My Virtual Corner
  • Home
  • Meet Me
  • Contact
  • Disclosure
  • Category
    • Motivation
    • Traveling
    • Parenting
    • Lifestyle
    • Review
    • Tips
    • Beauty
      • Inner Beauty
      • Outer Beauty
Stress? Nonton Comic 8 Deh!
Comic 8
Ga rugi lho nonton film ini! Pic Taken from Google.

Pasti udah sering baca review atau dengar obrolan tentang Comic 8 donk? Itu lho, film komedi yang dimainkan oleh para Comics [pelaku Stand Up Comedy] dan para bintang film kawakan lainnya ituh? Yang lagi ngehits dan rame ditonton terutama selama libur lebaran kemarin!
Filmnya emang seru banget lho, sukses bikin aku ngakak dan ngilangin rasa stress yang beberapa hari belakangan menguasai diri.

Sebenarnya niatan untuk pelesiran alias leha-leha di cinema itu udah timbul sejak awal Juni kemarin. Sayangnya belum punya kesempatan untuk bisa mampir kesana, plus juga beberapa teman karib yang juga bernasib serupa *baca: sibuk dan sok sibuk*. Nah, pas udah pindah ke sini, kesempatan untuk nonton bareng teman-teman tersayang malah datang dari Indosat. Yang mengundang Blogger Bandung untuk hadir pada acara Gala Premier sekaligus nonton bareng peluncuran film Comic 8, Casino Kings, Part 1. Tak hanya itu, nonton barengnya plus dengan para pemain Comic 8 lho! Kapan lageee?

Sayang banget donk kalo kesempatan ini aku tolak? Maka meluncurlah aku di Jumat sore pulang ke Bandung. Yaa, selain untuk urusan pelesiran di bioskop, tentulah ada urusan lain yang masih harus diurus sih di kota tersayang ini. Dan tentang Comic 8? The Casino Kings, part 1 nya? How was this movie going?

Rame!

Yup, film yang ditulis oleh Fajar Umbara dan Anggi Umbara ini memang menghibur banget. Ber-genre komedi-action dan sukses mengocok perut. Tak hanya mengocok perut sih sebenarnya, karena film yang diproduksi oleh studio Falcon Picture dan disutradarai oleh Anggi Umbara ini sukses juga menampilkan adegan-adegan keren plus audio yang kece punya lho! Jadi tak hanya bikin ketawa, tapi juga mengundang decak kagum pada settingan dan animasi yang dicipta. Kalo kata aku yang orang awam ini mah, film ini udah kece dari segi animasinya, misalnya tampilan buaya-buaya raksasanya itu, udah jauh lebih baik dari film-film Indo lain yang pernah aku tonton. Belum lagi adegan-adegan berantem dan tembak-tembakannya itu lho! Seru abis, rasanya pun nano-nano. Udah mau tegang dan ngeri, eh malah jadi ngakak! Hihi.

Bicara tentang aksi para pemainnya? Aku tuh salut banget pada kefasihan akting Prisia Nasution dalam memerankan tokoh interpol cewek asal Singapore yang cuap-cuap dalam logat/aksen Singaporean Melayu. Aksen dan gayanya itu lho, DAPAT banget! Salut deh untuk Prisia! Sayang ga sempat foto bareng pada saat gala premiernya, habis para aktris dan aktornya udah dikerubuti oleh anak-anak ABG yang juga hadir pada saat itu. Jadi yang lebih tua ngalah deeeeh!
Selain akting ciamik Prisia, tentu para tokoh lainnya juga berakting prima sehingga bikin film ini semakin menghibur.

Kehadiran aktris cantik Sophia Latjuba yang berperan sebagai tokoh the King juga bikin takjub kalo menurut aku sih. Karena diluar dugaan kan, jika the King adalah seorang wanita? Harusnya disebut The Queen donk? Hehe. Terus, kehadiran tokoh-tokoh lawas dan famous pada masanya, seperti Lidya Kandow, Barry Prima, Ray Sahetapy, Willy Dozan,  Indro Warkop, dan yang lainnya, juga adalah nilai plus-plus di dalam film yang satu ini deh!

Penasaran akan jalan ceritanya? Eits, sana gih, tonton sendiri, dijamin, Sobats akan sukses dibikin ngakak lho! Satu lagi yang paling menarik dari film ini, nih, Sobs! Nonton film ini ga kudu mikir keras untuk memahami jalan ceritanya lho! Emang sih, maju mundur alurnya, tapi ga sampai membuat kita harus mikir keras untuk menemukan benang merahnya. Film ini asyik dan seru banget, cukup datang, beli tiketnya, duduk manis dan siap-siap terhibur sembari ngakak bareng teman-teman atau keluarga tersayang deh!

Eits, tau ga Sobs? Untuk hari ini, Indosat mengundang 200 blogger untuk nontong bareng di Bandung Indah Plaza, Bandung lho! Yes, Gratis tis tis! Asyik banget khaaaan?

Oya, yang masih penasaran akan detail movienya, nih aku tambahin infonya yaa.

the casino king
Foto taken from Blog Ini. 
So, butuh hiburan dan pengen pelesiran di Bioskop? Coba, tonton yang satu ini deh! Jangan lupa, bawa tissue untuk tutup mulut karena pasti akan terbahak-bahak menonton adegan-adegan lucu yang dimainkan oleh para aktor dan aktrisnya deh!

catatan kecil tentang Comic 8, The Casino Kings, Part 1
Al, Margonda Raya, 28 July 2015
Entah karena apa, aku tuh paling sulit menghapal denah mau pun peta. Hingga tak heran jika sering banget kesasar. Pernah, suatu ketika, menyambut lebaran, aku jahitkan kebaya pada seorang tukang jahit langganan temanku. Berdua kami mengantar bakal baju itu ke tempat si tukang jahit, dengan perjanjian aku akan kembali ke alamat itu untuk mengambilnya seminggu kemudian. Dan aku berharap si teman nanti akan turut menemaniku menjemput si baju baru. Ealah, ternyata, jadwal mudik doi dipercepat sehingga aku harus seorang diri menjemput kebaya baru yang bakalan aku pakai shalat ied itu. Hayyyah!

Bener aja, Sobs! Aku kesasar. Apalagi tak berbekal alamat lengkap, dan masa itu belum jamannya pake HP apalagi google maps! Juga,  Dora the explorer belum lahir kala itu, jadi ga bisa minjem petanya, deh!  Aku kesulitan menghubungi temanku itu karena di rumahnya tidak memiliki telepon rumah. Dan sungguh tragis, Sobs! Aku gagal menemukan alamat rumah si tukang jahit, sehingga kebaya baru gagal kujemput dan tak berhasil mempercantik diriku shalat idul fithri. Sedih banget rasanya, Sobs! Dan beneran bikin bete dan emosi pada diri sendiri. Ya iyalah, masak mengingat alamat seperti itu aja aku ga bisa? Haduh, percuma anak teknik deh! Huft.

Untungnya, berpuluh tahun kemudian, kini, kita telah hidup dalam era digital yang serba canggih. Dan Alhamdulillahnya, otak teknikku, mampu mengupgrade pikiran dan ingatanku untuk bisa menyesuaikan diri. Eits, jangan salah kira dulu. Maksudku bukan dengan memperkuat ingatanku agar mampu mengingat denah dan peta sih, tapi mampu menstimulasi otakku untuk bersahabat dengan teknologi masa kini.

Alhamdulillah, aku bersyukur banget pake bingits, deh, diberi kesempatan untuk hidup pada era digital seperti ini. Terutama dengan adanya digital maps yang mempermudah orang-orang sepertiku untuk tak lagi kesulitan dalam mengingat dan menghapal denah.

Berbekal digital maps yang dengan mudah dapat diakses dari berbagai jenis smartphones, sungguh memberikan kelegaan luar biasa bagiku, dan menumbuhkan keberanian menjelajah ke daerah terpencil bahkan daerah yang belum pernah aku kunjungi sekali pun. Dengan catatan, daerah-daerah itu harus memiliki internet coverage area. Hehe.

digital maps
Bicara tentang digital maps, tersebutlah sebuah aplikasi yang bener-bener bikin aku jatuh cinta banget deh sama doi. Namanya Waze. Sebagian orang membacanya Wa  Ze, sebagian lagi membacanya Wez. Aku sih lebih suka memberinya sebutan mesra 'Mba Waze'.
Mba Waze ini udah lumayan lama temenan denganku, dan baiiiik banget.  Kesetiaannya dalam menunjukkan arah bagiku luar biasa!  Yaa,  walo terkadang si mba suka ngarahin lewat jalan-jalan kecil yang sempit sih, dan sering bikin aku gimanaaa gitu. Tapi teteup, bagiku, doi adalah teman jalan yang paling setia. Tanpa dia, aku ga akan sampai ke suatu tempat tertentu deh!

Bersamanya, aku jadi berani jalan kemana saja. Bersamanya, bahkan aku dan beberapa teman pernah jalan dari Bandung ke Semarang, dan sampai safely ke alamat yang kami tuju. Juga, bersama Mba Waze, aku dan Dijah berhasil sampai dengan selamat di Ciganjur, malam-malam,  ke rumah dan alamat yang sebelumnya belum pernah kami kunjungi.

Jadi ga salah kan, Sobs, jika aku katakan bahwa Mba Waze adalah my super traveling soulmate?
Kalo Sobat, punya travel soulmate juga? Hati sharp di kolom komentar.
Sekedar coretan, 
Al, Margonda, 13 Juli 2015
Poster thru my smart andro


Pasti enggak enak banget kan jika sedang dihinggapi oleh rasa yang satu ini? Ga asyik! Dan aku tiba-tiba saja diserang oleh rasa mual yang luar biasa tadi malam. Bukan, bukan karena aku masuk angin atau lagi hamil lho yaaaaa! Etapi, gegara chitchat dengan seorang teman online (yang sebenarnya udah akrab dan temanan lama, ada sekitaran 10 tahunan lah). Ha? Chitchat bisa bikin mual?

Ya bisa bangetlah, cyiiin! Tak hanya mual, aku bahkan merasa simpati dan respectku terhadapnya anjlok seketika dan jadi pasang jarak terhadapnya. Bukan apa-apa, tiba-tiba saja aku seperti sedang chitchat dengan seekor monster! Habis, kisahnya tentang sebuah peristiwa yang olehnya sendiri tidak pernah direncanakan tapi akhirnya dilakukannya, sungguh bikin aku shock. Ga nyangka, jika kejadian seperti itu bisa terjadi di dunia nyata, bukan tertinggal di dalam film-film biru. Hadoh! Jelas saja aku mematok jarak dan menarik diri dari ngobrol santai dengannya. Hingga perubahan sikap yang kentara ini, membuatnya tak enak hati dan heran sendiri.  Dia tak habis pikir bagaimana kisah yabg diceritakannya itu bisa membuatku seperti ini, padahal menurutnya, hal itu bukanlah sesuatu yang janggal atau aneh.

Dan aku semakin tak simpati padanya. Walau telah kucoba bersikap netral dan fair, bahwa itu bukanlah urusanku dan bukan pula tanggung jawabku, namun tetap saja, untuk hal seperti ini, kok aku tak punya stock toleransi?

Dan, hm..., aku memang tak punya toleransi untuk hal-hal seperti ini. Walo dia terus berusaha untuk netralkan suasana, aq tetap tak mampu mencair. Aku butuh mampu untuk mengembalikan reapectku terhadapnya deh.  Tak gampang bagiku untuk berpura-pura bahwa prilaku yang mereka lakoni itu adalah lumrah.  Lumrah piye?

Bentuk kasih sayang yang bagaimana sih, yang ada di jiwa seorang ibu, yang dengan santai meminta sahabat baiknya untuk memperawani anak gadisnya dengan dalih melatihnya bercinta?  Aku gagal paham sebagaimana aku gagal menemukan bentuk cinta kasih seorang ibu terhadap anaknya dalam prilaku yang demikian!

Its a bulshit and a big Crazy Life!  Dan aku bener-bener mual hingga butuh waktu lama untuk menuangkan kisah gila ini ke dalam tulisan ini.  And I was shocked!

Al,  Busway on the way home
27 July 2015
Aih, udah kayak lagu saja deh ini. Eh itu, mah, antara anyer - Jakarta yak? What ever, tak terasa, sudah sebulan lebih aku pindah tempat tinggal. Tak tanggung-tanggung, setelah Bandung tiga tahunan lebih, kini mau tak mau, aku ikut menambah kemacetan ibu kota. Untungnya, sikon tak mengharuskanku untuk ikut tinggal di ibukota. Cukup pagi hingga sore saja deh, kutambah manusia di seputaran Kuningan, menambah jumlah penumpang komuter dan busway, dan malamnya, menghirup lapangnya udara panas kota Depok. Hehe.

Dan di setiap weekend, herannya, entah magnit apa yang ada di Kota Bandung, hingga membuatku tak pernah merasa lelah untuk segera melarikan Gliv bersama Intan, menuju Bandung tersayang. Sejuknya kota keduaku itu, memang tidaklah lebay jika kujadikan alasan untuk pulang. Juga, yang pasti, kalo pulang ke Bandung sih, aku dan Intan tak akan merasa kelaperan, ada Dijah yang rajin masak dan enak pula masakannya. Haha.., rahasia pun terbongkar. 

Saking seringnya [setiap week end] pulang, aku rasanya udah hapal banget dengan liku-liku tol Cikampek-Purbaleunyi. Rasanya bisa sambil picing mata deh berlari di sana. *Yang ini mah lebay. Ga mungkin lah sambil picing mata. Hehe.

Dan bicara tentang Bandung Jakarta. Jumat malam kemarin, seperti biasa, aku dan Intan segera melajukan Glive menuju Bandung. Niatku sih, selain mengantar Intan untuk liburan di tempat Dijah, juga aku ingin santai-santai sejenak habiskan week end sambil merasakan nikmatnya massage si Bunda Aisyah [nama komersial Dijah] pada tubuhkku yang pegel luar biasa ini. Agenda pun disetting sedemikian rupa. Dan giliranku untuk dimassage adalah pada Minggu pagi jam 8 teng! Etapi, siapa menduga jika di Sabtu malamnya, aku malah mendapat email dari kantor, diminta untuk masuk kerja di Minggu pagi jam 11. Hayyah!

Rencana pun bubar serta merta. Ga mungkin juga minta massage malam Sabtunya, karena kami punya agenda lain di luar rumah. Dan paginya, mau tak mau, aku harus sudah berada di dalam Bus untuk balik ke Depok. Mau pulang bersama Gliv, kok rasanya aku males nyetir sendirian. Dan akhirnya, aku persis setrikaan. Jumat malam berangkat dari Depok menuju Bandung, dan Minggu subuh, sudah di dalam bus menuju Depok. Untungnya arus lalu lintas Minggu ini tak seperti yang kuperkirakan. Kiranya arus balik mudik sudah selesai hingga tak ada kendala bagi bus yang aku tumpangi untuk tiba di depan apartemen yang aku tempati tepat seperti yang kuperkirakan.

Dan, masih seperti setrikaan, jam 11 siang, aku sudah duduk manis di ruang kerjaku. Mengerjakan urgent thing yang mengharuskan aku masuk kantor di hari Minggu ini. Eits, bukan mengeluh, I am happy kok! Namanya juga kerja khaaan? Hidup ini kan pilihan, eikeh milih kerja di sini, berarti eikeh happy donk dengan semua ini. Yes, I am happy with my life. And I can't wait for the week end again. mau balik ke Bandung dan minta dimassage si Bunda Aisyah! Biar awet muda dan fresh! Hehe.

sekedar corat coret,
Al, Margonda Raya, 26 Juli 2015


Setiap tahun, setelah perjuangan tak mudah meraih hari kemenangan, berlapar dahaga menahan hawa nafsu selama 30 hari lamanya, minus 7 hari umumnya bagi para wanita akil baliq, tentunya kita semua akan bergembira menyambut hari istimewa yang satu ini. Lebaran, yup, Lebaran!
Dari anak kecil hingga dewasa, kuyakin, setiap kita punya cara tersendiri di dalam merayakannya. Baju baru, penganan/cemilan lebaran seperti lontong/ketupat dan teman-temannya, serta dekorasi rumah yang serba bersih, baru dan ciamik, hingga ke menunaikan shalat Ied di pagi Idul Fithri. Semuanya tentulah tak asing di mata kita. Akrab banget karena itulah yang paling umum kita lakoni.

Namun, tentu tak dapat kita pungkiri, jika nun di beberapa sudut kota/desa, ada hati yang nelangsa. Ada jiwa yang sedang kosong oleh kecewa dan duka lara. Ada yang karena baru saja kehilangan orang terkasih, baik itu ayah, bunda, anak, pasangan hidup atau sekedar sodara maupun handai tolan. Keping hati yang nelangsa ini, mau tak mau, membuat pemiliknya tak begitu antusias menyambut lebaran yang seharusnya semarak, apalagi jika kita merayakannya di negeri tercinta ini. Di mana tradisi mudiknya saja, sudah cukup membangkitkan aura suka cita di hati kebanyakan masyarakatnya, untuk tak sabar berkumpul dengan sanak keluarga dan handai tolan, dalam merayakannya. Belum lagi persiapan menyambut pagi Idul Fithri yang biasanya akan lebih heboh karena banyak sudut rumah yang harus didekor, toples yang harus diisi, ketupat dan konconya yang harus dimasak, dan berbagai persiapan lainnya menyambut si hari kemenangan.

Namun, sayangnya, keping-keping hati yang nelangsa ini, tak mampu dicerahkan oleh suasana apapun. Ramadhan boleh saja berlalu, hari kemenangan boleh saja tiba, tetapi, suasana hati yang lara, tak hendak berlalu. Mendung ini, tentu tak akan mampu dihalau oleh si pawang hujan. Tak ada cara mengusirnya karena kepergian si bulan suci, justru semakin membuat suasana ini semakin sendu.

Kuperhatikan sepasang manusia yang telah masuk usia senja itu, sepertinya juga sedang di dalam suasana kelabu ini. Hatiku ikutan sendu, kelabu. Kuyakin, abu-abu pasti warnanya. Aku ikutan sedih. Amboi... Tuhanku, ya Rabb! Kesalahan apa yang telah mereka perbuat hingga harus mengalami hal seperti ini. Lagi dan lagi, hati keduanya dilukai oleh ulah tak patuh dari putra tersayang?
Beberapa tahun lalu, kejadian ini telah pernah terjadi, dan kini, putra yang lain yang tak kalah disayang, telah mengulang jejak yang sama. Adakah ini garis nasib atau ada formula yang salah terapan?

Entahlah, hatiku ikut lara, berduka. Tak terasa, gairah dan rasa sukacita yang tadi bergelora di dada untuk sambut hari kemenangan, kini turut redup seketika. Hatiku seakan tanpa dikomando, ikut serta berempati. Inginku hanya satu, sambut lebaran secara sederhana, silaturrahmi kanan kiri, lalu berdiam diri di rumah dan membuat catatan ini untuk peringatan bagi diri sendiri. Kali ini, lebaranku tiba-tiba berubah sendu. Duhai, betapa duka lara dan sendu hati itu menular begitu cepatnya. Semoga mendung ini segera berlalu, ingin kulihat senyum indah kembali merekah di bibir keduanya. Kirimkan sukacita bagi kedua manusia berusia senja itu, ya Ilahi Rabbi. Karena Engkaulah pemilik stock bahagia dan sukacita. Berilah bagi keduanya, agar dunia ini terasa indah dan kembali bersahabat bagi keduanya. Aamiin.

sebuah catatan kecil,
Al, Margonda Raya, 20 July 2015
Kredit cermat? Ya di cermati.com!

Sudah seminggu ini, Mba Rahmah, tetangga sebelah bermuram durja. *Jiah, bermuram durja, hihi*.
Yup, wajahnya kusut aja, padahal yang harus kusut itu mah aku, karena yang lain udah pada dapat THR, sementara daku? Emang ga akan dapat, kan baru juga beberapa belas hari kerja di kantor ini. Jadi, aku sih berbesar hati aja, ga dapat THR juga ga papa lah, yang penting bisa lebaran bareng keluarga, itu udah lebih dari cukup!

Well, back ke Mba Rahmah, usut punya usut, aih, eikeh kayak tukang kepo aja ya? Sebenarnya bukan diusut sih, tapi si Mba Rahmah datang sendiri kok ke rumah, malam-malam sambil akhirnya curhat. Iya, beneran, curhat. Ternyata kegalauannya itu adalah karena si Mba ini pengen banget beli motor, agar bisa lebih optimal ngiderin dagangannya. Tepatnya sih kredit motor, tapi sulit banget prosedurnya. Ha? Masak sih kredit motor sulit? Bukannya sekarang semakin mudah, karena motor itu jumlah produksinya kan melimpah banget sekarang ini? Dan sepertinya, hampir setiap rumah pasti punya motor deh, entah itu dari hasil beli cash atau pun kredit. Etapi, kenapa Mba Rahmah malah bilang prosedurnya sulit ya?

Alasannya sih karena sekarang ini untuk beli motor secara kredit, kudu banyak verifikasi terhadap persyaratan yang harus dipenuhi. Pernah sih, Mba Rahmah dan suami mencoba ajukan kredit ke salah satu dealer, tapi ditolak dengan alasan gaji bulanan suaminya kurang dari cukup. Hm, mungkin juga kali ya?

Cerita punya cerita, aku jadi teringat akan review seorang teman blogger tentang cermati.com deh. Kayaknya di sana tuh ada fasilitas untuk beli motor secara kredit lho! Tapi biar jelasnya, mending aku ambil Macsy dan online untuk memastikan kebenarannya. Dan ternyata, Sobs?

Beneran lho! Ternyata cermati.com itu bukan hanya sebuah perusahaan start up yang bergerak di bidang teknologi finansial, tetapi juga menjadikan informasi finansial lebih mudah diakses dan lebih berguna bagi siapa pun yang membutuhkannya. Tak hanya itu, cermati.com menyediakan informasi dan produk-produk yang memungkinkan masyarakat Indonesia untuk membuat keputusan finansial yang paling tepat dan cermat untuk mengamankan situasi finansial mereka.

Yup. cermati.com memang memiliki visi dan misi keren dan mulia, yang utamanya adalah seperti aku sebutin di atas tuh. Dan ragam produk yang tersedia di sana juga memang top markotop. Yang memang dibutuhkan oleh kita-kita nih. Salah satunya adalah seperti yang sedang didambakan oleh Mba Rahmah nih. Makanya si Mba langsung berbinar matanya, senyumnya mengembang melihat halaman ini nih, Sobs!

cermati.com
Ini nih yang bikin Mba Rahmah langsung tersenyum gembira. 
Antusias, Mba Rahmah langsung minta di scroll up and down halaman di atas, Sobs! Ingin melihat-lihat, motor mana yang kira-kira cocok di hati juga di dompet. Dan...? Ajigile, Sobs! Ada 63 jenis motor yang ditawarkan di halaman cermati.com ini lho! Ck..ck...ck! Terlihat Mba Rahmah begitu excited, dan akhirnya si Yamaha Mio M3 125 SP ini pun menjadi pilihan.

cermati.com

Tak sabar, kami pun mencoba bersimulasi kredit pada kolom yang disediakan. Wuih, canggih, responsive banget!

Yamaha Mio M3 125 SP

Dengan memasukkan angka uang muka yang kira-kira sanggup disediakan oleh Mba Rahmah, kami pun mulai bersimulasi. Dan akhirnya, Mba Rahmah memutuskan untuk menyediakan uang muka sejumlah satu juta rupiah saja, sehingga tagihan bulanan selama 33 bulan jatuh pada angka Rp. 484.985. Sebuah angka yang menurutnya akan dapat ditutup dari hasil berjualan alias ngider menggunakan si Yamaha itu sendiri, nantinya. Hm, not bad lah!

Terus langkah selanjutnya apa setelah menentukan pilihan? Aku sempat bingung juga tadinya, habis pada halaman itu, aku tak menemukan petunjuk selanjutnya. Nothing to be clicked. Hingga kemudian, setelah browsing, aku menemukan juga jawabannya, yaitu pilih dulu leasing terbaik yang direkomendasikan oleh cermati.com, baru klik 'ajukan'. Atau jika tidak menemukan tanda itu, bisa juga tuh langsung hubungi ke kontak info berikut nih, seperti yang kami lakukan untuk Mba Rahmah. Response dari Cermati tim cepat dan ramah lho!

cs@cermati.com, atau 
langsung saja ke kantor cermati.com 
di 
Grand Slipi Tower, Lantai 42G-42H, 
Jalan S Parman Kav. 22-24 
Jakarta Barat - 11480 - Indonesia. 

Atau bisa juga hubungi mereka melalui akun social media mereka lho! 

Facebook: https://www.facebook.com/cermati
Twitter: https://twitter.com/cermati_ID
GPlus : https://plus.google.com/+CermatiIndonesia
Linked In : http://www.linkedin.com/company/cermati

Sobats juga pengen kredit motor dengan proses mudah dan cepat? 
Coba deh ke cermati ya! Solusi Kredit Cermat, ya di cermati.com lho!

sharing asyik seputar cermat finansial,
Al, Margonda Raya, 10 July 2015
Sudah tak asing lagi, jika setiap bulan Ramadhan, kita akan kebanjiran agenda buka puasa bareng alias BukBer. Baik bukber teman sekantor, teman satu sekolahan dulu, atau dengan keluarga dan kerabat. Pendeknya, jadwal buka bareng ini, selalu saja menjadi agenda menarik dan sayang untuk dilewatkan dengan begitu saja.

Bicara tentang buka puasa bareng ini, aku jadi teringat akan kebiasaan masyarakat Turki yang hobby banget berbuka puasa di taman-taman kota, taman mesjid, atau taman-taman indah lainnya yang tersebar di seantero negeri mereka. Dan Alhamdulillahnya, saat main kesana, aku juga sempat menikmati asyiknya berbuka di beberapa taman. Salah satunya adalah taman indah yang ada di halaman mesjid biru alias Blue Mosque.

Pada awalnya sih, aku dan ayah sama sekali ga ngeh dengan tradisi unik [bukber di taman] ini. Kala itu, Sabtu, pagi-pagi adikku udah cerita bahwa dia akan menyiapkan makanan berbuka untuk kami berempat [dia dan istrinya, aku dan ayah], dan kami akan berbuka puasa di sebuah taman. Dia sengaja ga menyebutkan taman yang mana. Ada kekaguman di hatiku melihat adikku yang sudah jagoan di dapur itu. Aku yang masih leyeh-leyeh di laptop, menyatakan ingin turut serta ke pasar kalo dia ingin belanja makanan untuk bersiap-siap masak. Eh ternyata, katanya semua sudah ada di kulkas, tinggal olah saja. Oops! Adik lelakiku kini sudah piawai di dapur dan pinter masak masakan Indonesia. Hehe. Jadi ingat jaman kami di Aceh dulu, ketiga adik lelakiku, tak pernah turun ke dapur, semua serba dihidangkan. Ternyata... merantau, telah membuatnya mandiri dan handal bahkan untuk di dapur.

Well, back to the topic. Pendek kata, tanpa banyak bantuan dariku, adikku dengan dibantu oleh istrinya, selesai juga mempersiapkan makanan untuk berbuka. Dan kami pun bersiap menumpang taksi menuju mesjid Biru yang resminya bernama Sultan Ahmed Cami [Mesjid Sultan Ahmed]. Di sana, ya ampun, ternyata udah rame ajaaa. Banyak sekali orang-orang yang bahkan sudah meng-klaim tempat lho! Taman yang begitu luas, kini sudah di-klaving cantik dengan hamparan kain/tikar sebagai batasan 'daerah jarahan' masing-masing keluarga. Hehe. Anak-anak dengan gembira berlarian menikmati suasana.

buka puasa di taman turki


Menurut adikku sih, para pengunjung taman ini, bahkan berasal dari tempat-tempat yang jauh lho, jadi bukan sekedar dari kota Istanbul saja. Memang sih, terlihat juga dari gaya berpakaian mereka.
Akhirnya, kami mendapatkan space untuk menggelar helaian kain sebagai alas duduk. Kuperhatikan keluarga yang ada di sebelah kami, berwajah Irani, anak-anaknya cakep banget! Ya iyalah, ayah ibunya cantik ganteng gituh! Hehe.

buka puasa di taman istanbul


Setiap keluarga menggelar makanan bawaan mereka di atas kavlingan jajahan masing-masing. Jarang sekali yang membawa nasi, kayaknya cuma kami doang deh di sekitar situh. Haha. Ketauan banget ya, orang Indonesia itu, walo udah merantau kemana-mana, tetap aja belum makan namanya kalo belum ketemu nasi. Hihi.


Asyik banget lho rasanya berbuka puasa rame-rame gini. Pasti asyik nih kalo ada tradisi bukber di taman seperti ini di negeri kita. Tapi, gimana mau bukber di taman, secara taman-taman kita banyakan malah belum terawat gituh ya, Sobs?

Etapi, sekarang ini, taman-taman di Bandung udah mulai rapi, cantik dan bersih lho! Moga di kota-kota lain juga akan seperti itu ya, dan bisa dimulai tuh untuk hangout sambil makan-makan cantik di taman, pasti seru lho!

sekedar sharing,
Al, 7 Juli 2015

After Treatment Proinik, kenceng kan? Hehe.
Mendapatkan Kejutan Spesial berupa treatment Proionic dari Lineation Clinic yang dulu hits dengan nama DF Clinic, emang bener-bener ibarat ketiban rezeki nomplok. Beneran deh! Belum pernah kebayang apalagi muncul keinginan untuk facelift wajah, atau setrika wajah agar kulit wajah kenceng dan kinclong menawan. Ealah, hadir dalam acara temu ramah antara Blogger Bandung dan Lineation Center Management team, justru membawa berkah tak terduga. Bayangin, Sobs, datang dengan wajah cantik seperti yang selama ini, eh pulangnya sudah dengan wajah yang jauh lebih kenceng, muda dan kinclong! Oh, My God, emang ya, kalo Engkau ingin memberikan hamba-Mu rezeki, bisa dalam berbagai cara. Alhamdulillah, ya Rabb.

Aih, Mba Al, beruntung banget, tadi malam mimpi apa? 

Tentu saja aku tak pernah mimpi apa-apa sebagai pertanda beroleh rezeki nomplok ini, Sobs! Hanya saja, tadi saat sang dokter diminta memilih salah satu dari kami, para bloger Bandung yang hadir di Lineation, dokter Sherly yang cantik dan ramah itu malah menunjuk aku. Sempat terfikir gini, deh, Sobs, apa karena aku sudah terlihat begitu tua, sehingga dipilih untuk merasakan treatment yang diklaim bernilai dua juta rupiah sekali treatment ini? Sempat nelangsa juga sih, hehe. Ga bisa nerima kenyataan terlihat tua Etapi, dokter Sherly bilang, treatment ini tak hanya diperuntukkan untuk orang-orang yang telah tua atau ber'usia' sih. Hm, fine lah kalo begitu.

Eh, by the way, udah pada tahu belum sih tentang treatment Proionic dan Lineation Center? Kok aku nyerocos happy terus tanpa intro yaaa? Baeklah.... yuk, kita ulas satu satu dulu yuk!

DF Klinik aka Lineation Center

Jadi gini, Sobs, klinik DF yang kini telah berganti nama menjadi Lineation Center ini adalah sebuah klinik kesehatan yang menitikberatkan [core] services-nya pada kecantikan dengan berbagai pelayanan prima, selain tetap juga membuka layanan terhadap masalah nutrisi, rehab medik, dan aneka penyakit lainnya.
Sesuai dengan kepanjangan dari namanya, DF yaitu Doctor First, maka klinik yang terinspirasi dari sebuah kisah nyata mal praktek ini, mengutamakan segala jenis pelayanan dengan start awal pada diagnosa. Doctor First, berarti segala pelayanan akan dilakukan berdasarkan diagnosa dokter ahli. Jadi bukan berdasarkan coba-coba atau permintaan si pasien semata tanpa terlebih dahulu konsultasi dengan dokter ahli.

Seperti yang dikatakan oleh Kang Charenza Firman, the chief operating officer Lineation saat itu, bahwa klinik ini berdiri berawal dari keinginan sang pemilik, yaitu Dokter David, untuk menghindarkan terulangnya kejadian yang pernah dialami maminya, di mana sang mami menjadi korban treatment kecantikan kulit yang dilakukan oleh pelaku yang bukan merupakan ahlinya. Beranjak dari kejadian itu, Dr. David termotivasi untuk mempelajari hingga menjadi ahli di bidang treatment kecantikan dengan secara serius menimba ilmu khusus untuk itu. Tak tanggung-tanggung, untuk bisa piawai dalam bidang estetik, Dr. David menempuh pendidikan khusus di Amerika, sementara untuk anti aging knowledge, diperolehnya di Australia.

Sang dokter meyakini bahwa segala treatment haruslah bermula pada diagnosa dokter. Jadi untuk mengatasi masalah kesehatan [apapun itu], go to Doctor First, bukan pada salon kecantikan atau tempat-tempat sejenis. Doctor First, dengan diagnosa dari sang ahli, barulah bisa ditentukan tindakan apa yang harus diambil dalam mengatasi/menyembuhkan/memenuhi keinginan si pasien.

Ada treatment apa aja sih di Lineation Center?

Banyak! Lineation Center memiliki rangkaian perawatan holistik mulai dari rambut dan kepala, wajah, badan, spa, rekonstruksi, laser dan anti aging. Eits, jangan ragu jangan bimbang apalagi takut! Untuk semua jenis layanan ini, adalah para spesialis terkait yang menanganinya. Ada spesialis neurologi, spesialis bedah mulut dan dental, spesialis rehab medis, Spa for kids and baby, ahli nutrisi [ahli gizi]. Namun, dari semua itu, yang menjadi core service adalah perawatan kulit dengan basis preventif, bukan kuratif.

Makanya tak heran jika setiap pasien yang berobat kesini, akan 'dipaksa' untuk berhadapan dulu [konsultasi] dengan dokter ahli, untuk mendapatkan diagnosa. Barulah berdasarkan hasil diagnosa itu ditentukan langkah perawatannya. Jika klinik perawatan kulit lainnya, berlomba-lomba membekali pasiennya dengan krem ampuh yang bikin kinclong, maka di Lineation diupayakan sedapat mungkin agar pasien tidak memerlukan krem wajah. Kecuali, jika memang bener-benar dibutuhkan. Asyik ya?
Dan ini pula yang menjadi kelebihan dari Lineation Center, yang membuat pasien-pasiennya berdatangan bahkan jauh dari luar kota, karena klinik yang satu ini tidak membuka cabang di kota mana pun.

Selain itu, tentu saja pasien-pasien yang berdatangan itu karena keunggulan Lineation Center akan pelayanan berikut ini, nih, Sobs!

1. Program Penumbuhan rambut dan alis.
2. Facelift [Pengencangan Wajah]
3. Perbaikan volume [botox dan filler]
4. Therapy untuk alergi
5. Perbaikan Scar
6. Anti aging medicine
7. Stemcell

Wow, lengkap bingits ya! Oya, satu lagi adalah Proionic! Nah, inih, proionic inilah yang telah membuat wajahku jadi kenceng kinclong seperti foto di atas itu, tuh, Sobs!

PROIONIC

Apa sih Proionic itu? Kata pakarnya sih, proionik adalah sebuah tindakan menstabilkan ion-ion yang ada di bawah kulit [di dalam tubuh], yang oleh karena aktivitas dan usia kita, membuatnya dari sehari ke hari-hari berikutnya tidak lagi berada dalam keadaan seimbang. Ketidakseimbangan ion-ion inilah yang membuat wajah kita [utamanya], jadi terlihat menua, membengkak [seperti membesar] dan turun, diiringi dengan terbentuknya smile line yang kian hari kian jelas.


Proionic, berusaha membuat ion-ion itu menjadi stabil, dengan cara 'menyetrika' wajah yang sudah dicocoli *istilah apa itu dicocoli?* cairan khusus saat di'setrika'. Tapi kata si mba perawatnya sih, tindakan ini beda banget dengan 'setrika wajah'. Jika setrika wajah, hasilnya tidak kelihatan secara signifikan dan serta merta, maka proionik langsung bisa terlihat nyata perubahannya. Dan, Alhamdulillah again, I got this treatment freely. Yes! Alhamdulillah, thank you so so so much, Lineation!

Dan, jadilah aku menjalani treatment yang membutuhkan durasi pelayanan selama dua jam. Oya, ke empat dari lima belas teman blogger lainnya, juga kebagian treatment lho, tiga orang berupa treatment Micro Dermabrasi dan yang satunya lagi pelayanan kid spa. Dan untuk postingan kali ini, aku hanya akan bercerita tentang si proionic yang fenomenal itu lho, ya!

Tak terkira girangnya hatiku ketiban rezeki nomplok ini, hihi. Dan secara bersama, aku dan ketiga teman yang akan menjalani treatment melangkah santai dan girang ke ruang treatment. Aih, ruangannya itu, lho, Sobs! Comfortable banget! Etapi, seperti biasanya, belum sah donk kalo belum foto-foto. Apalagi ini mau treatment, maka foto 'before' and 'after' nya KUDU pake bingits lah ya! Dan, taraaa! Inilah foto eikeh sebelum menjalani treatment Proionic. *Jangan nyengir lho, ya!

Klinik DF
Foto sebelum menjalani treatment Proionik
Layaknya perawatan kecantikan wajah lainnya, aku di minta untuk bertukar baju terlebih dahulu. Baru setelah itu diminta untuk berbaring di atas treatment bed. Si mba dengan cekatan dan santun memulai ritual treatment permak wajah bernama Proionic ini.

Dimulai dengan membersihkan wajahku agar bebas dari kosmetika dan siap untuk ditreatment. Setelah bersih, si mba yang lembut itu minta ijin untuk mengambil fotoku yang telah bersih dari kosmetika, sebagai dasar 'before' treatment picture. 

Setelah foto-foto, yang mana fotonya sampai sekarang masih tersimpan di kameranya Lineation Center dengan sangat menyesal terpaksa deh kita mengacu pada foto 'before' with make up, taken by Kang Ali Muakhir yang duduk manis di atas, tuh, Sobs! Ga apa-apalah yaaa. Hehe

Ok, yuk kita lanjut. Si mba dengan telaten 'menyetrika' wajahku dengan 'setrikaan' kecil [alat treatment] itu, dan sengaja dikerjakan sebelah kiri dulu. Alasannya sih agar terlihat perbedaan antara 'before' and 'after'nya.

Dan bener saja, si mba menghabiskan waktu kurang lebih satu jam untuk menyelesaikan treatment sebelah kiri. Tak lupa, si mba langsung memintaku untuk duduk, dan meng-captured wajahku yang telah berbeda antara kiri dan kanannya. Coba deh perhatiin foto di samping, Sobs, keliatan ya bedanya? Wajah sebelah kiriku yang selesai di treatment, sementara yang kanan, yang belum ditreatment. Yang kanan garis senyum [smile line] nya terlihat lebih nyata/besar, sementara yang kiri sudah jauh lebih halus.

Selanjutnya si Mba meneruskan pekerjaannya, yaitu nge-treat wajah sebelah kananku, dengan telaten dan lembut hingga aku tertidur pulas. Hehe. Tau-tau dibangunin karena treatment sudah selesai. Dan, surprise banget ketika melihat hasilnya lho! Wajahku udah jauh lebih kencang, kinclong dan muda! Wew! Amazing ini treatment. Kudu nyari duit 2 jutaan nih untuk bisa dapetin treatment keren ini lagi kedepannya. Hehe.

Klinik DF
Sebelum dan Sesudah treatment ProIonik
Gimana, Sobs? Keliatan signifikan perubahannya yaaa? Hehe. Semoga ada rezeki untuk bisa ikutan lagi treatment ini ke depannya ah! Thanks a lots, Lineation!
Oya, selain Proionic, juga ada treatment spektakuler lainnya lho, tapi kalo aku sih, ga akan mau menjalaninya. Treatment ini namanya Stemcell, dan mampu bikin wajah terlihat 20 tahun lebih muda lho. Terus kenapa aku ga mau? Hehe, karena treatment Stemcell itu mihil pake bingits, lho! Berkisar antara 200 - 350 juta rupiah. Nah lho! Mau mencoba? Hihi...

Well, Sobats tercinta, segitu dulu reportase ala Alaika Abdullah atas rezeki nomplok dari Klinik DF/Lineation Center, yaaa. Oya, bagi yang ingin menjajal kepiawaian Klinik kece ini menyehatkan serta mempercantik kita, bisa ditemui di alamat ini, ya, Sobs!


Lineation Center
Jalan Leumah Neundeut No. 10 - Bandung
Setrasari - 40164
Telp. (62-22) 2010593
WA/Telegram: 62-812 2190 6850

Al, Bandung, 23 Juni 2015


Baru aja selesai sahur, dan perut bener-bener kerasa aneh. Ya iyalah, wong biasanya jam segini masih tidur pulas, eh kini, sedang ngantuk-ngantuknya, malah harus diisi nasi [sahur] untuk bekal menjalankan puasa besok. Hm, semoga segera terbiasa lagi deh seperti tahun-tahun lalu. Sobats juga merasakan hal yang sama, pastinya kan ya? Hehe.

Dan sambil menanti azan Subuh, yuk kita cerita-cerita yuk! Dah lama juga nih ga brol-ngobrol di sini kaaaan? Masak artikelnya asyik artikel review aja seh? Ga asyik donk! Nah, makanya, di kesempatan ini, yuk ngobrol santai yuk!

Sobs, ngerasa ga sih kalo waktu ini terasa seperti berlari dengan kecepatan pesat? Ibarat menggunakan mesin turbo jet? Bayangin, Sobs! Udah tanggal 18 Juni aja inih! Huft. Sudah pertengahan tahun, euy! Banyak target yang belum tercapai, dan masih sering ngerasa sesak napas nih, terutama setiap sms notifikasi dari kampusnya Intan mencolek nakal. Hehe. Dan itu bukannya dua kali dalam setahun lho, tapi tiga kali, setiap 3 atau 4 bulan sekali. Ampyuuun, saatnya bayar SPP, langung twing dan sesak napas setiap si sms datang. Hiks.

Tapi begitulah ya yang namanya kehidupan. Ibarat ombak di laut, ada pasang naik dan ada pula pasang surut. Terkadang suka iri dasar iman masih tipis, hihi dengan orang lain yang sedang berada pada masa pasang naik, duh, enaknya mereka itu. Etapi, aku langsung deh menegur diri sendiri, bahwa aku juga pernah kok berada pada masa-masa itu, masa di mana roda kehidupan sedang di atas. Jadi ga boleh iri! Nikmati setiap momen yang menghampiri, karena kita tak akan pernah merasa cukup, jika kita belum merasakan kekurangan. Kita tak akan pernah bahagia jika belum merasakan derita. Tak akan paham rasanya sukses jika tak pernah dihampiri oleh yang namanya kegagalan. Aih, bijak sekali diriku kayaknya ya? Hehe.

Dan begitulah, setiap ujian pasti terselip jawaban di baliknya, setiap cobaan pasti dibekali senjata pamungkas untuk mengantisipasinya. Kalo aku sih, paling sering dikuatkan oleh keyakinan ini, sehingga selalu aku jadikan pegangan dalam menghalau galau yang sering bikin hati kacau. Mencoba tabah, tegar, adalah suatu keharusan! Karena itu yang akan jadi pondasi kita dalam mengambil setiap langkah penyelesaian masalah yang sedang kita hadapi kan ya?

Dan beneran lho, pada saatnya, keindahan akan datang. Akan Indah pada Waktunya! Sering kan dengar dan baca quote itu? Saat kita menangis pilu memohon pada Ilahi, mohon disudahi segala cobaan ini, mohon diangkat segala derita, pasti kita sering lah ya merasa minder kala doa itu tak [belum] berjawab? Padahal, sebenarnya sih, bukannya tak didengar oleh-Nya, melainkan DIA Maha Tahu kapan doa itu akan dijabah. DIA yang Maha Tahu kapan keindahan itu harus dihadirkannya. Akan Indah Pada Masanya. Itu, aku yakin banget deh, Sobs!

Terus apa hubungannya dengan judul postingan ini, Al? Ramadhan Kareem?

Nah, ini! Biasanya nih, Ramadhan selalu membawa berkah berlebih dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Percaya donk pastinya? Dan melalui kehadiran bulan suci ini, aku sih berharap agar kita semua beroleh berkah-Nya. Agar doa-doa kita sudah saatnya dikabulkan. Agar pasang naik segera menghampiri. Agar roda kehidupan kita yang sedang di bawah, segera bisa berputar menanjak ke atas. Dan pastinya, agar kita diberi kekuatan dan ketabahan dalam melawan godaan, sehingga mampu menjalankan ibadah puasa ini dengan baik, dan beroleh pahala dan berkah-Nya. Aamiin.

Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan ya, Sobats maya tercintah! Semoga kita diberi umur dan kesehatan prima untuk menjalankannya. Mohon maaf lahir batin juga lho, karena dalam interaksi kita, pasti ada lah kata dan aksi ku yang mungkin kurang berkenan di hati Sobats semua. Maapin yeee. :)

Saleum,
Catatan mengawali Ramadhan Kareem,
Al, Margonda Raya, 18 Juni 2015


Pelaksanaan FesTIK 2015
Persembahan Tarian Sunda jelang pembukaan Festival TIK 2015
Gebyar Festival TIK 2015 sungguh luar biasa. Alhamdulillah. Itu benar-benar di luar prediksi dan sukses bikin air mata kami, para panitia meleleh! It's awesome! Lightingnya yang temaram, pantulan layar LED yang menampilkan tulisan-tulisan Festival TIK, bergantian dengan tampilan logo dan publikasi lainnya, sungguh menakjubkan! Alhamdulillah, ya Allah, we did it successfully!


Dipercaya untuk menjadi panitia pelaksana perhelatan akbar bertajuk Festival TIK untuk Rakyat 2015, tentu saja merupakan suatu apresiasi luar biasa bagi Relawan TIK Bandung. Happy, bangga, jelas ada, namun kalah saing oleh rasa was-was dan deg-degan yang seakan sulit untuk diusir pergi. Gimana enggak coba, Sobs, menghelat event besar berskala nasional, dengan calon partisipan yang akan berdatangan dari berbagai penjuru tanah air, plus kehadiran orang nomor satu di kementerian Kominfo alias Pak Menteri Rudiantara, ditambah pula dengan kehadiran orang-orang nomor satu dari Provinsi Jawa Barat [baca Gubernur atau perwakilannya], orang nomor satu di Kota Bandung [baca: Kang Emil alias Pak Wali], jelas 'bermuatan' tuntutan agar acara ini dapat diselenggarakan secara 'prima'. Prima dalam artian wah, keren, dan mampu mencapai the objectives of the event. Tentu ini bukanlah beban enteng yang dapat dipikul dengan sebelah pundak, melainkan sesuatu yang harus dipersiapkan dengan persiapan matang dan terencana dan butuh dana segar yang tidak sedikit, sementara dana yang sudah komit dari para sponsor belum juga cair [pada saat itu], hiks....

Untungnya, Relawan TIK Bandung tidak bergerak sendiri, melainkan disupport penuh semangat oleh Kementerian Kominfo, dan Pemerintah Kota Bandung. Apalagi Kang Emil, yang begitu antusias menyambut rencana perhelatan agenda nasional tahunan Relawan TIK ini dengan dukungan penuh. Rapat koordinasi pun dimulai sejak tim kepanitiaan dibentuk, dan semakin intens dilakukan baik online maupun offline menjelang hari H. Memang tidaklah mudah, mempersatukan tiga pemikiran [Kemkominfo, Pemkot Bandung dan juga RTIK sendiri], karena masing-masingnya tentu punya ekspektasi yang tidak selalu sama. Namun, demi mencapai pelaksanaan festival TIK untuk rakyat ini, gesekan-gesekan kecil yang terjadi, justru semakin melatih tim panitia semakin matang dan solid. Semua sepakat untuk menuruti wejangan Pak Bos [baca; Om Eri], bahwa tiada lagi komplen atau keluhan, melainkan semangat dan kekompakan tim demi suksesnya acara. Dan, sungguh, akhirnya, persiapan panjang itu, kerja keras itu, membuahkan hasil! Yeayyy!!!


It was so amazing! Rasanya tak mampu tertahan airmata ini, menyaksikan gebyar pelaksanaan hari H Festival TIK 2015 yang telah berlangsung pagi tadi. Pancaran cahaya gemerlap yang mengiringi persembahan demi persembahan acara, sungguh membuat takjub. Tak hanya aku, kuyakin, semua partisipan yang hadir pada hari ini, pasti berdecak kagum, menyaksikan perhelatan keren yang dihadiri oleh para petinggi dari Kementerian Kominfo, petingga Jawa Barat dan juga Petinggi Kota Bandung. Tepuk tangan meriah membahana, mengiringi performance by performance yang tersusun rapi dan sesuai rencana. Alhamdulillah, ya Allah, telah Engkau lancarkan usaha dan upaya kami selama ini dan mencapai puncaknya pada hari ini. Semoga kami, khususnya tim Relawan TIK Kota Bandung semakin kompak dan berjaya. Aamiin.

Duh, tau ga, Sobs, rasa haru yang membiru, langsung bikin tenggorokan tercekat dan ingin mewek. Beneran deh, nangis, adalah ekspressi paling ajaib yang terjadi tanpa dikomando. Ingin rasanya berpelukan dengan kedua sahabat karib yang sama-sama menjadi tim inti dalam kepanitiaan ini. Ingin rasanya memeluk Meti Mediya dan Nchie Hanie dan nangis bareng gitu deh, hehe. Etapi, yang ada malah si Om keren yang selama ini siap siaga mendukung dan menyemangati kami dalam menghelat acara ini. Meti dan Nchie, malah sedang sibuk di sudut lain. Jadilah aku dan si Om saling berpelukan dan 'nangis bareng' saking haru. Oh, My God, we did it! Alhamdulillah.

Para penari sedang mempersembahkan tarian jelang perbukaan Festival TIK 2015


Dari segi partisipan, Alhamdulillah, Sobs, sungguh bikin semua was-was menyingkir teratur lho. Lihat deh partisipan yang memenuhi ruang auditorium Sasana Budaya Ganesha ini. Seru pisan, euy!

Partisipan yang antusias hadiri perhelatan Festival TIK 2015
Dan siapa coba yang ga terharu, menyaksikan orang nomor satu ini berkenan hadir dan membuka Festival ini dengan sukacita. Menyampaikan kekagumannya akan gerak lincah para relawan TIK Indonesia dalam mencapai visi misinya. Duh, terharu deh eikeh! 

Festival TIK untuk Rakyat kali ini, memang dikemas dengan rinci dan Alhamdulillah terlaksana sesuai dengan rencana, bahkan boleh dibilang, mencengangkan. Karena pada tahun-tahun sebelumnya, perhelatannya tidaklah segebyar ini. Tak ada layar raksasa berbasis LED, tak ada gebyar pencahayaan keren ala konser seperti ini, dan ada para petinggi seperti ini. Alhamdulillah, tahun ini, ada peningkatan signifikan hingga mampu terselenggarakan dengan baik.

Dari segi acara, panitia juga telah mempersiapkan aneka agenda, mulai dari seminar yang menghadirkan para pakar TIK yang akan berbicara tentang Smart City, Smart Village, Konten Digital Pengisi Smart City and Smart Village, dan tema-tema keren lainnya. Itu baru dari segi seminar, Sobs, dari segi Workshop, berjejer pula para pakar yang akan berbagi ilmu tentang aneka tema. Ada tentang social media, Search Engine Optimation dan pentingnya bagi UKM, smartphonegraphy, blogging, dan aneka topik lainnya terkait TIK. Tak heran, antusiasme pengunjung workshop dalam dua hari itu, sukses menyedot habis 1.550 lembar sertifikat yang telah kami siapkan bagi para peserta workshop. Itu pun masih kurang, dan panitia hutang seratusan lebih sertifikat lagi, yang terpaksa kami janjikan untuk dikirim ke partisipan dalam bentuk PDF, karena tak mungkin mengirimkannya dalam bentuk hard copy lagi.

Alhamdulillah. Lega rasanya menyaksikan kerja keras ini berlangsung dengan baik, bahkan jauh melampaui ekspektasi. Kalo seperti ini, mah, menyelenggarakan agenda nasional lagi, siapa takut ya, cyin Meti dan cyin Nchie? Hehe.

Penasaran akan hari kedua dan penutupan Festival yang sukses bikin panitia dan para relawan TIK tanah air melelehkan airmata? Pantengin reportase ala Alaika Abdullah berikutnya ya, Sobs!

sharing penting,
Festival TIK Untuk Rakyat 2015
Al, Bandung, 28 Mei 2015


related post:
Hayuk Urang Nge-TIK
FesTIK 2015, Pasti Seru Inih!
TIK




Ini sebenarnya hanya postingan iseng, bentuk pelarian sejenak dari mata mumet gegara terus-menerus mantengin layar monitor. Semakin mendekati hari H, panitia pelaksana Festival TIK 2015 memang semakin dikejar oleh berbagai rasa. Deg-degan, stress, lelah, excited, dan was-was.

Ya iyalah, namanya juga event nasional, di mana Pak Menteri Kominfo, Bapak Rudiantara udah konfirm akan hadir, so pasti bikin panitia makin takut donk. Haha. Takut? Iyalah, takut jika segala sesuatunya tidak tersiapkan secara maksimal.

Makanya, semakin mendekati hari H ini, kami semakin intens melakukan persiapan, koordinasi dengan semua stakeholders and sponsors, untuk memastikan bahwa pelaksanaan hari H Festival TIK nanti berjalan sukses sesuai dengan rencana.

Terus, apa hubungannya dengan foto di atas, Al?
Hihi. Ituh!
Jadi, kemarin sore, sehabis technical meeting di sekretariat, Aku dan Nchie Hanie, serta si cantik Olive [putrinya Nchie], sepakat hangout deh di Metro Indah Mall. Di sana tuh, ada sebuah food court called Kampung Priangan, yang asyik banget untuk tempat hangout. Tempatnya ga terlalu ramai, jadi enak deh untuk leyeh-leyeh bahkan tiduran seperti foto di atas tuh. 

Dan, saking asyik dan nikmatnya leyeh-leyeh, ter-shoot-lah foto di atas, by si cantik Olive! Duh, Olive, fotonya bikin ngakak deh. Jadi keingetan lagi, gimana kemarin kami bertiga ngakak abis, melihat foto ini. Teteup, segala pose, upload saja ke instagram! 

Sobats juga punya foto lucu yang bikin senyam senyum? Yuk, posting, itung-itung nambah entry. Hehe.

sekedar corat coret pelepas lelah,
Al, Bandung, 25 Mei 2015
Entah sejak kapan, aku mulai tak terpisahkan dari jam tangan. Rasanya tanpa pengingat waktu yang satu ini, ada aja yang kurang dalam penampilan. Tak hanya itu, rasanya kok kayak ada yang ga klop jika dalam sehari aja ga pakai jam tangan. Ga puas banget kala mengangkat tangan untuk ngintipin waktu, eh si 'dia' malah sedang tidak bertengger di pergelangan. Hadeuh, ga enak hati dan rasanya ingin balik ke rumah untuk menjemput si jam kesayangan. Eits, bukannya lebay, lho, ya, tapi emang aku lakoni, kok!

Tapi itu duluuu, saat masih tinggal dan bekerja di Aceh. Ya iyalah, wong jarak antar rumah dan kantor hanya butuh waktu perjalanan 10 menitan by car, tanpa harus berjibaku dengan kemacetan. Banda Aceh gitu, lho, bebas macet!

Nah, kalo sekarang? Saat pindah domisili ke Bandung, duh, mengulangi kebiasaan menjemput jam tangan yang terlupa, rasanya enggak banget, deh. Maka untuk mengantisipasinya, aku tuh suka nyetok jam tangan di mobil atau di tas. Nyetok? Kudu prepare budget donk, Al, jam tangan kan mahal?

Yee..., kata siapa jam tangan mahal? Aku sih ga fanatik terhadap merek tertentu. Bagiku, sebuah jam tangan ga harus branded. Yang penting berkinerja baik, bermodel sporty dan tidak berkesan murahan! Eits, banyak lho sekarang ini jam tangan murah nan kece, elegan tapi ga mahal-mahal amat. Walo sering juga sih, teman-teman mengira jam tanganku tuh branded punya, padahal ya gitu, deh, murah meriah hasil beli di Lazada. Beneran, lho, jam tangan murah beli di lazada itu emang terlihat cantik, modis dan manis seh. J Kalo aku sendiri emang terpikat banget dengan yang bermodel sporty, dan biasanya unisex alias bisa dipakai oleh cowok maupun cewek. Malahan beberapa kali ibuku sempat protes, karena melihat jam tangan koleksiku kok banyakan model gede dan macho gituh. Etapi, balik lagi ke eikeh, donk, ah. Sukanya begitu, mau gimana lagikan? Seperti yang ini, nih, Sobs! Lihat deh.

bluelans black rubber
Salah satu jam tangan yang sedang aku nantikan, nih, Sobs!
Keren ya, Sobs? Hehe. Emang sih, tertulis jelas jam tangan Bluelans Men's Black Rubber Strap Watch, for men, etapi, aku suka banget model-model beginian. Apalagi harganya sedang didiskon cantik gituh. Cuma 57 ribu rupiah! Ini nih, yang sering bikin aku bolak balik main ke halaman Lazada Indonesia tuh. Bukannya promosi lho, ya, tapi selaku emak-emak super irit tapi pengen teteup gaya, aku pasti milih marketplace yang suka ngasih diskon cantik, donk, ah! Ya, seperti marketplace yang satu ini, nih. Sobats juga suka koleksi jam tangan murah nan kece? Yuk shopping bareng di sana, yuk!

Sharing my happy shopping story,
Al, Bandung, 19 May 2015
Pernah ngerasa mati gaya, Sobs? Bukan, bukan mati gaya seperti yang di iklan sebuah provider itu, lho! Tapi mati gaya yang memang bener-bener mati gaya, alias ga tau harus berpakaian gimana, gitu. Nah, cerita tentang mati gaya ini, aku beberapa hari ini terserang oleh virus mati gaya ini, Sobs! Tiba-tiba aja ngerasa ga semangat mau ngapa-ngapain, bawaan males dan parahnya tuh, benci sama gaya sendiri gitu, lho! Rasanya kok bosen gitu dengan style berpakaianku. Ngerasa so datar, so simple, ga atractive! Hadeuh. Padahal, tilik punya tilik, tanya bolak balik ke kaca spion rias, jawaban si kaca, teteup aja masih cakep. Ga ada yang kurang! *uhuk* Tapi kok ya ngerasa ga pas di hati gitu, lho!

Break Time
Apanya yang salah ya? Apa jeans dan T-Shirt yang telah begitu setia menemani hari-hariku selama ini, sudah terlihat tak menarik lagi? Atau udah ga pantas lagi untuk digunakan? Dari dulu aku tuh emang suka ber-jeans, tampil sporty gitu, deh, walo terkadang sering juga sih tampil agak-agak feminine gituh. Rasanya ga ada yang salah deh dengan penampakan penampilan. Masih tetap terlihat trendy dan kece badai kan, Sobs? *Halah*

Etapi, kok rasanya bosen, gitu lho! Apa karena udah lama ga shopping pakaian baru, ya? Atau emang udah saatnya ganti gaya? Tapi sayang banget, soalnya pakaian lama tuh masih banyak yang kinclong-kinclong juga seh. Sayang aja kalo harus dipensiunkan atau dipindahtangankan.

Lagian, biasanya tuh, kalo belanja lagi, teteup aja, aku pasti akan beli yang senada, karena ga bisa beralih ke lain style. Hadeuh, pusing juga ternyata kalo sedang dilanda krisis gaya kayak gini, ya, Sobs?

Hm, apa eikeh kudu ganti gaya biar ga bosen, yak? Tapi harus ganti ke gaya yang gimana? Eikeh kan sukanya tampil simple but chic alias menarik...
Apa kudu dipadupadankan aja pakaian yang aku punya agar terlihat tampil beda? Tapi, gimana caranya? Eikeh kan ga pinter-pinter amat dalam nge-matching-in pakaian-pakaian yang ada? Aih, mau tampil beda aja ternyata susahnya minta ampun, deh, Sobs! Huft. Belum lagi kesukaan menggunakan backpack atau tas-tas kasual, bikin gaya jadi sporty banget lagi, kapan tampil feminine-nya donk, Al?

break time
Duh, harus kemana ya? Pengen beli majalah fashion untuk cari inspirasi, tapi kok ya males. Masak di era digital gini masih harus beli majalah versi cetak? Sayang duitnya sih sebenarnya, haha.
Untungnya, begitu megang laptop, aku tuh langsung ingat akan sebuah tempat di mana aku sering leyeh-leyeh digital, tuh, Sobs! Yup, di break time Indonesia itu lho! Nah, di sana kan ada kategori fashion, yang menginspirasi kita untuk tampil trendy and chic! Yes! Mending main ke sana, ah! Leyeh-leyeh sambil cari gaya baru untuk penampilanku agar semangat berseri kembali.

Dan, yes! Thanks banget lho, breaktime Indonesia, berbekal leyeh-leyeh cuci mata di tempatmu, aku jadi lebih terampil dan terinspirasi untuk memadu-padankan koleksi lama dan tampil trendy seperti ini, deh! Gimana, Sobs? Cantik dan gaya khaaaan? *Disambit mouse.

Yup, main di breaktime emang selalu aja mampu memberikan ide-ide baru, lho! Ga cuma dalam hal gaya/fashion, tapi juga kita bisa menemukan informasi-inspirasi tentang culinary, entertainment, health juga traveling. Kumplit, deh, pokoknya.

Penasaran? Coba deh luangkan waktu dan leyeh-leyeh di sana, Sobs, dijamin, Sobats akan lupa waktu dan klik klik dari satu artikel ke artikel lainnya, deh!
Habis, informasi-informasi yang ada di sana itu, menarik banget sih!

sharing info tentang sebuah tempat untuk
digital hangout alias leyeh-leyeh digital
Al, Bandung, 13 Mei 2015


Newer Posts Older Posts Home

Author

I am a chemical engineer who is in love in humanity work, content creation, and women empowerment.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Speaker

Speaker
I love to talk/share about Digital Literacy, Social Media Management, Content Creation, Personal Branding, Mindset Transformation

1st Winner

1st Winner
Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Pemenang Utama Blog Competition yang diselenggarakan oleh Falcon Pictures. Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Blogging Competition yang diselenggarakan oleh Balitbang PUPR

Podcast Winner

Podcast Winner
Pemenang Pilihan Dewan Juri - Podcast Hari Kemerdekaan RI ke 75 by KOMINFO

Winner

Winner
Lomba Menulis Tentang Kebencanaan 2014 - Diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh

Winner

Winner
Juara Berbagai Blogging Competition

Featured Post

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk!

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk! Sesaat sebelum naik ke kapal verry Ki-ka: Adik ipar, Aku dan Ayah. Hai.... hai.... hai! In...

POPULAR POSTS

  • Kiat Penting agar Warung Tetap Eksis & Laris Manis
  • Solusi Bikin Paypal Tanpa Nama Belakang
  • Contoh Surat Sponsor untuk Diri Sendiri bagi Pengurusan Visa
  • Laksamana Malahayati, Kartini Lain sebelum Kartini
  • Kolaborasi Microsoft dan ASUS - Hadirkan Windows 10 Original Yang Langsung terinstall Otomatis dan Gratis!
  • It's Me!
  • Lelaki itu, Ayahku
  • Hujan Komen
  • How To Write a Motivation/Cover Letter
  • Serunya Outdoor Activities di Trizara Resorts

Categories

  • about me 1
  • accessconsciousness 1
  • advertorial 10
  • Anak Lanang 1
  • awards 20
  • bali 1
  • banner 1
  • bars 1
  • Beauty Corner 29
  • belarus 5
  • bisnis 1
  • Blog Review 2
  • blogger perempuan 1
  • blogging tips 9
  • Budaya 1
  • Catatan 12
  • catatan spesial 19
  • catatan. 53
  • catatan. task 20
  • cryptocurrency 1
  • culinary 5
  • curahan hati 6
  • daftar isi blog 1
  • dailycolor 1
  • DF Clinic 12
  • disclosure 1
  • edisi duo 5
  • email post 10
  • embun pagi 1
  • episode kehidupan 1
  • event 4
  • fashion 3
  • financial 1
  • giveaway 48
  • Gratitude 1
  • health info 9
  • Healthy-Life 16
  • info 23
  • innerbeauty 9
  • iran 4
  • joke 4
  • kenangan masa kecil 3
  • kenangan terindah 12
  • keseharianku 2
  • kisah 14
  • kisah jenaka 7
  • knowledge 2
  • kompetisi blog 1
  • komunitas 2
  • KopDar 8
  • Korea 1
  • kuliner 7
  • Lawan TB 2
  • lesson learnt 7
  • life 2
  • lifestyle 4
  • lineation 32
  • lingkungan 1
  • Literasi Digital 2
  • motivation 9
  • museum tsunami aceh 1
  • New Year 2
  • order 1
  • oriflameku 2
  • parenting 4
  • perempuan tangguh 4
  • perjalanan tiga negara 1
  • personal 3
  • petualangan gaib 6
  • photography 1
  • picture 5
  • podcast 1
  • Profile 12
  • puisi 5
  • reflection 3
  • renungan 25
  • reportase 23
  • resensi 2
  • review 42
  • review aplikasi 1
  • rupa 1
  • Sahabat JKN 2
  • sakit 1
  • sea of life 17
  • sejarah 5
  • Sekedar 1
  • sekedar coretan 76
  • sekedar info 23
  • self-love 1
  • selingan semusim 9
  • seri BRR 4
  • snack asyik 1
  • Srikandi Blogger 2
  • Srikandi Blogger 2013 7
  • Srikandi Blogger 2014 4
  • SWAM 1
  • task 43
  • teknologi 1
  • tentang Intan 34
  • Test 1
  • testimoni 9
  • Tips 57
  • tradisi 1
  • tragedy 1
  • traveling 59
  • true story 7
  • tsunami 9
  • turkey 9
  • tutorial 7
  • visa 1
  • wisata tsunami 2

Followers


Blog Archive

  • December (1)
  • October (1)
  • March (1)
  • August (2)
  • May (1)
  • April (2)
  • March (6)
  • February (3)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (5)
  • October (4)
  • September (3)
  • August (5)
  • July (3)
  • April (1)
  • January (1)
  • December (2)
  • November (1)
  • October (1)
  • September (1)
  • June (1)
  • February (1)
  • December (1)
  • September (2)
  • August (2)
  • July (1)
  • June (1)
  • March (1)
  • February (1)
  • December (5)
  • September (2)
  • August (3)
  • July (1)
  • May (3)
  • April (2)
  • March (1)
  • February (1)
  • January (7)
  • December (1)
  • November (5)
  • September (3)
  • August (1)
  • July (4)
  • June (1)
  • May (1)
  • April (3)
  • March (6)
  • February (5)
  • January (7)
  • December (8)
  • November (4)
  • October (12)
  • September (4)
  • August (3)
  • July (2)
  • June (5)
  • May (5)
  • April (1)
  • March (5)
  • February (4)
  • January (6)
  • December (5)
  • November (4)
  • October (8)
  • September (5)
  • August (6)
  • July (3)
  • June (7)
  • May (6)
  • April (7)
  • March (4)
  • February (4)
  • January (17)
  • December (10)
  • November (10)
  • October (3)
  • September (2)
  • August (5)
  • July (7)
  • June (2)
  • May (8)
  • April (8)
  • March (8)
  • February (7)
  • January (9)
  • December (10)
  • November (7)
  • October (11)
  • September (13)
  • August (5)
  • July (9)
  • June (4)
  • May (1)
  • April (12)
  • March (25)
  • February (28)
  • January (31)
  • December (8)
  • November (3)
  • October (1)
  • September (12)
  • August (10)
  • July (5)
  • June (13)
  • May (12)
  • April (19)
  • March (15)
  • February (16)
  • January (9)
  • December (14)
  • November (16)
  • October (23)
  • September (19)
  • August (14)
  • July (22)
  • June (18)
  • May (18)
  • April (19)
  • March (21)
  • February (27)
  • January (17)
  • December (23)
  • November (20)
  • October (16)
  • September (5)
  • August (2)
  • March (1)
  • December (2)
  • April (1)
  • March (1)
  • February (6)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (4)
  • September (4)
  • August (1)
  • July (8)
  • June (16)

Oddthemes

Flickr Images

Copyright © My Virtual Corner. Designed by OddThemes