Karena Kita Punya Keterbatasan

Masih flu berat, tapi tang ting tung notifikasi FB di Blackberryku, sungguh membuat tanganku gatal untuk segera meraihnya. Ow ow, banyak banget update status dan euforia yang sedang berlangsung di sana. Ga seru nih kalo hanya mantengin via BB. Dengan kepala yang masih berat, aku bangkit, meraih Macsy [my Macbook Air]. Maafken ya Laxy [sebuah tablet - Samsung Galaxy Tab], rasanya akan lebih nyaman berinteraksi dengan dunia maya via Macsy deh, daripada Laxy. Eits, jangan marah dunk, dirimu tetap akan sangat aku butuhkan pada waktunya. Bukankah kita memiliki porsi pengabdian masing-masing? 

Euforia yang sedang terjadi di Facebook adalah tentang tindak lanjut dari acara kontes Srikandi Blogger, yang sedang diadakan oleh Kumpulan Emak Blogger. Dah pada tau donk ya? Dan Alhamdulillah, diriku terpilih menjadi salah satu dari 50 nominees-nya. Senang? Pasti donk, tapi, tugas berat juga menanti di depan sana lho. Perjuangan menuju 10 besar, tentu bukan hal yang mudah.

Etapi, postingan kali ini, tentu bukan untuk membahas tentang itu sih, Sobs. Karena postingan khusus untuknya, akan publish pada jadwal tersendiri.

Nah, sambil maju mundur baca updetan status teman-teman, mataku terpaku pada sebuah status yang baru diupdate oleh seorang sahabat mayaku, dan langsung membuatku manggut-manggut setuju. Penasaran? Ini lho, Sobs.

dari status teman, yang bersumber dari sini

Sejauh tidak membahayakan siapa pun, 
aku sama sekali gak akan peduli jika ada yang tak menyukaiku,
toh keberadaan ku di dunia ini, bukanlah untuk menghibur semua orang? 

Begitulah setidaknya terjemahan bebas dari kalimat di atas, dan aku yakin bahwa Sobats semua, dapat melihat hal menarik dari kalimat di atas. Yes, tentang keterbatasan. Bahwa, selaku manusia biasa, tentu kita memiliki keterbatasan. Suatu keterbatasan yang mungkin membuat seseorang, sekelompok orang atau bahkan [mungkin] banyak orang yang tidak suka pada kita.

Ya, bisa saja, kan? Karena satu dan lain hal, kita tak bisa mengabulkan keinginan atau harapan orang tersebut. Dan konsekuensinya adalah, dia, kelompok itu, atau mereka, akhirnya membenci atau tak lagi suka pada kita. Lalu, haruskah kita bersedih hati? Nelongso? Berkecil hati?

Aku rasa, tak perlu lah, Sobs. Toh kita bukan manusia super yang punya kekuatan magic, yang cukup dengan mengayunkan tongkat ajaib, cling-cling, maka apa yang diinginkan oleh orang tersebut langsung terwujud. Ya toh? 

Terus harus gimana dunk? 
Yah, kalo kata aku sih, cukup besarkan hati saja, terima dengan lapang dada, dan ingatlah, bahwa keberadaan kita di dunia ini, bukan untuk menyenangkan semua orang. Kita punya tugas dan kewajiban masing-masing, yang harus kita tunaikan. Fokus dulu pada tugas dan kewajiban utama itu. When it done, baru deh, itu juga kalo mau lho, telaah, kira-kira, apa yang perlu diperbaiki untuk menyenangkan si teman/orang/kelompok tadi itu. 

Tapi kalo aku sendiri sih, emoh ah, capek. Mending sepakat aja dengan kalimat yang terpatri di gambar di atas, bahwa sejauh aku tak membahayakan siapa pun, sejauh langkahku sudah benar, I will keep moving forward, tak perlu terganjal oleh sikap negatif seseorang yang tak mampu kita entertain. :) 

Well Sobs, hanya sekedar mem'buku'kan sebuah catatan yang begitu mengena di hati. Semoga bermanfaat ya. Selamat beraktivitas! 

Saleum,
Al, Bandung, 10 April 2012

29 comments

  1. uwah,siang2 dapet pencerahan nih dari mbk al....ukey,buat status gini ah I will keep moving forward..tengyu mbk al,semangkaaaaaaaaaaaaaaaaaaa zwannnnn hihihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe, semoga pencerahannya benar2 mencerahkan ya, Mba. :) Hihi, statusnya keren deh.

      Delete
  2. smngat cut kak, selama kita melngkah di jalan benar tidak usah hiraukan pikiran negatif orng ln trhdp kita..oya smoga masuk 10 besar srikandi blogger ya..aaaminnnnnnnnnnnnnn

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener banget! Setuju.
      Makasih juga untuk doanya ya, Cut adek. Aamiin. :)

      Delete
  3. Setuju banget Mba Al sama status temennya Mba Al itu, as long as we do no harm to others, just keep doing our best. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup, sebuah status yg langsung bikin kita manggut2 ya, Dan. Dan memberi inspirasi hadirnya postingan ini. :)

      Delete
  4. Mungkin itu yang gue rasa'in saat ini, Al! Pernah gue berbikir, "kenapa?", akhirnya gue sadar, keterbatasan emang udah asasi manusia!

    So, just move on ae lah! Dan, don't care atas semua yg terjadi ama gue, 'coz let-there-be! ;-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup, besarkan hati dan jiwa, karena kita memiliki keterbatasan. Ga akan mampu memenuhi semua permintaan. :)

      Delete
  5. betul sekali nih setuju sama mba.... maju terus.. selama tidak merugikan orang lain...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo mas, kemana ajaaaa? Sehatkah dirimu sekeluarga?

      Delete
  6. Memang bener mbak. We can't be anyone cup of tea. Just go forward! Hehe..btw di Bandung ya? Mau cireeeeeng!! :D

    ReplyDelete
  7. Benul...eh benerrrr, Mba Al,aku suka tampilan blogmu yang inih. Semua orang punya keterbatasan, dan tak seorangpun boleh menghakimiku tanpa tahu, aku itu bagaimana....weeeiiih? aku masih nyesek ketika perhatian yang kuberikan disalahartikan *dikiranya aku pamerlah, dikiranya aku Caper-lah, dikiranya aku berlebihanlah, Ugh...malah jadi curcol beginiiih?

    Suka nulis di mari' apa sich rahasianya? empuk lagi kertasnya *looch

    ReplyDelete
  8. yups....agree..we can not make everybody happy, ecxactly :)

    selama kita tidak menyakiti orang lain dan tetap fokus pada prioritas hidup yg positif ..........insyaallah segalanya akan baik2 saja ya Al ..
    terimakasih utk tulisan yg indah ini

    getting well soon, dear.
    ( peluk rindu)

    salam

    ReplyDelete
  9. sangat setuju sekali. yang penting tetap berkarya, ada omongan miring ya biarakan saja mbak..

    ReplyDelete
  10. super sekali.... cuek bebek is the best

    ReplyDelete
  11. Betul sekali mbk Al.. terkadang memang ada rasa tidak enak saat seseorang menjauhi kita, ngomongin kita di blkg, atau bahkan malah menjelek2kan kita. Pdhl kita tak pernah menyerang dia. Rasanya picik sekali org2 itu, hanya krn kita ga bs nuruti keinginannya, eh terus membenci kita. Klo aku sih drpd nuruti org yg pikirannya negatif, mending nglakuin hal laen aja yg lbh berguna. Masih banyak org yg bisa menghargai kita, dan nerima kita apa adanya.

    ReplyDelete
  12. setuju tante...
    beberapa waktu yg lalu juga aku baca novel Let Go, isinya nyinggung hal seperti ini juga. gag perlu lah kita terlalu baik sama semua orang, sekali-kali katakan tidak, karena kita emang cuma manusia yg penuh dengan keterbatasan.

    ReplyDelete
  13. selamat ya terpilih jadi salah satu srikandi itu...
    orang2 yg miring mah ke..laut aja..

    ReplyDelete
  14. Aku sih sampe mikir mba, apapun yang kita lakukan ngga akan lepas dari nyinyiran dan segala macam komentar. But, show must go on. Karena realitanya bersosialisasi ya kaya gitu wkwkwk *sok bijak

    ReplyDelete
  15. Beneeer, ga mungkin bisa membahagiakan semua orang karena masing-masing punya keinginan yang bisa saja bertentangan

    ReplyDelete
  16. Iya juga ya. Selama nggak membahayakan orang lain. Toh dunia ini terlalu luas dan ramai. Bahagiakan diri sendiri dulu biar bisa menularkan kebahagiaan.

    ReplyDelete