Halo sobats...
Belum sempat bikin postingan nih... Maklum masih wara wiri, kecepatan beredar ngalahin inang-inang di pajak Sambu deh ini...
Hayo, ada yg tau dimana pajak Sambu? #ngelirik mba Nique... Hehe
Well sobs... Disela-sela pusingan aktifitas, aku mau share sekilas info yang aku dapatkan dari BBM seorang sahabat nih...
Menurutku sih layak untuk dicermati. Yuk langsung to the point ya... (Langsung copas tanpa edit)
Jeruk Cina memang sangat menarik. Warnanya kuning cerah mulus dan licin. Berbeda dengan jeruk lokal yang warnanya belang hijau, kuning, bahkan coklat. Tak jarang Jeruk Cina dibungkus plastik satu demi satu dan diberi merk agar lebih menarik.
Tapi jangan keliru. Jeruk Cina belum tentu lebih baik daripada Jeruk Lokal seperti Jeruk Medan atau Jeruk Pontianak. Adik ipar saya Fahmi (Yusuke Kondo) yang berkewarga-negaraan Jepang saat ditawari Jeruk Cina tidak mau makan sama sekali. Padahal dia makan buah salak yang ada di piring yang sama. Alasannya di Jepang, penduduk di Jepang sudah tidak mau makan Jeruk Cina karena mengandung banyak bahan kimia sehingga warnanya begitu bersih dan menarik.
Sebelumnya saya dan ipar saya yang lain juga saat makan Jeruk Cina merasa aneh. Jeruknya tidak manis dan tidak kecut (walau ada yang manis dan ada yang kecut), tapi kok tidak berair sama sekali? Kami curiga jika jeruk tersebut disuntik.
Di satu Blog Singapura, seorang Blogger, Terry khawatir karena pemerintah Shanghai melarang penjual Jeruk di Cina yang memakai pewarna beracun untuk mewarnai jeruknya. Dia khawatir jeruk seperti itu sampai di Singapura. Tak heran jika warna Jeruk Cina begitu kuning mulus dan terang/menarik.
Sementara Dinkes Cilegon menemukan kandungan Formalin yang bisa menimbulkan kanker pada Jeruk Impor asal Cina. Tak heran jika Jeruk Cina yang telah menempuh perjalanan laut selama 2 minggu ke Indonesia, masih belum busuk meski dipajang selama 3 minggu. Alias tidak busuk meski sudah 5 minggu lebih. Sementara Jeruk Lokal seminggu sudah busuk.
Itu karena Jeruk Cina sudah memakai bahan pengawet kimia seperti Formalin sehingga jadi tahan lama. Sementara Jeruk Lokal lebih alami.
Semoga bermanfaat ya sobs!
Have a great day!
Powered by Alaika's SmartBerry®
Belum sempat bikin postingan nih... Maklum masih wara wiri, kecepatan beredar ngalahin inang-inang di pajak Sambu deh ini...
Hayo, ada yg tau dimana pajak Sambu? #ngelirik mba Nique... Hehe
Well sobs... Disela-sela pusingan aktifitas, aku mau share sekilas info yang aku dapatkan dari BBM seorang sahabat nih...
Menurutku sih layak untuk dicermati. Yuk langsung to the point ya... (Langsung copas tanpa edit)
Jeruk Cina memang sangat menarik. Warnanya kuning cerah mulus dan licin. Berbeda dengan jeruk lokal yang warnanya belang hijau, kuning, bahkan coklat. Tak jarang Jeruk Cina dibungkus plastik satu demi satu dan diberi merk agar lebih menarik.
Tapi jangan keliru. Jeruk Cina belum tentu lebih baik daripada Jeruk Lokal seperti Jeruk Medan atau Jeruk Pontianak. Adik ipar saya Fahmi (Yusuke Kondo) yang berkewarga-negaraan Jepang saat ditawari Jeruk Cina tidak mau makan sama sekali. Padahal dia makan buah salak yang ada di piring yang sama. Alasannya di Jepang, penduduk di Jepang sudah tidak mau makan Jeruk Cina karena mengandung banyak bahan kimia sehingga warnanya begitu bersih dan menarik.
Sebelumnya saya dan ipar saya yang lain juga saat makan Jeruk Cina merasa aneh. Jeruknya tidak manis dan tidak kecut (walau ada yang manis dan ada yang kecut), tapi kok tidak berair sama sekali? Kami curiga jika jeruk tersebut disuntik.
Di satu Blog Singapura, seorang Blogger, Terry khawatir karena pemerintah Shanghai melarang penjual Jeruk di Cina yang memakai pewarna beracun untuk mewarnai jeruknya. Dia khawatir jeruk seperti itu sampai di Singapura. Tak heran jika warna Jeruk Cina begitu kuning mulus dan terang/menarik.
Sementara Dinkes Cilegon menemukan kandungan Formalin yang bisa menimbulkan kanker pada Jeruk Impor asal Cina. Tak heran jika Jeruk Cina yang telah menempuh perjalanan laut selama 2 minggu ke Indonesia, masih belum busuk meski dipajang selama 3 minggu. Alias tidak busuk meski sudah 5 minggu lebih. Sementara Jeruk Lokal seminggu sudah busuk.
Itu karena Jeruk Cina sudah memakai bahan pengawet kimia seperti Formalin sehingga jadi tahan lama. Sementara Jeruk Lokal lebih alami.
Semoga bermanfaat ya sobs!
Have a great day!
Powered by Alaika's SmartBerry®
41 comments
wah perlu hati hati nih sob.
ReplyDeleteMakasih banget infonya, semoga badan pom melihat berita ini dan menindaklanjutinya.
lebih baik jeruk lokal donk mbak,,,kalau jeruk china itu seperti jeruk mandarin bukan???
ReplyDeleteiya mbak kadang para konsumen banyak tertipu dgn warna jeruk yang kuning dan licin tapi alhasil rasanya tak sebanding dgn jeruk dalam negeri sndri wlo wrna jeruk tak seperti jruk impor.
ReplyDeletethanks mbak untuk infonya, sgt berguna :)
wah harus makin waspada nih,
ReplyDeleteiya mbak rada aneh, malah ada yang kering juga dan rasanya tawar. gak ada manis gak ada kecut juga.
kunjungan ..
ReplyDeletesalam sukses selalu ..:)
jeruk cina ini sama nggak dengan jeruk ponkam yang banyak di jual waktu imlek ya mbak...?
ReplyDeleteduh, ngeri juga ya kalo ternyata mengandung formalin juga ya, soalnya saya hobi banget beli jeruk ponkam yang warnanya orange terang itu mbak, kayaknya mulai sekarang musti lebih berhati2 deh, makasih ya mbak infonya.
wah ternyta cina emang banyak membuat masalah ya. ane abisin jeruknya di kulkas dulu mba. biar ga lagi lagi.. heheh.
ReplyDeleteYang lokalpun sudah banyak yang direkayasa pakai zat Kimia lho Mbak...
ReplyDeleteMalah nggak kira2.
Selain pewarna juga ada pengawetnya.
Juga nggak hanya buah tapi masih banyak bahan konsumsi lainnya yang kalo nggak hati2, amat berbahaya
lebih baik produk lokal bukan...
ReplyDeleteiya si emang beracun, tapi saya juga lebih senang kalo di kasih jeruk gratis. Walaupun jeruk dari irlandia atau cina.
waduh ... bingung nih, ya udah makan jeruk dapet metik aja deh, hihihi :D
ReplyDelete@HP Yitno
ReplyDeleteiya mas... semoga.... ngeri banget kalo terus-terusan begini yaa?
@Cara cepat mengobati kanker prostat
ReplyDeleteiya mending jeruk lokal deh mas.... yang dimaksud disini bukan jeruk mandarin saya rasa mas, jika yang mas maksud adalah jeruk kecil2 berwarna orange cantik itu. Yang dimaksud disini adalah jeruk seperti lazimnya jeruk lokal, besar dan berwarna cerah/cantik. terkadang dibungkus satu persatu supaya lebih cantik..
@Aiinizza anggriani
ReplyDeleteiya say... bener banget, mending beli produk lokal aja yaa.... :)
@Siska
ReplyDeleteiya...bener banget, harus semakin waspada nih kita say...
@outbound malang
ReplyDeletemakasih kunjungannya sob..... :)
@Mami Zidane
ReplyDeletejeruk ponkam yang mana ya mba? kecil2 sekecil jeruk nipis kah?
@Drieant
ReplyDeletewkwkwkwwk...... :)
@marsudiyanto
ReplyDeleteuntuk buah jeruk juga mas? setahu saya anggur, apple dan jenis makanan lainnya sih iya, tapi jeruk belum pernah dengar...
harus terus waspada nih kita, thanks juga infonya mas....
@haris widodo
ReplyDeletehahaha..... gratis siapa nolak, gitu ya mas?
@Stupid monkey
ReplyDeletenah... itu jauuuh lebih baik mas, bagi donk...
Waaa... padahal bapakku sering beli jeruk itu, yang dibungkus warnanya orange itu kan? Waduh... kembali ke jeruk lokal aja deh kalo begitu.
ReplyDeleteMakasih mbak alaika untuk infonya :)
ini diformalin
ReplyDeleteono diformalin
terus makan apa dunk kita ini
mosok pengen buah nanam sendiri?
klo cabe nanam ndiri gpp, cuma sebentar
lah buah2an itu? :((
btw, emang mbak Al abis dari Sambu ya? :D
untunglah gak ada jeruk cina beredar di desa gue!
ReplyDeleteSayang sekali, kalau buah-buahan yang sangat dibutuhkan tubuh malah justru mengandung zat berbahaya..
ReplyDeleteuntung aku gak suka jeruk :P
ReplyDeletewaduh..saya suka jerukk ,,,apalagi yang kunin22 itu,,
ReplyDeletePaling aman memang makan buah yang kita tanam sendiri ya mbak hahaha....
ReplyDeleteiya yah mbak, aku jadi waspada kalo mau mencari-cari makanan, banyak yg memakai formalin dan sejenisnya :(
ReplyDeleteUntung aku ga suka jeruk kak, jadi ga baca postingan kakak sampe habis..
ReplyDeletehahahahah
Piisss!!!
infonya sangat bermanfaat..trimakasih,
ReplyDeleteayo..kembali konsumsi buah lokal..bagaimanapun jugabuah-buahan lokal adalah hasil negara sendiri yang patut dibanggakan :)
nice share information ^_^
ReplyDeleteyang tadinya mau sehat malah jadi penyakit ya mbak setelah makan jeruk ini, haduuh ada2 aja, hiks
ReplyDeletebener... bener
ReplyDeletesetujuuuuu
akhir akhir ini, kami sekeluarga lebih memilih jeruk lokal aja...
meskipun tampilannya kurang menarik, tapi yang penting lebih sehat ya
Dija suka jeruk apa aja Tante...
ReplyDeleteyang asem juga suka
Fiuuhh...untung yang selalu ada di rumah jeruk medan saja :D
ReplyDeleteaku jarang beli jeruk impor MBak. Dan seringnya aku beli Apel Malang..kalau pas gak ada apel, baru deh ganti beli jeruk..
ReplyDeleteMenurut logikaku, buah itu kan secara alami bersifta perishable..jd kalau buah impor tentuya ada treatment khusus yg bisa membuatnya tahan lama
informasi yg sangat berguna, thanks ya :)
ReplyDeleteWah, kok gitu ya? jadi ragu2 deh kalau mau beli jeruk import... padahal mbak, aku barusan pulang dari beliin jeruk buat bapak... :(
ReplyDeletewaduuuh, ngeri banget. Thanks infonya ya mbak.Sangat2 berguna :)
ReplyDeleteHmmm,,,dari rrc ke indo bisa makan waktu berminggu-minggu,,dipajang juga bisa berminggu,,lain lagi proses lainnya,,patut dipertanyakan,,cari aman mending yang jelas2x aj dah,,,salak pondoh :D,,nanas asam :D,,jambu air depan rumah :D
ReplyDeleteMending gx usah makan apa2 aj biar aman ..... ini salah itu salah buktinya udh sekian lama saya makan jeruk mandarin gx ad apa2 kok aman2 aj zzzzzzz ,
ReplyDelete