Cara efektif Tangani Cacar Air


Cara Efektif Cegah Cacar Air. Hidup ini memang penuh dengan drama. Baru Senin kemarin aku dan Intan sepakat untuk pulang ke Bandung on the weekend, menjenguk sekaligus lanjut bantu-bantu ayah-ibu yang baru pindahan. Ealah, di Kamis sore, malah dengar berita tak mengenakkan dari Intan, bahwa dirinya ga enak badan, demam tinggi dan ga sanggup bangun sejak tadi malam. Hadeuh, Nak! Adaaa aja!

Dan bener saja, suaranya yang berat saat menelpon adalah indikasi kuat bahwa dirinya memang sedang serius sakit. Duh, ibu mana yang tak kuatir? Mana Gliv sedang dipake Ayah ibu di Bandung sana, dan mau jemput pake taksi juga kejauhan dan juga aku sendiri belum bisa cabut dari kantor deh ini.

Untungnya teman satu kosan Intan, yang memang akan pulang ke rumah ortunya di Bekasi, bersedia dengan senang hati menemani Intan pulang. Dari Cikarang menumpang mobil temannya yang akan ke Bekasi, lalu dari Bekasi, mereka berdua naik komuter hingga stasiun UI. Barulah dari stasiun UI, berjalan kaki ke Margonda Residence.

Sepulang kerja, kudapati Intan yang telah tertidur lelap. Kuraba dahinya, menyisakan suhu tubuh yang masih sedikit tinggi. Namun lelap tidurnya itu, sedikit membuatku tenang. Haruskah dibawa ke dokter segera? Sejak setahun ini, aku berusaha untuk tak segera mengunjungi dokter jika aku atau Intan mengalami kenaikan suhu tubuh [demam]. Karena biasanya, dengan istirahat yang cukup, plus vitamin C yang cukup kuat dosisnya, Insyaallah bisa untuk atasi demam ini. Paling banter, konsumsi paracetamol. Cukup. Begitu juga saat aku lihat Intan tertidur lelap, maka tak kubangunkan dia. Biarlah istirahat dulu.

Etapi, besoknya apa yang terjadi? Ternyata di wajah Intan malah timbul bintik-bintik berair. Kebetulan Dijah dan Bibah sedang main ke Margonda, dan adalah Dijah yang lebih dulu ngeh jika bintik-bintik berair ini adalah cacar air. Ha? Cacar Air? Hayyah, harusnya waktu bayi dulu kenanya, ini malah saat sudah dewasa pula! Dan Intan langsung panik melihat wajahnya bertumbuhan bintik-bintik berisi air, yang tak hanya menyerang bagian wajahnya, melainkan juga bagian tubuh lainnya, baik punggung, perut, paha dan bagian2 lainnya. Duh, Nak. Plis, deh! Dunia belum berakhir, sayang...

Dan, tak pake lama, aku sudah mendapatkan resep yang harus kutebus di apotik, dari seorang teman, plus juga si dokter kece yang di klinik DF. Iya, setelah mendapatkan resep dari temanku yang pernah mengalami hal serupa, di mana 2 anaknya kena cacar air, aku masih lakukan cross check lagi dengan si dokter kece, yang ternyata hasilnya sama persis.

Cara Efektif Cegah Cacar Air

'Tenang Al, jangan panik. Kami udah familiar dengan penyakit yang satu ini. Dua anak-anak di rumah kena cacar air. Kamu cari obat-obatan ini dan lakukan hal berikut deh, Al!' Tulis temanku via Whatsapp.

1. Minta Intan untuk tetap mandi, karena keringat di tubuhnya justru akan bikin rasa gatal semakin menjadi. Jangan lupa, tambahkan dettol ke air mandi Intan.

2. Oleskan Acyclovir salep ke bintik-bintik berisi air itu. Beli yang generic saja, harganya paling mahal 4 ribu rupiah, kalo yang paten mahal, seharga 70an ribu. Jadi, cari yang Acyclovir generic aja, karena bakal butuh banyak.

3. Setelah bintik-bintik berair itu kering, oleskan bio cream agar lukanya tidak berbekas.

4. Sebenarnya ada obat minum juga sih, yang kudu dibeli dengan resep dokter. Biasanya dokter akan ngasih Acyclovir 800 mg berupa kapsul atau tablet. Diminum 4 kali sehari. Fungsinya adalah sebagai anti virus yang harus diminum habis untuk persediaan 5 hari.

5. Itu saja. Ga perlu cari-cari air kelapa atau obat ini ina inu lainnya.

6. Jika kita sudah pernah terkena cacar air, jangan takut untuk berinteraksi dengan si penderita, karena tubuh kita sudah punya kekebalan, sehingga jika tubuh kita fit dan stabil, maka kita tidak akan tertular lagi. Namun untuk yang belum terkena cacar air ini, hati-hati, penyakit ini menular melalui udara, be aware!

Hm, baiklah. Siap. 

Sabtu-Minggu kemarin, total aku ga jadi kemana-mana. Mengurusi si buah hati yang sedang butuh perawatan prima. Namun Senin Selasa dan berikutnya? Aih, eikeh belum punya cuti, bo'! Mau ga mau kudu masuk kerja. Dan Alhamdulillahnya, Intan sudah mulai baikan. Bintik-bintik itu sudah mulai mengering, walo ada setengahnya lagi yang masih berair. Sebenarnya ga tega juga meninggalkan Intan sendirian di rumah. Makanya begitu jam kerja usai, aku langsung ambil langkah seribu dan berusaha keras sesegera mungkin pulang ke rumah. Apalagi memang kudu bawa Intan berobat ke dokter agar bisa dapatkan surat keterangan sakit untuk dikirim ke dosennya di kampus.

Malam itu, si dokter di Rumah Sakit Bunda Margonda tercengang, karena obat-obat yang akan diresepkannya sudah duluan kami miliki. Memang sih aku berterus terang bahwa aku sudah berkonsultasi jarak jauh dengan dokter kami yang di Bandung, dan si dokter yang memberi resep ini. Dan dokter muda di klinik ini pun manggut-manggut. Surat dokter pun kami peroleh untuk 3 hari. Yang artinya, kami harus berkunjung lagi kemudian untuk konsul serta dapatkan surat dokter untuk hari-hari setelahnya.

Alhamdulillah, ternyata mengobati cacar air kini bukan lagi hal yang sulit, ya, Sobs? Jadi ingat, dulu, jaman aku kecil, ibu sempat cerita bahwa ada orang yang sampai harus tidur di atas daun pisang, sakit panas dan perihnya tubuh oleh deraan si cacar air tadi. Namun kini? Obat-obatan yang diproduksi, teramat sangat menolong serta memudahkan kita di dalam menangani serangan si cacar air ini. Thanks to ilmu kedokteran juga teknologi, ya, Sobs?

cara mengobati cacar air,
Al, Margonda Residence, 24 Januari 2016
Words: 857

7 comments

  1. Huaaa kebayang paniknya Intan waktu liat mukanya bintik2 deh mbak >.<
    Kalau aku sih udah cacarnya waktu kecil, kata ibu.. Tapi kmren2 pernah kena herpes, periiih banget. itu juga diobatinnya pake acyclovir deh sama.

    ReplyDelete
  2. Ilmunya membantu banget, mba. Aku ingat katanya kalo kena cacar air nggak boleh mandi. Padahal kan malah bikin nambah gatal :p

    ReplyDelete
  3. Semoga Intan cepet sembuh ya mbak. ^^ Biasaya seumur hidup cuma sekali.

    ReplyDelete
  4. Pernah panik waktu ketiga anakku kena cacar. Huaa....

    ReplyDelete
  5. Iya sama, sulungku pernah kena cacar air. Dikasih salep dan obat minum acyclovir, terus mandinya dengan dettol cair.

    ReplyDelete
  6. Waah kenanya udah gede ya? Aku dulu masih TK. Anak2ku kok juga belum kena nih.

    ReplyDelete
  7. Mba Al, aku lagi kena nih mba cacar airnya. Izin ubek2 lg blog nya ya mba buat cari info cacar lainnya, hehe. Thank you for sharing mba :*

    ReplyDelete