Hujan deras mengguyur bumi seharian ini, membuat penduduk kota tempat tinggalku tampak malas berwara wiri di jalanan. Tak banyak kendaraan roda dua yang aku temui sepanjang perjalanan menuju rumah. Kebanyakan berteduh di emperan pertokoan sepanjang jalan atau halte2.
Kupacu kendaraanku sesegera mungkin untuk mencapai rumah. Hari yang telah gelap memberikan sedikit kekuatiran di hati ini, terlebih sejak kasus penembakan di beberapa tempat yang akhir-akhir ini terjadi. Sungguh membuat ciut nyali siapapun. Terlebih lagi dengan isu bahwa penembakan-penembakan itu dilakukan dengan target sembarang, semakin membuat ciut hati para penduduk kota yang baru beberapa tahun mengecap indahnya perdamaian, setelah puluhan tahun harus hidup dalam cekaman konflik berkepanjangan.
Dua buah notifikasi yang berbeda masuk secara bersamaan saat aku baru saja merebahkan diri di pembaringan. Kulirik smartphoneku yang berkedap kedip itu dengan rasa malas. Tanpa melihatpun aku sudah tau persis bahwa email yang satu masuk di account office mail ku, sementara yang satunya lagi pasti di gmail account.
Rasa malas dan mengantuk tersapu bersih saat mataku mengeja si pengirim email. Hari ini, aku kehilangan seorang mitra kerja yang telah begitu prima membantu dan mensupportku. Yang selama Sembilan bulan bekerjasama denganku, bahu membahu dalam menuntaskan pekerjaan kantor yang terasa begitu hectic di tahun 2011 kemarin.
Kubaca email bertajuk ‘Thank You” itu dengan seksama, ditujukan kepada si Boss, aku dan seluruh kolega. Terlintas keinganan untuk membuat postingan khusus di halaman my virtual corner ku tentang kepergiannya, sebagai salah satu tanda terima kasih. Ga salahkan sobs?
Dear All,
It’s time for me to leave you all after almost nine month with **** Banda Aceh, which has enriched and developed my skills and experience. We’ve been together through all difficulties and challenge from the first time I joined you until until now. I am proud to be part of the team and it is not easy to leave you all.
Special thanks to Kak Alaika as my great supervisor for very precious lesson from you and for my great team at **** team for your great support. On this occasion, I would like to apologize for all my mistakes and inconvenience made during the time we were working together.
Please accept my gratitude to you all, in Banda Aceh, Jakarta and other sub-offices for all support and togetherness. It’s really been a memorable time for me.
I am sure that we’ll meet again and keep our friendship forever and for the future, please contact me anytime at my personal email address: …………..@yahoo.com or at mobile phone +62852603xxxxx
Happy new Year 2012 and best wishes to you all…
Bravo Indian Mac
Nb. - Kak Alaika, Could you please forward this email to **** and **** since I don’t have their private email address. Thank you.
Yah, per 3 January 2012, aku harus bekerja seorang diri untuk component yang aku tangani. Jika dulu aku dibantu oleh seorang project associate, dan membuatku dapat bernapas lega karena kami dapat bahu membahu mengejar target, maka kini keadaan kembali berbeda.
Kubalas emailnya dengan singkat dan padat. Walau jauh di lubuk hati banyak hal yang ingin kutambahkan…
Dear Bravo,
I also would like to use this occasion to thank you for the full support and assistance you provided for me particularly and for ***** team generally. It is a great moment to work with you, to have your input, thought and support in facing the 'nightmare' of LoAs preparation & finalization, as well as other related hard issues. I believe that working with you is also enriched my skills and experience. As human being, I am confident that I also put you in inconvenient situation during the time, so apologize me as well for all the mistakes yaaa…
I wish you great success in your future career and wish you a best luck in your next endeavor. Amin.
See you around, keep in touch and Happy New Year collegue!
Nb. Sorry, I don’t have their private email so can’t forward the message. ☹
Regards,
Alaika
Sungguh beruntung aku berkesempatan untuk bekerjasama dengannya. Seorang mantan project manager pada salah satu lembaga PBB, yang bergerak dalam bidang perumahan, dan selama beberapa tahun bertanggung jawab untuk pembangunan ribuan rumah bagi para korban tsunami di beberapa wilayah di Aceh dan Nias.
Dengan segala kerendahan hati, kolegaku ini bersedia menjadi associate ku. Yang jika dilhat dalam posisi/level, jelas downgraded dari seabreg jabatan yang pernah disandangnya sebelumnya. Jawabannya sangat bijak saat aku dan beberapa related collegues mewawancarainya dulu. Bahwa, dia tidak pernah mematok diri untuk selalu menjadi atasan, tergantung keadaan dan kebutuhan. Dan karena dia telah siap menjadi seorang bawahanlah maka dia melamar ke posisi yang kami buka saat itu, dan menjadi associateku. Tentu bagi kami, kehadirannya adalah sebuah asset berharga bagi suksesnya implementasi project kami, khususnya untuk komponen yang aku tangani.
Sayangnya, menjelang penutupan project, banyak hal yang harus dilakukan. Keterbatasan budget juga memaksa project harus melakukan berbagai aksi untuk menyelesaikan semua target sesuai dengan yang diharapkan. Downsizing harus dilakukan dalam berbagai aspect, termasuk tidak memperpanjang kontrak para staff yang telah berakhir masa kerjanya.
To my collegue, Bravo, kuyakin kamu juga rajin berkunjung ke halaman-halaman my virtual ku, hayo ngakuu…. Postingan ini kupersembahkan khusus untuk apresiasi kepadamu, yang telah begitu rendah hati melaksanakan segala permintaanku (as your supervisor), walau jelas sebelumnya, posisimu jauh diatas sana, menggawangi project-project yang dipercayakan padamu. Namun saat harus berada dibawah supervisoryku, kamu mampu menempatkan diri sebagai seorang mitra kerjaku yang sangat supportif.
Semoga panggilan kerja yang sesuai dengan harapan segera mendekatimu ya sobats, keep in touch, good luck and see you around.
Jangan lupa, kita masih punya urusan lain, membenahi blogmu. Okay?
26 comments
kepergian rekan kerja yg pas di hati,,emng sangat memukul sedikit semangat bekerja,,kebetulan saya juga mengalami hal yg sama, nih mbak..
ReplyDeleteDatng dan pergi adalah hal yg biasa dalam interaksi kehidupan, seperti air dalam gelas pun akan berganti isinya. Juga air sungai yang mengalir, airnya tak akan perna sama dari waktu ke waktu. Dan apapun itu, meski kebersamaan telah terenggang ruang dan jarak, 'keep' in touch will never end in friendship #Karena tak ada istilah 'mantan' dalam persahabatan (semoga)
ReplyDeleteDatang dan pergi memang biasa didunia kerja ya mbak.. Yg sedih sih kalau berpisah dgn rekan yg klik dan supportif.. Tp mudah2an baik mbak Alaika maupun Pak Bravo sama2 sukses ke depannya.. Amin..
ReplyDeleteyah lagi2 nemu postingan bhs china. Salah kamar nih, kabur...
ReplyDeletekaburrr~
ReplyDeleteselain bahasa indonesia kurang paham =="
hohoho~
ayo semangat
kabur juga aaachh, ...hi hi hi, bye Alaika..... (mo nyruput kopi), ngantuk banget ampe jam 2 pagi
ReplyDeletedimana ada pertemuan pasti ada perpisahan bagaimanapun bentuknya #soktau :p
ReplyDeletebtw mbak, ngeri juga ya yang penembakan itu, semalem juga liat berita ada penembakan lagi?, oknum GAM kah yg melakukannya?, atau yg lain?
semoga cepet tuntas masalah penembakan & ditemukan pelaku2nya....
emm setiap kejadian pasti memiliki arti dan hikmah
ReplyDeletesaya pernah mengalami keduanya mbak, ditinggal pergi teman kerja dan meninggalkan teman2
ReplyDelete@al kahfi
ReplyDeletega enak banget rasanya ya mas?
@Ririe Khayan
ReplyDeleteBener Rie, setuju. Apalagi di project, hal seperti ini sangat sering terjadi. Sebentar kita menjadi atasan sebentar menjadi bawahan, tergantung lowongan dan kesesuaian yang ada.
Tapi teteup aja ku merasa sedih..... hiks..hiks
@Lyliana Thia Iya mba..... bener banget.
ReplyDeleteMudah2an... makasih atas doanya ya... :)
@Muhammad Fajar
ReplyDeletehehehe... bisa aja nih Fajar...
@jiah al jafara makasih kunjungannya ya dek.... :-)
ReplyDelete@Obrolan Blogger.compasti sekarang ga ngantuk lagi kan mas?
ReplyDelete@igum
ReplyDeletesetuju saya mas...
iya nih, Aceh semakin tidak aman. Ada oknum yang sengaja ingin memecahbelah perdamaian, dan lebih sedihnya lagi sepertinya etnis dijadikan thema perpecahannya. hiks..hiks.
wah kalo itu saya ga berani menghakimi... siapapun bisa dicurigai sebagai dalangnya mas....
semoga saja Aceh bisa damai lagi... amin.
@Dijual Rumah yup, bener banget. makasih kunjungannya ya...
ReplyDelete@Lidya - Mama Pascalsaya sering banget mba.... nasib orang project. hehe
ReplyDeleteAsyik dapat kolega yang keren kerjanya seperti ini, walaupun sudah pergi masih dikenang ^__^
ReplyDeleteWah temennya juga punya blog tho mbak? ;D
ReplyDeletejadi tetap bisa kontak meski saling berjauhan via blog ya mbak..:)
ReplyDelete@Mugniar
ReplyDeleteiya mba... susah nyari yang klik dan klop. hehe
@Ulla von Wieben
ReplyDeleteIya Na, dia juga punya blog, banyak banget puisi ciptaannya....
@ketty husnia
ReplyDeleteIya mba... keep in touch teteup donk, kan juga dia masih bergabung di BB groupnya kantor, walau udah selesai, terus via mail, messenger, blogs, banyak deh medianya. Hebat ya teknologi....
Mbak, ternyata setelah kejadian penembakan itu sampai sekarang Aceh masih mencekam ya? Dalam berita juga banyak pekerja2 dari luar Aceh memilih keluar dari Aceh. Hati2 ya mbak kalau keluar malam.
ReplyDeleteTeman kerja yang supportif memang merupakan aset yg sangat berharga. Aku dulu juga punya teman kerja yg spt itu dan aku merasa sangat terbantu karena dukungan dan bantuannya. Sayang, dia ditarik ke tempat kerja yg lain. Dan aku betul2 kehilangan dia.
Berarti teman mbak itu terbiasa kerja dg sistem kontrak ya? Wah, kalau kontrak selesai, harus cari kontrak baru ya? Apakah itu hal yg mudah dilakukan? Maksudku, mudah mendapatkan kontrak baru? Semoga saja teman mbak segera dapat pekerjaan yg sesuai dg yg diharapkannya. Amin.
hem...banyak hal terjadi rupanya...
ReplyDeleteBlog makin berisi, kehilangan satu dan pasti dapat lebih..
Tidak ada untuk disombongkan. Banyak orang yang lebih baik dari kita...
keep passion still.