My Virtual Corner
  • Home
  • Meet Me
  • Contact
  • Disclosure
  • Category
    • Motivation
    • Traveling
    • Parenting
    • Lifestyle
    • Review
    • Tips
    • Beauty
      • Inner Beauty
      • Outer Beauty
Ga kerasa, hari ini sudah Jumat lagih! Dan sudah menutup bulan Februari yang ternyata hanya berkisar dua puluh delapan hari pula! Wow, waktu memang seakan berlari ya, Sobs? Semakin cepat dan semakin cepat saja. Sudah seimbangkah perputaran sang waktu yang kian cepat ini dengan gerak langkah kita dalam mengisi kehidupan dan memenuhi tugas 'negara' yang kita emban?
Terkadang, betapa pun bahagianya kita, yang sukses mengemban tugas 'negara' misalnya, tak bisa dimungkiri, pasti tetap menyisakan rasa lelah yang luluh lantakkan tubuh dan tulang belulang. Apalagi jika ternyata kita belum mampu menuntaskan 'tugas negara' akibat kendala yang menghadang, maka rasa lelah dan jenuh pun semakin menyiksa. Bener kan, Sobs?

Namun, biasanya sih, kehadiran hari Jumat senantiasa mampu menimbulkan sumringah di hati, atau setidaknya menyemburatkan secercah cahaya kebahagiaan khaaaan? Ya iyalah, kan setelah Jumat sore, kita akan bebas sejenak dari rutinitas formal [kantoran dan sejenisnya], dan masuk ke dua hari yang paling dinanti, yaitu wiken [Sabtu - Minggu]. Asyiiiiik!

Etapi, jika wiken terjelang, dan rasa suntuk serta lelah masih setia menyelimuti, harus ngapain donk? Padahal udah berusaha banget rileks, enjoying me time, tapi masiiiiiih aja suntuk tuk tuk! Huft.
Nah, kalo udah seperti ini, rasanya memang sulit juga ya, Sobs! Karena penyembuhan dari rasa seperti ini untuk setiap orang itu memang berbeda-beda. Ada yang senangnya mendatangi pantai dan berteriak sekuat tenaga di sana, mengeluarkan seluruh rasa hingga benar-benar plong. Ada juga yang serta merta mencorat coret di pasir pantai, ada yang langsung menceburkan diri ke dalam ombak yang memanggil-manggil. Atau malah ke gunung, menyepi dan merenung sambil menyatu dengan alam. Ada pula yang hobbynya malah kebut-kebutan di tengah malam buta. Macam-macam deh.

Tapi adakah yang menghilangkan rasa suntuknya itu dengan lari ke rumah si Mbah? Mencari gambar dan quote bagus untuk menentramkan jiwa? Nah, itu gue banget tuh. Sebenarnya pilihan lari ke rumah si Mbah itu, baru sering kulakukan sejak pindah ke Bandung ini sih. Kalo di Banda dulu, jika suntuk melanda, maka aku akan menyatu dengan Gliv [pada kenal kan dengan mobilku tercinta, hehe], dan berkendara perlahan atau kadang-kadang ngebut di malam buta, mengelilingi kota. Rasanya asyiiiiik banget!

Namun, sejak berada di Bandung, rasanya ga aman deh jika ingin berkendara di malam buta. Mendingan main ke rumah si Mbah, mencari quote yang bagus atau sekedar cari image yang sesuai kebutuhan hati. Seperti image yang ada di bawah ini nih, Sobs! Coba lihat, ngademin banget khaaan? :)

Credit
Sebenarnya, diluar apa yang kita lakukan di atas, ada satu cara paling ampuh menghilangkan suntuk sih! Dijamin mujarab jika kita memang meyakininya. Satu-satunya obat jitu yang aku sendiri sangat mempercayainya. Apaan sih, Al? 

Credit
Yup, lari dan mengadu kepada sang Maha Pencipta, sang Pemilik Kehidupan! Bermohon dan pasrah kepadaNya. Don't you think so, Mantemans?

sekedar sharing,
Al, Bandung, 28 Februari 2014.
Pagi-pagi sudah mendapat bisikan dari Mamanya Icha, bahwa Datuk Puteh berulang tahun. Ga tanggung-tanggung, ulang tahun yang ke 330! Wow! Si kakak minta tolong carikan kue ulang tahun untuk nanti sore diberikan kepada si Opa [Datuk Puteh]. Datuk Puteh adalah kepala suku di kampung 'nenek'. Bagi yang mengikuti kisah petualangan gaibku yang ini tentu sudah familiar donk tentang 'nenek', Icha dan keluarga gaib lainnya? Eits, ini reality lho, but its up to you mau percaya opo ora. Tidak dipaksain. Hehe.

Nah, mendengar si Opa ulang tahun, tentu aku pun ingin memberikan kado terindah dunk, tapi apa ya? Mau beli baju, ga tau persis seleranya si opa yang bagaimana. Akhirnya, ide jitu pun meluncur bebas, dan, bait puisi pun menghias kartu yang aku khususkan untuk sang Opa. Si kepala suku, yang juga adalah mertuanya 'nenek' 

Andai Allah merestui,
ingin kuhadir di sini,
turut serta menghadiri,
perayaan ulang tahunmu

Namun apa daya,
mata dan telinga belum berdaya,
jiwa ini juga belum berjaya,
tuk kunjungi, tempat dan alammu

Namun semua itu,
tak urungkan niat dan doaku,
tuk mohonkan pada sang Prabu,
Panjangkan umurmu, sehatkan dirimu, dan tambahkan bahagiamu
Selamat Ulang Tahun yang ke 330 tahun, Atok Putih!

Ke tiga ratus tiga puluh tahun? Yes! Mustahil ah! Yup, mustahil jika yang berulang tahun adalah manusia, namun ini adalah makhluk Allah dari dimensi lain, alias seorang jin muslim! :)

Kuletakkan kartu itu di atas meja, di samping Macsy, laptop tercinta. Dan selepas shalat magrib, sengaja aku duduk manis di samping Macsy, mengucapkan selamat ulang tahun pada sosok yang tentu saja tak mampu ditangkap oleh mata batinku. Tak sampai 10 detik, si kartu yang telah aku bungkus rapi di dalam amplop bikinan sendiri, lenyap nyap nyap! Subhanallah. Maha Besar Engkau ya Rabb. Ckckck. 

sebuah catatan ajaib,
Al, Bandung, 27 Februari 2014

Tak terasa, waktu seakan berlari. Dua [2] bulan dua puluh enam [26] hari telah terlewati sejak pendaftaran Seleksi Srikandi Blogger 2014 dibuka. Tahapan seleksi pun terlaksana secara sistematis dan menghasilkan para finalis yang dengan agresif dinamis menjalankan tugas yang diembankan kepadanya dalam rangka mencapai tangga puncak menuju singgasana sang srikandi. Makpan [Emak Panitia] dan MakJur [Emak Juri] pun dibuat berdecak kagum oleh kreativitas dan semangat juang para finalis dalam melaju ke tangga tertinggi.

Tahapan awal menghasilkan 50 finalis Srikandi Blogger 2014, sungguh membuat anggota KEB yang tersebar di seantero jagad terpesona. Tentu saja oleh keunikan dan kelebihan para emak finalis yang cetar membahana. Semua tampil mempesona, dengan kelebihan dan keunikan masing-masing. Sukses membuat kami [MakJur] pusing tujuh keliling dalam mengerucutkan mereka ke dalam lingkaran 10. Gimana tidak coba, Sobs, ke 50 finalis tampil cetar mempesona, tanpa malu-malu gak kayak kami, para finalis SB2013 yang lalu, membuka mata Makpan dan MakJur serta seluruh anggota KEB. Terperangah dan kagum serta bangga, betapa komunitas KEB tercinta ini memiliki para emak yang tak hanya melek digital, canggih, tapi juga aktif dan senantiasa menebar manfaat di alam sekitarnya. Wow! Tak hanya dalam satu sektor, melainkan dalam berbagai ruang lingkup kehidupan dan profesi! Lagi-lagi bikin We O We!

Tantangan demi tantangan yang digulirkan, dilahap tuntas dan penuh kreativitas sehingga membuat kami, para juri semakin pusing memilih 10 dari 50 emak keren ini. Aih! Betapa ini sebuah pekerjaan yang yang tidak bisa dibilang mudah. Mengamati sepak terjang ke 50 finalis, menilai hasil tulisan, promosi diri/campaign di FB Group dan Twitter, serta menilai video yang mereka persiapkan, sungguh membuka mata dan membuat siwer, hehe. Siwer saking terkagum atas seluruh kreativitas mereka. Hingga, akhirnya, setelah sedikit 'perang' dalam menilai dan menentukan, akhirnya tampillah 10 finalis Srikandi Blogger 2014 ini. Gimana, Sobs? Kereeeeen kan?

Inilah para finalis Srikandi Blogger 2014
Dari kiri ke kanan, diurutkan berdasarkan abjad.

1. Caroline Adenan 
2. Donna Imelda
3. Ida Nurlaila
4. Indah Nuria Savitri
5. Meti Medya
6. Mugniar Marakarma
7. Murtiyarini
8. Pungky Febriani
9. Siti Hairul Dayah
10. Siti Wakhidah Hajar

Pasti banyak yang sudah pada kenal dengan para finalis Srikandi Blogger 2014 di atas kan, Sobs? 
Saat ini mereka sedang berjuang untuk mencapai tangga berikutnya, menuju singgasana sang Srikandi. Aneka test pun digelar oleh panitia dan para juri kembali di'pusing'kan oleh sepak terjang ke sepuluh finalis yang semakin aduhai dan piawai menuliskan buah fikir, kreatif menggubah ide menjadi video yang spektakuler. Sungguh mengundang takjub. Lalu siapakah yang akan sukses mencapai anak tangga tertinggi dan menggapai Mahkota? Dan siapa sajakah yang akan mendampingi sang Srikandi bermahkota? Yuk biarkan para Juri [lirik diri sendiri, selaku salah satu juri] bekerja keras, mengerucutkan angka 10 menjadi 5, hingga akhirnya memperoleh nama-nama yang akan menyandang gelar Srikandi Blogger Utama 2014, Srikandi Blogger Terfavorit, Srikandi Blogger Persahabatan, Srikandi Blogger Inspiratif dan Srikandi Blogger kategori ......... [masih rahasia :)]?

Nantikan pengumumannya pada puncak acara, yaitu pada perhelatan akbar, Penganugerahan Award Srikandi Blogger 2014,  9 Maret 2014, di Gedung Museum Nasional/Museum Gajah, Jakarta, ok?

Catatan salah satu MakJur,
Seleksi Srikandi Blogger 2014,
Al, Bandung, 26 Februari 2014
Pernah diminta membubuhkan tanda kaki selain tanda tangan? Hihi. Aku pernah lho! Oleh seorang bocah bernama Intan Faradila. Ya, putri semata wayangku ituh! Tapi itu duluuuu..., kala usianya masih di kisaran 5 tahunan. Hihi.

Saat itu, aku sedang asyik menonton sebuah film action di televisi deh, ketika tiba-tiba, kucluk-kucluk si putri mungilku nan imut dan miskin rambut [kala itu], hihi, datang menghadapku dengan gaya serius banget. Membawa selembar kertas gambar yang telah penuh dengan coretan warna warni, hasil karyanya. Dengan lugu bin polos, ananda tercinta berkata;

"Bu Alaika, tolong tanda tangan dan tanda kakinya donk!"

Dan aku pun terperangah, melongo dan langsung tak mampu meredam tawa. Kutarik bocah cilikku itu dan memeluknya erat. Kuhujani dirinya dengan ciuman gemes tiada terperi hingga bocah berlianku itu gelagapan sendiri.

"Umiiiiiii, kenapa sih? Orang Intan minta tanda tangan dan tanda kaki, kok malah dikasih cium!"

Dan aku pun semakin tak mampu menahan rasa gemas dan gelak tawa. Hingga saat gelak tawa mampu kukuasai, kububuhkan juga tanda tanganku. Untuk tanda kaki, kujelaskan padanya, bahwa tanda kaki, tidak lazim dibubuhkan, paling ada pembubuhan tanda kaki adalah pada saat anak bayi baru dilahirkan. Biasanya, di rumah sakit atau kllinik bersalin, akan ada surat keterangan lahir, yang dibubuhkan tanda kaki si bayi, karena tanda jempol bayi masih terlalu kecil. Dan bocah cilikku pun mengangguk, manggut-manggut. Hahahaha.



Kini, intan permata itu telah tumbuh menjadi sosok gadis muda, mandiri dan percaya diri. Jauh dari bunda, namun kupercaya mampu menjaga kepercayaan yang kuberikan padanya. Nak, Umi kangen kamu, sayang, banget!
alaika abdullah
Love you, as always, Nak!

Coretan tentang Intan,
Al, Bandung, 25 Februari 2014

Pasti banyak banget sahabats blogger yang mengikuti tantangan #1Day1Post kan? Selain menyemangati diri untuk rajin update/bikin postingan, juga tantangan bagi diri sendiri ini dipercaya akan mampu menghadirkan entry yang produktif [baca: teratur] di dalam rumah maya kita, dan jumlah entry di blog kita pun akan bertambah dunk!
Lalu, gimana donk kalo ternyata, kita ga mampu memenuhi tantangan tersebut. Kan pekerjaan kita itu banyak banget, ga cuma menulis artikel untuk blog kita. Banyak hal lain yang jauh lebih penting untuk dilakukan lho, Al!
 Nah, kalo aku sendiri sih, berhubung ini adalah tantangan yang diberikan oleh diri sendiri, yang tentunya aturannya pun fleksibel, maka aku memilih untuk tidak ambil pusing sih, jika suatu ketika tidak berkesempatan untuk doing #1Day1Post. Tapi..... aku menempatkannya sebagai utang! Jadi jika suatu hari ga sempat posting, maka postingan hari itu masuk ke dalam daftar utang yang harus dibayar dikala sempat nanti. Sehingga, pada akhir bulan, tidak akan ada lagi postingan yang bolong alias kumplit plit plit! Asyik kan? Hehe. Yang penting, di akhir bulan, archieve nya full sesuai dengan jumlah hari yang ada pada bulan yang bersangkutan. Asyiiik!

Nah, Sobats sendiri, gimana atuh menyikapinya? Menerapkan hal yang samakah?

sekedar sharing,
Al, Bandung, 24 Februari 2014
Pernah mengalami rasa jenuh atau malas yang tiba-tiba melanda? Terutama rasa malas dan jenuh untuk terus update postingan? Apalagi rasa malas ini muncul karena dipicu oleh offline activities, yang serta merta membuat pikiran kita pun kewalahan untuk mencari atau menerjemahkan ide yang ada ke dalam tulisan dan menjadi entry bagi rumah maya kita. Pernah mengalaminya? Pasti donk ya? Hehe, rasanya bo'ong banget deh kalo ada yang jawab enggak pernah! Hihi.

Aku juga sering mengalaminya lho! Lagi semangat-semangatnya menaklukkan tantangan terhadap diri sendiri #1Day1Post, eh tiba-tiba ide mentok, atau kesibukan offline begitu menyita waktu. Lalu apa yang harus dilakukan untuk mengalahkan rasa malas itu?

Nah, kalo aku sih, aku ga akan menaklukkan rasa malas itu dengan serta merta memaksa diri membuat tulisan atau update blog. Biarkan saja dulu si malas itu menikmati kemenangan. Itung-itung kita juga merehatkan sejenak pikiran yang penat. Ya iyalah, dipaksa untuk menulis sementara kita sedang ribet, atau sedang malas nyari ide, pasti makin penat donk pikiran. Jadi, biarkan saja dulu, sambil beresin dulu hal-hal yang udah antri di priority list. Nah, nantinya, kala keriweuhan sudah mereda, pasti rasa rindu untuk posting lagi akan muncul. Tapi......Malesnya jangan kelamaan atuh!

sekedar sharing,
Al, Bandung, 23 Februari 2014

Pagi-pagi udah disapa oleh seorang teman baik. Ucapan selamat pagi yang penuh oleh derai air mata. Sebagai teman yang baik dan dipercaya untuk menampung keluh kesahnya, tentu aku langsung 'menyediakan telinga'. Kunci utama dari konseling adalah 'mendengarkan', itu yang selalu terpatri rapi di benakku, sebagai pelajaran pertama pada kelas konseling dahulu, saat aku dan beberapa staff lainnya, dipersiapkan untuk membantu para konseler asing, yang sedang bertugas membantu program trauma healing bagi para korban bencana tsunami di Aceh, era 2004 - 2006 pertengahan, yang lalu. Dan Alhamdulillah, banyak manfaat yang aku peroleh dari kelas tersebut, hingga, walo ber-background Chemical Engineer, tapi banyak teman yang mempercayai 'keluh kesahnya' padaku. Setidaknya, walo ga banyak solusi yang aku tawarkan, tapi mampu membuat hati mereka menjadi lebih tentram. Alhamdulillah again.

Credit and modified
Well, back to the topic dan curcol sang teman, sesuai judul di atas, Ketika Hidup Tak lagi Berarti, memang rasanya gimanaaa gitu ya, Sobs? Air mata dan sengau suara, jelas menggambarkan secara sempurna betapa kegalauan sedang melanda. Hingga beberapa detik, aku terdiam, terpana dan turut tersedot suasana. Amboi... Kenapa kehidupan ini begitu sering menghadirkan duka? Begitu banyak mempersembahkan suasana hati yang gundah gulana? Dan bahkan sering menjerumuskan 'penderita'nya ke arah pemikiran untuk mengakhiri kehidupan?

Hidup ini terkadang memang tidak indah. Banyak sekali masalah. Tapi haruskah kita terus menerus larut di dalam duka? Berontak, marah, menangis, bahkan menghancurkan barang-barang atau bahkan langsung mengamuk kepada pelaku atau penyebab penderitaan, adalah reaksi awal dan normal dari setiap individu. Tidak ada yang salah dengan semua tindakan itu, asaaaaal, jangan berlebihan. Mbokya jangan menghancurkan barang2-barang mahal, janganlah sampai melukai apalagi membunuh si pelaku, hehe. Bisa berabe kan ujung-ujungnya? Janganlah sampai bunuh diri. Bisa gawat ituh! Masak udah sedih susah dan menderita di dunia, menuju akhirat pun langsung disambut oleh terbukanya pintu neraka? Ga mau donk ah!

Nah, si teman, curcol tentang hidupnya yang mendadak tak lagi berarti. Sang suami tertangkap basah berselingkuh. Aih, sakit banget donk pastinya. Tapi, haruskah kita menangis berhari-hari karenanya? Apalagi sampai mogok makan dan lupa pada anak-anak hingga mereka terlantar? Menangis boleh saja, tapi saranku sih, cukup tiga hari saja. Karena menangis untuk seorang suami yang tidak setia, lebih dari tiga hari, adalah sama dengan memberinya kehormatan dan level yang mulia. Ya iyalah, emang begitu hebatnya dia hingga harus kita tangisi berhari-hari? Bukankah laki-laki seperti itu layaknya disingkirkan saja dari kehidupan? Hehe. Itu menurutku sih. Ya, walaupun tidak disingkirkan, tapi membebaskan rasa sakit dengan menangis, cukup lah tiga hari, maksimal. Karena, kita harus segera bangkit menata kembali kehidupan kita.

Kukatakan padanya, jika aku yang berada pada posisinya, maka aku akan ikuti flowchart ini deh. :)


Ketika Hidup Tak Lagi Berarti

1. Ekspresikan Rasa

Menghadapi situasi menyakitkan, siapa pun tak akan mampu terbebas dari rasa galau, sedih, kacau. Meng-ekspresi-kan rasa, adalah solusi awal dan sangat baik untuk dilakukan. Caranya? Ya bisa dengan menangis, marah-marah, mencorat coret dinding di kertas, mukulin muka orang yang menyakiti guling/bantal, dan lain-lain, asalkan tidak berbahaya dan membahayakan jiwa. Batasi waktu untuk mengekspresikan rasa ini, maksimalnya hanya tiga hari saja. :)

2. Bangkit

Biasanya, setelah semua rasa dikeluarkan, pikiran akan sedikit terbuka, dan inilah saatnya kita bangkit. Bangkit dalam artian, berusaha memupuk rasa percaya diri, tanamkan di dalam diri kita bahwa kita adalah manusia-manusia yang masih berguna, masih memiliki nilai lebih, bahwa kita adalah masih mutiara yang berharga.

3. Atur Langkah

Buatlah perencanaan [tentukan] langkah-langkah yang akan diambil dalam melanjutkan kehidupan kita.

4. Terapkan Langkah

Konsistenlah dalam melaksanakan apa-apa yang telah kita rencanakan dalam melanjutkan kehidupan kita. The show must go on kan? :)

5. Monitoring dan Evaluasi.

Setiap kegiatan tentu butuh monitoring dan evaluasi. Untuk apa? Untuk memantau dan memastikan agar rencana yang telah disusun itu dapat diterapkan sesuai dengan yang direncanakan, dan beroleh output yang sesuai target. Lalu apa yang harus dilakukan jika pelaksanaan atau output yang dicapai belum sesuai dengan target?
Ya, tentu kita harus dengan legowo melakukan perbaikan/penyesuaian, agar kelanjutan pelaksanaan langkah itu dapat kembali berjalan dengan baik, sehingga beroleh hasil yang sesuai dengan harapan.

Lima langkah di atas adalah solusi *halah bahasanya ituh* yang aku tawarkan untuk sang teman baik, tentu saja disamping penjelasan yang jauh lebih panjang lebar agar dirinya terhibur sih. :D Dan Alhamdulillah, masukan tadi cukup mampu membuat si teman terdiam, meresapi dan mendapat suntikan semangat. Terlebih lagi, mampu membuat rasa percaya dirinya bangkit. Ho oh, siapa doi sampai harus aku tangisi bahkan pengen bunuh diri segala ya, Al? Emoh eikeh!
Nah, gitu donk! Ayo atuh, hidup ini masih indah lho! Keep fighting and take action well!

Sekedar sharing,
Al, Bandung, 22 Februari 2014
Pasti heran dan sulit membaca judul postingan kali ini ya, Sobs? Hehe. Boleh donk sekali-sekali bikin penasaran....?
Hm, judul di atas adalah judul sebuah lagu Aceh, yang sukses membuatku merinding! Merinding kenapa, Al? Ya, merinding karena ikut terbawa suasana gitu deh. Hentakan musiknya itu lho, juga lantunan lagu yang disuarakan oleh Liza Aulia ini, kok bikin aku kagum gitu lho!

Lafadz bahasanya itu, klop banget! Cengkok Acehnya dapet! Koreografinya juga unik banget, bikin aku bener-bener terpesona. Menyaksikan atraksinya, membuatku ingin mempersembahkan lagu ini untuk para sahabat yang berkunjung ke rumah maya tercinta ini deh! Ya, itung-itung hiburan di kala diriku sedang riweuh di kancah pelaksanaan ajang Srikandi Blogger 2014.

Ternyata menjadi panitia merangkap salah satu juri pada event keren ini, sungguh menyita waktu, sementara diriku juga komit untuk ikutan tantangan #1Day1Post, huft, efeknya? Ya, terkadang postingan tayang tanpa muatan yang berarti gitu deh! Tapi sah-sah aja donk. Masak setiap postingan harus bermuatan luar biasa? Ga juga kan?

Well, kali ini, dengan alasan utama ingin menghibur para sahabat yang berkunjung, mari sambut persembahan dari seorang putri Aceh bernama Liza Aulia. Kereeen lho!


Gimana, Sobs? Keren khaaaan?
Sekedar menyapa,
Al, Bandung, 21 Februari 2014
Aku terlahir bukan sebagai pecinta berat musik. Bagiku, mendengar musik adalah selingan, bukan keharusan. Tapi adakalanya, aku menjadi begitu terkesima dan merasakan jiwaku tentram kala sejenis musik dan lagu dilantunkan. Biasanya lagu-lagu yang berhasil menyentuh jiwaku adalah lagu-lagu lembut/slow dan jauh dari genre keras. HipHop juga bukanlah termasuk musik yang aku sukai. Namun, kali ini, jiwaku terperangah dan haru, menyaksikan sebuah rekaman video karya anak Aceh, yang dipublish di you tube dan juga di blog seorang sahabatku.

Aih, ini lagu keren abis! Ga nyangka deh aneuk nanggroe [sebutan untuk putra-putri Aceh], memiliki talenta sekeren ini. Dan aku pun terkesima. Duduk manis dengan kepala bergoyang, menikmati irama lagu yang dilantunkan dengan lugas dan keren oleh aneuk-aneuk nanggroe. Penasaran? Yuk cekidot di sini yuk!


Gimana, Sobs? Keren khaaaan? :)

Just sharing,
Al, Bandung, 20 Februari 2014

Narsism para Emak.

KopDar adalah hal yang paling sensasional yang sukses bikin dada sumringah, happy dan mengharukan. Gimana enggak, kebersamaan/persahabatan yang selama ini hanya terbina oleh perantaraan dunia maya, kemudian mewujud ke dunia nyata. Bukan Kopdar sekedar Kopdar pula, tapi KopDar para emak dari Kumpulan Emak Blogger yang sedang memenuhi undangan Google Indonesia untuk bersilaturrahmi ke rumah [baca : kantor] nya. Asyik donk? PASTI.

Dan, selain mendapatkan ilmu seputar produk-produknya si Mbah [baca: Google], para emak juga berkesempatan untuk 'ngerumpi elegan' dan narsis donk! Oh, iya donk, namanya juga wanita, walau udah emak-emak juga, yang namanya narsis, teteup atuh!

Dan.... walau selama ini terkesan banyak yang jaim, tapi ada kalanya bisa lepas bebas lho! Me time gitu lho! Bebas merdeka, bahkan lupa sejenak akan 'tugas negara'. Kapan lagi kan ya?

Nah, edisi kali ini adalah edisi campur-campur. Aneka pose memancarkan kebahagiaan dan tawa ceria para emak, yang sedang bebas merdeka menikmati me time nya.

KopDar awal sebelum lanjut ke Google Office.
Ki-ka: Mak Ririn, Alaika, Nchie Hanie, Myra Anastasia, Meti Medya, Lidya Fitrian, Fitria Cakrawati.
Ga peduli kotor atau tidak itu lantai, yang penting narsis dan gaya euy! 
Gimana? Pada ilang kan jaim dan kekalemannya? Berganti 'menggile' dan narsis. Hehe. Berada di Kumpulan Emak Blogger memang bikin happy! :)

Photo sharing,
Al, Bandung, 19 Februari 2014


Ini adalah bagian selanjutnya dari parade 'Let's the Pictures Talk' related to kunjungan kami [Panitia + Juri dan Finalis Srikandi Blogger 2014] ke rumahnya Si Mbah Google.
Dan, jika para emak sudah ngumpul? Walau belum pernah bertemu sebelumnya di darat [KopDar] sekalipun, teteup aja kehebohan yang terjadi tak akan mampu di bendung. Narsisme merajalela dan pantang melihat spots yang aduhai, pasti langsung lengket untuk beberapa jenak, dan klak klik suara kamera di-shut pun tak tertahankan! Penasaran? Yuk, 'dengarkan' gambar-gambar ini berbicara!

Langsung histeris manis melihat logo ini, dan Taraaa!
Lebih histeris manis dan nyaris ga mau pulang lagi, melihat matras2
yang disediakan untuk tempat boci [bobok siang] para karyawan Google
yang pengen boci. Ckckck...
Pada pengen tidurankaaan? Betah bingits deh di sini! :D
Seru dan gokil ya, Sobs? Hehe, itu baru beberapa foto lho ya! Begitu deh kalo emak-emak udah pada ketemuan. Jika selama ini kicauan dan interaksinya via dunia maya, maka kemarin itu, via dunia nyata, dan di rumahnya Mbah Google gitu lho! Rasanya exciting banget!

Nantikan cuplikan berikutnya di postingan selanjutnya yaaa. :)

Photo sharing,
Al, Bandung, 18 Februari 2014

Hari ini mau nulis apa ya?


Nyantai dulu ah, sambil ngelamun 'aih, enak bener kalo bisa kerja di sinih!' 

Foto ini di ambil di 'warung google', atau lunch room-nya kantor Google Indonesia. Duh, duduk di ruangan ini, rasanya asyik banget deh! Lihat deh, setelah duduk santai having lunch di ruangan dan dapur kyut seperti ini, siapa yang tak ingin santai duduk manis menatap keluar jendela? Menatapi gedung-gedung pencakar langit yang terlihat di luar sana. Kereeeen!
Dijamin, aneka ide akan berseliweran untuk segera dituangkan ke dalam wadah online [blog or whatever].

Para Emak dari KEB having lunch di Warung Google, asyik banget!

Ada yang berani bilang ini dapur tidak kyut? Rasanya bakalan betah masak seharian deh eikeh! He he.
Gimana, Sobs? Keren banget ya, ruang lunchnya rumah si Mbah? Ini baru ruang lunch alias 'warung Google' nya lho! Nantikan catatan/cuplikan lainnya sebelum kita benar-benar menuju pada reportase hasil kunjungan Alaika and Kumpulan Emak Blogger ke rumah si Mbah [Kantor Google Indonesia]. 

See you on the next article!

Photo Sharing,
Al, Bandung, February 17, 2014





Selepas dari Rumah si Mbah Google





Para Finalis Srikandi Blogger 2014 + Juri dan Panitia
Selepas kunjungan ke kantor Google Indonesia

Beginilah jika para emak telah berkumpul, KopDar dan berkesempatan menikmati me time! Serasa bebas merdeka, hilang sudah jaim dan keanggunan yang selama ini melekat. Sejenak bebas lepas, sensational happily dan lupa deh dengan "tugas negara", hehe.

Foto ini diambil oleh Kang Adi Lelucky, pada kunjungan para finalis Srikandi Blogger 2014 beserta Juri dan Panitia, ke Kantor Google Indonesia, pada hari Sabtu, 15 Februari 2014.

Sharing Foto
Al, Bandung, 16 Agustus 2014
Newer Posts Older Posts Home

Author

I am a chemical engineer who is in love in humanity work, content creation, and women empowerment.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Speaker

Speaker
I love to talk/share about Digital Literacy, Social Media Management, Content Creation, Personal Branding, Mindset Transformation

1st Winner

1st Winner
Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Pemenang Utama Blog Competition yang diselenggarakan oleh Falcon Pictures. Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Blogging Competition yang diselenggarakan oleh Balitbang PUPR

Podcast Winner

Podcast Winner
Pemenang Pilihan Dewan Juri - Podcast Hari Kemerdekaan RI ke 75 by KOMINFO

Winner

Winner
Lomba Menulis Tentang Kebencanaan 2014 - Diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh

Winner

Winner
Juara Berbagai Blogging Competition

Featured Post

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk!

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk! Sesaat sebelum naik ke kapal verry Ki-ka: Adik ipar, Aku dan Ayah. Hai.... hai.... hai! In...

POPULAR POSTS

  • Kiat Penting agar Warung Tetap Eksis & Laris Manis
  • Solusi Bikin Paypal Tanpa Nama Belakang
  • Contoh Surat Sponsor untuk Diri Sendiri bagi Pengurusan Visa
  • Laksamana Malahayati, Kartini Lain sebelum Kartini
  • Kolaborasi Microsoft dan ASUS - Hadirkan Windows 10 Original Yang Langsung terinstall Otomatis dan Gratis!
  • It's Me!
  • Lelaki itu, Ayahku
  • Hujan Komen
  • How To Write a Motivation/Cover Letter
  • Serunya Outdoor Activities di Trizara Resorts

Categories

  • about me 1
  • accessconsciousness 1
  • advertorial 10
  • Anak Lanang 1
  • awards 20
  • bali 1
  • banner 1
  • bars 1
  • Beauty Corner 29
  • belarus 5
  • bisnis 1
  • Blog Review 2
  • blogger perempuan 1
  • blogging tips 9
  • Budaya 1
  • Catatan 12
  • catatan spesial 19
  • catatan. 53
  • catatan. task 20
  • cryptocurrency 1
  • culinary 5
  • curahan hati 6
  • daftar isi blog 1
  • dailycolor 1
  • DF Clinic 12
  • disclosure 1
  • edisi duo 5
  • email post 10
  • embun pagi 1
  • episode kehidupan 1
  • event 4
  • fashion 3
  • financial 1
  • giveaway 48
  • Gratitude 1
  • health info 9
  • Healthy-Life 16
  • info 23
  • innerbeauty 9
  • iran 4
  • joke 4
  • kenangan masa kecil 3
  • kenangan terindah 12
  • keseharianku 2
  • kisah 14
  • kisah jenaka 7
  • knowledge 2
  • kompetisi blog 1
  • komunitas 2
  • KopDar 8
  • Korea 1
  • kuliner 7
  • Lawan TB 2
  • lesson learnt 7
  • life 2
  • lifestyle 4
  • lineation 32
  • lingkungan 1
  • Literasi Digital 2
  • motivation 9
  • museum tsunami aceh 1
  • New Year 2
  • order 1
  • oriflameku 2
  • parenting 4
  • perempuan tangguh 4
  • perjalanan tiga negara 1
  • personal 3
  • petualangan gaib 6
  • photography 1
  • picture 5
  • podcast 1
  • Profile 12
  • puisi 5
  • reflection 3
  • renungan 25
  • reportase 23
  • resensi 2
  • review 42
  • review aplikasi 1
  • rupa 1
  • Sahabat JKN 2
  • sakit 1
  • sea of life 17
  • sejarah 5
  • Sekedar 1
  • sekedar coretan 76
  • sekedar info 23
  • self-love 1
  • selingan semusim 9
  • seri BRR 4
  • snack asyik 1
  • Srikandi Blogger 2
  • Srikandi Blogger 2013 7
  • Srikandi Blogger 2014 4
  • SWAM 1
  • task 43
  • teknologi 1
  • tentang Intan 34
  • Test 1
  • testimoni 9
  • Tips 57
  • tradisi 1
  • tragedy 1
  • traveling 59
  • true story 7
  • tsunami 9
  • turkey 9
  • tutorial 7
  • visa 1
  • wisata tsunami 2

Followers


Blog Archive

  • December (1)
  • October (1)
  • March (1)
  • August (2)
  • May (1)
  • April (2)
  • March (6)
  • February (3)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (5)
  • October (4)
  • September (3)
  • August (5)
  • July (3)
  • April (1)
  • January (1)
  • December (2)
  • November (1)
  • October (1)
  • September (1)
  • June (1)
  • February (1)
  • December (1)
  • September (2)
  • August (2)
  • July (1)
  • June (1)
  • March (1)
  • February (1)
  • December (5)
  • September (2)
  • August (3)
  • July (1)
  • May (3)
  • April (2)
  • March (1)
  • February (1)
  • January (7)
  • December (1)
  • November (5)
  • September (3)
  • August (1)
  • July (4)
  • June (1)
  • May (1)
  • April (3)
  • March (6)
  • February (5)
  • January (7)
  • December (8)
  • November (4)
  • October (12)
  • September (4)
  • August (3)
  • July (2)
  • June (5)
  • May (5)
  • April (1)
  • March (5)
  • February (4)
  • January (6)
  • December (5)
  • November (4)
  • October (8)
  • September (5)
  • August (6)
  • July (3)
  • June (7)
  • May (6)
  • April (7)
  • March (4)
  • February (4)
  • January (17)
  • December (10)
  • November (10)
  • October (3)
  • September (2)
  • August (5)
  • July (7)
  • June (2)
  • May (8)
  • April (8)
  • March (8)
  • February (7)
  • January (9)
  • December (10)
  • November (7)
  • October (11)
  • September (13)
  • August (5)
  • July (9)
  • June (4)
  • May (1)
  • April (12)
  • March (25)
  • February (28)
  • January (31)
  • December (8)
  • November (3)
  • October (1)
  • September (12)
  • August (10)
  • July (5)
  • June (13)
  • May (12)
  • April (19)
  • March (15)
  • February (16)
  • January (9)
  • December (14)
  • November (16)
  • October (23)
  • September (19)
  • August (14)
  • July (22)
  • June (18)
  • May (18)
  • April (19)
  • March (21)
  • February (27)
  • January (17)
  • December (23)
  • November (20)
  • October (16)
  • September (5)
  • August (2)
  • March (1)
  • December (2)
  • April (1)
  • March (1)
  • February (6)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (4)
  • September (4)
  • August (1)
  • July (8)
  • June (16)

Oddthemes

Flickr Images

Copyright © My Virtual Corner. Designed by OddThemes