My Virtual Corner
  • Home
  • Meet Me
  • Contact
  • Disclosure
  • Category
    • Motivation
    • Traveling
    • Parenting
    • Lifestyle
    • Review
    • Tips
    • Beauty
      • Inner Beauty
      • Outer Beauty
Masih ingin melanjutkan postingan yang ini nih sobs... tentang pulau indah bernama Nias.
Gak tau deh, kok rasanya Nias itu begitu mengesankan ya? Padahal dulunya, waktu masih menetap di Medan, aku tuh kok sering takut dengan orang yang berasal dari suku ini lho! Habis, orang-orang sekelilingku sering banget mengingatkan agar berhati-hati jika kita sedang berinteraksi dengan seseorang yang berasal dari pulau ini.  Bisikan atau isi sms peringatan itu akan seperti ini; hati-hati lho Al, dia orang Nias tuh!

Lha, emang kenapa dengan orang Nias? Toh mereka manusia juga? Orang Indonesia juga toh? Anak negeri - putra/putri bangsa juga kan? Ternyata oh ternyata sobs... bisik-bisik itu disebabkan oleh aura mistik yang menyelubungi kepulauan yang satu ini. Santernya sih, orang Nias itu punya magic yang sangat kuat. Oalah! Tapi sejauh kita bisa membangun a good relationship, tentu akan mampu menekan/meminimalisir niat jahat untuk menebar aura itu ke kita kan? [itu pun if she/he has the magic toh?].

Makanya, begitu aku dan Ratna diminta involve dalam perencanaan proyek kesehatan masyarakat [community health] yang akan diimplementasikan di dua kecamatan di Nias Selatan, maka aku dan Ratna pun mulai browsing. Cari info tentang pulau ini, dan tradisi atawa kebiasaan penduduknya. Ingin menepis isue miring yang terlanjur berhembus itu, sekaligus berjaga-jaga. Apalagi hanya aku dan Ratna yang pribumi, sementara ketiga anggota tim yang lainnya adalah tiga kolega yang berkewarganegaraan Amerika Serikat. Jadi kami harus bisa memastikan ketiga kolegaku yang tidak berbudaya Timur ini, tidak melakukan kesalahan sikap disana.

Lalu apa yang kami temukan di pulau terpencil ini? Mutiara terselubung ini?
Ternyata oh ternyata sobs... kami disambut dengan ramah dan hangat! Alhamdulillah. Walau dari bisik-bisikku dengan beberapa sahabat baru [yang adalah penduduk pulau ini], mereka membenarkan bahwa memang hal itu masih ada dan subur di tanah ini. Tapi asal kita pandai membawa diri dan menjalin hubungan baik, maka Insyaallah hal buruk itu akan jauh dari kita.

Well, postingan ini tentu tidak akan mengulas tentang aura mistik itu sobs, karena selama dua minggu kami disana, everything is running fine and well, seperti yang kami harapkan. Menjelajahi pedesaan dan dusun terpencil, berinteraksi dengan penduduknya yang lugu dan ramah, adalah hal yang paling menakjubkan, walau untuk mencapainya, kami harus rela meninggalkan kendaraan kami, dan melanjutkannya dengan berjalan kaki, melalui jalanan becek atau berbatu yang sungguh tidak nyaman di kaki. Tapi kapan lagi mau begini? Ini adalah momentum emas yang harus dinikmati donk. :) Termasuk memanfaatkan hari libur [Sabtu-Minggu] untuk melihat alam dan budaya pulau ini.

Nah, bicara tentang warisan budaya, aku ingin ajak sobats semua ke sebuah desa bernama Bawomataluo [bukit matahari].  Dinamakan bukit matahari, karena desa yang konon telah berusia 300 tahun ini memang terletak di atas perbukitan yang berudara sejuk. Banyak hal menarik yang tersimpan di desa ini sobs, mulai dari rumah adatnya, tradisi lompat batu hingga peninggalan megalitikumnya.

Oke, biar ga penasaran, yuk langsung do the tour via foto-foto berikut yuk sobs...


Perjalanan untuk mencapai desa ini, dimulai dari tangga batu yang tinggi ini sobs, sayangnya aku lupa menghitung jumlah anak tangganya... hehe
Penasaran banget ingin tau ada apa sih di atas sana? 

Penasaran banget ingin melihat deretan rumah penduduk, yang berbentuk seragam, beratap rumbia dan berhadapan dengan rumah sang raja Nias. Penasaran banget ingin melihat tempat duduk raja yang terbuat dari batu, serta juga aneka patung sesembahan penduduk desa ini [konon dulunya mereka menganut kepercayaan animisme]. Maka, kami pun mempercepat langkah...

Dan... Tarraaaa... Inilah dia yang menyambut kami begitu anak tangga terakhir terlalui...


Terpana? Yes, kami semua terpana.. Lho... kok malah jadi ajang jemuran padi dan pakaian bergelantungan dimana-mana? hihi.... 

Kecewa? Tidak sih, kaget aja, soalnya membaca pemberitaannya dan cerita dari mulut ke mulutnya, desa ini menyimpan banyak hal menarik dan patut dikunjungi. Coba deh bayangin, andai saja jalanan halaman rumah ini bersih dari berbagai jemuran itu, tentu akan terlihat rapi, unik dan antik ya? 

Tapi ini? Eiits, tunggu dulu.... Sabar, jaga mulut, sst... jangan komplain... jalani dulu, bukankah kita serasa berada di sebuah 'dunia lain'?

Kami pun melanjutkan langkah, memanjakan mata dengan pemandangan 'unik' dimana banyak benda ber-multi fungsi. Seperti ini nih sobs... hehe...


Layaknya tempat wisata lainnya, kedatangan kami juga disambut oleh anak-anak dan beberapa orang dewasa yang menawarkan souvenir khas daerah ini, yang tentu saja kami beli beberapa lah untuk bukti bahwa kami sudah pernah berada di daerah ini.

Selain rumah penduduk yang seragam dan berbentuk khas/rumah adat, banyak sekali batu-batu besar [peninggalan zaman megalitikum] yang terduduk/terhampar di beberapa tempat. Cukup menarik untuk dilihat, disentuh dan dicoba duduki sobs! 


Aku berharap dengan menduduki salah satu kursi dari batu itu, akan bisa membawa imajinasiku ke Bawomataluo zaman dulu, jadi bisa mengenal desa ini lebih jauh. Tapi begitu akan mencoba mendudukinya, Jenny, teman buleku langsung mencegah. 

"Don't sit there Al, we don't wanna lose you because you will fly to the past century and cannot come back!" Lebay ah! hihi

Well sobs, tak terasa postingan ini sudah demikian panjang, sementara banyak hal tentang desa unik penuh histori ini yang belum selesai aku ungkap. Namun menghindari kejenuhan sobats dalam membacanya, baiknya aku lanjut dalam postingan mendatang aja ya...

Okd sobs, postingan lanjutannya aku akan posting tentang budaya lompat batu, pernah dengar kan? Inilah budaya paling unik yang harus sobats saksikan jika sempat berkunjung ke pulau indah ini. So see you in this post yaaaa.....

Note: 
Artikel ini menceritakan pengalaman kunjunganku dan tim ke Bawomataluo pada 13 May 2006 ya sobs. Jadi foto dan suasananya adalah mewakili masa itu. Mudah2an Bawomataluo yang sekarang sudah jauh lebih tertata rapi dan bersih, sehingga bisa dilirik menjadi salah satu world herritage, who knows kan? :)

Buru-buru turun dari angkot dan berharap bisa segera sampai di kantor. Ada beberapa email yang harus segera dikirim ke tujuan dan semuanya menduduki peringkat urgent.
Pemandangan tak biasa terlihat di depan kantorku, khususnya di teras yang berbentuk joglo yang memang nyaman untuk bersantai. Tapi ini kan bukan saatnya untuk bersantai. The working time just begin!

“Hai mba… good morning. Ayo simpan tasmu dan gabung disini.!” Sebuah undangan yang aneh.


“What’s going on? Kok pada diluar? Apa kita libur hari ini?” Balasku dengan seloroh tanpa mampu menahan rasa penasaran. Tapi wajah santai mereka jelas menunjukkan bahwa mereka bukan sedang berdemo sih. ☺


Tapi tumben banget deh, bukankah jam segini biasanya semuanya sedang pada berhadapan dengan kompi masing-masing? Atau setidaknya duduk manis di depan meja masing-masing?


“Mati Listrik kita mba, jadinya begini deh!” Jawaban singkat Muti jelas membuatku kecewa.


Oh my God, mati listrik? Terus gimana aku mau kerja? Padahal laporan yang sedang aku kerjakan masih butuh banyak editan, juga tambahan ulasan yang juga harus aku dapatkan dengan browsing ke internet sebagai referensinya. Sementara aku tadi malam lupa men-charge gadget-gadgetku. Termasuk si Ory (my smartphone) yang tinggal dua titik lagi. Huft, gawat deh.


“Yaaa, gimana donk? Laptopku lowbat nih, internet jalan ga?”


“Sama mba, punyaku juga lowbat nih, internet dan listrik mah kompakan tuh mba, selalu bekerjasama dengan baik." Jawaban yang sungguh mengena. 


Artinya koneksi internet kantor juga ga bisa diharapkan alias mati total. Ampun deh ini, PLN oh PLN... kenapa harus mati listrik pada jam kerja seperti ini, sementara kantor kami yang baru ini belum punya genset. Dan berita terburuknya adalah, PLN baru akan mengalirkan kembali aliran listrik ke wilayah kami nanti sore, jam empat. Janjinya begitu... [yang ternyata baru jam enam listrik menerangi wilayah ini]. Olala... resmilah aktifitas hari ini berjudul 'nganggur'. 


Happy? Kuperhatikan tidak ada kesan gembira dengan kenyataan ini di wajah kami semua. Gimana mau happy? Pekerjaan sedang bertumpuk, dan jadi tertunda hingga besok. Huft. Begitu deh kalo sang penguasa listrik [baca PLN] sedang memutuskan aliran listrik ke suatu wilayah. Efeknya membuat hati para 'korban' tak mampu tersenyum ceria.


Tak dapat dipungkiri, bahwa perkembangan zaman yang kian maju bahkan canggih, telah membawa masyarakat kepada kebutuhan akan listrik sebagai kebutuhan utama. 

Mau tidak mau, listrik menjadi primadona bagi masyarakat dalam mendukung aktifitas hariannya. Baik dalam dunia kerja maupun dalam aktifitas keseharian di rumah, baik untuk perorangan maupun kelompok, keperluan pribadi maupun bisnis, semuanya butuh listrik. 

Dan siapakah yang berwenang untuk mengurus listrik ini? Adakah sebuah instansi khusus yang bertanggung jawab untuk menyuplai listrik ini bagi seluruh penduduk/warga negara Indonesia? 



Jawabannya hanya satu sih. PLN. 
grabbed from here
Ya, inilah dia perusahaan tunggal dan satu-satunya yang berhak penuh mengurusi perlistrikan. Mulai dari proses pengadaan listrik, pembangkitan, hingga penyaluran tenaga listrik itu sendiri ke seluruh tempat/daerah di negeri ini. Perusahaan yang berbentuk Badan Usaha Milik Negara [BUMN] inilah yang diserahi tugas dan bertanggung jawab penuh, untuk memastikan bahwa seluruh daerah/masyarakat Indonesia berhak mengecap manfaat listrik. 

Lalu pertanyaannya, sudah cukupkah ketersediaan listrik bagi seluruh wilayah di Indonesia? Sudah meratakah aliran listrik di seluruh tanah air? Sudahkah seluruh lapisan masyarakat Indonesia menikmati indah dan bermanfaatnya tenaga listrik ini? Sudah setara kah apa yang dibayar oleh masyarakat Indonesia terhadap perolehannya akan listrik negara ini? Nah itu....!


Dan sobs... jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan di atas, ternyata menghasilkan jawaban yang beragam, tergantung kepada siapa pertanyaan itu diajukan. Jika pertanyaan ini diajukan kepada warga kota besar, yang daerahnya tidak pernah kekurangan supplai listrik, tentu jawabannya akan positif. Ya kan? Namun jika pertanyaan ini diajukan kepada mereka yang selalu saja mengalami pemadaman tiba-tiba, atau yang berulang kali mati listrik, tentu jawabannya akan berbeda. Begitu pula jika pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan ke daerah pedesaan terpencil, yang sulit di jangkau, jawabannya paling tidak akan seperti ini... 



Gambar pinjem dari sini
"Listrik? Wah kami belum pernah merasakan bagaimana indahnya penerangan dari bohlam. Cahaya bagi kami sangat terbatas, hanya dari matahari di siang hari, dan lampu teplok atau lilin di malam hari." Miris deh . :(

Lalu, apakah PLN akan tinggal diam saja terhadap kenyataan ini? Tentu TIDAK. Sebagai perusahaan yang di'titah'kan untuk mengurusi kebutuhan listrik bagi seluruh wilayah Indonesia, PLN telah bersiap diri. Memulai dengan berbenah diri demi mencapai target 'menerangi seluruh Indonesia di tahun 2015'. 



Gambar dari Google
Langkah internal yang ditempuh adalah mencanangkan program PLN Bersih, dengan salah satu tujuan programnya adalah menuju komitmen PLN untuk menjalankan praktek penyelenggaraan korporasi yang bersih dan bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, sekaligus menegakkan Good Coorporate Governance (GCG) dan anti korupsi dalam penyediaan tenaga listrik bagi masyarakat. PLN berkehendak kuat untuk membangun sistem yang baik dan bisa menangkal praktek korupsi. Jika sistem yang baik itu bisa dibangun dan berjalan dengan baik pula, maka akan bisa menangkal praktek-praktek korupsi. 

Sungguh sebuah langkah dan usaha mulai yang sangat perlu didukung sobs, mengingat selama ini, stigma masyarakat terhadap BUMN yang satu ini cenderung buruk. Maka diharapkan langkah itu, akan mampu meningkatkan/mengembalikan rasa percaya masyarakat terhadap PLN, sehingga terjalin sinergi yang kuat antara keduanya [Masyarakat dan PLN], sehingga akan dengan mudah untuk mewujudkan visi 'menerangi Indonesia 100% di tahun 2015' nanti. 


Selain dari upaya pembenahan internal tersebut, harapanku terhadap PLN adalah agar perusahaan milik  negara ini juga membenahi pekerjaan rumahnya yang masih terbengkalai, diantaranya ;


1. Memprioritaskan usaha pemerataan distribusi listrik ke seluruh tanah air (listrik masuk desa),  agar rakyat yang tinggal di pelosok negeri ini juga dapat merasakan indahnya cahaya listrik.


2. Mengurangi pemadaman listrik, karena hal ini sungguh mengecewakan apalagi jika dilakukan dengan tiba-tiba dan berlangsung lama. Perbaiki sikap para operator bagian 'komplain' untuk tidak menggantung telefon nya, sehingga pelanggan yang ingin mengakses nomor ini dapat menghubungi petugas dan menyampaikan keluh kesahnya. Paling sering terjadi, jika suatu wilayah sedang terjadi pemadaman listrik, maka saluran telefon CS penerima komplain ini akan bernada 'nomor yang anda tuju sedang sibuk'. :)


3. Meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait serta pemerintah dalam mengoptimalkan penggunaan energi alternatif sebagai pembangkit listrik. Negeri ini memiliki banyak sumber daya alam yang bisa dioptimalkan dalam menghasilkan tenaga listrik, sehingga kita tidak hanya bergantung pada bahan bakar fosil. Misalnya dengan mengoptimalkan energi geotermal, pembuatan kincir angin, dan lain sebagainya.

4. Menerapkan pelaksanaan Good Coorporate Governance di semua lini pada tubuh PLN. Tak pandang bulu, mulai dari atas hingga ke bawah. Sehingga diharapkan tidak akan ada lagi yang namanya pungutan liar di kalangan petugas PLN. 


5. Menjalin kerjasama dengan perusahaan penyedia jasa seluler sehingga pengguna bisa membeli Token Listrik di tempat umum/jual pulsa biasa. Hal ini tentu akan memudahkan akses pengguna jika perlu mengisi ulang pada malam hari. 


Well sobs, tentu semua kita berharap dan mendukung sepenuhnya akan langkah-langkah dan komitmen yang telah diikrarkan oleh PLN dalam mencapai misinya 'menerangi seluruh Indonesia pada tahun 2015' nanti dan mewujudkan PLN yang bersih dan bebas korupsi. Jayalah selalu PLN!




Artikel ini diikutsertakan dalam kompetisi blog "Aku dan PLN" 
dengan tema Harapanku Untuk PLN



Bekerja sebagai pekerja kemanusiaan memang menghadirkan warna tersendiri. Selain akses yang terbuka lebar dalam membantu sesama, juga kita memperoleh side benefit yang begitu menguntungkan. Berkesempatan menambah wawasan sudah pasti, berpeluang untuk melihat dunia yang lebih luas, juga terbuka lebar. Yang paling membahagiakan lagi adalah, side benefit dari perjalanan ke suatu wilayah atau lokasi terpencil!

Tak banyak orang yang berkeinginan untuk traveling to rural area atau pelosok, yang bukan kampung halamannya, dengan menggunakan uang pribadi. Ya iyalah, daripada menggunakan uang pribadi untuk beli tiket dan akomodasi di daerah terpencil yang kita sendiri baru mengetahuinya dari peta, kan mending menggunakannya untuk jalan-jalan dengan keluarga ke tempat yang menyenangkan, ya kan sobs?

Aku juga berfikiran serupa sobs, sayang aja mengeluarkan kocek untuk beli tiket pesawat, yang harganya sama dengan perjalanan ke kota lain, untuk terbang ke sebuah pulau terpencil misalnya. Tapi bukan berarti ga punya keinginan untuk bisa berkunjung kesana lho sobs. Ingin sih, misalnya saja ke Nias. Pernah tau dimana Nias itu? Dia adalah sebuah pulau terpencil, milik Sumatera Utara, namun letaknya di luar pulau/daratan induk. Boleh lihat di peta deh sobs.

Dan ke pulau yang kabarnya begitu kuat aura mistis nya ini lah aku dan beberapa kolega berkesempatan menjejakkan kaki dan berinteraksi dengan masyarakat di dalamnya. Pulau ini sungguh sebuah mutiara yang terselubung sobs. Terisolasi demikian lama, membuat pulau indah ini terpendam, tak banyak dilirik orang, dan menjadi penyandang status termiskin di provinsi Sumatera Utara, kala itu.

Hingga kemudian gempa dasyat di bulan Maret 2005, membuka isolasi ini, dan membuat mata dunia nanar dan pilu menatapnya. Dan Alhamdulillah, aku berkesempatan untuk menginjakkan kaki ke pulau ini, walau pada masa-masa sulit. Aku dan team mewakili Northwest Medical Team melakukan need assessment untuk perencanaan project community health yang akan diimplementasikan di pulau ini. Alhamdulillah. Sungguh sebuah kesempatan emas bagiku dan Ratna, temanku. Karena bertualang di pulau ini tak pernah terfikirkan apalagi masuk dalam agenda yang ingin kami lakoni, dengan biaya pribadi. :) Habis mahal sih sobs, tiket pesawatnya itu, Medan - Gunung Sitoli, sama dengan harga tiket Medan - Jakarta. Pilih mana sobs? Mending ke Jakarta kan? hihi.

Well sobs, postingan sore ini sebenarnya ga ingin ngebahas panjang lebar tentang hal-hal serius seputar pekerjaan humanitarian yang aku geluti, karena sungguh, bekerja di bidang ini, walau sebenarnya berat, tapi tetap bikin happy.. :). Ada saja nilai tambah yang bikin hati damai dan bahagia...

Seperti saat-saat indah yang ada di foto ini nih sobs. Coba tebak kami lagi ngapain nih?



ini dulunya pantai, tepat di belakang hotel Sorake, tapi tsunami kemudian membuat air laut semakin surut dan menjauh, jadilah sebuah pantai coral yang indah tapi tajam untuk kaki, jika kita tidak berhati-hati melaluinya.



Seru banget lho sobs, rasanya gimanaaaa gitu bermain-main di pantai koral yang indah seperti ini...serasa berada di sebuah dunia lain, bebas... lepas dan bahagia.
Nombak apaan sih Al? Hehe... pura-pura aja itu sobs, biar gayaaa... 


Nah, kalo yang ini beneran, sedang penasaran dengan binatang2 (keong) kecil yang sedang berendam di dalam celah-celah koral.



Matahari hendak terbenam, yuk balik ke hotel...


Dan sobs, rasanya fresh banget lho, hilang sudah kepenatan akibat seharian beraktifitas di lapangan. Melakukan need assessment di pelosok desa, yang begitu sulit ditempuh, hingga terpaksa meninggalkan kendaraan kami di jalan raya, dan melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki. 
Rileks dengan cara ini, ternyata indah banget, sayangnya, ga bisa selalu dilakukan. :)


Dan malamnya, setelah makan malam, kami mereview sejenak pekerjaan hari ini, lalu pergi tidur. Hm, indahnya, tapi ga langsung tidur lho sobs. Masing-masing masih sempat nonton DVD di laptop masing-masing. Indahnya.

Dan, inilah hotel Sorake tempat kami menginap itu sobs. Bangunannya unik, indah dan mengesankan. 


Tulisan ini tercipta akibat buka-buka file foto di album Northwest Medical Team International, tempat pertama aku berubah haluan, dari seorang quality engineer menjadi seorang humanitarian worker. I learn a lots from this International Medical NGO. Thanks for the opportunity Northwest!

Kangen, adalah sebuah rasa, yang bisa muncul secara tiba-tiba, tanpa kita duga sama sekali, dan target kangen, tidak harus pada seseorang atau sesuatu yang sangat special, tapi bisa pada sebuah moment apa saja. 

Have a great night sobs! Kangen deh sama kalian.... :)

Saleum,
Alaika
Bandung, 17 Oct 2012




Sebuah notifikasi di BB membuatku mengalihkan perhatian dari keasyikan menatap jalanan yang penuh dengan kendaraan dan asap knalpot. Kemacetan yang tercipta akibat sebagian jalan Pajajaran yang sedang diperbaiki, adalah rutinitas harian yang harus dilalui oleh setiap pengguna jalan ini. Alih-alih merasa kesal dan sebel terjebak saban hari dalam kemacetan ini, akhirnya aku memutuskan untuk berdamai dan menikmati saja situasi ini...

"Assalammualaikum mba Alaika", tulisan ini muncul di baris pertama.
"Mana alamatmu untuk pengiriman hadiah", muncul di baris keduanya,
"Ditunggu ya mba alamatmu segera, untuk pengiriman hadiah nih", dilanjut di baris ketiga;

Pengirimnya adalah mba Sumiyati, pemilik rumah maya sumiyati-raditcelluler, yang baru saja mengumumkan para pemenang untuk kontes yang digelarnya beberapa waktu lalu.

Aku sendiri ga ingat jika pengumuman kontes itu telah dipublikasikan oleh mba Sumi di hari Sabtu pagi, sampai kemudian Ririe, muncul menyapa di ym, malam harinya. Sohibku ini muncul tanpa tedeng aling-aling. Langsung to the point.

"Mba, congrats ya, dirimu jadi pemenang pertama kontes kenangannya mba Sumi lho!"

What?? Langsung aku duduk manis dari posisi rebahan tadi [lagi asyik nonton film keluarga vampirenya Twilight].

"Masa sih Rie? aku belum lihat. Kirim link donk, biar aku langsung kesana...."

Dan sebuah link menuju artikel pengumuman itu pun dihadirkan Ririe ke layar Laxy via ym. Langsung deh aku sentuh link itu dan membawaku ke halaman rumahnya mba Sumi yang memang sedang menggelar berita pengumuman itu. Dan... Alhamdulillah sobs... bahagia rasanya melihat penampakan seperti ini sobs...


Alhamdulillah... bener-bener ga nyangka artikel berjudul DERAI TAWA ITU  akan keluar sebagai pemenang deh sobs, soalnya menulisnya juga antara jadi dan tidak waktu itu. Kesibukan yang lumayan padat kala itu, membuatku terpaksa menunda-nunda rencana untuk bikin postingan ini. Sampai mba Sumi sendiri hadir di fb chat untuk mengingatkan kembali bahwa aku belum setor postingan di kontes yang sedang digelarnya ini. Hehe, maaf ya mba, terpaksa menunda-nunda karena kesibukan yang menyita waktu. Tapi akhirnya aku menunaikan janjiku kan? :)

Terima kasih juga telah diingatkan untuk mengirimkan alamatku tadi pagi, maklum mba, faktor U membuat daya ingatku juga menurun nih, sehingga lupa-lupa terus untuk ngirim email tentang alamat rumahku. hihi. Sekarang udah terima kan mba alamatnya? Ok, tak tunggu lho hadiah darimu... thanks again yaaaa...

Well sobs, aku sudah sampai di kantor nih, dan udah siang, hihi, untungnya kantor ini milik teman dan dia tidak mengharuskan aku untuk ngantor sesuai jam kerja. "Suka-suka elu aja", katanya. Hehe... enaknya punya sohib seperti ini... Makasih ya say... :) Tapi tenang aja, aku pasti akan berikan output as targeted.

Selamat bekerja and have a great Monday sobs, dan bagi yang ingin main ke halaman artikelku yang memenangkan kontes, sok atuh klik disini sobs!

Saleum,
Alaika






Met malam sobats... apakabar nih malam ini? Pasti masih capek akibat kegiatan akhir pekan yang menguras tenaga namun membahagiakan yaa? Sama donk. Seharian beraktifitas di luar rumah membuat aku ingin segera beranjak ke tempat tidur deh, usai tunaikan shalat Isya tadi.

Namun sebuah renungan [lagi] yang dikirim seorang teman, menimbulkan ide untuk membuat sebuah flash fiction [lagi] deh. Renungannya sendiri cukup menggugah hati lho sobs, makanya jadi timbul ide untuk mengembangkannya dalam sebuah cerita super singkat. Bagi yang belum ngantuk, sok atuh langsung ke TKP..... :)

Hai sobs... Lagi pada ngapain nih di Sabtu siang gini? Apapun itu, semoga agenda wiken kita dapat berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan ya sobs...

Sebenarnya belum ingin posting hari ini sih sobs, namun sebuah sharing dari teman di Alaika's BB group sungguh layak untuk disimpan online dan abadi di rumah maya ini. Semoga juga dapat memotivasi sobats semua yaaa...

Yuk, langsung cekidot yuk..

Kalau Hidup itu boleh di ibaratkan bagai sebuah "PERAHU"
Maka ........
Landasannya di ibaratkan " KEPERCAYAAN "
Dayung kiri diibaratkan sebagai " KEJUJURAN "
Dayung kanan diibaratkan sebagai "KERJA KERAS "
Αgαmα ... jelas adalah bagai " KOMPAS" bagi Kehidupan kita
Layar itu adalah seperti "KEKUATAN"
TUHAN ..... harus jadi "PELITA" hidup bagi semua umat manusia . .

Tapi ingat ...... masih ada Ombak dan ANGIN yang bagaikan "MASALAH" dalam hidup
Ikan boleh ibaratkan sebagai "HARTA dan CINTA "   

Saat kita sedang berlayar mencari Ikan ...
Tentu kita tak mungkin dapat menghindari Ombak dan Angin yang keras..
Kita pun Harus dapat Bertahan & Berjuang agar kita tidak tenggelam.

Saat ada ombak menghantammu..
Gunakan Layarmu dan gunakan Kompas mu untuk mengetahui dimana posisimu..
 
Jangan biarkan Landasan perahumu sampai bocor..
Dayunglah dengan sekuat tenaga..
Dan jangan lupakan sebuah Pelita yang dapat menyelamatkan Hidupmu.

Tanpa sebuah Pelita maka Perahu mu pasti akan dilanda gelap dan kau pasti tidak akan dapat melihat daratan tempat mu akan berlabuh..

Selamat berkarya dalam 'Perahu Kehidupan ' kita masing-masing .
Penuhi lah dengan SYUKUR dan KASIH.

Selɑmατ siang dan have a great week end!

Saleum,
Alaika
Powered by Alaika's OnyxBerry®
Menyintaimu sepenuh jiwa sesungguh hati. Tanpa syarat dan tanpa upeti.
Tawa riangmu adalah bahagiaku. Tangisanmu adalah juga tangisanku. Untuk sebuah cinta yang abadi.

Anakku, walau engkau tidak tampil sebagai juara, Umi tetap bangga padamu nak. Umi bahagia melihat tingginya semangat juangmu, teguh dan uletnya dirimu, berlatih dan bersiap diri.

Jangan menangis berlarut ya nak, karena hari esok masih panjang. Masih banyak kesempatan untuk menambal celah, memperbaiki ruang yang masih belum sempurna. Jadikan kekalahan ini sebagai pelecut semangat untuk terus berjuang, karena masih banyak kesempatan yang bisa engkau raih.

Hapus airmatamu sayang, karena sejarah telah mencatat di halaman kehidupanmu, bahwa engkau adalah seorang pemberani, gigih dan tangguh. Ingatlah satu hal ini nak, bahwa seorang pemenang tak harus selalu tampil sebagai jawara.

Nak, Umi bangga padamu, jangan biarkan kekalahan ini menyurutkan langkah.
Yuk bangkit dan telusuri letak kekurangannya, lalu perbaiki dan terus gapai impian. Ok sayang?

Umi tak pernah menuntutmu untuk selalu berada di rating atas. Tidak. Itu tidak harus. Umi hanya ingin kamu tekun, gigih dan penuh percaya diri. Gagal boleh berkali-kali, asal... Jadikan dia sebagai guru untuk belajar lebih baik lagi. Jadikan dia sebagai pelecut semangat hidup, dan jangan pernah membiarkan dia menjatuhkan mentalmu ya nak.

Hapus airmatamu nak, jangan bersedih lagi, Umi selalu ada disini, di hatimu, to support you, always! As usual. Where ever I am, you are always in my heart, what ever I do, It is only for you my dear. Keep being strong ya nak. I am proud of you.

Ya Allah, jika kemenangan itu belum untuk Intan, bantulah dia untuk lebih kuat dan bersemangat melanjutkan hari-harinya yang masih begitu panjang ya Allah... Lindungi dan limpahi anandaku dengan berkah dan rahmahMu... Amin.

BBM note untuk Intan, the diamond of mine.
tanda cinta tanpa batas seorang ibu yang sedang nun jauh di pulau seberang, mencoba menguatkan anandanya yang sedang down.


Powered by Alaika's OnyxBerry®
gambar pinjem dari sini
Tadinya sih hanya iseng, memulai sebuah awal paragraf dengan percakapan seperti ini "Kamu itu kenapa sih? bawaan marah mulu?". Eh keterusan, berkembang menjadi sebuah cerita super singkat (Flash Fiction) yang sudah aku posting disini nih sobs. 

Response yang masuk juga lumayan, membuat aku tersenyum sendiri. Kebanyakan sih menyukai karakter si istri yang aku ciptakan. Hehe. Namun ada juga yang kurang sependapat jika si istri ikutan menggunakan kekerasan. Setiap kita tentu punya pendapat masing-masing toh? and we are free for that.

Aku juga bukan termasuk orang yang senang menggunakan kekerasan, kecuali kepepet [demi keselamatan] ya? Tapi aku juga tak rela jika para suami seenaknya menggunakan power [baca; kekerasan] untuk menindas istrinya. Dan ini banyak terjadi di alam nyata kan sobs? 

Back to the topic, tanggapan yang aku terima baik yang komen langsung di blog, maupun di ym, fb chat, skype bahkan via call, membuat aku iseng untuk melanjutkan drama dua babak ini. Supaya sobats/reader bisa melihat lebih jelas mengapa si istri harus berbuat seperti itu [baca; balas menampar suaminya]. 

Well sobs, yuk langsung klik disini untuk menuju TKP yuuuk...
Tawuran! Mendengar kata ini, tentu ada sebuah rasa tidak menyenangkan yang serta merta menyeruak dan mengeruhkan suasana hati. Apalagi jika kata ini diteriakkan di saat kita sedang dalam perjalanan dan melintas di area yang sedang menjadi arena ‘peperangan’ itu. Kalang kabut, kita akan mencoba berbalik arah, atau berusaha menyingkir dari tempat kejadian…


foto dipinjem dari sini
Kata sakti yang bernilai negatif ini, memang melambangkan ketidak-nyamanan dan jaminan ‘kehancuran’. Karena sudah pasti, hasil akhir dari sebuah tawuran adalah cideranya si pelajar/pelaku tawuran [atau malah orang tak bersalah] yang terluka, kerusakan harta benda maupun fasilitas umum, terganggunya proses belajar dan kemungkinan besar akan timbul penurunan apresiasi dari para pelajar terhadap pentingnya toleransi, perdamaian dan nilai-nilai hidup orang lain, karena di benak mereka akan tertanam mindset bahwa persoalan apapun bisa diselesaikan dengan kekerasan. Gampang, cepat dan langsung menghasilkan. Duh!
Tawuran tentunya tidak terjadi dengan begitu saja. Pasti ada sebab musababnya, dan yang pasti adalah karena suatu perkara tertentu yang muncul antara kedua belah pihak dimana pihak yang satu dirasa merugikan pihak yang lain atau sekolah satu dirugikan oleh sekolah yang lain. Dan wujud dari perseteruan ini adalah terjadinya perkelahian alias tawuran. 

Semua orang tau bahwa tawuran ini sangat berefek buruk. Namun lihat saja sobs, frekuensi dan cakupannya semakin meningkat dan meluas saja. Marak memenuhi tayangan berbagai media massa, baik cetak maupun elektronik. Tidakkah ada cara jitu untuk mencegah dan menanggulagi kegiatan yang sangat berdampak buruk ini?
Ada donk. Bahkan para pemangku kebijakan, telah mencoba merumuskan dan memaparkannya dibeberapa media untuk diketahui masyarakat luas kan? Dan hasilnya apa? Hasilnya adalah; para pemangku kebijakan itu, semakin meningkat popularitasnya, sementara tawurannya sendiri teteup eksis dan sulit diberantas! 

Apa karena solusi yang ditawarkan tidak manjur? 
Bukan sobs, tapi karena solusi yang ditawarkan itu hanya untuk dibaca dan diketahui saja, didengarkan saja, tapi tidak diterapkan. Padahal kalo mau berfikir sederhana aja nih sobs. Dengan dukungan segala pihak, tawuran ini bisa diminimalisir bahkan dicegah kok, asal MAU.

Caranya? Yuk kita intip beberapa solusinya disini yuk... 

A. Cara Mencegah terjadinya Tawuran

1. Penanaman Moral Religi melalui faktor internal dan eksternal

Menurutku nih sobs, setting mindset bahwa tawuran itu sangat berdampak buruk bagi siapa saja, adalah yang paling penting. Dengan mindset yang terpatri rapi akan hal ini, Insyaallah akal sehat si individu akan memberi warning/notifikasi pada anggota tubuh untuk melakukan tindakan pencegahan jika kecendrungan untuk berbuat tawuran/anarkis itu muncul. 

Lalu bagaimana cara paling efektif dalam menanamkan mindset ini? Adalah dengan penanaman moral religi bagi setiap pribadi. Tak terkecuali, anak kecil, remaja hingga dewasa harus punya mindset yang sama, bahwa tawuran itu tidak ada untungnya. Dan dengan moral yang baik, pengetahuan agama yang lebih dari cukup, tentu siapa pun akan paham bahwa kegiatan adu 'senjata' yang selalu anarkis ini adalah bertentangan dengan ajaran agama. Hanya menuai kerugian moril dan materiil.

Penanaman moral religi ini, dapat dilakukan baik melalui lingkungan internal (keluarga) maupun lingkungan external (sekolah dan lingkungan sekitar dimana si individu bersosialisasi). 

Artinya, keluarga tentu memegang peranan penting dalam menciptakan individu-individu yang bermoral religi kuat. Selain menitikberatkan pada penanaman pengetahuan agama, nilai lain yang juga harus ditanamkan adalah nilai kedisiplinan, kejujuran dan keberanian. Perpaduan keempat elemen ini diyakini akan mampu membentuk karakter pribadi yang kuat pada seseorang. 

2. Membuat program/kegiatan persahabatan antar sekolah.

Kegiatan ini tentu akan menimbulkan bibit persahabatan antar siswa bahkan antar sesama guru dan pihak terkait lainnya, yang efeknya akan meminimalisir timbulnya perselisihan diantara individu terkait.

3. Penanaman Pengertian akan Hukum dan Sanksi Hukum akibat tawuran.

Hal ini juga merupakan hal yang sangat penting, karena dengan memahami akan hal ini, kita akan paham konsekuensinya. Tentu tidak ada yang ingin dikenakan sanksi hukuman karena suatu perbuatan yang melanggar hukum kan? 

4. Mengadakan Program-program Ekstra Kurikuler di Sekolah

Pelajar tak hanya ditugaskan untuk belajar, karena mencekoki benak pelajar dengan aneka pelajaran jelas akan menimbulkan kejenuhan. Pelajar juga merupakan manusia muda dengan energi yang berlebih. Untuk itu, dibutuhkan suatu kegiatan sesuai dengan minat masing-masing dalam rangka penyaluran energi berlebih ini secara positif. 

B. Cara Menanggulangi Tawuran [yang telah terlanjur terjadi]

1. Perjanjian Kesepahaman Bersama antar Sekolah yang Murid-muridnya Saling Berseteru

Ini adalah tindakan yang paling penting. Karena setiap siswa harus tunduk pada aturan yang berlaku di sekolahnya. Jadi dengan adanya MOU atau Perjanjian Kesepahaman Bersama ini, otomatis juga akan mengikat masing-masing siswa untuk tunduk pada aturan yang ditetapkan dalam butir-butir MoU tersebut.

2. Pemberian Sanksi dari Pihak Sekolah terhadap Siswa yang terlibat Tawuran.

Hal ini tentu akan memberikan efek jera bagi si siswa sehingga dia akan berfikir ulang jika terpicu untuk ikutan aksi tawuran lagi.

3. Menyerahkan Pelaku Tawuran kepada Pihak Berwajib.

4. Menurunkan status Akreditasi Sekolah yang Terlibat Tawuran

5. Peran serta Masyarakat, Polisi dan Semua Pihak sehingga Tawuran dapat segera dihentikan.

6. Apalagi ya? Silahkan ditambahkan ya sobs....

Well sobs, akhirnya sampai juga kita di penghujung artikel. Senangnya bisa mempersembahkan corat coret ini pada sang Sohibul Kontes. Terlepas dari tujuan ikut serta dalam kompetisi yang sedang digelar oleh 'penjaga' Taman Blogger, aku berharap agar artikel yang tak seberapa nilainya ini dapat menjadi tambahan yang bermanfaat bagi sobats semua, yang mungkin sedang mencari bahan bacaan tentang Tawuran dan Cara Mencegah serta menanggulanginya yaaa.... :)


Artikel ini diikutkan pada kontes Unggulan Indonesia bersatu:
Mencegah dan Menanggulangi Tawuran
yang diselenggarakan Oleh Taman Blogger







Newer Posts Older Posts Home

Author

I am a chemical engineer who is in love in humanity work, content creation, and women empowerment.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Speaker

Speaker
I love to talk/share about Digital Literacy, Social Media Management, Content Creation, Personal Branding, Mindset Transformation

1st Winner

1st Winner
Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Pemenang Utama Blog Competition yang diselenggarakan oleh Falcon Pictures. Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Blogging Competition yang diselenggarakan oleh Balitbang PUPR

Podcast Winner

Podcast Winner
Pemenang Pilihan Dewan Juri - Podcast Hari Kemerdekaan RI ke 75 by KOMINFO

Winner

Winner
Lomba Menulis Tentang Kebencanaan 2014 - Diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh

Winner

Winner
Juara Berbagai Blogging Competition

Featured Post

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk!

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk! Sesaat sebelum naik ke kapal verry Ki-ka: Adik ipar, Aku dan Ayah. Hai.... hai.... hai! In...

POPULAR POSTS

  • Pesan Google agar Aman nge-Job Review dan tetap Terindeks
  • It's Me!
  • Srikandi Blogger di mataku.
  • How To Write a Motivation/Cover Letter
  • Manusia Pertama, Manusia Purba atau Nabi Adam ya?
  • Kiat Penting agar Warung Tetap Eksis & Laris Manis
  • Petualangan Gaib
  • Tantangan Para Pengrajin Lokal dan Solusi untuk Memasarkan Hasil Kerajinan Tangan
  • Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak
  • Solusi Bikin Paypal Tanpa Nama Belakang

Categories

  • about me 1
  • accessconsciousness 1
  • advertorial 10
  • Anak Lanang 1
  • awards 20
  • bali 1
  • banner 1
  • bars 1
  • Beauty Corner 29
  • belarus 5
  • bisnis 1
  • Blog Review 2
  • blogger perempuan 1
  • blogging tips 9
  • Budaya 1
  • Catatan 12
  • catatan spesial 19
  • catatan. 53
  • catatan. task 20
  • cryptocurrency 1
  • culinary 5
  • curahan hati 6
  • daftar isi blog 1
  • dailycolor 1
  • DF Clinic 12
  • disclosure 1
  • edisi duo 5
  • email post 10
  • embun pagi 1
  • episode kehidupan 1
  • event 4
  • fashion 3
  • financial 1
  • giveaway 48
  • Gratitude 1
  • health info 9
  • Healthy-Life 16
  • info 23
  • innerbeauty 9
  • iran 4
  • joke 4
  • kenangan masa kecil 3
  • kenangan terindah 12
  • keseharianku 2
  • kisah 14
  • kisah jenaka 7
  • knowledge 2
  • kompetisi blog 1
  • komunitas 2
  • KopDar 8
  • Korea 1
  • kuliner 7
  • Lawan TB 2
  • lesson learnt 7
  • life 2
  • lifestyle 4
  • lineation 32
  • lingkungan 1
  • Literasi Digital 2
  • motivation 9
  • museum tsunami aceh 1
  • New Year 2
  • order 1
  • oriflameku 2
  • parenting 4
  • perempuan tangguh 4
  • perjalanan tiga negara 1
  • personal 3
  • petualangan gaib 6
  • photography 1
  • picture 5
  • podcast 1
  • Profile 12
  • puisi 5
  • reflection 3
  • renungan 25
  • reportase 23
  • resensi 2
  • review 42
  • review aplikasi 1
  • rupa 1
  • Sahabat JKN 2
  • sakit 1
  • sea of life 17
  • sejarah 5
  • Sekedar 1
  • sekedar coretan 76
  • sekedar info 23
  • self-love 1
  • selingan semusim 9
  • seri BRR 4
  • snack asyik 1
  • Srikandi Blogger 2
  • Srikandi Blogger 2013 7
  • Srikandi Blogger 2014 4
  • SWAM 1
  • task 43
  • teknologi 1
  • tentang Intan 34
  • Test 1
  • testimoni 9
  • Tips 57
  • tradisi 1
  • tragedy 1
  • traveling 59
  • true story 7
  • tsunami 9
  • turkey 9
  • tutorial 7
  • visa 1
  • wisata tsunami 2

Followers


Blog Archive

  • December (1)
  • October (1)
  • March (1)
  • August (2)
  • May (1)
  • April (2)
  • March (6)
  • February (3)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (5)
  • October (4)
  • September (3)
  • August (5)
  • July (3)
  • April (1)
  • January (1)
  • December (2)
  • November (1)
  • October (1)
  • September (1)
  • June (1)
  • February (1)
  • December (1)
  • September (2)
  • August (2)
  • July (1)
  • June (1)
  • March (1)
  • February (1)
  • December (5)
  • September (2)
  • August (3)
  • July (1)
  • May (3)
  • April (2)
  • March (1)
  • February (1)
  • January (7)
  • December (1)
  • November (5)
  • September (3)
  • August (1)
  • July (4)
  • June (1)
  • May (1)
  • April (3)
  • March (6)
  • February (5)
  • January (7)
  • December (8)
  • November (4)
  • October (12)
  • September (4)
  • August (3)
  • July (2)
  • June (5)
  • May (5)
  • April (1)
  • March (5)
  • February (4)
  • January (6)
  • December (5)
  • November (4)
  • October (8)
  • September (5)
  • August (6)
  • July (3)
  • June (7)
  • May (6)
  • April (7)
  • March (4)
  • February (4)
  • January (17)
  • December (10)
  • November (10)
  • October (3)
  • September (2)
  • August (5)
  • July (7)
  • June (2)
  • May (8)
  • April (8)
  • March (8)
  • February (7)
  • January (9)
  • December (10)
  • November (7)
  • October (11)
  • September (13)
  • August (5)
  • July (9)
  • June (4)
  • May (1)
  • April (12)
  • March (25)
  • February (28)
  • January (31)
  • December (8)
  • November (3)
  • October (1)
  • September (12)
  • August (10)
  • July (5)
  • June (13)
  • May (12)
  • April (19)
  • March (15)
  • February (16)
  • January (9)
  • December (14)
  • November (16)
  • October (23)
  • September (19)
  • August (14)
  • July (22)
  • June (18)
  • May (18)
  • April (19)
  • March (21)
  • February (27)
  • January (17)
  • December (23)
  • November (20)
  • October (16)
  • September (5)
  • August (2)
  • March (1)
  • December (2)
  • April (1)
  • March (1)
  • February (6)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (4)
  • September (4)
  • August (1)
  • July (8)
  • June (16)

Oddthemes

Flickr Images

Copyright © My Virtual Corner. Designed by OddThemes