My Virtual Corner
  • Home
  • Meet Me
  • Contact
  • Disclosure
  • Category
    • Motivation
    • Traveling
    • Parenting
    • Lifestyle
    • Review
    • Tips
    • Beauty
      • Inner Beauty
      • Outer Beauty
Panjat pohon? Ada yang suka melakukannya? Hehe.... anak kecil, pasti akan banyak yang menjawab suka jika pertanyaan ini diajukan kepadanya ya, Sobs? Itu juga hobbyku saat masih kecil dahulu. Eits, jangan salah, bahkan hingga usia remaja bahkan SMU, aku masih suka melakukan kegiatan ini, jika dan hanya jika menemukan pohon rindang yang enak untuk dibuat duduk bersantai. Tapi, di mana mendapatkan pohon rindang jika kita tinggal di sebuah perkotaan yang padat penduduknya? Huft, sulit donk. Makanya, setiap aku dan teman-teman satu geng, liburan ke kampung salah satu teman yang ada pohon rindangnya, maka kami pun tak menyia-nyiakan kesempatan uji nyali uji ketrampilan ini lho. Apalagi jika pohon itu adalah pohon buah-buahan yang sedang ranum buahnya. Asyik banget kan? Duduk di dahannya sambil ngerujak! Slurp! Jadi ngences deh mengingatnya. :D

Nah, pagi ini, tak di sangka, sebuah misi [misi? jiah, keren banget bahasanya] membawaku ke masa kecil tak terlupakan itu. Ditugaskan mencari beberapa buah guava untuk obat, yang 'harus dipetik sendiri' dari pohonnya, akhirnya justru mengantarkan diriku pada nostalgiaan ini. [Baca: Panjat pohon!]. Asyiiiik! Etapi, sedang asyik menjangkau si buah jambu/guava, angin yang lumayan kencang pun berhembus, rasanya gimanaaaa gitu! :D


Ga nyangka banget deh jika di usia yang telah lebih dari kepala empat ini masih terampil panjat pohon. Tapi kalo panjat tebing, ampyun..., ga kuku dweh!

Kalo akar pohon seperti ini, mah, gampil! Ya enggak, Sobs? 

Nah, Sobats sendiri masih berani ga manjat pohon? Hehe. 


Tiba-tiba berkesempatan untuk nostalgiaan masa kecil
Al, Bandung, 22 September 2014


Haji Mabrur, komunikasi teratur.

Minggu lalu, diajak menemani ibu mengunjungi Nyakwa [Uwak] yang akan berangkat Haji. Alhamdulillah, setelah menanti di dalam daftar antrian yang lumayan panjang, akhirnya beliau berhasil juga masuk dalam daftar calon jemaah Haji yang dapat diberangkatkan pada tahun ini. Tepatnya 15 September 2014 nanti. Puji syukur tentu tiada putus, dipersembahkannya bagi Sang Maha Kuasa, yang telah me’mampu’kannya untuk melangkah ke tanah Suci, menjawab panggilan Ilahi Rabbi. Kok kata mampu pakai tanda petik? ☺

Sengaja pakai tanda petik, karena sesungguhnya Allah Ta'ala hanya me'mampu'kan orang-orang yang dipanggil-Nya untuk berkunjung ke rumah-Nya, bukan memanggil orang-orang yang Mampu untuk berkunjung ke sana. 

Sebenarnya, jika melihat kondisi Nyakwa yang selalu saja sakit-sakitan [kumat darah tingginya], plus usianya yang telah menua, berat rasanya bagi keluarga untuk melepaskannya berangkat Haji tanpa didampingi oleh salah satu anaknya. Juga, dokter langganan, berpendapat sama. Kuatir jika perjalanan Haji malah akan membuat Nyakwa bertambah sakit. Namun, apa sih yang tidak mungkin jika Allah menghendaki? Berkat tekad kuat dan upaya tak kenal lelah yang dilakukan oleh Nyakwa, plus dukungan penuh dari anak-anak dan menantu, stamina Nyakwa beranjak stabil hingga kemudian dokter pun menyatakan bahwa Nyakwa layak dan Insyaallah akan mampu untuk melakukan perjalanan Haji. Alhamdulillah.

Berbagai persiapan pun terus dilakukan, baik persiapan mental, pendalaman manasik Haji hingga ke menjaga asupan makanan sehat pun terus diterapkan oleh Nyakwa, yang tentu saja didukung penuh oleh anak-anak serta menantu. Tak hanya itu, dari segi komunikasi, ternyata Bang Ali tidak kalah sigap. Dalam rangka mempertahankan kelancaran komunikasi agar tetap teratur dan terhubung, anak sulung Nyakwa ini telah mempersiapkan paket Indosat Haji untuk sang bunda.

"Biar Mamak tetap bisa berkomunikasi secara teratur dengan kita nanti, biar ga kangen! Apalagi Vina tuh, pasti akan sangat kehilangan kan saat berjauhan dari nenek tercinta?" Ujarnya seraya menerangkan tentang pilihannya terhadap paket Indosat Haji, yang menurutnya adalah provider yang menyediakan harga paling terjangkau dibanding para kompetitornya.

Program Indosat Haji 2014 adalah pemberlakuan tariff promo, khusus bagi Jama’ah Haji Indonesia yang menggunakan kartu Indosat selama menjalankan ibadah Haji di Arab Saudi. Bang Ali menjelaskan bahwa untuk tahun ini, Indosat menawarkan beberapa manfaat prima, yaitu GRATIS Terima Telpon di Arab Saudi Setiap Hari dan Bonus Isi Ulang 20.000 setiap melakukan isi ulang Rp. 100.000.


What? Pelanggan akan mendapatkan manfaat dari panggilan masuk secara otomatis bebas tanpa pendaftaran dan GRATIS 5 menit menerima telpon di Arab Saudi [*penelpon adalah pengguna nomer Indosat*] setiap hari. Ini mah spektakuler atuh! Secara, aku tuh sering banget mengalami pulsa tiba-tiba kesedot habis gegara tanpa sadar langsung menjawab/menerima panggilan telepon saat berada di luar negeri [kena roaming]. Hadewww, Indosat Program Haji keren ini mah!

Tak hanya itu ternyata, Sobs! Indosat masih memberikan bonus 20 K setelah isi pulsa 100 K lho! Jadi setiap isi ulang Rp. 100.000,- maka Jemaah Haji akan mendapatkan bonus isi ulang senilai 20 ribu rupiah, yang hanya bisa dipakai untuk bersms-an dan voice service selama di Arab Saudi. Wuih, jadi bisa saling sms-an atau calling-an  dengan rekan jemaah lain jika hilang jejak atau nyasar khan? Hehe. Walau masa berlaku bonus adalah 7 hari dari tanggal isi ulang, teteup aja ini membantu banget kan bagi para jemaah Haji? Oya, yang perlu dicatat nih, layanan ini hanya berlaku bagi pengguna Mentari dan IM3 [prepaid] lho yaaa! Jangan lupa, untuk cek bonus langsung aja tekan *122*501#

Indosat Program Haji 2014, ternyata juga memberikan kenyamanan bagi para penggunanya untuk calling customer care secara gratis dan menggunakan seluruh layanan Indosat tanpa harus setting terlebih dahulu. Nah, ini juga membantu banget pastinya. Kebayang donk gimana akan ribet dan menderitanya para orang tua-tua [apalagi yang gaptek] yang sedang butuh konsentrasi beribadah, eh malah disibukkan dengan acara setting-setting dulu untuk mengakses suatu layanan/services.

Baik aku mau pun ibu, manggut-manggut setuju mendengarkan penjelasan Bang Ali tentang kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh Indosat dalam program Indosat Program Haji 2014. Ga rugi deh eikeh sejak dulu mengandalkan provider yang satu ini. Sobats penasaran dengan manfaat lainnya dari program keren ini? Coba deh diakses info lengkapnya di www.indosat.com/haji dan mungkin bisa juga sharing program ini bagi sanak keluarga atau mantemans yang hendak ber-Haji agar komunikasi lancar teratur sehingga tenang dalam beribadah demi mencapai Haji yang mabrur.

Haji Mabrur, Komunikasi Teratur, coba deh gunakan Indosat!

Tiga hari lalu, kalo ga salah, aku sampai bikin status di BB seperti ini; "Kirain cuma di sinetron yang seperti ini, bahwa ada teman karib yang tega merebut pasangan/kekasih sahabatnya. Ealah, ternyata, dalam kehidupan nyata pun, banyak lho yang begini. #BaladaPagarMakanTanaman"

Aku ga main-main dengan status itu, dan langsung mendapatkan banyak sekali response dari teman-teman di BB yang membaca update status itu. Hihi....

"Mba Al, are you okay? What's up? Sing sabar yooo!"
"Hi, Al, what's up, dear? Hope every thing is gonna okay over there!"
"Al, kamu baik-baik saja? Ada apa? Ayo cerita ke mba..."
"Mba Al, siapa yang menyakiti hatimu? Tega bener, ayo, gebrak ajah!"

Dan berbagai komentar responded my status update tersebut. Hehe....
Aku sendiri, jadi kaget juga sih, ga menyangka jika secepat itu teman-teman meresponse. Jadi terharu dengan perhatian mereka. Thanks, guys, for your care and attention!

Sebenarnya, bukanlah aku yang sedang mengalami kisah pengkhianatan itu. Tapi tak berarti bahwa diriku tak pernah alami itu lho. Pernah kok! Dan sakit! Makanya, saat teman yang satu ini telepon dan curhat sambil bersimbah air mata [lagi dan lagi, setelah beberapa teman alami hal serupa, teman yang ini juga mengalami pengkhianatan cinta]. Duh, kenapa sih dunia ini selalu saja jadi keruh oleh cinta yang patah? Dan kenapa sih, kejadian-kejadian seperti di sinetron ini selalu saja terjadi di alam nyata?

Duhai sahabat karib, kenapa sih ga mencari sasaran yang lain saja? Mbok ya jangan mengambil/merampas apa yang sudah menjadi milik sahabat karibmu donk. Di luar sana kan masih banyak, kenapa juga harus merebut milik teman sendiri???

Huft, atau.... jangan-jangan sulit ya mencari sasaran baru, sehingga dengan gelap mata, main rampas saja milik orang lain, bahkan milik sahabat sendiri? Entahlah....
Aku bukanlah ahli menata hati, karena hatiku sendiri pernah retak oleh peristiwa yang serupa. Tapi ketika teman-teman memilih untuk berlari kepadaku dan mengadukan kisahnya, maka menyediakan telinga dan hati yang lapang dalam menampung keluh kesah mereka, adalah hal yang paling bisa kulakukan. Nasehat, apalagi jalan keluar, belum tentu mampu aku berikan. Namun ternyata, pelajaran menunjukkan bahwa sebenarnya bukanlah solusi instant yang mereka harapkan right after they shared us their story. Mereka HANYA butuh diDENGARkan. Dan itu yang selalu aku lalukan, walo terkadang, tanpa disadari, mungkin juga bermodalkan pengalaman juga banyaknya kisah yang sudah dituturkan, spontan terpikirkan beberapa saran untuk atasi hati yang perih dan gundah gulana.

Menurutku, jangan malu untuk menumpahkan air mata, karena bagaimana pun, menangis akan membantu ciptakan rasa lega. Ada beban yang ikut berkurang seiring mengalirnya air mata. Jadi, menangislah, tapi ingat, JANGAN TERLALU lama. Tetapkan batasan/limit, mau menangis berapa lama [3 hari? Seminggu? Tapi kalo bisa jangan lebih dari 2 Minggu lho yaaa!]. Sayangkan? Membuang air mata berlebihan untuk seseorang yang tak lagi berharga?

Ayo, siapa pun yang mengalami kisah seperti di sinetron [pasangan/suami/istri] direbut oleh sahabat karib, bangkitlah. Yakin deh, masih ada hari esok setelah suramnya hari ini. Yakinlah, esok masih kan bersinar. Jiaaah!



Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk!


istanbul Selat Bosphorus
Sesaat sebelum naik ke kapal verry
Ki-ka: Adik ipar, Aku dan Ayah.
Hai.... hai.... hai!
Ini adalah lanjutan dari serial catatan perjalanan ke tiga negara, yang sempat terhenti beberapa waktu yang lalu. Well, setelah berkunjung ke Blue Mosque alias si Mesjid Biru, sekarang, yuk kita mengitari selat Bosphorus! Yeaaayy!

Hari masih pagi ketika kami dengan begitu bersemangat bersiap menuju Selat Bosphorus. Sebuah selat yang begitu melegenda, yang pernah diceritakan oleh ibu guru Sejarah waktu aku masih duduk di bangku SMP dahulu.

Ya, sebuah selat yang membelah Turkey menjadi dua bagian, dan menjadikan negeri unik ini disebut sebagai negara dua benua. Karena sebagiannya terletak di daratan Eropa, dan sebagiannya lagi terletak di bagian Asia.
Selain membelah Turkey menjadi dua bagian, selat ini juga menjadi penghubung antara dua lautan yaitu Laut Marmara dengan Laut Hitam. Panjang selat ini sekitar 30 km, dengan lebar maksimum sekitar 3.700 meter pada bagian utara dan minimum 750 meter antara Anadoluhisari dan Rumelihisari. Kedalaman selat ini bervariasi antara 36 - 124 meter. Tepian selat ini berpenduduk padat dengan salah satu kotanya yang ternama adalah Istanbul.

sumber
Dipisahkan oleh selat Bosphorus, tak berarti bahwa bagian Asia tak lagi bisa terhubung dengan bagian Eropah. Ada dua jembatan megah siap menghubungkan kedua bagian ini. Yang pertama adalah Jembatan Bosphorus, dengan panjang sekitar 1.074 meter dan yang kedua adalah Jembatan Fatih Sultan Mehmet dengan panjang sekitar 1.090 meter. Jembatan Bosphorus mulai beroperasi pada tahun 1973 [aih, udah lama banget ya, umur eikeh tiga tahun ituh! :D], sementara Jembatan Fatih Sultan Mehmet mulai beroperasi pada tahun 1988. Jarak antar keduanya adalah sekitar 5 km.

Yuk Telusuri Selat Bosphorus

Istanbul memang menyimpan begitu banyak daya tarik. Salah satunya yang diwanti-wanti oleh teman-teman Turkey-ku jika berkunjung ke sana adalah menyusuri Selat Bosphorus. Awalnya, sebelum menjejakkan kaki di kota keren ini, aku sempat bertanya di dalam hati, apa sih yang menarik dari selat ini? Pertanyaan yang langsung terlupa begitu aku melihat langsung keindahan dan kebersihan serta keapikan tata kota ini. Semua yang terlihat di mata ini, cantik! Ingin hati mencari sedikit cela, masak sih negera orang ga ada jeleknya? [Dalam hal keindahan dan tata kota lho yaaa], tapi ya gitu deh, semua tampil bersih, indah dan tertata. Bahkan hingga ke tiang listriknya, nampak cantik dengan pot bunga yang diikatkan ke pinggang si tiang, sehingga kembang yang bermekaran jatuh menjuntai, memperindah sang tiang. Duh, kalo di negeri kita dibuat seperti ini, pasti makin betah dan makin bangga deh dengan Indonesia. Tapinya..., sampah aja masih suka bertebaran sembarangan sih. Hiks.

Duduk manis sambil narsis di atas kapal Verry, menunggu keberangkatan.
Oya, harga tiket kapal verry ini adalah @10 lira, setara dengan 50 ribu rupiah. 


Bersama Ayah dan Adik ipar
Back to Selat Bosphorus, yang adalah salah satu primadona 'wajib' dikunjungi jika kita sedang main ke Istanbul. Untuk berwisata ke tempat ini, kita harus mendatangi dermaga Eminonu. Karena dipandu oleh adik yang belasan tahun berdiam di Istanbul, maka kami tentu saja tak menemui kendala untuk mencapai dermaga ini. Tadinya aku membayangkan berwisata di sini akan seperti ini; naik verry, menyeberang ke suatu tempat, singgah dan kembali. Ternyata tidak begitu lho, Sobs! Baru ngeh setelah dijelaskan oleh adikku, bahwa kita hanya akan mengitari selat dengan verry, yang dimulai dari dermaga dan berlayar menyusuri selat yang akan memperlihatkan pemandangan belahan Eropa, dan nanti saat berbalik, kita akan dihadapkan [berlayar] pada pemandangan sisi Asia.

Awalnya udah sempat ga excited sih. Kalo sekedar berlayar non-stop seperti itu, apa indahnya? Tapi kemudian, saat kami sudah di atas verry, dan pemandangan yang tersaji baik yang di atas verry mau pun yang di sisi selat, sungguh membuat mataku segar dweh, Sobs! Ga percaya? Lihat deh foto-foto ini. Amboiii..... :)

Kiri - Atas : Sebuah benteng yang aku lupa namanya, dekat jembatan Bosphorus,
Kanan Atas: Istana Dolmabahce yang megah Belahan Eropah
Kiri  - Bawah : Dolmabahce Mosque [sisi Eropah]
Kanan Bawah - Gedung-gedung keren di sisi selat, belahan Asia. 

So wonderful ya, Sobs? Keren bin keceh ini mah!


Atas: Istana Dolmabahce
Bawah: Hotel mewah 
Sungguh aduhai pemandangan sisi kiri dan kanan selat ya, Sobs? Satu setengah jam rasanya ga cukup untuk memuaskan mata menatap keelokan dan kebersihan yang tersaji di sisi kiri kanan selat ini. Ditambah pula dengan air lautnya yang begitu bersih. Bener-bener biru. Ckckckck. Subhanallah, negeri orang kok bisa begitu bersih yaa?
Betewei nih, coba deh pertajam fokus penglihatan Sobts, hihi, jika teramat jeli, Sobats pasti akan menemukan beberapa object yang 'sesuatu' deh. Haha.

Well, Sobats, ingin sih menambah foto-foto ciamik yang masih begitu banyak berhamburan di albumku, etapi..... entar jadi kepenuhan dweh! 
So, see you on the next post yaaa!

catatan perjalanan tiga negara,
Al, Bandung, 8 September 2014


Bagi Sobats blogger yang tergabung di dalam komunitas Kumpulan Emak Blogger alias KEB, tentu sudah mahfum [halah bahasanya ini lho!] bahwa ada sebuah acara keren bertajuk  KEB Halal Bi Halal, yang diadakan serentak di 6 kota yang ada di Indonesia. Yup, seperti yang aku ceritakan pada postingan kemarin, maka hari ini adalah hari H-nya. Treeeeeng! 

KEB Nyunda

Dilaksanakan di 6 kota, yaitu Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogya, Surabaya dan Denpasar, memberikan keleluasaan bagi tiap kota untuk menetapkan tema dan agenda acara. Bagi KEB Bandung sendiri, para emak sepakat untuk mengambil tema 'KEB Nyunda'. Keren khaaaan?
Yang namanya Nyunda, maka para emak pun sepakat untuk membawa makanan ala Sunda, camilan ala Sunda, bahkan berpakaian [dresscode] pun Nyunda, yaitu ber-KEBAYA. Tak hanya itu, untuk tempat penyelenggaraan acara, para emak lalu sepakat untuk melaksanakannya di sebuah taman! Yes, sebuah taman, dengan perhitungan bahwa alam terbuka nan sejuk ini, tentu akan memberi keleluasaan bagi anak-anak emak bermain, dan para emak pun santai dan bebas bergosip saling bersilaturrahmi dan do positive sharing. Taman Lalu Lintas yang juga dikenal sebagai Taman Ade Irma Suryani, yang terletak di jalan Belitung No. 1, Bandung pun kemudian terpilih sebagai tempat penyelenggaraan acara. 

Hari H


Kado berbungkus koran yang siap ditukarkan
Para panitia yaitu Efi, Tian dan Noniq [yang berhalangan hadir] plus para sepuh aku, Nchie Hanie dan Meti Medya, sepakat untuk sudah berada di tekape sekitar pukul 8.30 or paling lambat pukul 9 pagi. Tentunya untuk mempersiapkan lapak kavling tempat dan persiapan acara. Sayangnya, pagi harinya sekitar waktu shubuh, Mak Meti Medya justru mengabarkan sebuah berita duka, yaitu ga bisa hadir di acara halal bi halal ini, karena putra tercinta harus dirawat di Rumah Sakit. Hiks, jadi kurang seru deh rasanya, cyiiin! Namun, tentu saja the show must go on. Sembari berdoa agar si kaka [putranya Mak Meti] lekas pulih kembali, maka para panitia pun bersibuk-ria mempersiapkan keperluan di tekape. 

Tunggu punya tunggu, setelah jam karet yang lumayan melar [rencana acara mulai jam 10.00 wib, baru mulai jam 11.00 wib], akhirnya hadir juga sekitar 22 emak KEB Bandung, yang disambut hangat saling cipika cipiki antar satu sama lain, sembari mengumpulkan kado yang masing-masingnya telah dibungkus dengan lembaran koran, seperti yang disyaratkan. Oh ya, nominal nilai kado, tidak boleh melebihi angka 20 ribu rupiah. Beberapa emak juga bermurah hati membawakan camilan khas Sunda, yang sukses membuat semangat para emak merebak, dan semakin ceria bercengkrama serta ber-narsis ria. Hehe. 

Panitia, narsis sambil menanti para emak yang akan hadir

Ceria banget khan? Iya dunk, ngumpul sesama anggota KEB gitu lho!


Tak hanya itu, sambil menanti para emak yang belum hadir, Mak Dwi, yang piawai dalam hal fotografi, mulai takes action. Yaitu memotret satu demi satu para emak untuk dinilai dalam acara kontes foto ekspressif nantinya. Yes, selain dua acara talk show, nanti akan ada kontes foto ekspressif, di mana para emak akan difoto dengan gaya se-ekspressif mungkin dan dinilai. Wuih, seru! Siapa coba yang menolak difoto cantik oleh sang fotografer? Hehe.

Mak Dwi, sang fotografer, satu persatu emak diminta untuk berfoto ekspressif

Agenda Acara


Mak Vivera sedang sharing tentang
optimalisasi kamera ponsel
Namanya para emak, tentu mengharapkan acaranya dikemas santai, menarik dan bermanfaat dengan memberdayakan narasumber yang berasal dari emak dan untuk emak. Maka, hatur nuhun pisan untuk Mak Vivera Siregar yang telah berkenan berbagi ilmu keren yang dikuasainya, yaitu tentang bagaimana mengoptimalisasikan kamera hape. Wah, bagi kita yang senang fotografi yang juga adalah seorang blogger, tips-tips seperti ini sudah pasti sangat kita perlukan donk! 
Selain Mak Vivera, aku juga didaulat untuk berbagi sedikit tips tentang menulis dan menerbitkan buku, sebuah isu yang tentu saja menjadi hal menarik tersendiri bagi kita para blogger. :) 

Alaika, sharing tentang menulis dan menerbitkan buku
Keakraban yang tercipta di antara para emak, membuat waktu yang seperti berlari, semakin berlari. Tanya jawab yang begitu interaktif, berlangsung hangat, dan semakin meriah dengan pengumuman pemenang kontes foto ekspresif. Ketiga pemenang langsung sumringah, hingga lupa dengan oskestra biologis yang sejak tadi mulai bergemerincing di seputaran usus besar. Hehe. 

Keceriaan, kehangatan persahabatan yang terjalin, sungguh membuat waktu yang bergulir seakan tak terasa kecepatannya. Sangat cepat! Rasanya baru saja bertemu, eh sudah harus diakhiri. Namun, tentu tidak afdol rasanya jika belum diakhiri dengan doa khaaan?  Maka, Mak Novi Mudhakir pun didaulat untuk menutup acara dengan memanjatkan doa ke hadirat Allah SWT, diaminkan oleh para emak dengan khidmat. Acara selanjutnya adalah makan siang bersama, seraya menggelar kuis memperebutkan doorprise. 

Usai Acara ada yang leyeh2, ada yang yogaan, wekeke
Setelahnya, bagi yang ingin mengundurkan diri dipersilahkan meninggalkan tempat acara, sementara para emak lainnya, malah masih leyeh-leyeh di atas hamparan tikar yang membentang. Ada yang tiduran sambil online, eh malah ada yang ber-yoga ria. 

Daaaan.... tentu ada yang narsis habis bis bis!
Gokil pisan euy! Tak peduli pengunjung lainnya yang memenuhi taman, para emak dengan santai malah mengambil posisi pualing uenak! Dan begitu PW, jangan harap sudi untuk berpindah tempat. Mau gimana coba? Kalo sudah begini..., siapa berani nyuruh ini itu? Paling mau nurut, ya kalo yang disuruh adalah disuruh bergaya. Haha.

Nah, kalo sudah begini, mana mau disuruh pindah lagi? Hihi.
Narsis, dalam berbagai pose. :D
Waktu terus berlari, hari pun menjelang sore. No more option selain beranjak meninggalkan taman. Tapi, kebersamaan ini, rasanya sulit untuk dibiarkan berlalu. Apalagi ada Mak Vema yang jauh-jauh datang dari Jakarta. :)
Maka, kita pun sepakat untuk melanjutkan kebersamaan dengan hangout lagi di sebuah warung bakso. Yeay!!! Urusan perut dan isi perut lagih, hihi. Lupakan sejenak masalah berat badan, karena kebersamaan ini entah kapan lagi akan tercipta kan? :D 

Tapi, sebelum beranjak, rasanya ga komplit donk kalo ga berfoto dulu di icon Taman Lalu Lintas. So, here it is!


Nah, Sobats tercinta, gimana? Seru kan Kopdarnya Kumpulan Emak Blogger? Halal Bi Halalnya tetap terasa renyah walau bulan Syawal telah berlalu lho! Kehangatan dan keakraban yang tercipta, menorehkan kenangan indah di hati. Setuju? 

Reportase ala Alaika Abdullah,
untuk acara KEB Halal Bi Halal serentak di 6 kota,
Al, Bandung, 7 September 2014












Ga sengaja,  jemariku membuka sebuah pesan yang sudah lama dikirim oleh seorang sahabat.  Sebuah pesan yang persis broadcast message,  sehingga sejak dikirimkan hingga beberapa detik tadi, tak mampu menarik minatku untuk membacanya.  Males aja gituuu..
Lalu,  terbaring lelah dan agak meriang setelah beraktivitas seharian tadi, plus sedikit kesepian karena tiba-tiba saja aku menemukan diriku sendirian wae,  mulai nelangsa merayap di dada.  Kuraih Andro ke dalam genggaman,  dan jemariku tanpa dipandu malah langsung membuka chat room Whatsapp dari si sahabat.  Dan..... Dug!  Terpana...  Subhanallah... Kemana aku selama ini,  mendiamkan sebuah pesan berharga seperti ini? :

[Serial Motivasi Islami]

Semua masalah dan kesulitan sudah ada jawabannya di Al Quran :

➡Ketika kita mengeluh :
"Ah mana mungkin….."😁
✅Allah menjawab :
"Jika AKU menghendaki, cukup Ku berkata 'Jadi', maka jadilah" (QS. Yasin ; 82)

➡Ketika kita mengeluh : 
"Capek banget deeh…."😥
✅Alloh menjawab :
"…dan KAMI jadikan tidurmu untuk istirahat." (QS.An- Naba :9)


➡Ketika kita mengeluh : 
"Berat banget yah, gak sanggup rasanya…"😣
✅Allah menjawab : 
"AKU tidak membebani seseorang, melainkan sesuai kesanggupan." (QS. Al-Baqarah : 286)


➡Ketika kita mengeluh : "Stressss nih bingung"😖
✅Allah menjawab :
"Hanya dengan mengingatku hati akan menjadi tenang". (QS. Ar-Ra'd :28)

➡Ketika kita mengeluh : "Yaaaahh… ini mah semua bakal sia-sia.."😞
✅Allah menjawab :
"Siapa yg mengerjakan kebaikan sebesar biji dzarah sekalipun niscaya ia akan melihat balasannya". (QS. Al- Zalzalah :7)


➡Ketika kita mengeluh :
"Gile aje....gue sendirian....gak ada seorangpun yang mau bantuin…" 😰
✅Allah menjawab :
"Berdoalah (mintalah) kepadaKU, niscaya Aku kabulkan untukmu". (QS. Al-Mukmin :60)

➡Ketika kita mengeluh :
" Duh..sedih banget deh gue…" 😭
✅Allah menjawab :
"La Tahzan,..Innallaha Ma'ana Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita:. (QS. At-Taubah :40)

➡Ketika kita mengeluh : "ampuuun kenapa sih susah amat nih kerjaan…" 😔
✅Allah menjawab : "sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan" (QS. Al-Insyirah;6-7)..

Soo... segeralah kembali kepadaNya.. Karena semua kebutuhan kita ada padaNya...

Muslim itu hanya punya 2 pilihan, yaitu jadi Muslim yg SEMANGAT atau LEBIH SEMANGAT..!!
Man Jadda wa Jada ..!!
Siapa yg BERSUNGGUH-SUNGGUH, maka Dia akan DAPAT apa yg diinginkannya..!!

Oh My God,  tetaplah bersamaku,  jangan menjauh ya Rabbi...  Hanya Engkau tempat kubersandar dan berlindung. 

Untuk sahabat baikku,  trim for share ya,  lihat?  I share it here as well for others, semoga menebar manfaat bagi yang berkunjung dan membacanya yaaa.  :)

Sekedar sharing, 

Sent from my smart andro, 
Al, Bandung,  6 September 2014

Sama sekali ga ada rencana untuk membuat postingan ini. Namun, kejadian tadi pagi dan response teman-teman terhadap status facebook yang aku update setelah 'kejadian' kecil itu, menggoda hati untuk menelurkan artikel ini. Yah, anggaplah ini sebuah postingan intermezo plus tips ringan yang mungkin bisa Sobats manfaatkan jika menghadapi hal yang sama.



Tadi pagi, sedang asyiknya meeting online dengan panitia KEB Halal Bi Halal untuk Kota Bandung, di sambi dengan meeting online lainnya, eh sebuah chatbox [juga di FB] terbuka. Tiada salam tiada sapa, sebuah gambar tak senonoh nampang menjijikkan di layar Macsy tercinta. Gambar sepotong [maaf] kemaluan laki-laki [milik si empunya akun atau malah jangan-jangan modal minjem punya orang lain?] nangkring. Halah! Basi bener modus beginian mah! 

Kututup chatbox itu, karena aku sedang fokus meeting dengan para panitia di chatbox lainnya. Yup, harus ditutup donk dari pada salah kamar nanti khaaan? Hehe. Kuselesaikan dulu obrolan dengan para panitia dan beberapa sahabat yang memang sedang aktif chatbox-nya, barulah kemudian aku kembali padanya. Kutelusuri histori percakapan yang pernah terjadi sebelumnya. Tidak banyak, hanya beberapa kali dan dalam bahasa yang sopan. Orangnya tidak aku kenal secara nyata, tapi dia berasal dari negeri ini bahkan satu provinsi denganku. Histori percakapan kami pun cukup santun dan standar. Tak ada yang salah. Tapi kenapa tiba-tiba dia sekarang malah seperti orang yang kalap begini? Kumulai kalimatku;

"Maaf, kamu ga salah chatroom?"
"Hai Kakak sayang, itu untukmu, semoga suka yaaa."

Aih, pede bener dan bener2 kurang ajar! Kutahan emosiku, sabar Al, sabar! 

"Hm, itu punya kamu? Not bad lah, tapi akan jauuuuuuh lebih baik jika kamu segera upayakan untuk memperbesarnya deh! Sebentar ya, aku coba googling recommendation toys or medicine yang mungkin bisa kamu pakai untuk memperbesar 'senjata' kamu itu. Tinggalkan alamat email kamu biar aku kirim via email linknya nanti, karena aku akan unfriend dan blokir kamu dari FBku. Ok?" Tak lupa kusertakan sebuah icon senyum manis untuknya.

Dan.... lama dia tak menjawab. Kubiarkan beberapa menit sembari melanjutkan komunikasiku dengan teman-teman lainnya. Tak ada response lagi darinya, dan aku pun lakukan dua langkah, unfriend dan blokir! Tak perlu meladeni hal-hal seperti ini dengan bersitegang urat leher, apalagi sampai menguras waktu dan pikiran, masih banyak hal-hal positif yang bisa kita lakukan daripada meladeni banyolan basi seperti ini, bukan begitu, Sobs?

Lalu, apa yang Sobats lakukan ketika berhadapan dengan hal-hal serupa? Yuk share di kolom komentar yuk!

Sekedar sharing,
Al, Bandung, 5 September 2014




Tak dapat dipungkiri bahwa isu tentang pelecehan dan kekerasan/kekejian seksual pada anak semakin merebak, aneka berita terkait hal ini menghiasi headline media, baik massa, online/sosial, layar kaca hingga ke obrolan dari mulut ke mulut di dalam lingkungan masyarakat. Topik ini pula yang telah dengan sukses membuat hati para orang tua ketar ketir, menguatirkan keselamatan putra putri tercinta, yang sedang berada di sekolah, di lingkungan bermain atau bahkan dalam pengasuhan para pengasuh. Isu dan kejadian-kejadian yang telah terjadi, sukses pula membuat hati orang tua tak lagi tentram, karena fakta telah memperlihatkan bahwa para pelaku pelecehan seksual ini bahkan bisa berasal dari lingkungan terdekat.  Seyeeem yak?

Beranjak dari kenyataan ini pula, berbagai yayasan atau kelompok sosial, baik yang berupa kumpulan para orang tua, yayasan sosial lainnya, bahkan perorangan yang peduli akan gentingnya isu ini, berusaha keras untuk menekan peningkatan tindakan pelecehan seksual terhadap anak. Berbagai upaya pun dilakukan, seperti upaya 'pembekalan' [capacity building] bagi anak agar memiliki kemampuan, ketrampilan dan keberanian untuk menolak perlakuan tidak menyenangkan yang dialaminya serta berani melaporkannya kepada pihak yang berwenang [orang tua, guru, atau pihak berwenang lainnya].

Capacity building bagi anak, agar si anak aware akan apa yang harus mereka lakukan dalam rangka melindungi diri mereka sendiri, serta tindakan apa yang harus mereka lakukan ketika tertimpa pelecehan/kekerasan seksual, adalah suatu keniscayaan yang tak dapat ditunda lagi. Sudah saatnya kita dengan lebih serius, melakukan gerakan bersama, bahu membahu dalam membekali ilmu pengetahuan bagi anak-anak kita, juga tentu saja bagi para orang tua, dalam rangka melawan terjadinya pelecehan/kekerasan seksual terhadap anak.

Kumpulan Emak Blogger, sebagai salah satu komunitas yang beranggotakan para ibu [emak] dan emak wannabe, saat ini, melalui unsur Srikandi Bloggernya, sedang meluncurkan sebuah program bertajuk #KEBAgentOfChange dengan tema Tolak Kekerasan Seksual Terhadap Anak melalui Pengetahuan, dalam rangka berpartisipasi menekan peningkatan grafik kekerasan seksual terhadap anak. Melalui ebook yang diluncurkan ini, diharapkan masyarakat luas pada umumnya dan para ibu/orang tua pada khususnya, akan mendapatkan tambahan pengetahuan dan wawasan tentang pelecehan/kekerasan seksual pada anak, bagaimana cara menghindarkan/melindungi si anak dari kemungkinan tertimpa musibah ini, bagaimana cara meminimalisir resiko/efek yang ditimbulkan pada anak yang tertimpa kejadian ini.

Di dalam buku ini, para penulis yang merupakan anggota Kumpulan Emak Blogger, berusaha memberikan masukan bagi para pembacanya, agar aware tentang bagaimana mengajarkan pendidikan seks pada anak-anak di usia dini, remaja hingga yang telah beranjak dewasa. Masukan-masukan ini dibahas dengan gamblang dan berbahasa sederhana, sehingga memudahkan para pembaca, yang bahkan berasal dari kaum awam sekali pun, untuk dapat memahaminya dengan mudah.

Melalui program #KEBAgenOfChange ini, KEB mengharapkan dapat turut berpartisipasi di dalam menyelamatkan anak-anak negeri ini dari pelecehan/kekerasan seksual, sehingga kelak kita berharap akan semakin banyak anak-anak brilliant sebagai penerus generasi bangsa. Ebook sederhana itu, tidak diperjual-belikan, melainkan dibagi secara gratis bagi para anggota Kumpulan Emak Blogger. Ebook ini juga dapat disebarluaskan kepada masyarakat luas, demi pembekalan pengetahuan dalam rangka melawan tindakan pelecehan/kekerasan seksual terhadap anak, tentunya dengan meminta ijin terlebih dahulu kepada Kumpulan Emak Blogger.

Berminat untuk mendapatkan ebook ini? Silahkan meninggalkan komentar pada kolom komentar untuk informasi download ebook 'Kekerasan Seksual Pada Anak, Lawan dengan Kekerasan', atau dapat menghubungi admin Kumpulan Emak Blogger pada web ini.


Mari selamatkan anak-anak kita dari tindak pelecehan dan kekerasan seksual, dengan membekali ilmu pengetahuan terkait sehingga mereka mampu bersikap asertif. Yuk bantu mereka untuk mampu dan berani mengungkapkan perasaannya dengan tepat lewat ungkapan maupun sikapnya. Ketika dia merasa tidak nyaman, dia akan berani menolak perlakuan yang diterimanya, atau tau persis kemana harus melaporkannya. Mari bekali anak-anak kita pengetahuan tentang informasi terkait dengan apa itu kekerasan [seksual], bagaimana bentuknya dan harus melapor ke siapa jika tindakan itu terjadi. Yuk, saling bahu membahu melawan tindak pelecehan/kekerasan seksual terhadap anak, dimulai dari lingkungan terdekat!

KEB Agent Of Change, Kumpulan Emak Blogger
Al, Bandung, 3 September 2014

Keren yak bannernya? Yes! Sudah pasti sekeren semangat para member KEB yang akan mengadakan acara halal bi halal pada hari Minggu ini donk! Dan ga tanggung-tanggung lho, acara seru ini akan berlangsung di 6 kota, dilaksanakan secara serentak pula! Seru khaaan?

Enam kota itu adalah Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Semarang dan Bali. Weissss, keren abis euy! Aku aja sampai ga sabar nih pengin cepat-cepat hari Minggu. Apalagi kali ini, baik aku, Nchie Hanie dan Meti Medya, sepakat untuk menyerahkan tongkat estafet ke Mak Tian Lustiana, Efi Fitriyah dan Noniq untuk menghandle acara ini. Jadi panitia, gituh! Iya donk, masak harus trio ember cyinnn, terus-terusan seh? Haha, pasti Teh Dey atau yang tau tentang 'trio ember cyiin' ini, senyum-senyum deh kala kusebut tiga kata itu. Haha. Oops! Ga usah dibahas sekarang tentang trio ember cyiiin deh yaaaa....

Tentang KEB Halbi sendiri, setiap kota tentu menggusung tema masing-masing, yang pasti adalah seru, hangat dan akrab penuh kekeluargaan. Rencananya juga, kita akan coba fasilitas hangout nya si Mbah Google untuk saling sharing live event dengan semua emak yang hadir di setiap kota-kota tersebut. Asyik banget khaaan? Ih, beneran jadi ga sabar deh nungguin hari Minggu. :D

Nah, untuk kota Bandung sendiri, emak-emak Bandung sepakat menggusung tema 'KEB Nyunda'. Artinya, semua atribut akan berbau Sundanese gitu deh, mulai dari makanan [serba berbungkus daun], cemilan berupa jajanan Sunda-is, pakaian juga disesuaikan dengan tema itu deh! Hayo, pada penasaran khaaan? Selain itu juga, akan ada agenda tukaran kado yang harganya dibatasi maksimal 20 ribu rupiah, dan itu kado, dibungkus dengan koran, ga boleh dengan kertas kado. Hehe.

Selain agenda ramah tamah, makan-makan dan games, tentunya KEB Halbi Bandung juga akan menghadirkan agenda sharing dari dan untuk emaks, berupa talkshow santai dari Mak Vivera tentang optimalisasi kamera HP dan saya sendiri, yang akan berbincang tentang menulis dan cara mudah menerbitkan buku. Gimana....gimana? Menarik bukan? So, emak-emak blogger yang sedang di Bandung, terutamanya Emak KEB Bandung, ayo atuh, jangan lupa datang di hari H yaaa. Jangan sampai terlewat lho! Kehangatan dan keakraban yang akan tercipta, pasti tak akan terlupa deh!

Info Halal Bi Halal KEB, 
Al, Bandung, 3 September 2014 
Ini cerita Minggu lalu, tapi belum sempat duduk manis untuk menuliskannya karena perlu waktu untuk menenangkan hati sang sahabat yang sedang terpuruk oleh cinta yang tiba-tiba saja jadi hancur berantakan. Ceritanya sebenarnya udah mainstream bahkan klise sih, karena di dunia ini, sering sekali kita menemui kasus-kasus yang seperti ini. Bahwa sepasang kekasih menjalin hubungan dengan begitu bersungguh-sungguh, bersikap serius bahkan pembicaraan pun sudah masuk ke tingkat lamaran dan rencanakan pernikahan. Namun, eh, ga ada angin ga ada hujan, apalagi petir, tiba-tiba si pria menghilang britanya, tanpa aba-aba. Lebih sakitnya lagi, si pria masih wara-wiri di hadapan atau lingkungan tempat tinggal kita, namun kehadirannya mau pun tegur sapanya, tak lagi mampir ke hadapan kita mau pun keluarga. Nah, kalo sudah begini, tentu, moving on bukanlah hal yang mudah!

Itu pula yang sedang dihadapi oleh sahabat karib [masa kuliah dulu], yang sebenarnya udah lama banget ga saling bertemu. Minggu lalu, nomor hapenya muncul di layar my smart andro. Aih, Fera [bukan nama sebenarnya], apa kabarnya teman baikku yang satu ini? Udah married belum ya doi? Komunikasi pun tercipta, dan surprise! Dia sedang di Bandung, dan sama sekali tak tahu jika diriku sudah berdomisili di kota kembang ini. Segera deh kami meet up, tak tanggung-tanggung, Fera mandah ke kosan! Tadinya aku sudah membayangkan sebuah reunian yang penuh sukacita, mengingat banyak hal indah yang perlu kami ungkit dan pasti akan membuat kami berdua terpingkal-pingkal. Namun...,

Ealah, bukannya bersuka cita dan bergosip tentang teman-teman lain, ini malah mata, telinga dan perhatianku tercurah pada tumpahan air mata Fera akibat curhat tentang nasib cintanya yang lagi-lagi patah di tengah jalan! Oh My God! Fera melarikan diri, hati dan penderitaannya ke sini. Ke Bandung. Hiks. Jadi ingat, dulu.... beberapa tahun silam, kisah yang sama pernah terjadi. Fera akan menikah dengan Bima,  kekasihnya yang sudah mempersiapkan segala persiapan untuk melamar Fera ke keluarga besar Fera. Eh, kok bisa-bisanya, beberapa hari berselang setelah kesepakatan itu, Bima menghilang sejenak dan muncul lagi dengan berita luarbiasa menyedihkan! Bima menikah dengan gadis lain!

Dan, herannya, setiap Fera sedang dalam duka, adalah aku yang menjadi pelariannya. Tanpa disengaja sebenarnya. Entah deh, setiap mengalami dukacita oleh cinta, pasti Allah mempertemukan kami berdua. Dan kali ini, juga sama. Fera bersimbah air mata oleh cinta yang tak lagi berpihak kepadanya. Yang menyedihkan kali ini adalah, bahwa pihak keluarga dan handai tolannya, sudah familiar dan welcome banget dengan calon suami Fera. Seorang laki-laki usia 50an [duda?], beranak empat, aparat militer dengan jabatan dan pangkat cukup menggiurkan. Awalnya, Fera memang tidak tertarik untuk menerima Firman [bukan nama sebenarnya], namun karena Firman dibawa oleh salah satu kerabat Fera, untuk dijodohkan dengan Fera, yang hingga usia 44 tahun belum menemukan jodoh, akhirnya Fera mencoba untuk membuka hati. Firman termasuk lelaki yang piawai membuka dan meraih hati Fera yang sangat Islami. Tak heran jika hubungan yang awalnya dingin, berangsur hangat dan semakin serius hingga memasuki usia genap setahun.

Tak tanggung-tanggung, rencana untuk melamar pun telah dicanangkan. Yaitu selepas idul Fithri kemarin, maka Firman akan mendatangkan keluarganya untuk melamar Fera. Pihak keluarga Fera pun bersiap diri, menanti. Ealah, yang dinanti tak kunjung tiba. Bahkan, sekembalinya dari mudik lebaran ke tanah Jawa, Firman tak pernah lagi menyambangi Fera dan keluarganya sebagaimana yang biasa dilakukannya selama ini. Bahkan, sejak kepulangannya mudik itu, Firman sama sekali tak pernah menghubungi Fera via telepon mau pun sms or chat. Weleh-weleh! Yang ada malah, anak dan seorang wanita yang mengaku istri Firman, menelepon dan 'menyerang'nya.

Memang sih, Firman pernah menjelaskan bahwa perceraiannya dengan istrinya itu belum disahkan oleh korpsnya. Bercerai atau pun menikah, bukanlah hal yang sederhana bagi para aparat militer, perlu ini dan itu, tidak segampang yang dibutuhkan warga sipil. Itu pula yang membuat Fera bertahan untuk tidak menerima permintaan Firman yang ingin segera menikahinya. Walau pun sudah lama pisah ranjang, apalagi disinyalir bahwa istri sah Firman telah menikah lagi [secara siri] dengan pria lain, Fera tetap menuntut adanya surat cerai resmi dari Firman dan istrinya, jika Firman serius ingin menikahi Fera. Itu pula yang menyebabkan setahun ini, hubungan mereka hanya terbatas pada hubungan pacaran sambil menanti Firman membereskan perceraiannya.

Namun, nasib berkata lain. Sepulang mudik, Firman malah tak ada kabar beritanya. Sakit memang, tapi rasa sakit itu tak mampu menghapus harapan dan cinta yang telah dipupuk Firman di hati Fera. Walau menyadari, bahwa 'mungkin' ini adalah rencana terbaik Allah baginya, namun tetap saja Fera kok ya merasa berat hati merelakan Firman pergi. Namun di sisi lain hatinya, egoismenya berkata, bahwa tak guna menangisi lelaki tak bertanggung jawab seperti itu. Lihat saja, Firman telah mempermalukan kamu dan keluargamu, dengan tak lagi hadir memberi kabar. Tak pernah lagi singgah di rumahmu untuk sekedar sowan dan bersilaturrahmi, padahal sebelumnya, setiap hari dia mampir ke rumah! Malu kan sama tetangga? Begitulah teriakan-teriakan hati kecilnya, yang membuat kesedihannya semakin menjadi.

Menurutku sih, tidak ada gunanya lagi mengharapkan kehadiran Firman. Bukankah kelakuannya itu mencerminkan dirinya sebagai lelaki yang sulit dipegang? Bukan lelaki yang mengerti etika kehidupan? Bukan lelaki bertanggung jawab? Lihat saja, sudah kembali dari mudik, dan bahkan setiap hari melintas di hadapan rumah Fera [karena memang jalanan itu yang harus dilaluinya jika hendak ke kantornya], mbok ya singgah kek, sowan kek, sampaikan dengan baik dan bertanggung jawab, apa pun perkembangan/rencana kelanjutan hubungan mereka. Jangan main tinggal tanpa pamit begitu saja. Bukankah selaku laki-laki dewasa, aparat militer yang berpangkat pula, harusnya berjiwa besar dan ksatria? Kuyakinkan Fera untuk merelakannya, lepaskan dan ikhlaskan. Camkan dalam hati, bahwa Firman bukan calon imam yang baik untuknya.

Iya sih, it is easy to say but it is difficult to do. Apalagi karena bukan aku yang mengalaminya. Tapi kita juga harus realistis donk...
Dalam tangisnya, Fera berucap bahwa dirinya tak lagi mengharapkannya. Bahkan jika pun Firman ingin kembali, Fera sudah tak sudi. Tapi...... 'How to forget this f*c*in' man?' Itu yang diteriakkannya padaku. Hm...

Kalo aku sih, solusinya adalah, mari kita duduk, ambil secarik kertas dan pulpen. Yuk kita buat dua kolom dan beberapa baris [tabel]. Buat list kebaikan dan keburukannya. Yuk kita telaah. Dengan deretan kebaikan dan keburukan yang tercipta itu, Insyaallah akan terlihat dan lebih mudah mengelola hati. Sobats, any input from your side, please? Ditunggu tambahan solusi yang mungkin bisa menjadi masukan bagi Fera dalam mengelola kembali langkah kehidupannya, ya. Trims.

catatan perjalanan kehidupan anak manusia,
Al, Bandung, 2 September 2014


Grabbed from here
Waktu melesat tajam
Bagai anak panah yang merejam sasaran
Waktu seakan berlari
Bagai kijang yang cari perlindungan diri

Rasanya baru kemarin ku susui kamu
Rasanya baru kemarin ku gendong dan timang kamu
Lihatlah kini, Nak, bahkan tinggimu pun sudah lampaui aku
Bahkan kini, kita sudah bisa saling menasehati :)

Sayang, hari ini, bertambah satu usiamu
Hari ini, hanya doa yang mampu ku persembahkan untukmu
Doa yang sama, plus doa istimewa khusus untuk kado ultahmu
Panjang umurmu, sehat jiwa-ragamu, solehah pekertimu
dan tetap menjadi anak kebanggaanku


Sayangku
Tak peduli berapa pun umurmu,
di mataku, engkau tetap putri kecilku
Yang bau tubuh dan polah kecilmu dulu,
hingga kini masih lekat di ujung rindu.

Anakku, 
Selamat berulang tahun, sayang!
Cinta dan kasih sayangku, tetap untukmu semata
tanpa mampu dilekang bahkan oleh masa 
yang mungkin akan kadaluarsa. 
Happy Birthday, Intan Faradila!


Special post for Intan,
My lovely daughter on her birthday.
Al, Bandung, 1 September 2014

Source
Ini adalah postingan tentang perasaan hati seorang ibu. Sebenarnya ingin nulisnya ntar-ntar aja kalo udah sampai di Bandung. Tapi berhubung sedang di rumah adik, di Sawangan, where the internet connection begitu menggoda untuk menarikan jemari di atas keyboard dan posting, rasanya sayang aja kalo harus membuang kesempatan emas ini. So, sambil downloading dan updating beberapa aplikasi yang aku butuhkan, yuk saling share tentang perasaan hati seorang ibu yuk!

Dulunya, aku tuh sering heran dengan sikap ibu, yang menjadi begitu kuatir jika aku sudah sampai di tempat tugas, tapi lupa memberi kabar, terus ibunda pun marah-marah. Padahal, menurutku kala itu, lho, apa sih yang mesti ibu kuatirkan, toh aku ini udah besar, udah emak-emak pula, masak harus lapor sih? Kan daku baik-baik saja, Mamake. :) Tapi demi menentramkan hati ibu yang senewen, palingan aku minta maaf, dan berjanji lain kali akan lebih ingat untuk memberi kabar. Hingga kemudian, kejadian yang sama berulang dan terus berulang, bukan disengaja sih, tapi karena begitu sampai di tempat tugas, aku biasanya langsung berbaur dengan staf yang berada di daerah dan mengalir di dalam tugas yang harus kami kerjakan. *Alesan.

Hingga kemudian, bertahun kemudian, dan ini masih baru banget kejadiannya, Sobs! Minggu kemarin. Intan, memberiku sebuah pelajaran berharga!
Putri semata wayang yang sudah mulai tinggal di asrama [student housing], karena sedang menimba ilmu di President University Cikarang, pulang ke Bandung untuk weekend, sekalian untuk check up, karena dirinya sedang kurang sehat. Jika biasanya aku yang menjemput bersama Gliv [my lovely car], maka kali ini, Intan ingin menjajal naik bus, agar lebih murah dan efisien. Aku pun setuju bahkan sangat menghargai keputusannnya. Aih, anak Umi udah gede dan jauh lebih dewasa. Keren punya nih!

Namun, sayangnya, Intan tuh paling takut kalo harus naik angkot di Bandung, karena punya pengalaman buruk ketika pertama kali naik angkot di Bandung, dulu. Makanya, dipaksa pun, Intan pasti akan menolak jika disuruh naik angkot sendirian. Trauma. Maka kesepakatan pun tercipta. Intan baru akan aku jemput di BIP, sore hari setelah aku kembali dari Sukabumi, karena agenda ke Sukabumi bersama tim Relawan TIK, juga ga bisa ditunda. Intan sendiri memutuskan untuk hang out dulu bersama sahabatnya, di BIP, sambil menanti Uminya pulang. Deal. Semua happy.

Masalah baru muncul, ketika aku tiba kembali dari Sukabumi. Sengaja aku buru-buru pulang ke rumah untuk menjemput Gliv, baru kemudian ke BIP untuk jemput Intan. Akan lebih mudah dan efektif jika kami berdua naik Gliv aja ketimbang harus berangkot ria, soalnya sebentar lagi juga hari akan gelap alias malam. Etapi..., putri tercinta malah ga aktif hapenya! Ini nih yang paling bikin aku sebel. Soalnya Intan tuh mengantongi 2 blackberry dan 1 tablet, masak satu pun ga bisa dihubungi? Dan kejadian 'tak bisa dihubungi' ini bolak balik terjadi. Sebel kan? Alasannya low bat? Makanya, power bank yang Umi berikan itu harusnya disimpan baik-baik agar bisa dipergunakan untuk charging, bukannya malah dipinjemkan ke teman dan tak pernah kembali lagi. Nak...nak! Hadeuh!

Jadilah diriku kalang kabut. Was-wasku luar biasa. McD adalah tempat pertama yang aku datangi untuk mencari putri tercinta ini. Karena memang Intan dan temannya paling suka nongkrong di McD. Tapi, sejauh mata memandang, selelah kaki berkeliling, aku tak menemukan sosoknya. Bahkan tak ada satu pun yang mirip dengannya. Hiks. Untungnya, aku menyimpan nomor Nada, temannya Intan yang tadi satu bus bersamanya dari Jababeka ke Bandung. Kuhubungi Nada, dan menurutnya, Intan memang sudah di BIP. Malah Nada mengusulkan agar aku mengumumkan di bagian informasi, agar Intan bisa mendengar panggilan untuknya. Bener juga! Kulakukan saran itu, dan berbuah nihil! Hatiku semakin was-was. Kuatirku luar biasa. Apalagi membayangkan kondisi Intan yang sedang dalam keadaan kurang sehat. Demam dan flu sedang berkuasa, membuat suaranya terdengar begitu lemah tadi pagi. Aduh ya Allah, kemana harus kucari putriku itu?

Akhirnya, dalam kekalutan, aku hanya bisa pasrah, kembali ke McD dan duduk di salah satu sudut. Berharap Intan ingat untuk menghubungiku. Azan Maghrib yang berkumandang, semakin membuat hatiku kembang kempis, kuatir banget. Takut Intanku kenapa-napa. Padahal kalo dipikir secara logika, toh Intan itu udah gede, bukan lagi anak kecil. Tapi kok iya aku seperti ingin menumpahkan seluruh air mata yang aku punya, saking galaunya.

Tiba-tiba sebuah sms masuk dari nomor tak dikenal. 'Mi, ini nomornya Kinan. Teman Intan.'
Nah. Tak perlu membalas sms itu, melainkan langsung deh aku dial nomornya, dan diangkat langsung oleh Intan. Entah darimana datangnya amarah itu, suara senduku malah tiba-tiba menggelegak. Marah padanya.

"Aduh, Nak! Kenapa sih hapenya satu pun ga bisa dihubungi? Mohon maaf nih, Umi udah ga bisa sabar lagi, ayo kesini karena Umi ingin ngamuk-ngamuk sama kamu! Umi hampir mati jantungan memikirkan kamu! Kok bisa-bisanya kamu ga menghubungi dan ngabari Umi??"

Tentu Intan kaget donk. Dan gugup suara dari ujung sana. "Mi, maaf banget..., plis, marahin Intan di mobil aja ya, Mi, jangan di tengah keramaian di situ. Umi di mana ini? Biar Intan segera kesitu?"

Dan tak perlu lama, putri tercinta sudah berdiri di hadapanku. Penuh rasa sesal dan permohonan maaf di mata bening itu. Terselip juga rasa takut di pancaran matanya. Takut aku ngamuk. Dan pastinya donk, dengan mengecilkan volume suara, aku menceracau. Mengeluarkan uneg-unegku akan sikapnya yang sudah membuatku kalang kabut. Baru kali ini aku merasa dan jadi tau persis bagaimana perasaan ibuku ketika menguatirkan aku, mau pun adik-adikku. Ya Allah, begini rasanya hati seorang ibu yang sedang menguatirkan anak-anaknya. Aku berusaha menahan air mata yang hendak jatuh berhamburan. Tak elok menangis di tengah keramaian. Maka kupercepat gerak kami menuju parkiran, di mana Gliv berada.

Sesampai di dalam Gliv, sungguh, air mata yang sejak tadi sekuat tenaga aku bendung, kini berhamburan dengan gaya bebas. Melimpah ruah. Intan juga, terikut alunan emosi yang tercipta. Tersedu, memohon maaf karena sama sekali tak menyangka jika [hanya] karena hapenya tak bisa dihubungi, telah menciptakan rasa was-was yang begitu luar biasa pada ibunya. Kami berdua menangis, berpelukan di dalam Gliv. Sesunggukan.

"Mi, maafkan Intan ya, Mi, Intan janji untuk tidak akan mengulang kesalahan ini lagi. Ampuni Intan ya, Mi." Dipeluknya aku dan kami kembali mengurai air mata. Beginilah yang dirasakan ibuku selama ini. Ya Allah, betapa aku ingin segera menelepon ibuku dan meminta maaf atas segala khilaf dan salahku selama ini. Beginilah feeling seorang ibu, beginilah kekuatiran seorang ibu. ~ I Learnt Alots From You Nak, Thank you! ~

Sebuah catatan pembelajaran,
Al, Sawangan, 31 Agustus 2014




Pernah mengalami cinta dikhianati? Wuih, rasanya sakit banget kan ituh? Aku pernah. Sakiiiiiiit banget! Ingin rasanya menumpahkan 10 liter berliter-liter air mata, namun ternyata persediaannya ga cukup. Hehe.

Suer deh, rasanya gimanaaa gitu! Seperti kecolongan benda paling berharga di dalam hidup ini, ketika pertama kali mengetahui bahwa cinta ini telah dikhianati. Rasanya seperti terjerembab ke dalam lembah berlumpur yang di dalamnya penuh dengan pecahan kaca, kala mengetahui bahwa si dia bermain api. Lebih sakitnya lagi, jika ternyata, si selingkuhan itu adalah teman kita sendiri! *Ini persis seperti yang ada di lagu-lagu atau sinetron kan, Sobs? Tapi ternyata, banyak lho kisah nyata yang seperti itu.

Beberapa klien teman yang sering konsul curhat,  laki-laki dan perempuan, secara terbuka bercerita seperti itu. Dikhianati oleh pasangan hidup yang begitu mereka percayai dan cintai dengan cara yang begitu cantik! Pasangan bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa, seolah si pasangan tetap menjadi istri/suami yang setia, padahal sedang bermain api, dengan wanita/pria lain yang ternyata malah teman mereka sendiri. Duh, sakit banget pastinya!

Lalu, apa yang mereka lakukan begitu mengetahui bahwa pasangannya berkhianat? Mencak-mencakkah? Bersikap kasar/keras? Atau malah berdiam diri, dan menangis berhari-hari? Banyak sekali reaksi, yang sebenarnya adalah reaksi alamiah dari orang-orang yang cintanya dikhianati. Menangis, itu wajar kok. Marah-marah, juga wajar. Menghancurkan peralatan, boleh-boleh saja [tapi mbok ya dipilah-pilah, biar ga rugi gede :)]. Membunuh, wah, jangan atuh!

Well, seperti yang sudah aku posting dalam kultwit sesuai permintaan beberapa klien sahabat, berikut adalah 9 hal yang TIDAK BOLEH di lakukan ketika hati sedang panas dan sulit berfikir logis, gegara cinta yang dikhianati. 

1. TIDAK BOLEH Mengusir si Dia

Ini adalah tindakan utama yang tidak boleh kita lakukan! Mengapa? Karena, jika si dia kita usir, gimana kita mau memantau tindak tanduknya lagi, sementara kita masih harus melanjutkan investigasi kita, untuk memastikan benar tidaknya berita pengkhianatannya itu. Jika pun sudah benar, tentu akan lebih mudah untuk menyelesaikan persoalan, ketika kita masih tinggal serumah dengannya dibanding jika si dia sudah jauh dari jangkauan dan pandangan. Apalagi, jika faktanya adalah, bahwa kita belum yakin benar akan tindakan kita selanjutnya setelah mengetahui perselingkuhan/pengkhianatannya [jika memang benar]. Jadi, daripada tambah runyam, mending pending dulu deh upaya pengusiran itu, agar lebih mudah bagi kita untuk melanjutkan aksi-aksi investigasi atau pun monitoring.

2. TIDAK BOLEH Meninggalkan Rumah

Iya donk, selain tidak boleh mengusirnya, kita sendiri juga TIDAK BOLEH meninggalkan rumah. Rugi donk ah! Rumah bersama, baik sewa atau pun milik berdua, kok seenaknya kita tinggalkan begitu saja hanya karena si dia berbuat ulah. Justru dengan tetap bertahan, kita akan menunjukkan padanya sebagai pasangan yang pantang menyerah dan punya prinsip. Tidak lari dari masalah. Bertahan di rumah yang sama, menunjukkan padanya bahwa kita adalah pribadi yang kuat, tegar dan tidak gentar. Selain itu, seperti pada point 1 di atas, dengan bertahan/tetap serumah, berarti kita masih dapat melanjutkan pemantauan/monitoring, investigasi dalam pengumpulan data yang kita butuhkan dengan lebih mudah.

3. TIDAK BOLEH Konfrontasi Tanpa Bukti Konkrit

Nah, yang ini juga perlu diperhatikan agar kita tetap berada dalam koridor istri/suami elegan!
Iya donk. Kita tidak serta merta menuduhnya, melainkan baru akan me-matikutu-kannya setelah semua bukti terkumpul dan lengkap. Sehingga, begitu kita 'tembak', si dia tak akan mampu berkutik. Rasanya akan keren dan bikin kita legaaaa banget lho, saat mendudukkannya dan mengungkap semua bukti pengkhianatan itu di depannya, tanpa membuatnya mampu mengelak. Hehe. Jadi, bersabarlah dulu untuk memberondongnya sebelum semua bukti terkumpul secara konkrit dan komplit!

4. TIDAK BOLEH Pura-pura ga Tahu

Nah, kalo yang ini hukummnya wajib! Ga boleh pura-pura ga tahu bahwa si dia telah berkhianat. Ya iyalah, jika kita memilih sikap mendiamkan pengkhianatannya, apalagi pura-pura cuek dan ga tahu, maka yang untung adalah si dia dan selingkuhannya. Mereka akan dengan semakin seenaknya bermain api. Ga peduli akan terbakar nanti, yang penting mereka akan dengan semene-mena menikmati perselingkuhan itu, dan menoreh luka di hati kita. Ih, ga mau khaaaan? Jadi, bersikap tegaslah. Menurut aku sih, cukup dengan berkata, 'Mas/dek, hati-hati lho, hidungku sudah mencium aura perselingkuhan nih di sekitarku. Segera hentikan sebelum jadi penyesalan."

Yakin deh, kalimat itu akan membuatnya berfikir keras, untuk mencoba menghentikan perselingkuhan atau malah mencari cara lain melanjutkan perselingkuhannya. Tapi biasanya sih, laki-laki/wanita normal, akan berfikir ulang untuk lanjutkan perselingkuhan itu, jika tau bahwa istri/suaminya MENGETAHUI tindak tanduknya itu.

5. TIDAK BOLEH Curhat ke Semua Orang

Ini artinya bahwa kita harus pilah-pilah dalam memilih orang untuk curhat. Membicarakan hal sensitif seperti ini, butuh orang yang tepat. Salah memilih tempat curhat, justru akan menambah runyam keadaan. Hati-hati! Salah-salah, mereka malah akan menyebar-luaskan berita ini sebagai hot gossip, bukannya berusaha mencarikan jalan keluar bagi persoalan yang sedang kita hadapi. Ya khaaan? :) So, be selective in curhat!

6. TIDAK BOLEH Curhat ke Teman si Dia

Ini juga perlu banget mendapat perhatian. Tidak semua teman si dia [walau akrab dengan kita], bisa kita andalkan dalam mengatasi persoalan seperti ini. Terkadang, si teman itu malah memanfaatkan situasi, sehingga bukan pertolongan yang kita peroleh, melainkan tambahan persoalan.

7. TIDAK BOLEH Terobsesi pada Objek Selingkuhannya

Nah, terkadang, saking sakit hatinya kita, kita malah jadi sibuk menguber-nguber si selingkuhan pasangan kita [obyek selingkuhan]. Jadi penasaran, secantik/seganteng apa sih dia itu sampai bikin hati suami/istri ku kepincut? Sehebat apa sih dia itu? Bla...bla....

Jangan terlalu heboh mengejar kenapa sih suami/istri sampai begitu jatuh hati padanya. Karena ini justru akan membuat suami/istri semakin berfikir serius mencari kelebihan dan membandingkan selingkuhannya itu dengan kita. Jangan pula kita melabrak si selingkuhan, karena itu akan menjatuhkan harga diri kita, baik di depan si selingkuhan mau pun pasangan kita. Mending bersikap 'cantik' tapi menakutkan tegas dalam mencari solusi bagi permasalahan yang sedang kita hadapi. Upayakan untuk membahasnya berdua, secara dewasa, sabar dan elegan!

8. TIDAK BOLEH Menghina Obyek Selingkuhan

Yang ini jelas TIDAK BOLEH. Karena bisa-bisa kita malah diseret ke meja hukum dengan tuduhan pencemaran nama baik atau sejenisnya. Ih, amit-amit deh! Mending menyabarkan hati, dan selesaikan dengan kepala dingin. Mending melarikan kemarahan pada suami/istri kita deh, karena sesungguhnya, semuanya tidak akan terjadi jika si dia bersikap setia kan? Tidak ada asap tanpa api. 

9. TIDAK BOLEH Melabrak Apalagi Membunuh Obyek Selingkuhan

Nah, yang ini jelas ga boleh banget! Menghina saja kita bisa diperkarakan, apalagi melabrak dan melakukan tindak kekerasan hingga membunuh segala. Oh, NO! Sekarang ini kan jaman hukum, jadi kita pun harus pandai-pandai meniti ombak, agar payung hukum tetap bisa melindungi kita dari terpaan ombak dan badai kehidupan. Ok?

Nah, Sobats tercintah, itulah 9 point TIDAK BOLEH dilakukan ketika hati kita sedang membara dan pikiran sulit diajak kompromi, akibat cinta yang dikhianati. Semoga bermanfaat yaaa. :)

Sekedar berbagi tips,
Al, Sawangan, 30 September 2014



Newer Posts Older Posts Home

Author

I am a chemical engineer who is in love in humanity work, content creation, and women empowerment.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Speaker

Speaker
I love to talk/share about Digital Literacy, Social Media Management, Content Creation, Personal Branding, Mindset Transformation

1st Winner

1st Winner
Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Pemenang Utama Blog Competition yang diselenggarakan oleh Falcon Pictures. Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Blogging Competition yang diselenggarakan oleh Balitbang PUPR

Podcast Winner

Podcast Winner
Pemenang Pilihan Dewan Juri - Podcast Hari Kemerdekaan RI ke 75 by KOMINFO

Winner

Winner
Lomba Menulis Tentang Kebencanaan 2014 - Diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh

Winner

Winner
Juara Berbagai Blogging Competition

Featured Post

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk!

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk! Sesaat sebelum naik ke kapal verry Ki-ka: Adik ipar, Aku dan Ayah. Hai.... hai.... hai! In...

POPULAR POSTS

  • Kiat Penting agar Warung Tetap Eksis & Laris Manis
  • Solusi Bikin Paypal Tanpa Nama Belakang
  • Contoh Surat Sponsor untuk Diri Sendiri bagi Pengurusan Visa
  • Laksamana Malahayati, Kartini Lain sebelum Kartini
  • Kolaborasi Microsoft dan ASUS - Hadirkan Windows 10 Original Yang Langsung terinstall Otomatis dan Gratis!
  • Yuk Melek Hukum via Justika dot Com
  • Lelaki itu, Ayahku
  • How To Write a Motivation/Cover Letter
  • It's Me!
  • Jawaban Untuk Sahabat

Categories

  • about me 1
  • accessconsciousness 1
  • advertorial 10
  • Anak Lanang 1
  • awards 20
  • bali 1
  • banner 1
  • bars 1
  • Beauty Corner 29
  • belarus 5
  • bisnis 1
  • Blog Review 2
  • blogger perempuan 1
  • blogging tips 9
  • Budaya 1
  • Catatan 12
  • catatan spesial 19
  • catatan. 53
  • catatan. task 20
  • cryptocurrency 1
  • culinary 5
  • curahan hati 6
  • daftar isi blog 1
  • dailycolor 1
  • DF Clinic 12
  • disclosure 1
  • edisi duo 5
  • email post 10
  • embun pagi 1
  • episode kehidupan 1
  • event 4
  • fashion 3
  • financial 1
  • giveaway 48
  • Gratitude 1
  • health info 9
  • Healthy-Life 16
  • info 23
  • innerbeauty 9
  • iran 4
  • joke 4
  • kenangan masa kecil 3
  • kenangan terindah 12
  • keseharianku 2
  • kisah 14
  • kisah jenaka 7
  • knowledge 2
  • kompetisi blog 1
  • komunitas 2
  • KopDar 8
  • Korea 1
  • kuliner 7
  • Lawan TB 2
  • lesson learnt 7
  • life 2
  • lifestyle 4
  • lineation 32
  • lingkungan 1
  • Literasi Digital 2
  • motivation 9
  • museum tsunami aceh 1
  • New Year 2
  • order 1
  • oriflameku 2
  • parenting 4
  • perempuan tangguh 4
  • perjalanan tiga negara 1
  • personal 3
  • petualangan gaib 6
  • photography 1
  • picture 5
  • podcast 1
  • Profile 12
  • puisi 5
  • reflection 3
  • renungan 25
  • reportase 23
  • resensi 2
  • review 42
  • review aplikasi 1
  • rupa 1
  • Sahabat JKN 2
  • sakit 1
  • sea of life 17
  • sejarah 5
  • Sekedar 1
  • sekedar coretan 76
  • sekedar info 23
  • self-love 1
  • selingan semusim 9
  • seri BRR 4
  • snack asyik 1
  • Srikandi Blogger 2
  • Srikandi Blogger 2013 7
  • Srikandi Blogger 2014 4
  • SWAM 1
  • task 43
  • teknologi 1
  • tentang Intan 34
  • Test 1
  • testimoni 9
  • Tips 57
  • tradisi 1
  • tragedy 1
  • traveling 59
  • true story 7
  • tsunami 9
  • turkey 9
  • tutorial 7
  • visa 1
  • wisata tsunami 2

Followers


Blog Archive

  • December (1)
  • October (1)
  • March (1)
  • August (2)
  • May (1)
  • April (2)
  • March (6)
  • February (3)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (5)
  • October (4)
  • September (3)
  • August (5)
  • July (3)
  • April (1)
  • January (1)
  • December (2)
  • November (1)
  • October (1)
  • September (1)
  • June (1)
  • February (1)
  • December (1)
  • September (2)
  • August (2)
  • July (1)
  • June (1)
  • March (1)
  • February (1)
  • December (5)
  • September (2)
  • August (3)
  • July (1)
  • May (3)
  • April (2)
  • March (1)
  • February (1)
  • January (7)
  • December (1)
  • November (5)
  • September (3)
  • August (1)
  • July (4)
  • June (1)
  • May (1)
  • April (3)
  • March (6)
  • February (5)
  • January (7)
  • December (8)
  • November (4)
  • October (12)
  • September (4)
  • August (3)
  • July (2)
  • June (5)
  • May (5)
  • April (1)
  • March (5)
  • February (4)
  • January (6)
  • December (5)
  • November (4)
  • October (8)
  • September (5)
  • August (6)
  • July (3)
  • June (7)
  • May (6)
  • April (7)
  • March (4)
  • February (4)
  • January (17)
  • December (10)
  • November (10)
  • October (3)
  • September (2)
  • August (5)
  • July (7)
  • June (2)
  • May (8)
  • April (8)
  • March (8)
  • February (7)
  • January (9)
  • December (10)
  • November (7)
  • October (11)
  • September (13)
  • August (5)
  • July (9)
  • June (4)
  • May (1)
  • April (12)
  • March (25)
  • February (28)
  • January (31)
  • December (8)
  • November (3)
  • October (1)
  • September (12)
  • August (10)
  • July (5)
  • June (13)
  • May (12)
  • April (19)
  • March (15)
  • February (16)
  • January (9)
  • December (14)
  • November (16)
  • October (23)
  • September (19)
  • August (14)
  • July (22)
  • June (18)
  • May (18)
  • April (19)
  • March (21)
  • February (27)
  • January (17)
  • December (23)
  • November (20)
  • October (16)
  • September (5)
  • August (2)
  • March (1)
  • December (2)
  • April (1)
  • March (1)
  • February (6)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (4)
  • September (4)
  • August (1)
  • July (8)
  • June (16)

Oddthemes

Flickr Images

Copyright © My Virtual Corner. Designed by OddThemes