Yuk Latihan MEMBERI
Hari ini, dari pagi sudah wara wiri di jalanan menuntaskan beberapa pekerjaan sebelum bertolak ke bandara Sultan Iskandar Muda. Wara wiri tanpa jeda itu akhirnya berakhir sempurna dalam artian semua checklist well performed, dan kini duduklah aku di ruang tunggu sang Sultan, menanti pangeran Sriwijaya Air mengantarkan aku ke ibukota negeri ini, yang kabarnya adalah sekejam ibu tiri. Tapi rasanya nih sobs, ibu tiri jaman sekarang ini kan udah modern sobs, ga lagi sekejam jaman cinderalla dahulu, tak juga seperti di sinetron-sinetron.
Ibu tiri jaman sekarang, aku yakin udah banyak yang baik-baik kok, yang penuh kasih sayang terhadap anak-anak tirinya….
Eh, kok jadi ngomongin ibur tiri yang? Padahal topic yang mau dibagikan kali ini jelas bukan tentang ibu tiri lho, suer deh sobs! Sebenarnya juga belum ada niat untuk posting sih sobs, habis di bandara kan bising, apalagi masih capek akibat berseliweran di jalanan dari pagi tadi. Makanya aku udah nyiapin sebuah novel yang aku temukan di kolong bawah lemari saat aku mencari sepatu tadi (halah, info yang ga perlu deh kayaknya ya sobs?), judulnya sangat eye catching deh, lihat aja nih sobs….. "mayat-mayat tanpa tulang", hiii…. Penasaran kan?
Terus apakah aku akan bercerita tentang novel ini? Tentu tidak donk sobs, wong baca aja belum, kok udah mau cerita sih? Hehe.
Ok, baiklah sobats tercinta, berhubung belum sempat buka laptop dan BW, kali ini aku ingin bagikan sebuah renungan yang aku rasa… yach… cukup layak untuk disimak deh….
Sumbernya adalah dari seorang teman, yang men-share nya di Alaika's BB Group. Yuk kita langsung simak yuk sobs…
Cobalah untuk memulai hari kita dengan niat untuk memberi. Ga sulit kok jika yang namanya NIAT sudah mendekam di hati. Mulailah dengan sesuatu yang kecil yang tak terlalu berharga di mata kita. Gimana kalo kita mulai dengan uang receh?
Yuk kita kumpuli beberapa receh yang mungkin tercecer di sana-sini, hanya untuk satu tujuan: DIBERIKAN. Apakah kita sedang berada di bis kota yang panas, lalu datang pengamen bernyanyi memekakkan telinga. Atau, kita sedang berada dalam mobil ber-AC yang sejuk, lalu sepasang tangan kecil mengetuk meminta-minta. Tak peduli bagaimana pendapat kita tentang kemalasan, kemiskinan dan lain sebagainya. Tak perlu banyak pikir, segera berikan satu dua keping pada mereka.
Barangkali ada rasa enggan dan kesal. Tekanlah perasaan itu seiring dengan pemberian kita. Bukankah, tak seorang pun ingin memurukkan dirinya menjadi pengemis. Ingat, kali ini kita hanya sedang 'BERLATIH' memberi; mengulurkan tangan dengan jumlah yang tiada berarti. Rasakan saja, kini sesuatu mengalir dari dalam diri melalui telapak tangan kita. Sesuatu itu bernama kasih sayang. Coba deh, hari ini...menyenangkan sekali....tiba2 kita jadi merasa "bahagia" .
Met Siang sobs, selamat melanjutkan aktifitas, mau boarding dulu, wish me a luck to be landed safely ya sobs….
Saleum,
Alaika
Powered by Telkomsel BlackBerry®
20 comments
huwaaaaa kata-katanyaaa awesome bund :)
ReplyDeletebrb cari uang koin keleleran :D
aduhai sang sriwijaya... aq blm pernah ikut sang sriwijaya nih...
ReplyDeletesepakat...memebri harus di latih...
ReplyDeletemet malem mbak, ikutan berlatih memberi
ReplyDeletemulai membiasakan memberi..lama-lama akan jd kebiasaan yang Indah dan akan berasa ada yg kurang jika kita jeda dr kebiasaan memberi ter sebut..met malam mbak. tentunya sekarang sdh say hello dengan 'ibu tiri' kan? hehehe
ReplyDeleteiya ya dengan memberi seringkali kebahagian muncul dengan sendiri.. :)
ReplyDeleteokke mbak...tulisan ini membuang sedikit penyesalan dan keraguan diri ketika memberi pada anak jalanan. baik mulai saat ini saya akan menyimpan uang2 koin yang sering kutinggalkan percuma itu..masih ada yang membutuhkan daripada sekedar tertinggal di meja atau laci-laci mejaku
ReplyDeleteterima kasih sharingnya mbak..semoga selamat sampai tujuan yah
Jangan tunggu bahagia baru membeli, tapi memberilah maka kita akan bahagia, iya Mbak :)
ReplyDeletesaya setuju dengan tulisannya mbak :)
ReplyDeleteapalagi kalau di perempatan jalan ada banyak anak-anak jalanan yang sekedar memainkan gitar usangnya untuk meminta recehan dari kita, rasanya hati sedih ini.
meskipun ada beberapa sahutan dari teman yang bilang jangan terlalu memanjakan mereka dengan memberikan recehan, tapi ya bagaimana lagi, toh di dalam rezeki kita ada rezeki mereka juga.
waaaaah, siang-siang diguyur ini, segernyaaaaaaa. .. :)
ReplyDeletemenberi atau bebagi memanga sangat indah, apalaig kalau berbaginya tepat pada sasaran. Semoga kita termasuk golongan orang yang suka berbagi ya?
karena berbagi pasti tidak akan pernah rugi. ^_*
Salam Senyuum. . . ^_*
Berarti saat ini sudah ada di Jakarta ya Mbak...
ReplyDeleteSemoga kegiatannya di Jakarta lancar, aman dan terkendali
Ayo memberiii.. Memberi tak pernah rugi :)
ReplyDeleteLuar Biasa memang The Miracle of Giving, gak ada matinya, malah semakin bahagia, :-D
ReplyDeleteMemberi , cara mudah mengundang kebahagiaan.. :)
ReplyDeletecuman ikut komen satu kata aza nih mbak "SETUJU". titik!
ReplyDeleteWokeeee mbak...
ReplyDeleteTapi sih aku jarang uang receh tercecer, soalnya aku koleksi koin hihi. Rencananya mau ampe satu ton wkwkwk~
siappppp mba siap laksanakan ^ ^
ReplyDelete86 siap merapat untuk melakukan kebaikan ....
btw mana ade kita nih heheheh
dia ikut ga mba ? ehehe
MEMBERI----) BAHAGIA ^_^
ReplyDeletehttp://efriyantiazzahra.blogspot.com/
MasyaAllah, aku sukaaaa
ReplyDeleteayuk ;) yuk yaaak yuk
mulai dari yang receh, agar yang lembaran tak lagi terasa berat :D :D
ReplyDeleteALhamdulillah aku baik kok mbak, maaf ya jarang bw lagiiiiii, sok sibyuk akyuuu XD XD