My Virtual Corner
  • Home
  • Meet Me
  • Contact
  • Disclosure
  • Category
    • Motivation
    • Traveling
    • Parenting
    • Lifestyle
    • Review
    • Tips
    • Beauty
      • Inner Beauty
      • Outer Beauty
Hello everyone, how are you doing?
Masih pada stay di rumah kan? 😊 Gimana? Pasti banyak yang udah pada jenuh, donk? Terutama anak-anak dan para lansia (contoh nyata adalah babe eikeh, cyin! Haha). Si babeh udah ga sabar ingin bisa jalan-jalan lagi. Having a leisure time outside, ke taman setidaknya, bertemu dengan banyak orang. Hehe.

Padahal..., namanya sedang pandemic seperti ini, ya enggak mungkin lah kita mewujudkan keinginan untuk having a leisure time outside dan berkumpul dengan orang ramai kan? Kudu jaga jarak lah! Ya, walau pemerintah sudah memberlakukan pola hidup "new normal, tapi kan.....

stay at home


Yup, tapi kan bukan berarti bahwa kita bebas berkeliaran kemana suka, sesuka sukanya khaaan? Protokol kesehatan melawan Covid 19 tentu tetap harus diaplikasikan demi keselamatan jiwa raga, toh?

Aku sendiri memilih untuk bertahan di rumah sedapat mungkin, sih. Berusaha untuk ga kemana-mana dulu jika memang tidak penting-penting banget.
Alhamdulillahnya, sejak masa stay at home marak diberlakukan, aku justru sudah mulai menikmati this "stay at home" mode on, loh!

Banyak banget yang bisa aku lakukan saat harus menempatkan diri di rumah. Staying at home ini sungguh bikin aku betah. Karena ga terbuang waktu untuk driving dari rumah ke tempat kerja, atau meeting dengan orang-orang secara offline.

Staying at home, memberiku kesempatan untuk belajar sepenuh hati di kelas-kelas online yang diselenggarakan oleh coach-coach luar negeri, yang otomatis murid-muridnya merupakan penduduk dari berbagai negara. Jadinya punya kesempatan untuk memperluas networking kan? Berkesempatan menambah teman baru, go global, dan enjoying the new global family relationship yang ternyata tuh seru banget! Ah, I am so grateful for this positive side! 

Etapi, selain ada yang merasa happy dengan situasi stay at home, tentu banyak pula yang merasa jenuh dan bosan lah berada di rumah terus menerus? Sudah mulai bosan menjalankan hobi, mulai jenuh nonton drakor, mulai emosian karena sehari-hari hanya ngider dapur sumur kasur doank, mulai dar-ting (naik tensi darah) karena anak-anak yang semakin rewel ga bisa diatur, atau malah yang paling parahnya, mulai bosan lihat wajah suami/istri, karena 7 x 24 jam bertemu terus. Haha.

7 Cara Atasi Rasa Jenuh Karena Stay At Home


7 cara atasi rasa jenuh karena stay at home


1. Set Your Morning Routine

Sudah memiliki morning routine yang ajib? Atau selama ini hanya go-show doank? Hihi. Go show artinya, ga punya agenda khusus. Paling kalo pun rajin shalat subuh (bagi yang muslim/muslimah), setelah itu balik lagi ke tempat tidur dan lanjut meringkuk manja di bawah selimut atau dalam pelukan sang kekasih hati. *It was me. It waaas yaaaa, kalo sekarang mah sudah jauh lebih baik, loh! Huhu.

Memiliki morning routine dan disiplin menerapkannya tentu punya manfaat yang ajib dalam membentuk kepribadian dan juga memberi energi yang berlebih serta kesiapan yang jitu dalam menjalani hari kita. 

Banyak orang yang memulai morning routine-nya dengan bangun pagi, langsung lari ke kamar mandi, bebersih diri, wudhu, dan shalat (bagi yang muslim-muslimah). Lalu bagi yang emak-emak, lanjut ke dapur untuk menyiapkan sarapan pagi, dan menyiapkan anggota keluarga bekerja dan belajar, dan karena sedang pandemi, jadi aktivitasnya adalah di rumah, namun tentu tetap butuh dipersiapkan, baik sarapan, pakaian, bahkan bagi anak-anak usia sekolah tentu perlu pula didampingi proses belajar dari rumah atau learning from home-nya kan?

Nah, tahu kah teman-teman bahwa sebelum kita mempersembahkan waktu dan upaya kita untuk anggota keluarga tercinta, sebenarnya akan sangat bermanfaat banget jika kita memanfaatkan setidaknya 1 jam di pagi hari, sebelum treating other family members, kita justru men-treat diri kita sendiri terlebih dahulu?

Yes, karena sesungguhnya, tubuh dan jiwa kita juga butuh diperhatikan dan dilayani, loh!
Bukankah kebahagiaan itu bermula dari dalam diri? Bahwa kebahagiaan itu dipancarkan dari diri sendiri ke orang lain di sekitar kita? Jadi jika ingin membahagiakan orang lain, maka make sure bahwa kita sendiri juga bahagia?

Yes. That's it!

Jadi menyediakan 1 jam di pagi hari untuk morning routine (khusus melayani/treating) ourselves itu penting banget, loh!
Dan efeknya itu luar biasa banget! Memberi kita energi yang lebih dari cukup untuk menjalankan aktivitas harian kita, dari pagi hingga tutup mata nanti (hingga kita pergi tidur di malam harinya). Keren kan?

Kok bisa? Ya bisa lah. Karena dengan menyediakan waktu minimal 1 jam untuk treating diri sendiri, kita ibaratnya menyempurnakan diri, agar full of energy dan penuh kontribusi untuk melayani anggota keluarga kita. 

Terus, morning routine-nya apa aja, sih, Al? Nah, tentang morning routine, aku sudah pernah uraikan secara lengkap di sini, deh. Sok, click the link and enjoy the reading, ok! 



2. Function on Gratitude.


Apa pula ini? Hehe, pasti pada nanya demikian?
Jadi tuh maksudnya gini. Dalam menghadapi berbagai keadaan/situasi, apalagi di tengah pandemi ini, kita jadi gampang marah, panik, was-was, dan tak terkontrol emosi jiwanya kan?
Nah, dengan mendahulukan rasa syukur, dan mencoba untuk melihat sesuatu dari sudut pandang positif, Insyaalah, kita akan jauh lebih mudah dalam mengelola emosi jiwa. 

Misalnya, nih.

Kita merasa diri telah terkurung dan pikiran jadi kalut, was-was. Duh, ini sampai kapan ya? Bakalan selamat enggak ya kami sekeluarga? Ada yang terinfeksi/terpapar enggak ya? Dan berbagai tanya negatif lainnya.

Nah, daripada membiarkan diri dihantui oleh pertanyaan yang seperti ini terus menerus, mending kita membimbing pikiran kita untuk melihat negativity ini dari sudut yang bisa kita syukuri.

Misal:

"Duh, jadi terpuruk di rumah deh gara-gara pandemi ini!"

Coba ubah keluhan ini menjadi --> "Alhamdulillah ya Allah, kami masih bisa bernaung dan berlindung di rumah ini. Apa kabar mereka yang harus hidup di jalanan? Gimana mereka melindungi diri di masa pandemi seperti ini?"

Kebayang kan gimana perbedaan energi dari dua sikap yang berlawanan di atas? 

So, be grateful, always function on gratitude and positivity.



3. Enjoy Each Moment.


Ini juga penting banget. Karena setiap moment pasti punya harga. Punya kontribusi terhadap kehidupan kita. Dan... belum tentu bisa diulang lagi kan? So, berbesar hati, bergembiralah. Nikmati setiap momen yang hadir. 


4. Belajar Online


Ini yang banyak dilakukan masyarakat masa kini selagi pandemi. Dan bener, mumpung sedang stay at home, gunakan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat, misalnya dengan belajar tentang hal-hal yang diminati. Atau belajar untuk upgrading skill. Syukur-syukur jika malah dapat job dengan upgrading skill ini kan?
Jadi, pilihlah materi atau kelas yang diminati, belajarlah dengan riang gembira. Mumpung lagi stay at home kan?


5. Perbanyak waktu untuk bonding dengan keluarga.


Yang ini mah kagak perlu penjelasan, pasti udah dapat banget donk feelnya? Yuhuu. Do it, tunggu apalagi!


6. Nonton Drakor, Movies, dancing, painting, atau lakukan hobbi lain yang kita minati.


Dan yang ini juga pasti udah kebayang banget kan efeknya? Yes, mumpung lagi stay at home, lakukan lah, tapi ingat, perkuat diri untuk stock kuota yaaa. Haha. 


7. Patuh, disiplin, dan Supportive.


Kok poin ini bukan di nomor 1 sih, Al?

Ya karena sesungguhnya..., hal-hal yang seperti ini sebenarnya ga perlu ditulis, karena seharusnya sudah terpatri dan terniat dengan kuat di dalam diri kita masing-masing. Jadi tanpa perlu dikomando pun, sebenarnya kita sudah harus ngeh!

Namun, karena kita adalah penduduk dari negeri yang unik, negeri 62, maka hal-hal seperti ini harus diletakkan pada penghujung, karena ketika dilenturkan membentuk lingkaran, maka poin 7 ini akan bertemu dengan poin nomor 1 bukan? Menjadi saling terpadu. Yuhuuu. 

Yes, patuh, disiplin dan penuh dukungan terhadap imbauan pemerintah, demi kebaikan kita bersama. Bersama kita pasti bisa. Masalahnya adalah, di luar sana, masih banyak banget orang-orang yang cuek, ga mau pake masker, tak peduli pada protokol kesehatan. Huft, ini yang bikin galau sebenarnya tuh! 

Jadi, gimana jika mulai aja dulu, dari diri kita sendiri, terapkan 7 langkah ini, dan edukasi ke the whole member of our family. Mau? Yuuuuk! 

Al, Bandung, 18 Juni 2020
Orang bilang, hidup sehat itu mahal harganya. Namun sebagian lagi bilang bahwa hidup sehat itu sesungguhnya mudah dan murah! Pasti donk teman-teman familiar dengan dua pendapat ini? Dan berada di kubu yang manakah dirimu? 😁

Kalo aku sih, akan bilang bahwa kedua-duanya benar. Ga ada yang salah.




Hidup Sehat itu Mahal Harganya.


Yes, absolutely! Jika seseorang sedang berada dalam keadaan tidak sehat, terutama sedang didera oleh penyakit yang tidak biasa dan butuh medication yang biayanya minta ampun mahalnya, maka..., tentu saja menjadi sehat itu sungguh mahal harganya, toh? Apalagi jika sudah menghadapi penyakit kritis, yang ampun-ampunan biaya pengobatannya (terutama jika tidak memiliki proteksi by insurance, kerasa banget kan?), atau malah banyak pula yang akhirnya menyerah pada maut yang menjemput. 😔

Jadi inget dengan almarhum tante kesayangan, yang begitu ahli menyuntikkan insuline sambil merem ke lengan kiri atau kanannya sendiri itu, guna mengatasi diabetes, pada pertengahan Juli dua tahun lalu, akhirnya harus menyerah, takluk pada penyakit yang telah menderanya belasan tahun lamanya ini. Setelah menghabiskan biaya hingga menjadikan mereka tidak lagi sehat finansial, tante pergi meninggalkan kami dalam duka dan kenangan manis, karena si tante ini orangnya baik banget!

Dan yang paling menjadi kenangan adalah saat-saat memperhatikan kakak sepupuku yang begitu care dalam mengupayakan makanan diabetes untuk si tante. Barakallah ya, Kak, dan Al-fatihah untuk Tante. Semoga Allah memberi cahaya terang dan nikmat di alam kuburmu ya, Tan. Aamiin.


Hidup Sehat itu Mudah dan Murah


Yes, of course! Kondisi ini menjadi sangat benar adanya, bagi pribadi-pribadi yang berada dalam kondisi sehat fisik dan mental, tidak sedang didera oleh penyakit-penyakit serius yang menguras tenaga, pikiran, dan biaya.

Berada dalam kondisi sehat, adalah suatu berkah yang harus kita jaga dengan baik, dengan terus mengupayakan pola hidup sehat, stay in positivity (thought, tribe and environment), rajin olahraga, dan tentu saja komit dalam menjalankan tips-tips hidup sehat secara konsisten. Ga mahal sebenarnya. Apalagi untuk olah raga, cukup dengan olahraga lari (lari cepat, jogging, marathon atau mengikuti event lari), kita sudah memenuhi kebutuhan untuk berolahraga, toh?

Terlebih untuk penduduk desa, menjalankan pola hidup sehat itu tidak lah sulit sebenarnya. Hutan dan alam negeri kita masih cukup kaya untuk mensuplai kebutuhan makanan dan nutrisi bagi masyarakat pedesaan. Bicara tentang olahraga, masyarakat desa justru juaranya. Tak perlu olahraga keren untuk mengucurkan keringat, tak perlu treadmill untuk menciptakan 1000 langkah, cukup dengan aktivitas-aktivitas harian, mereka sudah lebih dari berolahraga kan? 😊


My Morning Routine Sebagai Salah Satu Resolusi Hidup Sehatku di 2020


rutinitas pagi hari
Image belongs to myself (Alaika Abdullah)


Bicara tentang pentingnya pola hidup sehat, berawal dari Januari 2020 kemarin, aku mulai komit untuk membiasakan diri dengan a beautiful - light - ease morning routine! Yap, aku menyebutnya demikian, karena sebuah rutinitas bermanfaat itu harus dilaksanakan secara happy, bermanfaat dan konsisten serta sustainable, right?

Dan memasukkan morning routine ini menjadi sebuah habit, bagiku butuh 21 hari untuk membiasakan diri, which is now sudah menjadi sebuah kebiasaan/rutinitas yang mengalir alami. Asyiiik. Alhamdulillah.

Hayo, pasti pada kepo kan dengan my morning routine? Apa aja, sih, Al?

Baiklah, sebenarnya aku ingin tulis tentang morning routine ini di artikel khusus, karena pengen ngebahas dengan lebih detil, yang pastinya bakalan butuh penjelasan yang panjang kali lebar. hehe. But, aku mention secara general dulu di sini, deh, ya!

My Morning Routine To #LiveHealthierLives

1. Inhale - Exhale sambil tiduran

Mulai terjaga sekitaran pukul 4.50 pagi, biasanya aku ga langsung bangkit dari tempat tidur. Masih dalam keadaan kepala di atas bantal, dan kondisi masih merem, aku mulai pagiku dengan inhale - exhale selama tiga kali. Menikmati udara pagi mengalir masuk dari hidung, meresapi kesegarannya, dan menghembuskannya dari mulut secara perlahan. Coba deh, teman-teman. Ini rasanya ajib banget, loh!

2. Silence Dialogue with My Rabb

Lalu, setelah tiga kali inhale - exhale, aku lanjut dengan 'silence dialogue' with my Rabb. Yup. Jadi, aku ngomong dalam hati, atau sambil berbisik seraya memegang dada/hati.

Ya Allah, makasih yaaaa, sudah mengijinkan aku bertemu dengan pagi ini. Trimakasih ya Allah, sudah mengijinkan aku melanjutkan kehidupan hari ini. Trimakasih untuk udara pagi yang segar ini, dan makasih ya, Allah, atas kemudahanku dalam menghirup dan menghembuskan napas ini tanpa alat bantu. Alhamdulillah ya, Allah, untuk kesehatan tubuh dan jiwaku, 🙏🙏🙏

3. Grounding Position

Lalu break sebentar, resapi semuanya dengan penuh rasa syukur. Lalu baru deh aku bangkit dari tempat tidur, menurunkan kedua kaki dan jejak lantai yang dingin. Nah, rasa kantuk pun akan hilang saat udara dingin meresap dari telapak kaki.

Aku menyebutnya dengan "grounding position".
Menjejak bumi, dan menurutku ini adalah tindakan grounding agar kita tetap humble. Biasanya cuma butuh 2-3 menitan di posisi ini, karena energy positive akan mengalir dari bumi, masuk ke dalam tubuh, dan kemudian keluar melalui cakra mahkota kita menuju universe (alam semesta).

I am so grateful and happy for this activity! Energy flownya ini ajib banget, loh! Cobain, deh!


4. Siraman/Bebersihan

Setelah grounding, aku bangkit menuju kamar mandi, bebersihan dan wudhu. Balik lagi ke kamar dan shalat Shubuh. Lalu berdoa sebentar, bersyukur dan bermohon agar kegiatan hari ini berjalan lancar (yang ini lebih ke verbal, kalo yang di atas bantal tadi dialog hati dengan Sang Rabb).


5. Tujuh Menitan Yoga untuk Flowing Energy

Selanjutnya aku akan menyempatkan diri untuk selama 7 menitan melakukan Yoga untuk flow energy exercise. Dan amazingly, walau 7 menitan, aktivitas ini cukup mencucurkan keringat dan bikin energi kita aktif dan dinamis! Aku dapat tips ini dari seorang teman asal Moroco yang tinggal di Canada. Kami saling support dalam encouraging ourselves untuk this morning routine. Seru banget!

8. Preparing Breakfast atau Beberes Rumah

Lalu, setelah 7 menitan yogaan ini, istirahat sebentar, baru deh ke dapur, preparing breakfast lanjut bebersih rumah. Sekitar pukul 7.30 pagi, biasanya udah beres tuh. Lalu aku mandi, dan siap-siap ke kantor atau menemui klien atau ke klinik jika ada pasien/client's appointment.

9. Writing My Gratitude Journaling

Nah, biasanya, ketika sudah cantik (ready to go) aku menyempatkan diri dulu nih untuk menuliskan My Gratitude Journal.

gratitude journal book
Image belongs to Alaika Abdullah

Setiap hari aku memang mengupayakan diri untuk menuliskan 10 hal yang aku syukuri di hari tersebut, sebagai awal dalam memulai hari/aktivitas hari tersebut. Efeknya?

Efeknya luar biasa, bagiku. Rasanya memulai sesuatu dengan rasa syukur itu sungguh sebuah mood boosting yang akan menjadikan energiku tercukupi hingga aku kembali ke tempat tidur, loh! Yes, cobain, deh, temen!

Setelah journaling ini, baru deh aku pamit pada orang rumah dan mulai officially beraktivitas. Hehe.
This is how I Live Healthier Lives since January 2020 hingga hari ini. Alhamdulillah, ngefek banget!

Oya, biasanya sih, setiap Sabtu dan Minggu, aku akan ajakin ayah dan ibu olahraga di sekitar lapangan dekat kompleks perumahan dengan cara berlari. Ya, lari pelan-pelan, lah! Hehe. Dan kebersamaan ini sungguh mengasyikkan, bikin energy flowing more ease and happy! 

Sun Life Resolution Run 2020


Sun Life Resolution Run 2020
Image Source: Sun Life Indonesia Instagram Account (@sunlife_id)

Dan, bicara tentang lari, aku jadi inget dengan sebuah kompetisi yang baru-baru ini diselenggarakan oleh Sun Life Indonesia. Bertajuk "Sun Life Resolution Run 2020", agenda tahunan ini sukses terselenggara dengan jumlah peserta yang menakjubkan, loh! Menyempurnakan rangkaian kampanye #LiveHealthierLives yang telah berlangsung, Sun Life Resolution Run 2020 memang menjadi agenda pamungkas yang sukses merangkul lebih dari dua ribu lima ratus peserta dari berbagai usia, yang dengan gembira turut serta berkontribusi semarakkan acara seru ini! Seru banget pastinya, ya?

Dan..., yang lebih keren lagi, pada saat pelaksanaan kompetisi lomba lari ini, yang bertempat di ICE-BSD, Tangerang dan berlangsung pada tanggal 12 Januari 2020 lalu, dilakukan juga penyerahan donasi yang diperuntukkan bagi mendukung edukasi, pencegahan, dan peningkatan kualitas hidup para penderita diabetes di Indonesia menjadi #LebihBaik. Keren dan bermanfaat banget, ya, temen-temen? Masyaallah.

Donasi ini disampaikan oleh Leo Grepin, President Sun Life Financial Asia, kepada dr. Dante S. Harbuwono Sp.PD-KEMD, PhD, Kepala Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM dan didampingi oleh Paul Joliat, Assistant Vice President, Global Partnership, Global Marketing Sun Life Financial, dan Elin Waty, Presiden Direktur Sun Life Indonesia.

Oya, donasi berjumlah 850 juta Rupiah ini merupakan gabungan dari dana yang terkumpul dari rangkaian kegiatan Sun Life Virtual Charity Run yang telah digelar pada November hingga Desember 2019 lalu, biaya registrasi kegiatan Sun Life Resolution Run 2020, dan juga dana hibah dari perusahaan (PT. Sun Life Indonesia).

Wohoo. Semoga semakin berkah upaya dan dan usahanya, Sun Life Indonesia! 😊
Apalagi agendanya memang disupport oleh berbagai pihak dan sejalan dengan tagline yang digusung yaitu #TeamUpAgainstDiabetes kan?

Semoga ke depannya Sun Life Indonesia bersama Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), yang telah memulai kerjasama ini sejak tahun 2015 lalu, menjadi semakin berdaya dalam mengajak masyarakat semakin luas, khususnya generasi produktif untuk mulai menerapkan pola hidup sehat dan aktif bergerak, demi mengurangi resiko terkena penyakit berbahaya termasuk diabetes.


Oya, just for your information, selain aneka kerjasama di atas, di akhir tahun 2018 lalu, Sun Life Indonesia juga memberikan dukungan dalam pembuatan kaki palsu dan sepatu diabetes untuk keberlangsungan dan peningkatan kualitas hidup para penderita kaki diabetic. Dan kedepannya, berbagai inisiatif terkait diabetes akan dijalani, khususnya yang berfokus pada upaya preventif, salah satunya melalui buku edukasi terkait diabetes yang disusun oleh tim RSCM.


Semoga upaya-upaya mulia ini membawa langkah yang semakin positif dalam menuju masyarakat Indonesia yang hidup sehat, baik secara fisik, mental/spiritual mau pun secara financial. Aamiin.

Al, Bandung, 14 Maret 2020


Cara Praktis Membuat Podcast. Pasti sudah mulai sering mendengarkan kata ini kan? Podcast! 😊 Adalah media berbasis audio, di mana podcasternya (pemilik akun) 'menyiarkan' suaranya melalui channel yang dimilikinya, untuk didengarkan oleh para pendengar atau audiencenya. Kalo kata aku, sih, persis seperti siaran radio.

Bedanya adalah, gaya penyiaran dan konten yang disampaikan terserah kepada pemilik akun. Bebas. Being themselves tanpa perlu meniru gaya penyiar radio. Asyiknya lagi, 'menyiarkan' suara melalui podcast bisa dilakukan secara gratis, loh!



Memang sih, di negeri tercinta ini podcasting memang belum begitu populer, tidak seperti di luar negeri (negara-negara maju) yang pengguna dan penikmat podcast sudah bejibun, dan...?
Dan ini artinya, yuk, mulai dari sekarang, donk!


Kok bisa, sih, podcast ini begitu diminati? 


Yap, podcast kini semakin ngetrend karena menjadi salah satu sumber pembelajaran gratis berbasis audio (tapi kini mulai ada juga sih podcast yang berbasis video), yang bisa diaksess secara gratis. Banyak sharing positif mengenai berbagai topik yang dibroadcast via podcast, loh! Diantaranya adalah tentang gaya hidup, kesehatan, finansial, parenting, motivasi, personal growth, dan lain sebagainya.

Dan karena dia berbasis audio, maka memudahkan bagi audiencenya untuk mendengarkan sambil beraktivitas, seperti ketika sedang nyetir, nge-gym atau fitness, dan aktivitas lainnya yang tidak memungkinkan bagi mata untuk menatap ke layar gadget. Atau untuk para emak, ketika sedang nyuci piring atau sedang menyapu or bebersih rumah, ga mungkin donk sambil nonton youtube? Hehe.

Bagi podcaster sendiri, podcasting adalah media sharing yang mengasyikkan dalam menyalurkan hobby cuap-cuapnya. 😁 Bahkan lebih dari itu, loh. Podcasting juga bisa earning money. Yeayyy!!!

Alasan lainnya lagi? Just googling it and you will find a lot more. Kan kita mau ngebahas CARA PRAKTIS BIKIN PODCAST! 😁



Siapa saja yang bisa Podcasting? 


Siapa aja boleh! Harus punya skill tertentu dan ahli?

Nope! Sejauh kita punya suara, bisa ngomong dengan jelas, punya konten yang ingin kita bagikan/bicarakan, dan punya kemauan untuk terjun ke dunia podcasting, maka kita sudah cukup punya modal utama untuk menjadi podcaster!

Ah, yang bener, Al? Emang ga butuh microphone yang bagus, studio rekaman dan berbagai peralatan pendukungnya? Ga harus kursus dulu?

Nope! Nanti aja itu, mah! Kalo udah rame pendengar atau sudah mulai bisa berpenghasilan dari podcasting. Kalo udah banyak yang nitip pesan sponsor. Sepakat?


Dengarkan Podcast Alaika Abdullah di sini.



Bikin Podcast harus punya akun Spotify atau Apple Podcast?


Nooo! Membuat podcast ga perlu pake Spotify atau Apple Podcast. Kita bisa bikin podcast langsung dari hosting podcast seperti anchor dan beberapa aplikasi lainnya yang aku sudah jelaskan di bawah. Coba baca bagian "Perangkat Lunak" poin 1, ya, teman-teman. 😊 

Nah, podcast yang kita tayangkan itu, selain didengar melalui tempat kita memproduksinya, juga bisa didengar dengan menggunakan aplikasi Spotify, Apple Podcast, Google Podcast dan beberapa aplikasi pemutar podcast lainnya. Begicuuu, teman-teman! 

Apa saja, sih, yang diperlukan untuk Memulai Podcasting? 


Nah, here we go!  Pengen juga jadi podcaster? Pengen menyalurkan hobi cuap-cuap? Yuk, berikut adalah hal yang kita perlukan untuk memulai aktivitas podcast kita.

Perangkat Keras. 


1. Handphone (Smartphone akan jauh lebih baik). 

Memulai podcast itu, sungguh, kita ga perlu peralatan mahal-mahal amat, loh. Sejauh kita punya handphone (yang memiliki aplikasi perekam suara), maka kita sudah bisa mulai podcasting! Yes, sesimple itu.

Tapi..., ini podcast kan untuk didengarkan oleh orang lain, yak? Sudah pasti donk kita ingin menyajikan audio yang enak untuk didengar?

Jadi kalo pun kita menggunakan sebuah handphone, upayakan agar kita menggunakan smartphone, lah, ya. Kenapa smartphone, karena setelah direkam, kita kan ingin mengedit dulu rekaman suara tadi agar terdengar kece, lalu mengunggahnya ke hosting podcast-nya, yang aplikasinya tentu harus kita install dulu di hp kita.

2. Laptop atau Personal Computer (PC).

Walau pun kita sudah bisa melakukan podcasting via hape, namun bagi sebagian orang, mengerjakan aktivitas ini melalui komputer tentu akan jauh lebih asyik. Semuanya kembali terpulang pada kenyamanan masing-masing, ya. Feel free to choose yang paling asyik bagi teman-teman. Kalo aku sendiri sih, so far, lebih suka pake hape saja, praktis tis tis.



Perangkat Lunak


1. Podcast Hosting.

Jadi..., ibaratnya sebuah blog atau website, yang memerlukan tempat untuk menyimpan data bernama hosting, maka podcast juga begitu. Podcast memerlukan podcast hosting sebagai tempat bagi kita untuk menyimpan audio kita.

Podcast hosting ini sendiri beragam. Mulai yang berbayar hingga yang gratisan. Ada beberapa yang sangat popular, seperti; Ancor, Castbox, Soundcloud, Podbean, Blubrry dan Libsyn.

Aku sendiri menggunakan layanan gratis dari anchor.fm, karena selain gratis tiada batas, anchor juga full support untuk monetization. Tapi, sayangnya, so far, monetization via anchor baru available untuk orang-orang yang berdomisili di Amrik! Kita-kita di sini? Ya sabar dulu atuh, toh audience juga masih seiiprit inih! 😄

2. Audio Editor. 

Terkadang, kita kurang puas dengan hasil rekaman suara yang langsung kita rekam menggunakan perekam suara bawaan hape (default), sehingga ingin kita edit terlebih dahulu agar audionya terkesan lebih baik. 

Nah, ada beberapa audio editor yang bisa diunduh untuk penggunaan di Android, iOS, Mac, Windows mau pun Linux, tergantung kebutuhan dan device yang teman-teman miliki. 

Aku sendiri sih sejauh ini hanya menggunakan wave editor untuk Android, karena podcastingnya melalui hape. Itu pun, terkadang saja menggunakannya, karena anchor sendiri menyediakan alat perekam yang sudah oke punya. Bagi temen-temen pengguna iOS, Mac, Windows dan Linux, wave editor juga available, loh! 


Alur Kerja Podcasting


1. Create Podcast Account
2. Tentukan Topik Kontennya
3. Proses Produksi
4. Publikasi
5. Promosi




Let's Start! 


1. Create Podcast Account.

Teman-teman bebas memilih mau hosting di mana podcastnya. Seperti yang sudah aku sebutkan di atas, ada banyak podcast hosting yang bisa dipakai, tapi yang paling populer dan gratis serta full support adalah anchor.fm. So, kita pake itu dulu, ya! 

Step 1. Instalasi aplikasi https://anchor.fm

Download dulu aplikasinya dari Playstore or iOS dan install, baru kemudian create akun sesuai dengan petunjuknya. 

Step 2. Login dan Mulai Beraktivitas.

Yes, jadi langkah selanjutnya setelah bikin akun, login ke anchor-nya, lalu teman-teman sudah bisa mulai beraksi deh di depan microphone yang sudah disediakan oleh anchor. Suara yang dihasilkan sudah cukup baik, dan setelah rekaman suara, teman-teman bisa menambahkan musik untuk background sound-nya langsung dari aplikasi anchor. Anchor menyediakan beragam jenis yang dapat teman-teman pilih sesuai keinginan. 

Untuk lebih jelasnya, alur podcasting via anchor bisa dilihat pada gambar berikut ini, ya! Check it out!

anchor podcast
Ki-ka: Instalasi. Recording - tambahkan musiknya - save - dan publish. 

Setelah rekaman suara yang sudah ok itu itu published, maka tayangan ini pun siap untuk kita bagikan ke teman-teman atau audience kita, melalui link yang disediakan oleh anchor. 


Gimana, teman-teman? So simple ternyata podcasting ini, ya? Tinggal berlatih dan konsisten dalam podcastingnya, guna menghasilkan suara yang asik, renyah dan luwes. Nobody is perfect but practice, practice, practice leads to a better result! Progression over perfection! 

Penasaran ingin dengar cuap-cuap aku yang berbahasa Inggris? Yuk, mampir di sini, ya! 




Yuk, let's podcasting, have fun, dan saling follow, yuk, teman-teman!
Ah iya, bagi teman-teman yang ingin berkembang bersama di komunitas podcast, boleh banget nih join FB Group Podcast Little Room, ya. Kita bisa belajar bareng dan saling support and inspiring each others, so we can rise together. Yuks! 

Al, Bandung, 17 Februari 2020
Suatu malam, saat sedang hangout berdua Intan, si anak gadis kesayangan ini bertanya sambil nyengir, "Mi, dulu waktu Dila kecil, pernah Umi bebi spa-in, gak?" 

-- Dila adalah her nick name at home. -- Umi sedikit terperangah, karena ini pertanyaan kok ujug-ujug, mengarah kemana ini?

Namun, foto para bebi yang sedang menikmati Baby SYM (semacam baby spa) di Lineation Clinic, yang terpajang cantik di Instagram feed-nya Lineation membuatku ikutan tersenyum.

"Nak, nak, jaman Dila bebi dulu, belum ada yang namanya baby spa, adanya tukang urut bayik!" Jawabku yang disambut oleh gelak tawanya yang berderai. Merasa lucu sendiri, mungkin membayangkan tubuhnya yang bebi kala itu, menggeliat-geliat diurut oleh mak urut. Hihi.


Baby SYM di Lineation Clinic


baby sym
Baby happy, Mommy pun happy! 

Pasti sudah familiar donk dengan klinik kecantikan Bandung yang satu ini? Lineation Clinic atau juga sering disebut dengan Lineation Center, adalah klinik kecantikan favoritku untuk perawatan wajah, kulit, rambut hingga ke hati. Ha? Hingga ke hati, Al? Yup! Soalnya di Lineation Clinic ini lengkap banget sih layanannya. Selain dokter untuk perawatan kecantikan, juga ada dokter umumnya, dokter gigi, dokter bedah plastik, dokter spesialis akupuntur dan terapisnya, ada juga fisioterapi, laboratorium, hingga ke program stress management di bawah program Regenesis Plus, loh! Lengkap banget kan?

Nah, Lineation itu juga care banget dalam memastikan para mami dengan anak baduta (bawah dua tahun)-nya itu nyaman saat si mami sedang treatment! Maksudnya gimana?

Maksudnya adalah, Lineation juga menyediakan layanan yang bikin dede bayik itu nyaman dan rileks, loh! Yup, tersedianya layanan baby SYM (Swim, Yoga and Massage) bagi para bayi dengan usia di bawah 2 tahun itu, sungguh sangat membantu dede bayik mau pun maminya. Baby yang anteng dan merasa tubuhnya nyaman, tentu akan membuat para mami juga bahagia, karena terhindar dari polah baby-nya yang rewel, cengeng atau pun tantrum kan?

Back to Baby SYM atau kita sebut sajalah Baby Spa, ya, nah, di Lineation tuh ada beberapa layanan untuk tujuan ini dimana bisa dilakukan secara terpisah atau pun keseluruhan. Yaitu layanan Baby SYM (Swim, Yoga dan Msssage), atau pun hanya baby swim saja, atau pun baby yoga saja.



Baby SYM di Lineation Center


Asyiknya jadi mami jaman now! Dulu jaman Intan baby, belum ada baby spa seperti ini, loh! Wohoo, andai waktu bisa diulang dan baby spa sudah ada di masa itu, pengen deh mempersembahkan layanan ini untuk Intan juga. Hihi. Ngomong-ngomong, untuk yang masih awam akan manfaat dari baby spa, yuk, berikut info dan manfaatnya, ya! Kebetulan kemarin nemenin Teh Armita dan Uwien bawa baby mereka ke Lineation Center untuk having baby spa treatment, jadi aku ikutan nimbrung dalam obrolan mereka dengan Teh Rini, sang terapis baby spa di Lineation Center, tentang manfaat baby spa bagi bayi. 




Manfaat Baby SYM (Swim, Yoga, Massage) bagi Bayi


  1. Sesi swimming/berenang akan membuat bayi menjadi lebih rileks dan melatih bayi untuk dapat bergerak aktif.
  2. Berenang juga merupakan ajang latihan untuk meningkatkan perkembangan otot motorik bayi
  3. Sesi yoga berguna untuk melatih otot bayi agar lebih kuat
  4. Yoga berfungsi dalam merangsang pertumbuhan gerak motorik bayi di awal fase perkembangan serta meningkatkan nafsu makannya
  5. Yoga juga ngebantu banget bagi paru-paru bayi sehingga pernapasannya menjadi lebih lancar, juga berguna dalam melancarkan peredaran darahnya
  6. Massage/pijatan pada bayi berfungsi dalam membantunya lebih mudah beradaptasi dengan tidur malam dan membantu tidurnya lebih nyenyak dan bangun dalam keadaan segar bugar. 
Harga layanan Baby Spa : IDR. 175.000,-

Harganya bersahabat banget, yak? Teman-teman punya bayi dan ingin juga membuat ananda kesayangan hepi? Yuk, bikin appoinment di CS Lineation Center, dan melangkahlah bersama ananda tercinta untuk treatment ini. Dijamin hepi! :)

LINEATION CENTRE:

0812 2190 6850
(022) 2010 593

Jl. Lemah Nendeut No. 10
Setrasari, Bandung 40164
Jawa Barat

me@lineation.co.id

Masih ingin membaca beberapa testimoni dari teman-teman yang sudah bawa baby mereka ke sini?
Check them out here, ya! 

Cerianya Arfan playing and relaxing here! 
Senengnya Hegar Main Air dan Having Baby Spa di Lineation Center
Pengalaman Pertama Dzikra, Baby Spa di Lineation Klinik Bandung
Pengalaman Baby Spa di Lineation Center

Al, Bandung, 30 Desember 2019




Siapa coba yang enggak ingin hidup sehat lebih lama? Memiliki wajah dan kulit yang tetap kenyal dan kinclong dengan kontur wajah yang tetap kencang mempesona? Namun siapa yang mampu melawan kekuatan usia yang semakin angkanya bertambah semakin membuat kulit wajah dan tubuh berkurang elastisitasnya? Tak hanya itu, pertambahan usia, yang memang bikin manusia menjadi lebih matang dalam berfikir dan bijaksana (idealnya lo, ya), juga menyisipkan sisi negatif yang bikin hati miris!

Yup, menurunnya fungsi tubuh dan kualitas kesehatan, adalah salah satu efek negatif dari pertambahan usia. Tentu banyak cara dan kiat yang bisa kita gunakan dalam meminimalisir efek ini, diantaranya dengan menerapkan pola hidup yang sehat, rajin berolah raga, melakukan perawatan tubuh dan wajah yang teratur dan lain sebagainya.

Dan bicara tentang perawatan tubuh dan wajah, aku lebih concern ke cara perawatan yang alami dan sehat, ketimbang yang menggunakan obat-obatan kimiawi. Dan juga ingin sedapat mungkin menghindari yang namanya pisau operasi. Iya donk, jika memang kita bisa mendapatkan cara yang jauh lebih alami dan sehat, kenapa enggak, ya kan, sobs?


Acupunture Facelift secara berkala.

Nah, bicara tentang perawatan kecantikan dengan cara alami nan sehat, aku bersama tim ahli akupuntur di Lineation Center sedang konsisten melakukan perawatan wajah agar tetap kencang dan kulitnya kenyal kinclong. Cara yang kami tempuh, sesuai dengan kebutuhanku saat ini adalah melakukan facelift acupunture. Yup. Ini adalah salah satu cara paling alami dan sehat yang kebetulan pas pula di aku, dalam artian, sehabis ditusukin jarum hingga 400 jarum (pipi kiri dan kanan), hasilnya ga bikin si pipi lebam oleh bekas tusukan. Malah terlihat jika kedua pipi yang tadinya mulai ada kerutan dan agak kendur, mengencang kembali.

Baca tentang facelift acupuncture pertama, by Teh Winda

Dan beneran, lo, sejak menjalani terapi akupuntur facelift secara berkala (sebulan sekali atau dua bulan sekali), pipi ku mengencang (naik dan kembali tirus), kulit wajah juga menjadi lebih kinclong. Ya, walau kadang kala, efek begadang atau terkena debu atau hantaman cahaya matahari, si kulit wajah menjadi kusam, itu mah biasa lah ya. Namun efek dari akupuntur ini memang luar biasa. Tusukan-tusukan jarum akupuntur ini ternyata memang mampu mengaktifkan kembali produksi kolagen, dan mengencangkan otot-otot wajah atau wilayah yang dituju.

Acupunture Facelift by Ci Linda.

Jadi ini adalah treatment facelift akupuntur yang ke empat kalinya bagiku. Jika yang pertama dilakukan oleh Teh Winda, sang maestro akupuntur dari Lineation Center, bisa baca tentang beliau di sini. Maka untuk yang kedua kalinya dilakukan oleh dr. Tezza, yang telah pernah aku tulis di sini. Yang ketiga oleh dr. Putri yang sayangnya saat ini sudah tidak praktek lagi di Lineation, lalu yang keempat oleh sahabat cantik berkulit kenyal dan kinclong, Ci Linda Inge, yang jam terbangnya di dunia akupuntur sudah melambung tinggi.

Facelift kali ini memang berbeda dari yang biasanya. Bedanya adalah karena kondisi kulit wajahku yang berubah drastis akibat kebanyakan begadang (hampir tiap malam tidur larut, sekitar pukul 3 dinihari) gegara banyak pekerjaan dan juga banyak pikiran. Hayyah!), maka Ci Linda menyarankan agar aku di-acupuncture facelift setiap dua minggu sekali hingga kondisi kulit wajahku kembali kenyal dan mengencang. Hm, baiklah, saya mah manut, Jeng! Yang penting bisa kembali memiliki kulit wajah yang kenyal, kencang dan kinclong, serta pipi kembali naik dan double chin menghilang. 😊

Facelift setiap 2 minggu sekali.



Yes, sesuai dengan rekomendasi Ci Linda, akhirnya ku mulai rutin melakukan layanan 2 mingguan akupuntur facelift yang dilakukan oleh Ci Linda di Lineation Clinic. Dan Alhamdulillah, kulit wajah/pipi yang tadinya mengendur, sudah mulai mengencang lagi, dan mulai terlihat kenyal dan cerah, pertanda produksi kolagen di bagian ini sudah mulai produktif lagi. Ah, seneng banget deh. Ingin banget kekenyalan kulit ini terjaga untuk seterusnya dan double chin yang mulai menampakkan diri ini segera sirna. Mau rajin menerapkan pola hidup sehat, ah! Ga mau begadang lagi, jam 10.30 teng sudah kudu bobok! Dan makan makanan yang sehat, no junkfood kalo ga mendesak, hehe.

Thank you so so so much, Ci Linda untuk treatmentnya, nanti kalo adik ipar aku main ke Bandung, ku ajakin untuk treatment juga, ya! 😊
Btw, kalo teman-teman sendiri, lebih senang treatment yang bagaimana nih untuk menjaga kekenyalan kulit wajah dan menjaga agar pipi tetap kencang?

Share, yuk di kolom komentar!

Al, Bandung, 25 Desember 2019


Kado Istimewa: Selamat Menempuh Hidup Baru, Stupid Monkey!
Stumon alias Stupid Monkey! Ada yang masih ingat dengannya?

Teman-teman yang mulai ngeblog masa-masa 2008-2010-an pasti masih ingat deh dengan sosok yang satu ini. Yup, para blogger jadul, tentu familiar dengan aksinya. Doi tuh ga pernah mau wajahnya terpampang di dunia maya. Dulu. Makanya aku tuh sempat penasaran, ini orang, gimana sih penampakannya?

Ini penampakan blognya Stupid Monkey
Bahkan ketika kami terhubung dan saling bertegur sapa lewat kolom komentar di blog masing-masing, dilanjut dengan kebersamaan di sebuah grup Yahoo Messenger, aku masih teteup dibuat penasaran akan penampakan sosok ini! Grup Yahoo Messenger kami ini memang limited edition, sih, hanya beranggotakan kami berempat, yaitu aku, Stupid Monkey alias Stumon, Una dan Ririe Khayan, dan kami bisa ngobrol berjam-jam dengan asyik membahas dunia perbloggeran hingga ke masalah kehidupan. Ah, indahnya persahabatan!

Apa? Yahoo Messenger? Yup! Kebayang kan jaman mana ini? Hihi. Dan Mas Stumon yang bernama asli Alif Ismail ini teteup kekeuh membuat kami penasaran!

Hingga kemudian, kopdar pertama pun terlaksana, tepat ketika aku sedang tugas ke Jakarta, seputar Juli 2012. Yup, ini adalah masa-masa ketika aku masih bertugas di Aceh, dan sesekali dinas ke Jakarta.

Pas banget, nih. Maka kami pun menentukan tempat dan waktu untuk saling bertemu. Alhamdulillahnya, aku (dari Aceh), Una dan Mas Alif (keduanya berdomisili di Jakarta), dan Ririe (domisili Banyuwangi kala itu juga sedang ada keperluan ke Jakarta), akhirnya bisa KOPDAR! Yes! 

Hingga kini masih terbayang di ingatanku betapa bahagianya kami karena akhirnya bisa bertemu secara tatap muka secara langsung! Offline! Alhamdulillah. Bahagia banget! Masih kebayang kopdar seru dan hangat yang kemudian diakhiri dengan santap malam di sebuah warung pecel lele pinggir jalan. Haha. Seru, ya, Rie, Una, Mas Alif? Ga perlu cafe mewah sih kita, ya? Hihi.

Persahabatan Unik

Tiada kata lain yang lebih cocok dalam menggambarkan persahabatan kami. Sempat sangat akrab pada 'jaman'nya, lalu masing-masing mulai tersita dalam kesibukan tersendiri, hingga intensitas obrolan di grup itu pun mulai berkurang, namun masih tetap berjalan. 

Hingga era Yahoo Messenger terganti dengan Whatsapp group, maka kami pun beralih ke WAG, dan sepanjang sejarah per-grup-an di WA yang pernah aku miliki, ini adalah yang paling awet! Haha. Walau jarang banget kita ngobrol di sana, tapi grup ini tetap eksis, dan kita ada kapan dibutuhkan. Ah, indahnya persahabatan!

Undangan Pernikahan


Menerima undangan pernikahan adalah hal biasa. Namun menjadi sesuatu yang luar biasa bagi aku, Ririe dan Una, karena datangnya dari Mas Alif! Disampaikan dengan santai seperti melempar bola, sambil berucap, 'takut dosa jika ga mengundang.' Lalu, sepertinya Mas Alif menikmati munculnya beragam reaksi dari kami. Haha.


Jelas donk kita pada kaget, but happy lah! Masalahnya, sosok ini awalnya jauh banget pikirannya dari menikah. Sepertinya masih ingin sering-sering memeluk alam pegunungan daripada memeluk tubuh seorang wanita secara sah. Hihi. Tak urung, kami bertiga pun jadi kepo. Bahkan saking
kepo-nya dengan langkah spektakuler Mas Alif ini, diam-diam Ririe melakukan interview tersembunyi. Di balik layar. Haha.

Hasil interview-nya bisa dilihat di postingan Ririe yang berupa kado pernikahan untuk Mas Alif di sini. Yup, sesuai dengan komitmen long-long-long time ago. Kami sepakat untuk memberikan kado istimewa berupa tulisan berantai di blog masing-masing, sebagai hadiah perkawinan bagi siapa pun di antara kami (kami???) yang menikah. Dimulai dengan kado pernikahan untuk Ririe yang menikah di tahun 2013, dari Mas Alif, aku, dan Una.

Baca juga: Kado Pernikahan Untuk Ririe

Dan, yes! Tongkat estafet rantai kado istimewa untuk Mas Alif ini dimulai dari Ririe, yang menuliskan postingannya di alamat ini. Monggo dibaca, dan aku lanjutkan dengan postingan yang sedang teman-teman nikmati ini, dan nantinya akan ditutup oleh postingan dari Una. Seru, ya?

Selamat Menempuh Hidup Baru, Mas Alif! 



Tiada kata terindah yang mampu mewakili kebahagiaanku, Ririe dan Una akan kenyataan ini, Mas Alif! Alhamdulillah. Sungguh takjub dengan cara Allah 'mengarahkanmu' untuk mengambil langkah ini. Menyempurnakan ibadahmu dan mengarahkanmu untuk menikmati hidup yang lebih bermakna dan indah.


Selamat menempuh hidup baru, Mas Alif dan Mba Salichah! 
Semoga berkah, rahmah dan lindungan Allah SWT senantiasa bersama kalian dalam melangkah menuju rumah tangga yang barokah, sakinah, mawaddah wa rahmah. 
Aamiin ya Allah. 

Al, Bandung, 20 Desember 2019
Yuk, Lawan Diabetes dan Live Healthier Lives!
Diabetes! Hayo, apa yang terbayang di pikiran teman-teman begitu mendengar kata diabetes? Suatu penyakit yang berlangsung lama/kronis dan berhubungan dengan gula darah/glukosa? Seseorang yang memiliki kadar gula darah yang tinggi karena tidak mampu diserap oleh sel tubuhnya dengan baik, sehingga menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh?  Suatu penyakit yang disebabkan oleh faktor keturunan? Suatu penyakit yang mengerikan dan menjadi pemicu bagi timbulnya penyakit-penyakit lainnya di dalam tubuh?

Atau malah langsung kebayang tentang seseorang yang terluka, berdarah dan darahnya agak sulit berhenti? Seseorang yang terluka dengan darah yang mengalir terus tapi dia sendiri tidak menyadari bahwa ada yang terluka di bagian tubuhnya?



Kalo aku tuh, setiap mendengar kata diabetes, langsung deh kebayang tentang si ayah, yang sering tidak menyadari jika ada yang terluka di bagian tubuhnya. Iya, beliau tuh sering banget tidak menyadari ada bagian tubuhnya yang terluka, misalnya karena tergores sesuatu, ketusuk paku, atau apa pun lah penyebabnya. Padahal darah sudah berceceran, kitanya sudah panic, tapi beliau tidak merasakan sakitnya. 

Dan menurut dokter spesialis jantung langganan ayah, ini disebabkan karena penyakit diabetes yang diidap si ayah, sih, yang membuat beliau kehilangan kepekaan akan rasa sakit, sehingga walau pun terluka, tapi teteup saja tidak merasakan sakit di bagian yang sedang terluka itu.  Oh, My Gosh! Ayah.... yang sehat, donk! Please.... we love you.....



1 dari 8 Orang di Jakarta terkena Diabetes, 
dan 2 dari 3 orang tersebut tidak mengetahui jika dirinya terkena diabetes! 

Yup, what a shocking fact!

dr. Dante dari RSCM, sedang memaparkan fakta-fakta tentang diabetes

Dr. Dante Saksono Sp.PD, PhD, Spesialis Kelenjar (Endokrinologi) dari RSCM, dalam presentasinya di acara Konferensi Pers yang diadakan oleh Sun Life Indonesia di Kantorkuu Coworking Space, Kuningan – Jakarta, 14 November 2019 kemarin, menyatakan bahwa dari hasil survey FKUI RSCM Divisi metabolik endokrin menemukan bahwa 1 dari 8 orang di Jakarta tuh terkena diabetes, dan 2 dari 3 orang tersebut bahkan tidak menyadari jika dirinya terkena diabetes, dan 30% dari penduduk Jakarta itu adalah Pre-diabetes!

Yup, what a shocking fact! Hiks…., sedih banget yaa? 
Dan taukah teman-teman bahwa negeri tercinta ini, based on laporan dari International Diabetes Federation Atlas 2017, ternyata terdata sebagai negara peringkat ke-enam dengan jumlah penyandang diabetes terbesar di dunia, setelah Tiongkok, India, Amerika Serikat, Brazil dan Meksiko? Oh, No! Miris banget kan? 

Dan sekitar 10,3 juta penduduk Indonesia tuh mengidap diabetes pada rentang usia 20 - 79 tahun! Iya, beneran! Jadi diabetes tuh bukan hanya penyakit emak-emak, bapak-bapak, enin-enin atau aki aki, loh! Bahkan bisa saja di usia yang masih sangat muda! Duh, ku jadi ngeriii…. Ngebayangin penerus bangsa kita nanti jika kondisinya berlarut seperti ini. ☹ 

Lebih dari itu, yang semakin bikin hati terpana nelongso, adalah kenyataan bahwa dari 10,3 juta penderita diabetes tersebut, hanya separuh dari mereka saja yang menyadari kondisinya, bahwa mereka menderita diabetes. Sungguh tragis, ya? Dan satu lagi, yang bikin aku melongo adalah ketika dr. Dante bilang bahwa 68% masyarakat kita ini, taunya bahwa diabetes itu adalah penyakit karena faktor keturunan! Oh, tidak!

Ini ga bisa dibiarkan begini terus, deh! Peningkatan pemahaman dan upaya pencegahan terhadap diabetes adalah sebuah keharusan! Harus ada upaya dan gebrakan bersama untuk meningkatkan awareness masyarakat kita agar lebih paham tentang diabetes dan aware tentang pentingnya pola hidup sehat, sehingga akan terbentuk masyarakat yang sehat fisik, mental dan sehat finansial.  

Diabetes, adalah penyakit kronis yang dengan sangat-sangat serius telah mengancam masyarakat global, dan juga berkekuatan luar biasa dalam menurunkan kualitas generasi penerus bangsa, yang pastinya akan memberi efek buruk juga pada perekonomian bangsa. Karenanya Sun Life berkomitmen untuk menggandeng semua pihak melawan diabetes. Salah satu langkah penting yang diambil oleh Sun Life Financial Asia adalah dengan merilis laporan terkait diabetes di Asia, berjudul "Diabetes in Asia: Empowering Communities to Lead Healthier Live", pada awal tahun 2019, yang berfokus di Negara Hongkong, Filipina, Indonesia, Vietnam dan Malaysia.  

Sun Life Indonesia, bertepatan dengan hari Diabetes Day, 14 November 2019 kemarin, sengaja menggelar sebuah konferensi pers dengan mengundang media dan para blogger untuk menyerukan dan mengajak banyak pihak untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan literasi masyarakat tentang diabetes.

Peningkatan pemahaman dan upaya pencegahan terhadap diabetes adalah sebuah keniscayaan! Sebuah Keharusan!



Tiga Gejala Klasik Diabetes.


Dalam presentasinya yang sangat menarik, dr. Dante menyebutkan bahwa ada tiga gejala klasik diabetes yang dikenal dengan istilah 3P, yaitu; poliuri, polifagi dan polidpsi. 

Poliuri adalah sering buang air kecil. 
Polifagi adalah sering merasa lapar, dan 
Polidpsi adalah sering merasa haus. 

Satu lagi ciri yang sering abai oleh masyarakat adalah penurunan berat badan tanpa disertai oleh sebab yang jelas. Wah, kudu dicatet, nih, temen-temen! Dan ingat, diabetes bukan saja disebabkan oleh faktor keturunan, justru penyebab utamanya adalah pola hidup yang tidak sehat. 
Karenanya, dr. Dante mengingatkan plus memberi tips tentang upaya paling efektif untuk mencegah diabetes adalah dengan cara menjaga pola makan sehat dan berimbang, serta aktif bergerak, hindari diri dari rokok dan alkohol dan bergabunglah dengan komunitas pendukung yang solid.


Live Healthier Lives by Sun Life Indonesia


Press Conference Sun Life Indonesia
14 Nov 2019
Sejak tahun 2018, Sun Life Indonesia tuh telah menggaungkan kampanye kesehatan bertajuk “Live Healthier Lives”, yang tentunya sejalan dengan rekomendasi dari laporan Diabetes in Asia: Empowering communities to lead healthier lives. Agenda lainnya yang telah pula dilakukan oleh Sun Life Indonesia dalam upaya meningkatkan awareness dan pengetahuan masyarakat tentang diabetes, adalah berupa upaya edukasi terkait diabetes dan pentingnya penerapan pola hidup sehat, yang telah digelar bersama komunitas ibu dan pelajar usia sekolah dasar di wilayah Jakarta, Bekasi, Tangerang Selatan dan Depok. 

Upaya lainnya yang juga tak kalah menarik adalah aktivitas seru dan sehat dalam rangka melawan diabetes #TeamUpAgainstDiabetes adalah "Sun Life Virtual Charity Run", yang pada acara ini (14 November 2019) diluncurkan secara resmi.

Sun Life Virtual Charity Run adalah sebuah kompetisi  untuk mengumpulkan kilometer hasil dari aktivitas lari bersama Brand Ambassador Sun Life Indonesia, yaitu Ibnu Jamil dan Kelly Tandiono, komunitas lari, dan karyawan Sun Life. Jumlah kilometer yang ditempuh akan dicatat dan dikonversi menjadi donasi untuk membantu edukasi, pencegahan, serta penanganan diabetes di Indonesia.

sun life indonesia

Hayo, pada tertarik dengan agenda Sun Life Virtual Charity Run kan? Coba deh lihat info detailnya di sini.

Sun Life Resolution Run 2020


Nah, ini yang juga tak kalah menarik dan inspiratif, nih, temen2! Sun Life Indonesia ngadain Sun Life Resolution Run lagi, nih! Bagi yang belum familiar dengan agenda ini, sini deh aku bisikin! 
Jadi tuh, Sun Life Resolution Run adalah sebuah ajang lomba lari dengan tujuan untuk menggalang donasi yang diadakan oleh Sun Life Indonesia, dalam rangka menginspirasi dan memotivasi generasi penerus bangsa untuk meraih resolusi hidup yang jauh lebih sehat. 

Agenda keceh ini akan digelar pada tanggal 12 Januari 2020 di ICE BSD City, Tangerang Selatan. Kegiatan ini telah menjadi agenda tahunan yang diadakan oleh Sun Life di Indonesia, Filipina, Hong Kong, Malaysia dan Vietnam.

Yuk, segera daftarkan dirimu di event keren ini, ya! Selain sehat untuk diri sendiri, kamu juga berpeluang besar mensupport event yang memang ditujukan untuk tujuan charity ini, loh! Semua dana yang terkumpul dari registrasi akan digunakan untuk menanggulangi diabetes. Keren ya?

Btw, ada dua kategori lomba nih yang bisa kamu pilih, ada yang kategori lomba 5K atau 10K. Feel free to choose and have fun, guys! Info lengkap bisa lihat di sini, ya! 

Kapan lagi kan having fun sambil berdonasi? ☺ Dan bagi kalian yang masih ingin tau lebih banyak lagi manfaat lari bagi penderita diabetes, bisa banget akses infonya di sini, ya! 

Al, Bandung, 10 Desember 2019
Financial Tips for Turning Your Hobby Into a Business - Oleh-oleh dari FunAncial Event Bandung

Hari gini, rasanya bohong banget kalo ada yang ngaku bahwa dirinya ga ingin bekerja sesuai dengan passionnya, right? Siapa coba yang enggak hepi jika dirinya dibayar bahkan ketika bersenang-senang? Ketika menjalankan hobinya?

Nah, bicara tentang bekerja sesuai dengan passion, rasanya memang sudah semakin menjadi pemikiran orang-orang, terutama para generasi milenial. Aku sendiri, sebagai emak milenial, masih dipenuhi oleh keinginan yang kuat untuk bisa turning my hobby into a business, loh! 

Dan pas banget, keinginan untuk belajar tentang how to turn my hobby into a business ini terwujud oleh Home Credit, yang meng-organize sebuah Talkshow kece bertajuk "Turning Your Hobby Into a Business", yang menghadirkan seorang financial planner keren penuh ilmu, bernama Dipa Andika dan bintang tamu inspiratif bernama Mochammad Takdis. Hayo, ada yang familiar dengannya?

Ki-ka: Narsum Utama Dipa Andika,
Narsum Tamu Mochammad Takdis, MC Uchiet

Acara ini digelar di Bandung, tepatnya di Paberik Kopi Upnormal Coffee Roasters, pada hari Sabtu, 7 Desember 2019 kemarin, dihadiri oleh peserta umum dan para blogger. Seru banget!

Mochammad Takdis, yang Sukses Mengubah Hobby Menjadi Profesi.


Turut serta bersama Dipa Andika, seorang anak muda yang diusianya belum mencapai 30 tahun tapi sudah sukses luar biasa. Tak hanya sukses dalam pengumpulan aset dan berkarier sesuai dengan hobinya, namun anak muda yang mengaku drop out dari kampusnya ini, justru berhasil mengubah hobi menjadi profesi. Namanya Mochammad Takdis, yang didaulat sebagai narasumber tamu, mendampingi sang narsum utama, sungguh sukses memukau para audience. 

Semua sudah punya, kecuali pacar! Haha. Yes, jadi tuh, Takdis ini punya hobi traveling yang luar biasa. Terutama naik gunung, yang saking hobinya pada kegiatan ini, membuatnya sering banget absen di kampus, hingga suatu hari mendapat notifikasi dari kampus bahwa dirinya harus di-drop out! Info drop out ini diterimanya ketika dia sedang menggeluti hobinya, yaitu mendaki gunung. Kebayangkan gimana berita miris ini hadir justru disaat dirinya sedang di puncak? Anehnya, anak muda ini hanya bilang, "Oh, ok. Baiklah," lalu melanjutkan perjalanan mendakinya. 😀
Menurutnya kala itu, ya sudahlah, mau apalagi. Ga ada gunanya juga kan terpuruk berlama-lama. Dan dia pun bertekad menjadikan ini sebagai titik balik baginya untuk bangkit. Mengubah hobi menjadi profesi. Dan...?

Dan amazingly, anak muda ini BERHASIL! Memiliki travel agency bernama Whatravel Indonesia sebagai kendaraannya dalam menyalurkan hobi sembari earning money! Membuka open trip untuk serving people yang ingin traveling, sembari menghasilkan RUPIAH. Bisa beli rumah secara cash, mobil cash, dan aneka aset lainnya.  Amazing bukan? Aih, kujadi pengen deh seperti ini! Pengen lebih berani dalam memberdayakan hobi menulis dan bersosial media serta travelingku sebagai saluran penghasilan!


Financial Tips Kece dari Mas Andika


Rasanya aku tuh beruntung banget dapat undangan dari Female Blogger Indonesia untuk hadir dalam acara yang dipersembahkan oleh Home Credit Indonesia ini. Pas banget sedang ingin belajar mengelola keuangan agar ga bocor di sana sini, eh pas pula dapat undangan acara FUNancial, Yang Kamu Mau ini! Topiknya tuh related banget dengan yang ku mau! Yuhuu. 

Ada banyak AHA moments sebagai oleh-oleh dari penjelasan Mas Dipa Andika sebagai narasumber utama. Sebagai seorang financial planner andal, Mas Dipaa sukses bikin partisipan ternganga! Makjleb. Karena banyak hal keseharian yang kita anggap sebagai hal kecil, justru menjadi faktor yang berpengaruh besar dalam 'kebocoran' dompet! 

Menurut Mas Andika, kita itu kudu banget punya impian. Dream big, and write them on the paper or wherever yang visual. Agar otak, pikiran dan hati tetap ingat akan itu, dan menumbuhkan serta memelihara keinginan agar kita terus mengupayakan untuk menggapai impian-impian itu. 

Tepat di bagian registrasi, para peserta diminta menuliskan financial goalnya,
dan menempelkannya pada board ini. Cantik, ya? 😊


Aha! Yes bener banget ini, mah! Untung deh ku mulai menerapakan langkah ini. 😊

Pentingnya Disiplin dalam Mengelola Keuangan



Jadi salah satu takeaway yang paling makjleb yang menjadi catatanku adalah bahwa kita itu harus disiplin dalam mengatur cashflow kita. Terkadang, kita itu justru menganggap remeh hal-hal kecil dan terus menerus melakukannya, karena menurut kita, ah, cuma seribu dua ribu doank. Ah, cuma 5000 doank! 

Tanpa sadar, justru LATTE FACTOR ini adalah penyebab bocornya dompet di akhir bulan, loh!
What? Latte Factor? Yes.
Jadi, Latte Factor adalah pengeluaran ceh-receh, hal-hal kecil yang selama ini kita anggap remeh. Yang memang dalam keseharian tidak kerasa efeknya. Misalnya saja, ketika kita tidak menemukan atm bank kita, maka kita dengan santai akan melakukan tarik tunai di atm bank lain, karena biaya administrasinya menurut kita sih, ga besar-besar amat lah! Cuma 5000 doank! Atau cuma 7500 Rupiah doank!



Contoh lain dari Latte Factor adalah nongkrong cantik di cafe-cafe ternama. Iya, sih, sambil internetan seharian, atau sambil meeting. Tapi jika di rumah kita juga ada wifinya, atau di kantor bisa full akses, kenapa harus sering-sering ke cafe ya? Kalo dihitung sebulan, jadi bengkak juga kan?

Wuih, Mas Andika sukses ngebuka mata kita semua, deh! Bener banget! Dan, iyaaa, ku juga selama ini ga pernah menghitung biaya parkir, di sini sebentar di sana sebentar, padahal kalo digabung, jadi banyak jugak! Wohooo. Banyak lagi deh contoh dari Latte Factor ini.

Belum lagi dalam hal lainnya, bahwa kita harus bener-benar mendisiplinkan diri dalam mengatur cashflow. Harus tegas dalam memastikan sesuatu itu kita beli karena butuh atau ingin. Dan seterusnya. Ah, banyak banget dapat ilmu dari si mas yang andal ini. Hatur nuhun pisan untuk ilmunya, Mas Andika! 🙏

Home Credit Indonesia



Acara keren ini tentu tidak akan terlaksana tanpa dedikasi dari Home Credit Indonesia. Btw, ada yang sudah familiar dengan aplikasi Home Credit? Udah terpasang di HP teman-teman kah? Mba Freya Pradita, Vice President dari Home Credit Indonesia menjelaskan bahwa Home Credit hadir di Indonesia untuk membantu masyarakat Indonesia dalam hal pembiayaan terhadap kebutuhan individual mau pun keluarga Indonesia, seperti kebutuhan akan gadget, laptop, kamera, dan pembiayaan isi rumah seperti AC, Televisi, Kulkas maupun kebutuhan-kebutuhan lainnya, yang dapat diakses jasanya tanpa harus menggunakan kartu kredit. Sudah berdiri sejak tahun 2013, loh! Dan Home Credit tuh dalam menjalankan aktivitasnya berdasarkan 5 prinsip dasar yaitu wirausaha, inovasi, fokus pada hasil, kejujuran dan keadilan. Wah, keren!

Nah, teman-teman, itu sekelumit oleh-oleh dari acara keren ini. Beneran, deh. Sepulang dari event ini kulangsung deh mikir kalo mau melakukan aktivitas keuangan. Ini masuk latte factor ga, ya? Ini butuh atau ingin, ya? Hahaha.

Hayuk, ah, kita kelola keuangan dengan bijak, agar financial goal kita dapat tercapai sesuai dengan rencana dan buahkan bahagia. Sip?

Reportase ala Alaika Abdullah,
Bandung, 12 Desember 2019
Newer Posts Older Posts Home

Author

I am a chemical engineer who is in love in humanity work, content creation, and women empowerment.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Award

Award

Featured Post

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk!

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk! Sesaat sebelum naik ke kapal verry Ki-ka: Adik ipar, Aku dan Ayah. Hai.... hai.... hai! In...

POPULAR POSTS

  • Ini 5 Alasan Tentang Pentingnya Kita Berkomunitas
  • 7 Cara Melepaskan Kemelekatan
  • Perempuan dan Cryptocurrency
  • Ini Dia 7 Tips Mulai Karirmu Sebagai Freelance Writer!
  • 5 Cara Mengatasi Kecemasan dan Depresi Pada Ibu
  • Ini dia 4 Hal Yang Bisa Dilakukan Dalam Mengatasi Tekanan Batin Pada Anak
  • 6 Tips Memilih Sekolah Terbaik Untuk Anak
  • KETIKA OTORITAS ALLAH DIAMBIL ALIH
  • This is what I did
  • More Holiday More Blogpost

Contact Form

Name

Email *

Message *

Categories

  • about me 1
  • accessconsciousness 1
  • advertorial 10
  • Anak Lanang 1
  • awards 20
  • bali 1
  • banner 1
  • bars 1
  • Beauty Corner 28
  • belarus 5
  • bisnis 1
  • Blog Review 2
  • blogger perempuan 1
  • blogging tips 9
  • Budaya 1
  • Catatan 11
  • catatan spesial 20
  • catatan. 53
  • catatan. task 20
  • cryptocurrency 1
  • culinary 5
  • curahan hati 6
  • daftar isi blog 1
  • dailycolor 1
  • DF Clinic 12
  • disclosure 1
  • edisi duo 5
  • email post 9
  • episode kehidupan 1
  • event 4
  • fashion 3
  • financial 1
  • giveaway 47
  • health info 8
  • Healthy-Life 16
  • info 22
  • innerbeauty 9
  • iran 4
  • joke 4
  • kenangan masa kecil 3
  • kenangan terindah 12
  • keseharianku 2
  • kisah 14
  • kisah jenaka 7
  • knowledge 2
  • kompetisi blog 1
  • komunitas 2
  • KopDar 8
  • Korea 1
  • kuliner 7
  • Lawan TB 2
  • lesson learnt 7
  • life 2
  • lifestyle 4
  • lineation 32
  • lingkungan 1
  • Literasi Digital 2
  • motivation 8
  • museum tsunami aceh 1
  • New Year 2
  • order 1
  • oriflameku 2
  • parenting 4
  • perempuan tangguh 4
  • perjalanan tiga negara 1
  • personal 3
  • petualangan gaib 6
  • photography 1
  • picture 5
  • podcast 1
  • Profile 12
  • puisi 5
  • reflection 3
  • renungan 25
  • reportase 22
  • resensi 2
  • review 42
  • review aplikasi 1
  • rupa 1
  • Sahabat JKN 2
  • sakit 1
  • sea of life 17
  • sejarah 5
  • Sekedar 1
  • sekedar coretan 78
  • sekedar info 23
  • selingan semusim 9
  • seri BRR 4
  • snack asyik 1
  • Srikandi Blogger 2
  • Srikandi Blogger 2013 7
  • Srikandi Blogger 2014 4
  • SWAM 1
  • task 43
  • teknologi 1
  • tentang Intan 34
  • Test 1
  • testimoni 9
  • Tips 55
  • tradisi 1
  • tragedy 1
  • traveling 59
  • true story 7
  • tsunami 9
  • turkey 9
  • tutorial 7
  • Veronica Ningrum 1
  • Veronica Ratna Ningrum 2
  • visa 1
  • wisata tsunami 2

Advertisement

facebook google twitter tumblr instagram linkedin

LET’S BE FRIENDS

Followers


Blog Archive

  • March (7)
  • February (3)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (5)
  • October (4)
  • September (3)
  • August (5)
  • July (3)
  • April (1)
  • January (1)
  • December (2)
  • November (1)
  • October (1)
  • September (1)
  • June (1)
  • February (1)
  • December (1)
  • September (2)
  • August (2)
  • July (1)
  • June (1)
  • March (1)
  • February (1)
  • December (5)
  • September (2)
  • August (3)
  • July (1)
  • May (3)
  • April (2)
  • March (1)
  • February (1)
  • January (7)
  • December (1)
  • November (5)
  • September (3)
  • August (1)
  • July (4)
  • June (1)
  • May (1)
  • April (3)
  • March (6)
  • February (5)
  • January (7)
  • December (8)
  • November (4)
  • October (12)
  • September (4)
  • August (3)
  • July (2)
  • June (5)
  • May (5)
  • April (1)
  • March (5)
  • February (4)
  • January (6)
  • December (5)
  • November (4)
  • October (8)
  • September (5)
  • August (6)
  • July (3)
  • June (7)
  • May (6)
  • April (7)
  • March (4)
  • February (4)
  • January (17)
  • December (10)
  • November (10)
  • October (3)
  • September (2)
  • August (5)
  • July (7)
  • June (2)
  • May (8)
  • April (8)
  • March (8)
  • February (7)
  • January (9)
  • December (10)
  • November (7)
  • October (11)
  • September (13)
  • August (5)
  • July (9)
  • June (4)
  • May (1)
  • April (12)
  • March (25)
  • February (28)
  • January (31)
  • December (8)
  • November (3)
  • October (1)
  • September (12)
  • August (10)
  • July (5)
  • June (13)
  • May (12)
  • April (19)
  • March (15)
  • February (16)
  • January (9)
  • December (14)
  • November (16)
  • October (23)
  • September (19)
  • August (14)
  • July (22)
  • June (18)
  • May (18)
  • April (19)
  • March (21)
  • February (27)
  • January (17)
  • December (23)
  • November (20)
  • October (16)
  • September (5)
  • August (2)
  • March (1)
  • December (2)
  • April (1)
  • March (1)
  • February (6)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (4)
  • September (4)
  • August (1)
  • July (8)
  • June (16)

FOLLOW ME @INSTAGRAM

Instagram

Instagram

Youtube

Freebies

Hello, There!

About Me
Read More About Me Here

Popular Post

  • Kamar Kenangan
    Hayo, siapa yang tidak pernah punya kamar kenangan? Kayaknya mostly of us pasti punya deh, ye khaan? Judul ini pops up begitu saja ketika ...
  • Bermimpilah Yang Besar, dan Itu Gratis, loh!
    Bermimpilah Yang Besar, dan Itu Gratis, loh! Mungkin pernah membaca di suatu tempat atau mendengarnya di suatu waktu? Dan sepakat donk bahwa...
  • Me Time - Urgent Ga, sih?
    Hayo, apa jawaban kamu jika pertanyaan pada judul di atas ditanyakan kepadamu, gaes?  "Me time, urgent ga, sih?" Kalo aku, akan la...
  • Indonesia dan Garis Cincin Api
    Sebagai salah satu negara dengan aktivitas seismik paling aktif di dunia, negeri tercinta kita ini sudah tak  asing deh dengan yang namanya ...
  • Ini Yang Bikin Aku Males Ke Bandung
      Ini Yang Bikin Aku Males Ke Bandung   NO! Bukan karena kotanya yang ga asyik. Bukan pula karena sahabat-sahabat yang sudah ga menyenangkan...
  • Pomodoro Technique - Teknik Jitu Bantu Kamu Fokus dan Produktif
    Pomodoro Technique -  Teknik Jitu Bantu Kamu Fokus dan Produktif. Hayo, ada yang sudah pernah menggunakan teknik ini belum? Atau jangan-jang...
  • Ketika Leo Sakit, Maka Emak pun Kalang Kabut
    Sudah beberapa hari ini, anabul kesayangan, yang juga aku dan Intan sepakati sebagai anak lanang umi, terlihat lesu. Ga banyak bergerak sepe...
  • Ini dia 4 Hal Yang Bisa Dilakukan Dalam Mengatasi Tekanan Batin Pada Anak
    Sama halnya seperti kita, manusia dewasa, maka anak-anak pun rentan terhadap yang namanya stres, trauma, depresi, tekanan batin, derita jiwa...
  • 5 Tips Mengatasi Adiksi Gadget Pada Anak
    5 Tips Mengatasi Adiksi Gadget Pada Anak Tak dapat dipungkiri bahwa kehadiran internet telah mengubah dunia. Telah memberikan begitu banyak ...
  • Belajar Sopan Santun dari Orang Korea?
    Hm..., belajar sopan santun dari orang Korea? Aih, ngapain jauh-jauh, kenapa enggak belajar dari budaya sendiri saja? Image created using C...

Oddthemes

Flickr Images

Copyright © My Virtual Corner. Designed by OddThemes