terus tapi dia sendiri tidak menyadari bahwa ada yang terluka di bagian tubuhnya?
Kalo aku tuh, setiap mendengar kata diabetes, langsung deh kebayang tentang si ayah, yang sering tidak menyadari jika ada yang terluka di bagian tubuhnya. Iya, beliau tuh sering banget tidak menyadari ada bagian tubuhnya yang terluka, misalnya karena tergores sesuatu, ketusuk paku, atau apa pun lah penyebabnya. Padahal darah sudah berceceran, kitanya sudah panic, tapi beliau tidak merasakan sakitnya.
Dan menurut dokter spesialis jantung langganan ayah, ini disebabkan karena penyakit diabetes yang diidap si ayah, sih, yang membuat beliau kehilangan kepekaan akan rasa sakit, sehingga walau pun terluka, tapi teteup saja tidak merasakan sakit di bagian yang sedang terluka itu. Oh, My Gosh! Ayah.... yang sehat, donk! Please.... we love you.....
1 dari 8 Orang di Jakarta terkena Diabetes,
dan 2 dari 3 orang tersebut tidak mengetahui jika dirinya terkena diabetes!
Yup, what a shocking fact!
Dr. Dante Saksono Sp.PD, PhD, Spesialis Kelenjar (Endokrinologi) dari RSCM, dalam presentasinya di acara Konferensi Pers yang diadakan oleh Sun Life Indonesia di Kantorkuu Coworking Space, Kuningan – Jakarta, 14 November 2019 kemarin, menyatakan bahwa dari hasil survey FKUI RSCM Divisi metabolik endokrin menemukan bahwa 1 dari 8 orang di Jakarta tuh terkena diabetes, dan 2 dari 3 orang tersebut bahkan tidak menyadari jika dirinya terkena diabetes, dan 30% dari penduduk Jakarta itu adalah Pre-diabetes!
Yup, what a shocking fact! Hiks…., sedih banget yaa?
Dan taukah teman-teman bahwa negeri tercinta ini, based on laporan dari International Diabetes Federation Atlas 2017, ternyata terdata sebagai negara peringkat ke-enam dengan jumlah penyandang diabetes terbesar di dunia, setelah Tiongkok, India, Amerika Serikat, Brazil dan Meksiko? Oh, No! Miris banget kan?
Dan sekitar 10,3 juta penduduk Indonesia tuh mengidap diabetes pada rentang usia 20 - 79 tahun! Iya, beneran! Jadi diabetes tuh bukan hanya penyakit emak-emak, bapak-bapak, enin-enin atau aki aki, loh! Bahkan bisa saja di usia yang masih sangat muda! Duh, ku jadi ngeriii…. Ngebayangin penerus bangsa kita nanti jika kondisinya berlarut seperti ini. ☹
Lebih dari itu, yang semakin bikin hati terpana nelongso, adalah kenyataan bahwa dari 10,3 juta penderita diabetes tersebut, hanya separuh dari mereka saja yang menyadari kondisinya, bahwa mereka menderita diabetes. Sungguh tragis, ya? Dan satu lagi, yang bikin aku melongo adalah ketika dr. Dante bilang bahwa 68% masyarakat kita ini, taunya bahwa diabetes itu adalah penyakit karena faktor keturunan! Oh, tidak!
Ini ga bisa dibiarkan begini terus, deh! Peningkatan pemahaman dan upaya pencegahan terhadap diabetes adalah sebuah keharusan! Harus ada upaya dan gebrakan bersama untuk meningkatkan awareness masyarakat kita agar lebih paham tentang diabetes dan aware tentang pentingnya pola hidup sehat, sehingga akan terbentuk masyarakat yang sehat fisik, mental dan sehat finansial.
Diabetes, adalah penyakit kronis yang dengan sangat-sangat serius telah mengancam masyarakat global, dan juga berkekuatan luar biasa dalam menurunkan kualitas generasi penerus bangsa, yang pastinya akan memberi efek buruk juga pada perekonomian bangsa. Karenanya Sun Life berkomitmen untuk menggandeng semua pihak melawan diabetes. Salah satu langkah penting yang diambil oleh Sun Life Financial Asia adalah dengan merilis laporan terkait diabetes di Asia, berjudul "Diabetes in Asia: Empowering Communities to Lead Healthier Live", pada awal tahun 2019, yang berfokus di Negara Hongkong, Filipina, Indonesia, Vietnam dan Malaysia.
Sun Life Indonesia, bertepatan dengan hari Diabetes Day, 14 November 2019 kemarin, sengaja menggelar sebuah konferensi pers dengan mengundang media dan para blogger untuk menyerukan dan mengajak banyak pihak untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan literasi masyarakat tentang diabetes.
Peningkatan pemahaman dan upaya pencegahan terhadap diabetes adalah sebuah keniscayaan! Sebuah Keharusan!
Dalam presentasinya yang sangat menarik, dr. Dante menyebutkan bahwa ada tiga gejala klasik diabetes yang dikenal dengan istilah 3P, yaitu; poliuri, polifagi dan polidpsi.
Poliuri adalah sering buang air kecil.
Polifagi adalah sering merasa lapar, dan
Polidpsi adalah sering merasa haus.
Satu lagi ciri yang sering abai oleh masyarakat adalah penurunan berat badan tanpa disertai oleh sebab yang jelas. Wah, kudu dicatet, nih, temen-temen! Dan ingat, diabetes bukan saja disebabkan oleh faktor keturunan, justru penyebab utamanya adalah pola hidup yang tidak sehat.
Karenanya, dr. Dante mengingatkan plus memberi tips tentang upaya paling efektif untuk mencegah diabetes adalah dengan cara menjaga pola makan sehat dan berimbang, serta aktif bergerak, hindari diri dari rokok dan alkohol dan bergabunglah dengan komunitas pendukung yang solid.
Diabetes! Hayo, apa yang terbayang di pikiran teman-teman begitu mendengar kata diabetes? Suatu penyakit yang berlangsung lama/kronis dan berhubungan dengan gula darah/glukosa? Seseorang yang memiliki kadar gula darah yang tinggi karena tidak mampu diserap oleh sel tubuhnya dengan baik, sehingga menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh? Suatu penyakit yang disebabkan oleh faktor keturunan? Suatu penyakit yang mengerikan dan menjadi pemicu bagi timbulnya penyakit-penyakit lainnya di dalam tubuh?
Atau malah langsung kebayang tentang seseorang yang terluka, berdarah dan darahnya agak sulit berhenti? Seseorang yang terluka dengan darah yang mengalir terus tapi dia sendiri tidak menyadari bahwa ada yang terluka di bagian tubuhnya?
Kalo aku tuh, setiap mendengar kata diabetes, langsung deh kebayang tentang si ayah, yang sering tidak menyadari jika ada yang terluka di bagian tubuhnya. Iya, beliau tuh sering banget tidak menyadari ada bagian tubuhnya yang terluka, misalnya karena tergores sesuatu, ketusuk paku, atau apa pun lah penyebabnya. Padahal darah sudah berceceran, kitanya sudah panic, tapi beliau tidak merasakan sakitnya.
Dan menurut dokter spesialis jantung langganan ayah, ini disebabkan karena penyakit diabetes yang diidap si ayah, sih, yang membuat beliau kehilangan kepekaan akan rasa sakit, sehingga walau pun terluka, tapi teteup saja tidak merasakan sakit di bagian yang sedang terluka itu. Oh, My Gosh! Ayah.... yang sehat, donk! Please.... we love you.....
1 dari 8 Orang di Jakarta terkena Diabetes,
dan 2 dari 3 orang tersebut tidak mengetahui jika dirinya terkena diabetes!
Yup, what a shocking fact!
dr. Dante dari RSCM, sedang memaparkan fakta-fakta tentang diabetes |
Dr. Dante Saksono Sp.PD, PhD, Spesialis Kelenjar (Endokrinologi) dari RSCM, dalam presentasinya di acara Konferensi Pers yang diadakan oleh Sun Life Indonesia di Kantorkuu Coworking Space, Kuningan – Jakarta, 14 November 2019 kemarin, menyatakan bahwa dari hasil survey FKUI RSCM Divisi metabolik endokrin menemukan bahwa 1 dari 8 orang di Jakarta tuh terkena diabetes, dan 2 dari 3 orang tersebut bahkan tidak menyadari jika dirinya terkena diabetes, dan 30% dari penduduk Jakarta itu adalah Pre-diabetes!
Yup, what a shocking fact! Hiks…., sedih banget yaa?
Dan taukah teman-teman bahwa negeri tercinta ini, based on laporan dari International Diabetes Federation Atlas 2017, ternyata terdata sebagai negara peringkat ke-enam dengan jumlah penyandang diabetes terbesar di dunia, setelah Tiongkok, India, Amerika Serikat, Brazil dan Meksiko? Oh, No! Miris banget kan?
Dan sekitar 10,3 juta penduduk Indonesia tuh mengidap diabetes pada rentang usia 20 - 79 tahun! Iya, beneran! Jadi diabetes tuh bukan hanya penyakit emak-emak, bapak-bapak, enin-enin atau aki aki, loh! Bahkan bisa saja di usia yang masih sangat muda! Duh, ku jadi ngeriii…. Ngebayangin penerus bangsa kita nanti jika kondisinya berlarut seperti ini. ☹
Lebih dari itu, yang semakin bikin hati terpana nelongso, adalah kenyataan bahwa dari 10,3 juta penderita diabetes tersebut, hanya separuh dari mereka saja yang menyadari kondisinya, bahwa mereka menderita diabetes. Sungguh tragis, ya? Dan satu lagi, yang bikin aku melongo adalah ketika dr. Dante bilang bahwa 68% masyarakat kita ini, taunya bahwa diabetes itu adalah penyakit karena faktor keturunan! Oh, tidak!
Ini ga bisa dibiarkan begini terus, deh! Peningkatan pemahaman dan upaya pencegahan terhadap diabetes adalah sebuah keharusan! Harus ada upaya dan gebrakan bersama untuk meningkatkan awareness masyarakat kita agar lebih paham tentang diabetes dan aware tentang pentingnya pola hidup sehat, sehingga akan terbentuk masyarakat yang sehat fisik, mental dan sehat finansial.
Diabetes, adalah penyakit kronis yang dengan sangat-sangat serius telah mengancam masyarakat global, dan juga berkekuatan luar biasa dalam menurunkan kualitas generasi penerus bangsa, yang pastinya akan memberi efek buruk juga pada perekonomian bangsa. Karenanya Sun Life berkomitmen untuk menggandeng semua pihak melawan diabetes. Salah satu langkah penting yang diambil oleh Sun Life Financial Asia adalah dengan merilis laporan terkait diabetes di Asia, berjudul "Diabetes in Asia: Empowering Communities to Lead Healthier Live", pada awal tahun 2019, yang berfokus di Negara Hongkong, Filipina, Indonesia, Vietnam dan Malaysia.
Sun Life Indonesia, bertepatan dengan hari Diabetes Day, 14 November 2019 kemarin, sengaja menggelar sebuah konferensi pers dengan mengundang media dan para blogger untuk menyerukan dan mengajak banyak pihak untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan literasi masyarakat tentang diabetes.
Peningkatan pemahaman dan upaya pencegahan terhadap diabetes adalah sebuah keniscayaan! Sebuah Keharusan!
Tiga Gejala Klasik Diabetes.
Dalam presentasinya yang sangat menarik, dr. Dante menyebutkan bahwa ada tiga gejala klasik diabetes yang dikenal dengan istilah 3P, yaitu; poliuri, polifagi dan polidpsi.
Poliuri adalah sering buang air kecil.
Polifagi adalah sering merasa lapar, dan
Polidpsi adalah sering merasa haus.
Satu lagi ciri yang sering abai oleh masyarakat adalah penurunan berat badan tanpa disertai oleh sebab yang jelas. Wah, kudu dicatet, nih, temen-temen! Dan ingat, diabetes bukan saja disebabkan oleh faktor keturunan, justru penyebab utamanya adalah pola hidup yang tidak sehat.
Karenanya, dr. Dante mengingatkan plus memberi tips tentang upaya paling efektif untuk mencegah diabetes adalah dengan cara menjaga pola makan sehat dan berimbang, serta aktif bergerak, hindari diri dari rokok dan alkohol dan bergabunglah dengan komunitas pendukung yang solid.
Live Healthier Lives by Sun Life Indonesia
Press Conference Sun Life Indonesia 14 Nov 2019 |
Sejak tahun 2018, Sun Life Indonesia tuh telah menggaungkan kampanye kesehatan bertajuk “Live Healthier Lives”, yang tentunya sejalan dengan rekomendasi dari laporan Diabetes in Asia: Empowering communities to lead healthier lives. Agenda lainnya yang telah pula dilakukan oleh Sun Life Indonesia dalam upaya meningkatkan awareness dan pengetahuan masyarakat tentang diabetes, adalah berupa upaya edukasi terkait diabetes dan pentingnya penerapan pola hidup sehat, yang telah digelar bersama komunitas ibu dan pelajar usia sekolah dasar di wilayah Jakarta, Bekasi, Tangerang Selatan dan Depok.
Upaya lainnya yang juga tak kalah menarik adalah aktivitas seru dan sehat dalam rangka melawan diabetes #TeamUpAgainstDiabetes adalah "Sun Life Virtual Charity Run", yang pada acara ini (14 November 2019) diluncurkan secara resmi.
Sun Life Virtual Charity Run adalah sebuah kompetisi untuk mengumpulkan kilometer hasil dari aktivitas lari bersama Brand Ambassador Sun Life Indonesia, yaitu Ibnu Jamil dan Kelly Tandiono, komunitas lari, dan karyawan Sun Life. Jumlah kilometer yang ditempuh akan dicatat dan dikonversi menjadi donasi untuk membantu edukasi, pencegahan, serta penanganan diabetes di Indonesia.
Hayo, pada tertarik dengan agenda Sun Life Virtual Charity Run kan? Coba deh lihat info detailnya di sini.
Sun Life Resolution Run 2020
Nah, ini yang juga tak kalah menarik dan inspiratif, nih, temen2! Sun Life Indonesia ngadain Sun Life Resolution Run lagi, nih! Bagi yang belum familiar dengan agenda ini, sini deh aku bisikin!
Jadi tuh, Sun Life Resolution Run adalah sebuah ajang lomba lari dengan tujuan untuk menggalang donasi yang diadakan oleh Sun Life Indonesia, dalam rangka menginspirasi dan memotivasi generasi penerus bangsa untuk meraih resolusi hidup yang jauh lebih sehat.
Agenda keceh ini akan digelar pada tanggal 12 Januari 2020 di ICE BSD City, Tangerang Selatan. Kegiatan ini telah menjadi agenda tahunan yang diadakan oleh Sun Life di Indonesia, Filipina, Hong Kong, Malaysia dan Vietnam.
Yuk, segera daftarkan dirimu di event keren ini, ya! Selain sehat untuk diri sendiri, kamu juga berpeluang besar mensupport event yang memang ditujukan untuk tujuan charity ini, loh! Semua dana yang terkumpul dari registrasi akan digunakan untuk menanggulangi diabetes. Keren ya?
Btw, ada dua kategori lomba nih yang bisa kamu pilih, ada yang kategori lomba 5K atau 10K. Feel free to choose and have fun, guys! Info lengkap bisa lihat di sini, ya!
Kapan lagi kan having fun sambil berdonasi? ☺ Dan bagi kalian yang masih ingin tau lebih banyak lagi manfaat lari bagi penderita diabetes, bisa banget akses infonya di sini, ya!
Al, Bandung, 10 Desember 2019
25 comments
Ini cocok buatku sebenernya, tapi ya gitu maju mundur cantik
ReplyDeletepengen sehat tapi kalo dibawa lari, kakinya sakit semua, semoga nanti bisa ikutan
Saya ada keturunan diabet, nenek n paman pada kena. Iya kak, menjaga makanan or minuman ini yg susah.. trutama minuman, skrg banyak banget minuman kekinian dan menggugah selera yg manis2...
ReplyDeleteBener nih harus belajar pola hidup sehat huhu
Gaya hidup metropolitan, pola makan, pola tidur, stressing pekerjaan dan tuntutan...
ReplyDeleteLuar biasa yang dihadapi penduduk ibh kota.
yuhuu... diabet musuh kita bersama ya kak... semoga dijauhkan dr silent killer ini dan kroni2nya ya...
ReplyDeleteArtikelnya bermanfaat kak Al..
ReplyDeleteAku juga mulai kurangin yg manis mania ni..
Skrg juga pake gula rendah kalofi..
Biar g diabetes
Aku juga masih menganggap bahwa diabetes itu penyakit turunan, Mbak. Makanya aku sangat hati-hati dalam mengonsumsi makanan manis termasuk nasi. Ayahku penderita diabetes, beberapa tahun terakhir berhasil menurunkan kadar gula darah ke kisaran normal. Dulu beliau kalau makan pakai ditimbang gitu. Sekarang beliau lebih banyak mengonsumsi sayuran mentah.
ReplyDeleteDuh, sebagai orang yang mudah lapar dan mudah kenyang, suka khawatir nih sama kadar gula darah. Tapi semoga aku dan semuanya sehat-sehat aja, yaaa. Aamiin ...
saya pun sudah mulai merubah pola hidup, olahraga dan memilih makanan juga. Sebelumnya saya juga membezuk sodara yang meninggal karena diabetes. tetapi pada saat itu diabates kering kalau gasalah. Tubuh alm kurus banget. Waspadai juga gejala-gejalanya. Thanks for this article
ReplyDeleteAku mendefinisikan diabetes ini sebagai kelebihan kadar gula dalam darah mba Alm Dan dulu mikirnya ini penyakit keturunan, padahal enggak gitu. Siapapun bisa terkena kalau gak memperhatikan kesehatan/gaya hidupnya. Seru ya Sun Life bikin acara virtual run charity. Jadi sambil berdonasi sambil olahraga (sehat) deh :)
ReplyDeleteYa ampun aku ada typo maaf 🙏🤦♀
DeleteAku pernah punya teman sekantor yang menderita diabetes juga, lumayan tinggi kadar gula dalam darahnya, dia harus rajin suntik insulin mandiri cuma memang agak sulit untuk tarak atau diet makanan. Sekarang beliaunya sudah dipanggil ke haribaanNya. Orangnya baik, dermawan... semoga Allah menempatkan di tempat terbaik
ReplyDeleteIni juga menjadi pengingat pada saya pentingnya menjaga pola makan, pola hidup sehat
Alm bapak ku juga mengidap diabetes, yang pasti rubah pola makan dan gaya hidup menjadi lebih sehat. Semoga aku juga bisa merubah semuanya agar lebih sehat.
ReplyDeleteWah bener nih. Harus aware dari sekarang. Btw nambahin ya mba. Untuk mencegah, kita harus pilih makanan walaupun belum kena. Dan memang kalau tetep pengen makan makanan yang kurang sehat ya mau gak mau harus olah raga rutin, salah satunya dengan lari. Bagus nih eventnya.
ReplyDeleteBermasalah dengan kadar gula darah tentu tidak menyenangkan. Tapi dengan pola hidup sehat, kita bisa kok mengendalikan. Thx for this sharing article, mbak Al ^^
ReplyDeleteSelalu serem dengan diabetes karena nenekku meninggal sesudah menderita Penyakit kronis ini
ReplyDeleteBeruntung dari ciri ciri yang ditulis mbak Al ngga satupun saya miliki .
Alhamdullilah
Oalaaaaa....jadi benar ya MBak Alaika, bahwa penyakit diabetes itu bukan hanya disebabkan karena faktor genetika, melainkan pola hidup yg tidak sehat/kurang baik? Kaget juga ya zaman now remaja2 ada juga yg terkena penyakit ini. Papahku aja pernah tangannya berdarah kena serpihan kaca tapi kayaknya beliau ga merasa sakit gitu hihihihi.. Alhamdulillaah ya Sun Life Virtual Charity Run diadakan bisa mengumpulkan donasi. Semoga bisa membantu para penderita diabetes di Indonesia aamiin :)
ReplyDeleteJaga kesehatan melalui makanan yang dikonsumsi memang penting apalagi mulai usia 30 keatas rentan penyakit mulai datang yuuk ah kurangi konsumsi gula😊
ReplyDeleteIya ya mbak Al. Kesalahkaprahan yang membuat orang jadi tidak aware dengan diabetes. Menganggap karena tak ada keturunan diabet jadi menjalankan hidup sehari-hari yang tak sehat.
ReplyDeleteWah, BSD ya, dekat dengan tempat tinggal saya dulu. Mufah-mudahan bisa ikutan. Olah raga kan penting banget untuk jaga kesehatan.
Kalau dengar kata Diabetes, saya pasti terngiang almarhum om yang meninggal karena penyakit ini. Awalnya juga saya kira penyebab penyakit ini karena faktor genetik, ternyata gaya hidup juga berpengaruh ya Mbak.
ReplyDeleteKalau denger kata Diabetes langsung teringat almarhumah mama yang meninggal karena komplikasi diabetes. Anak-anaknya harus jaga kesehatan biar kejadian serupa gak terulang lagi. Karena anaknya lebih beresiko.
ReplyDeleteBetul banget. Yang penting gaya hidup sehat sih. punya genetik diabetes maupun tidak, tetep bisa survive kalau kita gaya hidupnya sehat
ReplyDeleteKalau denger Diabet aku inget Mama Mertua, Mbak Al.
ReplyDeleteJadi, aku belanja gula ya yang buat pengidap Diabet.
Ada kalanya kami bikin kudapan kan butuh gula pasir agar beliau ikutan makan ya harus pakai gula ini. Kalau kata dokter yang nanganin Mama pas aku anterin kontrol emang ga melulu tentang penyakit turunan melainkan gaya hidup juga.
Jadi, faham dengan hal tersebut kita yang maish sehat mestinya lebih menjaga.
Sun Life emang peduli dengan kesehatan bangsa ini banyak bangat bentuk canpaign-nya.
Ga salah mereka memakai tak campaign salah satunya "Sehat itu Aset".
Aku baru tahu kalau sering merasa lapar itu termasuk gejala diabetes. Ibuku pengidap diabetes, tapi sebelum diketahui dulu, beliau tidak menunjukkan gelaja yang mudah lapar ini.
ReplyDeleteSeru banget yaa kayanya acaranya SunLife ini. Aware sama diabetes yang kadang kota sendiri nyepelein sih sama penyakit ini. Apalagi aku penyuka dessert, aku foyan makan manis. Kayanya mulai berfikir buat ngubah pola hidup jadi lebih sehat deh sebelum semua kelewat
ReplyDeleteIbu mertua dan suami adalah penderita diabetes tipe 2. Kepada anak-anak,saya menerapkan pola makan yang sehat supaya mereka aman dari penyakit mematikan ini. Gaya hidup (dan tentu saja pola makan) akan sangat mempengaruhi kesehatan seseorang. Thanks sharingnya kak Al. Semoga kita semua selalu bisa menjaga kesehatan kita dan keluarga. Amin
ReplyDeleteJadi ingat almarhumah Ibu saya mba Al. Beliau meninggal akibat diabetes. Awalnya kena minyak di jempol kakinya. Lukanya nggak sembuh dan sebenarnya harus amputasi tapi Ibu nggak mau. Hanya selang 3 bulan dari kena minyak, Ibu meninggal. Makanya saya hati-hati banget nih mba Al. Saya rentan kena juga
ReplyDelete