Hari Minggu kemarin, dapat undangan untuk hadiri acara yang diadakan oleh Manulife. Eits, bukan Manulife Insurance lho ya, tapi Manulife Reksa Dana. Bersama sembilan teman-teman Blogger Bandung lainnya, kami hadir di tekape, yaitu di Istana Plaza, tepatnya di Giggle Box. Enaknya jadi blogger tuh begini nih, suka diundang untuk hadiri berbagai acara, jadinya nambah ilmu/wawasan, nambah pula jaringan pertemanan/network. Asyik khaaan?
Well, back to the topic. Acara dimulai sekitar pukul 4 sore, sesuai dengan yang dijadwalkan. Seperti biasa pula, segenap hadirin disuguhkan camilan, minuman sembari menikmati satu persatu agenda acara. Agenda acara utama hari ini, tentu saja seperti yang tertulis di atas tuh, pada judul, yaitu 3 Langkah Sadar Investasi ala Manulife Reksa Dana.
Yup, investasi! Sesuatu yang mungkin masih sangat banyak diabaikan oleh masyarakat kita, yang sehari-harinya berjibaku dengan urusan pemenuhan kebutuhan hidup yang semakin meninggi, sehingga mau tak mau, terpaksa harus mengenyampingkan urusan investasi sampai akhirnya bener-bener jadi gagap investasi. Butuh sih, tapi mau gimana lagi? Untuk biaya hidup aja kagak cukup, pegimane mau nabung atau invest? Itulah jawaban yang sering kita temukan jika pembicaraan tentang investasi mengemuka.
Quote bertulisan biru di atas, tertera di dalam booklet mini yang di-handout oleh Manulife Reksa Dana bagi para partisipan yang hadir, dan langsung menarik minatku untuk segera membalik ke halaman berikutnya. 3i? Insyaf, Irit dan Invest! Yuk kita intip satu persatu i-nya itu yuk!
i pertama : Insyaf
Insyaf di sini adalah menyadari bahwa untuk menempa kehidupan masa depan yang aman, nyaman dan terkendali, kita harus dengan sadar untuk mempersiapkannya. Harus benar-benar punya niat untuk mempersiapkannya dengan baik. Harus menyadari beberapa hal berikut ini;
1. Bahwa grafik kebutuhan hidup semakin hari semakin meningkat, bukannya menurun. Jelas donk, meningkatnya usia anak, meningkat pula tingkat pendidikannya, yang efeknya jelas kepada kebutuhan biaya yang semakin tinggi pula.
2. Pertambahan usia kita, berbanding terbalik dengan jatah usia produktif yang kita miliki. Jadi, sudahkah kita memikirkan dari mana kita akan mengambil biaya hidup untuk masa-masa tak lagi produktif [masa pensiun] kita nanti? Apalagi jika masa pensiun itu datang, masih ada anak-anak yang butuh biaya sekolah? Huft, bisa gaswat donk jika kita tidak mempersiapkan dari sekarang?
ii kedua: Irit
Jika pada mesjid-2 kita sering membaca tulisan 'sudahkah Anda shalat?' maka dalam mempersiapkan masa depan, ada baiknya kita juga menulis sebaris kalimat pengingat seperti ini nih 'sudahkah kita irit?', hehe. Yup, karena irit adalah bijak dalam memilah antara BUTUH dan INGIN. Laper atau Ingin makan? Perlu telepon atau ngiler ngelihat gadget baru? Hihi. Beda kan? Jadi bener-bener harus bijak di dalam mencermati antara yang diBUTUHkan dan diINGINkan.
membawa bekal ke kantor sehingga ga perlu keluarkan uang untuk beli lunch; ngopi di rumah, jangan di cafe; kalo bisa bekas kenapa musti baru?; bikin sendiri kado teman; berkebun = liburan gratis + bunga gratis; dll.
iii ketiga : investasi
Nah, ini! Ingat lho ya, bahwa investasi itu beda dengan saving! Investasi, adalah memberdayakan dana yang kita punya sehingga bisa berkembang dengan baik dan menguntungkan secara signifikan. Sementara menabung/saving, adalah menyimpan uang [jika di bank] dengan iming-iming bunga bank yang jumlahnya tidak seberapa dibandingkan dengan investasi. Memang sih, tingkat keamanan menabung jelas, sementara investasi, bisa untung bisa pula rugi. Huft.
Namun, tentu banyak kiat untuk berinvestasi agar resiko kerugian itu bisa diminimalisir. Salah satunya adalah dengan berinvestasi via reksa dana. Mengapa harus reksa dana? Karena Reksa dana adalah jenis investasi yang terdiversifikasi [ditempatkan pada beragam instrumen dan kelas aset], sehingga resiko lebih terkendali. Selain itu, berinvestasi melalui reksa dana lebih terjangkau biayanya. Pengelolaan investasi di Reksa dana dikelola oleh para ahlinya [manajer investasi], sehingga kita tidak perlu memantau dan mengelola investasinya setiap saat, dengan pengetahuan yang kita tidak mumpuni pula. :)
Informasi Nilai Aktiva dan Bersih dan kinerja reksa dana dapat dengan mudah diperoleh melalui media masa seperti surat kabar dan situs internet, di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan UU Pasar Modal.
Satu lagi hal yang menarik yang perlu mendapat perhatian nih, Mantemans! Ternyata berinvestasi di Reksa dana Manulife, bisa dimulai dengan minimum seratus ribu rupiah lho! Wow!
Gimana, Sobs? Sudah sadarkah untuk mulai berinvestasi? :) Yuk lakukan sekarang agar lebih cepat menghasilkan, yuk!
Well, back to the topic. Acara dimulai sekitar pukul 4 sore, sesuai dengan yang dijadwalkan. Seperti biasa pula, segenap hadirin disuguhkan camilan, minuman sembari menikmati satu persatu agenda acara. Agenda acara utama hari ini, tentu saja seperti yang tertulis di atas tuh, pada judul, yaitu 3 Langkah Sadar Investasi ala Manulife Reksa Dana.
Yup, investasi! Sesuatu yang mungkin masih sangat banyak diabaikan oleh masyarakat kita, yang sehari-harinya berjibaku dengan urusan pemenuhan kebutuhan hidup yang semakin meninggi, sehingga mau tak mau, terpaksa harus mengenyampingkan urusan investasi sampai akhirnya bener-bener jadi gagap investasi. Butuh sih, tapi mau gimana lagi? Untuk biaya hidup aja kagak cukup, pegimane mau nabung atau invest? Itulah jawaban yang sering kita temukan jika pembicaraan tentang investasi mengemuka.
Kemanapun tujuan kita, perjalanan kita harus diawali dengan satu langkah awal. Dan untuk mengantar Anda menuju apapun tujuan hari depan Anda, kami persembahkan bukan satu, tapi sekaligus tiga langkah awal; 3i - insyaf, irit dan invest.
Quote bertulisan biru di atas, tertera di dalam booklet mini yang di-handout oleh Manulife Reksa Dana bagi para partisipan yang hadir, dan langsung menarik minatku untuk segera membalik ke halaman berikutnya. 3i? Insyaf, Irit dan Invest! Yuk kita intip satu persatu i-nya itu yuk!
i pertama : Insyaf
Insyaf di sini adalah menyadari bahwa untuk menempa kehidupan masa depan yang aman, nyaman dan terkendali, kita harus dengan sadar untuk mempersiapkannya. Harus benar-benar punya niat untuk mempersiapkannya dengan baik. Harus menyadari beberapa hal berikut ini;
1. Bahwa grafik kebutuhan hidup semakin hari semakin meningkat, bukannya menurun. Jelas donk, meningkatnya usia anak, meningkat pula tingkat pendidikannya, yang efeknya jelas kepada kebutuhan biaya yang semakin tinggi pula.
2. Pertambahan usia kita, berbanding terbalik dengan jatah usia produktif yang kita miliki. Jadi, sudahkah kita memikirkan dari mana kita akan mengambil biaya hidup untuk masa-masa tak lagi produktif [masa pensiun] kita nanti? Apalagi jika masa pensiun itu datang, masih ada anak-anak yang butuh biaya sekolah? Huft, bisa gaswat donk jika kita tidak mempersiapkan dari sekarang?
ii kedua: Irit
Jika pada mesjid-2 kita sering membaca tulisan 'sudahkah Anda shalat?' maka dalam mempersiapkan masa depan, ada baiknya kita juga menulis sebaris kalimat pengingat seperti ini nih 'sudahkah kita irit?', hehe. Yup, karena irit adalah bijak dalam memilah antara BUTUH dan INGIN. Laper atau Ingin makan? Perlu telepon atau ngiler ngelihat gadget baru? Hihi. Beda kan? Jadi bener-bener harus bijak di dalam mencermati antara yang diBUTUHkan dan diINGINkan.
Pastikan bahwa belanja yang kita lakukan itu LEBIH KECIL biayanya daripada penghasilan! ~tips irit paling pentingUntuk menjadi IRIT, sebenarnya banyak sekali hal-hal yang bisa dilakukan, misalnya dengan mengubah kebiasaan-kebiasaan kecil, seperti;
membawa bekal ke kantor sehingga ga perlu keluarkan uang untuk beli lunch; ngopi di rumah, jangan di cafe; kalo bisa bekas kenapa musti baru?; bikin sendiri kado teman; berkebun = liburan gratis + bunga gratis; dll.
iii ketiga : investasi
Nah, ini! Ingat lho ya, bahwa investasi itu beda dengan saving! Investasi, adalah memberdayakan dana yang kita punya sehingga bisa berkembang dengan baik dan menguntungkan secara signifikan. Sementara menabung/saving, adalah menyimpan uang [jika di bank] dengan iming-iming bunga bank yang jumlahnya tidak seberapa dibandingkan dengan investasi. Memang sih, tingkat keamanan menabung jelas, sementara investasi, bisa untung bisa pula rugi. Huft.
Namun, tentu banyak kiat untuk berinvestasi agar resiko kerugian itu bisa diminimalisir. Salah satunya adalah dengan berinvestasi via reksa dana. Mengapa harus reksa dana? Karena Reksa dana adalah jenis investasi yang terdiversifikasi [ditempatkan pada beragam instrumen dan kelas aset], sehingga resiko lebih terkendali. Selain itu, berinvestasi melalui reksa dana lebih terjangkau biayanya. Pengelolaan investasi di Reksa dana dikelola oleh para ahlinya [manajer investasi], sehingga kita tidak perlu memantau dan mengelola investasinya setiap saat, dengan pengetahuan yang kita tidak mumpuni pula. :)
Informasi Nilai Aktiva dan Bersih dan kinerja reksa dana dapat dengan mudah diperoleh melalui media masa seperti surat kabar dan situs internet, di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan UU Pasar Modal.
Satu lagi hal yang menarik yang perlu mendapat perhatian nih, Mantemans! Ternyata berinvestasi di Reksa dana Manulife, bisa dimulai dengan minimum seratus ribu rupiah lho! Wow!
Gimana, Sobs? Sudah sadarkah untuk mulai berinvestasi? :) Yuk lakukan sekarang agar lebih cepat menghasilkan, yuk!
sekilas info tentang Reksa Dana Manulife
Al, Bandung, 28 Oktober 2014