MIMISAN, diapain ya?

Hm..., sobats, met sore semuanya....pa kabar nih di sore Sabtu indah ini? He..he, terlepas dari cerah-redupnya cuaca, Sabtu dan Minggu biasanya selalu saja mampu memberikan sensasi keceriaraan di hatiku (dan mungkin juga bagi sobats semua?). Ya iyalah, wong Sabtu Minggu itu identik dengan week end kan?

Sebenarnya udah sejak pagi tadi ingin nongkrong dan memainkan jemari diatas keypad keyboard, menuangkan inspirasi yang (seperti biasa) muncul dadakan dan ingin langsung dituangkan. Tapi urgency lain tak bisa diajak kompromi. Mobil tuaku yang setia sakit lagi... harus segera diantarkan ke dokter specialisnya.. Padahal tuh mobil udah bongkar mesin dengan biaya yang cukup menguras kantong 3 minggu kemarin. Dan harusnya doi sih udah sip dan ga perlu lagi mengeluarkan keluhan2 yang bikin hati ngenes. Eh ini malah, bikin hati dan pikiranku sebel. Gimana nggak? Masak setelah bongkar mesin, masih ada tetesan2 minyak (seperti oli) ikut menetes di bagian bawah mesin... siapa yang ga panik coba (panik nya sih ngebayangin jika ini harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit). Tapi untunglah setelah dibawa ke bengkel dan ditangani lagi oleh si ahli langgananku, hopefully the problem quite safe lah. Mudah2an ga ada masalah lagi.
Ups.... kok malah jadi ngelantur ngomongin mobil ya? padahal tadi tujuannya kan mau nulis tentang MIMISAN! He..he, sorry sobats, ya deh, back to the topic. MIMISAN. Ya, penyakit klasik yang sangat akrab dengan kita or orang-orang di sekeliling kita, yang selalu mengingatkan kita (orang-orang tua) pada daun sirih, sebagai salah satu obat penanggulangannya. Well sobats, yuk ikuti topik ini di Healthy Life, just go to the menu on the top and klik HEALTHY LIFE. Cu there ya sobats, have a nice saturday nite and a great week end!

Salam,

Alaika


2 comments

  1. dalam cerita tersebut terdapat dua jenis mimisan,,,mimisan oli pada engine mobil dan mimisan pada hidung yang mengeluarkan darah,cuma mimisan di mobil gak tahu deh,,,,apa mesti pakai daun sirih juga bu....he...he.....

    ReplyDelete
  2. kayak aku donk bu, dari kecil sampe guede gini masih aja sukamimisan

    ReplyDelete