My Virtual Corner
  • Home
  • Meet Me
  • Contact
  • Disclosure
  • Category
    • Motivation
    • Traveling
    • Parenting
    • Lifestyle
    • Review
    • Tips
    • Beauty
      • Inner Beauty
      • Outer Beauty
Sobats...
Hope that you all are in excellent health yaa...

Postingan ini dirilis disela antrian panjang berliku bak ular anakonda, menanti giliran bayar belanjaan di sebuah tempat perbelanjaan yg terletak di tengah perkebunan, diantar kebub karet yang tinggi menjulang. Heran kan sobs, kok ada tempat perbelanjaan di tengah hutan begini yang dipenuhi pula oleh ratusan manusia seperti ini. Huft. Capek deh. Kalo bukan karena penasaran akan keberadaan dan kehebohan tempat yang satu ini, aku ga akan buang waktu deh kesini sobs.

Selain penuh sesak oleh ratusan manusia yang berburu pakaian baru, tas baru, sepatu hingga ke peralatan pecah belah menyambut lebaran, tempat ini juga sesak oleh aneka aroma keringat yang campur aduk karena suhu ruangan yang semakin tinggi dan oksigen yang menipis tertukar oleh CO2 yang dilepaskan dari masing-masing hidung para pengunjung.
Huft...Huft!

Menyempurnakan kunjungan ini, aku mencomot tiga helai pakaian yang Intan suka.. Dan berlanjut pada proses pembayaran. Dan disinilah ujian selanjutnya sobs. Antriannya panjang berliku hingga terbentuklah lima anakonda panjang berliku yang dimulai dari depan meja lima kasir! Dan giliranku masih jauh banget sobs! Makanya mengisi waktu, aku buka-buka obrolan kami di Alaika BB group, dan sebuah renungan yang sudah lama sekali pernah aku baca, kini hadir lagi. Dulu pernah menyimpannya tapi lupa entah di folder mana...

Makanya kini begitu mendapatkan renungan itu kembali, aku ingin langsung menyimpannya di blog tercinta ini agar abadi adanya, sekaligus juga berharap agar sharing ini juga akan bermanfaat adanya bagi sobats sekalian...

Ok, sobs.. yuk langsung cekidot yuk:

Judu:
Masihkah kita bersombong diri?

Inilah Proses Kematian dan Hancurnya Tubuh Kita!

Sesaat sebelum mati, kita akan merasakan jantung berhenti berdetak, nafas tertahan dan badan bergetar. Kita merasa dingin ditelinga. Darah berubah menjadi asam dan tenggorokan berkontraksi.

... 0 Menit
Kematian secara medis terjadi ketika otak kehabisan supply oksigen.

1 Menit
Darah berubah warna dan otot kehilangan kontraksi, isi kantung kemih keluar tanpa izin.

3 Menit
Sel-sel otak tewas secara masal. Saat ini otak benar-benar berhenti berpikir.

4 – 5 Menit
Pupil mata membesar dan berselaput. Bola mata mengkerut karena kehilangan tekanan darah.

7 – 9 Menit
Penghubung ke otak mulai mati.

1 – 4 Jam
Rigor Mortis (fase dimana keseluruhan otot di tubuh menjadi kaku) membuat otot kaku dan rambut berdiri, kesannya rambut tetap tumbuh setelah mati.

4 – 6 Jam
Rigor Mortis Terus beraksi. Darah yang berkumpul lalu mati dan warna kulit menghitam.

6 Jam
Otot masih berkontraksi. Proses penghancuran, seperti efek alkohol masih berjalan.

8 Jam
Suhu tubuh langsung menurun drastis.

24 – 72 Jam
Isi perut membusuk oleh mikroba dan pankreas mulai mencerna dirinya sendiri.

36 – 48 Jam
Rigor Mortis berhenti, tubuh anda selentur penari balerina.

3 – 5 Hari
Pembusukan mengakibatkan luka skala besar, darah menetes keluar dari mulut dan hidung.

8 – 10 Hari
Warna tubuh berubah dari hijau ke merah sejalan dengan membusuknya darah.

Beberapa Minggu
Rambut, kuku dan gigi dengan mudahnya terlepas

Satu Bulan
Kulit Anda mulai mencair

Satu Tahun
Tidak ada lagi yang tersisa dari tubuh Anda. Anda yang sewaktu hidupnya cantik, gagah, ganteng, kaya dan berkuasa, sekarang hanyalah tumpukan tulang-belulang yang menyedihkan

Jadi, apa lagi yang mau kita sombongkan sebenarnya??

Kita tak membawa apapun juga saat kita meninggalkan dunia yg fana ini.. :'(

Bukankah sudah seharusnya kita menJadi manusia sebiasanya dan tidak mempersulit hidup orang lain, apalagi berbuat Jahat &sombong .

Yuk saling mengingatkan...

Well sobs... Giliranku hampir sampai nih, mau lanjut dulu yaa...

Have a great Thursday!
Saleum,
Alaika
Powered by Telkomsel BlackBerry®


Dear sobats maya tercinta…
Pasti penuh semangat dunk mengisi Senin yang cerah dan panas ini….? Hehe..
Diriku masih wara wiri di sebuah sudut kota mentereng bernama Medan nih sobs, dan anehnya, walau di sudut kota, kok sinyalnya begitu kuat ya? Daaaan? Pastinya kesempatan berharga ini langsung aku sambar untuk berbagi sebuah cerita lucu yang cukup bikin aku ngakak membacanya sobs….
Udah pernah baca yang ini? Tapi pasti tetap akan ngakak abis deh membacanya kembali… coba deh sobs baca lagi yuk….
Judulnya adalah: Surat Cinta untuk cowok Bule
Mbak SUM berniat untuk memutuskan pacarnya si BOBBY yang orang bule tapi saking sakit hatinya dia udah tidak mau bertemu lagi dengan kekasihnya itu... Mbak SUM pun menulis surat dengan berbekal kamus Bahasa Inggris yang pas-pasan... Berikut isi suratnya :

Hi BOBBY,together with this letter I give know you...
(Hai BOBBY,bersama surat ini aku memberitahumu...)

I want cut connection us!
(Aku ingin memutuskan hubungan kita!)

I think very cook-cook all...
(Saya pikirkan masak2 semuanya...)

Correctly I have see you play fire with a woman entertainment at town with my eyes hold alone...
(Sebenarnya aku tlh melihatmu bermain api dgn wanita penghibur di kota dgn mata kepalaku sdr...)

You always ask sorry back-back river!
(Kamu sll meminta maaf berulang2 kali!)

River that I forgive you,but this river you correct-correct hurt my liver!
(Kali itu aku memaafkanmu,tapi kali ini kamu benar2 menyakiti hatiku!)

Your eyes drop tears crocodile!
(Matamu mencucurkan air mata buaya!)

You correct-correct man crocodile land!
(Kamu benar2 laki2 buaya darat!)

I not want sick my liver for two river...
(Aku tdk ingin sakit hati utk kedua kalinya...)

Safe walk BOBBY...
(Selamat jalan BOBBY...)

From your fruit liver...
SUMIATI SINGODIMEJO
(Dari buah hatimu...SUMIATI LION ON THE TABLE)

Gimana sobs? Bagus banget ya Bahasa Inggrisnya Sum? Hehehe…. Joke ini bersumber dari kiriman seorang teman di Alaika BB Group.
Semangat hari Senin sobs,
Saleum,
Alaika
Sobats, apa kabar? Hope that you all are in excellent health yaaa...
Maafken karena diriku masih belum berkesempatan untuk duduk manis di rumah maya tercinta ini, menyambut kedatangan para sahabat dan bersilaturrahmi kembali ke rumah sobats semua...
Kangen banget sebenarnya sobs, tapi apa daya, diriku masih sibuk wara wiri di dunia nyata, ditambah dengan poor connection di di tempatku berada saat ini... (Padahal ini Medan lho! Kok bisa ya di tengah kota begini koneksi jelek! Huft).

Oke deh sobs, menyapa sobats maya kali ini, aku ingin share sebuah tips bermanfaat yang aku peroleh dari Alaika's BB Group.. Yuk langsung cekidot yuk sobs!

Menu Berbuka Puasa yang Sehat:

Saat bedug -->
Segelas air hangat+Kurma

15-20 menit kemudian fresh juice atau buah-buahan segar yang "moderat" seperti pepaya, apel kupas, melon, pear dll tanpa kulit..hindari yang agak ekstrim seperti nanas, durian, mangga dan sejenisnya....
30 menit kemudian barulah makan agak besar..

Mengapa ?

Ada 3 alasan utama :

ALASAN 1:
Perut masih dlm keadaan kosong dan konsentrasi asam lambung agak tinggi ditandai dengan "aroma" mulut yang berbeda akibat hawa asam lambung yang naik.
Untuk itu perlu "diencerkan" dengan segelas air hangat-hangat kuku. Dan baik untuk sedikit menguras ginjal dan menambah persediaan air tubuh yang telah hilang selama hampir 14 jam

ALASAN 2:
Tubuh perlu asupan energi seketika (instant) yang biasanya didapat dari gula. Oleh karena itu asupan fruktosa (karbohidrat sederhana) dari juice atau buah segar akan langsung mengisi energi kita.
Mengapa bukan gula ?
Karena gula hanya berupa glukosa tanpa nutrisi.

ALASAN 3:
Juice atau buah segar akan 100% bermanfaat bagi tubuh saat diminum atau dimakan dengan perut kosong sama sekali. Karena life enzymenya akan bisa diserap semuanya oleh sistem pencernaan tubuh kita.
Namun tenggang minimal 30 menit tenggang waktu ke makan besarnya.
Jangan campur juice atau buah segar dengan gula, kopi, susu atau apa pun. Biarkan juice dan buah masuk secara independen.

Pola Buka Puasa ini sudah merupakan setengah detoksikasi karena lambung betul-betul dalam keadaan kosong dan saluran pencernaan dalam keadaan santai saat mencerna nutrisi dan life enzyme dari juice atau buah segar tersebut.

Semoga bermanfaat ya sobs...

Saleum,
Alaika
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Dear sobats maya tercinta,

Kangen rasanya untuk berdiam diri di rumah maya ini, menyambut dan menyapa kehadiran sobats yang singgah disini... Namun apa daya, hingga kini diriku masih tersita waktu untuk berjibaku dengan segala urusan dunia nyata... Huft! Semoga urusan ini cepat kelar ya Allah.. Please..

Well sobs, postingan ini dirilis disela2 waktu 'menunggu' antrian di sebuah bank yang bikin jenuh. 'Menunggu' apapun itu, kok rasanya memang identik dengan BOSAN, JENUH dan MENJENGKELKAN ya? Ih!

Untungnya ada BB yang begitu setia menemani, membuatku tercenung oleh renungan2 yang dishare oleh teman2 di group, atau tertawa terpingkal oleh joke yang mereka bagikan..

Dan menyapa sahabats, kali ini aku ingin bagikan sebuah renungan indah penuh manfaat bagia sobats semua... Tentunya bersumber dari sharing teman2 di FB sih, bukan buah karya diri sendiri..

Oke, yuk langsung cekidot yuk:

Jika dagang berharap uang, ternyata yang datang adalah hutang...
Jika meminta kemudahan, ternyata yang hadir justru kesulitan...
Jika mendo'akan kesehatan, yang menghampiri justru penyakit..

Jangan kau tanya mengapa Allah tak kabulkan do'a...
Jangan kau paksa kapan Allah ijabahkan do'a...
Jangan kau heran mengapa Allah abaikan do'a...

Tapi tanyakan seperti apa tubuhmu bicara...
Tanyakan seperti apa hatimu berkata...

Apa Subuhmu menjelang dhuha ?
Apa Dhuhurmu sisa waktu bisnis yg kau punya ?
Apa Ashar-Maghrib mu terlalu dekat waktunya ?
Apa Isya mu terlewat karena lelah yg ada?
Apa Tahajudmu terlepas karena terlelap tidur ?
Apa Qur'an mu berdebu tergeletak utuh dan rapi karena tak pernah dibaca ?
Apa hartamu tersimpan tak terzakati ? Ingatlah kelebihan zakat adalah sedekah.

Jangan salahkan Allah...
Jika kau kira bisa bebas berbuat dosa,
lalu bisa putihkan dengan Haji & Umroh tiap tahun adanya.

Jangan salahkan Allah...
Jika ayat suci hanya kau pilih beberapa :

- surat Yusuf agar mendapatkan putera ganteng nan sholeh...
- surat Maryam agar memperoleh puteri nan cantik sholehah...
- surat Waqiah agar berlimpah rejeki...
- surat Yaasin utk "meratapi" mayat..

Dan jangan salahkan Allah...

- Jika ayat-ayatNya tak pernah dibaca ataupun diamalkan dalam kehidupan nyata...
- Jika titah Allah hanya beban...
- Jika urusan Allah hanya dagang...
Jangan harap kecintaanNya akan datang...
Jangan harap do'a akan dikabulkan...

Duhai Allah...
Jagalah kami dari hal2 yg demikian... Ya Allah ya Robbi ampunilah kami.
Satukan kami dalam ikatan cinta utk saling mengingatkan, akan keberadaan dan kewajiban kami kepadaMu...

Semoga bermanfaat untuk intropeksi terutama bagi saya,

Happy Friday sobs!
Saleum,
Alaika
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Alhamdulillah akhirnya aku dan Intan sampai juga dengan selamat di tempat tujuan (baca: Medan, my lovely town). Memulai perjalanan jam 11 pagi tadi, mengemudi dengan ritme tak beraturan (tergantung feeling as I enjoyed the driving), terkadang cepat, terkadang santai, tergantung pemandangan di perjalanan aja sih. Hingga waktu tempuh Bireuen - Medan yang normalnya memakan waktu kurleb 7 jam-an, olehku jadi melar dan molor dua jam lebih lama... Itu juga udah termasuk berhenti untuk shalat Ashar sekalian jamak Zuhur di Mesjid di daerah Besitang (perbatasan antara Aceh - Sumut).

Perjalanan berlanjut hingga stop lagi untuk berbuka puasa, di daerah Stabat. Menjelang berbuka, adik sepupuku sudah sibuk menelphone beberapa kali, kok belum sampe2 juga, was was! Padahal aku dan Intan Alhamdulillah baik-baik saja dan sangat menikmati perjalanan.

Saat berbuka, kami kelewatan sekitar 10 menitan hingga bertemu dengan sebuah warung sea food pinggir jalan, suasana yang hujan deras di tempat itu, semakin membuat kami susah untuk turun mobil dan berlari ke warung. Petir dan kilat juga tak mau tinggal diam sobs. Jika petir dengan angkuh memperdengarkan suara menggelegarnya, maka kilatpun tak mau ketinggalan, memperlihatkan kilatan cahaya yang seperti logo PLN itu lho sobs, membelah angkasa! Sungguh membuat Intan ketakutan dan memaksaku untuk mematikan BB ku. Takut kesambar petir katanya. :)

Shalat Magrib kami lewatkan dan sebagai musafir toh nanti bisa dijamak ke Isya, so kami dapat menikmati berbuka puasa dengan santai.

Setelah terasa mulai bertenaga lagi, kamipun melanjutkan perjalanan.. Dan alhamdulillah sobs, here we are now.. Medan! Yeay!! Ketemu lagi deh dengan si kriwil Nayla, yang langsung memeluk aku dan Intan begitu kami turun mobil. Haha..

Oya sobs.. Sepanjang perjalanan tadi, notifikasi FB di BBku tang ting tung terus lho! Terganggu? Not At All! I am happy banget pastinya, karena kutau pasti bahwa itu adalah ucapan selamat ultah bagiku dari para sahabat baik sahabat dumay maupun dunya (dunia nyata). Alhamdulillah, di hari ini dan tadi malam, banyak sekali mendapatkan ucapan dan doa dari sobats semua.. Alhamdulillah, sungguh kubahagia dan haru... #ambil tissue lap air mata..

Ditambah lagi ada postingan khusus di blog barunya mas Insan Robbani sebagai apresiasinya terhadapku serta ucapan dan doa di hari lahirku, serta postinganku untuk happy miladnya blogcamp yang dipublish Pakdhe di blog apresiasinya bertepatan dengan hari lahirku, membuatku makin haru. Para sahabatku telah begitu piawai memberiku kado istimewa..Makasih mas Insan dan Pakdhe Cholik! Makasih yang tiada batas juga untuk para sahabat tercinta yang telah meluangkan waktunya untuk mampir ke rumah mayaku mau pun ke dinding FB ku, juga ke BBM maupun BB Group untuk mengucapkan selamat dan memanjatkan doanya...
Amin ya Allah... Perkenankan doa2 yang telah dipanjatkan para sahabat ini ya Allah, dan limpahkan juga bagi mereka kesehatan prima, kesuksesan dan kebahagiaan lahir batin ya Allah...

Sobats...
Maafkan jika daku belum berkesempatan untuk membalas komens yang telah sobats tinggalkan di rumah mayaku, juga maaf banget belum sempat BW back ya sobs, maklum, masih lelah teramat sangat nih sobs!

Dan... Sebelum mengakhiri postingan ini sobs, aku ingin share sebuah puisi penuh makna yang aku yakin akan mampu membuat kita semua tepekur, merenungi dan mudah2an memberi perubahan sikap kita kearah yang lebih baik...

Puis kamu Al? Oh No sobs! Hehe.. Bukan lho!
Puisi ini adalah buah karya sastrawan Top negeri ini, pada kenal donk sama WS RENDRA?

Nah, puisi ini dikirim oleh seorang sahabat ke Alaika BB Group.

Yuk kita intip yuk...

Renungan Indah – W.S. Rendra

Seringkali aku berkata,
Ketika semua orang memuji milikku

Bahwa sesungguhnya ini hanyalah titipan
Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya
Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya
Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya
Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya

Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya:
Mengapa Dia menitipkan padaku ?
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ?
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu ?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku ?

Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah
Kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka
Kusebut itu sebagai panggilan apa saja untuk melukiskan kalau itu adalah derita
Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku

Aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak popularitas, dan
kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,
seolah semua "derita" adalah hukuman bagiku

Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika:
Aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan nikmat dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih
Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku",
Dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku

Gusti,
Padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanya untuk beribadah.
"Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja"

(Puisi terakhir Rendra yang dituliskannya di RS)

Saleum
Alaika
Powered by Telkomsel BlackBerry®


Dua tiga hari ini, kesibukan di dunia nyata terasa begitu mengasyikkan. Berkesempatan untuk selalu berduaan dengan putri tercinta, adalah sebuah kesempatan yang rasanya kembali hadir di kehidupan, setelah sekian lama terpisah oleh jarak dan waktu.
Seperti yang telah aku ceritakan pada sobats di postingan ini dan ini, aku dan Intan memang sedang bekerjasama untuk dalam rangka mewujudkan keinginan Intan untuk bisa memegang kendali atas Gliv kesayangan kami (baca: ngajarin Intan mengemudi). Sebenarnya, masih ada sebuah postingan lagi related to driving on the road test yang ingin aku share, mengingat sepanjang kegiatan itu, kami berdua berkesempatan menangkap keindahan alam pantai Barat Aceh di dalam kamera.
Namun karena kemarin pagi, aku dan Intan langsung berangkat (melakukan perjalanan berdua) menuju Bireuen dan hari ini akan lanjut ke Medan, maka postingan demi postingan terpaksa ditunda dulu deh sobs….
Tadi malam, begitu sampe Bireuen (4-5 jam perjalanan dari Banda Aceh), aku dan Intan langsung tepar. Melakukan perjalanan disaat berpuasa memang melelahkan,  laparnya sih ga seberapa sobs, hanya hausnya ini lho….. Huft. Makanya kami langsung melirik air kelapa muda dengan tak sabar dalam rangka menanti bedug berbuka puasa kemarin malam. Haha….
Perjalanan yang sangat mengasyikkan, yang awalnya sulit sekali mendapatkan ijin dari ayah maupun Umi. Namun akhirnya setelah ngotot dan berusaha meyakinkan keduanya, serta janji untuk ga driving continually (harus nginap satu malam di Bireuen biar ga capek), akhirnya restu itupun kami kantongi dan meluncur muluslah kami dari Banda Aceh sekitar jam 11 pagi kemarin. Sempat juga singgah di Mesjid Sigli untuk shalat zuhur serta tidur siang sejenak di mobil saking ngantuknya. Hihi…
Sebenarnya selain momen indah kebersamaan dalam perjalanan bersama Intan, this is also my Birthday lho sobs! Namun karena kami sedang dalam perjalanan, aku tak mengharap banyak, apalagi sebuah pesta ulang tahun, haha. Never! Di budaya keluargaku, hari lahir mah sering lewat begitu saja, hanya Intan dan suamiku saja yang setia mengucapkan selamat ultah atau bikin pesta kecil2an untuk kami bertiga. Namun sudah dua tiga tahun ini, sejak kami terpisah jarak dan waktu, pesta kecil-kecilan itupun berlalu begitu saja. Dan no worries about it sih…
Seperti tahun sebelumnya, Intan bikin surprise yang begitu mengharukan, diluar dugaan, maka kali ini, ternyata putri tercinta kembali menyiram embun pagi di hati Umi tersayangnya… Sejuuuuuk banget sobs! Alhamdulillah ya Allah, telah Engkau anugerahi hamba seorang putri dan sahabat terbaik. Trims ya anak umi sayang…
Intan memang penuh kejutan. Tadi malam, begitu kami sampai tujuan (Kota Bireuen), dia berlagak ingin jalan-jalan melihat-melihat kota Bireuen. Berdua kakak sepupunya, keluarlah mereka dari rumah dan kira-kira setengah jam kemudian telah kembali. Aku sih ga sempat memperhatikan apa yang dibawanya pulang kala itu, habis aku udah tepar sih, rasanya capeeeeeek banget. Jadi aku tiduran aja di kamar, sambil BBM-an sama suami,
Eh tiba-tiba sobs…… sebuah ketukan di pintu secara berulang-ulang, membuatku terganggu.
“Umi…. Umi…!” suara Intan.
“Masuk aja nak, ga dikunci kok!” jawabku.
Ketokan lagi, tetap aja ga dibukanya pintu yang sama sekali tak terkunci itu.
“Masuk aja nak…. Ga dikunci!” Ulangku.
“Mi, tolong bukain donk…. Please!”
Akhirnya aku terpaksa bangkit dan membuka pintu, dan ya Allah…
Putri tercinta telah berdiri di depan pintu dengan sebuah nampan berisi kue ultah mungil dikeliling 6 bebek2an dari coklat! Berdiri di atas dua kue ultah mungil ini, dua buah lilis bertuliskan angka 4 dan 2!
Intan diikuti tanteku serta sepupu Intan menyanyikan lagu selamat ulang tahun bagiku dan menyodorkan nampan untuk aku hembuskan lilinnya begitu mereka selesai bernyanyi.
Subhanallah! Speechless rasanya sobs! Sama sekali aku tak menyangka, jika di tengah perjalanan yang sedang kami lakukan, Intan masih sempat-sempatnya memikirkan perayaan kecil-kecilan ultah bagiku. Subhanallah, makasih banyak ya nak…. Umi love you so much! Terima kasih ya Allah… atas anugerah permata mulia ini bagi hamba…
Kalimat yang sungguh bikin terharu dari bibir mungilnya adalah, “Mi… maaf kuenya jelek, disini mahal banget tart nya… uang Intan ga cukup untuk beli yang besar, jadi kue ultah umi hanya seperti ini… ga apa-apa kan mi?”
Kupeluk dia dalam linangan airmata bahagia….
“Nak, umi bahagia banget atas persembahan ini…. Never think about the cake. Ini juga udah sangaaaat sangat cantik kok nak… Umi bahagia dan berterima kasih banget atas perhatian anak umi. Makasih ya sayang!”
Dipeluknya aku dengan hangat, sambil berbisik perlahan, “Mi, makasih sudah menjadi umi terbaik bagi Intan. You are the best mom in the world! Makasih telah menjadi umi sekaligus ayah bagi Intan ya mi. Love You so much!”
Aku hanya bisa mendekapnya erat, membiarkan bulir bening yang menggantung dipelupuk mata, mengalir berjatuhan. Haru.
Ijinkan hamba membesarkannya ya Allah, kuatkan hamba untuk bisa memberinya kasih sayang double dan extra, bantu kami (aku dan papa barunya) menghantarkannya menggapai masa depan impiannya. Amin..
Akhir-akhir ini Banda Aceh terasa panaaaas banget! Hari ini apalagi? Panasnya luar biasa sobs… rasanya mau kemana dan ngapain aja kok malaaaas banget… Maunya ngadem di kamar sambil setel AC di suhu terendah yang dimiliki remote control.
Harapannya sih, di malam hari mbok ya sang temperature mau dikit kompromi lah, eh tapi teteup aja sobs…. Ga mau turun…. Masih aja panas dan bikin gerah. Apalagi setelah berbuka, kok rasanya tambah lemes dan capek ya? Anehnya malam ini, abuchik (kakek) dan mami (nenek)nya Intan juga merasakan hal serupa… Kecapean!
Dan efek dari kecapean ini, akhirnya diputuskanlah untuk bertarawih ria di rumah saja… itu juga setelah sang imam (abuchiknya Intan) tiduran sejenak. Aku dan Intan sih senang-senang aja melihat ayah tidur, berarti kami juga punya space waktu untuk rehat sejenak dan ngadem di kamar… hehe.
Nah, sambil ngadem tadi… terciptalah postingan ini sobs… yang sebenarnya merupakan episode lanjutan dari postingan ini, dimana mengisahkan tentang Intan yang sedang asyik belajar mengemudi, driving on the road test…
Ini adalah hari ke dua Intan kubiarkan mengemudi di jalan raya (tentu jalan raya yang masih sepi sih sobs!). Dan jalan yang kami pilih itu adalah jalan Banda Aceh – Krueng Raya, yang sepi dan berpemandangan indah. Sebelah kiri adalah tepi pantai dengan lautnya yang biru damai, dan sebelah kanan adalah perbukitan, yang sebagian telah ompong karena tanahnya dikerok untuk keperluan pembangunan, Deuh, sayang banget ih, harusnya perbukitan ini dilestarikan donk… L
Well, yuk kita ikuti kisah petualangan kami hari ini yuk…
Ternyata Intan yang sedang maruk mengemudi, punya rasa lelah juga sobs, dihentikannya Gliv setelah minta persetujuanku, dan kamipun turun dan menyeberang jalan, menuju sebuah tempat nan indah permai…
Cantik banget ya sobs?
Damai banget deh rasanya.....
Nah, gundukan bangunan yang teronggok dalam air laut itu adalah bekas benteng pertahanan yang digunakan para pejuang dalam perjuangan mempertahankan kedaulatan negeri ini sobs… sayang telah aus dimakan masa ditambah dengan amukan gelombang tsunami yang membuat permukaan air laut jadi naik sehingga membuat penampakan benteng ini juga semakin menciut…
Siapa yang bisa tahan untuk ga narsis dengan pemandangan indah dan kedamaian yang ditimbulkannya sobs? 

Rasanya ga ingin segera pergi dari tepi pantai ini sobs.. apalagi suasana sepinya yang begitu damai, hening dan syahdu.... #nyesal deh ga bawa laptop sobs! Kalo tidak, kan bisa langsung posting dari tempat indah ini.... hehe. Dasar blogger!
Well sobats tercinta.....itulah sekilas kisah perjalanan kami hari ini, sambil menyelam minum air, sambil latihan mengemudi kita nikmati pemandangan indah nan permai.... :), Semoga ga bosan membacanya yaaa.... 

Saleum,
Alaika

Aktivitas seharian kemarin asli membuatku tak sempat mengintip rumah maya tercinta, walau notifikasi comment masuk bolak balik tang ting tung dari BB notifikasi...

Ingin banget rasanya segera terhubung ke laptop, sign in di blogger dan menjawab komen para sahabat serta melakukan kunjungan balasan plus silaturrahmi ke rumah maya para sahabat tercinta...

Namun apa daya sobs, selesai shalat tarawih di mesjid raya Baiturrahman tadi malam,  aku dan Intan sepakat untuk langsung ke peraduan... Tak seperti biasa, dimana kami masih menghabiskan waktu sejenak dua tiga jenak untuk aktivitas di dunia maya...

Dan pagi ini sobs, sembari menunggu azan subuh, pengennya sih buka laptop dan bikin postingan, tapi rasanya kok malas duduk yaa? Juga rasa kantuk ini masih sulit banget untuk disuruh pergi, padahal udah dikasih uang 10 ribu untuk beli jajan di tempat yang jauh lho... #hehehe, ngawur!!

Dan sobs... Berhubung belum sempat bikin postingan nih... Maka yuk kita simak sebuah joke yang menurutku sih bisa saja terjadi di alam nyata nih sobs... Dan jika hal itu menimpa kita, bagaimana perasaan kita?

Yuk langsung cekidot yuk...

Seorang pemuda sedang duduk mendengarkan ceramah tarawih kala sebuah kotak amal lewat di hadapannya. Diraihnya dompet yang berada di saku belakang celananya, dibukanya dan dikeluarkannya uang Rp.1.000. Dengan penuh keikhlasan dimasukkannya uang itu ke kotak amal.
Tiba-tiba seorang bapak yang duduk dibelakangnya menyodorkan uang Rp.100.000 kepadanya.
Pemuda itu pun memasukkan uang itu kedalam kotak amal sambil tersenyum kagum kepada bapak yang pemurah itu.

Setelah kotak amal berlalu, si bapak menepuk pundak pemuda itu dan berkata: "Nak, uang tadi itu jatuh dari dompetmu…………"

Kaget dan sungguh tak menyangka kenyataan itu, si pemuda spontan menjawab: "Oh ya? Ga papa Pak". Kalem walau ada rasa pedih di hatinya... Diukirnya senyum. Mengikhlaskan hati.

Well sobs, bagaimana sikap sobats jika hal ini terjadi pada diri sobats? Sementara itu adalah uang terakhir di akhir bulan?

Sumber:
Alaika BB Group

Powered by Telkomsel BlackBerry®
Aktivitas seharian kemarin asli membuatku tak sempat mengintip rumah maya tercinta, walau notifikasi comment masuk bolak balik tang ting tung dari BB notifikasi...

Ingin banget rasanya segera terhubung ke laptop, sign in di blogger dan menjawab komen para sahabat serta melakukan kunjungan balasan plus silaturrahmi ke rumah maya para sahabat tercinta...

Namun apa daya sobs, selesai shalat tarawih di mesjid raya Baiturrahman tadi malam, aku dan Intan sepakat untuk langsung ke peraduan... Tak seperti biasa, dimana kami masih menghabiskan waktu sejenak dua tiga jenak untuk aktivitas di dunia maya...

Dan pagi ini sobs, sembari menunggu azan subuh, pengennya sih buka laptop dan bikin postingan, tapi rasanya kok malas duduk yaa? Juga rasa kantuk ini masih sulit banget untuk disuruh pergi, padahal udah dikasih uang 10 ribu untuk beli jajan di tempat yang jauh lho... #hehehe, ngawur!!

Dan sobs... Berhubung belum sempat bikin postingan nih... Maka yuk kita simak sebuah joke yang menurutku sih bisa saja terjadi di alam nyata nih sobs... Dan jika hal itu menimpa kita, bagaimana perasaan kita?

Yuk langsung cekidot yuk...

Seorang pemuda sedang duduk mendengarkan ceramah tarawih kala sebuah kotak amal lewat di hadapannya. Diraihnya dompet yang berada di saku belakang celananya, dibukanya dan dikeluarkannya uang Rp.1.000. Dengan penuh keikhlasan dimasukkannya uang itu ke kotak amal.
Tiba-tiba seorang bapak yang duduk dibelakangnya menyodorkan uang Rp.100.000 kepadanya.
Pemuda itu pun memasukkan uang itu kedalam kotak amal sambil tersenyum kagum kepada bapak yang pemurah itu.

Setelah kotak amal berlalu, si bapak menepuk pundak pemuda itu dan berkata: "Nak, uang tadi itu jatuh dari dompetmu…………"

Kaget dan sungguh tak menyangka kenyataan itu, si pemuda spontan menjawab: "Oh ya? Ga papa Pak". Kalem walau ada rasa pedih di hatinya... Diukirnya senyum. Mengikhlaskan hati.

Well sobs, bagaimana sikap sobats jika hal ini terjadi pada diri sobats? Sementara itu adalah uang terakhir di akhir bulan?

Sumber:
Alaika BB Group

Powered by Telkomsel BlackBerry®
Aktivitas seharian kemarin asli membuatku tak sempat mengintip rumah maya tercinta, walau notifikasi comment masuk bolak balik tang ting tung dari BB notifikasi...

Ingin banget rasanya segera terhubung ke laptop, sign in di blogger dan menjawab komen para sahabat serta melakukan kunjungan balasan plus silaturrahmi ke rumah maya para sahabat tercinta...

Namun apa daya sobs, selesai shalat tarawih di mesjid raya Baiturrahman tadi malam, aku dan Intan sepakat untuk langsung ke peraduan... Tak seperti biasa, dimana kami masih menghabiskan waktu sejenak dua tiga jenak untuk aktivitas di dunia maya...

Dan pagi ini sobs, sembari menunggu azan subuh, pengennya sih buka laptop dan bikin postingan, tapi rasanya kok malas duduk yaa? Juga rasa kantuk ini masih sulit banget untuk disuruh pergi, padahal udah dikasih uang 10 ribu untuk beli jajan di tempat yang jauh lho... #hehehe, ngawur!!

Dan sobs... Berhubung belum sempat bikin postingan nih... Maka yuk kita simak sebuah joke yang menurutku sih bisa saja terjadi di alam nyata nih sobs... Dan jika hal itu menimpa kita, bagaimana perasaan kita?

Yuk langsung cekidot yuk...

Seorang pemuda sedang duduk mendengarkan ceramah tarawih kala sebuah kotak amal lewat di hadapannya. Diraihnya dompet yang berada di saku belakang celananya, dibukanya dan dikeluarkannya uang Rp.1.000. Dengan penuh keikhlasan dimasukkannya uang itu ke kotak amal.
Tiba-tiba seorang bapak yang duduk dibelakangnya menyodorkan uang Rp.100.000 kepadanya.
Pemuda itu pun memasukkan uang itu kedalam kotak amal sambil tersenyum kagum kepada bapak yang pemurah itu.

Setelah kotak amal berlalu, si bapak menepuk pundak pemuda itu dan berkata: "Nak, uang tadi itu jatuh dari dompetmu…………"

Kaget dan sungguh tak menyangka kenyataan itu, si pemuda spontan menjawab: "Oh ya? Ga papa Pak". Kalem walau ada rasa pedih di hatinya... Diukirnya senyum. Mengikhlaskan hati.

Well sobs, bagaimana sikap sobats jika hal ini terjadi pada diri sobats? Sementara itu adalah uang terakhir di akhir bulan?

Sumber:
Alaika BB Group

Powered by Telkomsel BlackBerry®
Aktivitas seharian kemarin asli membuatku tak sempat mengintip rumah maya tercinta, walau notifikasi comment masuk bolak balik tang ting tung dari BB notifikasi...

Ingin banget rasanya segera terhubung ke laptop, sign in di blogger dan menjawab komen para sahabat serta melakukan kunjungan balasan plus silaturrahmi ke rumah maya para sahabat tercinta...

Namun apa daya sobs, selesai shalat tarawih di mesjid raya Baiturrahman tadi malam, aku dan Intan sepakat untuk langsung ke peraduan... Tak seperti biasa, dimana kami masih menghabiskan waktu sejenak dua tiga jenak untuk aktivitas di dunia maya...

Dan pagi ini sobs, sembari menunggu azan subuh, pengennya sih buka laptop dan bikin postingan, tapi rasanya kok malas duduk yaa? Juga rasa kantuk ini masih sulit banget untuk disuruh pergi, padahal udah dikasih uang 10 ribu untuk beli jajan di tempat yang jauh lho... #hehehe, ngawur!!

Dan sobs... Berhubung belum sempat bikin postingan nih... Maka yuk kita simak sebuah joke yang menurutku sih bisa saja terjadi di alam nyata nih sobs... Dan jika hal itu menimpa kita, bagaimana perasaan kita?

Yuk langsung cekidot yuk...

Seorang pemuda sedang duduk mendengarkan ceramah tarawih kala sebuah kotak amal lewat di hadapannya. Diraihnya dompet yang berada di saku belakang celananya, dibukanya dan dikeluarkannya uang Rp.1.000. Dengan penuh keikhlasan dimasukkannya uang itu ke kotak amal.
Tiba-tiba seorang bapak yang duduk dibelakangnya menyodorkan uang Rp.100.000 kepadanya.
Pemuda itu pun memasukkan uang itu kedalam kotak amal sambil tersenyum kagum kepada bapak yang pemurah itu.

Setelah kotak amal berlalu, si bapak menepuk pundak pemuda itu dan berkata: "Nak, uang tadi itu jatuh dari dompetmu…………"

Kaget dan sungguh tak menyangka kenyataan itu, si pemuda spontan menjawab: "Oh ya? Ga papa Pak". Kalem walau ada rasa pedih di hatinya... Diukirnya senyum. Mengikhlaskan hati.

Well sobs, bagaimana sikap sobats jika hal ini terjadi pada diri sobats? Sementara itu adalah uang terakhir di akhir bulan?

Sumber:
Alaika BB Group

Powered by Telkomsel BlackBerry®
Sudah sejak kemarin, aku berniat banget untuk shalat tarawih di Mesjid Lingke, dan niat ini sudah kucetuskan pada Intan untuk menarik simpatinya ikutan bertarawihan disana. Anaknya sih asyik-asyik aja, setuju-setuju aja walau heran dengan niatku itu. Umi aneh, disaat semua orang berlomba untuk ke masjid Raya, apalagi ada abuchik (bahasa Aceh untuk kakek alias ayahandaku) yang setiap malam suka safari tarawih ke masjid-mesjid ternama di kotaku, ini kok malah mau ke masjid Lingke, yang bisa ditempuh 5 menit jalan kaki saja…
Keheranan Intan terjawab saat mengetahui alasan utamaku ke masjid Lingke adalah agar kami bisa berjalan kaki saja. Dengan berjalan kaki perut yang terasa begitu sesak oleh aneka penganan berbuka, kuharap bisa segera diproses, hingga mengembalikan rasa nyaman untuk beraktifitas malam hari (apa ya aktifitas malam hari di bulan Ramadhan?) #Kok nanya, ya mengaji, baca buku agama daaaan… blogging dunk! J ) #teteup bo’.
Jika malam sebelumnya, niat suci ini berhasil terkalahkan dengan sukses oleh godaan syaitan yang terkutuk, hingga membuat Intan terpingkal-pingkal melihat uminya yang malah rebahan setelah magriban, batal untuk melaksanakan niat tarawihan di Mesjid Lingke…. Maka malam ini, kubulatkan tekadku untuk melaksanakan niat yang telah gagal terlaksana itu.
Selesai mengaji bersama Intan, kami pun bersiap-siap untuk segera berjihad berjalan kaki ke masjid yang dimaksud. Eh ternyata, saran Umi  yang menggiurkan, agar aku dan Intan nebeng mobil ayah aja, yang memang mau berangkat tarawihan di salah satu mesjid di pusat kota, dan melewati mesjid Lingke, adalah tawaran menarik yang begitu memikat pastinya. Barulah nanti pulangnya jalan kaki.
Yo wes lah, masak ajakan yang memudahkan ini ditolak sih? Ga sopan dunk. Maka aku dan Intan pun masuklah ke mobil ayah, yang akan ke masjid dengan adik bungsuku.
Baru dua menit di dalam mobil, ayah melancarkan bujukan baru…. “Kakak dan Intan ga mau ikutan ke masjid Muhammadiah? Belum pernah  kan kesana? Gimana kalo kesana aja?”
Mau jawab apalagi coba sobs? Ajakan yang sama sekali tak membutuhkan kerja keras, tinggal duduk manis dan beberapa menit kemudian tinggal turun di masjid tujuan. Ga ada ruginya toh? Niat jalan kakinya gimana? Hm… besok-besok aja deh. Masih ada waktu… Lagian urusan perut yang kepenuhan, ntar waktu melakukan shalat tarawih juga akan beres dengan sendirinya… gerakan shalat sebanyak 4. 8 dan 3 rakaat itu kuyakin akan mampu mengembalikan rasa nyaman di perut ini. #Lha, kok bukan mandang nilai ibadahnya sih Al? dari tadi yang dibahas kok malah urusan olahraga dan perut?
IYA dariku langsung membuat ayahanda tancap gas, dan ditengah perjalanan menuju Mesjid Muhammadiah malah terkontaminasi oleh cetusan ide baru dari Rizal.
“Mending ke Mesjid Raya aja yah, lebih asyik bacaan ayat-ayat nya!” Langsung disambut setuju oleh semua penumpang (yang tak lain adalah Intan dan aku). Tujuanpun berubah, si hitam ayahku pun beralih tujuan, berbelok perlahan menuju Mesjid ternama kebanggaan masyarakat Aceh ini. Yup, Mesjid Raya Baiturrahman.
Seperti yang kuperkirakan sebelumnya, parkiran di Mesjid megah ini penuuuh banget, di seluruh sisinya. Ckckck….. Beberapa polisi yang bertugas mengatur lalu lintas pun ikutan urun bantuan dalam hal parkir mobil para pengunjung masjid.
Si hitam akhirnya berhasil mendapatkan sebuah space untuk berhenti sejenak, menurunkan dan menanti penumpang beserta majikannya menunaikan shalat tarawih di masjid yang indah ini.
Langkah kehidupan memang tak pernah bisa diduga ya sobs? Jika tadi aku begitu antusias untuk berjalan kaki ke Mesjid Lingke,yang tak jauh dari rumah, eh siapa sangka kini aku dan Intan malah sudah duduk manis dan terpana akan keindahan Mesjid yang berkali-kali memang senantiasa membuatku tercengang ini…
Jika beberapa minggu lalu, aku diculik oleh suami dalam sebuah penculikan tragis nan romantis, dijejali dengan aneka keindahan dan kenikmatan duniawi, maka kini aku dan Intan diculik ayah, untuk dijejali kesempatan beramal ibadah dalam rangka menggapai nikmat Surga Ilahi. Subhanallah.
Malam keenam bulan Ramadhan, suasana di Mesjid megah ini masih begitu penuh sesak. Jemaahnya tumpah ruah sampai ke halaman rumput di luar masjid. Dan sepertinya ada yang memang begitu enjoy melaksanakan sembah sujud pada Ilahi Rabbi di bawah naungan angkasa biru, ditemani bulan sabit yang begitu syahdu. Hm… mungkin besok-besok aku harus coba ambil tempat di halaman rumput itu. Pasti lembut sekali saat bersujud di hamparan hijaunya nan lembut itu….
Untuk malam ini,  beruntung kami tiba lebih awal, sehingga masih kebagian tempat di saf ke lima dari depan. Aku dan Intan sepakat untuk tidak menggelar sajadah kami, melainkan membiarkannya terlipat dan kami letakkan saja di samping tas. Rasanya lebih nikmat bersujud dan membiarkan dahi ini bersentuhan langsung dengan batu marmer nan dingin, indah dan licin berkilau itu, daripada bersujud di atas sajadah beledru.
Konon batu marmer ini didatangkan dari Persia lho sobs!
Dan memang tak salah pilihanku sobs… ada kenikmatan tersendiri saat merasakan dinginnya batu marmer yang sebesar hamparan sajadah itu menyentuh dahi… adem gitu deh sobs! Bikin kita tambah kusyuk deh. J, tak hanya aku lho, Intan juga merasakan hal yang sama kok. Berarti aku ga lebaykan? Hehe
Selain kebersihan dan keindahan arsitekturnya yang begitu mempesona, ada hal lain yang membuat aku begitu salut dengan masjid yang satu ini sobs.
Apaan itu Al?
Menurutku sih, masjid Raya Baiturrahman ini sangat demokratis. Jika banyak masjid atau meunasah lain di Aceh yang menerapkan tarawihan 20 rakaat (seperti di meunasah tempat tinggalku), maka Mesjid Raya menyediakan sarana/pendukung agar kedua opsi itu (8 rakaat dan 20 rakaat) dapat dijalankan oleh yang memilihnya.
Maksudnya gimana sih Al?
Ok, maksudku begini sobs…. Jika di meunasah lainnya, yang menerapkan tarawihan 20 rakaat, maka Jemaah yang hanya ingin 8 rakaat, silahkan stop sampai 8 rakaat, lalu  undur diri dari saf dan lakukan sendiri shalat witirnya. Maka di masjid Raya ini, saat shalat tarawihnya telah mencapai rakaat ke delapan, maka Jemaah yang ingin 20 rakaat, mundur, membiarkan imam menutup shalat tarawih (8 rakaat) ini dengan shalat witir. Begitu selesai, maka imam dan jemaah 8 rakaat ini pamit alias undur diri, baru imam lainnya akan mengambil alih, dan memimpin jemaah 20 rakaat untuk menyelesaikan ibadah mereka.
Mungkin di tempat lain juga begitu ya sobs? Tapi di kampungku, dan juga beberapa tempat ibadah lainnya tidak begitu sobs…. Kebanyakan ya seperti yang aku sebutkan di atas, bahwa jemaah 8 rakaat, silahkan menyelesaikan sendiri shalatnya..
Oya, adalagi yang bikin aku selalu jatuh hati pada masjid yang satu ini sobs…. Warna putihnya itu lho… rasanya bersih banget… plus pilar-2 kokoh yang menyangga, ditempeli pula oleh beberapa TV berukuran 32 inc di beberapa pilar itu, menyajikan pemandangan yang gimanaaa gitu ya?
Eitsss! Ya jelas bukan untuk nonton music apalagi pertandingan sepakbola donk sobs! TV-2 ini jelas untuk memudahkan jemaah melihat penampakan sang khatib saat memberi khutbah…
Aku hitung2 sih, ada sekitar 20 lebih TV ukuran 32 Inc yang tersedia di dalam masjid ini sobs. Lumayan banyak yaa? J
Well sobs, malam telah larut, dan mata ini telah semaput (mata kok semaput sih? Maksa banget deh Al!, hehe). Yuk aku tunjukkan beberapa foto yang sempat aku bidik saat sedang menikmati keindahan masjid Raya kebanggaanku ini yuk sobs! 

Baiklah sobats, malam telah benar2 larut nih, udah masuk dini hari pula! Lanjut besok dalam lain kisah yaaa.... hehe.
Saleum,
Alaika
Hm, ga terasa, hari ini sudah tanggal 22 June 2016, ya, Sobs? Waktu memang seakan berlari, euy! Dan keriweuhan di dunia persilatan offline masih begitu mendominasi hingga ku tak berkesempatan untuk membereskan beberapa draft postingan untuk harusnya tayang sesuai jadwal. 

Dan, mengisi kekosongan update entry (tayangan baru di blog ini), tiba-tiba aku teringat akan sebuah tradisi yang begitu melekat di ingatan, berlangsung turun temurun di banyak desa di tanah kelahiran, Aceh, pada masa-masa Ramadhan. Masa kanak-kanak memang indah dan tak terlupakan, tak peduli berapa pun usia kita kini, namun ingatan akan kenangan indah masa lalu, tetap mampu menyeruak bahkan tanpa disangka-sangka. Seperti kali ini, nih, Sobs! Tiba-tiba aku teringat akan sebuah kekonyolan masa kecil, yang aku beri tagline  'gara-gara belalang'. Yup, gara-gara belalang ini aku kena setrap harus menjaga adik seharian! Huft, ga bisa kemana-mana. Hehe. Penasaran akan kisahnya? Yuk, meluncur ke postingan lama di bawah ini, yuk! 

= = = = = = = = = = = = = = = = = 

Ditayangkan pada tanggal 25 July 2012, di Banda Aceh. 

Pada suatu ketika, di sebuah desa bernama Lamkawe, Kembang Tanjung, Kab. Pidie, Aceh, tinggallah seorang gadis kecil bernama Alaika Abdullah bersama keluarganya. Gadis kecil yang sebenarnya sangat pemalu, namun kalo sudah bersama teman-temannya malah jadi malu-maluin tingkahnya, haha. 

Kampung halaman memng menyimpan banyak sekali kenangan, ya, Sobs?  Terutama di dalam bulan suci seperti ini. Ingatanku terbuka satu demi satu bak bendungan yang dibuka pintu airnya. Mengalir deras, membuat mata dan fikiran mulai sejalan, hingga kemudian terpaku pada sebuah rutinitas sore hari selaku kanak-kanak kampung, yang begitu ceria dan antusias mengunjungi meunasah untuk sebuah tujuan.
Adalah sebuah kebiasaan bagi kami, anak-anak desa kala itu (ga tau deh apa masih berlaku juga kini bagi kanak-kanak masa kini?), di setiap sore menjelang, dengan sebuah wadah berupa teko, kami secara bergerombol melintasi sawah-sawah yang menghampar (sebagai jalan pintas), menuju meunasah desa kami. Mau ngapain Al?
Mau ambil Ie Bu! 
Adalah kebiasaan turun temurun di setiap desa di Aceh, menyediakan penganan berbuka yang dimasak dalam kuantitas super jumbo, yang memang diniatkan untuk menyambut para warga desa maupun musafir yang singgah di meunasah untuk berbuka puasa. Selain itu, penganan tersebut juga diniatkan untuk dibagikan bagi warga desa yang ingin berbuka di rumah masing-masing.
Untuk itulah, kami, para kanak-kanak desa, setiap sore berbondong-bondong dengan ceria, menenteng wadah masing-masing, menuju meunasah untuk mengambil jatah penganan khas tadi.
Penganan khas nan unik ini bernama Ie bu Kanji (Bubur Kanji Rumbi) dan Ie bu On Kayee (bubur daun dan rempah). Yup! BUBUR,  Sobs!
Tapi bukan sembarang bubur lho. Kedua bubur ini, dimasak dengan penuh cinta dan keikhlasan oleh bapak petugas (yang dipilih dalam rapat desa), dengan aneka persiapan materialnya. Tak sembarang bubur, ini, mah, karena bahan-bahannya telah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum bulan Ramadhan menjelang, lho.
Untuk Bubur Kanji Rumbi (Ie bu Kanji), bahan utamanya adalah beras, rempah/bumbu, daging ayam/udang, santan dan menghasilkan rasa yang yummy! Gurih banget!
Sementara jenis bubur yang satunya lagi, merupakan bubur yang berbahan dasar dedaunan dan rempah2 yang menghasilkan rasa, warna dan aroma yang khas. Tak tanggung-tanggung, Sobs, konon diperlukan 44 jenis bahan yang dicampur menjadi satu. Rasanya pedes dan gurih, cocok banget untuk orang yang masuk angin, lho!  Tapi bagi yang ga masuk angin, tetap boleh donk mengkonsumsinya… hehe.
Ok, kembali ke masa kanak-kanak yang terpatri begitu lekat di ingatan nih, Sobs…, adalah kejadian yang terjadi di sore itu. Sebagaimana layaknya sore-sore sebelumnya, Alaika kecil telah rapi jali dan cantik jelita, melangkah riang di antara teman-temannya dengan menenteng teko jinjing khusus untuk tempat Ie bu (bubur). Sengaja menempuh jalan pintas (menembus sawah yang baru selesai panen) menuju meunasah. Semua tidak ada yang aneh, tetap seperti hari-hari sebelumnya.
Namun sore itu, sawah yang telah lapang karena telah panen, menimbulkan daya tarik tersendiri bagi kami, anak-anak desa. Berhentilah kami menangkap belalang yang lompat melompat dari satu batang padi ke batang padi lainnya yang telah puntung (telah dipanen, jadi hanya tinggal batangnya).
Kami keasyikan berlomba menangkap belalang, hingga lupa waktu. Tak terasa hari hampir gelap saat seorang teman berteriak…
“Kita belum ambil Ie bu!” Semua tersentak kaget. Bertujuh kami berlari, jika tadi berlomba menangkap belalang, kini perlombaan beralih ke siapa yang tercepat sampai ke tunggu tanah liat di mana bubur dimasak. Galau menguasai hati setiap anak. Terbayang jelas di benak masing-masing, gambaran amarah/kesal dari ayah/ibu mereka jika pulang nanti mereka tak membawa Ie bu.
Benar saja, Alaika kecil dan teman-temannya sampai di meunasah bertepatan dengan bunyi bedug! Gawat. Uwak tukang masak Ie bu telah meninggalkan dapur, bergabung di meunasah untuk berbuka puasa. Tujuh anak berdiri kikuk penuh rasa takut, membayangkan amarah orang tua mereka. Bukan hanya karena tak membawa bubur, tapi juga karena mereka belum kembali hingga bedug berbunyi!
Kikuk dan takut, akhirnya ketujuh anak pun memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing, membayangkan derita yang akan diemban oleh masing-masingnya.
Dan Alaika kecil sama sekali tak mampu merancang alasan apik untuk membela diri. Apalagi keyakinan bahwa berbohong di bulan puasa, dosanya adalah berlipat ganda, membuat Alaika kecil memutuskan untuk bercerita apa adanya.
Benar saja, ayahku gemes dan tak kuasa menahan marah karena kelalaianku. Ibuku apalagi. Bukan ketiadaan bubur di teko yang aku jinjing yang bikin mereka marah. Tapi anak kecil berkeliaran di luar rumah, di alam terbuka di senja hari, apalagi saat magrib, yang bernuansa mistis (maklum di desa gitu lho!), itulah yang menciptakan percik api kemarahan mereka.
Aku pasrah, tak membantah. Mending nunduk, sambil menjangkau aneka kue yang lezat terhidang di meja makan deh, sambil mendengar wejangan indah dari ayah bunda.
Ujung-ujungnya? Aku tetap kena setrap donk, harus menjaga adik seharian besok! Huuuuu…. Apa boleh buat.
Sobats, punya special memori masa kanak-kanak di bulan Ramadhan? Yuk share yuk…

Kenangan masa kecil yang tak terlupa,
Al, Banda Aceh, 25 July 2012


Newer Posts Older Posts Home

Author

I am a chemical engineer who is in love in humanity work, content creation, and women empowerment.

SUBSCRIBE & FOLLOW

Speaker

Speaker
I love to talk/share about Digital Literacy, Social Media Management, Content Creation, Personal Branding, Mindset Transformation

1st Winner

1st Winner
Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Pemenang Utama Blog Competition yang diselenggarakan oleh Falcon Pictures. Click the picture to read more about this.

1st Winner

1st Winner
Blogging Competition yang diselenggarakan oleh Balitbang PUPR

Podcast Winner

Podcast Winner
Pemenang Pilihan Dewan Juri - Podcast Hari Kemerdekaan RI ke 75 by KOMINFO

Winner

Winner
Lomba Menulis Tentang Kebencanaan 2014 - Diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh

Winner

Winner
Juara Berbagai Blogging Competition

Featured Post

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk!

Yuk telusuri Selat Bosphorus yuk! Sesaat sebelum naik ke kapal verry Ki-ka: Adik ipar, Aku dan Ayah. Hai.... hai.... hai! In...

POPULAR POSTS

  • Kiat Penting agar Warung Tetap Eksis & Laris Manis
  • Solusi Bikin Paypal Tanpa Nama Belakang
  • Manusia Pertama, Manusia Purba atau Nabi Adam ya?
  • Laksamana Malahayati, Kartini Lain sebelum Kartini
  • Pesan Google agar Aman nge-Job Review dan tetap Terindeks
  • It's Me!
  • Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak
  • Kolaborasi Microsoft dan ASUS - Hadirkan Windows 10 Original Yang Langsung terinstall Otomatis dan Gratis!
  • KETIKA OTORITAS ALLAH DIAMBIL ALIH
  • Contoh Surat Sponsor untuk Diri Sendiri bagi Pengurusan Visa

Categories

  • about me 1
  • accessconsciousness 1
  • advertorial 10
  • Anak Lanang 1
  • awards 20
  • bali 1
  • banner 1
  • bars 1
  • Beauty Corner 29
  • belarus 5
  • bisnis 1
  • Blog Review 2
  • blogger perempuan 1
  • blogging tips 9
  • Budaya 1
  • Catatan 12
  • catatan spesial 19
  • catatan. 53
  • catatan. task 20
  • cryptocurrency 1
  • culinary 5
  • curahan hati 6
  • daftar isi blog 1
  • dailycolor 1
  • DF Clinic 12
  • disclosure 1
  • edisi duo 5
  • email post 10
  • embun pagi 1
  • episode kehidupan 1
  • event 4
  • fashion 3
  • financial 1
  • giveaway 48
  • Gratitude 1
  • health info 9
  • Healthy-Life 16
  • info 23
  • innerbeauty 9
  • iran 4
  • joke 4
  • kenangan masa kecil 3
  • kenangan terindah 12
  • keseharianku 2
  • kisah 14
  • kisah jenaka 7
  • knowledge 2
  • kompetisi blog 1
  • komunitas 2
  • KopDar 8
  • Korea 1
  • kuliner 7
  • Lawan TB 2
  • lesson learnt 7
  • life 2
  • lifestyle 4
  • lineation 32
  • lingkungan 1
  • Literasi Digital 2
  • motivation 9
  • museum tsunami aceh 1
  • New Year 2
  • order 1
  • oriflameku 2
  • parenting 4
  • perempuan tangguh 4
  • perjalanan tiga negara 1
  • personal 3
  • petualangan gaib 6
  • photography 1
  • picture 5
  • podcast 1
  • Profile 12
  • puisi 5
  • reflection 3
  • renungan 25
  • reportase 23
  • resensi 2
  • review 42
  • review aplikasi 1
  • rupa 1
  • Sahabat JKN 2
  • sakit 1
  • sea of life 17
  • sejarah 5
  • Sekedar 1
  • sekedar coretan 76
  • sekedar info 23
  • self-love 1
  • selingan semusim 9
  • seri BRR 4
  • snack asyik 1
  • Srikandi Blogger 2
  • Srikandi Blogger 2013 7
  • Srikandi Blogger 2014 4
  • SWAM 1
  • task 43
  • teknologi 1
  • tentang Intan 34
  • Test 1
  • testimoni 9
  • Tips 57
  • tradisi 1
  • tragedy 1
  • traveling 59
  • true story 7
  • tsunami 9
  • turkey 9
  • tutorial 7
  • visa 1
  • wisata tsunami 2

Followers


Blog Archive

  • December (1)
  • October (1)
  • March (1)
  • August (2)
  • May (1)
  • April (2)
  • March (6)
  • February (3)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (5)
  • October (4)
  • September (3)
  • August (5)
  • July (3)
  • April (1)
  • January (1)
  • December (2)
  • November (1)
  • October (1)
  • September (1)
  • June (1)
  • February (1)
  • December (1)
  • September (2)
  • August (2)
  • July (1)
  • June (1)
  • March (1)
  • February (1)
  • December (5)
  • September (2)
  • August (3)
  • July (1)
  • May (3)
  • April (2)
  • March (1)
  • February (1)
  • January (7)
  • December (1)
  • November (5)
  • September (3)
  • August (1)
  • July (4)
  • June (1)
  • May (1)
  • April (3)
  • March (6)
  • February (5)
  • January (7)
  • December (8)
  • November (4)
  • October (12)
  • September (4)
  • August (3)
  • July (2)
  • June (5)
  • May (5)
  • April (1)
  • March (5)
  • February (4)
  • January (6)
  • December (5)
  • November (4)
  • October (8)
  • September (5)
  • August (6)
  • July (3)
  • June (7)
  • May (6)
  • April (7)
  • March (4)
  • February (4)
  • January (17)
  • December (10)
  • November (10)
  • October (3)
  • September (2)
  • August (5)
  • July (7)
  • June (2)
  • May (8)
  • April (8)
  • March (8)
  • February (7)
  • January (9)
  • December (10)
  • November (7)
  • October (11)
  • September (13)
  • August (5)
  • July (9)
  • June (4)
  • May (1)
  • April (12)
  • March (25)
  • February (28)
  • January (31)
  • December (8)
  • November (3)
  • October (1)
  • September (12)
  • August (10)
  • July (5)
  • June (13)
  • May (12)
  • April (19)
  • March (15)
  • February (16)
  • January (9)
  • December (14)
  • November (16)
  • October (23)
  • September (19)
  • August (14)
  • July (22)
  • June (18)
  • May (18)
  • April (19)
  • March (21)
  • February (27)
  • January (17)
  • December (23)
  • November (20)
  • October (16)
  • September (5)
  • August (2)
  • March (1)
  • December (2)
  • April (1)
  • March (1)
  • February (6)
  • January (1)
  • December (1)
  • November (4)
  • September (4)
  • August (1)
  • July (8)
  • June (16)

Oddthemes

Flickr Images

Copyright © My Virtual Corner. Designed by OddThemes