My Virtual Corner
  • Home
  • Meet Me
  • Contact
  • Disclosure
  • Category
    • Motivation
    • Traveling
    • Parenting
    • Lifestyle
    • Review
    • Tips
    • Beauty
      • Inner Beauty
      • Outer Beauty
Kaos Bandung? Ya Kaos Gurita Euy. Berwisata ke Bandung, kurang lengkap rasanya jika belum membawa oleh-oleh [cinderamata] berupa kaos Bandung untuk kerabat dan handai tolan di kampung halaman. Pernah tuh Sobs, suatu kali, aku main ke Bandung setelah acara seminar yang diselenggarakan oleh kantorku di Jakarta. Nah, tau bahwa aku main ke Bandung, akhirnya banyak kerabat bahkan teman-teman di Banda Aceh yang pada sms or call, minta dibawakan kaos Bandung.

Kaos Bandung? Hiks, yang gimana ituh? Dan aku langsung pusing kala mendapati banyak sekali kaos, yang keren-keren dan unik, dipajang di emperan pertokoan hingga ke dalam toko-tokonya sendiri. Oh my God! Yang mana yang mau dibeli ini? Semuanya bagus-bagus! Dan mulailah aku chit chat dengan teman yang asli Bandung dan Jakarta, untuk mendapatkan masukan.

Ternyata oh ternyata Sobs, menurut narasumber [jiaaah, narasumber bo'], kaos Bandung boleh saja terhampar dan dipajang di mana-mana, tapi kita, selaku pembeli atau pemakai si kaos tersebut, haruslah jeli, tak hanya melihat disain [kreatif, unik, eye catching], tapi juga harus memperhatikan sisi kenyamanan produk saat dipakai. Artinya adalah bahwa sisi bahan yang digunakan juga harus jadi perhatian kita. Ga mau donk jika oleh-oleh yang sudah jauh-jauh kita bawa dari Bandung ke Aceh misalnya, atau ke Sulawesi, akhirnya hanya ngendon di lemari kerabat atau teman kita, gara-gara si kerabat/teman enggan menggunakannya karena ga nyaman di badan. Ya kan?

Nah, bicara tentang faktor disain dan kualitas bahan nih sobs, banyak sahabat yang merekomendasikan pada sebuah brand/merk. GURITA. Pernah dengar? Eits, bukan, bukan gurita yang hidup di laut lho, GURITA yang ini adalah merk/brand untuk produk unik dari Bandung yang berupa Kaos Bandung [utamanya adalah Kaos Kata-kata], aneka tas dan sajadah denim, serta aksesoris seperti topi, masker, pin button, dan lain-lain dengan menggusung logo GURITA, si hewan laut berkaki delapan. 

Penasaran tentang si Gurita? Siapa sih pemiliknya dan mengapa dinamakan Gurita? Sama Sobs! Aku juga penasaran lho. Beruntungnya, dua hari yang lalu, aku beserta beberapa sahabat blogger Bandung, mendapat undangan khusus dari pemilik Gurita untuk berkunjung ke gallerynya. Dimana?
Hm..., kasih tau enggak yaaaa? Haha.

Gallery yang tepat berada di jalan Cihampelas No. 110 ini menyambut kedatangan kami dengan hangat dan tawa riang, persis seperti keceriaan dan tawa riang sepasang pemilik gallery ini Sobs, lihat deh.


Produknya yang berupa kaos/T-shirt sering juga disebut sebagai 'kaos yang bisa ngomong', dimana istilah ini dipopulerkan secara tidak sengaja oleh konsumen luar kota yang dititipi keluarganya untuk mencari kaos Gurita, yang maksudnya adalah kaos yang bertuliskan rangkaian kata-kata. 
T-Shirt/Kaos Gurita ; Tersedia dalam ukuran S hingga 12 L dan ukuran untuk anak-anak.
Juga tersedia kaos Couple alias satu kaos bisa dipakai untuk berdua.



Yang paling unik dan digemari dari produk Gurita ini adalah rangkaian kata-katanya yang unik, humoris dan 'iseng', seperti yang terlihat dalam katalog Gurita berikut ini nih Sobs.

Gimana Sobs, lucu-lucu ya pilihan katanya? Hihi. 

Nama GURITA sendiri, menurut pengakuan pemiliknya, sebenarnya muncul secara kebetulan saja, dalam keadaan terdesak karena nama produk yang akan mereka ikutkan dalam pameran kala itu, 10 September 2006, di Pasar Seni ITB, harus segera didaftarkan, sementara saat itu, mereka belum memiliki nama/brandnya. Secara kebetulan, pada saat terdesak itu, sebuah benda mungil berupa 'pin' berbentuk gurita, yang nangkring di atas meja di hadapan mereka, mencuatkan ide di benak mba Ika, si pemilik Gurita. Akhirnya jadilah GURITA sebagai brand bagi produk-produk mereka, yang ternyata membawa berkah. 

Sejak pameran perdana itu, akhirnya aneka produk GURITA pun menjadi laris manis. Banyak orang yang terpikat dengan rangkaian kata-kata unik dan jenaka yang tercetak di atas kaos Bandung yang mereka produksi. Bahkan untuk rangkaian kata ini "SUMPAH, AKU JUGA PERNAH KURUS" sampai mencapai lonjakan permintaan yang sangat tinggi, LARIS MANIS!

Dan Sobats, selain melihat-lihat aneka produknya, kami juga berkesempatan untuk mejeng alias bernarsis ria di gallery unik ini Sobs! 

Sok atuh lihat pose-pose narsisnya disini nih Sobs, tapi jangan ngiri lho!


Nah Sobs, sekarang sudah enggak bingung lagi kan ya jika hendak membeli Kaos Bandung? Oh ya, satu hal yang paling penting untuk diingat adalah bahwa kaos atau produk asli GURITA selalu mencantumkan logo GURITA merah yang ini lho yaaa! :)


Well Sobs, bagi yang udah ga sabar nih untuk mengoleksi produk-produk unik dari GURITA, silahkan langsung menuju ke tekape deh, 


HP: 0818 432 300          
Telp : 022 731 3595           
BB pin: 30C08E8             
Fb: gurita pernik
Twitter: @guritaindonesia
Email: guritaindonesia@gmail.com
Email2: tokogurita@yahoo.com
website: www.gurita.com

Al, Bandung, 11 Maret 2013

Freelancer Indonesia. Sudahkah Sobats familiar dengannya? Atau jangan-jangan sudah malang melintang berinteraksi dan menghasilkan banyak pundi-pundi dolar darinya? :)



Aku sendiri masih kurang paham sih akan provider yang satu ini. Beberapa kali sempat akrab di telinga, hanya saja info detil tentangnya masih samar-samar banget sobs! Hingga tadi malam, berdasarkan undangan yang diforward oleh Mak Mira Sahid, sang pendiri KEB, maka aku, Nchie Hani , Teh Junita Sari Siregar dan beberapa emak blogger - Bandung lainnya menghadiri acara 'meet - up NGADUideX8' yang tepat diadakan di Food Court Dago Plaza, Bandung pada tanggal 8 Maret 2013, dimulai pada jam 18.00  hingga 22.00 wib, diselenggarakan oleh Freelancer Indonesia dan komunitas enterpreunership NGADUide.

Para peserta yang hadir disambut terlebih dahulu dengan acara registrasi pada laptop yang telah berjejer di meja panitia, lalu pengambilian foto yang unik banget. Peserta boleh memilih properti/asesoris yang telah disediakan untuk momen photo session ini. Aku sendiri memilih gambar segepok dolar donk Sobs. Lihat deh, keren khaaaan? Hehe....
ki-ka : Erry, Alaika, mba Tiara dan Nchie Hani
Setelah registrasi, Mbak Tiara, salah satu panitia yang jadi vocal point para blogger, memberikan voucher dan mempersilahkan untuk makan malam, barulah sekitar pukul 8 an wib, acara talkshownya dimulai. 

Goal dari acara ini adalah untuk mendiskusikan peranan freelancing dalam membangkitkan enterpreunership di Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh Mbak Helma Kusuma, the Indonesia Country Manager - Freelancer Indonesia, bahwa "Freelancing membantu membentuk jaringan [network] dan keahlian/skill yang diperlukan dalam membangun bisnis mereka sendiri [para pihak terkait]. Dan untuk mendorong mereka melalui langkah awal yang krusial ini, Freelancer Indonesia menawarkan kesempatan bagi orang Indonesia yang mencari atau ingin meningkatkan bakat serta keahlian mereka kepada dunia tanpa harus meninggalkan rumah atau kantor mereka. Apakah mereka mencari pekerjaan paruh waktu untuk menambah penghasilan mereka atau mereka ingin memperluas jaringan klien untuk bisnis full-time mereka, orang-orang Indonesia dapat menermukan apa yang mereka butuhkan tersebut melalui Freelancer Indonesia." Wow, mantabs banget donk inih. Hehe, pada mupeng kan ya? 

Acara ini berlangsung menarik dengan dihadirkannya seorang freelancer yang telah sukses, Daniel G; Pratidya, yang telah berpenghasilan lebih dari USD. 20.000 alias setara dengan 190 juta rupiah [sayangnya aku kurang jelas sih ini per tahun atau perbulan], mbak Helma Kusuma, Indonesia Country Manager Freelancer Indonesia serta mas Sonny dari Sembilan Matahari yang merupakan salah satu member komunitas NGADUide.

ki-ka; mas Daniel, mas Sony dan Mbak Helma Kusuma, foto-foto dipinjam dari fb freelancer community
Apa sih sebenarnya freelancer itu? Teteup, muncul lagi pertanyaan itu ya, Sobs? Karena terus terang, kok masih gamang ya dengan cara kerjanya, menarik banget, tapi bingung how to start it? Ya enggak Sobs?

Freelancer awalnya sih masih ber domain .com [dot com] yaitu freelancer.com, yang merupakan marketplace online global untuk outsourcing dan crowdsourcing bagi bisnis kecil dan menengah, menghubungkan lebih dari 7 juta professional dari seluruh dunia di 234 negara dan wilayah. Dan Freelancer.co.id adalah website regional dari Freelancer.com untuk negara Indonesia. Jadi sudah berbahasa Indonesia sobs, sehingga kita-kita akan lebih mudah dalam mengerti informasi-informasi yang ada di dalamnya. Tapi untuk job/tugas-tugas yang ditawarkan sih, tetap saja komunikasi dan pengerjaannya dalam bahasa Inggris. :)

Oh iya Sobs,

Hampir semua peserta acara ini sepakat bahwa ini adalah peluang besar bagi kita semua, dalam upaya merebut peluang emas ini Sobs, caranya dalah dengan starting register our selves to the site. Yup, dengan mulai mendaftarkan diri pada website Freelancer Indonesia, mengatur akun dan profile kita, dan mempelajari lebih lanjut cara kerja dari Freelancer Indonesia ini. Jadi tunggu apa lagi Sobs, untuk info lebih lanjutnya, yuk langsung ke tekape yuk Sobs!

Al, Bandung, 9 Maret 2013
Note:
postingan ini adalah lanjutan dari postingan mas Stupid Monkey, 
sebagai postingan berantai antara Stupid Monkey, Alaika dan Una. 


Hai hai, sobats tercinta!

Rasanya sulit banget untuk berhenti bersenandung deh. Ini gara-gara ngelanjutin postingan mas Stupid Monkey yang ini nih sobs [ayo, baca dulu yang ini baru lanjut dengan postingan ini, ya, biar nyambung], maka nada riang dan cerianya suasana yang ditiupkan angin pagi dan cerahnya sang mentari, tak kuasa untuk meredam gejolak rasa hati ini. Sebuah rasa bahagia yang turut semarak di hati dan ingin menularkannya bagi sahabat semua.

Ya, di hari yang berbahagia ini [jiaaaah, jadi ingat pidato], kami bertiga [Stupid Monkey, Alaika dan Una] memang telah berjanji untuk mempersembahkan sebuah kado istimewa bagi sahabat tercinta, bernama Ririe Khayan, hayoooo, pada kenal kan dengan beliau ini? ☺
Yup, hari ini, 7 Maret 2013, adalah satu hari istimewa baginya dan seorang lelaki yang kini berstatus sebagai suaminya. Yes, SUAMI lho sobs! Hari ini adalah hari yang paling mereka nantikan, di mana pada hari ini, hubungan mereka naik level, naik kelas, menjadi SUAMI ISTRI.

Dan hadiah istimewa dari kami, adalah sebuah hadiah yang unik, yang aku yakin tak akan mampu dibeli, karena kami tidak menjualnya, ☺. Yaitu sebuah postingan berantai yang dimulai dari blognya mas Stupid Monkey, lanjut ke sini [my Virtual Corner] dan kemudian akan berlanjut ke blognya Una, dan berakhir ke blognya si pemilik hari istimewa ini sobs.


Ririe Khayan, seleb blog yang satu ini ☺ tak terasa telah menjadi sahabat dekat bagi kami bertiga. Banyak kebersamaan yang telah terjalin di antara kami, baik kebersamaan yang hanya di negeri maya ini, mau pun kebersamaan yang berwujud nyata. Persahabatan ini memang indah. Dan sudah sepantasnyalah jika kami bertiga merasa sangat-sangat berbahagia menyambut hari dimana gadis yang hobby mbolang ini akhirnya ‘menyerah’, melepaskan status gadisnya untuk beralih menjadi seorang istri, dan juga seorang ibu. ☺



So, there is no other word we can say Rie...,



“Selamat Menempuh Hidup Baru, semoga menjadi keluarga yang 
berkah, sakinah, mawaddah wa rahmah, aamiin. 
Be a good wife and good mom, ok?”




Dan sobs, untuk tahu lebih banyak tentang hari istimewa dan pemilik hari bersejarah ini, yuk kita lanjut ke postingannya Neng Una

Al, Bandung, 7 Maret 2013


Dunia perbloggeran beberapa hari belakangan ini digonjang ganjing oleh berita fenomenal. Dah pada tau belum sobs? Berita apakah itu?

There is a phenomenal news shocking the blog-sphere recently. Have you aware about it readers? What 's up? What is that? 


Pertukaran Blogger? Ga salah tuh? Bukannya pertukaran pelajar? Hehe.
Blogger Exchange? What? Is it? Isn't it Student Exchange? Haha.

Ga salah lagi sobs, jika sobats selama ini punya mimpi untuk bisa traveling ke luar negeri, tinggal beberapa hari di negeri orang, untuk merasakan bagaimana kehidupan dan sosial masyarakatnya disana, maka inilah kesempatan itu sobs. Kesempatan emas itu telah tiba di depan mata lho! Ayo raih segera.

No readers, this is true! If you are dreaming to travel abroad, staying there for view days to learn and enjoy more about the culture and life in the target country, you are facing the golden chance to achieve your dream. So? Don't wait, go and get it!

Caranya? Gampang, segera meluncur ke link ini nih sobs.... Big Blog Exchange.org, dan daftarkan diri sobats disana. Dan setelah mendapatkan link seperti ini http://www.bigblogexchange.org/blog/57002 maka silahkan sobats promosikan ke sahabats lainnya untuk mendapatkan vote dari mereka.

How? It is so easy readers, just go tho this link and register your self. You will get the link like this, and then promote it to your social media, blogs, and relative to support you by their votes. Isn't that easy? ;)


Link yang kita peroleh nanti akan seperti ini gambar dibawah ini sobs!
After registered, you will get the link like figured below. 



Gampang kan sobs? Berminat apa sangat berminat? Hehe... Ayo, jangan buang waktu lagi lho, karena kompetisi ini diikuti oleh para blogger dari seluruh dunia lho! So, don't miss it!

See? It is so easy. Feeling your excitement to participate? Come on, waste no more time because the competition is participated by bloggers from around the world. So? Hurry up, don't miss it! :)

Bagiku sendiri, ini adalah kesempatan yang sangat langka dan patut dicoba sih, walau kesempatan itu sepertinya sangat kecil, soalnya hanya 16 kontestan yang akan keluar sebagai pemenangnya. Tapi ga ada salahnya kan dicoba? Nothing to lose aja...

For me, this a very challenging opportunity, since this is only 16 contestant will be the winner. But, there is nothing to lose, right? Why don't I try? :) It will be a very valuable moment if I could win. And at least, I have the experience in participating the contest if I can't win. :)

Hm... banyak hal yang bisa dilakukan jika kesempatan ini bisa kuraih. Terutama adalah, mempelajari budaya negeri tersebut, yang tentunya sangat-sangat menarik. Terus bisa menambah wawasan kita tentang sistem pendidikannya, sistem pemerintahannya, praktek/perkembanan perekonomiannya, dan berbagai hal lainnya yang pastinya akan sangat berharga untuk dishare bagi teman-teman lainnya.

Hm... there is a lots of things I can do if I could come as the selected participants. Especially in learning the culture, the education system, governance, economic development and other interesting issues of the target country. Wow, increasing our knowledge about those issues will be so amazing! And I believe that it will be very valuable thing to share here, for my self as well as you, my readers. :)

Well sobs, bagi yang berminat dan ingin ikutan juga, ayo segera meluncur ke tekape atuh... yuk bisa langsung dari sini aja..., pilih participate untuk mendaftarkan diri, namun jika sobats tidak tertarik untuk mendaftar, tapi malah ingin mendukung saya melalui voting, maka dipersilahkan untuk menuju ke link ini dan pilih vote yang berwarna pink, lalu sebuah link konfirmasi akan dikirimkan oleh panitia penyelenggara ke alamat email sobats. Nah, jangan lupa mengklik link tersebut untuk konfirmasi, agar votenya valid/sah, ok?

Well readers, feeling interested to apply? Come on, just go to this link and click participate. Go go go! Or if you are not interested to participate in, but willing to support me in voting, you are cordially invited to click this link, then click the "vote' and fill your email in, then wait for the confirmation link sending by the organizing committee to your email address. Confirm and done. The vote counted. 

Dan jangan lupa sobs, balik kesini lagi setelah daftar dan cantumkan link sobats di kolom komentar ini agar saya bisa meluncur dan membantu vote link sobats, ok? Yuk kita saling membantu. :)

And... don't forget to come back here, write your link in the comment box below to let me know your link, so that I can support voting you. Let's support each other, won't we? :)

Masih ga ingat link saya? Ini lho....
Be noted, this is my link!

Nah, cukup sekian dulu infonya ya sobs, nanti kalo ada update info akan segera dikabarin lagi.
Well reader, this is all for now, will back to you soon with a new update. Bye.

Saleum,
Al, Bandung, 5 March 2013
Lagi asyik-asyiknya baca milis, eh putri tercinta muncul dengan wajah manyun di BBku.



Dan waktu pun tersita beberapa saat untuk men'dengar'kan [membaca] curhatan hatinya yang kesel sama salah satu guru di sekolahnya. Ternyata si guru baru saja memarahinya di depan guru-guru yang lain, karena Intan ikut mendaftar olimpiade bahasa Inggris. Lho?? Aku sampe heran! 

Dan Intan menjelaskan, alasan si guru adalah karena Intan kan udah ikutan olimpiade Ekonomi sejak kelas satu, nah kalo ikut olimpiade bahasa Inggris lagi, nanti jadi ga fokus di Ekonomi lagi. Tapi yang membuat Intan marah adalah, karena cara si guru yang memarahinya di depan guru-guru yang lain. "Kan malu mi?"

Aku tanyakan, apa gurunya itu sudah berumur? Karena biasanya tuh guru-guru jaman dahulu [emang ga semua sih] kan paling suka tampil jaim. Menurutnya semakin dia bisa 'menekan' seseorang [dalam hal ini siswa], maka dirinya akan merasa hebat. Dan bener saja, Intan bilang gurunya itu udah sebaya ayahkku. Sering banget marahi siswa. Hahaha.


"Ya sudah, coba Intan ngomong baik-baik nanti sama pak gurunya... bilang gini, Pak, tolong jangan marahi saya di depan umum lah pak, kan saya malu. Berani ga Dila ngomong begitu?"

"Hihi, ga berani mi, ntar dia tambah nyalak dweh... cuma dila sebel aja!" 

"Ya udah, kalo gitu, take it easy aja deh, Dila maklumi aja, mungkin pak gurunya sedang ada masalah, jadi ga konsen dan ingin melampiaskan amarahnya pada orang lain. Ga usah dilawan, apalagi beliau kan guru, udah tua pula, kasian kan?"

"Iya sih mi, ya udah deh, bener juga, Dila jadi merasa bersalah juga, tadi saking palak [sebel] nya, Dila tinggalin aja bapak itu lagi ngoceh, hehe. Jadi berdosa nih Dila." Sebuah icon sedih pun disertakan mengakhiri kalimatnya.

"Ya sudah, nanti baik-baik aja sama pak gurunya ya nak... yang sabar Dilanya. Ok? Orang sabarkan disayang Allah. Nah sekarang lanjut belajar lagi ya?"

"Okd mi, makasih ya mi."

Dan sesi curhat pun berakhir, semoga Intan bisa melanjutkan sesi belajarnya dengan baik hari ini. Juga belajar untuk lebih bersabar dan meningkatkan toleransi.

Dan umi? Umi lanjut balik ke laptop dunk ah! Hehe...

Met siang sobs, gimana ceritamu hari ini? 

Al, Bandung, 4 Maret 2013







diambil dari sini
Aku belum pernah bertemu langsung dengannya. Belum pernah pula saling menyapa via chat di berbagai messenger, juga belum pernah saling ber-sms apalagi saling mendengar suara. Namun berkunjung di rumah maya beliau yang ini  dan yang ini, membaca postingan-postingan yang begitu positif dan inspiratif, serta merta membuat sebuah rasa mekar di hati. Aku mengaguminya dan menyayanginya. Aneh? Menurutku sih aneh, karena belum pernah ketemu dan jarang berinteraksi, kecuali hanya via komen di blog. Tapi kok bisa ya rasa ini mengembang dan mekar dengan indahnya?

Kagumku luar biasa pada sosok yang satu ini. Seorang penyintas kanker [cancer survivor], yang masih dengan penuh semangat menatap dunia. Bukan hanya menatap, tapi bersiap siaga menghadapi serangan demi serangan yang dilancarkan oleh penjajah bernama kanker tulang rawan itu, yang senantiasa menggerogoti tubuh dan meneror psikisnya. Subhanallah, Bunda, dirimu kuat sekali! Sekokoh karang di lautan.

Tak semua orang mampu bersikap positif seperti ini, apalagi mengetahui dirinya diidap oleh penyakit ganas yang setiap saat menyiksa dirinya. Terpuruk sudah pasti. Sedih dan putus asa, pasti menghampiri. Namun bagaimana mengambil sikap untuk tidak berlarut dalam keterpurukan itulah yang begitu aku kagum dari sosok ini sobs. Tulisan-tulisannya begitu menginspirasi, memotivasi dan memompa semangat. Membaca tulisannya, terkesan sekali bahwa yang menulis ini adalah seorang wanita tangguh yang tak kurang suatu apa, padahal pada kenyataannya, wanita ini sedang berjuang melawan si maut. 

Sebuah email hadir di inbox emailku kemarin siang. Surprise! Karena aku sungguh tak menduga akan mendapatkan email dari orang yang begitu aku kagumi. Siapa coba sobs? Ya si pejuang tangguh ini! Lebih surprise lagi, email ini adalah permintaannya untuk kesediaanku memberikan endorsement bagi calon buku ketiga yang akan diterbitkannya. See? Buku ketiga lho! Betapa produktifnya wanita ini, bahkan disela-sela aktifitasnya berperang melawan kanker! Subhanallah...

Dan, tentu saja dengan senang hati aku mengiyakan, dan walau sebenarnya aku meminta waktu 4 hari untuk kembali padanya dengan endorsementku, tapi tadi malam, batinku sangat tergelitik untuk melahap habis draft buku yang dikirimkannya. Dan... sungguh... kekaguman demi kekagumanku semakin nyata adanya. Luar biasa bunda yang satu ini! Dan tanpa sadar aku menarikan jemariku di atas keyboard tipis Macsy, menciptakan kata demi kata mewakili luapan rasa di hatiku terhadap buku dan penulisnya ini. Dan akhirnya, beginilah endorsement yang tercipta dariku untuknya. Untuk buku berjudul "Mom, Please Stay Alive";

"Membaca buku ini saya serasa didudukkan di dalam sebuah cinema dan dibuat terpana, terharu dan takjub! 
Berulangkali saya harus berdecak kagum dan menyebut asma Allah. Subhanallah ya Allah, Engkau tak hanya memberi cobaan maha dasyat, tapi juga membekali hambaMu [penulis buku] ini senjata ampuh berupa semangat juang dan rasa optimis untuk tidak menyerah hingga titik darahnya yang penghabisan. 
 
Buku ini menyajikan sebuah ‘film’ tentang perjuangan seorang ‘pejuang’ tangguh, seorang wanita, seorang ibu, yang tiba-tiba saja divonis positif mengidap kanker!  Sebuah vonis yang otomatis akan membuat siapapun yang mengalaminya shock, gamang dan kehilangan arah untuk menentukan langkah berikutnya.
 
Namun jangan membayangkan buku ini akan penuh dengan keluh kesah dan deraian airmata apalagi keputusasaan, karena pejuang yang satu ini, tak hendak membiarkan si penjajah dengan mudah berjaya dalam menggerogoti tubuh dan meneror psikisnya. Sama sekali tidak. Bahkan saya dibuat berdecak kagum karena pejuang ini mampu menyikapi tindasan si penjajah dengan sikap positif. Senyum simpul juga tak henti mencuat dari bibir saya membaca tulisannya yang dengan santai dan penuh rasa humor dalam menggambarkan karakter dan tingkah si ‘penjajah’. Ck..ck..ck…
Pejuang ini bernama Bunda Lily dan penjajah itu bernama Kanker Tulang Rawan.
 
Buku ini tak hanya layak dibaca oleh para penyintas kanker [cancer survivor], tapi wajib dibaca dan menjadi koleksi kita yang masih diberi kesempatan mengaku bebas dari cancer maupun penyakit lainnya, karena buku ini memaparkan banyak sekali pembelajaran dan inspirasi bagi kita untuk tetap menjalani hidup dengan penuh semangat, penuh rasa syukur dan senantiasa bersikap positif.
 
Untuk Bunda Lily sayang, trims telah berbagi, semoga Allah senantiasa melindungimu dan memberikan yang terbaik bagimu Bund! Amin Ya Rabbal Alamin"

Alaika Abdullah,

Penasaran dengan sosok tangguh ini? Silahkan berkenalan dengannya di fesbuknya, atau di rumah maya beliau yang ini, dan yang ini juga. Untuk buku-bukunya, jika berminat juga bisa langsung bertanya jawab dengan beliau yaaa... :)

Untuk Bunda Lily, semoga Allah senantiasa melindungi dirimu, memberikan kekuatan dan ketegaran dalam melawan si penjajah jahat dan jelek itu ya Bund... semoga Allah senantiasa memberi yang terbaik untuk Bunda dan keluarga, Amin ya Allah....

Al, Bandung, 1 Maret 2013




credit
Pernah merasakan jatuh bangun dalam kehidupan? Atau malah bukan hanya jatuh bangun, tapi terjerembab, terbanting dan terombang ambing dalam gelombang kehidupan?

Aku yakin semua dari kita pernah mengalaminya. Karena kita ga akan pernah tau apa itu bahagia, sebelum kita mengenal dan merasakan bagaimana rasanya duka lara. Kita tak akan pernah tau bagaimana rasanya kita berkecukupan, sebelum merasakan ketiadaan. Tak akan pernah paham akan kesuksesan jika pembandingnya [kegagalan] tak pernah menghampiri kehidupan. Tak kenal kata menyesal, sebelum menyadari bahwa jalur yang ditempuh adalah telah salah arah.  

Jatuh bangun dalam kehidupan, adalah hal yang sangat biasa. Lumrah, normal. Semua orang pernah mengalaminya. Hanya saja, cara orang dalam menyikapinya itulah yang membawa perbedaan. Yang membawa akibat yang bervariasi. 

Suatu ketika, di saat sedang terpuruk banget oleh  keadaan finansial yang mulai gonjang ganjing, seorang sahabat dekat, dalam sebuah obrolan berkata begini sobs.

"Al, my question is, berapa kali kamu pernah memanjatkan puji syukurmu kepada Allah SECARA KHUSUS, saat kamu diberi kesempatan bertahun-tahun menerima gaji puluhan juta perbulan?"

Sebuah pertanyaan yang sungguh menyentak batin tentu saja, dan langsung menyeret alam fikirku untuk merenung. Iya ya? Tak ada ritual khusus yang aku lakukan saat anugerah itu mengalir lancar. Paling yang aku lakukan adalah membagikan rezeki itu kepada ayah ibu, si adik bungsu, bersedekah ke fakir miskin dan mesjid [itupun tidak setiap waktu], menambah aset, dan jalan-jalan.

Sementara untuk sang Pemberi Rezeki berlimpah itu? There is nothing special I have performed. Bahkan untuk melakukan kewajibanku [Berhaji] pun tidak aku lakukan. Umroh  saja, yang hanya butuh kurang dari sebulan gajiku saat itu, tidak terfikirkan. Ya Allah. Benar. Tak ada persembahan khusus untukmu atas segala anugerah yang telah Engkau limpahkan itu.

Aku hanya mampu menggeleng. "Nothing. Ga ada sama sekali. Ga ada yang special." Jawabku sedih, lirih. Bagai tertampar.

"Sama Al, aku juga dulunya begitu. Jangan sedih, ada kawan kok. Hehe." Si teman malah tertawa, dan menyambung.

"My second question is, apakah disaat Allah mengujimu, memberimu cobaan seperti ini, lalu kamu akan tersungkur dan membiarkan dirimu terbenam? Padahal ini adalah ujian. Ingat lho, orang yang ingin naik kelas, harus lulus ujian. Orang yang ingin berhasil, harus berusaha untuk melewati rintangan."

Lagi-lagi aku tepekur. Sungguh benar apa yang diucapkan si sahabatku ini.

Iya, aku yakin, banyak dari kita yang langsung terpuruk, bahkan menyalahkan atau mengeluh pada Tuhan begitu menghadapi sebuah kemalangan atau keadaan yang tidak sesuai harapan. Dan mulai bertanya;

  • Tuhan, kenapa aku sampai gagal, padahal aku sudah berusaha sekuat tenaga? 
  • Tuhan, mengapa penyakit ini menimpaku, apa salahku? 
  • Tuhan... mengapa Engkau coba aku sekejam ini? Padahal aku selalu berbuat baik? 
  • Tuhan, mengapa Engkau tidak adil? Engkau beri dia kesuksesan dan keberuntungan, padahal dia sama sekali tidak berbuat baik? 
  • Mengapa justru aku, yang begitu taat padaMu, malah Engkau buat melarat seperti ini?
  • Mengapa engkau beri aku pasangan yang tidak baik padahal aku adalah orang yang baik? 
  • Dan berbagai keluhan lainnya, yang mungkin membuat sepasang malaikat pencatat di sisi kiri kanan kita, jadi saling melirik satu sama lain sambil mencibir kita. 

Aku yakin, banyak dari kita yang terkadang, tanpa sadar mulai mengeluh, merasa tak adil dan tak siap saat menghadapi kenyataan yang tak sesuai harapan. Dan tanpa sadar pula, langsung mengeluh dan menyalahkan yang diatas. Padahal, itu adalah sebuah ujian, untuk melihat dan melatih kita agar tegar dan lebih kokoh dalam menghadapi roda kehidupan ini.

Bahwa segala sesuatunya memang telah digariskan. Bahwa untuk mencapai anak tangga ke tujuh, kita harus menaiki tangga 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 terlebih dahulu... kecuali kita memang pemain akrobat yang sanggup sekali lompat dan hap! langsung di tangga ketujuh. Tapi si pemain akrobat sekalipun, bukankah dia juga berlatih terlebih dahulu sebelum melakukannya?

Jadi... bukan bermaksud menggurui lho sobs... Sikapilah 'jatuh bangun' dalam kehidupan ini dengan sikap yang positif. Karena dengan sikap positif inilah, kita akan mampu berfikir jernih, menentukan langkah ke depan, agar bisa bangkit dari 'jatuh/terjerembab atau bahkan terbanting' sekalipun.

Bayangkan, jika cara mensikapi kita adalah negatif, maka pesimistis, iri dengki, dan berbagai sikap buruk lainnya akan langsung menjadi pendamping setia. Dan bisa dipastikan, kita akan menjadi sosok yang merugi.

So? Yuk bangkit yuk sobs! The show must go on, pelajari:

  1. Situasi [problem analysis], 
  2. Tentukan langkah [strategic planning], 
  3. Lakukan [Implementation], 
  4. Awasi pelaksanaan dengan disiplin agar tercapai tujuan [Monitoring Evaluation] dan 
  5. Bersyukurlah jika telah sampai ke tujuan [Goal].


Postingan menjelang makan siang, ga enak aja rasanya
jika belum menelurkan postingan sebelum mematikan si cantik Macsy
Semoga bermanfaat ...
Al, Bandung, 28 February 2013



credit
Hari ini rasanya waktu cepat banget bergeser. Apa karena baru ganti baterai jam ya? Baru duduk di depan lappie jam 10 tadi, eh kok iya sekarang udah jam 2 siang. Hadeuh...

Dan gara-gara banyak kerjaan yang disambi, yang talking on the phone lah, yang prospek calon downline lah, yang obrolin soal penerbitan buku lah, akhirnya sebuah fiksi yang idenya muncul tadi ketika lihat bunga kamboja ini di Google, terpaksa nulisnya nyicil deh... .

Satu paragraf tercipta, ditinggal dulu, ngobrol lagi di BBM, terus cek email, eh ada lowongan kerja yang menarik, apply dulu deh, terus lanjutin fiksinya... satu paragraf lagi, ada telp masuk, ngobrol lagi... terus ada pesan di YM masuk, nanya-nanya tentang tempat wisata di Aceh... jelasin dulu.... terus lanjut ke fiksi yang terlantar.

Dua paragraf nambah, eh ada lagi chat masuk.... halah... akhirnya campur-campur semua deh ada disini. Hingga akhirnya sobs... terciptalah fiksi ini... tapi siap-siap tissue ya sobs jika ingin lanjut untuk membaca fiksi ini.... masih berminat? yuk lanjut disini yuk..

Al, Bandung, 27 Feb 2013
credit
Hm... penasaran deh pastinya dengan judul postingan kali ini kan sobs? Tapi aku yakin, membaca judul di atas, pasti udah menemukan clue dari topik yang akan dijadikan bahan tulisan kali ini kan ya? Bahwa ini pasti berkaitan dengan seorang lelaki tampan yang berasal dari dunia maya. Ya kan sobs? Pasti sobats mikirnya gitu deh.

Daaan.... bener sih... ga salah! Hehe...
Ini adalah sebuah fiksi yang sebenarnya ditulis kemarin sore, saat menunggu seorang teman, di kantor untuk jalan dan makan bareng di suatu tempat. Eh baru mulai satu paragraf, si yang ditunggu udah dateng, dan kita langsung jalan dweh... daaan, ketunda deh bikin fiksinya.

Nah, siang ini, sambil lunch, aku lanjutin deh fiksinya. Kasian kan si pangeran, udah jauh-jauh datang dari negeri maya kok malah dianggurin. So.... inilah si pangeran tampan itu sobs, keren banget lho, sayangnya dia itu seorang scammer, tapi akhirnya bertekuk lutut pada seorang wanita yang gagal di scammin! Haha... Penasaran? yuk langsung klik disini untuk lanjuuut yuk....

Al, Bandung, 26 Feb 2013
Sejak tinggal di Bandung, yang imagenya adalah syurga belanja, dimana Factory Outlet bertaburan, Mall berhamparan, dan Pasar Baru yang begitu menjanjikan aneka pakaian, tas dan berbagai kebutuhan lainnya dengan harga yang relatif terjangkau, maka semakin banyak aja teman maupun kerabat dari Aceh dan Medan, yang BBM atau telefon, minta dicarikan baju anak, dengan pesan khusus pula. Baju anak yang cantik/keren dengan harga yang murah! Halah. Memang sih, sekali belanja itu ga cukup satu dua baju aja, tapi biasanya dalam jumlah yang lebih dari dua. Dengan pesan special seperti ini "Beli beberapa aja Al, kan lumayan tuh kalo belinya di satu toko kan bisa dapat diskon kan, bisa dapat harga grosir gituh?" Teteup, mindsetnya emak-emak! Pengennya harga miring/alias grosiran.

Mengapa harus grosiran? Ya karena itu tadi.... berbelanja lebih dari satu, mungkin dengan warna yang berbeda, atau harga yang sama tapi berlainan mode, bisa membuat kita berhemat lho. Karena, penjual akan memberlakukan harga grosir. Dan, kota dimana aku kini berdomisili ini, memang menyediakan berbagai model baju anak-anak yang selalu saja bikin kita gemes. Cantik, keren dan gemesin! Harganya pun bisa dikatakan masih mampulah untuk dijangkau jika dibandingkan dengan harga untuk baju anak yang ada di daerah tempat asalku.

Tak hanya berhemat lho sobs, dengan belanja grosiran, baju-baju ini juga bisa dijual lagi untuk memperoleh keuntungan kan? #Otak dagang mode on deh! Hehe

Sayangnya, para sahabat dan kerabat sama sekali tidak memperhitungkan bagaimana macetnya kota Bandung ini kini, terutama disaat wiken. Huft. Gimana mau main ke toko-toko yang jual baju anak kalo jalanan macet seperti ini? Tapi ga enak juga rasanya mengecewakan kerabat tersayang dan teman-teman terkasih yang  begitu berharap memperoleh baju anak yang cantik dan keren.


sumber gambar dari sini

Untungnya saat ini semakin banyak aja toko online yang tersedia di internet. Termasuk toko-toko yang menjual pakaian anak secara grosiran. Sehingga, aku bisa memenuhi keinginan para sahabat dan kerabat dengan bermodalkan koneksi internet, laptop atau gadget dan jari jemari. Bisa duduk santai hanya dari rumah dan bebas dari kemacetan, sementara target yang diinginkan pun terpenuhi. Yup, saat ini banyak juga lho toko grosir baju anak yang menjual dagangannya secara online. Pelayanannya gimana? Banyakan dari toko-toko ini sudah mengoptimalkan sistem pelayanannya kok, baik dari segi packaging, pengiriman maupun keramahan pelayanannya.

Namun bagi sahabat yang masih ingin berbelanja secara offline di grosir baju anak-anak tersebut, juga dipersilahkan lho. Toko-toko itu biasanya juga availabel untuk dikunjungi dan berbelanja secara langsung. Malah bisa tawar menawar secara langsung atau malah ngotot-ngototan dengan penjualnya untuk mendapatkan grosiran terbaik. Haha.


Ehem.... judulnya kayak gimanaaa gitu ya? Hihi

Merantau, adalah sebuah keinginan yang sudah lama sekali tersimpan di angan. Mungkin sejak kuliah sih, sejak memiliki banyak sekali teman-teman sekampus yang berasal dari luar daerah. Yang harus hidup ngekost dengan segala 'cerita anak kost'nya. Anehnya, cerita suka duka anak kost ini justru semakin menguatkan keinginanku untuk suatu hari nanti bisa merasakan sendiri, gimanaaa sih sebenarnya rasanya jadi anak kost itu.

Untuk bisa ngekost, ga mungkin donk aku pamit pada orang tua dan menyewa kamar kost. Wong jarak antara rumah dan kampusku itu dekat banget. Cuma butuh 5 menit perjalanan doank gitu lho. Masak mau ngekost. Haha. Jadinya, terpaksa deh memendam angan-angan ini, hingga waktu tak terhingga. Entah sampai kapan bisa mewujudkannya.

Hingga kemudian, di tahun 1995, setamat kuliah, akhirnya kesempatan ini sampai juga, tapi judulnya ga sama persis. Bukan menjadi anak kost, tapi menjadi orang perantauan. Menikah dan bekerja di Medan, membuka jalan bagiku untuk dapat merasakan suka duka hidup merantau. Tinggal jauh dari orang tua. [Memang sih, Medan - Banda Aceh itu ga jauh-jauh amat sih, tapi butuh waktu 9 - 10 jam perjalanan juga by darat lho]. Jadilah aku memulai bagian kehidupan dengan judul merantau.

Merantau di kota Medan, membuatku betah. Kayaknya lebih banyak sukanya deh daripada dukanya. Mungkin karena dalam perantauan ini, aku ditemani oleh suami dan anakku ya sobs? Jadi kesannya ya indah aja, walau terkadang himpitan masalah finansial, tak munafik harus diakui sebagai salah satu warna yang sering menggelapkan cerahnya kehidupan.

Sembilan tahun hidup di perantauan pertama [Medan], membuat hidup ku berwarna warni dengan rasa yang nano-nano. Merah, hijau, kuning, biru bahkan kelabu, datang silih berganti, malah terkadang juga secara bersamaan. Asam, asin, manis, pedas dan pahit juga suka datang silih berganti atau malah sering juga berkolaborasi. Semuanya aku jalani dengan satu usaha, yaitu berusaha menikmatinya dengan sikap yang bijak. Yah, namanya merantau, tentu tak senikmat kala kita berada di kampung halaman, bener ga sobs?

Penghujung tahun 2004, adalah suatu masa yang memberikan perubahan maha besar dalam kehidupanku. Tsunami melanda dan membuat Aceh porak-poranda [26 Desember 2005], dan memanggil jiwaku untuk kembali ke tanah kelahiran. Ayah ibu dan adik bungsuku, membuatku tak mampu menunda hingga esok harinya untuk segera berangkat pulang kampung. Mencari dan memastikan mereka bertiga selamat dari hantaman gelombang petaka itu. Dan mulailah aku menjejakkan kakiku kembali dari tanah perantauan, ke kampung halaman, yang telah aku tinggalkan selama sembilan tahun, tanpa sekalipun aku berkesempatan untuk menjenguknya.

Kehidupan di tanah bencana, dimana rumah kami tak lagi dapat ditempati, membuat kami seperti hidup dalam 'perantauan' juga. Kami tinggal di pengungsian untuk beberapa lama. Dan aku sendiri mulai bergabung dengan sebuah organisasi international bidang kesehatan [International Medical NGO] untuk membantu saudara-saudaraku yang tertimpa bencana.

Agak aneh memang, kita memang berada di tanah kelahiran, tapi rasanya sungguh seperti merantau, karena segalanya telah berubah drastis. Rumah, lingkungan dan alam sekitar telah berubah. Membuat kami benar-benar merasa seperti tak lagi berada di kampung halaman sendiri. Terkadang aku suka berfikir. Kata adalah Doa. Betapa sering dulu aku berangan-angan untuk bisa merasakan hidup ngekost dan merantau. Dan Allah memang tak langsung menjabahnya, tapi kemudian, kala waktunya tiba, harapan itu menjadi kenyataan, bahkan disaat angan itu telah dilupa oleh alam fikirku.

Bekerja di NGO, membuat aku dan staff lainnya, harus traveling ke daerah-daerah terpencil dimana program kami diimplementasikan. Dan aku mulai merasakan pahit getir juga suka duka dari kegiatan 'merantau' ini. Berada di pulau terpencil, dalam keadaan tubuh yang fit, biasanya memberikan semangat dan gairah tersendiri. Kita bersemangat dan ceria menjalaninya. Namun kala tubuh kita sedang kurang sehat, namun tugas/pekerjaan tetap harus dijalankan, itu baru merupakan hal yang menyedihkan. Itu juga yang beberapa kali aku alami.

Mengalami sakit di kampung orang. Duuuh, sedih banget, aku pernah mengalaminya. Dan ini bukan di sebuah kampung atau desa lho sobs. Malah di kota besar, Jakarta gitu lho. Kala itu, aku ditugaskan untuk mengurus workshop nasional yang akan diselenggarakan di salah satu hotel ternama di ibukota ini. Eh kok malah demam. Demam tinggi dan batuk pula. Alhasil, aku harus bedrest, dan sama-sekali ga bisa beraktifitas. Udah itu, sendirian pula, karena kolega-kolega lainnya harus menjalankan tugas mereka, mempersiapkan dan mengawal jalannya workshop. Duuuh, rasanya gimanaaa gitu sobs! Pahit Gan!

Delapan tahun di tanah kelahiran, paska tsunami [2005 - 2012], membuat aktifitasku lebih banyak di 'rantau'. Rantau yang aku maksud disini adalah, keberadaanku lebih banyak di daerah-daerah dimana program kami diimplementasikan. Mengunjungi dan memonitor proyek. Mulai dari pulau terpencil seperti Nias dan Simeulu, hingga ke kabupaten-kabupaten yang telah maju pesat. Semuanya menambah kekayaan pengalamanku dalam hal melalang buana 'merantau'. Rasanya gimanaa gitu sobs.

Hingga kemudian, perantauaan yang sebenarnya pun aku jalani. Maksudnya?
Ya, kini aku benar-benar kembali merantau. Mengakhiri tugas di Aceh pada Maret 2012, lalu aku mulai mengembangkan sayap kecilku. Merantau ke Bekasi, seorang diri, untuk sebuah project pribadi.Rasanya gimana Al? Hm... rasanya gimana yaaa? Menyenangkan sih, tapi sediiiih juga, karena jauh dari Intan. Meninggalkannya di Banda Aceh sana, walau bersama ayah ibuku, tetap membuat hatiku sering diliput lara. Kangen!

Dan kini aku merentangkan sayap kecil ini dan terbang ke Bandung. Memulai hidup di rantau yang baru. Untuk apa dan apa yang membawamu ke Bandung Al? Hehe... pasti pada ga percaya kan jika aku bilang untuk main-main or having fun? Hahaha.
Ga usah tanya untuk apa deh sobs, yang jelas adalah untuk sesuatu yang bermanfaat bagiku dan keluargaku tentunya. .. :)

Nah, sebuah kisah pahit hidup di perantauan inilah yang ingin aku share pada sobats semua, bahwa, betapapun enaknya hidup di perantauan, apalagi seorang diri, kita akan terjerembab dan merasakan sebuah kerinduan yang mengharu biru, mana kala..... PENYAKIT menghampiri!

Aku masih sehat sehat saja ketika itu, bangun pagi dengan ceria, mandi dan bersiap-siap untuk ke kantor. Aktifitas harian pun berjalan lancar hingga malam harinya. Ada rasa pahit yang mulai menggelitik di ujung lidah, beranjak ke tengah dan menguasai seluruh saraf perasa di lidahku. Tak hanya itu, suhu tubuh mulai meninggi dan mengemudikan Gliv pun terasa tak lagi nyaman. Aku hapal gejala ini. Ini mau demam. Dan demam ini bisa jadi karena tubuhku yang terasa begitu lelah, terforsir mengurus dan menjaga Intan sewaktu opname di rumah sakit kemarin. Intan kena Demam Berdarah dan membuat kami terperangkap di sebuah rumah sakit untuk beberapa hari.

Tak heran, jika setelah semua usai, Intan sembuh dan kembali ke Aceh, kini emaknya yang disambangi oleh sang demam. Semoga saja ini bukan Demam Berdarah. Dan aku bukanlah orang yang suka mengkonsumsi obat-obatan kimiawi. Maka demam ini hanya aku tangani dengan beristirahat yang cukup, minum madu dan sari kurma. Biasanya sih berhasil. Tapi tidak kali ini. Malamnya suhu tubuh malah makin tinggi. Akhirnya aku menyerah, memasukkan sebutir paracethamol tablet ke mulutku, dan berdoa agar Allah menyembuhkan aku melalui tablet ini.

Paginya suhu tubuhku mulai normal, hanya rasa pahit di lidah yang masih tersisa. Plus rasa lemas yang teramat sangat. Sarapan pagi hanya nasi hangat plus ati ampela yang aku minta tolong belikan pada si mbanya ibu kost. Dan Masyaallah, tak lama setelah sarapan, aku justru memuntahkan semuanya. Tak mau kompromi, muntahan itu dimuntahkan perutku mengotori lantai kamar, hingga ke kamar mandi saat aku melarikan tubuhku kesana. Aku sampai menangis, takut ambruk seorang diri. There is no one at home, bahkan si mba juga sudah keluar untuk ke pasar.

Aku bener-bener takut, takut meninggal tanpa seorang pun mengetahuinya. Hehe... Aku menangis, untuk meredakan rasa takut yang begitu menghantuiku. Barulah setelah itu, aku coba untuk menetralkan racun [aku menduga diriku keracunan makanan], dengan meminum satu botol susu bear brand, dan minum air putih yang banyak. Eh baru setengah botol, aku sudah muntah lagi dan harus lari ke kamar mandi lagi.

Aku benar-benar takut. Takut mati. :D Apalagi ketika tak ada lagi isi perut yang keluar, sementara masih muntah-muntah juga. Aku bahkan jadi takut untuk minum atau memasukkan makanan baru ke tubuhku. Aku hanya diam untuk beberapa saat, no action. Takut muntah lagi. Barulah ketika merasa agak legaan aku masuk dan lying on the bed. Mencoba mengoleskan minyak kayu putih di dada dan punggung serta leher. Memberanikan diri untuk minum bear brand juga air putih. Lalu tiduran. Saat itu aku benar-benar merasakan kesedihan luar biasa. Sedihnya hidup di rantau, sendirian... ga ada yang ngerawat kala sakit begini... hiks...hiks... Dan mungkin karena lelah menangis, aku tertidur pulas. Dan setelah bangun, merasakan kondisiku jauh lebih baik. Alhamdulillah....

Hidup di rantau memang penuh warna dan rasa. Nano nano deh pokoknya..... :)

Artikel ini diikutsertakan dalam Give away Gendu-gendu Rasa Perantau




Lon Galak Bahasa Aceh = Aku cinta bahasa Aceh

Membudayakan bahasa Aceh adalah suatu keharusan di dalam keluargaku. Ketetapan ini sudah berlaku sejak aku dan adik-adikku masih kecil, dan peraturan ini semakin digalakkan kala kami pindah ke Kota Sigli lalu ke Banda Aceh. Yang namanya kota, tentu berbagai suku bangsa berbaur disini. Ada suku Jawa, Padang, Batak, dan dari wilayah Nusantara lainnya.

Yang dikuatirkan oleh ayah ibuku dengan kepindahan kami ke sini adalah, hilangnya kemampuan berbahasa Aceh di dalam diri anak-anaknya. Karena anak-anak kan paling cepat tuh menyerap bahasa yang ada di sekitarnya. Semua orang di lingkungan baruku memang berbahasa Indonesia, bahkan ada juga yang berbahasa Jawa, karena kebanyakan dari mereka adalah bersuku Jawa. :)

Salah satu cara yang dilakukan ayah ibuku saat itu adalah mengubah strategi. Jika ketika di kampung dulu, ayah dan ibuku menyelipkan bahasa Indonesia di dalam percakapan kami, untuk melatih kemampuan kami berbahasa nasional, maka di Sigli, ayah dan ibu melarang kami berbahasa Indonesia di dalam rumah. Komunikasi diantara kami, harus berbahasa Aceh. Setiap saat, kecuali ada tamu yang sedang berkunjung dan si tamu tidak mengerti bahasa Aceh. Maka kami berbahasa Indonesia.

Ayah dan ibuku selalu mengingatkan,
geutanyoe awak Aceh, harus jeut ta meututo dalam bahasa Aceh. Nye ken buet tanyoe, soe lom nyang peulestari bahasa daerah tanyoe? Hana mungken lee awak Jawa ato awak Batak keun? Awak nyan ken gabuek cit peulestari bahasa awak nyan keudroe jih? 

artinya:

kita ini orang Aceh, harus bisa dan mahir berbahasa Aceh. Karena kalo bukan kita, orang Aceh, siapa lagi yang akan melestarikan bahasa daerah kita? Ga mungkin orang Jawa atau orang Batak kan? Mereka juga sibuk melestarikan bahasa daerah mereka masing-masing, ya kan? 

Kami hanya nyengir mendengar kalimat akhir itu. Tapi manggut-manggut membenarkan. Ya iyalah, masak orang Jawa atau Batak yang harus melestarikan bahasa Aceh? Terus siapa dunk yang akan melestarikan bahasa Jawa? Orang Minang? Hahaaha...

Dan bertahun kemudian, Bahasa Aceh tetap lestari di dalam diri kami, anak-anak ayah dan ibuku. Aku dan adik-adikku memang selalu berkomunikasi dalam bahasa daerah, baik itu lisan maupun tulisan. Tapi sesuai dengan perkembangan jaman dan wilayah domisili... juga pergaulan, akhirnya percakapan kami tak lagi murni berbahasa Aceh. Sering sekali dalam email, aku tanpa sadar berbicara dalam dua bahasa, Aceh dan Inggris dalam satu kalimat. Begitu juga dengan adikku. Kami berinteraksi di Ym, email, telephone maupun tatap muka. Tergantung situasi dan keberadaan kami.

Sering aku mendapati kalimat-kalimat seperti ini di dalam email adikku, font merah untuk bahasa Aceh.

Kak, Lon baro kirim email keu bapak, tulong kak make sure that he received it and I am looking forward for balasan gobnyan beh. 

artinya:

Kak, saya baru saja kirim email ke Bapak, tolong kakak pastikan beliau telah menerimanya dan saya menunggu balasannya ya kak.

atau

Kak, peu haba disinan? Hope everything is running well dan meuah, lon agak gabuek bacut lawet nyoe, jadi hana sempat komunikasi ngen kak untuk beberapa uroe nyang kalheuh.

artinya:

Kak, apa kabar disana? Semoga semuanya berjalan baik dan maaf banget, saya agak sibuk akhir-akhir ini, jadinya ga sempat komunikasi deh beberapa hari lalu.

Menggunakan bahasa Aceh di daerah lain, dengan sesama suku, misalnya di Jakarta, atau dikota lain di luar Aceh, bagiku juga sangat menyenangkan lho. Misalnya ketika berbelanja di Pasar Baru, Bandung, aku dan temanku Icut, bisa berdiskusi tentang kualitas barang, dan harga yang pantas untuk ditawar, dengan menggunakan bahasa Aceh, yang tentunya tidak dimengerti oleh si penjual. Rasanya ada kepuasan tersendiri gitu dweh. Hahaha...

Terhadap Intan, kala masih di Medan, aku tidak memaksanya untuk paham bahasa Aceh. Mau gimana coba. Aku sendiri ga punya sparing partner untuk berbahasa Aceh di lingkungan sekitarku kala itu. Ayahnya Intan juga bukan orang Aceh, melainkan Jawa Deli, so.. how can I practice my Acehnese language? Haha...

Barulah, ketika pindah ke Aceh, Intan tanpa dipaksa, mulai beradaptasi, dan menyerap sendiri perbendaharaan bahasa Aceh, dan mulai mengerti sedikit demi sedikit. Pindah dan tinggal bersama ayah ibu serta adikku, saat ini di Banda Aceh, tentu sangat membantunya dalam melatih penggunaan dan penguasaan bahasa Uminya ini. :)

Bagiku, mempelajari berbagai bahasa itu adalah hal yang sangat menarik. Dan sebelum menambah pemahaman akan bahasa lain, alangkah baiknya jika kita bisa menguasai bahasa daerah kita terlebih dahulu. Ya ga sobs?


"Postingan ini diikutsertakan di Aku Cinta Bahasa Daerah Giveaway"


Al, Bandung, 21 Februari 2013

Akhirnya.... setelah muter-muter di kompleks perumahan Dosen UNPAD I, dan tak berhasil menemukan domisili Alaika Abdullah, akhirnya buku Rahasia Menjadi Kaya Arti karya Pakdhe Cholik ini pun kembali kepada pengirimnya. Balik ke Pakdhe di Surabaya sana. Kok bisa begitu? Masak kurir ga bisa menemukan alamat kamu Al? Emang kamu tinggalnya dipelosok mana sih? 

Hehe, bukan salahku lho sobs, tapi Pakdhe tuh yang salah tulis nomor rumahku, jadinya penerima dengan nama Alaika Abdullah tidak ditemukan deh, dan terpaksa tuh paket balik lagi ke Pakdhenya.
Barulah kemarin sore, setelah beberapa hari kemudian, si paket terbang kembali, dan berhasil menemukan domisiliku. 

And..... here it is! 

Chicken Soup of for Soul ala Pakdhe Cholik ini pun kini sudah berada di tanganku. Duh, rasanya senang banget sobs, apalagi membaca namaku tercantum di dalam buku ini, dan tulisanku berupa endorsement untuk buku ini terpampang nyata di halaman vii - viii nya. Hehe... senang donk. :)

Well, kenapa aku suka sekali menyebut buku ini sebagai Chicken Soup for the Soul [ala Pakdhe Cholik]? Penasaran kenapa? Karena, menurutku, buku ini mengandung banyak sekali sharing berharga yang dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua, baik itu berdasarkan pengalaman penulis [Pakdhe] sendiri dalam menjalani kehidupan ini, ataupun berdasarkan renungan-renungan berharga yang dicermatinya terhadap prilaku lingkungan dan alam sekitar. Yang unik dari buku ini adalah, gaya penulisannya yang lugas, dengan bahasa sederhana yang tak butuh waktu lama untuk mencernanya. Plus guyonan segar ala Pakdhe, yang membuat pembaca tak henti tersenyum sejak awal membaca halaman demi halamannya. Tapi.... ada saatnya, kita harus mengelus dada, terenyuh dan terharu kala kita diajak untuk menatap cermin kehidupan yang juga penuh pembelajaran lainnya, serta manggut-manggut membenarkannya. So... tak berlebihan jika endorsement ku untuk bukunya Pakdhe berbunyi begini nih sobs.


Buku ini memang sangat menarik dan penuh manfaat. Ga percaya? Coba deh order dan mulai membacanya, I believe that you will AGREED with me. :)

Dan untuk Pakdhe, makasih atas kesempatan yang diberikan untuk menjadi salah satu endoser di buku perdana Pakdhe ini lho! Sukses ya Dhe, keep writing, ditunggu buku-buku selanjutnya. Eh iya, makasih juga untuk hadiah buku ini. Hatur nuhun Pakdhe!

Al, Bandung, 21 Februari 2012.





Newer Posts Older Posts Home

Author

I am a chemical engineer who is in love in humanity work, content creation, and women empowerment.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Speaker

Speaker
I love to talk/share about Digital Literacy, Social Media Management, Content Creation, Personal Branding, Mindset Transformation

1st Winner

1st Winner
Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Pemenang Utama Blog Competition yang diselenggarakan oleh Falcon Pictures. Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Blogging Competition yang diselenggarakan oleh Balitbang PUPR

Podcast Winner

Podcast Winner
Pemenang Pilihan Dewan Juri - Podcast Hari Kemerdekaan RI ke 75 by KOMINFO

Winner

Winner
Lomba Menulis Tentang Kebencanaan 2014 - Diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh

Winner

Winner
Juara Berbagai Blogging Competition

Featured Post

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk!

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk! Sesaat sebelum naik ke kapal verry Ki-ka: Adik ipar, Aku dan Ayah. Hai.... hai.... hai! In...

POPULAR POSTS

  • Kiat Penting agar Warung Tetap Eksis & Laris Manis
  • Solusi Bikin Paypal Tanpa Nama Belakang
  • Contoh Surat Sponsor untuk Diri Sendiri bagi Pengurusan Visa
  • Laksamana Malahayati, Kartini Lain sebelum Kartini
  • Kolaborasi Microsoft dan ASUS - Hadirkan Windows 10 Original Yang Langsung terinstall Otomatis dan Gratis!
  • Lelaki itu, Ayahku
  • Yuk Melek Hukum via Justika dot Com
  • How To Write a Motivation/Cover Letter
  • It's Me!
  • Jawaban Untuk Sahabat

Categories

  • about me 1
  • accessconsciousness 1
  • advertorial 10
  • Anak Lanang 1
  • awards 20
  • bali 1
  • banner 1
  • bars 1
  • Beauty Corner 29
  • belarus 5
  • bisnis 1
  • Blog Review 2
  • blogger perempuan 1
  • blogging tips 9
  • Budaya 1
  • Catatan 12
  • catatan spesial 19
  • catatan. 53
  • catatan. task 20
  • cryptocurrency 1
  • culinary 5
  • curahan hati 6
  • daftar isi blog 1
  • dailycolor 1
  • DF Clinic 12
  • disclosure 1
  • edisi duo 5
  • email post 10
  • embun pagi 1
  • episode kehidupan 1
  • event 4
  • fashion 3
  • financial 1
  • giveaway 48
  • Gratitude 1
  • health info 9
  • Healthy-Life 16
  • info 23
  • innerbeauty 9
  • iran 4
  • joke 4
  • kenangan masa kecil 3
  • kenangan terindah 12
  • keseharianku 2
  • kisah 14
  • kisah jenaka 7
  • knowledge 2
  • kompetisi blog 1
  • komunitas 2
  • KopDar 8
  • Korea 1
  • kuliner 7
  • Lawan TB 2
  • lesson learnt 7
  • life 2
  • lifestyle 4
  • lineation 32
  • lingkungan 1
  • Literasi Digital 2
  • motivation 9
  • museum tsunami aceh 1
  • New Year 2
  • order 1
  • oriflameku 2
  • parenting 4
  • perempuan tangguh 4
  • perjalanan tiga negara 1
  • personal 3
  • petualangan gaib 6
  • photography 1
  • picture 5
  • podcast 1
  • Profile 12
  • puisi 5
  • reflection 3
  • renungan 25
  • reportase 23
  • resensi 2
  • review 42
  • review aplikasi 1
  • rupa 1
  • Sahabat JKN 2
  • sakit 1
  • sea of life 17
  • sejarah 5
  • Sekedar 1
  • sekedar coretan 76
  • sekedar info 23
  • self-love 1
  • selingan semusim 9
  • seri BRR 4
  • snack asyik 1
  • Srikandi Blogger 2
  • Srikandi Blogger 2013 7
  • Srikandi Blogger 2014 4
  • SWAM 1
  • task 43
  • teknologi 1
  • tentang Intan 34
  • Test 1
  • testimoni 9
  • Tips 57
  • tradisi 1
  • tragedy 1
  • traveling 59
  • true story 7
  • tsunami 9
  • turkey 9
  • tutorial 7
  • visa 1
  • wisata tsunami 2

Followers


Blog Archive

  • December (1)
  • October (1)
  • March (1)
  • August (2)
  • May (1)
  • April (2)
  • March (6)
  • February (3)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (5)
  • October (4)
  • September (3)
  • August (5)
  • July (3)
  • April (1)
  • January (1)
  • December (2)
  • November (1)
  • October (1)
  • September (1)
  • June (1)
  • February (1)
  • December (1)
  • September (2)
  • August (2)
  • July (1)
  • June (1)
  • March (1)
  • February (1)
  • December (5)
  • September (2)
  • August (3)
  • July (1)
  • May (3)
  • April (2)
  • March (1)
  • February (1)
  • January (7)
  • December (1)
  • November (5)
  • September (3)
  • August (1)
  • July (4)
  • June (1)
  • May (1)
  • April (3)
  • March (6)
  • February (5)
  • January (7)
  • December (8)
  • November (4)
  • October (12)
  • September (4)
  • August (3)
  • July (2)
  • June (5)
  • May (5)
  • April (1)
  • March (5)
  • February (4)
  • January (6)
  • December (5)
  • November (4)
  • October (8)
  • September (5)
  • August (6)
  • July (3)
  • June (7)
  • May (6)
  • April (7)
  • March (4)
  • February (4)
  • January (17)
  • December (10)
  • November (10)
  • October (3)
  • September (2)
  • August (5)
  • July (7)
  • June (2)
  • May (8)
  • April (8)
  • March (8)
  • February (7)
  • January (9)
  • December (10)
  • November (7)
  • October (11)
  • September (13)
  • August (5)
  • July (9)
  • June (4)
  • May (1)
  • April (12)
  • March (25)
  • February (28)
  • January (31)
  • December (8)
  • November (3)
  • October (1)
  • September (12)
  • August (10)
  • July (5)
  • June (13)
  • May (12)
  • April (19)
  • March (15)
  • February (16)
  • January (9)
  • December (14)
  • November (16)
  • October (23)
  • September (19)
  • August (14)
  • July (22)
  • June (18)
  • May (18)
  • April (19)
  • March (21)
  • February (27)
  • January (17)
  • December (23)
  • November (20)
  • October (16)
  • September (5)
  • August (2)
  • March (1)
  • December (2)
  • April (1)
  • March (1)
  • February (6)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (4)
  • September (4)
  • August (1)
  • July (8)
  • June (16)

Oddthemes

Flickr Images

Copyright © My Virtual Corner. Designed by OddThemes