Trip to Ciletuh 1 Traveling ke suatu wilayah yang belum pernah kita kunjungi, apalagi suatu wilayah wisata yang kabarnya begitu eksotik, adalah harapan banyak orang. Begitu juga denganku, yang langsung dilema kala dicolek oleh Bang Aswi sekitar pertengahan November 2015 lalu, untuk ikutan bergabung dalam sebuah trip ke Ciletuh, disponsori oleh PT Bio Farma. Dilema karena sebenarnya pekerjaan kantor sedang banyak-banyaknya, namun tawaran ini begitu menggiurkan hati. Rasanya sayang aja kalo sampai seat to Ciletuh dialihkan ke yang lain. Hiks...
Maka, setelah
Dan, pada hari H, berkumpullah kami, para peserta trip to Ciletuh, yang terdiri dari 4 orang Blogger Bandung yaitu Bang Aswi, Nchie Hanie, Aku [Alaika Abdullah] dan Sandra. Peserta lain yang adalah juga anggota Komunitas Blogger Bandung adalah Ulu, yang keikutsertaannya di dalam trip ini sebagai hadiah dari menang lomba yang diadakan oleh BioFarma. Bersama Ulu, juga turut serta pemenang-pemenang lainnya, sehingga kami berjumlah lebih kurang 15 orang. Menggunakan satu mobil minibus yang lega, plus satu Kijang Innova [membawa PIC dari Bio Farma, yaitu Kang Hafidz dan Kang Ewin], meluncurlah kami menuju Ciletuh.
Terus, Ciletuh itu di mana, Al?
Terus terang, aku tuh belum pernah sebelumnya mendengar area wisata yang satu ini. Makanya begitu dapat tawaran dari si Abang [Bang Aswi], maka aku langsung lari ke rumah si Mbah. Biasalah, apalagi kalo bukan
Emang ada apaan sih, Al, di Ciletuh itu?
Banyak dan unik! Sebuah area atau daerah, yang kemudian menjadi area wisata atau pusat perhatian, tentu disebabkan karena memiliki nilai jual. Dan nilai jual apa sih yang ada di Geopark Ciletuh ini?
Hm, aku awalnya mengira, yaaa, paling alam pegunungan atau pantai gitu, Sobs. Ealah, ternyata, Geopark ini menjadi surga wisata unik karena menawarkan keunikan tersendiri, lho! Paduan hamparan batuan kuno, lembah, ngarai dan lautan, membentuk landscape yang bener-benar indah dipandang mata. Tak hanya indah, tapi juga unik, sehingga tak heran jika Geopark Ciletuh ini masuk dan diakui sebagai warisan dunia atau world heritage oleh UNESCO.
Berbekalkan info yang diberikan si Mbah di atas, jelas donk jika dilema yang aku hadapi langsung berbuah keputusan bulat untuk ikot! Hehe. Yes, I have to join this trip.
And..., the trip started.
Berkumpul di kantornya Bio Farma, di Bandung sekitar pukul 12 an siang, dengan sabar kami menanti kaum lelaki usai tunaikan shalat Jumat, lalu kami pun berangkat. Seperti yang aku ceritakan di atas, menggunakan dua buah kendaraan roda empat, berupa minibus eksklusif berisi para peserta, dengan dikendarai oleh pak supir yang kocak abis, plus sebuah Toyota Kijang Innova yang membawa Kang Hafidz dan Kang Edwin dari Bio Farma, perjalanan berliku pun dimulai. Berbagai cerita bergulir di dalam perjalanan, sambil mulut tiada henti ngemil makanan ringan yang memang telah disediakan oleh pihak Bio Farma. Duh, baik banget deh sang sponsor inih! Thanks Kang Hafidz and Kang Edwin!
Sekilas info, Bio Farma melalui CSR-nya bergerak di kawasan ini, dengan membina PAPSI [Paguyuban Alam Pakidulan Sukabumi], yang beranggotakan para pemuda desa, dalam mengelola aneka kegiatan PAPSI, yang salah satunya adalah mengelola potensi dan keunikan alam Ciletuh, untuk tak hanya menjadi tempat pembelajaran bagi ilmu pengetahuan [Geologi] namun juga diberdayakan menjadi paket-paket wisata alam yang unik dan mengagumkan.
Tadinya aku kira, paling akan butuh perjalanan sekitar 4 jam ke Sukabumi. Yang ternyata, lebih banyak dari ituh, lho, Sobs! Karena Sukabumi yang ini, bukanlah Sukabumi yang pernah aku kunjungi, melainkan Kabupaten Sukabumi, yang butuh sekitar 4 jam lagi dari Kota Sukabumi. Sehingga, totally kami butuh waktu perjalanan sekitar 8 jam kala itu, untuk mencapai lokasi tujuan.
Perjalanan yang dimulai saat matahari masih dengan garang memancarkan cahayanya, masih belum berakhir saat sang surya gagah ini beranjak ke peraduan. Bahkan saat Azan Magrib pun, kami masih belum mencapai tujuan, melainkan menghentikan perjalanan, lakukan shalat Magrib dan makan malam di sebuah restoran yang menunya Nyunda pisan. Delicious! Perjalanan selanjutnya masih memakan waktu sekitar 2 jam untuk akhirnya benar-benar sampai ke salah satu desa di kecamatan Ciemas ini, di mana kami akan menginap di homestay.
Homestay yang dimaksud adalah rumah penduduk yang sudah disiapkan oleh panitia sebagai tempat para peserta menginap. Namanya rumah penduduk, dan di desa pula, kami sempat membayangkan akan rumah pedesaan, yang mungkin dibangun dari dinding kayu atau tepas, yang khas desa gitu, deh! Eh ternyata, Sobs! Rumah penduduknya keren, bo'! Sudah berupa rumah permanen yang nyaman dan asri. Bersih pula! Kami dibagi dalam beberapa kelompok untuk menginap di beberapa homestay yang disambut ramah dan bersahabat oleh tuan rumah, khas pedesaan. Wedang jahe dan cemilan singkong rebus, adalah padanan penyambut tamu yang sungguh bikin 'ngangenin'!
Picture taken by Ulu |
Catatan Perjalanan ke Ciletuh
Al, Margonda Raya, 5 Januari 2016
Words: 909
Al, Margonda Raya, 5 Januari 2016
Words: 909
18 comments
Wuaaaah ini mah keren banget .... Pingin deh ke tempat kaya gini. :D
ReplyDeleteBanget, Mba Anis! Hayo agendakan untuk ke sana. :)
DeleteKeren, tapi kalau saya ga akan nahan sama perjalananya, jauh mbak hihih
ReplyDeleteHehe, tapi seru pisan, lho, Tian... kudu dicoba atuh. :)
DeleteAiiih bagus tempatnya... Saya baru dengar nama Ciletuh
ReplyDeleteSaya juga kagum banget dengan tempat ini, Mba Ety. Emang baguuuus, cuma mungkin belum mem-primadona karena belum banyak dikenal orang, ya?
Deleteacik acik aciiiik
ReplyDeletemupeng ke sono jadinya maaak
Hayo kesana, Maaak. :)
Deleteasyik nya... jadi pengen bisa jalan kesana juga
ReplyDeleteHayo atuh, diagendain... :)
DeleteSaya juga baru tau, dan paling suka jalan-jalan adventure kayak gini.
ReplyDeleteEmang seru banget, nantikan petualangan hari pertama yaaa. :)
Deletetempatnya enak banget mbak
ReplyDeleteYoi, banget!
Deleteairterjunnya bikin refreshing bgt :D
ReplyDeleteIya, kalo aja ada colokan untuk nambah power lappie, asyik banget nih untuk nulis berjam-jam yaa? Hehe
DeleteKangen naik perahuu. Huhuhuw
ReplyDeleteBtw, blm banyak yg eksplore ke sini keknya ya, Mbak. Air terjunnya okee bangeeed. . .
Duh, naik perahu ini emang asyik banget ya, Dah? walo panas tapi teteup happy. Yup, air terjunnya keren sangat!
Delete