image pinjem dari Mbah Wiki |
Satu suku kata ini, tak urung membuatku penasaran akan sejarah atau hikayat yang sebenarnya. Srikandi. Selama ini, di benakku akan langsung tergambar se-sosok tokoh wanita tangguh, berkarakter kuat, arif dan tak pantang menyerah, setiap kata Srikandi bergema. Gemulai [karena dia wanita], namun juga tegas dan berwibawa [karena dia adalah tokoh pejuang tangguh]. Itu yang ada di benakku lho, Sobs.
Tapi? Benarkah demikian?
Berkunjung dan bercengkrama ria dengan mba Wiki di padepokannya, membuat mata dan wawasanku terbuka. Bahwa, ternyata Sobs, cerita tentang Srikandi itu ada dalam dua versi yang berbeda, lho. Aku baru tau. *ih kasian deh elu, Al! hehe.
Kedua versi itu adalah Versi Mahabrata [India] dan Versi Pewayangan Jawa
Menarik bukan? So, who is Srikandi?
Hm, kedua versi mengatakan bahwa Srikandi adalah puteri dari Raja Drupada dengan Dewi Gandawati, dari Kerajaan Panchala. Puteri cantik ini, merupakan titisan dari Dewi Amba yang tewas oleh panah Bisma. Titah Dewata, mengharuskan Srikandi dibesarkan dan diasuh serta hidup selayaknya pria, sehingga, kadang kala Srikandi pun terlihat seperti manusia berjenis kelamin netral [waria]. Sampai disini, kedua versi masih bicara hal yang sama nih, Sobs.
Namun perbedaan mulai terlihat ketika Srikandi beranjak dewasa dan memasuki mahligai rumah tangga.
Versi India [Mahabrata]
Versi ini mengatakan bahwa Srikandi [yang dibesarkan ala pria], berpenampilan pria dan menikah dengan seorang wanita. Nah lho! Tentu saja, sang istri [istrinya Srikandi], kaget dunk saat malam pertama. Hehe. Dan, menurut Mbah Wiki, Srikandi menuai hinaan habis-habisan dari 'istrinya' hingga membuat dirinya berniat untuk 'pergi' dan bunuh diri. Namun niat ini berhasil dicegah dan Srikandi diselamatkan oleh seorang pria bernama Yaksa. Yaksa pun akhirnya berkenan bertukar kelamin dengan Srikandi, hingga Srikandi menjelma jadi seorang pria, dan kembali pada istrinya, hidup bahagia dan punya anak pula. *Weleh-weleh, ngintip gerak gerik Mbah Wiki saat bercerita.
Masih pada versi ini, dalam sebuah pertempuran dengan Srikandi, membuat Bisma tersadar, bahwa sesungguhnya Srikandi adalah titisan/jelmaan Dewi Amba. Artinya, Srikandi adalah seorang wanita, dan Bisma pantang bertempur apalagi membunuh wanita. Maka dia pun menjatuhkan senjatanya, sementara Arjuna, yang berada di belakang Srikandi, langsung deh menggunakan kesempatan ini untuk menewaskan Bisma, dengan menembakkan panah penghancurnya. *Aduh, Mbah Wiki, kok saya jadi pusing ya? Haha
Oya, akhir riwayat Srikandi, diceritakan bahwa dirinya tewas di tangan Aswatama pada hari ke-18 Bharatayuddha.
Versi Pewayangan Jawa
Versi ini, tak kalah menarik nih, Sobs [juga bikin bingung sih sebenarnya, hihi].
Srikandi dikisahkan lahir karena keinginan kedua orangtuanya, yaitu Prabu Drupada dan Dewi Gandawati, yang menginginkan kelahiran seorang anak secara normal. Tau ga, Sobs, ternyata kedua kakaknya, Dewi Dropadi dan Drestadyumna, dilahirkan melalui puja semadi. Dropadi dilahirkan dari bara api pemujaan, sementara asap api itu menjelma menjadi Drestadyumna. *weleh-weleh, tepok jidat deh eikeh di depan Mbah Wiki.
Srikandi sudah gemar dalam olah kanuragan/keprajuritan dan mahir bermain senjata, di mana ilmu ini diperolehnya dari Arjuna. Tak hanya menularkan kepiawaian bermain senjata dan olah kanuragan, ternyata kebersamaan mereka juga menumbuhkan benih-benih cinta. Cie-cie...., Arjuna pun menikahi Srikandi dan beroleh seorang putra. Nama putranya lupa ih nanya ke Mbah Wiki tadi. Hihi.
Srikandi menjadi suri tauladan prajurit wanita. Ia bertindak sebagai penanggung jawab keselamatan dan keamanan kesatrian Madukara dengan segala isinya. Dalam perang Bharatayuddha, Srikandi tampil sebagai senapati perang Pandawa menggantikan Resi Seta, kesatria Wirata yang telah gugur untuk menghadapi Bisma, senapati agung balatentara Korawa. Dengan panah Hrusangkali, Srikandi dapat menewaskan Bisma, sesuai kutukan Dewi Amba, puteri Prabu Darmahambara, raja negara Giyantipura, yang dendam kepada Bisma.
Dalam akhir riwayatnya, diceritakan bahwa Srikandi tewas dibunuh Aswatama yang menyelundup masuk ke keraton Hastinapura setelah berakhirnya perang Bharatayuddha.
Well, Sobats tercintah. Begitulah dongeng/hikayat kedua versi tentang Srikandi. Bingung? Hihi, jangan dunk. Biar ga bingung, yuk kita tarik kesimpulannya yuk.
Bahwa, Srikandi itu, baik dalam versi Mahabrata maupun versi Pewayangan Jawa, adalah merujuk kepada seorang wanita dengan karakter yang berwibawa, bijaksana, bertanggung jawab dan pantang menyerah dalam membela kebenaran. Setuju kan, Sobs? :D
Dari situlah kemudian, kata 'Srikandi' jadi membudaya. Menjadi familiar dan sering dipergunakan sebagai ungkapan terhadap seorang wanita yang heroik, penuh semangat dan pantang menyerah dalam mengupayakan sebuah kemajuan dan menebar manfaat.
Well, Sobats tercintah. Begitulah dongeng/hikayat kedua versi tentang Srikandi. Bingung? Hihi, jangan dunk. Biar ga bingung, yuk kita tarik kesimpulannya yuk.
Bahwa, Srikandi itu, baik dalam versi Mahabrata maupun versi Pewayangan Jawa, adalah merujuk kepada seorang wanita dengan karakter yang berwibawa, bijaksana, bertanggung jawab dan pantang menyerah dalam membela kebenaran. Setuju kan, Sobs? :D
Dari situlah kemudian, kata 'Srikandi' jadi membudaya. Menjadi familiar dan sering dipergunakan sebagai ungkapan terhadap seorang wanita yang heroik, penuh semangat dan pantang menyerah dalam mengupayakan sebuah kemajuan dan menebar manfaat.
Sebuah pendahuluan,
Al, Bandung, 10 April 2013
26 comments
Menarik ya, tokoh Srikandi ini? Sewaktu nonton drama seri India beberapa tahun silam di TV nasional (lupa stasiunnya) aku juga sempat heran kok di situ Srikandi jadi waria. Rupanya versinya banyak ;)
ReplyDeleteHehe, iya, Mba Dina. Ternyata banyak versinya. Aku sampai melongo tadi waktu diceritain oleh Mbah Wiki. #lebay. :)
DeleteAku mau Srikandi versi Aceh aja deh!
ReplyDeleteVersi Aceh, Srikandi idolaku adalah Laksamana Malahayati, Mbak Nik. I do admire her. :)
Deletehttp://www.alaikaabdullah.com/2012/05/kartini-lain-sebelum-kartini.html
srikandi keluarga juga kalau mbak Al
ReplyDeleteYoi, Mbak. Hihi
Deletemembaca ini jadi ingat pahlawan wanita Aceh kita Cut Nyak Dien mbak Al hehehe..!
ReplyDeleteBener banget, Bung. :)
DeleteMemang ada perbedaan antara wayang versi India dan Jawa
ReplyDeleteKoon di wayang versi India, Drupadi itu suaminya lima yaitu para Pandawa..weleh2.
Arjuna juga igambarkan sebagai sosok feminim karena sebagai guru Tari.
Kalau di Jawa, Drupadi suaminya hanya satu yaitu Prabu Darmakesuma alias Samiaji si sulung.
Srikandoi dalam pewayangan Jawa digambarkan sebagai wanita cantik, kenes, tegas, piawai memanah,
Salam sayang selalu.
eiih, saya setuju banget mbak, mau tau nggak ceritanya Gatot Konco hehehee
ReplyDeletengomong-ngomong " bajebu mbak ? ".
ReplyDeletejadi sebenarnya sri kandi ini hanyalah tokoh jadi-jadian..? hehe
ReplyDeleteDulu ada oranh di kantor lama yang keukeuh sumekeuh kalo Srikandi itu pria Mba Al. Ternyata ke-priaannya memang tuntutan skenario ya hehehehe.
ReplyDeleteaku mau jadi srikandi buat murid2ku hehehehehehe
ReplyDeletesaya mendengar ada dua versi ini cut kak, cuma ngak tau detailnya dan akhirnya saya baca dipostingan cut kak ini :), nice post
ReplyDeletesrikandi sosok yang takkan pernah hilang
ReplyDeleteyang pastinya, Srikandi itu perempuan cantik yang gagah perkasa ya... hehehhee
ReplyDeletegak mau duduk manis di rumah gak ngapa-ngapain, tapi ikutan berjuang..
srikandi, ya kayak Mbak Al gini deh...
weh weh weh... di kupas abis nih srikandi sama mbak Al.. sep dah mbak jadi nambah pengetahuan. #toss dulu
ReplyDeleteTernyata banyak versi cerita dari tokoh Srikandi ini ya Mba. Dan semoga Indoensia memiliki dan melahirkan tokoh-tokoh Srikandi yang beragam.
ReplyDeleteSukses selalu
Salam
Ejawantah's Blog
kayaknya pernah ada stasiun tivi buat sinetron dengan cerita serupa. asti ananta kalo tdk salah yang main mbak. di situ dia pura2 jadi laki-laki.. humm betulkah itu srikandi hehehe. agak lupa
ReplyDeleteikutan geleng2 kepala. ternyata cerita Srikandi cukup ajaib juga. saya pikir hanya sekedar perempuan perkasa. tidak sampai melibatkan pertukaran jenis kelamin :D
ReplyDeleteterima kasih sharing cerita dan hasil ngobrolnya dengan mbah Wiki ya mbak.
jadi tambahan info buat saya, dan buat nambahin tema ndongeng saya ke anak2 utk dimodifikasi lebih lucu, hehehe.
Saya suka versi keduanya. Dua-duanya menarik ^_^
ReplyDeleteSemoga sukses sama Srikandinya ya mba :)
ReplyDeletekepengen buat sinopsis cerita trilogi srikandi nih, kasih masukan. film bertema pendidikan , laga
ReplyDeletemaksud saya bukan film tapi cerita bertema pendidikan dan laga.
Deletetapi cerita srikandi yg akan saya buat bukan lah tokoh dalam pewayangan jawa, hanya karakter nya saja yg di turunkan dari tokoh pewayangan jawa. tokoh srikandi disini adalah gadis dengan kemampuan beladiri super ( beladiri silat), putri tunggal dari seorang pengusaha jenius pengembang robotika. akibat masa kecilnya mengidap sindrom asperger, yg membuat penderita nya memiliki bakat kuat dalam satu bidang tertentu. hanya kesulitan dalam berinteraksi dengan lingkungan (mirip autisme gitu lah)sehingga kemampuan beladirinya setara dengan 3 orang master silat. di masa dewasa nya dia adalah seorang pengajar fisika di suatu SMU, menjadi guru PPL yg ideal bagi setiap siswa sekolah yg benci fisika. dia selalu sabar dalam mengajar dan selalu menghindari metode mengajar yg bisa membuat siswanya takut akan fisika. dalam mengajar dia juga menjadikan bela diri silat sebagai alat peraga untuk mendemonstrasikan hukum mekanika ( cabang fisika tentang gerak, massa, dan energi)
ReplyDeletekesembuhan penyakit sindrom asperger yg diderita srikandi berawal dari metode yg ditemukan ayah nya ketika ayahnya melihat kelebihan srikandi kecil dalam hal kecerdasan kinestetik dan numerik karena penyakit sindrom asperger yg diderita srikandi. sehingga srikandi kecil harus menjalani terapi beladiri silat yg sudah di modifikasi oleh ayahnya dalam bentuk struktur geometri sehingga srikandi kecil dapat berinteraksi dengan lingkungan nya dari gerakan silat yg di praktekkan nya.
................
bingung nih mau buat kelanjutan sinopsisnya.
rencana di akhir cerita srikandi akan bertarung mengalahkan 20 orang pria sekaligus.
kasih masukan ya ke fb saya : www.facebook.com/rahman.sutomo